A. Pengertian
Waham adalah suatu keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas
yang salah, keyakinan yang tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang
budaya, ketidakmampuan merespon stimulus internal dan eksternal melalui proses
interaksi atau informasi secara akurat.
Seseorang yang mengalami waham berpikir bahwa ia memiliki banyak kekuatan
dan bakat serta tidak merasa terganggu jiwanya atau ia merasa sangat kuat dan sangat
terkenal.
Waham adalah keyakianan yang salah yang secara kokoh dipertahankan walaupun
tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan realita normal (stuart dan
sundeen, 1998).
Waham adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan tetapi
dipertahankan dan tidak dapat dirubah secara logis oleh orang lain, keyakinan ini berasal
dari pemikiran klien dimana sudah kehilangan control (Dep Kes RI, 1994).
5. Fase comforting
Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap
bahwa semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya. Keyakinan
sering disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungan. Selanjutnya
klien lebih sering menyendiri dan menghindari interaksi sosial.
6. Fase improving
Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi, setiap waktu
keyakinan yang salah pada klien akan meningkat. Tema waham yang muncul sering
berkaitan dengan traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak
terpenuhi. Wahan bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi. Isi waham dapat
menimbulkan ancaman diri dan orang lain. Penting sekali untuk mengguncang
keyakinan klien dengan cara konfrontatif, serta memperkaya keyakinan religiusnya
bahwa apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial.