Bekasam
Bekasam
BEKASAM
I. PENDAHULUAN
Bekasam merupakan ikan awetan asli pengolahan tradisional dengan cara
penggaraman dilanjutkan dengan fermentasi yang banyak dikenal di Sumatera dan
Kalimantan terutama di Kalimantan Selatan.
Pada proses pengolahan bekasam umumnya menggunakan bahan tambahan
berupa karbohidrat untuk berhasilnya fermentasi yang berlangsung secara anaerob.
Karbohidrat akan diuraikan menjadi gula sederhana dan selanjutnya menjadi alcohol
dan asam, hasil fermentasi inilah yang akan menjadi bahan pengawet ikan dan
memberi rasa serta aroma produk bekasam. Karbohidrat yang ditambahkan pada
umumnya nasi, beras sangrai (samu) dan tape ketan. Bekasam biasanya disajikan
untuk pelengkap lauk yang sebelumnya dibumbui lagi dengan cabe, gula, dan lain-
lain.
VI. PENGAMATAN
Tabel 1. Hasil Data Bekasam Kelompok 6
Perlakuan Garam 12%, Beras Gongseng 40%
Karakteristik Kenampakan warna Coklat
Organoleptik Aroma Tidak bau asam
Rasa Asin
Tekstur Agak Keras
Peringkat 3
IX. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, bekasam dengan perlakuan
terbaik yaitu pada penambahan garam 10-20% dan sumber karbohidrat sebanyak
40%. Bila dilihat dari uji organoleptic, perlakuan bekasam terbaik ada pada perlakuan
F dan H yaitu pemberian garam 12% beras sangrai 40% dan pemberian garam 16%
beras sangrai 40%.
Hasil Bekasam
Kelompok 4 Kelompok 3
Kelompok 6 Kelompok 7
Kelompok 5 Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 10
Kelompok 9