Anda di halaman 1dari 2

Akhirnya Terbongkar Mengapa Amin Rais Benci

Jokowi dan Ahok

Kasus Korupsi Menjadi Alasan Utama

Berita Utama Hari Ini Selama ini, publik menduga bahwa Amin Rais selama ini sangat
membenci Jowo karena dirinya berada pada pihak yang kalah pada Pilpres 2014 silam. Tapi
sebenarnya hal ini tidak semuanya benar. Amin Rais yang juga dikenal sebagai salah satu
pemimpin dalam berbagai demo yang dilakukan masyarakat untuk memenjarakan Ahok karena
dianggap kasar, juga bukanlah alasan utama. Lalu mengapa Amin Rais sangat membenci Jokowi
dan Ahok ?

Masyarakat awam yang selama ini bertanya tanya akhirnya mendapatkan jawaban dari itu
semua. Baru baru ini, Jaksa KPK yaitu Ali Fikri, menyebutkan bahwa Amin Rais sudah
menerima transfer uang korupsi dari Siti Fadilah, seorang yang melakukan korupsi pengadaan
alat kesehatan di tahun 2005 lalu. Terhitung, ada total 6 kali transfer yang masuk ke dalam
rekening Amin Rais dengan nominal transfer 100 juta per transaksi. Jika dihitung dari totalnya,
maka nominal yang diterima oleh Amin Rais dari mantan Menteri Kesehatan tersebut adalah
sebesar Rp. 600.000.000,-.

Nominal 600 juta tersebut tentu saja nilai yang sangat fantastis pada zaman 2005. Alasannya ?
Dengan duit 600 juta itu, dirinya bisa membeli gorengan sebanyak 900.000. Dengan gorengan
sebanyak itu, Amin Rais bisa memberi makan sekitar 300.000 orang. Perhitungan tersebut
dianggap 1 orang bisa memakan 3 gorengan.

Hanya sekedar mengingatkan, Amin Rais merupakan salah satu tokoh nasional, seorang mantan
ketua MPR, seorang mantan Ketua PAN, manan Ketua Ormas Besar di Indonesia, mantan
Capres 2004, mantan penjegal Soeharto, seorang tokoh reformasi ( katanya ), dan juga orang
yang ada di balik pelengseran Gus Dur. Apakah nilai dari seorang Amin Rais hanya setara
dengan 600 juta saja ? Namanya juga masalah uang, tidak ada pandang bulu dan nilai fantastis
itu tentu saja menggiurkan siapapun.

Jaksa KPK menyebutkan bahwa pertama kali transfer dilakukan pada tanggal 15 Januari 2007,
lalu terjadi lagi pada 13 April 2007, dilanjutkan pada 1 Mei 2007, lalu 21 Mei 2007, 13 Agustus
2007, dan terakhir kali 2 November 2007 dengan nominal 100 juta per transfer. Itu artinya,
permainan korupsi itu terjadi pada pemerintahan si Bapak Baper Susilo Bambang Yudhoyono.
Dijelaskan juga bahwa Siti Fadilah mendapatkan jabatan tersebut setelah mendapatkan
rekomendasi dari PAN.

Berita Trending - Dengan kasus ini, masyarakat pastinya akan langsung paham bahwa di masa
pemerintahan SBY, banyak sekali kasus korupsi yang terjadi. Amin Rais juga jarang berkoar
pada masa tersebut. Kritiknya yang sangat pedas terjadi kala era Jokowi dan Ahok. Di masa
Jokowi dan Ahok yang membangun bangsa dengan kejujuran mereka, Amin Rais pun ketakuan
bak melihat setan. Kue lezat yang selama ini dinikmati oleh Amin Rais serta PAN-nya di masa
pemerintahan SBY seakan berbalik menjadi sebuah neraka menakutkan yang akan mem buat
dirinya mendekam di penjara.

Amin Rais yang dulunya sangat lantang mengusut korupsi Ahok di Sumber Waras, sekarang
hanya bisa diam dan menunggu hasil dari KPK. Ibaratnya seorang maling yang berteriak maling
yang mencoba menutupi kesalahannya. Namun pada akhirnya, sepandai pandainya tupai
melompat, pasti akan jatuh juga. Inilah pepatah yang sangat pantas diberikan oleh Amin Rais. Di
masa tuanya, dia harus mendekam di penjara dengan cara yang sangat memalukan. Sepak
terjangnya selama ini pun berakhir dan semua pertanggung jawabannya akan ditentukan pada
keputusan dari hakim nantinya.

Kebenaran tidak akan pernah kalah atas apapun. Walaupun kalah di awal, tetap saja perlahan
kebenaran akan terungkap dan para petinggi petinggi yang awalnya berkoar koar bagaikan
seekor singa, harus terdiam bagaikan suara kucing yang mengeong karena semua kedoknya
terbongkar.

Anda mungkin juga menyukai