Anda di halaman 1dari 1

konsumsi obat-obatan tertentu bisa mempengaruhi hasil tes narkoba.

Diperkirakan 5-10 persen hasil


positif dalam tes narkoba adalah false positive akibat pengaruh obat-obatan.

Sebelum menjalani tes narkoba, dianjurkan untuk menyampaikan pada petugas obat-obatan apa saja
yang sedang dikonsumsi. Ini berlaku untuk obat bebas yang dibeli sendiri, maupun obat yang diresepkan
oleh dokter.

Pastikan juga tidak mengonsumsi produk-produk ilegal.

Berikut ini beberapa jenis obat yang bisa memberikan false positive dalam tes narkoba,

1. Antibiotik
amoxicillin dan sebagian besar antibiotik bisa memberikan hasil false positive dalam tes penyalahgunaan
kokain. Begitu pula, antibiotika golongan quinolone (contoh : baquinor forte dll )bisa memberikan
hasil false positive untuk heroin dan morfin.

2. Antidepresan

Beberapa jenis antidepresan memberikan hasil false positive pada tes penyalahgunaan amphetamine.
Antidepresan jenis benzodiazepines misalnya, bisa memberikan hasil positif dalam tes amphetamine
hingga 21 hari setelah dikonsumsi.contoh: obat tidur.
3. Antinyeri

Pereda nyeri seperti ibuprofen memberikan hasil false positive pada tes penyalahgunaan penenang jenis
barbiturates, benzodiazepine, dan bahkan marijuana atau ganja. Contoh : neo reumacyl,hufagrip dll

4. Obat flu dan pilek

Dekongestan atau pelega tenggorokan dan obat batuk pseudoepfedrine bisa terdeteksi sebagai
amphetamine dalam tes urine. Obat pilek lainnya, promethazine juga bisa memberikan hasil positif pada
tes urine untuk mendeteksi amphetamine.contoh : mixagrip,contraflu,dll

Anda mungkin juga menyukai