Anda di halaman 1dari 11

REKAYASA BIOPROSES

Oleh :
KELOMPOK TIGA :
1. AMI JUNIA NIM. 061530400319
2. ANGELIA DERAJANNAH NIM. 061530400321
3. DEWI ZELIKA MISPUANI NIM. 061530400323
4. DWI INDAH WAHYUNI OKTASARI NIM. 061530400324
5. MAYA PUSPITA SARI NIM. 061530400332
6. VANDHITO RIZNA IKHWANDINATA NIM. 061530400340
7. YUNIA SARIFRANSISKA NIM. 061530401017

KELAS : 1 KB

INSTRUKTUR : Ir. Jaksen, M.Si.

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG
PEMBUATAN MEDIA
I. TUJUAN PERCOBAAN:
Setelah melakukan percobaan, mahasiswa diharapkan dapat mengetahui
dan membuat beberapa macam media yang dibutuhkan oleh mikroorganisme
untuk pertumbuhannya.
II. TEORI DASAR:
A. Macam-macam media
Secara umum media dapat dikelompokkan dalam 3 golongan, yaitu media
alam, media semi buatan, dan media buatan. Media alam contohnya : media tape,
nasi, tanah, dan lain-lain. Media semi buatan yaitu media yang dibuat dari bahan-
bahan kimia dicampur dengan bahan alami, contohnya : media agar tauge, agar
kentang dextrose, dan lain-lain. Sedangkan medium buatan adalah media yang
seluruhnya dibuat dari bahan kimia, contohnya : agar sabouraud, agar czapek
Dok, dan lain-lain.
Menurut bentuknya, media dapat digolongkan dalam : media cair, media
semi padat dan media semi padat. Media semi padat adalah media yang
mengandung bahan sama dengan media cair, tetapi ditambah dengan agar-agar
sehingga hampir padat.
Menurut kegunaannya, medium dapat digolongkan atas :
a. Medium umum, yaitu medium yang umum dipakai untuk menumbuhkan
mikroorganisme, dimana berbagai mikroorganisme dapat tumbuh pada
medium ini. Contohnya : agar nutrisi untuk bakteri, agar kentang dextrose
untuk jamur.
b. Medium selektif, yaitu medium yang hanya dapat ditumbuhi mikroorganisme
tertentu saja. Contoh : agar Endo, agar SS, agar HS, dan lain-lain.
c. Medium differensial, yaitu medium yang dapat ditumbuhi semacam
mikroorganisme dengan memberikan ciri tertentu. Mikroorganisme tersebut
mampu menguraikan salah satu bahan pembuat medium dimana
mikroorganisme lain yang sama-sama tumbuh disitu tidak mampu. Contoh :
agar darah, agar ecsin metilen blue, dan lain-lain.
d. Medium pengaya, yaitu : medium yang dipakai untuk menumbuhkan
mikroorganisme tertentu sebelum ditumbuhkan pada medium yang dipakai
dalam penelitian dengan maksud menyuburkan lebih dahulu mikroorganisme
tersebut.

B. Penyimpanan media
Sebelum digunakan, medium yang sudah disterilkan, baik medium cair
maupun medium padat, dapat disimpan di dalam tabung-tabung gelas berupa
Erlenmeyer atau tabung reaksi ataupun dalam botol.
Penyimpanan dalam jumlah kecil biasanya dalam tabung reaksi sebanyak
10-15 ml untuk agar yang nantinya diperlukan untuk mengisi cawan petri.
Sebanyak 5-7 ml untuk membuat agar miring yang diperlukan untuk menanam
biakan, agar miring dibuat dengan memiringkan tabung reaksi berisi medium
setelah disterilkan sebelum medium menjadi padat.
C. Pembuatan media
Bahan-bahan :

NaCl 0,5 gram


Pepton (bacto) 0,5 gram
Ekstrak daging 0,3 gram
Akuades 100 ml
Agar-agar 1,8 gram

Caranya:
Bahan NaCl, pepton (bacto), ekstrak daging, dan agar-agar dicampurkan
lalu diberi air
Lalu dipanaskan hingga mendidih selama 5-10 menit
Diambil dari atas api, 3-5 ml NaOH 20% ditambahkan sambil diaduk
dengan menggoyangkan labu Erlenmeyer, hingga bereaksi basa terhadap
brom-thymol blue
Kotorannya dibiarkan mengendap
Kemudian disaring melalui saringan kapas hingga bening
Reaksinya diperiksa terhadap brom-thymol blue 0,04% dan dinetralkan
hingga akhirnya diperoleh pH 6,8-7,0
Airnya ditambahkan hingga mencapai 1 liter
Agar-agar ditambahkan, kemudian dipanaskan lagi sampai agar-agarnya
larut semua (kelihatan larutan bening)
Lalu disterilkan selama 20 menit pada suhu 120C
Sterilisasi alat yang akan digunakan :
Alat-alat yang akan digunakan dicuci menggunakan air, kemudian
dikeringkan dengan tissue sampai kering
Alat-alat tersebut dikeringkan di dalam oven
Alat-alat yang akan digunakan lalu ditutup kapas sebesar diameter alat
tersebut dengan cara memadatkan dan mengumpulkan bahan tersebut
Setelah itu ditutup dengan aluminium foil dan diikat dengan tali
Semua alat yang telah ditutup aluminium foil dimasukkan ke dalam gelas
kimia dan ditutup lagi dengan aluminium foil
Pembangkit listrik dinaikkan pada sekering untuk menghidupkan
autoclave
Tombol on ditekan dan air dipanaskan terlebih dahulu di dalamnya dengan
waktu 1 jam
Semua alat yang ada di dalam gelas kimia tersebut dimasukkan ke dalam
autoclave dengan waktu 1 jam
Setelah 1 jam semua alat yang telah disterilkan siap untuk dipanaskan
ISOLASI DAN SELEKSI MIKROORGANISME
I. TUJUAN PERCOBAAN
Mahasiswa dapat mempelajari proses isolasi dan seleksi mikroorganisme
II. TEORI DASAR
Screening adalah proses untuk mendapatkan mikroorganisme yang
potensial untuk aplikasi industry. Screening meliputi tahapan isolasi dan seleksi.
Isolasi adalah kegiatan pemisahan suatu kultur mikroorganisme yang terdapat di
alam. Seleksi dulakukan dengan memanipulasi kondisi lingkungan (pH,
temperature, aerob, anaerob dan sebagainya) dan komposisi media tumbuh
sehingga diperoleh suatu jenis mikroorganisme yang memiliki kemampuan untuk
menghasilkan reaksi atau produk yang kita inginkan.
Seleksi suatu kultur harus menggabungkan antara produktivitas
mikroorganisme dan factor ekonomi lainnya. Secara umum pemilihan
mikroorganisme yang akan digunakan untuk proses produksi memenuhi kriteria
sebagai berikut :
1. Kemampuan untuk beradaptasi dengan media fermentasi yang murah
2. Temperature optimum pertumbuhan mikroorganisme di atas 40C
3. Kemampuan untuk mengkonversi substrat (produktivitas) tinggi
4. Memiliki kestabilan genetic
5. Kemampuan beradaptasi dengan reactor dan tipe proses yang digunakan
6. Kemudahan memisahkan produk (recovery) dari kultur
PERIODE I:
a. Bahan-Bahan/Alat
Tanah/sampel lain
Air steril dalam Erlenmeyer
Air steril (9ml) dalam tabung reaksi
Cawan petri steril
Pipet steril
Agar-agar :
a. Agar-agar kaldu/nutrisi untuk isolasi secara umum
b. Agar-agar selektif untuk isolasi jenis mikroorganisme tertentu
b. Cara Kerja
Contoh tanah kering di udara sampai kadar airnya kira-kira 10% dan
terbentuk butir-butir
Sejumlah tanah (10 gram) disuspensikan dalam 100 ml air steril dan
dikocok. Pengenceran dilakukan dari 10-1 sampai 10n
1 ml dari tiap-tiap suspense tanah masing-masing dimasukkan ke dalam
cawan petri steril
Agar-agar yang telah dicairkan didinginkan sampai suhu 45-50C. Dan
dituangkan ke dalam cawan petri yang telah diisi suspensi tanah
Agar-agar dan suspensi tanah dicampurkan dengan cara memutar dan
menggoyangkan cawan petri
Kemudian disimpan pada suhu 24-25C selama beberapa hari sehingga
tumbuh koloni dari berbagai mikroorganisme. Suhu inkubasi dapat
diperluas misalnya sampai 37C atau 45C, jika menginginkan jenis
mikroorganisme (mo) yang termofilik
PERIODE II:
a. Bahan-Bahan/Alat Praktikum
Air steril 1 ml dalam tabung-tabung reaksi
Agar-agar kaldu/nutrisi
Cawan petri steril
Jarum ose atau sudip Drigalski
Tabung steril
Pipet steril

b. Cara Kerja
Pertumbuhan mikroorganisme dalam cawan petri (hasil periode pertama)
diperiksa
Koloni-koloni mikroorganisme yang dikehendaki (terutama yang
menunjukan adanya daerah hambatan di sekitarnya) dipilih. Kemudian
koloni tersebut diambil dengan jarum ose dan disuspensikan ke dalam 1
ml air steril
Agar-agar yang telah dicairkan didinginkan sampai suhu 45-50C,
dituangkan ke dalam cawan petri steril sehingga membeku dan dingin
Memurnikan mikroorganisme yang telah dipilih dapat dilakukan dengan
metoda-metoda berikut:
1. Menggesekkan masing-masing suspense mikroorganisme (2) pada
permukaan agar-agar dalam cawan petri (3) dengan menggunakan
jarum lengkung/ose. Caranya adalah sebagai berikut :
Menyinggungkan bagian lengkung dari jarum lengkung yang telah
dibakar pada permukaan suspense mikroorganisme dalam tabung
reaksi
Menggesekkan bagian lengkung jarum lengkung pada permukaan
agar-agar dalam cawan petri mulai dari bagian pinggir sampai ke
tengah. Memutar cawan petri tersebut dan jarum digesekkan
kembali pada permukaan agar-agar yang belum kena gesekan
(tanpa mencelupkan kembali ke dalam suspense mo)
Membalikkan cawan petri yang telah digesek dan dibungkus
2. Menggesekkan/menggeserkan dengan sudip Drigalski (batang gelas
yang ujungnya dilengkungkan 90C) :
Meneteskan beberapa tetes suspense mo (2) dengan jarum ose atau
pipet Pasteur di tengah-tengah agar-agar dalam cawan petri (3)
Memanaskan sudip Drigalski (bagian lengkungnya dan sebagian
tangkinya) dengan api Bunsen dan didinginkan sebentar. Kemudian
menggesekkan dan menggeserkan suspense mo di atas agar-agar
hingga merata pada seluruh permukaannya
Membalikkan cawan petri dan dibungkus

3. Cara pengeceran dengan agar-agar :


Mengambil 2-3 tetes dari tiap enceran suspense mo dengan pipet
Pasteur steril dan memasukkan ke dalam agar-agar cair bersuhu 45-
50C
Mencampurkan suspense mo dengan agar-agar tadi dengan cara
tuang menuang ke dalam tabung steril kosong 3-4 kali agar
tercampur merata (lakukan dengan cepat dan cermat)
Menuangkan agar-agar ke dalam cawan petri steril dan dibiarkan
membeku dan dingin
Membalikkan cawan petri dan dibungkus

4. Menginkubasikan semua cawan petri pada suhu 28-30C selama


beberapa hari sampai terlihat pertumbuhan koloni
PERIODE III:
a. Bahan-Bahan/Alat Praktikum
Agar-agar dalam tabung reaksi
Cawan petri steril
Air steril dalam tabung reaksi
Jarum lengkung/jarum ose

b. Cara Kerja
Pertumbuhan koloni diperiksa pada cawan petri. Biasanya hasil
pertumbuhan ini belum murni, karena baru sekali dilakukan sehingga
pemurnian harus diulangi lagi
Suspense dibuat dari koloni yang terpisah
Agar-agar yang telah dicairkan dan didinginkan dituangkan ke dalam
cawan petri, dan dibiarkan dingin dan membeku
Suspense tadi (2) digesekkan pada permukaan agar-agar seperti pada
periode II butir 4
Cawan petri dibalikkan, dibungkus, dan kemudian diinkubasi

PERIODE IV:
a. Bahan-Bahan/Alat Praktikum
Agar-agar dalam tabung reaksi
Cawan petri steril
Kaca objek
Zat-zat warna untuk pewarna gram
Air steril dalam tabung reaksi
Jarum lengkung/jarum ose
Agar-agar miring

b. Cara Kerja
Pertumbuhan koloni-koloni pada cawan petri diperiksa. Bila sudah murni,
yakinkan dengan pemeriksaan mikroskop
Bagi koloni bakteria, preparat berwarna dibuat menurut gram dan
diperiksa dengan menggunakan mikroskop. Apabila yang terlihat hanya
satu jenis warna dan sel-selnya hanya satu bentuk, maka itu berarti sudah
murni
Selanjutnya suspense (dibuat dari sisa koloni yang diambil untuk
pewarnaan) digesekkan pada agar-agar miring sebagai biakan murni,
kemudian diuji kemampuannya
Kemurnian untuk golongan jamur umumnya sudah dapat dilihat dari
koloni-koloninya, tetapi juga dapat dilakukan pemeriksaan mikroskop
dengan dibuat preparat khusus untuk jamur pada kaca objek
Bila setelah diperiksa dibawah mikroskop atau tampak koloni-koloninya
belum murni maka proses pemurnian harus diulangi kembali (seperti pada
periode III)
DATA PENGAMATAN

NAMA MEDIA CARA PEMBUATAN KEGUNAAN


Ditimbang media nutrient,
kemudian di masukkan ke dalam
Untuk membiakkan
Media agar dalam cawan erlenmeyer yang diisi aquadest,
bakteri pada media
petri dipanaskan hingga mendidih lalu
datar
dipindahkan dalam cawan petri
kemudian langsung dibungkus
Ditimbang media nutrient,
kemudian dimasukkan ke dalam
Erlenmeyer yang diisi aquadest,
Untuk membiakkan
Media agar dalam tabung dipanaskan hingga mendidih lalu
bakteri pada media
reaksi dituangkan dalam tabung reaksi,
miring
ditutup dengan kapas baru
kemudian aluminium foil dan
diikat dengan tali

ANALISA PERCOBAAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa pada
percobaan pembuatan media agar dibuat dengan membuat agar kaldu. Sebelum
dibuat medium harus disterilkan, baik medium cair maupun medium padat. Begitu
juga alat yang kita gunakan seperti tabung reaksi, cawan petri. Setelah semuanya
steril, medium dapat disimpan.
Penyimpanan dalam jumlah kecil biasanya disimpan dalam tabung reaksi
sebanyak 5-7 ml untuk membuat agar miring dan sebanyak 10-15 ml untuk agar
yang diperlukan untuk mengisi cawan petri. Pembuatan media agar miring dibuat
dengan memiringkan tabung reaksi yang berisi medium setelah disterilkan
sebelum medium menjadi padat.
KESIMPULAN
Pembuatan agar media dilakukan untukpertumbuhan atau
pengembangbiakkan dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan
mikroorganisme untuk pertumbuhan. Pembuatan media menggunakan nutrient
agar digunakan karena bahan-bahan untuk membuatnya mudah di dapat.

DAFTAR PUSTAKA
JobsheetRekayasa BioprosesPolteknik Negeri Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai