Kata Pengantar
Kata Pengantar
Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala kasih
dan karunia yang di berikan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
TUGAS KESEHATAN LINGKUNGAN ini.
Kami menyadari bahwa didalam pembuatan tugas ini berkat tuntunan Tuhan
Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam
kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terimakasih kepada semua
pihak yang membantu dalam pembuatan tugas ini.
Penulis
1
BAB II
PEMBAHASAN
Rumah pada dasarnya merupakan tempat hunian yang sangat penting bagi
kehidupan setiap orang. Rumah tidak sekedar sebagai tempat untuk melepas lelah
setelah bekerja seharian, namun didalamnya terkandung arti yang penting sebagai
tempat untuk membangun kehidupan keluarga sehat dan sejahtera. Rumah yang
sehat dan layak huni tidak harus berwujud rumah mewah dan besar namun rumah
yang sederhana dapat juga menjadi rumah yang sehat dan layak dihuni Rumah
sehat adalah kondisi fisik, kimia, biologi didalam rumah dan perumahan sehingga
2
1. Sirkulasi udara yang baik.
pencemaran.
5. Bagian-bagian ruang seperti lantai dan dinding tidak lembab serta tidak
kotor.
1. Bahan Bangunan
a. Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan zat-zat yang dapat
b. Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya
mikroorganisme patogen.
3
2. Komponen dan penataan ruang rumah
berikut:
b. Dinding
Di kamar mandi dan tempat cuci harus kedap air dan mudah dibersihkan
d. Bumbung rumah yang memiliki tinggi 10 meter atau lebih harus dilengkapi
e. Ruang di dalam rumah harus ditata agar berfungsi sebagai ruang tamu, ruang
keluarga, ruang makan, ruang tidur, ruang dapur, ruang mandi dan ruang
bermain anak.
3. Pencahayaan
Pencahayaan alam atau buatan langsung atau tidak langsung dapat menerangi
4
4. Kualitas Udara
d. Pertukaran udara
5. Ventilasi
Luas penghawaan atau ventilasi a1amiah yang permanen minimal 10% dari luas
lantai.
7. Air
b. Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan air minum
5
9. Limbah
a. Limbah cair berasal dari rumah, tidak mencemari sumber air, tidak
b. Limbah padat harus dikelola agar tidak menimbulkan bau, tidak menyebabkan
Luas ruang tidur minimal 8m2 dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari dua
orang tidur dalam satu ruang tidur, kecuali anak dibawah umur 5 tahun.
tentang perumahan dan pemukiman No.4/l992 bab III pasal 5 ayat l yang berbunyi
Setiap warga negara mempunyai hak untuk menempati dan atau menikmati dan
atau memiliki rumah yang layak dan lingkungan yang sehat, aman , serasi, dan
teratur
Bila dikaji lebih lanjut maka sudah sewajarnya seluruh lapisan masyarakat
menempati rumah yang sehat dan layak huni. Rumah tidak cukup hanya sebagai
tempat tinggal dan berlindung dari panas cuaca dan hujan, Rumah harus
6
2. Model model jamban sehat keluarga.
A. Jamban cubluk/cemplung
Adalah jamban yang terdiri atas bak yang kedap air,di isi air di dalam tanah
hasil pembusukan Faeces dalam air kali. Untuk jamban ini agar berfungsi
7
dengan baik, perlu pemasukan air setiap hari, baik sedang dipergunakan atau
tidak. Bila airnya penuh dapat dialirkan ke sistem lain misalnya sumur
resapan.
Adalah jamban yang closetnya berbentuk leher angsa sehingga akan selalu
terisi air. Jamban ini banyak digunakan di seluruh dunia. Toilet ini bisa
berbentuk wc jongkok dan wc duduk tergantung selera. Fungsi air ini gunanya
sebagai sumbat sehingga bau busuk dari cubluk tidak tercium di ruangan
faecesnya tertampung sebentar dan bila disiram air, baru masuk ke bagian
baik dan sehat karena disertai septic tank yang aman dari kontaminasi ke
lingkungan sekitar dan jaraknya bisa disesuaikan dengan situasi dan kondisi
lebih praktis.
8
Adalah jamban yang dibagun diatas empang, sungai ataupun rawa. Jamban
model ini ada yang kotorannya tersebar begitu saja, yang biasanya dipakai
menimbulkan wabah.
E. Jamban Plengsengan
9
Jamban ini, perlu air untuk menggelontor kotoran. Lubang jamban perlu juga
ditutup. Masih memiliki kelemahan yaitu menimbulkan bau dan tanpa tutup
setelah buang air besar mungkin dapat mencemari makanan atau langsung
untuk membiasakan cuci tangan sesudah buang air besar dan sebelum
menyajikan makanan.
F. Kakus Kimia
kriteria jamban saniter tersebut diatas. Faeces ditampung dalam suatu bejana
air, tetapi dengan kertas (toilet paper). Biasanya wc ini berada pada wc
portable / mobile pada bis, kereta api / krl, pesawat terbang, dan lain-lain.
10
G. Kakus Sopa Sandas
Kakus ini salah satu variasi dari kakus India. Tempat penampungan berupa
lubang yang digali tidak terlalu dalam, diletakkan langsung di bawah lubang
kakus tetapi diluar bagian kakus. Lubang kakus dihubungkan dgn pipa
(paralon atau besi). Tempat penampungan kotoran ditutup dengan tutup yang
11
2. Syarat kimiawi, antara lain:
12
memperhatikan aspek estetika dan arsitektur lingkungan/kawasan;
mencegah perembesan air lindi ke dalam air tanah, mata air dan badan air;
mengendalikan dampak akibat bau, lalat, tikus dan serangga lainnya; dan
berada pada lokasi yang aman terhadap kegiatan lain dengan memperhatikan
jarak bebas dan jarak aman;
mencegah perembesan air lindi ke dalam air tanah, mata air dan badan air;
13
Sarana dan prasarana tempat pemrosesan akhir (TPA) dengan kriteria :
14
memperhitungkan dampak kesehatan terhadap lingkungan sekitar;
berada pada lokasi yang aman terhadap kegiatan lain dengan memperhatikan
jarak bebas dan jarak aman;
SEPTICTANK
Sistem septictank sebenarnya adalah sumur rembesan atau sumur
kotoran. Septic tank merupakan sitem sanitasi yang terdiri dari saluran
kloset, bak penampung kotoran cair dan padat, bak resapan serta pipa
pelepasan air bersih dan udara.
Hal hal yang harus diperhatikan saat pembangunan septic tank agar
tidak mencemari air dan tanah sekitarnya adalah :
15
5. Besarnya ruang lumpur diperkirakan untuk dapat menahan lumpur
yang dihasilkan setiap orang rata rata 30 40 liter/orang/tahun dan
waktu pengambilan lumpur diperhitungkan 2 4 tahun.
6. Pipa air masuk ke dalam tangki hendaknya selalu lebih tinggi kurang
lebih 2,5 cm dari pipa keluar.
7. Septic tank harus dilengkapi dengan lubang pemeriksaan dan lubang
penghawaan untuk membuang gas hasil penguraian
Agar septic tank tidak muah penuh dan mampat, awet dan tahan lama
perlu diperhatikan hal berikut :
1. Kemiringan pipa.
Kemiringan pipa menentukan kelancaran proses pembuangan limbah.
Selisih ketinggian kloset dan permukaan air bak penampung kotoran
minimal 2% artinya setiap 100cm terdapat perbedaan ketinggian 2cm.
2. Pemilihan pipa yang tepat.
Pipa saluran sebaiknya berupa PVC. Ukuran minimal adalah 4inchi.
Rumah yang memiliki jumlah toilet yang banyak sebaiknya
menggunakan pipa yang lebih besar. Perancangan saluran
diusahakan dibuat lurus tanpa belokan, atau sudut dapat membuat
mampat.
3. Sesuaikan kapasitas septic tank.
Untuk rumah tinggal dengan jumlah penghuni empat orang, cukup
dibuat septic tank dengan ukuran (1.51.52)m. bak endapan dan
sumur resapan bias dibuat dengan ukuran (1x1x2)m. semakin banyak
penghuni rumah maka semakin besar ukuran yang dibutuhkan.
4. Bak harus kuat dan kedap air.
Septic tank harus terbuat dari bahan yang tahan terhadap korosi, rapat
air dan tahan lama. Konstruksi septic tank harus kuat menahan gaya-
gaya yang timbul akibat tekanan air, tanah maupun beban lainnya.
16
SEPTICTANK
17
Sumur resapan.
18
DAFTAR PUSTAKA
https://panbelong.wordpress.com/2014/01/21/sanitasi-rencana-sistem-pengolahan-
sampah/
https://putraprabu.wordpress/2009/01/03/rumah-sehat/
19
city-salatiga.blogspot.co.id/2012/04/jenis-jenis-jamban-sehat.hmtl
https://kimifarmasi.wordpress.com/2010/10/15/persyaratan-air-bersih-secara-
fisikkimiadan-mikrobiologi/
https://duniatehnikku.wordpress.com/2011/02/25/proses-dan-cara-pengolahan-
limbah-rumah-tangga-sanitasi/
20