Anda di halaman 1dari 19

1/16/2006

PROBLEM SOLVING CYCLE


Irwin Aras

PROBLEM SOLVING
adalah suatu upaya penyelesaian masalah
dalam rangka menghilangkan
hambatan/masalah yang ada

Ada banyak cara untuk mengilangkan
hambatan/masalah yang ada :
PROBLEM SOLVING CYCLE
Sederhana
Mudah dilakukan
Efektif

1
1/16/2006

MASALAH
adalah kesenjangan antara apa yang
terjadi dan apa yang seharusnya terjadi
adalah sesuatu yg belum / tidak
diketahui
adalah sesuatu yang bersifat kontradiktif

ada kesempatan untuk memperbaiki

7 LANGKAH
PROBLEM SOLVING CYCLE
1. Identifikasi masalah
2. Penetapan Prioritas Masalah
3. Penetapan Alternatif Jalan Keluar
4. Penetapan Jalan Keluar Terpilih
5. Penyusunan Rencana Kerja
6. Pelaksanaan Jalan Keluar Terpilih
7. Penilaian Keberhasilan Program

2
1/16/2006

Prioritasii
Prioritas

Alternatif
Identifikasi
Solusi

Evaluasi Solusi Terpilih

Pelaksanaan
Rencana Kerja
Solusi Terpilih

IDENTIFIKASI MASALAH
Dilakukan melalui penelitian,
yang meliputi langkah-langkah :
1. Pengumpulan data
2. Pengolahan data
3. Penyajian data
4. Analisis data

3
1/16/2006

PENGUMPULAN DATA
Tehnik Pengamatan :
Pengamatan Langsung = observasi
Pengamatan Tidak Langsung =
Pemeriksaan Fisik / Laboratorium
Tehnik Komunikasi :
Komunikasi Langsung = wawancara
Komunikasi Tidak Langsung = angket

PENGOLAHAN DATA
Pengumpulan Data

Editing di Lapangan

Editing di Pusat

Koding Data

Perekaman Data = Data Entry

Validasi Data

Analisis Data

4
1/16/2006

PENYAJIAN DATA
1. Penyajian data secara tekstular
2. Penyajian data secara tabular
3. Penyajian data secara grafikal

PENYAJIAN DATA
1. Penyajian data secara tekstular :
menyajikan data kualitatif
2. Penyajian data secara tabular
digunakan di institusi pendidikan
untuk dilanjutkan dgn uji statistik
3. Penyajian data secara grafikal
disajikan untuk mereka yang relatif
awam terhadap masalah tersebut

5
1/16/2006

ANALISIS DATA
Dimulai dari teknik yang paling sederhana,
kemudian secara bertahap
meningkat ke teknik yang lebih kompleks
sesuai kebutuhan

Pendekatan Univariat

Pendekatan Bivariat

Pendekatan Multivariat
Untuk menyingkirkan faktor konfounding

PENETAPAN PRIORITAS MASALAH

Dua alasan melakukan


Penetapan Prioritas Masalah :
Karena keterbatasan sumber daya tidak
mungkin menyelesaikan semua masalah
Ada hubungan antara satu masalah dengan
masalah lainnya dengan menyelesaikan
satu masalah maka masalah lain
dapat ikut terselesaikan

6
1/16/2006

BAGAIMANA MELAKUKAN
PRIORITAS MASALAH ?

Scoring Technique
Non Scoring Technique

SCORING TECHNIQUE
Penentuan Prioritas Masalah berdasarkan
Scoring Technique digunakan bila
Peneliti mempunyai data tentang
Besarnya Masalah tersebut

Bryant Technique

7
1/16/2006

BRYANT TECHNIQUE
1. Angka kejadian - Incidence &
Prevalence
2. Pengaruh buruk yang diakibatkan
dalam masyarakat - Seriousness
3. Sumber daya yang tersedia -
Resource availability
4. Besarnya rasa prihatin masyarakat
thd masalah tersebut - Public
concern

BRYANT TECHNIQUE
No Parameter Ms-1 Ms2 Ms-3 Ms-4 Ms-5

1 Prevalensi
2 Seriousness
3 Resource
Availability
4 Public consern
JUMLAH

8
1/16/2006

NON SCORING TECHNIQUE


Penentuan Prioritas Masalah berdasarkan
Non Scoring Technique digunakan bila
Peneliti tidak mempunyai data tentang
Besarnya Masalah tersebut

Delphi Technique
Delbeque Technique

DELPHI TECHNIQUE
Penentuan Prioritas Masalah
ditentukan berdasarkan kesepakatan
yang diambil pada pertemuan
yang dihadiri oleh orang-orang ( 10 orang)
yang mempunyai keahlian yang sama

9
1/16/2006

DELBEQUE TECHNIQUE
Penentuan Prioritas Masalah
ditentukan berdasarkan kesepakatan
yang diambil pada pertemuan
yang dihadiri oleh orang-orang ( 10 orang)
yang mempunyai keahlian yang tidak sama

anggota kelompok harus diberi penjelasan
terlebih dahulu sebelum menentukan
kesepakatan Prioritas Masalah

PENETAPAN
ALTERNATIF JALAN KELUAR
Creative thinking !
Tentukan berbagai penyebab timbulnya
masalah dengan cara brain storming
Periksa kebenaran penyebab masalah
Mengubah penyebab masalah ke dalam
bentuk kegiatan

10
1/16/2006

MASALAH PENYEBAB ALTERNATIF


Tingginya Persalinan > Kursus dukun
AKB karena ditolong dukun bayi
Tetanus bayi belum Meningkatkan
Neonatorum terlatih cakupan
Cakupan imuni-
imuni- imunisasi
sasi bumil < bumil
Pengetahuan ibu Penyuluhan
ttg Tetanus < kesehatan

PENETAPAN
JALAN KELUAR TERPILIH
Dua Kriteria :
Efektivitas Jalan Keluar :
Besarnya masalah yang dapat diselesaikan = M
Pentingnya Jalan Keluar tsb dilaksanakan dalam
mengatasi masalah yang dihadapi = I
Sensitivitas Jalan Keluar yang dikaitkan dengan
kecepatan mengatasi masalah = V
Efisiensi Jalan Keluar :
Dikaitkan dengan biaya yang diperlukan untuk
melaksanakan Jalan Keluar tsb = C

11
1/16/2006

PENETAPAN JALAN
KELUAR TERPILIH

MIV
P = ________
C

PENETAPAN JALAN
KELUAR TERPILIH
P = Prioritas Jalan Keluar terpilih, yaitu Jalan Keluar
dengan nilai P tertinggi
M = Magnitude, yaitu besarnya masalah yang dapat
diatasi bila jalan keluar tsb dilaksanakan
semakin besar masalah dapat diatasi, semakin
tinggi nilainya
I = Importancy, yaitu pentingnya jalan keluar
tersebut dilaksanakan dg memperkirakan
kelanggengan selesainya masalah semakin
langgeng semakin tinggi nilainya

12
1/16/2006

PENETAPAN JALAN
KELUAR TERPILIH
V = Vulnerability, yaitu sensitivitas dalam
arti kecepatan jalan keluar mengatasi
masalah semakin cepat masalah
teratasi semakin tinggi nilainya
C = Cost, yaitu efisiensi atau besarnya biaya
yang diperlukan untuk melaksanakan
jalan keluar semakin besar biaya
semakin tidak efisien nilai semakin
besar

PENYUSUNAN RENCANA KERJA


Judul Jalan Keluar
Rumusan Masalah yang ingin diselesaikan
Rumusan Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
penetapan target minimal dengan rumus
perbedaan dua proporsi
Rumusan kegiatan
Asumsi perencanaan
Strategi pendekatan

13
1/16/2006

PENYUSUNAN RENCANA KERJA


Kelompok sasaran
Waktu
Tempat
Organisasi & Tenaga Pelaksana
Anggaran
Metoda penilaian dan kriteria
keberhasilan

ASUMSI PERENCANAAN
Asumsi Perencanaan yang bersifat Positif
adalah uraian tentang berbagai faktor
penunjang yang ada dan yang berperan
dalam memperlancar pelaksanaan rencana
Asumsi Perencanaan yang bersifat Negatif
adalah uraian tentang berbagai faktor
penghambat yang ada dan yang berperan
sebagai kendala pelaksanaan rencana

14
1/16/2006

STRATEGI PENDEKATAN
Pendekatan Institusi
memerlukan dukungan legalitas, dan
menerapkan prinsip-prinsip kekuasaan
dan kewenangan.
+ Mempercepat pelaksanaan program
- Hasil yang dicapai tidak langgeng
karena seolah-olah ada pemaksaan

STRATEGI PENDEKATAN
Pendekatan Komunitas
bertujuan untuk menimbulkan kesadaran
masyarakat agar mau melaksanakan
berbagai kegiatan secara mandiri
+ Perubahan yang dicapai bertahan lama
karena bertolak dari adanya kesadaran
- Pelaksanaan program membutuhkan
waktu lama

15
1/16/2006

KELOMPOK SASARAN
Kelompok Sasaran Langsung
Bayi-bayi untuk Program Imunisasi Dasar
Ibu hamil untuk Program Antenatal
Kelompok Sasaran Tidak Langsung =
Sasaran Antara
Ibu untuk Program Imunisasi Dasar
Suami untuk Program Keluarga Berencana

KRITERIA KEBERHASILAN
Kriteria Keberhasilan Unsur Masukan
Tersedianya tenaga, dana dan sarana
Kriteria Keberhasilan Unsur Proses
Terselenggaranya penyuluhan sesuai
rencana
Kriteria Keberhasilan Unsur Keluaran
Menurunnya KIPI pada imunisasi

16
1/16/2006

PELAKSANAAN
JALAN KELUAR TERPILIH
Pelaksanaan Jalan Keluar Terpilih
disesuaikan dengan
Rencana Kerja yang telah disusun

PENILAIAN
KEBERHASILAN PROGRAM
Penilaian Promotif
membandingkan rencana kerja
dengan pelaksanaan program
Penilaian Sumatif
membandingkan target pencapaian
dengan hasil yang dicapai

17
1/16/2006

PENILAIAN PROMOTIF
No KEGIATAN RENCANA PELAKSA - %
KERJA NAAN KEBERHSLAN
1 Frekuensi 1x 1x 100%

2 Materi . Sesuai 100%


rencana
3 Sasaran .. Sesuai 100%
rencana
4 Tempat .. Sesuai 100%
rencana
5 Tenaga .. Sesuai 100%
rencana

PENILAIAN SUMATIF
Pengetahuan Sebelum Program Sesudah Program
Jumlah % Jumlah %
Tinggi 0 0 38 59.37
Sedang 12 18.75 20 31.25
Rendah 52 81.25 6 9.38
Jumlah 64 100 64 100

18
1/16/2006

PERSENTASE
KEBERHASILAN PROGRAM
X2-X0
%= x 100 %
X1-X0
Xo = Besarnya masalah sebelum program
X1 = Target Pencapaian Maksimal
Maksimal/Minimal
/Minimal
X2 = Hasil yang dicapai

19

Anda mungkin juga menyukai