Anda di halaman 1dari 47

Oleh :

ENDRA RAMADHAN

Sub Bagian Bedah Thorax Kardiovascular


Bagian Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
Makassar 2016
Beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam pengambilan dan membaca foto
thoraks ;

Kondisi foto
Sentrasi
Kualitas
Posisi
-berdiri/erect position ; mutlak untuk melihat cairan (efusi pleura) dan udara
(pneumothoraks)
-lateral dekubitus : untuk melihat cairan
-berbaring : hanya melihat gambaran paru
-obliq ; untuk melihat daerah yeng tertutup oleh jantung

SIMETRIS

Jarak dari objek ke 4 sisi harus sama besar


Soft tissue juga harus terlihat
Sebaiknya sampai pertengahan leher masuk dalam film
Tanda simetris ; letak ujung klavikula kanan kiri pada proyeksi tulang belakang sama
jaraknya
Skapula tidak boleh menutupi lapangan paru (tangan di pinggang, siku di tarik ke depan)
Foto di ambil dalam inspirasi dalam
PERHATIKAN :

I = Identitas (nama, usia, jenis kelamin, tgl dilakukan foto roentgen thorax)

M = Marker posisi

P = Position - Prosessus spinosus T4 hrs berada pada puncak clavicula

Q = Kualitas foto roentgen


Kondisi foto

Kesimetrisan foto

R = Respirasi Inspirasi cukup

S = Soft tissue utk melihat Emfisema subkutan


EKSPERTISE MEMBACA FOTO
ROENTGEN THORAX
AIRWAY
- Trakea ( terletak di tengah / terdorong)
- Bronkus( bayangan bronkovesikuler)

BREATHING/ BONE
- Pleural space
- Parenkim paru
- Hilus : bentuk,besarnya,kelenjar parahiller,perkapuran
- Sinus (costophrenicus/ cardiophrenicus) lancip atau tertutup
bayangan padat
- Clavicula/scapula/sternum/vertebra
- Costa( fraktur, sela iga menyempit/tidak)
CIRCULATION
- Mediastinum
- Jantung ( letak ditengah, agak ke kiri, bentuk, batas2,tanda
pedorongan atau penarikan, dektroposisi)
- Pericardium

DIAFRAGMA
- Bentuk (konveksitas)
- Elevasi ( kanan lebih tinggi dari kiri)
- Disruption
- Effusion

SOFT TISSUE
ISTILAH DENSITAS

RADIOGRAFI :

1. AIR DENSITY = HIPERLUSEN

2. FAT DENSITY = RADIOLUSEN

3. WATER DENSITY = INTERMEDIATE

4. BONE DENSITY = RADIOOPAK

5. METAL DENSITY = HIPERRADIOOPAK


Foto Thorax Normal
FOTO THORAX LATERAL NORMAL
KASUS 1
Penderita laki-laki, 42 tahun datang ke UGD dengan keluhan sesak
napas setelah mengalami KLL tabrakan motor dengan dada kanan
membentur aspal. Terdapat ekskoriasi pada hemithoraks dextra
Tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 102 x / menit, pernapasan 36 x /
menit, saturasi 88 %,
A : trakhea nampak di tengah
B : hemithoraks (D) : corakan
bronkovaskuler menghilang, parenkim
paru kanan nampak kolaps; hemithoraks
(S) : corakan bronkovaskuler sampai ke
perifer
C : jantung tidak ditemukan kelainan,
mediastinum terletak di tengah
D : sinus costophrenicus kanan tidak
dapat dinilai
E : soft tissue tidak ditemukan
kelainan, tulang tampak intak

KESAN : PNEUMOTHORAKS KANAN


KASUS 2

Laki-laki 18 tahun masuk ke IRD dengan


keluhan sesak setelah dikeroyok dan terkena
tusukan pada pada dada kanan, 3 jam sebelum
masuk IRD.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital :
tensi 130/80, nadi 98x/menit, suhu 36,6oC,
respirasi 30x/menit.
A Trachea di tengah

B Hemithoraks (D) : corakan


bronkovaskuler sampai ke perifer,
tampak banyangan radiopak di
dekat suduk kostophrenicus
disertai perselubungan homogen
disekitarnya; Hemithoraks (S) :
corakan bronkovaskuler sampai ke
perifer

C jantung tidak ditemukan kelainan,


mediastinum terletak di tengah

D sinus costophrenicuskanan kesan


tertutup cairan, sudut
Vulnus ictum penetrans + kostophrenikus kiri lancip
hemithoraks kanan E soft tissue tidak ditemukan
kelainan, tulang tampak intak
KASUS 3
Laki-laki 54 tahun datang dengan keluhan nyeri dada sejak 3 jam
yang lalu akibat kecelakaan lalu lintas.
TD = 120/70 mmHg, N = 82 x/menit, P= 24x/menit

A : trakhea nampak di
tengah
B : corakan bronkovaskuler pada kedua
hemithoraks nampak hingga ke perifer.
Nampak perselubungan pada hemithoraks
kanan
C : mediastinum terletak di tengah, ukuran
jantung normal
D : diafragma kanan dan kiri : sinus
costophrenicus lancip, sinus cardiophrenicus
lancip
E : tidak nampak emfisema
subkutis

KESAN : KONTUSIO PARU KANAN


KASUS 4
Laki-laki 45 tahun konsul dari Onkologi dengan keluhan benjolan di
leher 26 tahun cepat membesar, mendesak ke rongga thorax.
Sesak (-), TD 120/80 mmHg, HR 80 x/menit, RR 22 x/menit.

A : trakhea nampak di tengah


B : corakan bronkovaskuler pada kedua
hemithoraks nampak hingga ke perifer. Nampak
perselubungan pada hemithoraks kanan

C : mediastinum terletak di tengah, ukuran jantung


normal
D : diafragma kanan dan kiri : sinus
costophrenicus lancip, sinus cardiophrenicus
lancip
E : tidak nampak emfisema subkutis

KESAN : RETROSTERNAL GOITER


KASUS 5
Seorang laki-laki 35 tahun datang dengan keluhan sesak napas dan
nyeri dada seperti ditusuk pada dada kanan, kadang disertai
batuk.Tidak ada riwayat trauma sebelumnya.
A : trakhea terletak di tengah
B : hemithoraks (D) : corakan
bronkovaskuler menghilang, nampak air
fluid level, parenkim paru kanan nampak
kolaps. Hemithoraks (S): corakan
bronkovaskuler sampai ke perifer.
C : jantung tidak ditemukan kelainan,
mediastinum terletak di tengah
D : Sinus costophrenicus (D) tertutup
perselubungan kesan cairan; sinus
costophrenicus (S) lancip. Tulang-tulang
intak

E : soft tissue tidak ditemukan


kelainan

KESAN : HIDROPNEUMOTHORAKS DEKSTRA


KASUS 6
Laki-laki 60 tahun masuk IRD dengan keluhan nyeri perut sejak 2 hari,
demam ada. Riwayat penggunaan NSAID jangka lama. Riwayat sakit
maag/ nyeri ulu hati (+)
A : trakhea terletak di tengah
B : Hemithoraks (D) & (S) : corakan
bronkovaskuler nampak hingga ke perifer
C : mediastinum terletak di tengah, CTR
60%
D : kedua sinus costophrenicus lancip, sinus
cardiophrenicus lancip, nampak udara
bebas di bawah diafragma kanan.
E : soft tissue tidak nampak kelainan, tulang
intak.

KESAN : PNEUMOPERITONEUM
KASUS 7
Pasien laki-laki 42 tahun, datang ke IRD dengan keluhan utama batuk
darah sejak 1 minggu. Pasien riwayat konsumsi OAT 6 bulan dan telah
dinyatakan sembuh.
Pemeriksaan fisis: auskultasi thoraks : ronkhi pada lapang paru kanan
atas
A : trakhea nampak di tengah
B : hemithoraks (D) dan (S) : corakan
bronkovaskuler nampak hingga ke perifer.
Tampak gambaran massa bulat dan
fibroinfiltrat di lapanga paru kanan atas.
C : mediastinum terletak di tengah,
ukuran jantung normal
D : kedua sinus costophrenicus dan
cardiophrenicus lancip
E : soft tissue dalam batas normal

KESAN : tuberkulosis Paru


KASUS 8
Anak laki-laki 4 tahun datang ke IRD dengan keluhan post
menelan koin logam 3 jam sebelumnya.
Tanda vital dalam batas normal
A : trakhea tampak di tengah dengan gambaran
hiper radioopaque depan trakhea
B : kedua lapangan paru tidak ada kelainan, tulang
intak
C : jantung tak tampak kelainan
D : diafragma kanan dan kiri : sinus
costophrenicus dan cardiophrenicus lancip
E : soft tissue tak nampak kelainan

KESAN : CORPUS ALIENUM


KASUS 9
Perempuan 32 tahun datang ke IRD dengan keluhan sesak nafas
sejak 1 minggu terakhir, dan dirasakan memberat sejak 3 hari yang
lalu. Riwayat batuk kronis disertai darah.
A : trakhea terletak di tengah
Tanda vital : Tensi 110/60, nadi 105x/menit, RRkanan
B : hemithoraks 28x/menit
dan kiri: corakan
bronkovaskuler nampak hingga ke perifer
C : jantung tak nampak kelainan
D : diafragma kanan : sinus costophrenicus
lancip;
diafragma kiri : sinus costophrenicus tidak dapat
dievaluasi karena tertutup perselubungan
homogen
E : soft tissue tidak nampak kelainan

KESAN : EFUSI PLEURA KIRI


KASUS 10
Laki-laki 35 tahun datang dengan keluhan batuk selama 7 bulan disertai sesak nafas dan
berat badan makin menurun. Riwayat tinggal serumah dengan penderita TB paru.

A : trakhea tampak di tengah


B : hemithoraks (D) : corakan bronkovaskuler
nampak hingga ke perifer, nampak infiltrat
pada lobus atas; hemithoraks (S) : corakan
bronkovaskuler nampak hingga ke perifer,
nampak cavitas di lobus atas
C : jantung dan mediastinum tak nampak
kelainan
D : difragma kanan dan kiri : sinus
costophrenicus dan cardiophrenicus lancip
E : soft tissue tak nampak kelainan

KESAN :TUBERKULOSIS PARU


Laki-laki,umur 24 Thn, Riwayat KLL, Jejas pada hemithorax sinistra,

KASUS 11 sesak nafas, ketinggalan gerak hemithorax sinistra, vocal fremitus


menurun,Hipersonor Hemithorax sinistra, vesikuler sangat menurun
pada sinistra

A : trakhea nampak di tengah


B : hemithoraks (D) : corakan
bronkovaskuler parenkim paru kanan
sampai ke perifer; hemithoraks (S) :
corakan bronkovaskuler tampak tidak
sampai perifer
C : jantung tidak ditemukan kelainan,
mediastinum terletak di tengah
D : sinus costophrenicus lancip, sinus
cardiophrenicus lancip
E : soft tissue tidak ditemukan
kelainan, tulang tampak intak
Wanita 70 tahun, batuk lama 3 bulan. Riwayat operasi
KASUS 12 tumor rekti dan riwayat penurunan berat badan 10 kg
dalam 3 bulan

A : trakhea tampak di tengah.


B : hemithoraks (D) dan (S) : tampak corakan
bronkovaskuler hingga ke tepi, nampak nodul
berbentuk koin dengan ukuran berbeda. Tulang
intak
C : jantung tak tampak kelainan
D : diafragma kanan dan kiri : sinus
costophrenicus dan cardiophrenicus lancip
E : soft tissue tak nampak kelainan
KASUS 13
Laki-laki 32 tahun datang dengan keluhan sesak sejak 2 bulan
terakhir. Riwayat batuk lama dan disertai kadang demam.

A : trakhea nampak tertarik ke kanan

B : hemithoraks kanan dan kiri : nampak


gambaran honeycomb di daerah apeks hingga
lobus inferior
C : mediastinum dan jantung kesan normal
D : diagragma kanan dan kiri : tertarik oleh
jaringan fibrosis,sinus costophrenicus tumpul,
sinus cardiophrenicus lancip
E : soft tissue tak nampak emfisema subkutis

KESAN : BRONKIEKTASIS BILATERAL


KASUS 14
Laki-laki 60 tahun datang dengan keluhan nyeri dada kiri dan disertai sesak
nafas sejak 3 bulan yang lalu, semakin memberat sejak 2 minggu terakhir.
TD = 120/80 mmHg, N = 84 x/menit, P = 20 x/menit

A : nampak trakhea di tengah


B : hemithoraks (D) dan (S) : corakan
bronkovaskuler normal, nampak gambaran massa
dengan batas tidak tegas pada lobus atas
hemithoraks kiri

C : jantung dan mediastinum tak nampak


kelainan
D : diafragma kanan dan kiri : sinus
costophrenicus dan cardiophrenicus lancip

E : soft tissue tak nampak kelainan

KESAN :TUMOR PARU


KASUS 15
Seorang laki-laki umur 20 tahun datang ke IRD dengan keluhan utama sesak
nafas pada dada kiri sejak 3 hari lalu akibat jatuh dari ketinggian 3 meter.
Penderita sedang naik mobil lalu tiba-tiba mobil tergelincir dan masuk
jurang, penderita terlempar dari mobil dan dada terbentur tanah. Keluhan
disertai dengan nyeri dada kiri.
Tanda vital : T = 120/80 mmHg, N=90 x/menit, R = 22 x/menit S = 36,5 C
A : trakhea nampak di tengah
B : hemithoraks (D) : corakan
bronkovaskuler sampai ke perifer
hemithoraks (S) : corakan bronkovaskuler
kiri menghilang, lambung dan NGT
C : jantung tidak ditemukan kelainan,
mediastinum terletak di tengah
D : kedua sinus costophrenicus kiri sulit dinilai

E : soft tissue tidak ditemukan


kelainan, tulang tampak intak

KESAN : HERNIA DIAPHRAGMA KIRI


KASUS 16
Seorang Laki2 58 tahun dengan keluhan utama nyeri dada kanan di
alami 3 hari, riwayat demam sub febris (+)
Hemodinamik : Tensi 120/80, nadi 80x/menit, pernapasan 20x/menit
dengan suhu 39,2 C A : trakhea tampak di tengah
B : hemithoraks (S) : tampak perselubungan di
lobus media dgn cavitas dengan air fluid level di
dalamnya, corakan bronkovaskuler nampak hingga
ke perifer;
hemithoraks (D) : tampak corakan bronkovaskuler
hingga ke perifer
C : mediastinum terletak di tengah, ukuran jantung
normal
D : kedua sinus costophenicus lancip, sinus
cardiophrenicus lancip
E : soft tissue tidak nampak kelainan, tulang
tampak intak

KESAN : ABSES PARU SINISTRA


KASUS 17
Perempuan 57 tahun dibawa ke IRD dengan keluhan sesak nafas sejak 1 bulan dan
memberat 1 mgg terakhir. Sesak bertambah berat pada posisi baring, terutama miring
kanani. Riwayat batuk kronik,
tanda vital : tensi 130/80, nadi 98x/menit, suhu 36,6oC, respirasi 30x/menit

A : trakhea terletak di tengah


B : hemithoraks kiri: corakan bronkovaskuler
nampak hingga ke perifer kanan sulit di evaluasi
C : jantung tak nampak kelainan
D : diafragma kiri : sinus costophrenicus tampak
tumpul; diafragma kanan : sinus costophrenicus
tidak dapat dievaluasi karena tertutup
perselubungan homogen sampai ke apex

E : soft tissue tidak nampak kelainan

KESAN : EFUSI PLEURA MASIF KANAN + EFUSI PLEURA


MINIMAL KIRI
KASUS 18
Seorang Laki2 34 tahun dengan keluhan utama sesak nafas tiba-tiba, riwayat
perawatan ICU post op hari ke 3
Tensi 150/90, nadi 89x/menit, pernapasan 32 x/menit dengan suhu 37,2 C
Thorak : Rhonki kasar + di kedua hemithorax.

A : trakhea tampak di tengah


B : hemithoraks (D) et (S) : tampak corakan
kasar bronkovaskuler patern
C : mediastinum terletak di tengah, ukuran jantung
normal
D : kedua sinus costophenicus lancip,
sinus cardiophrenicus lancip
E : soft tissue tidak nampak kelainan,
tulang tampak intak

KESAN : EDEMA PARU


KASUS 19
Laki laki 32 tahun,masuk rumah sakit dengan keluhan utama nyeri dada kiri
akibat KLL
TD = 130/80 mmHg, N = 82 x/menit, P = 30 x/menit.

A : trakhea nampak di tengah

B : hemithoraks kiri: nampak diskontinuitas costa VII


posterior, corakan bronkovaskuler perselubungan;
hemithoraks kanan: tak nampak kelainan
C : mediastinum dan jantung tak nampak kelainan

D : sinus costophrenicus kanan lancip sinus


costophrenicus kiri tumpul tertutup
perselubungan, sinus cardiophrenicus lancip
E : soft tissue tidak nampak emfisema

KESAN : FRACTURE COSTA VII POSTERIOR +


HEMOTHORAX Sinistra
KASUS 20

Bayi laki-laki 6 bulan dibawa ke IRD dengan keluhan sesak nafas dan
muntah-muntah setiap makan minum sejak 4 hari yang lalu. Tidak
ada riwayat batuk, demam sebelumnya.

Dari pemeriksaan fisik didapatkan suara nafas seperti peristaltik


usus di dada kiri
A : trakhea terletak di tengah,
terpasang ETT
B : hemithoraks (D) : corakan
bronkovaskuler sulit dievaluasi karena
tertutup jantung; hemithoraks (S) :
corakan bronkovaskuler tidak dapat
dievaluasi karena tertutup gambaran
usus, terpasang nasogastric tube
C : jantung terdorong ke arah kanan
D : sinus costophrenicus (D) lancip;
sinus costophrenicus (S) tidak dapat
dievaluasi
E : tulang-tulang intak, soft tissue tidak
nampak emfisema

KESAN : HERNIA DIAFRAGMATICA KIRI


KASUS 21

Laki laki 32 tahun,masuk rumah sakit dengan keluhan utama nyeri dada kiri
akibat terkena busur.
TD = 130/80 mmHg, N = 82 x/menit, P = 24 x/menit.

A : trakhea nampak di tengah

B : hemithoraks kanan dan kiri, corakan


bronkovaskuler normal, tampak corpus alineum di
hemithorax kanan dengan ujung setinggi ICS 4,
parasternal kanan
C : mediastinum dan jantung tak nampak kelainan
D : sinus costophrenicus kanan dan kiri lancip,
sinus cardiophrenicus lancip
E : soft tissue tidak nampak emfisema

KESAN : CORPUS ALINEUM


HEMITHORAX KANAN
KASUS 22
Laki laki 22 tahun datang ke IRD dengan keluhan sesak nafas sejak 3 hari yang lalu.
Riwayat batuk kronis disertai darah dan pengobatan OAT 3 bulan.
Tanda vital : Tensi 110/60, nadi 80x/menit, RR 32 x/menit

A : trakhea terletak di tengah


B : hemithoraks kanan dan kiri: tampak
perselubungan radioopak
C : jantung tak nampak kelainan
D : costophrenicus kanan dan kiri tampak tumpul,
sudut cardiophrenicus kanan dan kiri tampak
lancip
E : soft tissue tidak nampak kelainan

KESAN : EFUSI PLEURA BILATERAL


KASUS 23
Pasien Laki-Laki 49 thn, Riwayat batuk kronis dan produktif, demam 1 mgg.
Disertai sesak nafas

A : trakhea terletak di tengah


B : hemithoraks kanan : tampak perselubungan di
lobus superior
C : jantung tak nampak kelainan
D : costophrenicus kanan dan kiri tampak lancip,
sudut cardiophrenicus kanan dan kiri tampak
lancip
E : soft tissue tidak nampak kelainan
KASUS 24
Pasien wanita 25 thn, datang ke RS untuk medical chek up

A : trakhea nampak di tengah


B : hemithoraks (D) dan (S) : corakan
bronkovaskuler sampai ke perifer
C : apeks jantung menghadap ke kanan,
besar jantung normal, mediastinum
terletak di tengah
D : diafragma kanan dan kiri : sinus
costophrenicus dan cardiophrenicus lancip
E : soft tissue tidak ditemukan kelainan,
tulang tampak intak

Kesan : Dekstrocardia
KASUS 25
Laki-laki 20 tahun dirujuk ke IRD anda dengan keluhan nyeri dada kanan, sesak nafas,
gelisah dan keringat dingin sejak dada kanannya terbentur stang motor.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital : tensi 80/60, nadi 120x/menit, suhu 36,5oC,
respirasi 40x/menit, SO2 80%
A : trakhea tampak berdeviasi ke kiri.
B : hemithoraks (D) : corakan bronkovaskuler
menghilang, parenkim paru kolaps; hemithoraks (S) :
corakan bronkovaskuler tampak hingga ke perifer
C : mediastinum dan jantung tampak
terdorong ke kiri
D : kedua sinus costophrenicus lancip,
nampak diafragma kanan lebih rendah
dibanding sisi kiri
E : soft tissue tidak nampak kelainan, tulang
tampak intak

Kesan : Tension pneumothoraks


KASUS 26

Laki-laki 42 tahun datang di poli dengan keluhan sesak nafas dan


rasa tidak nyaman di dada kirinya sejak 1 bulan yang lalu. Tidak
ada riwayat batuk lama sebelumnya. Tidak ada riwayat nyeri dada

Dari pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital : tensi 130/90, nadi


100x/menit, suhu 36,6oC, respirasi 24x/menit.
A : trakhea terletak di tengah

B : Hemithoraks (D) $ (S) : corakan


bronkovaskuler nampak hingga ke
perifer, tampak perselubungan
hemitoraks kiri.
C : mediastinum terletak di tengah,
tampak massa di mediastinum,
kesan dari aorta

D : kedua sinus costophrenicus


lancip, sinus cardiophrenicus lancip

E : soft tissue tidak nampak


kelainan, tulang intak.

Kesan : Aneurisma aorta


KASUS 27

Laki-laki 30 tahun dibawa ke IRD dengan keluhan sesak nafas sejak


dadanya terbentur mobil saat kecelakaan 4 jam yang lalu. Disertai
dengan nyeri pada kedua dada. Tidak ada riwayat batuk lama
sebelumnya.

Dari pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital : tensi 140/90, nadi


124x/menit, suhu 36,6oC, respirasi 36x/menit.
Suara jantung menjauh
JVP meningkat
A : trakhea nampak di tengah

B : hemithoraks (D) dan (S) :


corakan bronkovaskuler nampak
hingga ke perifer
C : mediastinum terletak di
tengah, ukuran jantung melebar
>60%, pinggang jantung
menghilang, nampak batas antara
pericardium visceral dan parietal
tertutup perselubungan kesan
cairan

D : kedua sinus costophrenicus dan


cardiophrenicus lancip

E : tidak nampak emfisema subkutis


Kesan : Tamponade jantung
KASUS 28
Lk 40 tahun, masuk ke UGD setelah terjatuh dari ketinggian 3 m, datang dalam keadaan sadar, keluhan : nyeri dada
dan sesak nafas
TV : TD : 130/80 mmH; N : 125 x/menit; RR : 40 x/menit; S : 36,7
PF : jejas di hemithorax kanan setinggi costa 6-7, nyeri tekan (+)

A : trakhea nampak di tengah


B : corakan bronkovaskuler kanan dan
kiri nampak hingga ke perifer
C : mediastinum nampak di tengah, ukuran
jantung nampak melebar, nampak batas
antara pericardium visceral dan parietal
tanpa perselubungan kesan berisi udara
D : diafragma kanan : sinus costophrenicus
dan cardiophrenicus lancip, diafragma kiri
sulit dinilais
E : tidak nampak emfisema subkuti

Kesan : Pneumopericardium
KASUS 29
Wanita 42 tahun,masuk rumah sakit dengan keluhan utama sesak napas yang
dialami sejak 2 bulan yang lalu dan semakin memberat sejak 1 minggu
yang lalu. Disertai dengan kesulitan menelan dan nyeri dada. Riwayat
kelemahan badan dialami sejak 1 tahun yang lalu terutama pada pagi hari
saat bangun tidur dan disertai mata yang selalu ingin tertutup
Tanda vital dalam batas normal
A : nampak trakhea terdorong ke kanan
B : hemithoraks (D) dan (S) : corakan
bronkovaskuler normal
C : jantung tidak ditemukan kelainan,
mediastinum nampak gambaran massa
dengan batas jelas di daerah hilus
kanan.
D : diafragma kanan dan kiri : sinus
costophrenicus dan cardiophrenicus
lancip
E : soft tissue tak nampak kelainan

KESAN : SUSPEK TYMOMA


KASUS 30
Seorang laki-laki 25 tahun MRS dengan keluhan utama sesak,
disertai nyeri dada dialami sejak 10 jam sebelum masuk RS akibat
dada kiri terbentur diaspal saat KLL. Riwayat penurunan kesadaran (-
)
Pada pemeriksaan Fisis : TD : 110/70mmHG, Nadi 92x/menit, Nafas
34x/menit, suhu 36,5 C
A : tampak trachea di tengah
B : hemithoraks (D) : corakan
bronkovaskuler kanan tampak hingga ke
perifer, hemithoraks (s) : tampak
hiperlusen avaskuler, disertai
perselubungan homogen membentuk air
fluid level.
C : jantung tak nampak kelainan, aorta
normal
D : diafragma kanan dan kiri : sinus
costophrenicus kiri tumpul , sinus
costophrenicus kanan lancip
E : soft tissue lateral hemithoraks
sinistra tampak bayangan lusen

Kesan : Hydroneumothoraks
kiri, Empisema subcutis lateral
hemithoraks kiri

Anda mungkin juga menyukai