I. Proses Keperawatan
a. Kondisi klien :
1.1 Halusinasi
DS : .
- Klien mengatakan perasaan baik
- Pasien mengatakan mendengar suara bisikan yang menyuruhnya mengamuk, klien
pernah mengamuk temannya
DO :
- Pasien tampak tenang
- Pasien kooperatif
- Emosi stabil
- Kontak mata kurang
DO :
- Pasien tampak tenang
- Pasien kooperatif
- Emosi stabil
- Kontak mata kurang
b. Diagnosa keperawatan :
- Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
- Resiko Prilaku Kekerasan
c. Tujuan Khusus :
- Pasien dapat membina hubungan saling percaya.
- Pasien dapat mengontrol halusinasinya dengan menghardik.
- Pasien dapat mengontrol resiko perilaku kekerasan dengan teknik tarik nafas
dalam dan pukul bantal
d. Tindakan keperawatan :
a. Bina hubungan saling percaya
- Ucapkan salam dan berjabat tangan
- Panggil nama pasien
- Tanyakan perasaan dan keluhan
- Buat kontrak topik, waktu dan tempat
b. SP 1 halusinasi
- Identifikasi halusinasi : dengan mendiskusikan isi, frekuensi, waktu, situasi
pencetus, perasaan, dan respon.
- Latih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik
- Menganjurkan klien untuk memasukkan dalam kegiatan
b. Waktu
Bagaimana kalau sekitar kurang lebih 20 menit ya pak ?
c. Tempat
Mau duduk dimana? Bagaimana kalau ditempat ini saja?
B. KERJA
Halusinasi
Apakah bapak mendengar atau melihat sesuatu tanpa ada wujudnya? Apa yang
dikatakan suara itu ?
Apakah pengalaman ini terus-menerus terjadi atau sewaktu-waktu saja? Kapan yang
paling sering bapak dengar suara ini? Berapa kali sehari bapak mengalami hal ini?
Pada keadaan apa terdengar suara itu?
Apakah pada waktu sendiri?
Apa yang bapak rasakan pada saat mendengar suara itu?
Apa yang bapak lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu suara-
suara itu hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah suara-suara
itu muncul?
Bapak, ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama, dengan
menghardik suara tersebut. Kedua, dengan minum obat secaea teratur. Ketiga,
bercakap-cakap dengan orang lain dan yang keempat melakukan kegiatan yang
sudah terjadwal.
Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik.
Caranya sebagai berikut : saat suara-suara itu muncul, langsung bapak bilang
pergisaya tidak mau dengar,..saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu
diulang-ulang sampai suara itu tidak terdengar lagi. Coba bapak peragakan! Nah
begitu.bagus ! Coba lagi! Ya bagus Bapak sudah bisa.
C. TERMINASI
1. Evaluasi subjektif
Bagaimana perasaan Bapak setelah peragaan latihan tadi?
2. Evaluasi objektif
Halusinasi
kalau suara-suara itu muncul lagi, silakan coba cara tersebut! Bagaimana kalau
kita buat jadwal latihannya, Mau jam berapa saja latihannya? (perawat
memasukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan
harian pasien).
Mengetahui,
Preseptor Klinik
( )
STRATEGI PELAKSANAAN/TINDAKAN KEPERAWATAN
c. Tujuan Khusus :
- Pasien dapat membina hubungan saling percaya.
- Pasien dapat mengontrol halusinasinya dengan menghardik.
- Pasien dapat mengontrol resiko perilaku kekerasan dengan teknik tarik nafas
dalam dan pukul bantal
d. Tindakan keperawatan :
a. Bina hubungan saling percaya
- Ucapkan salam dan berjabat tangan
- Panggil nama pasien
- Tanyakan perasaan dan keluhan
- Buat kontrak topik, waktu dan tempat
b. SP 1 halusinasi
- Identifikasi halusinasi : dengan mendiskusikan isi, frekuensi, waktu, situasi
pencetus, perasaan, dan respon.
- Latih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik
- Menganjurkan klien untuk memasukkan dalam kegiatan
b. Waktu
20 menit ?
c. Tempat
Bagaimana kalau ditempat ini saja ya pak?
B. KERJA
Halusinasi Pendengaran
Apakah bapak mendengar atau melihat sesuatu tanpa ada wujudnya? Apa yang
dikatakan suara itu ?
Apakah pengalaman ini terus-menerus terjadi atau sewaktu-waktu saja? Kapan yang
paling sering bapak dengar suara itu? Berapa kali sehari bapak mengalami hal ini?
Pada keadaan apa terdengar suara itu?
Apakah pada waktu sendiri?
Apa yang bapak rasakan pada saat mendengar suara itu?
Apa yang bapak lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu suara-
suara itu hilang? Bagaimana kalau kita ulang lagi belajar cara-cara untuk mencegah
suara-suara itu muncul, yang sudah pernah bapak pelajari kemarin?
Bapak, ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama, dengan
menghardik suara tersebut. Kedua, dengan minum obat secaea teratur. Ketiga,
bercakap-cakap dengan orang lain dan yang keempat melakukan kegiatan yang
sudah terjadwal.
caranya, saat suara-suara itu muncul, langsung bapak tutup telinga dan bapak
bilang pergisaya tidak mau dengar,..saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu.
Begitu diulang-ulang sampai suara itu tidak terdengar lagi. Coba bapak peragakan!
Nah begitu.bagus ! Coba lagi! Ya bagus Bapak sudah bisa.
Resiko Prilaku kekerasan
Biasanya apa yang membuat bapak merasa marah atau kesal pak? Ketika marah apa
yang bapak lakukan? Ketika melakukan itu apakah bapak merasa lega? Nah Bapak
tau tidak tanda-tanda orang marah atau emosi itu seperti apa? Tanda-tanda orang
marah itu seperti jantung berdebar-debar, mata melotot, muka merah dan tangan
mengepal.
setelah itu apa yang bapak lakukan? O...mengamuk pada tetangga bapak tersebut
dan merusak barang, apakah dengan cara ini masalah bapak terselesaikan? Iya tentu
tidak. Apa kerugian cara bapak yang lakukan? Betul tetangga dan masyarakat
menjadi takut dan menjauhi bapak. Menurut bapak adakah cara lain yang lebih baik
? maukah bapak belajar cara mengungkapkan kemarahan dengan baik tanpa
meninmbulkan kerugian?
Ada beberapa cara untuk mengontrol kemarahan , pak. Salah satunya dengan cara
fisik. Jadi melalui kegiatan fisik disalurkan rasa marah.
Bapak ingat tidak apa yang membuat bapak marah? Apa saja tanda-tanda orang
marah dan apa yang bapak lakukan ketika marah? Bagaimana kalau saya ajarkan
bapak cara mengontrol marah dengan cara memukul bantal. Baiklah, mari kita mulai
pak latihan memukul bantal. Jadi kalau nanti bapak kesal atau ingin marah langsung
kekamar dan lampiaskan pukul kasur dan bantal. Nah, coba bapak I lakukan!, pukul
kasur dan bantal. Ya bagus sekali bapak I melakukannya. Nah cara ini pun dapat
dilakukan secara rutin jika ada perasaan marah. Kemudian jangan lupa merapikan
tempat tidurnya.
C. TERMINASI
1. Evaluasi subjektif
Bagaimana perasaan Bapak setelah peragaan latihan tadi?
2. Evaluasi objektif
Halusinasi
kalau suara-suara itu muncul lagi, silakan coba cara tersebut! Bagaimana kalau
kita buat jadwal latihannya, Mau jam berapa saja latihannya? (perawat
memasukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan
harian pasien).
a. Topik
Bagaimana kalau kita bertemu lagi besok untuk belajar dan latihan
mengontrol halusinasi dan rasa marah atau kesal bapak?
b. Waktu
c. Tempat
Berapa lama kita akan berlatih? Dimana tempatnya. Baiklah, sampai jumpa.
Assalamualaikum
Banjarmasin, 29 April 2017
Mengetahui,
Preseptor Klinik
( )
STRATEGI PELAKSANAAN/TINDAKAN KEPERAWATAN
I. Proses Keperawatan
a. Kondisi klien :
1.1 Halusinasi
DS :
- Pasien mengatakan perasaannya baik
- Pasien mengatakan terkadang masih mendengar suara bisikan
DO :
- Pasien tampak tenang
- Pasien kooperatif
- Pasien tampak sering menunduk tidak menatap perawat
- Kontak mata pasien kurang
d. Tindakan keperawatan :
a. Bina hubungan saling percaya
- Ucapkan salam dan berjabat tangan
- Panggil nama pasien
- Tanyakan perasaan dan keluhan
- Buat kontrak topik, waktu dan tempat
b. SP 1 halusinasi
- Identifikasi halusinasi : dengan mendiskusikan isi, frekuensi, waktu, situasi
pencetus, perasaan, dan respon.
- Latih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik
- Menganjurkan klien untuk memasukkan dalam kegiatan
b. Waktu
Bagaimana kalau sekitar kurang lebih 20 menit ya pak ?
c. Tempat
Mau duduk dimana? Bagaimana kalau ditempat ini saja?
B. KERJA
Apakah bapak mendengar atau melihat sesuatu tanpa ada wujudnya? Apa yang
dikataka suara itu ?
Apakah pengalaman ini terus-menerus terjadi atau sewaktu-waktu saja? Kapan yang
paling sering bapak dengar suara itu? Berapa kali sehari bapak mengalami hal ini?
Pada keadaan apa terdengar suara itu?
Apakah pada waktu sendiri?
Apa yang bapak rasakan pada saat mendengar suara itu?
Apa yang bapak lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu suara-
suara itu hilang? Bagaimana kalau kita ulang lagi belajar cara-cara untuk mencegah
suara-suara itu muncul, yang sudah pernah bapak pelajari kemaren?
Bapak, ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama, dengan
menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.
Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal dan yang keempat minum obat
dengan teratur.
caranya, saat suara-suara itu muncul, langsung bapak tutup telinga dan bapak
bilang pergipergisaya tidak mau dengar,..saya tidak mau dengar. Kamu suara
palsu. Begitu diulang-ulang sampai suara itu tidak terdengar lagi. Coba bapak
peragakan! Nah begitu.bagus ! Coba lagi! Ya bagus Bapak sudah bisa.
Resiko Prilaku kekerasan
Masih ingat kah bapak ada berapa cara mengontrol emosi bapak.? Ada beberapa
cara untuk mengontrol kemarahan , pak. Salah satunya dengan cara fisik. Jadi
melalui kegiatan fisik disalurkan rasa marah.
Bagaimana kalau saya ajarkan bapak cara mengontrol marah dengan cara memukul
bantal. Baiklah, mari kita mulai pak latihan memukul bantal. Jadi kalau nanti bapak
kesal atau ingin marah langsung kekamar dan lampiaskan pukul kasur dan bantal.
Nah, coba bapak I lakukan!, pukul kasur dan bantal. Ya bagus sekali bapak I
melakukannya. Nah cara ini pun dapat dilakukan secara rutin jika ada perasaan
marah. Kemudian jangan lupa merapikan tempat tidurnya.
C. TERMINASI
1. Evaluasi subjektif
Bagaimana perasaan Bapak setelah peragaan latihan tadi?
2. Evaluasi objektif
Halusinasi
kalau suara-suara itu muncul lagi, silakan coba cara tersebut! Bagaimana kalau
kita buat jadwal latihannya, Mau jam berapa saja latihannya? (perawat
memasukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan
harian pasien).
Mengetahui,
Preseptor Klinik
( )
STRATEGI PELAKSANAAN/TINDAKAN KEPERAWATAN
I. Proses Keperawatan
a. Kondisi klien :
Halusinasi
DS :
- Pasien mengatakan perasaannya baik
- Pasien mengatakan tidak mendengar bisikan lagi
- Pasien mengatakan fukos mengikuti program
- Pasien mengatakan sudah melakukan cara menghardik dalam jadwal kegiatan
hariannya walaupun tidak semuanya dilakukan
DO :
- Pasien tampak tenang
- Pasien kooperatif
- Kontak mata pasien (+)
- Pasien tampak sering tidur
Resiko Prilaku Kekerasan
Ds :Klien mengatakan emosinya sudah tidak muncul lagi sudah bisa dikontrol.
Pasien mengatakan sudah melakukan latihan memukul bantal sesuai jadwal
yang sudah disepakati walaupun tidak semuanya dikerjakan.
Do : Kontak mata klien (+), kooperatif, komunikasi ketika berinteraksi
Cukup baik.
b. Keperawatan :
- Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
- Resiko prilaku kekerasan
c. Tujuan Khusus :
- Pasien dapat membina hubungan saling percaya.
- Pasien dapat mengontrol halusinasinya dengan menghardik.
- Pasien dapat mengontrol resiko perilaku kekerasan dengan teknik tarik nafas
dalam dan pukul bantal
- Paien mampu mengontrol halusinasinya dan RPK dengan cara minum obat
teratur
d. Tindakan keperawatan :
- Membina hubungan saling percaya dengan komunikasi terapeutik
- Membantu pasien mengenali halusinasi, dapat melakukannnya dengan cara
berdiskusi dengan pasien tentang isi halusinasi (apa yang didengar/dilihat), waktu
terjadi halusinasi, frekuensi terjadinya halusinasi, situasi yang menyebabkan
halusinasi muncul dan respon pasien saat halusinasi muncul dan RPK.
- Mengevaluasi pasien mengontrol halusinasi dengan cara menghardik dan tarik
nafas dalam atau pukul bantal
- Mengajarkan pasien pemberian obat dengan cara 6 benar, manfaat, cara
memperolehnya dan meminumnya.
Mengetahui,
Preseptor Klinik
( )
STRATEGI PELAKSANAAN/TINDAKAN KEPERAWATAN
I. Proses Keperawatan
Kondisi klien :
Halusinasi dan RPK
DS :
- Pasien mengatakan perasaannya baik
- Pasien mengatakan tidak mendengar bisikan lagi
- Pasien mengatakan tidak ada keinginan marah atau kesal
- Pasien mengatakan sudah melakukan cara menghardik dan minum obat dalam
jadwal kegiatan hariannya walaupun tidak semuanya dilakukan
- Pasien mengatakan ada 3 obat yang diminum
- Pasien mengatakan tidak hafal nama obat yang diminum
- Pasien mengatakan tidak mengetahui fungsi dari obat yang diminum
- Pasien mengatakan bersedia diajarkan lagi untuk mengingat nama, warna dan
fungsi dari obat yang diminum pasien
DO :
- Pasien tampak tenang
- Pasien kooperatif
- Kontak mata pasien (+)
- Pasien tampak bisa menyebutkan jumlah obat yang diminum
- Pasien tampak kesulitan menyebutkan nama obat, warna dan kegunaan dari obat
Keperawatan :
- Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
- Resiko prilaku kekerasan
Tujuan Khusus :
- Pasien mengenali halusinasi yang dialami dan RPK
- Pasien dapat mengontrol halusinasinya dan RPK
- Pasien mampu mengontrol halusinasinya dengan cara menghardik dan
mengontrol RPK dengan cara teknik nafaas daalam dan pukul bantal
- Pasien mengikuti program pengobatan secra optimal
- Paien mampu mengontrol halusinasi dan RPKnya dengan cara minum obat teratur
Tindakan keperawatan :
- Membina hubungan saling percaya dengan komunikasi terapeutik
- Membantu pasien mengenali halusinasi, dapat melakukannnya dengan cara
berdiskusi dengan pasien tentang isi halusinasi (apa yang didengar/dilihat), waktu
terjadi halusinasi, frekuensi terjadinya halusinasi, situasi yang menyebabkan
halusinasi muncul dan respon pasien saat halusinasi muncul
- Mengevaluasi pasien mengontrol halusinasi dengan cara menghardik dan RPK
- Mengajarkan pasien pemberian obat dengan cara 6 benar, manfaat, cara
memperolehnya dan meminumnya.
Apakah bapak mendengar atau melihat sesuatu tanpa ada wujudnya? Apa yang
dikataka suara itu ?
Apakah pengalaman ini terus-menerus terjadi atau sewaktu-waktu saja? Kapan yang
paling sering bapak dengar suara itu? Berapa kali sehari bapak mengalami hal ini?
Pada keadaan apa terdengar suara itu?
Apa yang bapak lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu suara-
suara itu hilang? Bagaimana kalau kita ulang lagi belajar cara-cara untuk mencegah
suara-suara itu muncul, yang sudah pernah bapak pelajari kemaren?
Bapak, ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama, dengan
menghardik suara tersebut. Kedua, dengan minum obat teratur. Ketiga dengan cara
bercakap-cakap dengan orang lain. Keempat, melakukan kegiatan yang sudah
terjadwal.
Coba bapak peragakan cara menghardik yang sudah kita pelajari kemarin! Nah
begitu.bagus ! Coba lagi! Ya bagus Bapak sudah bisa, karena bapak sudah bisa dan
sudah rutin melakukan sesuai jadwal kegiatan harian yang sudah dibuat
kemarinsekarang kita akan belajar cara yang kedua yaitu minum obat teratur.
Bapak sudah dapat obat dari dokter? Berapa macam obat yang bapak minum?
Warnanya apa saja pak? Kegunaan dari obat yang bapak minum apa yaa? obat yang
bapak minum ada 3 macam yaitu: Haloperidol yang berwarna ping gunanya untuk
menenangkan pikiran dan menghilangkan halusinasi, Clozapine berwarna kuning
keputihan gunanya untuk menghilangkan halusinasi, THP yang berwarna kuning
gunanya untuk menghilangkan getar dan banyak liur
sekarang coba bapak ulang apa yang saya sebutkan tadi, mulai dari nama obat, warna
dan kegunaan dari obat tersebut?. Bagus pak...
Nah ... sekarang kita masukkan waktu minum obatnya kedalam jadwal ya pak.
C. TERMINASI
1. Evaluasi subjektif
Bagaimana perasaan Bapak setelah peragaan latihan tadi?
Bagaimana, apakah bapak masih ingat cara latihan menggunakan obat secara
teratur?
2. Evaluasi objektif
kalau suara-suara itu muncul lagi dan rasa marah atau kesal muncul silakan
coba cara tersebut! Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya, Mau jam
berapa saja latihannya? (perawat memasukkan kegiatan latihan waktu meminum
obat teratur dalam jadwal kegiatan harian pasien).
3. Kontrak yang akan datang
Topik
Bagaimana kalau kita bertemu lagi sore untuk belajar dan melatihan
mengendalikan suara-suara dan rasa marah atau kesal dengan cara yang sudah
kita pelajari tadi?
Waktu
Jam berapa pak? Bagaimana kalau jam 16.00, setelah bapak shalat asyar?
Tempat
Dimana tempatnya.bagaimana kalau disini saja? Baiklah, sampai jumpa.
Assalamualaikum
STRATEGI PELAKSANAAN/TINDAKAN KEPERAWATAN
Tindakan keperawatan :
- Membina hubungan saling percaya dengan komunikasi terapeutik
- Membantu pasien mengenali halusinasi, dapat melakukannnya dengan cara
berdiskusi dengan pasien tentang isi halusinasi (apa yang didengar/dilihat), waktu
terjadi halusinasi, frekuensi terjadinya halusinasi, situasi yang menyebabkan
halusinasi muncul dan respon pasien saat halusinasi muncul
- Mengevaluasi pasien mengontrol halusinasi dengan cara menghardik dan RPK
- Mengajarkan pasien pemberian obat dengan cara 6 benar, manfaat, cara
memperolehnya dan meminumnya.
a. Evaluasi subjektif
b.Evaluasi objektif
kalau suara-suara itu muncul lagi dan rasa marah atau kesal muncul silakan
coba cara tersebut! Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya, Mau jam
berapa saja latihannya? (perawat memasukkan kegiatan latihan waktu meminum
obat teratur dalam jadwal kegiatan harian pasien).
Topik
Bagaimana kalau kita bertemu lagi besok untuk belajar dan melatihan
mengendalikan suara-suara dan rasa marah atau kesal dengan cara yang sudah
kita pelajari tadi?
Waktu
Jam berapa pak? Bagaimana kalau jam 10.00,?
Tempat
Dimana tempatnya.bagaimana kalau disini saja? Baiklah, sampai jumpa.
Assalamualaikum
\
STRATEGI PELAKSANAAN/TINDAKAN KEPERAWATAN
V. Proses Keperawatan
Kondisi klien :
Halusinasi dan RPK
DS :
- Pasien mengatakan perasaannya baik
- Pasien mengatakan sudah tidak ada lagi mendengar bisikan
- Pasien mengatakan tidak ada keinginan marah atau kesal
- Pasien mengatakan sudah melakukan cara menghardik dan minum obat dalam
jadwal kegiatan hariannya walaupun tidak semuanya dilakukan
- Pasien mengatakan ada 3 obat yang diminum
- Pasien mengatakan sudah hafal nama obat yang diminum, waktu pemberian serta
frekuensi obat ( HLP, THP , Clozapine)
- Pasien mengatakan tidak mengetahui fungsi dari obat yang diminum
- Pasien mengatakan bersedia diajarkan lagi untuk mengingat nama, warna dan
fungsi dari obat yang diminum pasien
DO :
- Pasien tampak tenang
- Pasien kooperatif
- Kontak mata pasien (+)
- Pasien tampak bisa menyebutkan jumlah obat yang diminum, nama obat dan
frekuensi obat ( HLP , THP , Clozapine)
- Pasien tampak kesulitan menyebutkan kegunaan dari obat
Keperawatan :
- Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
- Resiko prilaku kekerasan
Tujuan Khusus :
- Pasien mengenali halusinasi yang dialami dan RPK
- Pasien dapat mengontrol halusinasinya dan RPK
- Pasien mampu mengontrol halusinasinya dengan cara menghardik dan
mengontrol RPK dengan cara teknik nafaas daalam dan pukul bantal
- Pasien mengikuti program pengobatan secra optimal
- Paien mampu mengontrol halusinasi dan RPKnya dengan cara minum obat teratur
Tindakan keperawatan :
- Membina hubungan saling percaya dengan komunikasi terapeutik
- Membantu pasien mengenali halusinasi, dapat melakukannnya dengan cara
berdiskusi dengan pasien tentang isi halusinasi (apa yang didengar/dilihat), waktu
terjadi halusinasi, frekuensi terjadinya halusinasi, situasi yang menyebabkan
halusinasi muncul dan respon pasien saat halusinasi muncul
- Mengevaluasi pasien mengontrol halusinasi dengan cara menghardik dan RPK
- Mengajarkan pasien pemberian obat dengan cara 6 benar, manfaat, cara
memperolehnya dan meminumnya.
I. TERMINASI
a. Evaluasi subjektif
b.Evaluasi objektif
kalau suara-suara itu muncul lagi dan rasa marah atau kesal muncul silakan
coba cara tersebut! Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya, Mau jam
berapa saja latihannya? (perawat memasukkan kegiatan latihan waktu meminum
obat teratur dalam jadwal kegiatan harian pasien).
Topik
Bagaimana kalau kita bertemu lagi siang nanti untuk belajar dan melatihan
mengendalikan suara-suara dan rasa marah atau kesal dengan cara yang sudah
kita pelajari tadi?
Waktu
Jam berapa pak? Bagaimana kalau jam 14.00,?
Tempat
Dimana tempatnya.bagaimana kalau disini saja? Baiklah, sampai jumpa.
Assalamualaikum