Anda di halaman 1dari 35

STRATEGI PELAKSANAAN/TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama pasien : Tn. A.S


Ruangan : Spesial Program (Dual Diagnosa)
No. RM : 01-99-XX
Hari/Tanggal : Sabtu 20 Mei 2017
Jam : 13.00 Wita
Interaksi :1
SP : BHSP
SP 1 Halusinasi
SP 1 RPK

I. Proses Keperawatan
a. Kondisi klien :
1.1 Halusinasi
DS : .
- Klien mengatakan perasaan baik
- Pasien mengatakan mendengar suara bisikan yang menyuruhnya mengamuk, klien
pernah mengamuk temannya

DO :
- Pasien tampak tenang
- Pasien kooperatif
- Emosi stabil
- Kontak mata kurang

1.2 Resiko Prilaku kekerasan


DS : .
- Klien mengatakan perasaan baik
- Klien mengatakan kadang kesal dan marah

DO :
- Pasien tampak tenang
- Pasien kooperatif
- Emosi stabil
- Kontak mata kurang
b. Diagnosa keperawatan :
- Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
- Resiko Prilaku Kekerasan
c. Tujuan Khusus :
- Pasien dapat membina hubungan saling percaya.
- Pasien dapat mengontrol halusinasinya dengan menghardik.
- Pasien dapat mengontrol resiko perilaku kekerasan dengan teknik tarik nafas
dalam dan pukul bantal

d. Tindakan keperawatan :
a. Bina hubungan saling percaya
- Ucapkan salam dan berjabat tangan
- Panggil nama pasien
- Tanyakan perasaan dan keluhan
- Buat kontrak topik, waktu dan tempat
b. SP 1 halusinasi
- Identifikasi halusinasi : dengan mendiskusikan isi, frekuensi, waktu, situasi
pencetus, perasaan, dan respon.
- Latih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik
- Menganjurkan klien untuk memasukkan dalam kegiatan

c. SP 1 resiko perilaku kekerasan


- Identifikasi RPK : penyebab, tanda dan gejala, akibat RPK
- Latih cara mengontrol RPK dengan tarik nafas dalam dan pukul bantal
- Menganjurkan klien untuk memasukkan dalam kegiatan
-
II. Proses Pelaksanaan Tindakan
A. ORIENTASI
1. Salam terapeutik :
Selamat pagi. Saya perawat yang akan merawat bapak. Nama saya Muhammad
Arif Mainaki senang dipanggil Arif. Nama bapak siapa? Senang dipanggil apa?
2. Evaluasi/validasi
Coba ulangi pak, siapa nama saya? Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apa
keluhan bapak saat ini?
3. Kontrak
a. Topik
Halusinasi
Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara-suara yang selama ini
Bapak dengar tetapi tak tampak wujudnya ?

Resiko Prilaku Kekerasan


Masih ada perasaan kesal atau marah?!

b. Waktu
Bagaimana kalau sekitar kurang lebih 20 menit ya pak ?
c. Tempat
Mau duduk dimana? Bagaimana kalau ditempat ini saja?

B. KERJA
Halusinasi
Apakah bapak mendengar atau melihat sesuatu tanpa ada wujudnya? Apa yang
dikatakan suara itu ?
Apakah pengalaman ini terus-menerus terjadi atau sewaktu-waktu saja? Kapan yang
paling sering bapak dengar suara ini? Berapa kali sehari bapak mengalami hal ini?
Pada keadaan apa terdengar suara itu?
Apakah pada waktu sendiri?
Apa yang bapak rasakan pada saat mendengar suara itu?
Apa yang bapak lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu suara-
suara itu hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah suara-suara
itu muncul?
Bapak, ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama, dengan
menghardik suara tersebut. Kedua, dengan minum obat secaea teratur. Ketiga,
bercakap-cakap dengan orang lain dan yang keempat melakukan kegiatan yang
sudah terjadwal.
Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik.
Caranya sebagai berikut : saat suara-suara itu muncul, langsung bapak bilang
pergisaya tidak mau dengar,..saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu
diulang-ulang sampai suara itu tidak terdengar lagi. Coba bapak peragakan! Nah
begitu.bagus ! Coba lagi! Ya bagus Bapak sudah bisa.

Resiko Prilaku Kekerasan


Biasanya apa yang membuat bapak merasa marah atau kesal pak? Ketika marah
apa yang bapak lakukan? Ketika melakukan itu apakah bapak merasa lega? Nah
Bapak tau tidak tanda-tanda orang marah atau emosi itu seperti apa? Tanda-tanda
orang marah itu seperti jantung berdebar-debar, mata melotot, muka merah dan
tangan mengepal.
setelah itu apa yang bapak lakukan? O...mengamuk pada tetangga bapak tersebut
dan merusak barang, apakah dengan cara ini masalah bapak terselesaikan? Iya
tentu tidak. Apa kerugian cara bapak yang lakukan? Betul tetangga dan masyarakat
menjadi takut dan menjauhi bapak. Menurut bapak adakah cara lain yang lebih
baik ? maukah bapak belajar cara mengungkapkan kemarahan dengan baik tanpa
meninmbulkan kerugian?
Ada beberapa cara untuk mengontrol kemarahan , pak. Salah satunya dengan cara
fisik. Jadi melalui kegiatan fisik disalurkan rasa marah.
Bapak ingat tidak apa yang membuat bapak marah? Apa saja tanda-tanda orang
marah dan apa yang bapak lakukan ketika marah? Bagaimana kalau saya ajarkan
bapak cara mengontrol marah dengan cara memukul bantal. Baiklah, mari kita
mulai pak latihan memukul bantal. Jadi kalau nanti bapak kesal atau ingin marah
langsung kekamar dan lampiaskan pukul kasur dan bantal. Nah, coba bapak I
lakukan!, pukul kasur dan bantal. Ya bagus sekali bapak I melakukannya. Nah
cara inipun dapat dilakukan secara rutin jika ada perasaan marah. Kemudian jangan
lupa merapikan tempat tidurnya.

C. TERMINASI
1. Evaluasi subjektif
Bagaimana perasaan Bapak setelah peragaan latihan tadi?
2. Evaluasi objektif
Halusinasi
kalau suara-suara itu muncul lagi, silakan coba cara tersebut! Bagaimana kalau
kita buat jadwal latihannya, Mau jam berapa saja latihannya? (perawat
memasukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan
harian pasien).

Resiko perilaku kekerasan


Bagaimana perasaan bapak setelah bercakap-cakap tentang cara mengontrol
resiko perilaku kekerasan dengan tarik nafas dalam? Coba peragakan lagi!
Bagus sekali.

3. Kontrak yang akan datang


a. Topik
Bagaimana kalau kita bertemu lagi kamis depan untuk belajar dan latihan
mengontrol halusinasi dan rasa marah atau kesal bapak?
b. Waktu
Jam berapa pak? Bagaimana kalau jam 10.00 ?
c. Tempat
Berapa lama kita akan berlatih? Dimana tempatnya. Baiklah, sampai jumpa.
Assalamualaikum
Banjarmasin, 20 Mei 2017

Mengetahui,
Preseptor Klinik

( )
STRATEGI PELAKSANAAN/TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama pasien : Tn. A.S


Ruangan : Spesial Program (Dual Diagnosa)
No. RM : 01-99-XX
Hari/Tanggal : Kamis / 25 Mei 2017
Jam : 10.00 wita
Interaksi :2
SP : BHSP
SP 1 Halusinasi
SP 1 RPK
I. Proses Keperawatan
a. Kondisi klien :
1.1 Halusinasi
DS :
- Pasien mengatakan perasaannya baik
- Pasien mengatakan sudah tidak mendengar bisikan lagi dan hanya mendengar saat
dirumah saja.
DO :
- Pasien tampak tenang
- Pasien tampak ditempat tidur
- Kontak mata pasien kurang

1.2 Resiko Prilaku Kekerasan


Ds :
- Klien mengatakan perasaan baik
- Klien mengatakan kadang-kadang masih emosi atau kesal ketikamelihat
sesuatu yang tidak disukai klien
Do :
- Kontak mata klien kurang fokus
- Klien tenang
- komunikasi ketika berinteraksi Cukup baik.
b. Diagnosa keperawatan :
- Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
- Resiko Prilaku Kekerasan

c. Tujuan Khusus :
- Pasien dapat membina hubungan saling percaya.
- Pasien dapat mengontrol halusinasinya dengan menghardik.
- Pasien dapat mengontrol resiko perilaku kekerasan dengan teknik tarik nafas
dalam dan pukul bantal
d. Tindakan keperawatan :
a. Bina hubungan saling percaya
- Ucapkan salam dan berjabat tangan
- Panggil nama pasien
- Tanyakan perasaan dan keluhan
- Buat kontrak topik, waktu dan tempat
b. SP 1 halusinasi
- Identifikasi halusinasi : dengan mendiskusikan isi, frekuensi, waktu, situasi
pencetus, perasaan, dan respon.
- Latih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik
- Menganjurkan klien untuk memasukkan dalam kegiatan

c. SP 1 resiko perilaku kekerasan


- Identifikasi RPK : penyebab, tanda dan gejala, akibat RPK
- Latih cara mengontrol RPK dengan tarik nafas dalam dan pukul bantal
- Menganjurkan klien untuk memasukkan dalam kegiatan

II. Proses Pelaksanaan Tindakan


A. ORIENTASI
1. Salam terapeutik :
Selamat pagi. Masih ingat dengan saya pak? Saya perawat yang akan merawat
bapak. Nama saya Muhammad Arif Mainaki senang dipanggil Arif. Nama bapak
siapa? Senang dipanggil apa?
2. Evaluasi/validasi
Coba ulangi pak, siapa nama saya? Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apa
keluhan bapak saat ini?
3. Kontrak
a. Topik
Halusinasi
Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara-suara yang selama ini
Bapak dengar tetapi tak tampak wujudnya ?

Resiko Prilaku Kekerasan


Masih ada perasaan kesal atau marah?!

b. Waktu
20 menit ?
c. Tempat
Bagaimana kalau ditempat ini saja ya pak?

B. KERJA
Halusinasi Pendengaran
Apakah bapak mendengar atau melihat sesuatu tanpa ada wujudnya? Apa yang
dikatakan suara itu ?
Apakah pengalaman ini terus-menerus terjadi atau sewaktu-waktu saja? Kapan yang
paling sering bapak dengar suara itu? Berapa kali sehari bapak mengalami hal ini?
Pada keadaan apa terdengar suara itu?
Apakah pada waktu sendiri?
Apa yang bapak rasakan pada saat mendengar suara itu?
Apa yang bapak lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu suara-
suara itu hilang? Bagaimana kalau kita ulang lagi belajar cara-cara untuk mencegah
suara-suara itu muncul, yang sudah pernah bapak pelajari kemarin?
Bapak, ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama, dengan
menghardik suara tersebut. Kedua, dengan minum obat secaea teratur. Ketiga,
bercakap-cakap dengan orang lain dan yang keempat melakukan kegiatan yang
sudah terjadwal.
caranya, saat suara-suara itu muncul, langsung bapak tutup telinga dan bapak
bilang pergisaya tidak mau dengar,..saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu.
Begitu diulang-ulang sampai suara itu tidak terdengar lagi. Coba bapak peragakan!
Nah begitu.bagus ! Coba lagi! Ya bagus Bapak sudah bisa.
Resiko Prilaku kekerasan
Biasanya apa yang membuat bapak merasa marah atau kesal pak? Ketika marah apa
yang bapak lakukan? Ketika melakukan itu apakah bapak merasa lega? Nah Bapak
tau tidak tanda-tanda orang marah atau emosi itu seperti apa? Tanda-tanda orang
marah itu seperti jantung berdebar-debar, mata melotot, muka merah dan tangan
mengepal.
setelah itu apa yang bapak lakukan? O...mengamuk pada tetangga bapak tersebut
dan merusak barang, apakah dengan cara ini masalah bapak terselesaikan? Iya tentu
tidak. Apa kerugian cara bapak yang lakukan? Betul tetangga dan masyarakat
menjadi takut dan menjauhi bapak. Menurut bapak adakah cara lain yang lebih baik
? maukah bapak belajar cara mengungkapkan kemarahan dengan baik tanpa
meninmbulkan kerugian?
Ada beberapa cara untuk mengontrol kemarahan , pak. Salah satunya dengan cara
fisik. Jadi melalui kegiatan fisik disalurkan rasa marah.
Bapak ingat tidak apa yang membuat bapak marah? Apa saja tanda-tanda orang
marah dan apa yang bapak lakukan ketika marah? Bagaimana kalau saya ajarkan
bapak cara mengontrol marah dengan cara memukul bantal. Baiklah, mari kita mulai
pak latihan memukul bantal. Jadi kalau nanti bapak kesal atau ingin marah langsung
kekamar dan lampiaskan pukul kasur dan bantal. Nah, coba bapak I lakukan!, pukul
kasur dan bantal. Ya bagus sekali bapak I melakukannya. Nah cara ini pun dapat
dilakukan secara rutin jika ada perasaan marah. Kemudian jangan lupa merapikan
tempat tidurnya.

C. TERMINASI
1. Evaluasi subjektif
Bagaimana perasaan Bapak setelah peragaan latihan tadi?
2. Evaluasi objektif

Halusinasi
kalau suara-suara itu muncul lagi, silakan coba cara tersebut! Bagaimana kalau
kita buat jadwal latihannya, Mau jam berapa saja latihannya? (perawat
memasukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan
harian pasien).

Resiko perilaku kekerasan


Bagaimana perasaan bapak setelah bercakap-cakap tentang cara mengontrol
resiko perilaku kekerasan dengan tarik nafas dalam? Coba peragakan lagi!
Bagus sekali.
3. Kontrak yang akan datang

a. Topik

Bagaimana kalau kita bertemu lagi besok untuk belajar dan latihan
mengontrol halusinasi dan rasa marah atau kesal bapak?

b. Waktu

Jam berapa pak? Bagaimana kalau jam 10.00 ?

c. Tempat

Berapa lama kita akan berlatih? Dimana tempatnya. Baiklah, sampai jumpa.
Assalamualaikum
Banjarmasin, 29 April 2017

Mengetahui,
Preseptor Klinik

( )
STRATEGI PELAKSANAAN/TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama pasien : Tn. A.S


Ruangan : Spesial Program (Dual Diagnosa)
No. RM : 01-99-XX
Hari/Tanggal : jumat/ 26 mei 2017
Jam : 10.00 Wita
Interaksi :3
SP : BHSP
SP 1 Halusinasi
SP 1 RPK

I. Proses Keperawatan
a. Kondisi klien :

1.1 Halusinasi

DS :
- Pasien mengatakan perasaannya baik
- Pasien mengatakan terkadang masih mendengar suara bisikan
DO :
- Pasien tampak tenang
- Pasien kooperatif
- Pasien tampak sering menunduk tidak menatap perawat
- Kontak mata pasien kurang

1.2 Resiko Prilaku Kekerasan

Ds :Klien mengatakan kadang-kadang masih emosi atau kesal ketika


melihat sesuatu yang tidak disukai klien tapi untuk sekarang perasaan baik
sudah bisa mengontrol emosinya
Do : Kontak mata klien kurang fokus, komunikasi ketika berinteraksi
Cukup baik. Pasien kooperatif
b. Diagnosa keperawatan :
- Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
- Resiko prilaku kekerasan
c. Tujuan Khusus :
- Pasien dapat membina hubungan saling percaya.
- Pasien dapat mengontrol halusinasinya dengan menghardik.
- Pasien dapat mengontrol resiko perilaku kekerasan dengan teknik tarik nafas
dalam dan pukul bantal
-

d. Tindakan keperawatan :
a. Bina hubungan saling percaya
- Ucapkan salam dan berjabat tangan
- Panggil nama pasien
- Tanyakan perasaan dan keluhan
- Buat kontrak topik, waktu dan tempat
b. SP 1 halusinasi
- Identifikasi halusinasi : dengan mendiskusikan isi, frekuensi, waktu, situasi
pencetus, perasaan, dan respon.
- Latih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik
- Menganjurkan klien untuk memasukkan dalam kegiatan

c. SP 1 resiko perilaku kekerasan


- Identifikasi RPK : penyebab, tanda dan gejala, akibat RPK
- Latih cara mengontrol RPK dengan tarik nafas dalam dan pukul bantal
- Menganjurkan klien untuk memasukkan dalam kegiatan

II. Proses Pelaksanaan Tindakan


A. ORIENTASI
1. Salam terapeutik :
Selamat pagi. Masih ingat dengan saya pak? Saya perawat yang akan merawat
bapak. Nama saya Muhammad arif mainaki senang dipanggil Arif. Nama bapak
siapa? Senang dipanggil apa?
2. Evaluasi/validasi
Coba ulangi pak, siapa nama saya? Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apa
keluhan bapak saat ini?
3. Kontrak
a. Topik
Halusinasi
Sesuai janji kita kemaren pak hari ini Bagaimana kalau kita bercakap-cakap
tentang suara-suara yang selama ini Bapak dengar tetapi tak tampak wujudnya
?
Resiko Prilaku Kekerasan
Masih ada perasaan kesal atau marah?!

b. Waktu
Bagaimana kalau sekitar kurang lebih 20 menit ya pak ?
c. Tempat
Mau duduk dimana? Bagaimana kalau ditempat ini saja?

B. KERJA
Apakah bapak mendengar atau melihat sesuatu tanpa ada wujudnya? Apa yang
dikataka suara itu ?
Apakah pengalaman ini terus-menerus terjadi atau sewaktu-waktu saja? Kapan yang
paling sering bapak dengar suara itu? Berapa kali sehari bapak mengalami hal ini?
Pada keadaan apa terdengar suara itu?
Apakah pada waktu sendiri?
Apa yang bapak rasakan pada saat mendengar suara itu?
Apa yang bapak lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu suara-
suara itu hilang? Bagaimana kalau kita ulang lagi belajar cara-cara untuk mencegah
suara-suara itu muncul, yang sudah pernah bapak pelajari kemaren?
Bapak, ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama, dengan
menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.
Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal dan yang keempat minum obat
dengan teratur.
caranya, saat suara-suara itu muncul, langsung bapak tutup telinga dan bapak
bilang pergipergisaya tidak mau dengar,..saya tidak mau dengar. Kamu suara
palsu. Begitu diulang-ulang sampai suara itu tidak terdengar lagi. Coba bapak
peragakan! Nah begitu.bagus ! Coba lagi! Ya bagus Bapak sudah bisa.
Resiko Prilaku kekerasan
Masih ingat kah bapak ada berapa cara mengontrol emosi bapak.? Ada beberapa
cara untuk mengontrol kemarahan , pak. Salah satunya dengan cara fisik. Jadi
melalui kegiatan fisik disalurkan rasa marah.
Bagaimana kalau saya ajarkan bapak cara mengontrol marah dengan cara memukul
bantal. Baiklah, mari kita mulai pak latihan memukul bantal. Jadi kalau nanti bapak
kesal atau ingin marah langsung kekamar dan lampiaskan pukul kasur dan bantal.
Nah, coba bapak I lakukan!, pukul kasur dan bantal. Ya bagus sekali bapak I
melakukannya. Nah cara ini pun dapat dilakukan secara rutin jika ada perasaan
marah. Kemudian jangan lupa merapikan tempat tidurnya.

C. TERMINASI
1. Evaluasi subjektif
Bagaimana perasaan Bapak setelah peragaan latihan tadi?
2. Evaluasi objektif
Halusinasi
kalau suara-suara itu muncul lagi, silakan coba cara tersebut! Bagaimana kalau
kita buat jadwal latihannya, Mau jam berapa saja latihannya? (perawat
memasukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan
harian pasien).

Resiko perilaku kekerasan


Bagaimana perasaan bapak setelah bercakap-cakap tentang cara mengontrol
resiko perilaku kekerasan dengan tarik nafas dalam? Coba peragakan lagi!
Bagus sekali.
3. Kontrak yang akan datang
a. Topik
Bagaimana kalau kita bertemu lagi sore in untuk belajar dan melatihan
mengendalikan suara-suara dan rasa marah atau kesal bapak dengan cara yang
sudah kita pelajari tadi?
b. Waktu
Jam berapa pak? Bagaimana kalau jam 16.00, setelah bapak shalat asyar?
c. Tempat
Berapa lama kita akan berlatih? Bagaimana kalau 10 menit. Dimana
tempatnya.bagaimana kalau disini saja? Baiklah, sampai jumpa.
Assalamualaikum
Banjarmasin, 26 Mei 2017

Mengetahui,
Preseptor Klinik

( )
STRATEGI PELAKSANAAN/TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama pasien : Tn. A.S


Ruangan : Spesial Program (Dual Diagnosa)
No. RM : 01-99-XX
Hari/Tanggal : Sabtu/27 Mei 2017
Jam : 10.00 Wita
Interaksi :4
SP : BHSP
SP 2 Halusinasi
SP 2 RPK

I. Proses Keperawatan
a. Kondisi klien :
Halusinasi
DS :
- Pasien mengatakan perasaannya baik
- Pasien mengatakan tidak mendengar bisikan lagi
- Pasien mengatakan fukos mengikuti program
- Pasien mengatakan sudah melakukan cara menghardik dalam jadwal kegiatan
hariannya walaupun tidak semuanya dilakukan
DO :
- Pasien tampak tenang
- Pasien kooperatif
- Kontak mata pasien (+)
- Pasien tampak sering tidur
Resiko Prilaku Kekerasan
Ds :Klien mengatakan emosinya sudah tidak muncul lagi sudah bisa dikontrol.
Pasien mengatakan sudah melakukan latihan memukul bantal sesuai jadwal
yang sudah disepakati walaupun tidak semuanya dikerjakan.
Do : Kontak mata klien (+), kooperatif, komunikasi ketika berinteraksi
Cukup baik.
b. Keperawatan :
- Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
- Resiko prilaku kekerasan

c. Tujuan Khusus :
- Pasien dapat membina hubungan saling percaya.
- Pasien dapat mengontrol halusinasinya dengan menghardik.
- Pasien dapat mengontrol resiko perilaku kekerasan dengan teknik tarik nafas
dalam dan pukul bantal
- Paien mampu mengontrol halusinasinya dan RPK dengan cara minum obat
teratur
d. Tindakan keperawatan :
- Membina hubungan saling percaya dengan komunikasi terapeutik
- Membantu pasien mengenali halusinasi, dapat melakukannnya dengan cara
berdiskusi dengan pasien tentang isi halusinasi (apa yang didengar/dilihat), waktu
terjadi halusinasi, frekuensi terjadinya halusinasi, situasi yang menyebabkan
halusinasi muncul dan respon pasien saat halusinasi muncul dan RPK.
- Mengevaluasi pasien mengontrol halusinasi dengan cara menghardik dan tarik
nafas dalam atau pukul bantal
- Mengajarkan pasien pemberian obat dengan cara 6 benar, manfaat, cara
memperolehnya dan meminumnya.

II. Proses Pelaksanaan Tindakan


A. ORIENTASI
1. Salam terapeutik :
Selamat pagi. Masih ingat dengan saya pak? Saya perawat yang akan merawat
bapak. Nama saya Muhammad arif mainaki senang dipanggil arif. Nama bapak
siapa? Senang dipanggil apa?
2. Evaluasi/validasi
Coba ulangi pak, siapa nama saya? Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apa
keluhan bapak saat ini?
3. Kontrak
a. Topik
Sesuai janji kita kemarin pak hari ini kita akan bercakap-cakap tentang latihan
kedua yaitu meminum obat teratur ?
b. Waktu
15 menit
c. Tempat
Bagaimana kalau ditempat ini saja ya pak?
B. KERJA
Apakah bapak mendengar atau melihat sesuatu tanpa ada wujudnya? Apa yang
dikataka suara itu ?
Apakah pengalaman ini terus-menerus terjadi atau sewaktu-waktu saja? Kapan yang
paling sering bapak dengar suara itu? Berapa kali sehari bapak mengalami hal ini?
Pada keadaan apa terdengar suara itu?
Apakah pada waktu sendiri?
Apa yang bapak rasakan pada saat mendengar suara itu?
Apa yang bapak lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu suara-
suara itu hilang? Bagaimana kalau kita ulang lagi belajar cara-cara untuk mencegah
suara-suara itu muncul, yang sudah pernah bapak pelajari kemaren?
Bapak, ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama, dengan
menghardik suara tersebut. Kedua, dengan minum obat teratur. Ketiga dengan cara
bercakap-cakap dengan orang lain. Keempat, melakukan kegiatan yang sudah
terjadwal.
Coba bapak peragakan cara menghardik yang sudah kita pelajari kemarin! Nah
begitu.bagus ! Coba lagi! Ya bagus Bapak sudah bisa, karena bapak sudah bisa
dan sudah rutin melakukan sesuai jadwal kegiatan harian yang sudah dibuat
kemarinsekarang kita akan belajar cara yang kedua yaitu minum obat teratur.
Bapak sudah dapat obat dari dokter? Berapa macam obat yang bapak minum?
Warnanya apa saja pak? Kegunaan dari obat yang bapak minum apa yaa? obat yang
bapak minum ada 3 macam yaitu: Haloperidol yang berwarna ping gunanya untuk
menenangkan pikiran dan menghilangkan halusinasi, Clozapine berwarna kuning
keputihan gunanya untuk menghilangkan halusinasi, THP yang berwarna kuning
gunanya untuk menghilangkan getar dan banyak liur..
sekarang coba bapak ulang apa yang saya sebutkan tadi, mulai dari nama obat,
warna dan kegunaan dari obat tersebut?. Bagus pak...
Nah ... sekarang kita masukkan waktu minum obatnya kedalam jadwal ya pak.
C. TERMINASI
1. Evaluasi subjektif
Bagaimana perasaan Bapak setelah peragaan latihan tadi? Bagaimana, apakah
bapak masih ingat cara latihan menggunakan obat secara teratur?
2. Evaluasi objektif
kalau suara-suara itu muncul lagi, silakan coba cara tersebut! Bagaimana kalau
kita buat jadwal latihannya, Mau jam berapa saja latihannya? (perawat
memasukkan kegiatan latihan minum obat dalam jadwal kegiatan harian pasien).
3. Kontrak yang akan datang
a. Topik
Bagaimana kalau kita bertemu lagi sore ini untuk belajar dan melatihan
mengendalikan suara-suara dan rasa marah atau keasl dengan cara yang sudah
kita pelajari tadi?
b. Waktu
Jam berapa pak? Bagaimana kalau jam 16.00, setelah bapak makan dan minum
obat pa?
c. Tempat
Berapa lama kita akan berlatih? Bagaimana kalau 10 menit. Dimana
tempatnya.bagaimana kalau disini saja? Baiklah, sampai jumpa.
Assalamualaikum
Banjarmasin, 27 Mei 2017

Mengetahui,
Preseptor Klinik

( )
STRATEGI PELAKSANAAN/TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama pasien : Tn. A.S


Ruangan : Spesial Program (Dual Diagnosa)
No. RM : 01-99-XX
Hari/Tanggal : Kamis 1 Juni 2017
Jam : 10.00 wita
Interaksi :5
SP : BHSP
SP 2 Halusinasi
SP 2 RPK

I. Proses Keperawatan
Kondisi klien :
Halusinasi dan RPK
DS :
- Pasien mengatakan perasaannya baik
- Pasien mengatakan tidak mendengar bisikan lagi
- Pasien mengatakan tidak ada keinginan marah atau kesal
- Pasien mengatakan sudah melakukan cara menghardik dan minum obat dalam
jadwal kegiatan hariannya walaupun tidak semuanya dilakukan
- Pasien mengatakan ada 3 obat yang diminum
- Pasien mengatakan tidak hafal nama obat yang diminum
- Pasien mengatakan tidak mengetahui fungsi dari obat yang diminum
- Pasien mengatakan bersedia diajarkan lagi untuk mengingat nama, warna dan
fungsi dari obat yang diminum pasien
DO :
- Pasien tampak tenang
- Pasien kooperatif
- Kontak mata pasien (+)
- Pasien tampak bisa menyebutkan jumlah obat yang diminum
- Pasien tampak kesulitan menyebutkan nama obat, warna dan kegunaan dari obat
Keperawatan :
- Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
- Resiko prilaku kekerasan
Tujuan Khusus :
- Pasien mengenali halusinasi yang dialami dan RPK
- Pasien dapat mengontrol halusinasinya dan RPK
- Pasien mampu mengontrol halusinasinya dengan cara menghardik dan
mengontrol RPK dengan cara teknik nafaas daalam dan pukul bantal
- Pasien mengikuti program pengobatan secra optimal
- Paien mampu mengontrol halusinasi dan RPKnya dengan cara minum obat teratur

Tindakan keperawatan :
- Membina hubungan saling percaya dengan komunikasi terapeutik
- Membantu pasien mengenali halusinasi, dapat melakukannnya dengan cara
berdiskusi dengan pasien tentang isi halusinasi (apa yang didengar/dilihat), waktu
terjadi halusinasi, frekuensi terjadinya halusinasi, situasi yang menyebabkan
halusinasi muncul dan respon pasien saat halusinasi muncul
- Mengevaluasi pasien mengontrol halusinasi dengan cara menghardik dan RPK
- Mengajarkan pasien pemberian obat dengan cara 6 benar, manfaat, cara
memperolehnya dan meminumnya.

II. Proses Pelaksanaan Tindakan


A. ORIENTASI
Salam terapeutik :
Selamat pagi. Masih ingat dengan saya pak? Saya perawat yang akan merawat
bapak. Nama saya M. Arif Mainaki senang dipanggil Arif. Nama bapak siapa?
Senang dipanggil apa?
Evaluasi/validasi
Coba ulangi pak, siapa nama saya? Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apa
keluhan bapak saat ini?
Kontrak
a. Topik
Sesuai janji kita kemarin pak hari ini kita akan bercakap-cakap tentang latihan
kedua yaitu meminum obat teratur.!
b. Waktu
10 menit
c. Tempat
Bagaimana kalau ditempat ini saja ya pak?
B. KERJA

Apakah bapak mendengar atau melihat sesuatu tanpa ada wujudnya? Apa yang
dikataka suara itu ?

Apakah pengalaman ini terus-menerus terjadi atau sewaktu-waktu saja? Kapan yang
paling sering bapak dengar suara itu? Berapa kali sehari bapak mengalami hal ini?
Pada keadaan apa terdengar suara itu?

Apakah pada waktu sendiri?

Apa yang bapak rasakan pada saat mendengar suara itu?

Apa yang bapak lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu suara-
suara itu hilang? Bagaimana kalau kita ulang lagi belajar cara-cara untuk mencegah
suara-suara itu muncul, yang sudah pernah bapak pelajari kemaren?

Bapak, ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama, dengan
menghardik suara tersebut. Kedua, dengan minum obat teratur. Ketiga dengan cara
bercakap-cakap dengan orang lain. Keempat, melakukan kegiatan yang sudah
terjadwal.

Coba bapak peragakan cara menghardik yang sudah kita pelajari kemarin! Nah
begitu.bagus ! Coba lagi! Ya bagus Bapak sudah bisa, karena bapak sudah bisa dan
sudah rutin melakukan sesuai jadwal kegiatan harian yang sudah dibuat
kemarinsekarang kita akan belajar cara yang kedua yaitu minum obat teratur.

Bapak sudah dapat obat dari dokter? Berapa macam obat yang bapak minum?
Warnanya apa saja pak? Kegunaan dari obat yang bapak minum apa yaa? obat yang
bapak minum ada 3 macam yaitu: Haloperidol yang berwarna ping gunanya untuk
menenangkan pikiran dan menghilangkan halusinasi, Clozapine berwarna kuning
keputihan gunanya untuk menghilangkan halusinasi, THP yang berwarna kuning
gunanya untuk menghilangkan getar dan banyak liur
sekarang coba bapak ulang apa yang saya sebutkan tadi, mulai dari nama obat, warna
dan kegunaan dari obat tersebut?. Bagus pak...
Nah ... sekarang kita masukkan waktu minum obatnya kedalam jadwal ya pak.
C. TERMINASI
1. Evaluasi subjektif
Bagaimana perasaan Bapak setelah peragaan latihan tadi?
Bagaimana, apakah bapak masih ingat cara latihan menggunakan obat secara
teratur?
2. Evaluasi objektif
kalau suara-suara itu muncul lagi dan rasa marah atau kesal muncul silakan
coba cara tersebut! Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya, Mau jam
berapa saja latihannya? (perawat memasukkan kegiatan latihan waktu meminum
obat teratur dalam jadwal kegiatan harian pasien).
3. Kontrak yang akan datang
Topik
Bagaimana kalau kita bertemu lagi sore untuk belajar dan melatihan
mengendalikan suara-suara dan rasa marah atau kesal dengan cara yang sudah
kita pelajari tadi?
Waktu
Jam berapa pak? Bagaimana kalau jam 16.00, setelah bapak shalat asyar?
Tempat
Dimana tempatnya.bagaimana kalau disini saja? Baiklah, sampai jumpa.
Assalamualaikum
STRATEGI PELAKSANAAN/TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama pasien : Tn. A.S


Ruangan : Spesial Program (Dual Diagnosa)
No. RM : 01-99-XX
Hari/Tanggal : jumat 2 Juni 2017
Jam : 15.00 wita
Interaksi :6
SP : BHSP
SP 2 Halusinasi
SP 2 RPK

III. Proses Keperawatan


Kondisi klien :
Halusinasi dan RPK
DS :
- Pasien mengatakan perasaannya baik
- Pasien mengatakan sudah tidak ada lagi mendengar bisikan
- Pasien mengatakan tidak ada keinginan marah atau kesal
- Pasien mengatakan sudah melakukan cara menghardik dan minum obat dalam
jadwal kegiatan hariannya walaupun tidak semuanya dilakukan
- Pasien mengatakan ada 3 obat yang diminum
- Pasien mengatakan hafal nama obat yang diminum ( HLP, THP , Clozapine)
- Pasien mengatakan tidak mengetahui fungsi dari obat yang diminum
- Pasien mengatakan bersedia diajarkan lagi untuk mengingat nama, warna dan
fungsi dari obat yang diminum pasien
DO :
- Pasien tampak tenang
- Pasien kooperatif
- Kontak mata pasien (+)
- Pasien tampak bisa menyebutkan jumlah obat yang diminum dan nama obat ( HLP
, THP , Clozapine)
- Pasien tampak kesulitan menyebutkan nama obat, warna dan kegunaan dari obat
Keperawatan :
- Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
- Resiko prilaku kekerasan
Tujuan Khusus :
- Pasien mengenali halusinasi yang dialami dan RPK
- Pasien dapat mengontrol halusinasinya dan RPK
- Pasien mampu mengontrol halusinasinya dengan cara menghardik dan
mengontrol RPK dengan cara teknik nafaas daalam dan pukul bantal
- Pasien mengikuti program pengobatan secra optimal
- Paien mampu mengontrol halusinasi dan RPKnya dengan cara minum obat teratur

Tindakan keperawatan :
- Membina hubungan saling percaya dengan komunikasi terapeutik
- Membantu pasien mengenali halusinasi, dapat melakukannnya dengan cara
berdiskusi dengan pasien tentang isi halusinasi (apa yang didengar/dilihat), waktu
terjadi halusinasi, frekuensi terjadinya halusinasi, situasi yang menyebabkan
halusinasi muncul dan respon pasien saat halusinasi muncul
- Mengevaluasi pasien mengontrol halusinasi dengan cara menghardik dan RPK
- Mengajarkan pasien pemberian obat dengan cara 6 benar, manfaat, cara
memperolehnya dan meminumnya.

IV. Proses Pelaksanaan Tindakan


D. ORIENTASI
Salam terapeutik :
Selamat pagi. Masih ingat dengan saya pak? Saya perawat yang akan merawat
bapak. Nama saya M. Arif Mainaki senang dipanggil Arif. Nama bapak siapa?
Senang dipanggil apa?
Evaluasi/validasi
Coba ulangi pak, siapa nama saya? Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apa
keluhan bapak saat ini?
Kontrak
d. Topik
Sesuai janji kita kemarin pak hari ini kita akan bercakap-cakap tentang latihan
kedua yaitu meminum obat teratur.!
e. Waktu
10 menit
f. Tempat
Bagaimana kalau ditempat ini saja ya pak?
E. KERJA
Apakah bapak mendengar atau melihat sesuatu tanpa ada wujudnya? Apa yang
dikataka suara itu ?
Apakah pengalaman ini terus-menerus terjadi atau sewaktu-waktu saja? Kapan yang
paling sering bapak dengar suara itu? Berapa kali sehari bapak mengalami hal ini?
Pada keadaan apa terdengar suara itu?
Apakah pada waktu sendiri?
Apa yang bapak rasakan pada saat mendengar suara itu?
Apa yang bapak lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu suara-
suara itu hilang? Bagaimana kalau kita ulang lagi belajar cara-cara untuk mencegah
suara-suara itu muncul, yang sudah pernah bapak pelajari kemaren?
Bapak, ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama, dengan
menghardik suara tersebut. Kedua, dengan minum obat teratur. Ketiga dengan cara
bercakap-cakap dengan orang lain. Keempat, melakukan kegiatan yang sudah
terjadwal.
Coba bapak peragakan cara menghardik yang sudah kita pelajari kemarin! Nah
begitu.bagus ! Coba lagi! Ya bagus Bapak sudah bisa, karena bapak sudah bisa dan
sudah rutin melakukan sesuai jadwal kegiatan harian yang sudah dibuat
kemarinsekarang kita akan belajar cara yang kedua yaitu minum obat teratur.
Bapak sudah dapat obat dari dokter? Berapa macam obat yang bapak minum?
Warnanya apa saja pak? Kegunaan dari obat yang bapak minum apa yaa?berapa kali
sehari pemberian obatnya pak? waktunya kapan obat bapak diminum? obat yang
bapak minum ada 3 macam yaitu: Haloperidol yang berwarna ping gunanya untuk
menenangkan pikiran dan menghilangkan halusinasi, Clozapine berwarna kuning
keputihan gunanya untuk menghilangkan halusinasi, THP yang berwarna kuning
gunanya untuk menghilangkan getar dan banyak liur, sehari dua kali pemberian pak
2x1) diminum saat waktu pagi dan malam.
sekarang coba bapak ulang apa yang saya sebutkan tadi, mulai dari nama obat, warna
dan kegunaan dari obat tersebut?. Bagus pak...
Nah ... sekarang kita masukkan waktu minum obatnya kedalam jadwal ya pak.
F. TERMINASI

a. Evaluasi subjektif

Bagaimana perasaan Bapak setelah peragaan latihan tadi?


Bagaimana, apakah bapak masih ingat cara latihan menggunakan obat secara
teratur?

b.Evaluasi objektif

kalau suara-suara itu muncul lagi dan rasa marah atau kesal muncul silakan
coba cara tersebut! Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya, Mau jam
berapa saja latihannya? (perawat memasukkan kegiatan latihan waktu meminum
obat teratur dalam jadwal kegiatan harian pasien).

c. Kontrak yang akan datang

Topik
Bagaimana kalau kita bertemu lagi besok untuk belajar dan melatihan
mengendalikan suara-suara dan rasa marah atau kesal dengan cara yang sudah
kita pelajari tadi?
Waktu
Jam berapa pak? Bagaimana kalau jam 10.00,?
Tempat
Dimana tempatnya.bagaimana kalau disini saja? Baiklah, sampai jumpa.
Assalamualaikum

\
STRATEGI PELAKSANAAN/TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama pasien : Tn. A.S


Ruangan : Spesial Program (Dual Diagnosa)
No. RM : 01-99-XX
Hari/Tanggal : sabtu 3 Juni 2017
Jam : 10.00 wita
Interaksi :7
SP : BHSP
SP 2 Halusinasi
SP 2 RPK

V. Proses Keperawatan
Kondisi klien :
Halusinasi dan RPK
DS :
- Pasien mengatakan perasaannya baik
- Pasien mengatakan sudah tidak ada lagi mendengar bisikan
- Pasien mengatakan tidak ada keinginan marah atau kesal
- Pasien mengatakan sudah melakukan cara menghardik dan minum obat dalam
jadwal kegiatan hariannya walaupun tidak semuanya dilakukan
- Pasien mengatakan ada 3 obat yang diminum
- Pasien mengatakan sudah hafal nama obat yang diminum, waktu pemberian serta
frekuensi obat ( HLP, THP , Clozapine)
- Pasien mengatakan tidak mengetahui fungsi dari obat yang diminum
- Pasien mengatakan bersedia diajarkan lagi untuk mengingat nama, warna dan
fungsi dari obat yang diminum pasien
DO :
- Pasien tampak tenang
- Pasien kooperatif
- Kontak mata pasien (+)
- Pasien tampak bisa menyebutkan jumlah obat yang diminum, nama obat dan
frekuensi obat ( HLP , THP , Clozapine)
- Pasien tampak kesulitan menyebutkan kegunaan dari obat
Keperawatan :
- Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
- Resiko prilaku kekerasan
Tujuan Khusus :
- Pasien mengenali halusinasi yang dialami dan RPK
- Pasien dapat mengontrol halusinasinya dan RPK
- Pasien mampu mengontrol halusinasinya dengan cara menghardik dan
mengontrol RPK dengan cara teknik nafaas daalam dan pukul bantal
- Pasien mengikuti program pengobatan secra optimal
- Paien mampu mengontrol halusinasi dan RPKnya dengan cara minum obat teratur

Tindakan keperawatan :
- Membina hubungan saling percaya dengan komunikasi terapeutik
- Membantu pasien mengenali halusinasi, dapat melakukannnya dengan cara
berdiskusi dengan pasien tentang isi halusinasi (apa yang didengar/dilihat), waktu
terjadi halusinasi, frekuensi terjadinya halusinasi, situasi yang menyebabkan
halusinasi muncul dan respon pasien saat halusinasi muncul
- Mengevaluasi pasien mengontrol halusinasi dengan cara menghardik dan RPK
- Mengajarkan pasien pemberian obat dengan cara 6 benar, manfaat, cara
memperolehnya dan meminumnya.

VI. Proses Pelaksanaan Tindakan


G. ORIENTASI
Salam terapeutik :
Selamat pagi. Masih ingat dengan saya pak? Saya perawat yang akan merawat
bapak. Nama saya M. Arif Mainaki senang dipanggil Arif. Nama bapak siapa?
Senang dipanggil apa?
Evaluasi/validasi
Coba ulangi pak, siapa nama saya? Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apa
keluhan bapak saat ini?
Kontrak
g. Topik
Sesuai janji kita kemarin pak hari ini kita akan bercakap-cakap tentang latihan
kedua yaitu meminum obat teratur.!
h. Waktu
10 menit
i. Tempat
Bagaimana kalau ditempat ini saja ya pak?
H. KERJA
Apakah bapak mendengar atau melihat sesuatu tanpa ada wujudnya? Apa yang
dikataka suara itu ?
Apakah pengalaman ini terus-menerus terjadi atau sewaktu-waktu saja? Kapan yang
paling sering bapak dengar suara itu? Berapa kali sehari bapak mengalami hal ini?
Pada keadaan apa terdengar suara itu?
Apakah pada waktu sendiri?
Apa yang bapak rasakan pada saat mendengar suara itu?
Apa yang bapak lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu suara-
suara itu hilang? Bagaimana kalau kita ulang lagi belajar cara-cara untuk mencegah
suara-suara itu muncul, yang sudah pernah bapak pelajari kemaren?
Bapak, ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama, dengan
menghardik suara tersebut. Kedua, dengan minum obat teratur. Ketiga dengan cara
bercakap-cakap dengan orang lain. Keempat, melakukan kegiatan yang sudah
terjadwal.
Coba bapak peragakan cara menghardik yang sudah kita pelajari kemarin! Nah
begitu.bagus ! Coba lagi! Ya bagus Bapak sudah bisa, karena bapak sudah bisa dan
sudah rutin melakukan sesuai jadwal kegiatan harian yang sudah dibuat
kemarinsekarang kita akan belajar cara yang kedua yaitu minum obat teratur.
Bapak sudah dapat obat dari dokter? Berapa macam obat yang bapak minum?
Warnanya apa saja pak? Kegunaan dari obat yang bapak minum apa yaa?berapa kali
sehari pemberian obatnya pak? waktunya kapan obat bapak diminum? obat yang
bapak minum ada 3 macam yaitu: Haloperidol yang berwarna ping gunanya untuk
menenangkan pikiran dan menghilangkan halusinasi, Clozapine berwarna kuning
keputihan gunanya untuk menghilangkan halusinasi, THP yang berwarna kuning
gunanya untuk menghilangkan getar dan banyak liur, sehari dua kali pemberian pak
2x1) diminum saat waktu pagi dan malam.
sekarang coba bapak ulang apa yang saya sebutkan tadi, mulai dari nama obat, warna
dan kegunaan dari obat tersebut?. Bagus pak...
Nah ... sekarang kita masukkan waktu minum obatnya kedalam jadwal ya pak.

I. TERMINASI

a. Evaluasi subjektif

Bagaimana perasaan Bapak setelah peragaan latihan tadi?


Bagaimana, apakah bapak masih ingat cara latihan menggunakan obat secara
teratur?

b.Evaluasi objektif

kalau suara-suara itu muncul lagi dan rasa marah atau kesal muncul silakan
coba cara tersebut! Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya, Mau jam
berapa saja latihannya? (perawat memasukkan kegiatan latihan waktu meminum
obat teratur dalam jadwal kegiatan harian pasien).

c. Kontrak yang akan datang

Topik
Bagaimana kalau kita bertemu lagi siang nanti untuk belajar dan melatihan
mengendalikan suara-suara dan rasa marah atau kesal dengan cara yang sudah
kita pelajari tadi?
Waktu
Jam berapa pak? Bagaimana kalau jam 14.00,?
Tempat
Dimana tempatnya.bagaimana kalau disini saja? Baiklah, sampai jumpa.
Assalamualaikum

Anda mungkin juga menyukai