Jurnal Perilaku Ibu Dalam Pemberian Makan Balita
Jurnal Perilaku Ibu Dalam Pemberian Makan Balita
Ikeu Nurhidayah, M.Kep.,Sp.Kep.An1, Yanti Herawati S.ST., M.Keb2 Ade Mulyana, S.Kep3
123
Program studi S1 Ilmu Keperawatan STIKes Dharma Husada Bandung
Jl. Terusan Jakarta No 75 Antapani Bandung
ABSTRAK
Asupan makanan yang kurang disebabkan karena tidak tersedianya makanan secara adekuat yang
dipengaruhi oleh perilaku ibu balita. Menurut data Dinas Kesehatan Kota Bandung tahun 2015
sebanyak 986 balita menderita gizi kurang dari keseluruhan jumlah balita 142.186 orang. Faktor status
gizi kurang dipengaruhi oleh perilaku ibu dalam pemberian makan dengan jenis asupan makanan,
waktu dan frekuensi makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku ibu dalam
pemberian makanan pada balita usia 6-24 bulan di Puskesmas Babakan Sari Bandung. Jenis
penelitian berupa deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dan sampel yang digunakan
yaitu teknik purposive sampling sebanyak 73 orang. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu
kuesioner. Analisis yang dilakukan yaitu berupa distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukan
bahwa perilaku ibu dalam pemberian makan didapatkan 71,2% kategori kurang baik. Saran pada
pihak puskesmas dapat memantau pertumbuhan balita dan dapat dijadikan informasi bahwa usia balita
merupakan usia yang perlu diperhatikan khususnya dalam hal asupan makanan.
Food intake is less due to lack of adequate food that is influenced by the behavior of mother
toddler. According to data from the Health Office of Bandung in 2015, 986 children under
five suffered less than the total number of under-fives of 142,186 people. Nutritional status
factors are less influenced by the mother's behavior in feeding with the type of food intake,
time and frequency of food. This study aims to determine the behavior of mothers in the
feeding of children aged 6-24 months at Babakan Sari Health Center Bandung. The research
type is descriptive with cross sectional approach. Population and samples used is purposive
sampling technique as much as 73 people. The research instrument used is questionnaire. The
analysis is a frequency distribution. The results showed that the behavior of mothers in
feeding got 71,2% less good category. Advice on the puskesmas can monitor the growth of
toddlers and can be used as information that the age of the toddler is the age to consider
especially in terms of food intake.
2
3
Adapun alasan peneliti untuk memilih usia Kerja Puskesmas Babakan Sari sebanyak 73
balita 6-24 bulan, karena usia tersebut orang.
merupakan usia yang sangat penting dalam
proses penyediaan dan penggunaan gizi untuk Sampel
pertumbuhan, perkembangan, pemeliharaan Sampel adalah suatu cara yang ditempuh
dan aktivitas, selain itu usia 6-24 bulan sudah dengan pengambilan sampel yang benar-benar
mulai diberikan makanan tambahan untuk sesuai dengan keseluruhan obyek penelitian
memenuhi proses tumbuh kembangnya, agar (Nursalam, 2013). Teknik sampel yang
tumbang dapat dipenuhi oleh balita tersebut. digunakan pada penelitian ini yaitu Purposive
Berdasarkan latar belakang diatas, maka Sampling. Pengambialan sampel dengan
penulis tertarik untuk melakukan penelitian Purposive Sampling, yaitu didasarkan pada
tentang perilaku ibu dalam pemberian suatu pertimbangan tertentu yang di buat oleh
makanan pada balita usia 6-24 bulan di peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat
Puskesmas Babakan Sari Bandung tahun 2016. populasi yang sudah diketahui sebelumnya
yaitu menggunakan rumus minimal sampling
METODOLOGI PENELITIAN dengan alasan karena jumlah populasi yang
Jenis penelitian yang digunakan adalah diketahui maka hendaknya dilakukan
deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan perhitungan atas pertimbangan sampel yang
untuk menemukan ada tidaknya hubungan hendak dilakukan yang ditentukan berdasarkan
(Sugiyono, 2014). Pada penelitian ini kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut :
dilakukan untuk mengetahui dan Inklusi
mendeskripsikan perilaku ibu dalam a. Balita usia 6-24 bulan
pemberian makan pada balita usia 6-24 bulan b. Balita tidak sakit berat
c. Balita tidak sedang mengalami
Pendekatan waktu dalam pengumpulan data penyakit infeksi
menggunakan pendekatan cross sectional, d. Bukan keluarga miskin
yaitu suatu penelitian untuk mempelajari
dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko Instrumen penelitian
dengan efek, dengan cara pendekatan, Instrumen penelitian adalah suatu alat yang
observasi atau pengumpulan data sekaligus digunakan oleh peneliti untuk mengobservasi,
pada suatu saat (point time approach) mengukur atau menilai suatu fenomena
(Notoatmodjo, 2010). Data yang digunakan (Hidayat, 2012 ). Data yang diperoleh dari
dalam penelitian ini yaitu Perilaku ibu dalam suatu pengukuran kemudian dianalisis dan
pemberian makan pada balita usia 6-24 bulan dijadikan sebagai bukti (evidence) dari suatu
penelitian. Kuisioner adalah suatu bentuk atau
Variabel Penelitian dokumen yang berisi beberapa item
Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang pertanyaan atau pernyataan yang dibuat
menjadi titik perhatian suatu penelitian. Ada berdasarkan indikator-indikator. Pada
dua macam variabel, yaitu variabel penelitian ini instrumen yang akan digunakan
independen dan variabel dependen (Arikunto, yaitu berupa bentuk kuesioner yang beriisikan
2014). Ada dua macam variabel, yaitu item pertanyaan. Pada penelitian ini terdapat 2
variabel independen merupakan variabel yang variabel dengan kuesioner yang berbeda yaitu
mempengaruhi atau yang menjadi sebab : perilaku ibu dalam pemberian makan pada
perubahannya atau timbulnya variabel balita usia 6-24 bulan terdiri dari 16
dependen (Sugiyono, 2014). Variabel pertanyaan menggunakan skala likert dengan
independen penelitian ini yaitu Perilaku ibu skor jawaban 5=selalu, 4=sering, 3=kadang-
dalam pemberian makan pada balita usia 6-24 kadang, 2=tidak pernah.
bulan
Uji Validitas
Populasi Uji validitas dilakukan untuk menguji
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian ketepatan setiap item dalam mengukur
atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2012). instrumennya. Teknik uji yang digunakan
Populasi yang menjadi sasaran dalam adalah teknik Korelasi Item-Total melalui
penelitian ini adalah seluruh ibu yang Koefisien Korelasi Product-Moment dengan
memiliki balita usia 6-24 bulan di Wilayah ketentuan : bila r hasil > r tabel, maka
5
Dimana : Keterangan :
P : presentase untuk setiap kategori
: Koefisien reliabilitas alpha
f : jumlah setiap kategori
K : Banyaknya item pernyataan
N : jumlah total responden
s2j : Varians skor setiap item
6
dari Enam Bulan di Kelurahan Mangga Sehingga dapat mempengaruhi perilaku ibu
Perumnas Simalingkar Medan. Hasil dalam memberikan makanan pada balita usia
penelitiannya menunjukan Waktu pemberian 6-24 bulan dengan tepat, sehingga balita
makanan dan air putih (100%) diberikan pada mendapatkan gizi cukup dan seimbang
pagi, siang dan sore hari, serta (93,5%) pada
selingan pagi dan selingan siang. Ibu SIMPULAN
memberikan nasi tim pada pagi (15,2%), Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
siang (10,8%), dan sore (13%). Frekuensi perilaku ibu dalam pemberian makan pada
makanan tambahan yang diberikan ibu balita usia 6-24 bulan di Puskesmas Babakan
adalah susu formula (76,1%) dan air putih Sari Bandung menunjukan 71,2% yaitu kurang
(84,6%) setiap hari, makanan pokok baik.
(23,9%), nasi tim (19,5%), dan sayur hijau
(13%) setiap hari, serta pisang (6,5%) 1-2 Saran
kali seminggu. 1. Bagi Puskesmas
Ibu yang mempunyai perilaku baik mengenai Diharapkan pada pihak puskesmas dapat
pemberian makanan yang tepat pada anak memantau pertumbuhan balita dan dapat
akan berbanding lurus dengan perilakunya. dijadikan informasi bahwa usia balita
Untuk dapat mempengaruhi perilaku, perilaku merupakan usia yang perlu diperhatikan
mempunyai tiga komponen yang dapat khususnya dalam hal asupan makanan.
membentuk perilaku dan dipengaruhi dengan 2. Bagi Tenaga Kesehatan
pengetahuan, pikiran, keyakinan serta emosi. Diharapkan tenaga kesehatan dapat
Namun perilaku belum tentu langsung dapat memberikan penyuluhan tentang status gizi
terwujud dalam suatu tindakan, diperlukan pada balita, sehingga ibu sadar gizi yang
faktor pendukung seperti keluarga sehingga diperlukan balita dan dapat diperhatikan
dapat mewujudkan suatu tindakan. Perilaku dari jenis pemberian makan, waktu dan
merupakan reaksi ataupun respon yang masih frekuensi makanan yang dikonsumsi oleh
tertutup terhadap suatu stimulus ataupun balita.
objek, adanya kecenderungan untuk 3. Penelitian selanjutnya
bertingkah laku dan berinteraksi terhadap Diharapkan untuk penelitian selanjutnya
suatu objek yang ada di lingkungan agar melakukan penelitian lebih lanjut
(Notoatmodjo, 2010). Namun tidak di setiap tetang status gizi pada balita dengan
tindakan bisa dijumpai perilaku yang sesuai variabel yang berebeda yaitu faktor-faktor
dengan tindakannya. Perilaku akan diikuti yang mempengaruhi perilaku ibu balita
atau tidak oleh suatu tindakan berdasarkan dalam pemberian makan seperti faktor
pada sedikit atau banyaknya pengalaman pengetahuan, perilaku , pendidikan, usia
seseorang. dan tingkat pekerjaan.
Hasil kuesioner terkait perilaku ibu yaitu ibu
tidak memaksa balita untuk makan, sehingga DAFTAR PUSTAKA
asupan makanan yang diterima oleh balita Alimul, A. A, 2012. Pengantar Ilmu
kurang, dan ibu hanya memberikan makan, Kesehatan Anak Untuk Pendidikan
ketika balita ingin makan saja. Menurut Kebidanan, Jakarta: Salemba
pernyataan ibu, balitanya tidak mesti makan Medika.
3x sehari karena balitanya kadang susah Almatsier, 2012. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.
disuruh makan, lebih suka main, dan ibu hanya PT Gramedia. Bandung.
memberikan makanan sesuai selera balitanya
tanpa mengetahui zat protein yang terkandung Ari Istiany dkk, 2013. Gizi Terapan
dalam makanan itu. Tumbuh Kembang, Status Gizi dan
Disarankan agar petugas kesehatan dapat Imunisasi Dasar pada Balita. EGC :
memberikan penyuluhan kepada ibu tentang Jakarta.
faktor risiko pemberian makan yang kurang
baik akan memepengaruhi status gizi pada Arikunto, 2014. Metode Penelitian
balita sehingga balita yang mempunyai status Tindakan Kelas, Jakarta : PT Bumi
gizi kurang, ibu dapat meperhatikan dari jenis Aksara.
pemberian makan, waktu dan frekuensi
makanan yang dikonsumsi oleh balita.
8
Ernawati, 2012. Gizi Anak Dan Imunisasi. Novita, 2011. Determinan Perilaku. Jakarta
EGC : Jakarta. : EGC.
Jafar, 2010. Gizi Seimbang Pada Balita. Riskesdas, 2010. Riset Kesehatan Dasar
Jakarta : EGC. tentang Imunisasi tahun 2010.
Kemenkes, 2011. Program Imunisasi Wajib Soekanto, 2012. Sosiologi suatu Pengantar.
untuk Balita. Kemenkes RI. Jakarta: P.T.Raja. Grafindo.
Koalisi Fortifikasi Indonesia, 2011. Status Soekirman, 2011. Ilmu Gizi dan
Gizi dan Imunisasi Ibu dan Anak. Aplikasinya. Jakarta : Direktorat
Jendral.
Lusa, 2009. Gizi Buruk Pada Balita. Jakarta
: EGC. Soekirman, 2013. Ilmu Gizi dan
Aplikasinya Edisi Revisi. Jakarta :
Mardiana, 2012. Pemilihan Makanan dan Direktorat Jendral.
Jumlah Makanan. Jakarta : EGC.
Soetjiningsih, 2012. Aplikasi Kartu Menuju
Maulana, 2009. Perilaku Ibu Dalam Sehat (KMS). . Jakarta : Direktorat
Imunisasi. Jakarta : EGC. Jendral.
9