Anda di halaman 1dari 27

MENARA PENDINGIN

I. Tujuan Percobaan
Memahami prinsip kerja menara pendingin
Mampu menghitung perhitungan yang berkaitan dengan menara pendingin

II. Alat dan Bahan


Menara pendingin sistem sirkulasi udara terbuka
Air

III. Dasar Teori


Kemudahan mendapatkan air pada daerah industry merupakan alasan utama
mengapa air dipakai sebagai media pendingin untuk produk-produk industry. Faktor
utama mengapan air banyak digunakan sebagai media pendingin adalah :
1. Air mempunyai kapasitas panas tinggi
2. Mudah dalam transformasi pemakaiannya
3. Harga relative murah dan mudah didapat
4. Pada batas-batas suhu penggunaan yang normal tidak terjadi pemuaian dan
penyusutan yang nyata
Sesuai dengan karakteristiknya air mempunyai sifat-sifat tertentu antara lain :
1. Adanya mikroorganisme yang hidup dalam air
2. Mempunyai suhu tertentu
3. Adanya zat terlarut dan tidak terlarut
Dalam mendapatkan kualitasair pendingin yang baik dan memenuhi syarat,
menara pendingin dilengkapi dengan Chemical Treatment Package, dimana proses ini
ditambahkan beberapa bahan kimia seperti : polyphospat untuk mencegah korosi, asam
sulfat sebagai pengontrol pH dan polycrene sebagai pengontrol pertumbuhan
mikroorganisme.
Sistem Kerja Menara Pendingin dibagi menjadi tiga, yaitu :
A. Sistem Satu Kali Aliran
Sistem ini merupakan sistem yang sesuai untuk media pendingin dalam jumlah
persediaan yang cukup banyak atau tidak terabatas. Dalam sistem air pendingin hanya
satu kali melewati Alat Penukar Panas dan keluar dari sistem, kemudian air dialirkan
kembali ke tangki penampung, sungai atau laut. Air yang digunakan biasanya air
tawar atau air laut tergantung mudahnya mendapatkan air tersebut. Contoh
penggunaannya sebagai pendinginan condenser dan air proses. Masalah yang timbul
pada sistem satu kali aliran antara lain terjadi korosi, kerak (fouling), scale dan
mikroorganisme.

Cold Warmed
.
supply water water
water
HE

Gambar 1. Sistem Satu Kali Aliran

B. Sistem Sirkulasi Terbuka


Pada sistem ini air dialirkan dari menara pendingin (Cooling Tower Basin) menuju
peralatan perpindahan panas untuk mendinginkan produk-produk proses, dan keluar
dari HE air dilewatkan kembali ke menara pendingin pada unit penguapan, dimana air
yang teruapkan berfungsi sebagai pendingin untuk air yang tinggal. Akibat penguapan
terjadi perubahan kualitas air dan komposisi zat-zat kimia dalam air make-up.
Masalah yang tibul pada sistem sirkulasi terbuka antara lain korosi, keraj,
mikroorganisme dan pelapukan kayu.
C. Sistem Sirkulasi Tertutup
Pada sistem ini air pendingin disirkulasikan secara rantai tertutup, sehingga
penguapan dapat diabaikan dan komponen zat-zat kimia tidak berubah. Contoh
penggunaannya pada pendingin mesin diesel dan radiator mobil. Masalah yang timbul
pada sistem ini antara lain korosi dan fouling.

Pembagian Menara Pendingin


Menara pendingin dirancang untuk mendinginkan air panas yang keluar dari condenser,
sehingga air tersebut dapat dimanfaatkan kembali sebagai menara pendingin. Mekanisme
media pendingin dicapai dengan jalan kontak langsung air dan udara, dimana udara akan
jenuh dengan air dan suhu air akan mendekati duhu bola basah udara.

1. Menara Atmospheric
Menara ini tergantung pada angin dan harus di daerah yang relative terbuka untuk
menerima arus angin yang cukup dari semua arah. Menara ini tidak memerlukan
tenaga yang cukup besar untuk memompa air bagian atas yang cukup tinggi.
Menara ini membutuhkan tanah yang cukup luas.
2. Menara Natural Draft
Menara ini bekerja tergantung pada suhu ruang. Menara ini relative besar dan
tidak memerlukan kipas dan mempunyai ukuran yang sangat tinggi.
3. Menara Mechanical Draft
Pada menara ini disirkulasikan dengan menggunakan kipas yang diletakkan di
bagian bawah menara yang disebut forced draft. Ukuran menara iini lebih kecil
jika dibandingkan dengan menara atmospheric ataupun menara natural draft.

Karakter air dan penggunaannya.Secara kimiawi

Molekul air tersusun atas dua atom hidrogen dan satu atom oksigen (H2O). Dalam
keadaan cair, molekul-molekul air saling bertautan membentuk polimer via ikatan
hidrogen. Karena ikatan inilah air mempunyai panas latent penguapan yang besar serta
daya pelarutan yang tinggi

Air proses atau biasa kita kenal sebagai process water memiliki fungsi yang
berbeda satu sama lainnya, oleh karena itu karakter serta spesifikasi air yang diperlukan
juga berbeda satu dengan yang lain, misalnya standar air untuk boiler tentu berbeda
dengan standar air untuk produksi hydrogen.

Ada beberapa peralatan proses yang membutuhkan air secara terus-menerus dan
dengan sifat tertentu, seperti:

1. Air proses (Process Water) untuk hydrolysis, boiler dan destilasi.

Kebutuhan process water untuk boiler, hydrolisis serta produksi H2, dimana diperlukan
air yang terlebih dahulu di oleh melalui ion exchange untuk meminimalisir timbulnya
karat serta sumbatan pada pipa api dan jalur distribusi uap dan kondensatnya. Produk air
yang dihasilkan melalui ion exchange kemudian disebut sebagai soft water bahkan untuk
produksi hydrogen diperlukan demineralized water (demin water) agar H2 yang
diproduksi betul-betul 99,9 % murni.

2. Air untuk pendingin (Cooling Water) pada cooling tower, mesin, heat
exchanger, condenser dll.

Kebutuhan akan air pendingin (cooling water) bisa di kategorikan kebutuhan umum
dalam setiap mesin penggerak, pengolahan air pendingin biasanya kurang diperhatikan
oleh operator pabrik karena persepsi yang salah dimana setiap air bersuhu rendah bisa
digunakan. Tetapi mereka lupa bahwa air pendingin disalurkan melalui pipa-pipa yang
diameternya terkadang cukup kecil, panjang dan melingkar-lingkar sehingga rawan
terhadap karat dan sumbatan tentunya

3. Air untuk kebutuhan domestik dan umum.

Air yang akan digunakan sebagai air untuk keperluan domestik seperti memasak, toilet
dan cuci-cuci lain biasanya digunakan air dari sumber terdekat seperti Perusahaan air
Minum (PAM) lokal maupun dari sumber sumur dalam. Pengolahan biasanya dilakukan
secara terbatas seperti penjernihan dan aerasi terutama untuk mengurangi kadar besi
yang biasanya berasosiasi dengan air dari sumber sumur dalam (deep well).

Sumber air baku industri yang memerlukan pembahasan lebih lanjut adalah
kebutuhan air dan sifat yang diperlukan untuk keperluan proses dan sebagai pendingin
pada cooling tower di pabrik.Ion Exchange untuk Process dan Cooling.

IV. Prosedur percobaan


1. Mendengarkan penjelasan menara air pendingin.
2. Mengobservasi bagian-bagian menara pendingin.
3. Memahami prinsip kerja dari menara air pendingin.
4. Menganalisis contoh perhitungan soal yang berkaitan dengan menara pendingin.

V. Data Pengamatan

V.1 Percobaaan 1
Flowsheet Cooling Tower

Uraian Proses
Cooling tower mempunyai prinsip dasar yaitu untuk mendinginkan air panas dari
suatu proses dengan cara dikontakkan langsung dengan udara secara konveksi paksa
melalui blower. Cooling tower pada laboratorium ini, air panas yang berasal dari
proses proses di pilot plant masuk ke dalam cooling tower dimana air panas tersebut
akan melewati sekat sekat pada cooling tower sehingga memperluas kontak dengan
udara yang sebelumnya. Udara telah ditarik dari bawah sekat dengan blower agar
terjadi kontak antara air panas dengan udara dan uap panas dari air panas tersebut
akan dihisap dengan blower sehingga menurunkan temperaturnya dan menghasilkan
air pendingin.
Kemudian air pendingin tersebut akan ditampung dalam tangki dan diinputkan ke
kondensor/cooler yang terdapat lab pilot plant. Air pendingin akan diinputkan ke
distillation unit dimana didalamnya terdapat satu kondensor dan heat exchanger tipe
she ll and tube. Pada stirred tank reactor terdapat dua buah kondensor yang
menggunakan air pendingin juga. Kemudian pada leaching ada satu kondensor dan
pada vaporizer terdapat 1 shell and tube dimana keduanya membutuhkan air
pendingin.
Saat proses, terjadi pertukaran panas dimana air pendingin akan meningkat suhunya
dan kemudian air panas tersebut akan dikembalikan ke cooling tower untuk direcycle
dan menghasilkan air pendingin, begitu seterusnya.
Dalam menjaga kapasitas air pendingin maka ditambahkan make up water karena
ditakutkan kapasitas air pendingin selama proses ada yang berkurang.

PERHITUNGAN

Neraca Massa dan Neraca Panas Cooling Tower

Data Aktual

T TH T TH
F 708 F 1805 F 3201
Tanggal 3201 3201 3202 3202
(ton/jam) (ton/jam) (ton/jam)
(oC) (oC) (oC) (oC)
14-08-2012 6204,07 14000 426 28,7 38,3 29,5 38,4
15-08-2012 6575,83 14000 495 28,4 38,7 28,3 38,1
16-08-2012 6209,33 14000 455 28,3 38,4 27,8 38,4
Rata-rata 6329,74 14000 458,67 28,47 38,47 28,53 38,3

Laju Sirkulasi = 20600 m3/h

Massa Make up = 470 ton/h

Suhu make up air = 27 oC


Udara masuk dengan Tw = 28oC

Keterangan :

F 708 (ton/jam) : Inlet Flow Plant Urea

F 1805 (ton/jam) : Inlet Flow Plant Ammonia

F 3201 (ton/jam) : Flow Make up

T 3201 (oC) : Temperatur Air Cooling Water ke Plant Ammonia

TH 3201 (oC) : Temperatur Air Hot Water dari Plant Ammonia

T 3202 (oC) : Temperatur Air Cooling Water ke Plant Urea

TH 3202 (oC) : Temperatur Air Hot Water dari Plant Urea

Data Desain Pada Unit Cooling Tower

Parameter Nilai
Flow air masuk (m3/h) 26650
Temperatur air masuk (oC) 45,5
Temperatur air keluar (oC) 32
Temperatur bola basah (oC) 28
Kapasitas ID Fan (m3/s) 544,7
Spesifik volume udara (cuft/lb udara
14,71
kering)

PERHITUNGAN

Neraca Massa
Blok Diagram Cooling Tower

Make up Cooling water


Flow Cooling
tower
Sirkulasi

Laju sirkulasi = 20600 ton/h

Make up = 470 ton/h

Evaporation Loss (NH3)

T R
ENH3 = 5,8 x 100
(38,4728,47) 14000ton/h
= x
5,8 100

= 241,2 ton/h

Evaporation Loss (CO(NH2)2)

T R
E(CO(NH2)2) = 5,8 x 100

(38,328,53) 6329,74 ton/h


= x
5,8 100

= 106,6 ton/h

Total = Evaporation Loss (NH3) + Evaporation Loss (CO(NH2)2)

= 241,4 ton/h + 106,6 ton/h= 348 ton/h


3 3
0,2 0,2 m m ton
Windage loss= x Sirkulasi air x 20600 41,2 41,2
100 100 h h h

ton ton ton ton


M =E+ B+W Blow down=470 348 41,2 80,8 Cooling
h h h h

water = (Sirkulasi + Make up) (evaporasi + blow down + windage loss)

ton ton ton ton ton ton


(
20600
h
+470
h )(
348
h
+80,8
h
+41,2
h ) 20600
h

m3 m3 m3 m3
Kapasitas ID Fan=544,7 1960920 9 x 1960920 17648260
s s s h

Dimana udara= o 2+ N 2 ( 21 o 2 ) + ( 79 N 2 )

g g
(
0,21 x 1,4289
l )(
+ 0,79 x 1,2507
l )
kg
1,2881
m3

lb
2,8403
m3
Flow=Kapasitas ID fan x udara

lb
17648260 m3 x 2,8403 3
m

lb
50126409,68
h

= 22733,06 ton/h

Neraca Panas

Suhu air masuk = 38,385oC = 101,093oF

Suhu air masuk = 28,5oC =83,3oF

Sirkulasi laju alir = 20600 m3/h

= 20600 m3/h x 1000 Kg/ m3 x 1 ton / 1000 Kg

= 20600 Ton/h

Make up flow = 470 m3/h

= 470 m3/h x 1000 Kg/ m3 x 1 ton / 1000 Kg

= 470 Ton/h

Suhu make up air = 27oC = 80,6oF

Q4

Q1 SISTEM

Q2 Q3

Q6

Q5

Keterangan :

Q1 = Panas pada sirkulasi

Q2 = Panas pada flow udara

Q3 = Panas pada cooling water supply


Q4 = Panas pada evaporasi

Q5 = Panas pada blow down

Q6 = Panas pada air make up

a. Menghitung Suhu Campuran Make-up dengan Air yang telah Didinginkan

T = Suhu Campuran
Qsuhu diserap make-up = 470 Ton/h x (T 80,6) oF

Q yang dilepas air = 20600 Ton/h x (83,3 T)0F

Q yang dilepas air = Q yang diserap make-up

470 Ton/h x (T-80,6)0F = 20600 Ton/h x (83,3 T)0F

T = 83,24 0F

b. Menghitung Q1 (Panas pada sirkulasi)

Hpada 101,0093 F = 1105,47 Btu/lb

Intersep entalpi

Pada 100 0F 1105,0 Btu/lb

110 0F 1109,3 Btu/lb

X X 1
Y= Y 1 + ( Y Y 1 )
X 2X 1 2

( 101,093100 ) F
1105,0+ ( 1109,31105,0 ) Btu /lb
= ( 110100 ) F

= 1105,47 Btu/lb

Hpada 83,24 F = 1097,83 Btu/lb

Intersep entalpi

Pada 80 0F 1096,4 Btu/lb

85 0F 1098,6 Btu/lb
X X 1
Y= Y 1 + ( Y Y 1 )
X 2X 1 2

( 83,2480 ) F
1096,4+ (1098,61096,4 ) Btu/lb
= ( 8580 ) F

= 1097,83 Btu/lb

Q1 = m . H

= 20600 Ton/h x 2205 lb/h x (1105,47 Btu/lb 1097,83 Btu/lb)

= 347031720 Btu/h

c. Menghitung O2 (Panas pada Flow udara)

Asumsi : kondisi udara masuk pada waktu optimal = kondisi udara masuk pada
waktu tes lapangan baik suhu maupun flow.

Udara masuk dengan Tw = 28 0C = 82,40F

Dari phsycometric chart didapat heat content = 46 Btu/lb udara kering.

Kapasitas ID Fan = 544,7 m3/s

= 1960920 m3/h

= 9 Fan x 1960920 m3/h

= 17648260 m3/h

Dimana udara = o2 + N2

= (21 % o2 ) + (79% N2)

= (0,21 x 1,4289 g/l) + (0,79 x 1,2507 g/l)

= 1,2881 Kg/m3

= 2,8403 lb/m3

Flow = Kapasitas ID Fan x udara

= 17648260 m3 x 2,8403 lb/m3

= 50126409,68 lb/h

Panas yang dibawa oleh udara masuk


Q2 = 46Btu/lb udara kering x 50126409,68 lb/h

= 2305814845 Btu/h

d. Menghitung Q4 (panas pada Evaporasi)

Q4 =m.

pada 83,24 F = 1047,14 Btu/lb

80,6 0F 1046,6 Btu/lb

86 0F 1045,5 Btu/lb

Maka,

X X 1
Y = Y1 + X 2X 1 ( Y2 Y1)

( 83,2480,6 ) F
= 1046,6 + ( 8680,6 ) F ( 1046,6 1045,5 ) Btu/lb

= 1047,14 Btu/lb

Q4 =m.

= 348 Ton/h x 2205 lb/h x 1047,14 Btu/lb

= 803512407,6 Btu/h

e. Menghitung Q5 (panas pada Blow dow)

Hpada 83,24 F = 1097,83 Btu/lb


Interpolasi entalpi
Pada 80 F 1096,4 Btu/lb
85 F 1098,6 Btu/lb

X X 1
Y = Y1 + X 2X 1 ( Y2 Y1)

( 83,2480 ) F
= 1096,4 + ( 8580 ) F ( 1098,6 1096,4 ) Btu/lb

Hpada 83,24 F = 1097,85 Btu/lb


Interpolasi entalpi
Pada 80 F 1096,4 Btu/lb
85 F 1098,6 Btu/lb

X X 1
Y = Y1 + X 2X 1 ( Y2 Y1)

( 83,380 ) F
= 1096,4 + ( 8580 ) F ( 1098,6 1096,4 ) Btu/lb

= 1097,85 Btu/lb

Q5 = m . H
= 80,8 Ton/h x 2205 lb/h x (1097,85 1097,83) Btu/lb
= 3563,28 Btu/h

f. Menghitung Q6 (panas pada air Make-up)

Hpada 80,6 F = 1096,92 Btu/lb


Interpolasi entalpi
Pada 80 F 1096,4 Btu/lb
85 F 1098,6 Btu/lb

X X 1
Y = Y1 + X 2X 1 ( Y2 Y1)

(80,6 80) F
10965 1098,6 1096,4 Btu / lb
1096,92 Btu / lb

H pada 83,24 0F = 1097,83 Btu/lb

Interpolasi entalpi

Pada 800F 1096,4 Btu/lb

850F1098,6 Btu/lb

X X1
Y Y1 Y2 Y1
X 2 X1

1096,4
83,24 80 F (1098,6 1096,4) Btu / lb
85 80 F

Q6 m.H
470Ton / hx 2205lb / hx (1097,83 1096,92) Btu / lb
943078,5 Btu / h
g. Menghitung Q3 (Panas pada coling water supply)

Qin = Qout

Q1 + Q2 + Q3 = Q3 + Q4 + Q5

Q3 = (Q1 + Q2 + Q6) - (Q4 Q5)

= ((347031720 + 2305814845 + 943078,5)(803512407,6 + 3563,28 ))Btu/h


= 1850273673 Btu/h

= 1850273673 Btu/h

h. Menghitung efisiensi

Q3
Efisiensi
Q1 Q2 Q6
1850273673Btu / h

2653789644 Btu / h
69,72%

Tabel Neraca Massa

KOMPONEN INPUT (Ton/h) OUTPUT (Ton/h)


Sirkulasi air 20600
Make up 470
Flow udara 22733,06 227333,06
Cooling water 20600
Blow down 348
Blow down 30,8
Windage loss 41,2
TOTAL 43803,06 43803,06

Tabel Neraca Panas

KOMPONEN INPUT (Ton/h) OUTPUT (Ton/h)


Sirkulasi air 347031720
Make up 943078,5
Flow udara 2305814845

Cooling water 185027367,3

Evaporation loss 803512407,6


Blow down 3563,28
TOTAL 2653789644 2653789644

VI. Analisa Percobaan

Praktikum cooling tower yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa


percobaan kali ini berlangsung selama dua minggu berturut turut dan bertujuan
untuk mengetahui bagian bagian dari cooling tower, uraian proses dalam
pengoperasiannya, menentukan neraca massa dan neraca panasnya, serta efisiensi dari
cooling tower itu sendiri.
Pada minggu pertama, dilakukan pengenalan bagian bagian menara
pendingin dan prinsip kerja dari cooling tower itu. Prinsip kerja dari cooling tower ini
adalah untuk mendinginkan air panas dengan cara mengontakkannya langsung dengan
udara secara konveksi paksa menggunkan blower. Didalam cooling tower, air dibawa
ke atas menara. Kemudian mengalir jatuh melewati sekat sekat pada cooling tower
dimana air yang dibawa ke atas adalah untuk memperluas kontak dengan udara
kemudian mengalami penguapa
n. Udara yang telah mengalami kontak dengan air akan dihisap oleh blower dan
dibuang ke luar. Sehingga menurunkan temperature dan menghasilkan air pendingin.
Pada minggu berikutnya, adalah menentukan neraca massa dan neraca panas
serta efisiensi cooling tower. Dari data pengamatan dan perhitungan yang dilakukan
untuk menghasilkan air pendingin 43803,06 ton/h dan neraca panasnya yaitu
2653789644 ton/h serta efisiensinya sebesar 69,72%.

VII. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
Cooling tower adalah menara pendingin yang digunakan untuk mendinginkan
air panas dari suatu proses dengan cara dikontakkan langsung dengan udara
secara konveksi paksa menggunakan blower.
Neraca massa cooling tower sebesar 43803,06 ton/h.
Neraca panas cooling tower sebesar 2653789644 ton/h.
Efisiensinya cooling tower sebesar 69,72%.

VIII. Pertanyaan dan Tugas


1. Mengapa air banyak digunakan sebagai media pendingin
Jawab:
Kemudahan mendapatkan air pada adaerah industrri merupakan alasan utama
mengapa aiar dipakai sebagai media pendingin unutk produk-produk industri. Faktor
utama mengapa air banyak digunakan sebagai media pendingin adalah:
1. Air mempunyai kapasitas panas tinggi
2. Mudah dalam transfortasi dan pemakaian
3. Harga relatif murah dan mudah didapat
4. Pada batas-bats suhu penggunaan tidak terjadi pemuain dan penyusutan yang nyata

2. Jelaskan perbedaan sistem menara pendingin satu kali pakai,sirkulasi terbuka, dan
sirkulasi tertutup
Jawab:

Perbedaan Sirkulasi Satu kali pakai Sirkulasi terbuka Sirkulasi tertutup


Sistem Hanya satu kali aliran Berkali-kali dengan Berkali-kali dengan
kondisi terbuka kondisi tertutup
Jumlah Tak terbatas Sebanyak yang Sebanyak yang
persediaan air tersedia di industri tersedia di industri
Tidak memerlukan udara
Udara Menggunakan Alat pendingin
karena langsung dialirkan
bantuan udara berasal dari alat
kembali ke laut,sungai
terbuka dan disirkulasikan
atau tangki
secara tertutup

3. Tuliskan permasalahan yang terjadi pada menara pendingin sistem satu kali pakai,
sirkulais terbuka, dan sirkulasi tertutup
Jawab:

Masalah yang berpotensial muncul dalam sistem pendinginan adalah : Korosi, deposit
kerak, dan pertumbuhan mikrobiologi ( jamur dan lumut ).

A. Korosi

Korosi adalah proses elektrokimia, proses anodik yang terjadi dalam sistem dimana beda
potensial metal dan keberadaan oksigen yang terlarut dalam media akan membentuk
radikal bebas yang sangat reaktif terhadap besi.

Kondisi ini akan diperparah oleh keberadaan chemical lain yang terlarut dalam media
(air).

B. Kerak

Kerak adalah endapan yang melekat dalam sistem perpindahan panas, material endapan
yang terlarut dalam air secara specifik dikenal sebagai hardness. Material atau hardness
ini akan membentuk kerak bila konsentrasinya tinggi dan atau temperatur yang cukup
tinggi.

Semakin tebal kerak yang terbentuk dalam sistem pendingin, maka effisiensi cooling
tower akan semakin kecil dan bila dibiarkan tanpa kontrol maka saluran air pendingin
akan menjadi buntu.

C. Lumpur

Lumpur biasanya terbentuk dari endapan yang tidak dapat membentuk kerak seperti :
1. Suspensi dari besi atau garam kesadahan yang terikut dalam air make up.

2. Material organik alami dari air make up.

3. Partikel yang terikut dari udara.

4. Additive organik yang terikut dari process yang rusak.

5. Hasil dari korosi migrasi.

D. Mikroorganisma

Sistem pendingin air, biasanya menggunakan sirkulasi dimana kontak dengan udara
adalah hal yang utama dalam transfer panas, hal ini memungkinan kontak yang sangat
besar dengan spora algae, jamur dan bakteri (mikroorganisma ) dari udara.

Untuk cooling tower yang menggunakan motor maka perlu dilakukan perawatan untuk
motor. Adapaun jenis gangguan dan cara mengatasinya adalah sebagai berikut:
TROUBLE SEBAB PERBAIKAN

Periksa daya starter. Perbaiki


koneksi control pada motor.
Tidak ada daya dalam motor,
Motor tidak bekerja Pastikan overload dalam dan
kabel koneksi yang salah
short sirkuit dalam keadaan
normal.

Periksa tegangan pada


Motor tidak bekerja Tegangan rendah terminal motor. Samakan
dengan name plat motor.
Open circuit pada lilitan Periksa lilitan motor dari
Motor tidak bekerja
motor kemungkinan open circuit
Drive motor dan atau fan
Motor tidak bekerja Periksa gear motor atau fan.
macet
Periksa bila terjadi kerusakan
Motor tidak bekerja Rotor cacat
pada bars dan ring
Periksa tegangan dan arus
Kerja motor terlalu Tegangan tidak sesuai/ tidak
pada tiga saluran apakah
panas stabil
sesuai dengan name plat
Kerja motor terlalu Periksa sudut fan blade dan
Overload
panas bearing apakah rusak
Kerja motor terlalu Periksa power suplai & rasio
Putaran motor tidak sesuai
panas gear.
Kerja motor terlalu Pelumasan pada bearing Kurangi dan jalankan motor
panas terlalu banyak diatas kecepatan
Kerja motor terlalu Gesekan motor dan selimut
Ganti bearing yang aus.
panas stator
Motor tidak bekerja jika
Kerja motor terlalu
Satu phasa terbuka hanya satu phasa, periksa
panas
wiring control dan motor.
Kerja motor terlalu
Ventilasi yang kurang Buat ventilasi lebih besar
panas
Kerja motor terlalu
Kesalahan lilitan Periksa dengan ohmmeter
panas
Kerja motor terlalu Ganti busi dan lumasi kembali
Pelumasan tidak cukup
panas bearing
Pembusukan atau material
Kerja motor terlalu Bersihkan oli kemudian
yang tidak dikenal dalam
panas lumasi kembali
pelumas
Kerja motor terlalu
Bearing rusak Ganti bearing
panas
Kerja motor terlalu Lihat fan service manual
Sudut fan blade tidak sesuai
panas untuk sudut yang benar
Periksa transformator,
Motor tidak mencapai Tegangan terminal motor
gunakan tegangan yang lebih
kecepatan yang terlalu kecil akibat drop
besar pada transformator atau
diinginkan aliran
kurangi beban
Periksa retakan dekat bearing,
Motor tidak mencapai
kemungkinan dibutuhkan
kecepatan yang Rotor rusak
penggantian rotor atau
diinginkan
diperbaiki
Motor tidak mencapai
Ganti/tukar dua dari tiga dari
kecepatan yang Rangkaian phasa salah
koneksi motor.
diinginkan
Motor tidak mencapai
Lihat gearreducer service
kecepatan yang Geareducer bearing
manual
diinginkan
Motor tidak mencapai Periksa cengkraman gigi (gear
kecepatan yang Gear engagement) dan perbaiki
diinginkan jarak hingga klop.
Motor tidak mencapai
kecepatan yang Hilangnya baut dan pengelap Pasang baut dan kencangkan
diinginkan
Pastikan fan balde pada
Motor tidak mencapai
posisis yang tepat dan
kecepatan yang Fan
pastikan sudut kemiringan
diinginkan
semua blade sama.
4. Jelaskan perbedaan menara pendingin tipe Atmospheric, Natural Draft, Mechanical
Draft, lengkapi dengan gambar
jawab:
1. Natural draft atau atmospheric
Cooling tower jenis ini menggunakan cerobong asap beton yang sangat besar
untuk memasukan udara melalui media. Dikarenakan ukuran tower yang besar (tinggi
500 kaki dan diameter dasarnya 400 kaki) maka secara umum digunakan untuk laju alir
diatas 200000 gal/menit. Biasanya jenis tower ini digunakan untuk menghasilkan daya
di Amerika Serikat. Jenis ini tidak menggunakan kipas untuk mengahsilkan aliran
udaranya, udara diperoleh dari aliran induksi natural atau alami dari spray tekanan.

2. Mechanical draft
Cooling tower jenis ini paling banyak digunakan. Tower ini menggunakan kipas
besar untuk mengambil udara melalui sirkulasi air. Air mengalir kebawah diatas
permukaan fill yang membantu meningkatkan panas antara air dan udara.

Gambar 4. Menara Pendingin Forced Draft (REFERENSI)


LAMPIRAN

Jenis-Jenis Menara Pendingin :


A. Atmospherik

udara dialirkan melintasi air yang jatuh dan bahan pengisi berada diluar menara

B. Natural draft ( Alami)


Natural Draft Stack

Udara masuk melalui bagian bawah,dan kontak dengan air panas yang jatuh menetes ke
bawah. Udara yang menjadi panas keluar melalui bagian atas menara.
Menara pendingin jenis natural draft atau hiperbola menggunakan perbedaan suhu antara
udara ambien dan udara yang lebih panas dibagian dalam menara. Begitu udara panas
mengalir ke atas melalui menara (sebab udara panas akan naik), udara segar yang dingin
disalurkan ke menara melalui saluran udara masuk di bagian bawah. Tidak diperlukan fan dan
disana hampir tidak ada sirkulasi udara panas yang dapat mempengaruhi kinerja.
Kontruksi beton banyak digunakan untuk dinding menara dengan ketinggian hingga
mencapai 200 m. Menara pendingin tersebut kebanyakan hanya digunakan untuk jumlah
panas yang besar sebab struktur beton yang besar cukup mahal.

Keuntungan
hemat listrik (tidak ada konsumsi daya untuk menginduksi aliran udara-tidak ada kipas)
ramah lingkungan

ada suara mekanik (kipas tidak ada)

keselamatan operasi

ada resirkulasi seperti bulu-bulu ditolak pada tingkat tinggi

terbatas wilayah petak

terbatas perawatan

tinggi umur panjang (umumnya lebih dari harapan tanaman hidup)

Payback period antara 8 dan 16 tahun tergantung pada beberapa faktor

Yang utama adalah biaya konstruksi local

C. Mechanical draft ( Paksa )

Udara dihembuskan ke menara oleh sebuah fan yang terletak pada saluran udara masuk
Menara draft mekanik memiliki fan yang besar untuk mendorong atau mengalirkan udara
melalui air yang disirkulasi. Air jatuh turun diatas permukaan bahan pengisi, yang
membantuuntuk meningkatkan waktu kontak antara air dan udara hal ini membantu
dalammemaksimalkan perpindahan panas diantara keduanya. Laju pendinginan menara
draftmekanis tergantung pada banyak parameter seperti diameter fan dan kecepatan operasi,
bahanpengisi untuk tahanan sistim dll.
Menara draft mekanik tersedia dalam range kapasitas yang besar. Menara tersedia
dalambentuk rakitan pabrik atau didirikan dilapangan sebagai contoh menara beton hanya
bias dibuat dilapangan.
Banyak menara telah dibangun dan dapat digabungkan untuk mendapatkan kapasitas
yangdikehendaki. Jadi, banyak menara pendingin yang merupakan rakitan dari dua atau lebih
menara pendingin individu atau sel. Jumlah sel yang mereka miliki misalnya suatu
menaradelapan sel, dinamakan sesuai dengan jumlah selnya. Menara dengan jumlah sel
banyak,dapat berupa garis lurus, segi empat, atau bundar tergantung pada bentuk individu sel
dantempat saluran udara masuk ditempatkan pada sisi atau dibawah sel.Banyak menara telah
dibangun dan dapat digabungkan untuk mendapatkan kapasitas yangdikehendaki. Jadi,
banyak menara pendingin yang merupakan rakitan dari dua atau lebihmenara pendingin
individu atau sel. Jumlah sel yang mereka miliki, misalnya suatu menaradelapan sel,
dinamakan sesuai dengan jumlah selnya. Menara dengan jumlah sel banyak,dapat berupa
garis lurus, segi empat, atau bundar tergantung pada bentuk individu sel dan tempat saluran
udara masuk ditempatkan pada sisi atau dibawah sel.

Tiga jenis menara draft mekanik dijelaskan dalam Tabel 1.


Masalah yang sering timbul dalam pada seluruh sistem air pendingin (cooling water) :
A. Korosi
Korosi terjadi pada akibat pH rendah, Selain pH ada beberapa jenis mikroorganisme yang
menyebabkan korosi seperti nitrifying bacteria dan Sulfate Reducing Bacteria (SRB) yang
dapat menghasilkan asam sulfida (H2S). Bakteri ini memiliki kemampuan untuk
mengubah ion sufate (SO4) menjadi asam sulfida (H2S) yang sangat korosif menyerang
logam besi, logam lunak. Bakteri ini hidup sebagai anaerobik ( tanpa udara )
B. Kerak
Pembentukan kerak diakibatkan oleh kandungan padatan terlarut dan material anorganik
yang konsentrasinya melanpaui limit control.
Metode yang digunakan untuk mencegah terjadinya pembentukan kerak antara lain :
1. Mengendalikan kerak dengan pH
Dalam keadaan asam lemah ( kira kira pH 6,5 ). Asam sulfat yang paling sering
digunakan untuk ini, memiliki dua efek dengan memelihara pH dalam daerah yang
benar dan mengubah kalsium karbonat, Ini memperkecil resiko terbentuknya kerak
kalsium karbonat dan membiarkan cycle yang tinggi dari konsentrasi dalam sistem

2. Mengendalikan kerak dengan bleed off


Bleed off pada sirkulasi air cooling terbuka sangat penting untuk memastikan bahwa
air tidak pekat sebagai perbandingan untuk mengurangi kelarutan dari garam mineral
yang kritis. Jika kelarutan ini berkurang kerak akan terbentuk pada penukar panas.

3. Mengendalikan kerak dengan bahan kimia penghambat kerak.


Ada cukup banyak jenis bahan kimia penghambat kerak dan umumnya dari jenis
bahan kimia organic, baik jenis polymer maupun jenis non polymer. Sebagai contoh,
dari jenis polymer yang cukup banyak digunakan adalah polymer dari jenis acrylate;
Untuk jenis non polymer, phosphonate, EDTA, Polyphospate, dsb.

C. Masalah Mikrobiologi
Mikroorganisme juga mampu membentuk deposit pada sembarangan permukaan. Hampir
semua jasad renik ini menjadi kolektor bagi debu dan kotoran lainnya. Hal ini dapat
menyebabkan efektivitas kerja cooling tower menjadi terganggu. Mikroorganisme yang
terdeteksi di dalam air pendingin adalah algae, fungi/jamur, dan bakteri.

D. Masalah Kontaminasi
Keadaan cooling tower yang terbuka dengan udara bebas memungkinkan organisme renik
untuk tumbuh dan berkembang pada sistem, belum lagi kualitas air make up yang
digunakan.
Gambar Alat

Cooling Tower

Anda mungkin juga menyukai