A. TUJUAN PRAKTIKUM
Mengetahui sifat dasar generator DC penguat tersendiri
B. DASAR TEORI
Prinsip kerja generator DC berdasarkan pada kaidah tangan kanan. Sepasang magnet
permanen utara-selatan menghasilkan garis medan magnet , kawat penghantar di atas telapak
tangan kanan ditembus garis medan magnet . Jika kawat digerakkan ke arah ibu jari, maka
dalam kawat dihasilkan arus listrik I yang searah dengan keempat arah jari tangan gambar-6.5.
Bagaimana kalau posisi utara-selatan magnet permanen dibalik ? Ke mana arah arah arus listrik
induksi yang dihasilkan ?
Belitan kawat generator berbentuk silinder dan beberapa kawat dibelitkan selanjutnya
disebut belitan rotor atau belitan jangkar. Kedudukan I, ketika rotor digerakkan serah jarum jam,
kawat 1 tanda silang (menjauhi kita), kawat 2 tanda titik (mendekati kita) ggl induksi maksimum.
Posisi II kawat 1 dan kawat 2 berada pada garis netral ggl induksi sama dengan nol. Posisi III
kawat kebalikan posisi I dan ggl induksi tetap maksimum.
Posisi ini terjadi berulang-ulang selama rotor diputar pada porosnya, dan ggl induksi
yang dihasilkan maksimum, kemudian ggl induksi menjadi nol, berikutnya ggl induksi menjadi
maksimum terjadi berulang secara bergantian.
GGL induksi yang dihasilkan dari belitan rotor dapat menghasilkan dua jenis listrik yang
berbeda, yaitu listrik AC dan listrik DC. Jika ujung belitan rotor dihubungkan dengan slipring
berupa dua cincin, maka dihasilkan listrik AC berbentuk sinusoidal. Bila ujung belitan rotor
dihubungkan dengan komutatorsatu cincin dengan dua belahan, maka dihasilkan listrik DC
dengan dua gelombang positif.
Mesin DC dikembangkan rotornya memiliki banyak belitan dan komutator memiliki
beberapa segmen. Rotor memiliki empat belitan dan komutator empat segmen, sikat arang dua
buah, akan menghasilkan ggl induksi dengan empat buah buah gelombang untuk setiap putaran
rotornya. Tegangan DC yang memiliki empat empat puncak.
Gambar Komutator
Penguat dengan magnet permanen tegangan keluaran generator terminal rotor A1-A2 konstan.
Karakteristik tegangan U relatif konstan dan tegangan akan menurun sedikit ketika arus beban I
dinaikkan mendekati harga nominalnya gambar motor magnet permanen.
1. Alat
- Generator DC
1 buah
- Multimeter
1 buah
- Catu Daya DC
1 buah
- Tachometer 1 buah
- Amperemeter 1 buah
- Voltmeter 1 buah
2. Bahan
- Lilitan 1 buah
- Kapasitor 1 buah
- Lampu 12 Volt 2 buah
- Kabel Penghubung secukupnya
D. LANGKAH KERJA
Petunjuk Kerja
Peubah If dengan langkah :
a. Terminal tidak disambung dengan beban
b. Generator diputar dengan kecepatan penuh
c. Atur If mulai dari 0 ; 100 ; 120 ; 140 ; 160 ; 180 ; 200 ; 220 ; 240 ; bertahap
d. Ukur tegangan terminal dan catat pada lembar data 1
Peubah n, dengan langkah :
a. Pengujian tanpa beban peubah n (putaran)
b. Tetapkan If pada nilai 25 mA (tegangan jenuh)
c. Atur n mulai dari 0 bertahap hingga tegangan jenuh
2. PENGUJIAN BERBEBAN
Pengaturan pada If, dengan langkah :
a. Terminal disambung beban
b. Pasang amperemeter pada bagian beban
c. Putar generator sampai putaran penuh
d. Atur If dari 0 ; 320 ; 340 ; 360 ; 380 ; 400 ; 400 ; 400 ; 400 bertahap hingga memperoleh besar
tegangan 24 Volt
e. Ukur If, V dan IL catat pada lembar data 2
2. Berbeban Beban
Peubah If Peubah n (rpm)
No. If (mA) V (Volt) Rpm N (rpm) V (volt) If
1 0 0 (tetap) 0 0 (tetap)
2 320 5 536 138 3,6 240
3 340 8,4 536 157,5 4,2 260
4 360 10 536 199 5,5 300
5 380 12 536 218 6,3 320
6 400 14 536 262 7,6 340
7 400 14,5 536 317 10 360
8 400 15 536 391 12 380
9 400 16 536 515 16,5 400
10 - - - - - -
Keterangan :
Kolom nomer 10 kosong dikarenakan beban (lampu bohlam) tidak diperbolehkan untuk terlalu
terang (tidak boleh lebih dari 24 V) karena dikhawatirkan lampu bohlam akan putus. Karena
pada saat paktik di kondisi 16 V kami melihat nyala lampu sudah sangat terang, jadi kami
memutuskan untuk tidak melanjutkan praktik selanjutnya untuk mengisi kolom nomor 10 untuk
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
F. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
a. Berdasarkan hasil pengamatan pada tabel 1 diperoleh nilai Ir yang semakin tinggi, maka Volt
atau tegangan juga akan tinggi walaupun nilai rpm tetap dan sebaliknya jika arus konstan namun
nilai rpm dirubah rubah maka tegangan juga akan berubah sesuai perubahan rpm.
b. Berdasarkan hasil pengamatan pada tabel 4 diperoleh nilai Ir peubah yang semakin tinggi, maka
nilai tegangan pada beban berupa lampu juga akan semakin tinggi dengan catatan rpmnya
konstan dan sebaliknya jika Ir konstan namun rpm dirubah rubah tegangan beban lampu juga
akan naik mengikuti perubahan rpm.
G. KESIMPULAN
Dari hasil pengukuran yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa besarnya arus yang
mengalir berbanding lurus dengan besarnya tegangan,semakin besar arus yang
dihasilkan,semakin besar pula tegangan yang dihasilkan pada pengukuran dengan putaran motor
konstan. Lalu, besarnya putaran motor berbanding lurus dengan besarnya tegangan, semakin
tinggi putaran motor semakin tinggi pula tegangan yang dihasilkan pada pengukuran dengan arus
konstan.
H. JAWABAN TUGAS
1. Apa keuntungan penguatan terpisah ?
Arus medan yang dibutuhkan merupakan bagian yang sangat kecil dari arus armatur ukuran
sekitar 1-3% pada generator umumnya sejumlah kecil daya pada rangkaian medan dapat
mengatur daya yang relatif besar pada rangkaian armaturnya.
Tegangan armatur dapat diatur dalam rentang yang lebar serta lilitan medan dari generator dapat
diatur melalui 3 cara yaitu seri, shunt, dan kompon.