Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

Generator DC Penguat Terpisah (Tersendiri)


disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Praktik Mesin Listrik Lanjut
Dosen Pengampu : Drs. Isdiyarto, M.Pd.
Drs. Agus Murnomo, M.T.

Nama : Rizqi Ardiansyah


NIM : 5301413038
Rombel :1
No Presensi : 11

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
FAKULTAS TEKNIK UNNES SEMARANG

Laboraturium Elektro Generator DC Penguat Smt :5 Praktikum ke :1

Jurusan : Teknik Elektro Terpisah (Tersendiri) Waktu : 2 SKS

A. TUJUAN PRAKTIKUM
Mengetahui sifat dasar generator DC penguat tersendiri

B. DASAR TEORI

Prinsip kerja generator DC berdasarkan pada kaidah tangan kanan. Sepasang magnet
permanen utara-selatan menghasilkan garis medan magnet , kawat penghantar di atas telapak
tangan kanan ditembus garis medan magnet . Jika kawat digerakkan ke arah ibu jari, maka
dalam kawat dihasilkan arus listrik I yang searah dengan keempat arah jari tangan gambar-6.5.
Bagaimana kalau posisi utara-selatan magnet permanen dibalik ? Ke mana arah arah arus listrik
induksi yang dihasilkan ?

Percobaan secara sederhana dapat dilakukan dengan menggunakan sepasang magnet


permanen berbentuk U, sebatang kawat digantung dikedua sisi ujungnya, pada ujung kawat
dipasangkan Voltmeter. Batang kawat digerakkan ke arah panah, pada kawat dihasilkan ggl
induksi dengan tegangan yang terukur pada Voltmeter.
Besarnya ggl induksi yang dibangkitkan
ui = B.L.v.z Volt

ui = Tegangan induksi pada kawat, V


B = Kerapatan medan magnet, Tesla
L = Panjang kawat efektif, meter
v = Kecepatan gerak, m/detik
z = Jumlah belitan kawat

Belitan kawat generator berbentuk silinder dan beberapa kawat dibelitkan selanjutnya
disebut belitan rotor atau belitan jangkar. Kedudukan I, ketika rotor digerakkan serah jarum jam,
kawat 1 tanda silang (menjauhi kita), kawat 2 tanda titik (mendekati kita) ggl induksi maksimum.
Posisi II kawat 1 dan kawat 2 berada pada garis netral ggl induksi sama dengan nol. Posisi III
kawat kebalikan posisi I dan ggl induksi tetap maksimum.

Posisi ini terjadi berulang-ulang selama rotor diputar pada porosnya, dan ggl induksi
yang dihasilkan maksimum, kemudian ggl induksi menjadi nol, berikutnya ggl induksi menjadi
maksimum terjadi berulang secara bergantian.

GGL induksi yang dihasilkan dari belitan rotor dapat menghasilkan dua jenis listrik yang
berbeda, yaitu listrik AC dan listrik DC. Jika ujung belitan rotor dihubungkan dengan slipring
berupa dua cincin, maka dihasilkan listrik AC berbentuk sinusoidal. Bila ujung belitan rotor
dihubungkan dengan komutatorsatu cincin dengan dua belahan, maka dihasilkan listrik DC
dengan dua gelombang positif.
Mesin DC dikembangkan rotornya memiliki banyak belitan dan komutator memiliki
beberapa segmen. Rotor memiliki empat belitan dan komutator empat segmen, sikat arang dua
buah, akan menghasilkan ggl induksi dengan empat buah buah gelombang untuk setiap putaran
rotornya. Tegangan DC yang memiliki empat empat puncak.

Gambar Komutator

Medan magnet yang sebelumnya adalah magnet permanen diganti menjadi


elektromagnet, sehingga kuat medan magnet bisa diatur oleh besarnya arus penguatan medan
magnet. Belitan rotor dikembangkan menjadi belitan yang memiliki empat cabang, komutator
empat segmen dan sikat arang dua buah. Tegangan yang dihasilkan penjumlahan dari belitan 1-2
dan belitan 3-4 gambar 6. 10. Dalam perkembangan berikutnya generator DC dibagi menjadi tiga
jenis, yaitu:
1. Generator penguat terpisah
2. Generator belitan Shunt
3. Generator belitan Kompoundd

Generator penguat terpisah


Jenis generator penguat terpisah ada dua jenis
1) penguat elektromagnetik magnet permanen. Penguat elektromagnetik melalui belitan F1-F2
diberi sumber listrik DC dari luar misalnya dengan baterai, dengan mengatur besarnya arus
eksitasi Ie, maka tegangan terminal rotor A1A2 dapat dikendalikan. Generator penguat terpisah
dipakai dalam pemakaian khusus, misalnya pada Main Generator Lok Diesel Elektrik CC
201/CC203.

Gambar Generator Penguat Terpisah

Penguat dengan magnet permanen tegangan keluaran generator terminal rotor A1-A2 konstan.
Karakteristik tegangan U relatif konstan dan tegangan akan menurun sedikit ketika arus beban I
dinaikkan mendekati harga nominalnya gambar motor magnet permanen.

Gambar Motor Magnet Permanen

C. ALAT DAN BAHAN YANG


DIPERLUKAN

1. Alat
- Generator DC
1 buah
- Multimeter
1 buah
- Catu Daya DC
1 buah
- Tachometer 1 buah
- Amperemeter 1 buah
- Voltmeter 1 buah
2. Bahan
- Lilitan 1 buah
- Kapasitor 1 buah
- Lampu 12 Volt 2 buah
- Kabel Penghubung secukupnya

D. LANGKAH KERJA

1. PENGUJIAN TANPA BEBAN


Gambar rangkaian :

Petunjuk Kerja
Peubah If dengan langkah :
a. Terminal tidak disambung dengan beban
b. Generator diputar dengan kecepatan penuh

c. Atur If mulai dari 0 ; 100 ; 120 ; 140 ; 160 ; 180 ; 200 ; 220 ; 240 ; bertahap
d. Ukur tegangan terminal dan catat pada lembar data 1
Peubah n, dengan langkah :
a. Pengujian tanpa beban peubah n (putaran)
b. Tetapkan If pada nilai 25 mA (tegangan jenuh)
c. Atur n mulai dari 0 bertahap hingga tegangan jenuh

2. PENGUJIAN BERBEBAN
Pengaturan pada If, dengan langkah :
a. Terminal disambung beban
b. Pasang amperemeter pada bagian beban
c. Putar generator sampai putaran penuh
d. Atur If dari 0 ; 320 ; 340 ; 360 ; 380 ; 400 ; 400 ; 400 ; 400 bertahap hingga memperoleh besar
tegangan 24 Volt
e. Ukur If, V dan IL catat pada lembar data 2

Pengaturan n (putaran), dengan langkah


a. Terminal disambung beban
b. Pasang amperemeter pada bagian beban
c. Atur If dari 0 ; 320 ; 340 ; 360 ; 380 ; 400 ; 400 ; 400 ; 400 bertahap hingga memperoleh besar
tegangan 24 Volt
d. Atur putaran generator sampai putaran penuh
e. Ukur If, V, IL dan n catat pada lembar data 2
f. Pada saat beban penuh sakelar dilepas, ukur dan catat tegangan

E. DATA HASIL PERCOBAAN


LEMBAR DATA 1
1. Tanpa beban
Peubah If Peubah n (rpm)
No. If (mA) V (Volt) Rpm N (rpm) V (volt) If
1 0 0 (tetap) 0 0 (tetap)
2 100 34 1922 176,5 4 100
3 120 41 1922 292,4 6 100
4 140 49 1922 429 8 100
5 160 56 1922 603,5 11 100
6 180 64 1922 725 12 100
7 200 70 1922 980 18 100
8 220 76 1922 1208 22 100
9 240 80 1922 1352 24 100
10 260 86 1922 1522 28 100

2. Berbeban Beban
Peubah If Peubah n (rpm)
No. If (mA) V (Volt) Rpm N (rpm) V (volt) If
1 0 0 (tetap) 0 0 (tetap)
2 320 5 536 138 3,6 240
3 340 8,4 536 157,5 4,2 260
4 360 10 536 199 5,5 300
5 380 12 536 218 6,3 320
6 400 14 536 262 7,6 340
7 400 14,5 536 317 10 360
8 400 15 536 391 12 380
9 400 16 536 515 16,5 400
10 - - - - - -

Keterangan :
Kolom nomer 10 kosong dikarenakan beban (lampu bohlam) tidak diperbolehkan untuk terlalu
terang (tidak boleh lebih dari 24 V) karena dikhawatirkan lampu bohlam akan putus. Karena
pada saat paktik di kondisi 16 V kami melihat nyala lampu sudah sangat terang, jadi kami
memutuskan untuk tidak melanjutkan praktik selanjutnya untuk mengisi kolom nomor 10 untuk
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
F. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
a. Berdasarkan hasil pengamatan pada tabel 1 diperoleh nilai Ir yang semakin tinggi, maka Volt
atau tegangan juga akan tinggi walaupun nilai rpm tetap dan sebaliknya jika arus konstan namun
nilai rpm dirubah rubah maka tegangan juga akan berubah sesuai perubahan rpm.
b. Berdasarkan hasil pengamatan pada tabel 4 diperoleh nilai Ir peubah yang semakin tinggi, maka
nilai tegangan pada beban berupa lampu juga akan semakin tinggi dengan catatan rpmnya
konstan dan sebaliknya jika Ir konstan namun rpm dirubah rubah tegangan beban lampu juga
akan naik mengikuti perubahan rpm.

G. KESIMPULAN
Dari hasil pengukuran yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa besarnya arus yang
mengalir berbanding lurus dengan besarnya tegangan,semakin besar arus yang
dihasilkan,semakin besar pula tegangan yang dihasilkan pada pengukuran dengan putaran motor
konstan. Lalu, besarnya putaran motor berbanding lurus dengan besarnya tegangan, semakin
tinggi putaran motor semakin tinggi pula tegangan yang dihasilkan pada pengukuran dengan arus
konstan.
H. JAWABAN TUGAS
1. Apa keuntungan penguatan terpisah ?
Arus medan yang dibutuhkan merupakan bagian yang sangat kecil dari arus armatur ukuran
sekitar 1-3% pada generator umumnya sejumlah kecil daya pada rangkaian medan dapat
mengatur daya yang relatif besar pada rangkaian armaturnya.
Tegangan armatur dapat diatur dalam rentang yang lebar serta lilitan medan dari generator dapat
diatur melalui 3 cara yaitu seri, shunt, dan kompon.

2. Berapa besar regulasi tegangan ?


Dengan arus tetap sebesar 0,10 ampere.
Pada saat putaran motor sebesar 176.5 rpm tegangan yang dihasilkan adalah 0 volt.
Pada saat putaran motor sebesar 292.5 rpm tegangan yang dihasilkan adalah 6 volt.
Pada saat putaran motor sebesar 429 rpm tegangan yang dihasilkan adalah 8 volt.
Pada saat putaran motor sebesar 603.5 rpm tegangan yang dihasilkan adalah 11 volt.
Pada saat putaran motor sebesar 725 rpm tegangan yang dihasilkan adalah 12 volt.
Pada saat putaran motor sebesar 980 rpm tegangan yang dihasilkan adalah 18 volt.
Pada saat putaran motor sebesar 1208 rpm tegangan yang dihasilkan adalah 22 volt.
Pada saat putaran motor sebesar 1352 rpm tegangan yang dihasilkan adalah 24 volt.

3. Berapakah daya keluar jangkar ?


Dengan putaran motor tetap sebesar 1922 rpm.
Pada saat tegangan yang diberikan sebesar 34 volt menghasilkan arus sebesar 0,10 ampere,
sehingga daya yang dihasilkan adalah 3.4 watt.
Pada saat tegangan yang diberikan sebesar 41 volt menghasilkan arus sebesar 0.12 ampere,
sehingga daya yang dihasilkan adalah 4.92 watt.
Pada saat tegangan yang diberikan sebesar 49 volt menghasilkan arus sebesar 0.14 ampere,
sehingga daya yang dihasilkan adalah 6.86 watt.
Pada saat tegangan yang diberikan sebesar 56 volt menghasilkan arus sebesar 0.16 ampere,
sehingga daya yang dihasilkan adalah 8.96 watt.
Pada saat tegangan yang diberikan sebesar 64 volt menghasilkan arus sebesar 0.18 ampere,
sehingga daya yang dihasilkan adalah 11.52 watt.
Pada saat tegangan yang diberikan sebesar 70 volt menghasilkan arus sebesar 0.2 ampere,
sehingga daya yang dihasilkan adalah 14 watt.
Pada saat tegangan yang diberikan sebesar 76 volt menghasilkan arus sebesar 0,22 ampere,
sehingga daya yang dihasilkan adalah 16.72 watt.
Pada saat tegangan yang diberikan sebesar 80 volt menghasilkan arus sebesar 0,24 ampere,
sehingga daya yang dihasilkan adalah 19.2 watt.
Pada saat tegangan yang diberikan sebesar 86 volt menghasilkan arus sebesar 0,26 ampere,
sehingga daya yang dihasilkan adalah 22.36 watt.

Anda mungkin juga menyukai