Anda di halaman 1dari 12

1AKT ARGUMENT

2
3PROF. DR. ERNEST BORNEMAN.
4
5Prof. Dr. Ernest Borneman, dia bekerja di Institut Universitas Salzburg fakultas
6Psychologi yang mengajarkan Psychoanalise. Termasuk salah satu Akademi
7yang tersohor , mengajarkan banyak tentang pengalaman yang praktis yang
8berhubungan dengan Fotografi, Perfilman yang mengajarkan Film sebagai
9Masmedia.
10Dia adalah seorang Shef Dramaturgi dari Perusahaan Pertelevisian yang
11termasuk salah satu yang terbesar di Inggris, Shef yang bertanggung jawab
12dalam membuat program untuk Britischen Film Institut di London dan seorang
13Intendant pada Adenauer Fernsehens, yang dalam programnya membangun
14pemancar ZDF sekarang ini. Dan selama masa pendiriannya hingga sekarang
15masih dianggap sebagai pengisi tetap dalam pembuatan program.
16Dia telah menulis sebanyak 5 scenario Film, dan masih ratusan lagi untuk
17program televisi yang berasal dari idenya atau produksinya, juga sebagai insan
18Dokumenter Film malah sebagai bapak Film Dokumentar, yang disandangnya
19selama beberapa tahun dan sebagai teman bekerjanya, ia bersama dengan John
20Grierson seorang kameraman yang berkebangsaan Kanada. Dia menulis
21beberapa buku yang di edit dalam bahasa Jerman seperti Sex im Volksmund
22( diterbitkan oleh Rowohlt ), Psychoanalyse des Geldes ( diterbitkan oleh
23Shurkamp ), Das Patriarchat ( diterbitkan oleh S.Fischer ), Die Umweld des
24Kindes ( diterbitkan oleh Walter ) dan Die Urszene ( diterbitkan oleh
25S.Fischer ). Dan pada musim rontok tahun ini 1978 terbit sebuah buku dari
26tulisannya sebagai buku yang berjilid banyak Lexikon der Liebe . Kusus pada
27kesempatan ini dia memberikan komentar pada majalah bulanan PROFESIONAL
28CAMERA, yang paling aktif dan selalu mengirimkan Komentarnya, Yaitu Aspek
29dari Film dan Fotografi, Dia dalam hal ini sangat antusias sekali selalu
30berkeinginan untuk memberikan kritik disetiap ada waktu dan kesempatan.
31
32MENGKOMENTARI TENTANG FOTO TELANJANG DAN EMANSIPASI
33
34 Untuk beberapa orang, fotografi hanyalah sebagai Hoby, untuk yang lain
35mengatakannya sebagai Pekerjaan, dan untuk sebagian lagi akan mengatakan
36sebagai bisnis yang mendatangkan duit, Orang orang tersebut mengetahui
37dengan betul bahwa Fotografi adalah bisnis, bisa dijadikan sumber untuk
38mendatangkan duit. Sekarang kita akan mencoba untuk menghubungkan
39beberapa aspek tersebut ; Bahwa insan Fotografer itu akan kita lihat dari etika
40yang mana ?
41 Bagi seorang pekerja Fotografi dia harus dapat menciptakan Foto /
42Gambar yang dapat ia pasarkan. dia jepret sebuah skenario Obyek yang dapat ia
43duitkan segera atau berdasarkan sebuah pesanan skenario. Semuanya

1 1
1diorientasikan demi mendatangkan duit. dari situ, dari pekerjaannya itu dia akan
2gunakan untuk menunjang hidup keluarganya bahkan ia juga memberikan
3peluang pekerjaan untuk orang lain sebagai pegawainya artinya dia ikut
4mensejahterakan keluarga lain yang turut bekerja dengannya. seperti sebuah
5pepatah yang mengatakan. Barang siapa membisniskan Karya seni Fotografi
6maka dia akan banyak berurusan dengan Tetekbengek yang berhubungan
7dengan Karya Cipta seni Fotografi, dia juga mempunyai hak atas segala karya
8seni ciptaannya akan tetapi ia harus mengikuti aturan main permintaan pasar,
9padahal didalam kehidupan kita bermasyarakat sehari hari tidak ada pilihan atau
10alternatif lain kecuali mengikuti permintaan pasar.
11 Juga bagi mereka yang bekerja sebagai Foto Model,apakah insan model
12itu lakilaki atau wanita, apakah fotonya untuk sebuah Iklan atau sebagai
13konsumen Konfeksi belaka, untuk Haut Coutur atau untuk Industri Pornografi
14dimana dia harus bekerja dan tidak ada pilihan lainnya, Hanya itulah yang
15menjadi pokok pilihannya, yang penting bagi mereka adalah dia dapat berkarya,
16dia dapat menjualnya atau memasarkannya apa yang dapat ia hasilkan dari
17tubuhnya sebagai insan Model. Sudah tentu semuanya juga mempunyai alasan
18kuat untuk menolak atau memrotesnya. Dan Kita mengetahuinya dengan pasti
19hal tersebut, bahwa dari keduanya grup pekerja itu yang tidak bisa memilah
20maupun memilih. Sang Fotografer dan sang Model adalah satu kesatuan indufidu
21yang saling bekerja sama dan saling terikat satu dengan yang lainnya secaraa
22perjanjian. Jika seorang Alice Schwarzer ( dia seorang pemuka gerakan wanita ),
23dia yang paling banyak mempermasalahkan soal majalah STERN, karena
24memuat Foto pada Sampul majalah itu yang mempertontonkan dan
25mempropagandakan ke Bugil an, dia Alice Schwarzer mengajukan tuntutannya
26kepada Pengadilan Negeri setempat untuk mepermasahkan soal Pelecehan
27sexual. Yang juga didukung oleh banyak kaum pria dan wanita. Tentu dukungan
28itu bukan dari mereka yang ikut dalam satu kerjasama untuk menciptakan dan
29menyajikan Foto, seperti para Model.
30 Dengan haknya masing masing. Bagaimanakah kiranya jika dari tuntutan
31diatas berhasil usulannya dan diharuskan adanya para penyensor, baik Pria
32maupun Wanita, dan setiap Pemotretan harus disensor telebih dahulu, apa saja
33yang akan diskenariokan untuk sebuah pemotretan ? Pertanyaan itu ditujukan
34bukan saja pada para kaum wanitanya tetapi juga pada para kaum prianya.
35Terus Apa yang akan terjadi misalnya, jika saya seorang pria menggugat sebuah
36Iklan Industri CD renang ( swempak pria ),dengan Tuntutan karena pemuatan
37foto yang ada didalam salah satu Iklan tersebut menunjukan seorang pria yang
38mengenakan CD sangat seksi sekali, sehingga menurut perkiraan saya akan
39dapat merangsang dan menggugah birahi kaum hawa atau para pembaca hawa,
40dan kemungkinannya ini akan menimbulkan pemerkosaan birahi ( pemerkosaan
41batin / jiwa atau pengekangan birahi ) bagi para pembaca dan pemirsa hawa /
42Wanita. Dan kalau itu efeknya demikian, apa yang akan terjadi ? jika efek
43demikian akan berimbas besar maka saya sebagai kaum Pria akan ikut

1 2
1bertanggungjawab dan akan mengajukan permohonan kepada pemerintah,
2Meminta kepada seluruh Industri Garmen atau Textil untuk segera
3meninggalkannya cara cara seperti itu dengan hormat dan dengan senang hati,
4Akibat dari iklan seperti itu lambat laun akan berdampak terhadap kehormatan
5para pria, akan sirna, karena hal itu dapat berdampak negatif, menjadikan para
6wanita sakit. Jika saya melihat pada sebuah Iklan seorang pria setengah bugil
7sebagai Obyek Periklanan yang lambat laun dengan adanya pengurangan sudah
8tidak banyak lagi terlihat bugil posenya, atau berpose yang lebih hormat lagi dari
9Bugil, dengan begitu para pirsawati Iklan akan tergugah pandanganya, dan
10pandangan para pemirsa Wanita akan berubah terhadap kaum model pria,
11Pandangannya terhadap Model pria untuk Iklan lebih positif lagi dan dapat
12mengerti apa yang menjadi profesinya sebagai model.
13 Bagian pertama dari isi gugatan itu Direduksikannya obyek pria sebagai
14Model Mungkin saya mengerti bahwa mereka pengeritik seperti itu lambatlaun
15tahu bahwa Foto foto obyek dalam Periklanan itu adalah sebuah serangan teror
16dari sang Industriawan pada para Konsumen terutama Wanitanya. Dan yang
17keduanya adalah Foto setengah bugil seorang pria pada satu judul di sebuah
18iklan di salah satu majalah STERN adalah sebuah Profokasi terhadap kaum
19Wanitanya itu hanyalah sebuah pemerkosaan kepada kaum Pria ? Bagus jika
20demikian, apakah betul seperti inikah yang mereka maksud kita buktikan saja ?
21sayangnya maksud dan tujuannya tidak demikian adanya.
22 Masak ! Haruskah kejadian itu sebaliknya, Hanya semuanya itu terjadi
23karena tatanan kehidupan kita didunia ini kebanyakan PATRIARCHAT dan para
24prialah yang memegang seluruh putusan dan tampuk Pimpinan. Dan terus apa
25hubungannya dari satu terhadap lainnya ? Cobalah perhatikan dan cek seluruh
26tulisan dari tuntutan itu ? yang ditujukan pada Henri Nannen. Dalam surat
27tuntutan itu meminta dengan hormat agar Herr Nannen meninggalkan hal itu,
28para terdakwa wanita dalam hal itu sangat terhina, terutama dalam sebuah judul
29yang ada pada majalah Stern bahwa Wanita adalah hanya sekedar sebagai
30Obyek sex saja dan bagi para pemirsa atau pembaca Pria dijadikan sebagai alat
31perangsang saja. Kaum Pria dapat menjadikan kaum wanita hanya sebagai
32penambah gairah saja atau sebagai machluk yang dapat ia kuasai.
33 Ini sudah menjadi lampu merah atau menjadi satu peringatan tanda
34bahaya, Siapa disini yang tidak dalam lingkaran keluarga, maka ia tidak
35mendapatkan hak untuk perlindungan atas perilaku sexual. Hak atas perilaku
36sexual serta kasih sayang yang semakin sempit karena akan dibatasi ? Kasih
37sayang itu sendiri termasuk dibawah nya juga. Berkeinginannya untuk
38mendapatkan atau menikmati sosok tubuh dari lainnya.
39 Didalam ulasan ilmu Psychoanalyse, juga ulasan menurut Freud, dari para
40kaum wanita sendiri yang menghendaki atau menuntut akan Emansipasi Wanita
41tentang persamaan hak terhadap kaum Pria gewidmeten Analysa, orang akan
42lebih mengatakan keinginannya akan hal OBJEKT LIEBE yang artinya
43Mencintai dirinya sebagai pusat perhatian . Kata kata itu menandai sebagai

1 3
1sesuatu yang positif, Perilaku dari atau yang terdapat pada seseorang yang
2sudah menjadi atau sudah Dewasa baik fikiran maupun tingkah lakunya, ini
3adalah kebalikan dari arti kata dari NARZIMUS ,yang berarti negatif, yaitu
4mencintai dirinya sendiri sebagai obyek Erotiknya yang banyak digambarkan oleh
5sosok orang yang kurang dewasa atau kurang matang baik fikiran atau tingkah
6laku seseorang. Sexual Obyek itu bukan datangnya dari Subyek dengan tujuan
7atau diperuntukan pada Obyek manusia yang tingkatannya lebih rendah atau
8kurang matang kejiwaannya, melainkan malah kebalikannya dari kedudukan itu :
9Yang menjadikan Obyektif, menjadikan bertambah sayang dari lawan Partner
10Sexualnya. Untuk menjadi Obyek Sexual dari sosok tubuh lawan jenis yang
11lainnya, itu bukan suatu penghinaan, melainkan suatu kehormatan baginya.
12 Kebanyakan para kaum Pria pada umumnya, mereka lebih senang dijadikan
13Obyek Sexual . Menurut pengakuan seorang Pria yang menulis pada majalah
14SPIEGEL, Sayang semuanya hanya sebagai Obyek sebuah pernikahan
15 Sehingga para kaum wanitanya seperti Nona Schwarzer yang
16mengajukan tuntutan juga tidak akan diproses karena melawan satu tatanan
17yang Patriarchat, yang mengecualikan tuntutan itu sebagai tuntutan perlawanan
18Sexual saja. Dia sendiri tidak melawan tentang arah yang merendahkan derajat
19kaum Wanita, melainkan melawan kaum Wanita ; yang dipasarkannya dalam
20satu Foto, dan bukan menentang adanya pasar Fotografi itu sendiri.
21 Disini akan terjadi Perlawanan terhadap Mas Media sehingga lahir sebuah
22perlindungan terhadap Mas Media, dan perlawanan terhadap Sexual akan lahir
23Emansipasi hak wanita yang dipasarkan. Disini akan timbul organisasi
24pergerakan wanita yang ramai dipasarkan seperti sebuah paten Resep yang
25akan berlaku untuk kesemuanya.
26 Apakah kita mau jujur untuk mengatakan bahwa mengapa kita ini selalu
27meributkan hal hal seperti itu, yang pada dasarnya memang benar jika kita mau
28mengatakan jujur pada diri kita, Biarkanlah saja ada satu argumen yang anti akan
29penyajian Foto Bugil yang unifersal; Jika seseorang dalam keadaan telanjang
30atau tidak berbusana dan dalam keadaan yang kurang aturan atau amoral, maka
31seseorang tidak diperbolehkan atau bahkan dilarang untuk melakukan
32pemotretan / bahkan memasarkannya terhadap Obyek tersebut. Begitu bunyi
33larangan itu secara Global. Yang sebenarnya dibalik larangan itu adalah sebuah
34perasaan dari ketakutan saja. Itu makanya gunanya dari pembatasan tersebut,
35apa yang akan terjadi dibelakangan hari setelah peraturan Pemotretan itu
36disahkaan. Untuk memotret Obyek bugil atau menggambarkannya dengan penuh
37kemiripan seperti banyak yang kita lihat pada Gambar Printing atau Garfir kuno,
38lithografi kuno yang menggambarkan seorang yang sedang bersenggama, yang
39disitu akan menimbulkan satu gagasan bahwa perilaku seperti memotret sosok
40yang sedang bersenggama itu apakah dibenarkan, Karena itu adalah sesuatu
41yang tidak aturan, dan disitu dapat kita katakan bahwa Memotret dan hasil
42potretannya merupakan sesuatu yang sama sekali tidak baik.

1 4
1 Kedua dalam sebuah kesempatan yang masih ada hubungannya dari
2yang pertama kita akan membahas dari sebuah sitir; Yang pertama kali
3terkandung didalamnya dengan adanya sebuah kenyataan,bahwa Kasih sayang
4itu akan muncul dan tumbuh secara alami, karena itu timbulnya adalah hasil dari
5sebuah dialog antara kedua buah Insan manusia, yang masing masing
6memberikan daya tarik dan akir dari daya tarik tersebut merupakan pelepasan
7ketegangan kasih sayang yang umum disebut sebagai Aktifitas sexual, ini untuk
8yang mempunyai partner tetap secara biologis, tapi apa jadinya jika keaktifan
9sexual itu dilakukan oleh insan yang tidak mempunyai partner tetap ? sehingga
10ritual biologis itu tidak kesampaian, maka yang akan terjadi adalah melakukan
11Masturbasi itu sebagai contoh. Kita dapat menggambarkannya, bahwa jalan
12seperti ini akan terjadi, maka dari situlah timbul keantian kita terhadap Pornografi.
13Karena Foto atau gambar Bugil adalah sebagai alat perangsang untuk
14menimbulkan satu gairah beronani atau ber masturbasi. untuk
15menyederhanakan dari langkah penyelamatan alangkah baiknya jika Foto bugil
16itu dikonsumsi untuk berdua yang berpartner tetap bagi norma norma bangsa
17yang menghendaki hal semacam itu.
18 Argumen yang kedua, terutama Mode, pada jaman sekarang ini di jaman
19Modern dan berlaku liberalisasi, jika kita tinjau dan tarik pandangan dan ukuran
20segi ESTETIK, dari anggapan saya, Foto bugil bukanlah Pornografi, Jika itu
21sebuah karya dari produk seni. Argumen seperti ini tidaklah menutup kemunkinan
22pada diri saya. Kalau toh Karya seni itu sebuah karya yang dinilai sebagai
23Pornografi yang dapat merangsang ( itu kan menurut perasaannya yang selalu
24melihat dan membikin tegang, itu terserah mereka ), maka anggapan saya
25semakin merangsang karya seni itu semakin bagus kriterianya, begitu kan
26mereka menganggapnya, sehingga karya itu dianggap sebagai Maha karya seni
27oleh penciptanya karena makin merangsang tadi. Saya pribadi menganggapnya
28pandangan yang terlalu picik dan penakut. Saya akan menganggapnya karya
29seni itu sebagai hak mereka mengexpresikan dan menyajikan sebuah karya seni
30foto yang dapat menstimulasi imajinasi Sex, dan pandangan saya terhadap
31sexualitas seperti itu saya anggap sehat dan positif bagus. Atau sebaliknya, saya
32akan menentangnya dan menganggapnya bahwa sexualitas adalah sesuatu
33yang jelek dan negatif serta sakit. Untuk kriteria yang kedua ini saya harus
34konsekwen melarang segala bentuk yang menstimulasi kearah Sexual. Kriteria
35diaantara keduanya itu tidak ada yang berani mengatakan secara jujur.
36 Insan Wanita dan Pria didalam peradabannya dan didalam lapisan
37miliunya sangatlah indentik dengan pen Stimulasi - an Sexual. Dalam hasil
38penelitian yang terdahulu, Hal seperti itu digunakan untuk menerima tamu dari
39sebuah perjamuan, maka dianggapnya sesuatu yang positif baik kaum Pria
40maupun kaum Wanitanya, atau sebuah kehormatan yang tertinggi bagi Gambar
41gambar wanita dan juga suatu kehormatan tertinggi bagi kaum wanita yang
42mendapatkan sanjungan secara langsung berwujud sebuah kalimat sanjungan
43atau kata kata sanjungan yang sering diungkapkan oleh kaum Pria pada seorang

1 5
1Wanita, apakah itu sesuatu yang salah ?. Didalam sebuah tatanan peradaban
2dan tatanan budaya dari lapisan miliu, kaum pria dan kaum Wanita mempunyai
3hak yang sama dalam memandang dan menerima tentang menstimulasi secara
4Sexual, dimana tentu ada sedikit perbedaan pandangan dari masing masing
5Norma, dari perbedaan pandangan ini secara spesifik tidak menggolongkan pada
6jenis kelamin tertentu melainkan induvidu masing masing golongan.
7 Yang paling terpenting dari dalam pengamatan itu adalah pengungkapan
8dalam sebuah penyelidikan perilaku Sexual pada abad kita sekarang ini bahwa
9sebagian dari masyarakat tertentu yang berkeinginan bahwa dari sebuah Foto
10sebagai alat stimulasi Sexual, dari beberapa insan / person yang akan diselidiki
11perilaku sexualnya, maka hasilnya dapat disimpulkan sebagai sebuah pendapat,
12bahwa kehidupan dari insan Heterosexual tidak akan dapat dirangsang dengan
13gambar atau Foto dari insan Homosexuel sehingga insan yang diamati itu
14berubah berkeinginan untuk melakukan aktifitas homosexual atau sebaliknya
15insan Homosexual tidak dapat di stimulasi dari gambar atau foto insan
16Heterosexuel dan menjadikan mereka Heterosexual. Hasil terpenting dari
17pengamatan itu adalah menemukan dan memutuskan bahwa tidak
18menjadikannya insan tersebut melakukan keaktifan sexual atau persenggamaan
19yang sesuai menurut apa yang distimulasikan.
20 Dari hasil pengamatan dan penyelidikan itu yang paling penting
21membuahkan sebuah kesimpulan dan lebih mengarah pada ; bahwa Foto Erotik
22akan lebih bermanfaat sebagai alat untuk mediagnostik di rumahsakit tentang
23perilaku Sexual, seperti misalnya reaksi bagi para insan Heteroseksual dengan
24Foto Homosexual sebagai tes diagnostik, atau sebaliknya apakah insan
25Homosexual akan terangsang dan terstimulasi terhadap Foto Heterosexual ?,
26dan mungkin mengarah pada pernahnya seseorang melakukan hubungan sex
27sama jenis dan lain sebagainya.
28 Mungkin Nona Schwarzers akan takut bahwa sebuah foto dapat sebagai
29alat pemerkosa jiwa seperti yang ada pada sebuah titel dimajalah STERN bukan
30dikarenakan akibat yang akan menjadi besar dikemudian hari, karena dia sangat
31Chawatir, para pembaca kaum prianya dengan adanya person yang membaca
32dan melihatnya sebuah Foto dari sebuah majalah atau Foto yang dapat
33menstimulasinya timbul keinginnannya terhadap partner sexual wanitanya atau
34akan melakukannya dengan wanita lain, dia berusaha untuk memperkosa. Ini
35terjadi bukan pada pria, melainkan sebaliknya bahwa ada wanita Tipe tertentu
36yang karena melihat Foto tersebut menjadi terangsang dan dia melakukan
37perangsangan ditempat umum untuk supaya mendapat perhatian dan ingin
38berakibat langsung seperti diperkosanya sang wanita, ini sangat dimungkinkan
39dan berakibat atau mengakibatkan mereka atas kejadian itu melakukan
40penyangkalan tentang adanya hal seperti itu, supaya bagi kaum Wanita yang
41menuntut Emansipasi menjadi lebih jelas lagi Pemikirannya.
42 Akir dari Ketakutan akan Sensor Pornografi , Yang sebenarnya adalah
43adanya perasaan akan ketakutan atau persaan menjadi sangat takut, karena

1 6
1kechawatiran kita sebagai manusia yang NORMAL dengan beredarnya
2gambar atau Foto seperti itu menjadikan kita ABARTIK ( berkelakuan sexual
3yang nyleneh ) yaitu terjadinya tindakan sexual yang terstimulasi atau di stimulasi
4oleh keadaan,bukan kerena secara Normal terjadinya melainkan karena
5terstimulasi oleh gambar atau Foto semacam itu sehingga tindakan dan
6hubungan seksual dari Insan yang sehat dan Normal sudah tidak bisa didapatkan
7lagi. Keadaan Insan manusia seperti Itu benar, insan manusia yang hidup
8didalam tekanan Penyensoran, maka terdapat banyak atau akan lahir banyak
9insan insan yang membutuhkan atau mengkonsum Gambar maupun Foto seperti
10itu yang dapat menggairahkan rangsangannya ( seperti Foto itu akan dijadikan
11alat pelepas nafsu karena dari perasaan yang selalu takut dengan adanya selalu
12penyensoran dan larangan sehingga untuk mendapatkan ragsangan sexual yang
13alami tidak didapatkan hanyalah berasal dari Foto,nah seperti itu yang akan
14timbul karena dari perasaan takut dan kebencian ), tingkah laku seperti ini
15timbulnya secara tidak sadar, Timbul perilaku sexual dan berkelakuan sexual
16yang nyleneh ini yang akan dapat mengancam atas kehormatannya yang akan
17diketahui oleh umum. Untuk mendapatkannya Kehormatan itu kembali, maka ia
18membuat suatu gambaran dan ancaman seperti kejadian yang mereka alami
19yang menurutnya akan terjadi pada orang lain,untuk mengantisipasi hal tersbut
20maka mereka mengajukan dan menawarkan cara seperti itu seakan akan cara
21terbaik untuk dapat menolong keluar dari keadaan seperti itu.
22 Saya berpendapat gambaran keadaan seperti ini, dari pengamatan saya
23sejak tahun lalu. Saya mengatakannya sebagai CALIBAN SINDROM
24gambaran ini persis seperti keadaan Budak Caliban dalam Buku Karya tulisan
25Shakespeares Der Sturm ( artinya Badai atau angin Puyuh ), dalam tulisannya
26menceritakan tentang seseorang budak yang buruk mukanya, sangat jelek yang
27hidup disuatu tatanan masyarakat di jaman itu. Selama masa hidupnya ia selalu
28dirundung dengan ketakutan untuk mengaca, karena ia slalu merasa bahwa ia
29mendapatkan wajahnya seperti apa yang nampak di kaca, bahwa itu benar
30benar menunjukan keadaannya aslinya.
31 Gambaran seperti ini persis seperti sindroma yang dialami oleh para insan
32Sadomasochistis. Kita melihat bagaimana perilaku masyarakat Sadomasochistis
33itu dalam sebuah gambar atau Foto. Yang kebanyakan dilakukan oleh insan
34manusia waras yang menganggap hanya dengan cara sadis dan Masochis dapat
35menstimulir sexualnya. Oleh karena itu keadaan seperti ini hanya dapat
36dilakukan atau diwujudkan oleh masyarakat Sadomasochismus guna
37merangsang gairah hasrat sexualnya, didalam merangsang mereka akan
38mendapat kenikmatan dari Stimulasi seperti ini.
39 Sebaliknya menurut saya, malah hal demikian itu sebagai salah satu cara
40atau satu penemuan yang rasional yang mereka sangat mempercayai bahwa itu
41sebagai alat untuk menstimulasi diri. Sehingga timbul satu alternatif, haruskah
42penyimpangan seperti itu ditunjukan kepada masyrakat umum secara terbuka
43sehingga ada masyarakat yang dapat menikmati hal itu atau sebaliknya mereka

1 7
1yang aktif dalam menstimulasi lawan mendapat kepuasan sexual, ikut terpenuhi
2oleh perilaku itu. Kebanyakan mereka merasakan resultat itu,dari karakter sexual
3dari sang pelaku, mereka sadar bahwa ia akan mendapatkan tekanan dan
4siksaan tetapi dari tekanan itu timbul Asexual dan dengan demikian terjadi inter
5aktif tingkahlaku dan perilaku yang membahayakan yang akan menerpa terhadap
6dirinya. Hal yang demikian dapat menimbulkan satu Proses dari sebuah
7Pemerkosaan sehingga lahirlah Foto Wanita wanita bugil hingga Pornografi yang
8harus mendapatkan sensor.
9 Dari tingkahlaku dan karakter pribadi seseorang, maka timbul perasaan
10ketakutan akan Sexualitas, dari alasan seperti itu merupakan sebuah manifest
11untuk bahan sensor terhadap produk sexual, kita dapat menarik sebuah
12kesimpulan akibat dari itu secara politis. Dengan demikian Foto
13Sadomasochismus memegang sebuah peranan penting secara Politis
14bersamaan motifasi yang juga menduduki satu herarki, sehingga perbuatan sadis
15adalah satu modal tingkahlaku yang harus dimiliki selama menjalankan
16tingkahlaku Sadomasochismus.
17 Keduanya tidak saja mengaksep satu herarchi, seperti tingkahlaku
18sebagai penguasa yang galak dan sadis, sebuah kekuasaan yang kasar,
19melainkan itu semua hanya untuk satu harapan dari ketidak mampuannya yang
20sebenarnya itu untuk mendapatkan sesuatu Kepuasan yang maximal secara
21normal. Foto Fetischistis di banding dengan Foto yang Natural alami merupakan
22foto yang anti humaniter :
23 Mereka menganggap seluruh Obyek adalah benda sehingga Hubungan
24intim dan keakraban antar manusia diletakannya sebagai Obyek Fotografi. Salah
25satu yang dijadikan Obyek adalah Obyek foto dari sexual Obyek, Hubungan intim
26kedua insan lawan jenis. Dengan alasan diatas maka tuntutan yang diajukan oleh
27Nona Schwarzers pudar dan gelap tidak tepat sasaran.
28 Tetapi disini juga Foto yang memperlihatkan kebugilan walaupun terlihat
29sangat estetik dan tidak merisaukan diperkirakan akan berakibat sangat
30reaksioner secara politis.Jika seorang wanita dianggap rendah sebagai barang
31yang dapat untuk dikonsumsi, sebagai barang mainan kaum pria. Maka tuntutan
32Nona Schwarzer benar, tepat pada sasarannya. Jika itu ia lakukan untuk
33menuntut Titel Foto majalah Stern maka itu akan lain. Hanya sayang tuntutannya
34tidak demikian. Pak Henri Nannent menulis demikian adalah menurut Skenario
35dan kemauannya yang diorbitkan secara atos apa adanya, aktif, diwujudkannya
36dalam sosok postur Atletis dengan mimik raut muka sang Model wanita yang
37dominan. ia menunjukan kegempalan dari isi pantatnya yang sintal, yang ia
38tunjukan sebagai ciri ciri seorang wanita sempurna,demikian postur tubuh yang
39dipilih yang dapat menggambarkan tujuan yang sebenarnya, maksud yang ia
40inginkan dalam judul Foto majalah itu, bukan sebuah badan wanita yang umum
41melainkan tubuh seorang wanita dengan gundukan pantat yang masih kencang
42dan sintal seperti anak remaja.

1 8
1 Nona Schwarzers barangkali pada waktu itu baru melihat Titel Foto
2majalah Stern dalam sebuah perjalanan yang sedang menempuh jalanan Kayu,
3sehingga yang cocok seharusnya Titel Foto seorang Model bugil dengan postur
4yang mirip tubuh seekor bebek perempuan yang di temukan di peternakan
5bebek.
6 Dengan cerita diatas maka kita menuju pada contoh perihal yang lainnya.
7Kita sering melihat dan mungkin pernah membacanya sebuah roman seperti
8yang dikemas seperti sebuah Komik bergambar hanya saja gambar komik
9tersebut merupakan Foto kejadian secara sequens, yang seharusnya gambaran
10tangan. Disini sebuah Komik Roman Foto seri. Katakan Roman Foto, yang akan
11ada temukan hampir diseluruh daratan Perancis dan Italia, Komik seperti ini
12menjadi kegemaran mereka. Disini kita akan mencoba untuk mem bicarakan
13sebuah Roman Erotik Foto yang mirip Komik dengan kandungan Foto seri itu.
14Setiap kotak terdiri dari sebuah foto adegan, diambilnya dalam satu Skenario
15adegan yang telah dipersiapkan dan di foto. Yang pertama kali saya rasakan dan
16saya lihat, bahwa adegan foto fotonya tidak jauh dari adegan Sadomasochistis
17tendensinya. Dalam foto itu terlihat seorang wanita yang sedang disakiti, dihajar
18dan diperkosa, Karena itu para organisasi pergerakan wanita di Italia dan
19Perancis memperingatkan atas haknya untuk menentang itu. Berikutnya pada
20kesempatan lainnya Roman Erotik yang disajikan dalam bentuk Foto seri harus
21mengikut sertakan para Fotografer wanita untuk duduk dalam tim pembuatan dan
22penyusunan roman itu. Sehingga sekarang banyak penulis Roman Erotik di Italia
23dan Perancis itu seorang wanita dan juga fotografernya seorang wanita pula.
24 Dengan sendirinya seperti kondisi diatas, Wanita wanita yang menuntut
25Emansipasi, sebagian menghendaki adanya aktor kaum lelaki, seperti
26dimunculkannya tokoh atau figur kepahlawanan didalam Seri Foto Romannya,
27dan Kaum Pria yang Emansipasi hanya ingin menonjolkan dan memunculkan
28tokoh Wanita yang gagah berani seperti seorang Pria, tujuannya semua ingin
29memuaskan para pembacanya masing masing. kaum Wanita yang Emansipasi,
30juga dimunculkannya wanita wanita seperti ini dalam Seri Foto Romannya.
31 Resultat : Jika itu hanya sebagai pelampiasan dalam menstimulasi
32kepuasan Sex para pembaca Pria dan Wanita, maka Seri Foto Roman seperti itu
33hanya sebuah Foto Roman dari sebuah efek Emansipasi, dimana mereka
34mempertontonkan adanya pemerkosaan kaum pria maupun wanita, dengan
35menggambarkan kaum pria dengan segala pekerjaan wanita yang digantinya
36sehigga yang menonjol adalah pria keibuan dan sangat aktif pegang peranan,
37kelakuan kaum pria seperti ini yang diminta oleh wanita Emansipasi untuk
38ditonjolakan dalam cerita seri Foto roman.
39 Jika keadaan dan situasi kita sedemikian kompleknya, seperti Nona
40Schwarzer dengan pengikutnya yang kebetulan mereka berada di suatu negara
41dengan anutan Patriarchat dan mereka berkeinginan untuk melakukan apa yang
42mereka inginkan, pokoknya dengan semuanya aturan yang sangat komplex,
43maka kita harus menolaknya atau membersihkannya dari ide maupun cara

1 9
1seperti itu bahkan juga dimana kaum wanita yang direndahkan derajatnya dan
2dijadikan sebagai barang atau yang dianggap sebagai barang yang dapat
3dikonsum, seperti contohnya Foto Porno, yang kebanyakan pemotretnya masih
4bergantung pada kaum Pria ( dan yang mengkonsum juga kebanyakan kaum
5Pria ) yang dapat kita ketahui didalam Foto itu terlihat seorang wanita yang
6sedang birahi. Dengan prianya yang sedang merangsangnya mengumbar
7birahinya pada wanita itu. Sang Fotografer berbuat seperti itu hanya untuk
8membuat Foto erotik dari seorang Wanita. Hal demikian kita tidak dapat
9mengkatagorikan Foto seperti itu sebagai Foto Pria Dominans.
10 Seperti halnya Foto tersebut yang dipasarkan, para pembelinya bukanlah
11dari Pria Dominan saja atau Wanita Dominan saja malah kebalikannya, Wanita
12yang sedang dirundung birahi dari seorang Pria. Seperti yang ditulis Henri
13Nannen bahwa ketergantungan akan tindak Sexual dari tipe wanita yang
14berbadan dan berwajah Remaja akan muncul dan merangsang pada setiap kaum
15pria. Seperti yang digambarkan oleh Nona Schwarzer, Nannen menguak hal
16tersebut sebagai Wanita yang sangat Naif.
17 Hal seperti demikian itu mereka lupakan, bahwa Foto Erotik itu dapat
18menguak adanya sejarah Patriarchalis, perlawana terhadap wanita dan tahapan
19atas penindasan. Sebaliknya, beberapa bentuk dari Pornografi adalah revolusiner
20yang laten, karena mereka dalam kemasan sebuah Protes melawan adanya
21praktek Sexual dan Kekuasaan implisit juga protes yang berbau politis.
22 Didalam pengertian seperti ini, kita boleh berpendapat / berargumentasi
23bebas, bahwa foto Erotik bahkan dapat sebagai bahan masukan bagi para wakil
24golongan yang duduk diluar anggota dewan parlemen atau sebagai Oposisi
25merupakan para wakil wakil dari kekuatan seniman, Sebagai Potensi yang
26revolusional yang mempersoalkan itu sebagai sesuatu yang sebenarnya sangat
27sederhana yang menyangkut tentang pemaparan atau kebebasan dan
28keterbukaan berkomunikasi. Apa yang sudah dikomunikasikan secara bebas dan
29terbuka janganlah dimasukan kedalam lemari beracun, seperti Sexus yang
30pernah terjadi di dunia barat pada waktu lampau, semua pembicaraan tentang
31sex hanya ada diruang tidur saja, ditutupnya hal tersebut rapat rapat. Keadaan
32seperti itu akan terjadi perubahan yang sangat drastis yang dikatakan oleh
33mereka sebagai gerilya kebebasan dari satu Existensi yang ada untuk melawan
34segolongan pembuat dan pengusul yang tendensinya menggolkan peraturan dan
35larangan untuk itu.
36 Sebuah moral, yang secara sistematis bergerak secara lambat tapi pasti
37didalam sebuah badan atau sel yang tidak mudah untuk dilacak dari sebuah
38kumpulan prifat dan anonimitas dimana ditekannya disini setiap hubungan dalam
39satu sistem pergaulan dapat dipertanggungjawabkan secara sadar, Dalam
40pertanggungjabannya yang diurakan kedalam pasal pasal juga sebagai bahan
41yang disodorkan secara langsung kepada para pembuat undang undang dan
42juga Kepada Pengadilan negeri setempat itu merupakan hal yang sangat
43berbahaya sekali. Itu Juga akan berlaku bagi para Emansipatoris, moral yang

1 10
1berlaku baginya adalah datangnya dari setiap Pelindung dan pencetus lahirnya
2undang undang diatas, mereka mencoba, untuk melawan dunia Patriarchat, yang
3anehnya lagi diluar dari dugaan saya bahwa bantuan yang ditujukan kepada
4Patriarchatis dan untuk semua gerakan Institusi Partriachat sepertinya sebagai
5satu apel: Kepada seluruh Masa yang berdampak atas peraturan itu.
6
7
8
9 Surabaya 17 Agustus 2003
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43

1 11
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27

1 12

Anda mungkin juga menyukai