KENDARI
Fatmawati
ABSTRAK
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Konsep dan Teori Implementasi
Secara umum istilah implementasi berarti pelaksanaan atau penerapan (Poerwadarminta,
1990:327). Istilah implementasi biasanya dikaitkan dengan suatu kegiatan yang dilaksanakan
oleh kelompok atau individul untuk mencapai tujuan tertentu.
Wahab (1997:67)menjelaskan implementasi berangkat dari istilahto implement
(mengimplementasikan) berarti to provide the means for carryingout (menyediakan sarana untuk
melaksanakan sesuatu), to give practical effect to (menimbulkan dampak atau akibat terhadap
sesuatu).
Implementasi diartikan sebagai pelaksanaan atau penerapan. Artinya yang dilaksanakan
dan diterapkan adalah kurikulum yang telan dirancang atau didisain untuk kemudian dijalankan
sepenuhnya. Maka, implementasi kurikulum juga dituntut untuk melaksanakan sepenuhnya apa
yang telah direncanakan dalam kurikulumnya, permasalahan besar yang akan terjadi apabila
yang dilaksanakan bertolak belakang atau menyimpang dari yang telah dirancang maka
terjadilah kesia-siaan antara rancangan dengan implementasi.
Implementasi adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah
disusun secara matang dan terperinci. Implementasi biasanya dilakukan setelah perencanaaan
sudah dianggap sempurna. Berikut ini adalah pengertian tentang implentasi menurut para ahli.
Menurut Usman(2002: 70) mengemukakan pendapatnya mengenai implementasi atau
pelaksanaan. Implementasi adalah nermuara pada aktivitas, aksi, tindakan atau adanya
mekanisme suatu sistem, implemantasi bukan sekedar aktivitas, tapi suatu kegiatan yang
terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan.
2. Kepemimpinan
Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin. Istilah pemimpin digunakan dalam konteks
hasil penggunaan peran seseorang berkaitan dengan kemampuannya mempengaruhi orang lain
dengan berbagai cara (Yulk, 2005:9). Dalam bahasa Indonesia "pemimpin" sering disebut
penghulu, pemuka, pelopor, pembina, panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala,
penuntun, raja, tua-tua, dan sebagainya. Pemimpin adalah suatu lakon/peran dalam sistem
tertentu; karenanya seseorang dalam peran formal belum tentu memiliki ketrampilan
kepemimpinan dan belum tentu mampu memimpin (Poewadarminta, 1990:429).
Kepemimpinan dapat diartikan sebagai proses mempengaruhi dan mengarahkan para
pekerja dalam melakukan pekerjaan yang telah ditugaskan kepada mereka. Sebagaimana
didefinisikan oleh Stoner, Freeman, dan Gilbert (1995:274), kepemimpinan adalah the process of
directing and influencing the task related activities of group members.
Pemimpin memiliki peranan yang dominan dalam sebuah organisasi. Peranan yang
dominan tersebut dapat mempengaruhi moral kepuasan kerja keamanan, kualitas kehidupan kerja
dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi. Sebagaimana dikatakan Handoko (2001:165)
bahwa pemimpin juga memainkan peranan kritis dalam membantu kelompok organisasi, atau
masyarakat untuk mencapai tujuan mereka.
Terry (2003:64) mengemukakan bahwa tipe kepemimpinan yang dikembangkan antara
lain :
1. Tipe Otokratik
Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalah seorng yangsangat egois.
Seorang pemimpin yang otoriter akan menunjukkan sikap yangmenonjol keakuannya,
antara lain dalam bentuk:
a) Kecenderungan memperlakukan para bawahannya sama dengan alat-alatlain ddalam
organisasi, seperti mesin, dan dengan demikian kurangmenghargai harkat dan martabat
mereka.
b) Pengutamaan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpamengaitkan
pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dan kebutuhan parabawahannya.
c) Pengabaian peran para bawahan dalam proses pemgambilan keputusan.
Gaya kepemimpinan yang dipergunakan adalah:
1) Menuntut ketaatan penuh dari bawahannya.
2) Dalam menegakkan disiplin menunjukkan keakuannya.
3) Bernada keras dalam pemberian perintah atau instruksi.
4) Menggunakan pendekatan dalam hal terjadinya penyimpanganoleh bawahan.
2. Tipe Paternalistik
Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat dilingkungan masyarakat yangbersifat
tradisional, umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu ciri utamamasyarakat tradisional ialah
rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh paraanggota masyarakat kepada orang tua atau
seseorang yang dituakan. Pemimpinseperti ini kebapakan, sebagai tauladan atau panutan
masyarakat. Biasanya tokoh-tokohadat, para ulama dan guru. Pemimpin ini sangat
mengembangkan sikapkebersamaan.
3. Tipe Kharismatik
Tidak banyak hal yang dapat disimak dari literatur yang ada tentang kriteria
kepemimpinan yang kharismatik. Memang ada karakteristiknya yang khas yaitu daya
tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yangjumlahnya
kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yangkharismatik adalah seseorang
yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun parapengikut tersebut tidk selalu dapat
menjelaskan secara konkret mengapa orangtersebut dikagumi.
4. Tipe Laissez Faire
Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancardengan
sendirinya karena para anggota organisasi terdiri ari orang-orang yangsudah dewasa yang
mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaranapa yang ingin dicapai, tugas
yang harus ditunaikan oleh masing-masing. anggota dan pemimpin tidak terlalu sering
intervensi.
5. Tipe Demokratis
a. Pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya selakukoordinator dan
integrator dari berbagai unsur dan komponen organisasi.
b. Menyadari bahwa mau tidak mau organisasi harus disusun sedemikian rupasehingga
menggambarkan secara jelas aneka ragam tugas dan kegiatan yang tidakbisa tidak harus
dilakukan demi tercapainya tujuan.
c. Melihat kecenderungan adanya pembagian peranan sesuai dengan tingkatnya.
d. Memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi dan menjunjung harkatdan
martabat manusia.
3. Gaya Kepemimpinan
Kepemimpinan diimplementasikan dengan gaya-gaya yang dipilih oleh pemimpin sesuai
dengan kemampuam intelektualnya (Yukl, 2005:6). Gaya adalah aksi atau cara-cara yang
digunakan seseorang pekerja untuk menyelesaikan pekerjaan. Ada banyak teori gaya
kepemimpinan yang bisa diterapkan kepala sekolah. Bila ditelaah dari perkembangan teori, ada
banyak teori kepemimpinan yang bisa ditelaah untuk mengkaji masalah kepemimpinan.
Solihin (2009:40) mengemukakan bahwa gaya kepemimpinan dalam sebuah organisasi
tidak hanya sekedar pengawas bagi bawahannya dalam melaksanakan tugas. Seorang pemimpin
akan mempengaruhi lingkungan kerja yang bertujuan untuk mencapai target dalam organisasi
dan juga membangun hubungan tim yang solid untuk mengatasi berbagai keadaan yang dihadapi
oleh organisasi.
Pengertian kepemimpinan sendiri menurut ahli bernama Young (dalam Kartono, 2003:84)
Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang
sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan
penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang
khusus.
Maka dari itu gaya kepemimpinan seseorang, secara umum dipengaruhi oleh faktor seperti
keterampilan, pendidikan, kultur yang dimiliki oleh jiwa pemimpin tersebut. Pada umumnya
terbagi ke dalam 4 gaya kepemimpinan :
1) Gaya kepemimpinan administrator Tipe kepemimpinan ini seperti berorientasi pada
pengertian administrasi yang taat terhadap peraturan dan terkesan kaku. Sikap konservatif
yang tidak berani mengambil resiko dan cenderung bermain aman. Model kepemimpinan
seperti ini hanya cocok pada keadaan dengan pekerjaan rutin dan lingkup yang kecil.
2) Gaya kepemimpinan analitis Kepemimpinan ini mengambil sebuah keputusan berdasarkan
proses analisis secara logika pada setiap informasi yang ada. Memberikan tekanan terhadap
hasil dan rencana-rencana secara dan jangka panjang. Pendekatan yang masuk akal dan
kuantitatif menjadi kunci utama tipe kepemimpinan ini.
3) Gaya kepemimpinan entepreneur Tipe kepemimpinan ini menaruh perhatian pada
kekuasaan dan hasil akhir. Gaya kepemimpinan model ini tercermin pada
karakteristik kewirausahaan yang berani mengambil resiko dengan mencari pesaing dan
standar yang tinggi.
4) Gaya kepemimpinan asertif Mmemiliki sifat yang lebih agresif dan memberikan perhatian
yang besar untuk pengendalian personal sebagai kriteria pemimpin yang baik, karena lebih
terbuka dalam konflik dan kritik. Keputusan di ambil dari berbagai sudut pandang dengan
melewati proses argumentasi sehingga keputusan yang di ambil akan memuaskan seluruh
pihak.
C. Kerangka Pikir
Implementasi kepemimpinan kepala sekolah adalah tindakan-tingkatan kepala sekolah
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab di SMA Negeri 6 Kendari tetapi tindakan-
tindakan tersebut dilaksanakan dengan cara pengawasan di tempat melalui laporan hasil kerja.
Namun demikian implementasi seharusnya mewujudkan 11 kriteria dalam mengukur proses
implementasi yang baik, namun dalam penelitian ini, peneliti hanya menggunakan kriteria yang
relevan dengan penelitian yang dilakukan yaitu kriteria 5 dan 7 yang substansinya adalah
perencanaan, kriteria 9 adalah pelaksanaan dan kriteria 11 adalah evaluasi yang dikemukakan
Islamy (2001:26) untuk melaksanakan kepemimpinan yang baik.
Kriteria implementasi yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi merupakan
bagian dari indikator implementasi kepemimpinan yang bertujuan untuk mewujudkan hasil
pekerjaan yang diinginkan adalah melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinankepala sekolah
mengacu kepada pendapat Mulyasa (2003.98) yang menempatkan kepala sekolah sebagai : a)
penanggung jawab pekerjaan , b) bekerja sama, c) perhatian kepada bawahan, dan d) pengambil
keputusan. Hal ini menjadi bagian penting dalam implementasi fungsi manajemen untuk
memimpin sekolah dalam mewujudkan kualitas pembelajaran di SMA Negeri 6 Kendari.
Kepala sekolah sebagai penanggung jawab pekerjaan di sekolah memberi pekerjaan
kepada guru-guru tertentu dan menyelesaikan pekerjaannya tanpa ada keterlibatan bawahan.
Kepala sekolah bekerja sama guru-guru di sekolah hanya pada pekerjaan tertentu seperti
pengelolaan pembelajaran dan penyusunan kalender pembelajaran dalam kurikulum pendidikan
di sekolah, selain itu kepala sekolah memberikan perhatian tertentu kepada bawahan hanya saat-
saat tertentu dan semua keputusan yang ada di sekolah diatur oleh kepala sekolah.
Kepemimpinan kepala sekolah memiliki kemampuan memimpin dan kepercayaan kepada
bawahan. Pengawasan dilakukan hanya melalui laporan hasil kerja bawahan yang didasarkan
pada kepercayaan kepala sekolah kepada kemampuan kerja guru dan kepercayaan inilah yang
menjadi ukuran kerja sama dan perhatian kepada bawahan sehingga dengan gaya kepemimpinan
kharismatiknya, kepala sekolah memimpin sekolah dengan kharismanya yang penuh
kepercayaan, disiplin, dan kemandirian kerja. Implementasi kepemimpinan yang bertanggung
jawab, bekerja sama, perhatian kepada bawahan dan pengambil keputusan, kepala sekolah dapat
mencapai hasil kerja dengan baik terutama dalam mencapai tujuan pendidikan. . Hal ini dapat
disajikan sebagai berikut :
Implementasi Kepemimpinan
Kepala Sekolah dan Gaya
Kepemimpinan Kharismatik
D. METODE PENELITIAN
1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada SMA Negeri 6 Kendari dengan waktu penelitiandimulai
dari bulan April sampai Mei 2014.
2. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan pada SMA Negeri 6 Kendari adalah penelitian i kualitatif
yaitu penelitian yang dilakukan untuk menganalisis implementasi kepemimpinan kepala
sekolah dan Gaya kepemimpinan kharismatik yang digunakan kepala sekolah di SMA
Negeri 6 Kendari dalam melaksanakan tugasnya.
3. Fokus Penelitian
Fokus dari penelitian ini adalahimplementasi kepemimpinan kepala sekolah dan gaya
kepemimpinan yang digunakan untuk memimpin bawahannya yang ada di SMA Negeri 6
Kendari.
4. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah guru SMA Negeri 6 Kendari sebanyak 56 orang. Informan
kunci dalam penelitian ini adalah 4 orang wakil kepala sekolah, 1 orang pengawas sekolah, 1
orang komite sekolah dan 4 orang guru.
5. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan :
a. Wawancara
b. Observasi
c. Dokumentasi
Kesimpulan-Kesimpulan:
Penarikan/Varifikasi
E. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
F. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
a. Kepemimpinan kepala sekolah SMA Negeri 6 Kendari yang diimplementasikan melalui
tanggung jawab kepala sekolah terhadap tugas pokok dan fungsi, bekerja sama dengan
bawahan dan memberi pehatian kepada bawahan serta mengambil keputusan dengan tegas
dan disiplin di sekolah dan menunjukkan perannya sebagai pendidik yang mengarahkan dan
memotivasi guru-guru dan siswa di sekolah, menjadi administrator dalam pelaksanan
pelayanan administrasi pendidik, sebagai penyelia bagi kemajuan sekolah dan menjadi
pemimpin dalam mengarahkan dan mengawasi perkembangan sekolah dalam mencapai
tujuan pendidikan.
b. Gaya kepemimpinan yang digunakan kepala sekolah untuk memimpin SMA Negeri 6
Kendari adalah gaya kepemimpinan kharismatikuntuk memberi daya tarik kepada bawahan
untuk melaksanakan pekerjaan tanpa ada pengawasan dan memberikan kepercayaan kepada
bawahan untuk meningkatkan kompetensi dalam membangun sekolah yang unggul.
G. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat disarankan sebagai
berikut :
a. Untuk mengimplementasikan kepemimpinan kepala sekolah, maka kepala sekolah harus
dapat menerapkan kepemimpian yang sesuai untuk kondisi sekolah agar kegiatan sekolah
dapat berlangsung dengan baik pada masa mendatang.
b. Untuk membentuk gaya kepemimpinan yang tepat, maka kepala sekolah harus menetapkan
gaya kepemimpian yang lebih sesuai untuk dapat melaksanakan kepemimpinannya di
sekolah dengan baik.
c. Untuk meningkatkan kegiatan sekolah, maka diharapkan adanya kepemimpinan kepala
sekolah yang profesional untuk bertanggung jawab, bekerja sama, memberi perhatian kepada
bawahan dan mengambik keputusan yang baik di masa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Agung. S, 2013, Sinergi Antara Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas. Jakarta: Bestari buana
Murni.
Amsrtong, 2007. Manajemen Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi. Jakarta : Salembah
Empat.
Basu Swashta. 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia dan Organisasi Publik. Yogyakarta :
BPFE-UGM.
Djamarah, 2006. Manajemen Organisasi dan Pendidikan. Jakarta. Bina Aksara.
Donnellyand, 1994. Managing Effective Organizations: And Introduction. Boston,
Massachusetts: Kent Publishing Company A Division Of Wadsworth Inc.
Feldom, 1986. Leadership. Prentice Hall, New Jersey.
Griffin J.R, 2000. Business Essentials. Prentice Hall, New Jersey.
Handoko T. Hani, 2001.Dasar Dasar Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi ke-
1.Yogyakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada.
Harsono, 2002. Implementasi Kebijakan dan Politik. Jakarta. Murai Kencana.
Islamy M. Irfan, 2001. Prinsip-PrinsipPerumusanKebijakan Negara danPrakteknya di
Indonesia.Jakarta : BumiAksara.
Indrafachrudi Soekarno, 2005. Administrasi Pendidikan. Malang : IKIP Malang
Kartono, K. 2006. Metode Pengembangan Pendidikan. Bandung : Mandarmaju.
Mahyuni Siti, 2013. Kualitas Kepala Sekolah Yang Efektif. Jakarta : Indeks
Marno dan Triyo Supriyanto, 2008, Manajemen dan Kepemimpinan
Pendidikan, Bandung : Refika Aditama.
Miles dan Huberman, 1994. Penelitian Kualitatif. Jakarta. Bina Aksara
Mulyasa, E. 2003. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Musbikin. Iman, 2013. Menjadi Kepala Sekolah Yang Hebat. Pekanbaru Riau : Zanafa
Publizhing
Nasution. A, 2003. Kebijakan Publik, Rumusan dan Implementasi. Jakarta : Elex Media
Komputerindo.
Nawawi Hadari, 1989. Administrasi Pendidikan. Jakarta : Haji Masagung.
Newell, 1978. The Management
Nugroho D. Riant, 2004. Kebijakan Publk. Bhuana Ilmu Populer: Jakarta.
Owens R.G,, 1991. Organization Behavior In Education. Boston : Allyn and Bacon.
Poerwadarminta, 1990, KamusBahasa Indonesia, Jakarta :Tiga Serangkai.
Pressman dan Wildawsky.1995. ImplementasiKebijakan. Yogyakarta : Andi Offset.
Rivai Veithzal, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia dan Personalia. Jakarta : Murai
Kencana.
Rohiat, 2008. Kecerdasan Emosional Kepemimpinan Kepala Sekolah. Bandung : Rafika
Aditama.
Setiawan, 2004. Implementasi dalam Birokrasi Pembangunan. Jakarta : Pramadya Persada.
Solihin Ismail, 2009. Pengantar Bisnis: Pengenalan Praktis dan Studi Kasus, Jakarta Kencana
Pranada Media Group.
Stoner, James A., Freeman, R.Edward, and Gilbert, Daniel R. 1995, ManagementVolume 6th,
Prantice Hall.
Sugiyono, 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta.
Suhandar Dadang, 2012. Manajemen Pendidikan. Bandung : Alfabeta
Suharno, 2008. Manajemen Pendidikan Surakarta : UNS Press
Sunggono Bambang. 1994. Implementasi Pelayanan Publik di Daerah. Jakarta : Ghalia Ilmu.
Terry R. George, 2003. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta : Bina Aksara.
Thoha Miftha, 2004. Perilaku Organisasi. Jakarta : Rajawali Press.
Usman Husaini, 2002. Manajemen Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Wibawa, 1997. Evaluasi Kebijakan Publik. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Wahab, Abdul S. 1997. Analisis Kebijaksanaan dari Formulasi ke Implementasi. Kebijaksanaan
Negara. Jakarta : Bumi Aksara.
Wahyudi, 2009. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Bandung : Alfabeta.
Wahyosumidjo 2004. Kepemimpinan Kepala Sekolah : Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya.
Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Yulk, 2005. Kemempimpinan Dalam Organisasi. Jakarta : Salemba Empat.
Hasil Penelitian.
Mirwan (2007) Faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan kepala sekolah pada SMA
Negeri 2 Tulungagung. Yogyakarta : UNY.
Nuchiyah Nunu (2009) Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Kinerja Mengajar Guru
Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Semarang : Undip.
Sukmawatu Meity (2007) Gaya KepemimpinanKepalaSekolah SMA Muhammadiyah 3
Tangerang.Medan : USU.
Wibawa (2006) Hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru di SMA Negeri 1
Pontianak. Pontianak : Universitas Negeri Pontianak.
YulianaLia (2005) Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Motivasi Kerja
Guru.Jakarta : Universitas Gunadarma.