izin--Nya jualah
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas kuasa dan izin
gambaran program P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Baolemo edisi perdana Januari tahun
2013 dapat terselesaikan dengan baik. Penulisan ini merupakan salah satu bentuk
yang telah membantu hingga terbitnya gambaran program ini. Tak lupa kritik dan
penerbitan--penerbitan selanjutnya.
penerbitan
Semoga bermanfaat.
Salam Redaksi!!
i
STRUKTUR ORGANISASI
ALIMUDIN,SKM.M.KES
SEKRETARIS
SUTRIYANI LUMULA,SST.M.KES
KABID P2-PL
Dr.Hi.RONI IMRAN
IRVAN R. HEMETO,SKM.M.KES
PROGRAM RABIES
HESTI IBRAHIM,SKM.M.KES
HALAMAN
Struktur Organisasi.. ii
BAB I PENDAHULUAN
G. Program Tubercolosis .. .. 15
A. Kesimpulan ............................................................ 29
B. Saran ........................................................................................ 30
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
masyarakat, berbagai upaya telah dilakukan untuk menekan angka kesakitan dan
kendala dan hambatan yang dijumpai saat pelaksanaan program dengan mengikutsertakan
Namun selain penyakit menular masih belum teratasi, di Indonesia terjadi pula
koroner, diabetes melitus, dan kanker.Penyakit tidak menular merupakan ancaman bagi
sebesar 56 persen dari semua kematian dan 44 persen dari beban penyakit dalam Negara-
utama kematian.Faktor resiko utama yang menyebabkan berbagai PTM tersebut adalah
hipertensi, glokosa darah yang tinggi, obesitas dan lemak darah yang tidak normal.
Perilaku beresiko yang sangat berpengaruh terhadap faktor resiko tersebut antara lain pola
makan yang tidak sehat, fisik yang tidak aktif dan kebiasaan merokok. Lebih sepertiga
dari penduduk usia sepuluh tahun ke atas adalah perokok, kebiasaan merokok ini telah
dimulaisejak remaja/anak.
menghadapi beban ganda pada waktu yang bersamaan (double burdens). Terjadinya
beban ganda yang disertai dengan meningkatnya jumlah penduduk, serta perubahan
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 1
struktur penduduk yang ditandai dengan meningkatnya penduduk usia produktif dan usia
lanjut, akan berpengaruh terhadap jumlah dan jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan
masyarakat di masa dating, jumlah lansia dan sistem upaya yang diperlukan untuk
merespon.
dan misi sebagai tercantum dalam Renstra Depkes (Kepmenkes No. 331/2006). Adapun
visi Depkes adalah Masyarakat yang Mandiri untuk Hidup Sehat, dengan misi
dan kompleks. Dalam rangka mengatasi berbagai masalah kesehatan dan dalam upaya
environment, dengan tujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat
ketidak seimbangan dari ketiga faktor tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut
diperlukan peran serta dan tanggung jawab dari lintas program, lintas sektoral dan
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 2
B. Program Pengendalian Penyakit (P2)
1. Tujuan
International Concern).
2. Sasaran
100%.
85%.
dari 15 tahun.
g. ODHA (Orang Dengan HIV AIDS) mendapat pengobatan ART sebanyak 100%.
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 3
h. Tersedianya dan tersosialisasikannya kebijakan dan pedoman, serta hokum
4. Kegiatan Pokok
b. Peningkatan imunisasi
pemberantasan penyakit.
a. TBC
c. ISPA
a. Malaria
b. Arbovirosis
c. Zoonosis (Rabies)
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 4
3. Surveilans Epidemiologi & Kesehatan Matra
a. Imunisasi
b. Surveilans Epidemiologi
(PHEIC)
d. Kesehatan Matra
e. Kesehatan Haji
b. Kanker
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 5
BAB II
GAMBARAN UMUM
Boalemo (Lembaran Tahun 1999 Nomor 187, jo Undang undang Nomor 10 Tahun 2000);
Kabupaten Boalemo terdiri dari 10 Kecamatan, kemudian pada tahun 2003 Boalemo Barat
yang terdiri dari Kecamatan Paguat, Marisa, Randangan, Lemito dan Popayato dimekarkan
lagi dan diberi nama Kabupaten Pohuwato. Dengan demikian Kabupaten Boalemo sampai
Keadaan Geografis Kabupaten Boalemo terdiri dari daerah pegunungan, daerah pertanian
dan pesisir pantai dengan luas 2300,90 KM2 atau 20,55 % dari luas daerah Provinsi Gorontalo
12.215,44 (km) dengan rata-rata ketinggian daerahnya 30,14 m diatas permukaan laut. Kabupaten
Boalemo terletak antara 122,80 122, 380 Bujur Timur dan 0,30 1, 00 Lintang Selatan,
Secara umum, suhu udara di Kabupaten Boalemo rata-rata pada siang hari 31,2 Celcius,
sedangkan suhu udara rata-rata pada malam hari 23,60 celcius, kelembaban udara relatif tinggi
dengan rata-rata 82,8 persen. Ditinjau dari sisi wilayah pemerintahan Kabupaten Boalemo terdiri
dari 7 Kecamatan dan 82 Desa. Jarak antara Kabupaten Boalemo ke Ibukota Provinsi Gorontalo
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 6
adalah 106 KM, sedangkan jarak terjauh kecamatan ke ibu kota Kabupaten Boalemo adalah 70
dengan kendaraan bermotor Roda 4 dan Roda 2, namun pada keadaan tertentu (pada
musim hujan, terdapat desa-desa yang sulit dijangkau. Desa-desa tersebut terdapat di
Kecamatan Dulupi.
Tabel. 1
Distribusi Kecamatan dan Desa beserta kriteria
di Kabupaten Boalemo Tahun 2013
KRITERIA DESA
1 PAGUYAMAN 22 14 3 5
2 PAG. PANTAI 8 0 3 5
3 WONOSARI 14 7 4 3
4 DULUPI 8 6 1 1
5 TILAMUTA 12 10 1 1
6 BOTUMOITO 9 7 1 1
7 MANANGGU 9 8 1 0
TOTAL 82 52 14 16
B. Demografi ( Kependudukan )
Uraian tentang kependudukan berikut ini diambil dari sensus Penduduk Balai
Pusat Statistik (BPS) kabupaten Boalemo bulan Januari tahun 2014 yakni 149.392 terdiri
dari Laki-laki 73.221 Jiwa dan Perempuan 76. 172 jiwa dengan tingkat kepadatan 56
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 7
jiwa/KM2, kepadatan penduduk terbanyak adalah Kecamatan Paguyaman dengan 152
orang per KM 2.
C. Keadaan Ekonomi
Sebagian besar mata pencaharian masyarakat kabupaten Boalemo adalah tani dan
nelayan hanya sebagian kecil masyarakat pegawai dan pengusaha. Dan masih 38.84 %
dari 29.987 KK yang ada (60.048 jiwa). Keadaan ekonomi di pengaruhi oleh letak
geografis yang berbeda-beda yaitu daratan dan pantai sehingga mempengaruhi potensi
desa , mata pencaharian, maupun perilaku penduduk juga berbeda juga. Didaerah pantai,
sebagian besar mata pecahariannya penduduk adalah nelayan. Demikian juga dengan
Kontribusi sektoral dalam PDRB atas dasar harga berlaku Kabupaten Boalemo
adalah : Sektor Pertanian 45,26 %, Jasa 21,39 %, Perdagangan 9,08 %, keuangan 8,65 %,
sebagai berikut :
c. Kehutanan
d. Pariwisata
e. Pertambangan
diresmikan sebagai etalase percobaan untuk kawasan timur Indonesia. Keindahan laut
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 8
Boalemo juga merupakan daya tarik wisata yang masih memerlukan sentuhan untuk
tempat bongkar muat semen Tonasa. Adanya Dermaga tersebut diharapkan akan
D. Persebaran Penduduk
tidak merata. Keadaan ini menimbulkan masalah dalam pemerataan pelayanan kesehatan
oleh karena lokasi pemukiman penduduk terpencar, wilayah yang jauh serta sulitnya
komposisi serta pertumbuhan dan persebaran penduduk yang ideal, melalui upaya
keluarga berencana. Selain suku asli (suku Gorontalo) juga terdapat suku lain yang yang
telah lama menetap, diantaranya suku Jawa, Bugis, Bali, Bajo, Minahasa, Sangir dan suku
E. Agama
Mayoritas pemeluk agama di Kabupaten Boalemo adalah Islam dengan persentase 94,23
%, Kristen Protestan 1,15%,Kristen Katolik 0,12 %, Hindu 2,53 % dan 0,003 % sisanya pemeluk
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 9
BAB III
MERAH < 75 %
Berdasarkan table 2 diatas bahwa Puskesmas yang tepat waktu dan lengkap
ketepatan Laporan dan kelengkapan pengiriman laporan < 80 % adalah Puskesmas Pangi
(75%) dan Puskesmas Paguyaman Pantai (75%), untuk kelengkapan serta ketepatan laporan
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 10
Grafik 1. Absensi Laporan Surveylans Puskesmas Se Kabupaten Boalemo
Tahun 2013
30
20
20
10
Puskesmas Mananggu (100%), Pangi (100%) dan Puskesmas Bongo II (100%) dan
(80%),Tilamuta (80%), Dulupi (90%), Bongo Nol (70%), Berlian ( 90%), Paguyaman
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 11
Grafik 2. Absensi Laporan ISPA Puskesmas se Kabupaten Boalemo
Tahun 2013
90
90
80 80 80 80 80
80
70 70
70
60
60
50
50
40
30
20
20
10
Boalemo tidak ada yang tepat waktu mengirimkan laporan program ISPA ke
80 80 80 80
80
70 70
70
60 60
60
50
50
40
30
20
20
10
10
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 12
Berdasarkan grafik 3 bahwa seluruh Puskesma se Kabupaten Boalemo
1 TILAMUTA
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 100
2 PAGUYAMAN PANTAI - -
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83
3 PAGUYAMAN - -
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 83
4 BONGO NOL
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 100
5 BERLIAN
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 100
6 BONGO II - - - - - - -
1 1 1 1 1 5 42
7 DULUPI
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 100
8 MANANGGU -
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 92
9 PANGI
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 100
10 BOTUMOITO
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 100
11 SARITANI - - - - -
1 1 1 1 1 1 1 7 58
TOTAL
9 8 10 7 10 10 9 9 9 10 9 8 108 82
100% ketepatan dan kelengkapan laporan adalah Puskesmas Tilamuta, Bongo Nol,
presentase < 60% ketepatan dan kelengkapan laporan adalah Puskesma Saritani dan
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 13
B. Sumber Daya Pengelola Program P2
NO PUSKESMAS PELATIHAN
Boalemo telah dilatih sesuai standar, baik manajemen Program maupun perawatan lemari es
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 14
Tabel 2. Distribusi Petugas Surveylans Puskesmas Se Kabupaten Boalemo
Tahun 2014
PENGELOLA PROGRAM SURVEYLANS
PUSKESMAS SE KABUPATEN BOALEMO
NO PUSKESMAS PELATIHAN
Boalemo sudah mengikuti pelatihan Surveylans sesuai standard program, baik sistem
pelaporan sampai dengan investigasi kasus (Pra KLB,KLB dan Paca KLB).
4 DULUPI BELUM
5 PANGI BELUM
8 BERLIAN BELUM
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 15
Berdasarkan tabel 3, bahwa seluruh Puskesmas se Kabupaten Boalemo
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 16
Berdasarkan table 5 bahwa seluruh pengelola program TB Puskesmas se Kabupaten
Boalemo sudah mengikuti pelatihan TB sesuai standard program yang dilakanakan oleh
4 DULUPI BELUM
5 PANGI BELUM
11 SARITANI BELUM
Saritani.
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 17
C. Cakupan Program P2 Tahun 2012 dan Tahun 2013
Tabel 1. Cakupan Program P2 Tingkat Kabupaten Boalemo Tahun 2012 dan Tahun
2013
Berdasarkan Tabel 1 diatas bahwa hampir seluruh program P2 mencapai progres yang
baik berdasarkan indicator masing-masing program, dimana UCI tahun 2012 sebesar 91 %
dan Tahun 2013 progresnya naik mencapai 95,1% mencapai target Nasional UCI ( 85 %)
pada Tahun 2013, selanjutnya untuk CDR TB pada Tahun 2012 sebesar 93,7% dan Tahun
2013 progresnya naik menjadi 94% melebihi target Nasional CDR 70%, untuk angka
kesembuhan penyakit TB pada tahun 2012 sebesar 46,3% progrenya naik pada Tahun 2013
menjadi 96 % mencapai target Nasional sebesar 85%. untuk proporsi kusta cacat tingkat 2
mengalami kenaikan dimana pada Tahun 2012 angka penemuan cacat tingkat 2 sebesar 9,52
dan pada tahun 2013 naik menjadi 10,8% sedangkan target Nasional angka penemuan < 5 %
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 18
dan untuk proporsi kusta pada anak mencapai taget Nasional < 5% dimana pada tahun 2012
proporsi kusta pada anak sebesar 4,76 dan Tahun 2013 angka penemuan 3 %. Untuk angka
signifikan dan mencapai taget Nasional sebesar 100 %, dimana angka penemuan kasus pada
tahun 2013 mencapai 101,2 % dibandingkan pada tahun 2012 hanya 55% angka penemuan
dan penatalaksanaan kasus diare. Kemudian angka penemuan dan penatalaksanaan kasus
sesuai standar penyakit Pneumonia juga mengalami progress yang baik dimana angka
penemuan pada tahun 2013 sebesar 93,0 % dibandingkan pada tahun 2012 angk penemuan
hanya sebesr 69 %. Begitu juga program Surveylans penemuan kasus AFP pada usia < 15
Tahun mencapai target baik pada tahun 2012 dan 2013, KLB yang ditangani sesuai standar
juga mencapai target pada tahun 2012 dan 2013. Selanjutnya Prosentase Puskesmas yang
memiliki Kawasan Tanpa Rokok (KTR) pada Tahun 2013 100% meningkat tajam
dibandingkan pada Tahun 2012 (0%) begitu pula Posbindu naik pda Tahu 2013 7,3%
dibandingkan Tahun 2012, 0% dan Klinik Berhenti Merokok juga naik 18% pada Tahun2013
Penular Rabies (GHPR) sesuai standar mencapai target 100% baik pada Tahun 2012 dan
2013.
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 19
Table 2. Prosentase Total Rumah memenuhi syarat kesehatan dibandingkan dengan
Angka Penemuan Penderita TBC baru positif (CDR) per Puskesmas Se
Kabupaten Boalemo Tahun 2013
TOTAL JUMLAH
JUMLAH MEMENUHI SYARAT CDR
NO PUSKESMAS SELURUH (RUMAH SEHAT) CDR TB
PNEUMONIA
RUMAH
JUMLAH %
Berdasarkan table 2 diatas bahwa, dari total jumlah rumah diwilayah Puskesmas Se
Kabupaten Boalemo sebesar 30,250 rumah, yang memenuhi syarat kesehatan sebesar 16,784
rumah atau 55,5 % memenuhi syarat kesehatan. Artinya ada sekitar 45 % rumah yang
tersebar diwilayah Kabupaten Boalemo tidak memenuhi syarat kesehatan dan berpotensial
menimbulkan berbagai jenis penyakit yang berbasis lingkungan seperti Tubercolosis (TBC)
dan Pneumonia. Salah satu syarat rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan adalah tidak
Tubercolosis dan kuman lainnya dapat hidup langsung ditempat hunian dengan ventilasi,
pencahayaan yang tidak sesuai dengan ukuran rumah. Dimana kuman tersebut suka hidup
dan cepat berkembang biak di rumah yang memiliki ventilasi yang kurang karena sirkulasi
udara tidak baik dan pencahayaan yang tidak memadai. Pada tahun 2013 terdapat 275 orang
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 20
yang ditemukam menderita TBC (91%) dari total perkiraan 301 penderita. Sedangkan untuk
kasus Pneumonia pada balita terdapat 1337 penderita (93%) dari total perkiraan 1437
penderita.
Berdasarkan table 3 bahwa dari 137.085 penduduk di Kab. Boalemo yang memiliki
akses sanitasi yang layak hanya berjumlah 81.276 penduduk (59,29%). Sedangkan untuk
penduduk yang memiliki akses air minum hanya 81.289 penduduk (57,03). Hal ini bisa
berdampak pada peningkatan penyakit yang berbasis lingkungan. Melihat data cakupan diatas
menggambarkan kondisi sanitasi dasar masih rendah dan ini berdampak pada angka
penemuan kasus penyakit yang berbasis lingkungan seperti penyakit Diare, tipes dll. Angka
penemuan penderita diare masih cukup tinggi yaitu sebanyak 3055 penderita (101,2%) dari
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 21
a. Program Imunisasi
2013 sebesar 95,1 %. Hampir seluruh puskesmas mencapai target UCI 100 % yakni
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 22
Puskesmas Saritani sedangkan Puskesmas dengan cakupan UCI diatas 80 % adalah
SUMBER DANA
PROGRAM
IMUNISASI
20,400,000 18,400,000 90,1 6,000,000 100
melalui dana APBD II Kabupaten Boalemo sebesar Rp. 20.400.000 dengan realisasi
Rp.18.400.000 atau 90,1 %. Sedangkan alokasi anggaran yang bersumber pada APBD
didanai oleh APBD I Provinsi Gorontalo yitu Pelaksanaan Bulan Imunisasi Sekolah
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 23
Tabel 3. Kegiatan program imunisasi Tahun 2013
NO KEGIATAN KETERANGAN
PERMASALAHAN
NO
INPUT PROSES OUTPUT
adalah masalah indicator input, proses dan output, dimana pada tahun 2013 ini yang
menjadi prioritas masalahnya adalah masih adanya Puskesmas yang belum memiliki
rantai dingin vaksin (coldchain) sehingga pengambilan vaksin dari kabupaten masih
Disamping itu pula pencatatan pelaporan vaksin belum maksimal sehinga berdampak
pada indicator proses dan output dengan pemakaian IP cukup tinggi dan berdampak pada
cakupan DO >10%.
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 24
b. PROGRAM ISPA
Infeksi Saluran Pernafasan Akut adalah penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu
bagian atau lebih dari saluran napas mulai dari hidung kantong paru (alveoli) termasuk jaringan
adneksanya seperti sinus/rongga disekitar hidung (sinus para nasal), rongga telinga tengah dan
pleura.
a. Menurunkan kematian balita dari 44 menjadi 32 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2014
b. Menurunkan kematian bayi dari 34 menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2014
a. Tercapainya penemuan dan tatalaksana kasus pneumonia balita pada tahun 2013 sebesar
6 BERLIAN 73 21 28,8
9 PAG.PANTAI 89 52 58,4
10 SARITANI 60 61 101,7
11 DULUPI 81 12 14,8
Boalemo mencapai target 93,0 % melebihi target Nasional penemuan penderita sebesar 90 % di
Tahun 2013. Cakupan penemuan yang melebihi target Nasionala adalah Puskesmas Mananggu
(122,4%), Botumoito (134,6%), Tilamuta (139,1%), Pangi (118,8%) Bongo II (98,0%), Saritani
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 25
(101,7%) dan Puskesmas yang tidk mencapai target adalah Puskesmas Bongo Nol (22,7%),
Berlian (28,8%), Paguyaman (38,2%), Paguyaman Pantai (58,4%) dan Puskesmas Dulupi
(14,8%).
c. PROGRAM HIV-AIDS
HIV dan AIDS merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia yangsudah sangat
mengkhawatirkan, hal ini dilihat dari prevalensi HIV dan AIDS diIndonesia telah bergerak
dengan laju yang sangat cepat.Kita masih ingat ketikatahun 1987, kasus HIV dan AIDS
ditemukan untuk pertama kalinya hanya di PulauBali. Sementara sekarang ini semua provinsi di
Permasalahan HIV dan AIDS telah sejak lama menjadi isu bersama yang terusmeminta
informasi dan pemahaman tentang permasalahankesehatan ini yang masih belum diketahui lebih
mengendalikanpenyebaran HIV dan AIDS dan mulai menurunnya kasus baru pada tahun 2015,
3. Proporsi pada mereka yang berumur 1524 tahun yang mempunyaipengetahuan yang
4. Proporsi orang dengan HIV lanjut yang akses terhadap pengobatan AntiRetroviral Virus
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 26
Tabel 6. Distribusi Penderita HIV-AIDS sejak tahun 2006 s/d Tahun 2013
DIAGNOSA
TEMPAT DOMISILI JUMLAH
HIV AIDS
TILAMUTA 8 2 10
BOTUMOITO 0 2 2
MANANGGU 1 2 3
DULUPI 0 2 2
PAGUYAMAN 1 1 2
WONOSARI 0 1 1
PAG.PANTAI 0 1 1
TIDAK DI KETAHUI 0 0 0
JUMLAH 10 11 21
kecamatan Tilamuta dengan jumlah 10 kasus (HIV 8 kasus dan 2 kasus AIDS), sedangkan
distribusi kasus yang paling rendah terdapat di kecamatan Wonosari dan Paguyaman Pantai
peningkatan penyakit tidak menular (PTM) terutama hipertensi, jantung koroner, diabetes
mellitus, dan kanker. Penyakit tidak menular merupakan ancaman bagi negara maju
menghadapi beban ganda pada waktu yang bersamaan (double burdens). Terjadinya
beban ganda yang disertai dengan meningkatnya jumlah penduduk, serta perubahan
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 27
struktur penduduk yang ditandai dengan meningkatnya penduduk usia produktif dan usia
lanjut, akan berpengaruh terhadap jumlah dan jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan
masyarakat di masa datang. Jumlah lansia dan sistem upaya yang diperlukan untuk
merespon.
Tabel 7. Jumlah Puskesmas Yang melakukan KIE,Deteksi Dini dan Tatalaksana PTM
Tahun 2013
Berdasarkan tabel 7 bahwa, seluruh Puskesmas sudah menerapakan KIE PTM tentang
Kawasan Tanpa Rokok (KTR) namun untuk pelaksanaan POSBINDU belum semuanya
e. PROGRAM RABIES
Rabies (penyakit anjing gila) merupakan penyakit zoonosa yang disebabkan oleh Lyssa-
virus virus rabies (virus rabies) dan ditularkan ke manusia melalui gigitan hewan pnderita rabies.
1. Tujuan Umum
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 28
2. Tujuan Khusus
Penemuan dan tatalksana dini kasus gigitan hewan penular rabies (anjing,kucing dan
kera) dengan perawatan cuci luka memakai sabun dan Pemberian Vaksin Anti Rabies
(VAR) atau kombinasi VAR dan Serum Anti Rabies (SAR) sesuai indikasi.
Berdasarkan grafik 1 diatas bahwa, kasus GHPR tertinggi terdapat di wilayah Puskesmas
Wonosari dengan jumlah GHPR 61 kasus dan GHPR zero report terdapat di Puskesmas Paguyaman
Tabel 8. Presentase Kasus GHPR yang ditangani sesuai Standar Tahun 2013
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 29
Berdasarkan tabel 8 bahwa, kasus GHPR berjumlah 136 seluruhnya ditangani sesuai standar
(100 %) semuanya dilakukan perawatan cuci luka dan pemberian verorab atau Vaksin Anti Rabies
berdsarkan standar.
f. PROGRAM SURVEYLANS
Program Surveylans adalah merupakan suatu pencatatan dan pelaporan secara kontinyu
dan berkesinambungan baik pencatatan penyakit menular maupun tidak menular serta pencatatan
penyakit yang berpotensi wabah atau KLB guna untuk merencanakan pembanguna kesehatan.
CFR IR
NO PROGRAM TARGET CAPAIAN %
KEMATIAN %
0 0 0 0 0 0
1 FLU BURUNG
2 CAMPAK 0 0 0 0 0 0
3 AFP 1 2 200 0 0 0
g. PROGRAM TUBERCOLOSIS
1. Tujuan
2. Target
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 30
2010 dibanding tahun1990, dan mencapai tujuan Millenium Development Goal
penemuan BTA positif (CDR) di atas target Nasional 70 % ditahun 2013, namun ada 2 (dua)
Puskesmas dengan capaian CDR dibawah 70 % yakni Saritani CDR 38% dan Puskesmas Berlian
60 % ditahun 2013.
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 31
Grafik 3.Convertion Rate TB Per Pusksmas Se Kabupaten Boalemo Tahun 2013
Nasional > 80% adalah Puskesmas Botumoito (100%),Paguyaman Pantai (100%), Saritani
(100%) sedangkan Puskesmas yang tidak mencapai target Nasional adalah Puskesmas Bongo Nol
Berdasarkan grafik 4 bahwa Cure rate tertinggi yang melampaui target Nasional adalah
Puskesmas Bongo Nol (92 %), Wonosari (87%) dan Puskesmas Tilamuta (86%) sedangkan Cure
rate yang tidak mencapai target Nasional adalah Puskesmas Paguyaman (83%), Botumoito (48%),
Paguyaman Pantai (47%), Mananggu (41%), Dulupi (30%), Berlian (9%) dan Puskesma Pangi
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 32
h. PROGRAM KUSTA
Program pemberantasan penyakit Kusta secara intensif dilaksanakan sejak tahun 1985
dengan pengobatan Multy Drug Therapie ( MDT ) merupakan salah satu pengobatan penyakit
dapat memberikan angka kesembuhan yang tinggi, dan diharapkan semua sarana pelayanan
kesehatan baik pemerintah maupun swasta mampu memberikan pelayanan yang baku kepada
Tabel 11. Data Program Kusta Tingkat Kabupaten Boalemo Tahun 2013
Berdasarkn Tabel 11 diatas bahwa, angka cacat tingkat 2 penyakit Kusta Tingkat
Kabupaten Boalemo sebesar 10,8 % melebihi standar Nasional < 5 %. Sedangkan penemuan
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 33
penderita kusta anak Tingkat Kabupaten Boalemo sebesar 3 % mencapai target Nasional sebesar
< 5 %.
Gambar 1. Peta Case Datection Rate (CDR) Penderita Kusta di wilayah Puskesmas
Se-Kabupaten Boalemo Tahun 2013.
CASE DETECTION RATE PER 100.000 PENDUDUK
KABUPATEN BOALEMO
Target Nas :
>10 per 100.000 Pddk
BOTUMOITO PANGI
BONGO II SARITANI
MANANGGU
BONGO NOL BERLIAN
PAGUYAMAN
TILAMUTA DULUPI
PAG. PANTAI
Berdasarkan gambar 1. Bahwa Puskesmas yang mencapai target Nasional pada Penemuan
penderita kusta baru (NCDR) > 10 per 100.000 penduduk adalah Puskesmas Mananggu (NCDR
111,6 ),Puskesmas Botumoito (NCDR 57,6), dan Puskesmas Tilamuta (NCDR 42,2). Sedangkan
Puskesmas dengan NCDR < 10 per 100.000 penduduk adalah Puskesmas Paguyaman (NCDR
1,2), Puskesmas Pangi, Bongo II, Bongo Nol, Berlian, Dulupi, Paguyaman Pantai dan Saritani
NCDR: 0 ).
TARGET NAS
: < 5%
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 34
Berdasarkan grafik 5, bahwa Angka cacat tingkt II tertinggi melampauin target Nasional
adalah Puskesmas Paguyaman (100 %), Botumoito (22,2%), Mananggu (6,67%) dan Puskesmas
dengan cakupan Cacat tingkat II < 5% adalah Puskesmas Tilamuta, Bongo II,Paguyaman Pantai,
TARGET NAS
: < 5%
Berdasarkan grafik 6 diatas bahwa angka penderita baru anak tertinggi adalah Pukesmas
Botumoito sbsar 11,1% melampaui target Nasional <5% selain dari itu ada 10 Puskesmas yang
i. PROGRAM DIARE
Hingga saat ini penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat Indonesia, hal ini
dapat dilihat dengan meningkatnya angka kesakitan diare dari tahun ketahun.
1. Tujuan Umum :
Menurunkan angka kesakitan dan kematian karena diare bersama lintas program dan lintas
sector terkait
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 35
2. Tujuan Khusus :
Berdasarkan Tabel 12 diatas bahwa ada enam Puskesmas yang telah mencapai target
penemuan >100% yakni Puskesmas Paguyaman Pantai (129,6%), Bongo II (112,9%), Dulupi
(126%), Mananggu (162,8%), Bongo Nol (159,4%) dan Puskesmas Pangi 119,0%, sedangkan
Puskesmas yang tidak mencapai target Nasional adalah Puskesmas Paguyaman (96,2% ),
j. PROGRAM MALARIA
Penyakit malaria masih merupakan masalah kesehatan masyarakat, walau saat ini
statusnya semakin menurun, namun dibeberapa daerah yang mobilisasi penduduknya
cukup tinggi masih banyak kasus positif malaria, mereka bepergian ke tempat-tempat
endemis malaria di daerah penambangan luar Kabupaten Boalemo yang merupakan
daerah endemis malaria ini perlu di waspadai sebab di wilayah Kabupaten Boalemo
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 36
hampir setiap daerah memiliki vektot penyakit malaria yang berfareasi, yang di
khawatirkan akan terjadi penularan setempat di wilayah Kabupaten Boalemo.
Tabel 13. Hasil Capaian Program Malaria Tingkat Kabupaten BoalemoTahun 2013
Berdasarkan tabel 13. bahwa seluruh indicator program malaria mencapai target diatas 90
% dimana target pemeriksaan mikroskopis dan RDT dengan target 601tercapai 1123 atau 186%,
Screening RDT Ibu hamil dengan target 261 tercapai 526 atau 201%, target malaria positif dalam
1 tahun berjumlah 153 tercapai sebesar 152 atau 99%, t arget positif malaria yang diobati dengan
ACT 153 tercapai sekitar 138 atau 90% dan target stok out ACT ada 11 tercapai 11 atau sekitar
100%.
Gambar 2. Peta Stratifikasi API Malaria Wilayah Puskesmas Botumoito Tahun 2013
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 37
Berdasarkan gambar diatas bahwa Desa Rumbia merupakan wilayah dengan endemitas
tinggi kasus malaria > 5/ (HCI) sedangkan Desa Tutulo, Botumoito, Patoameme merupakan
daerah dengan endemitas sedang, apabila tidak ditangani secara komprehensif bisa saja terjadi
Gambar 3. Peta Stratifikasi API Malaria Wilayah Puskesmas Dulupi Tahun 2013
KECAMATAN
DULUPI
Berdasarkan gambar diatas bahwa Desa Tanah Putih, Pangi, Dulupi dan Tangga Barito
merupakan wilayah dengan endemitas tinggi kasus malaria > 5/ (HCI) sedangkan Desa Tangga
Jaya, Polohungo danTabongo merupakan daerah dengan endemitas sedang (API 1-5 MCI)
apabila tidak ditangani secara komprehensif bisa saja terjadi ledakan kasus malaria cukup tinggi
di tahun 2014.
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 38
Gambar 4. Peta Stratifikasi API Malaria Wilayah Puskesmas Mananggu Tahun 2013
Berdasarkan gambar diatas bahwa Desa Pontolo merupakan wilayah dengan endemitas
tinggi kasus malaria > 5/ (HCI) sedangkan Desa Salilama, Tabulo, Tabulo Selatan Mananggu,
dan Kramat merupakan daerah dengan endemitas sedang (API 1-5 MCI) sedangka Desa Buti,
Kaaruyan dan Bendungan API< 1 merupakan daerah endemitas malaria rendah apabila tidak
ditangani secara komprehensif bisa saja terjadi ledakan kasus malaria cukup tinggi di tahun 2014.
Gambar 5. Peta Stratifikasi API Malaria Wilayah Kecamatan Paguyaman Tahun 2013
Berdasarkan gambar diatas menunjukan Desa Bongo Nol merupakan daerah dengan
endemitas tinggi kasus Malaria API > 5. (HCI) Sedangkan daerah dengan API 1-5
(MCI) terdapat di Desa Hulawa, Batu Kramat, Bongo IV, Saripi, Mustika, Bongo Tua, dan
Sosial sedangkan daerah dengan API < 1 (LCI) dan daerah dengan endemitas rendah Kasus
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 39
Malaria API < 1 terdapat di Desa Balate, Tenilo Diloato Wonggahu Molombulahe
Gambar 6. Peta Stratifikasi API Malaria Wilayah Kecamatan Wonosari Tahun 2013
KECAMATAN WONOSARI
Berdasarkan gambar diatas bahwa Desa dengan stratifikai API > 5 (HCI) atau Desa dengan
Endemitas Tinggi adalah Desa Saritani, sedangkan Desa dengan API 1-5 atau Desa dengan
endemitas sedang adalah Desa Sukamulya, Mekarjaya, Sukamaju, Bongo II, Bongo III, dan
Raharja dan Desa dengan stratifikasi API < 1 (LCI) atau Desa dengan endemitas rendah adalah
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 40
k. SUMBER DANA PROGRAM P2
Tabel 14.Alokasi Kegiatan Program Malaria Bersumber dana Global Fun Tingkat
Kabupaten Boalemo Tahun 2013
Rp Rp Rp salary Me dan FA
13 Salary 100
33,500,000 33,500,000 -
Rp Rp Rp 99
TOTAL 72,653,335 72,121,000 532,335
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 41
Tabel 15. Alokasi Kegiatan Program Malaria bersumber Anggaran APBD II Kabupaten
Boalemo Tahun 2013 .
BUDGET
RINCIAN PERHITUNGAN PERSEN
NO URAIAN REALISASI VARIANCE
HARGA JUMLAH (%)
VOLUME SATUAN
SATUAN
138 Slide
Honor Petugas Pembaca Slide Survey darah jari 8,000.00
- filariasis kecamatan Tilamuta 1,104,000.00
3 100
2,736,000.00 -
72 Slide
Honor Petugas Pembaca Slide Survey darah jari 8,000.00
- filariasis kecamatan Botumoito 576,000.00
132 Slide
Honor Petugas Pembaca Slide Survey darah jari 8,000.00
- filariasis kecamatan Paguyaman 1,056,000.00
Honor Petugas kabupaten pada kegiatan survey
kontak malaria 5,120,000.00
4 100
5,120,000.00 -
Honor Petugas kabupaten pada kegiatan survey 640 Org
8,000.00
- kontak malaria 5,120,000.00
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 42
Tabel 16. Alokasi Kegiatan Program Pengendalian dan Pencegahan Penyakit bersumber
APBD II Tahun 2013
Berdasarkan tabel 14,15 dan 16 diatas bahwa Program Pencegahan dan pengendalian
dialokasikan melalui anggaran APBD II dan Globalfun untuk program Malaria tahun 2013.
Realisasi anggaran program P2 melalui anggaran APBD II sebesar 90% yang terdiri dari
terrealisasi karena tahun 2013 tidak terjadi KLB Demam berdarah sehingga kegiatan tersebut
tidak dilaksanakan (0%) dan anggaran melalui globalfun untuk program malaria dengan realisasi
99%.
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 43
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
1. Dari total jumlah rumah diwilayah Puskesmas Se Kabupaten Boalemo sebesar 30,250
rumah, yang memenuhi syarat kesehatan sebesar 16,784 rumah atau 55,5 %
memenuhi syarat kesehatan. Artinya ada sekitar 45 % rumah yang tersebar diwilayah
menimbulkan berbagai jenis penyakit yang berbasis lingkungan seperti TBC dan
Pneumonia.
2. Ada 137.085 penduduk di Kab. Boalemo yang memiliki akses sanitasi, yang layak
memiliki akses air minum hanya 81.289 penduduk (57,03). Hal ini bisa berdampak
pada peningkatan penyakit yang berbasis lingkungan. Melihat data cakupan diatas
menggambarkan kondisi sanitasi dasar masih rendah dan ini berdampak pada angka
penemuan kasus penyakit yang berbasis lingkungan seperti penyakit Diare, tipes dll.
Angka penemuan penderita diare masih cukup tinggi yaitu sebanyak 3055 penderita
indicator-indikator program.
4. Universal Child Immunization (UCI) Tingkat Kabupaten Boalemo Tahun 2013 sebesar
95,1 %
5. Cakupan kasus Penemuan Penderita Pneumonia Tingkat Kabupaten Boalemo Tahun 2013
sebesar 90,3%
6. Cakupan kasus Penemuan Penderita Diare Tingkat Kabupaten Boalemo Tahun 2013 sebesar
101,2%
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 44
7. Cakupan CDR Program TB 91%, Conversi Rate 82% dan Cure Rate 96% Tingkat Kabupaten
8. Cakupan NCDR Program Kusta 25,7/100.000 penduduk, Penderita Kusta Cacat Tingkat 2
sebesar 10,8% melebhi target Nasional < 5% dan Proporsi Kusta Anak sebesar 3 % mencapai
9. Cakupan Puskesmas yang melakukan deteksi dini, npenatalaksanaan kasus PTM adalah 100
%, Cakupan Puskesmas yang memiliki Kawasan Tanpa Rokok (KTR) 100%, Cakupan
Puskesmas yang memiliki Klinik Berhenti Merokok sebesar 18% dan Cakupan Puskesmas
10. Desa dengan Annual Paraite Insiden (API) High Endemic Insiden Malaria ( >5) adalah
Rumbia, Tangga Barito, Pangi, Dulupi, Pontolo, Bongo Nol dan Desa Saritani.
11. Cakupan Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) yang ditangani sesuai standar sebear
100%.
12. Cakupan Penemuan AFP melampaui target Nasional 1 kasus (200%) dan DBD 0,06%
13. Sumber anggaran program pencegahan dan penanggulangan penyakit di bebankan pada
B. SARAN
1. Puskesmas melakukan kerja sama dengan pihak lintas sector untuk meningkatkan
cakupan sanitasi dasar (cakupan rumah sehat, penduduk memiliki akses air minum,
sudah disepakati
3. Kawasan Tanpa Rokok, Klinik berhenti merokok dan POSBINDU lebih dioptimalkan
penerapannya.
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 45
4. Program P2 di Puskesmas diharapkan untuk mengalokasikan kegiatan melalui dana BOK dan
Kapitasi JKN untuk meningkatkan cakupan serta mempertahankan cakupan yang sudah
5. Meningkatkan system kewaspadaan dini terhadap penyakit yang berpotensi wabaha atau KLB
6. Meningkatkan sweeping imunisasi bagi bayi yang tidak datang diposyandu serta bayi droop
pengobatan.
8. Meningkatkan pengawasan serta follow up terhada penderita Malaria dalam hal pengobatan
9. Meningkatkan penemuan penderita secara dini terhadap penderita Pneumonia dan Diare
10. Meningkatkan tatalaksana kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR) sehingga seluruh
11. Meningkatkan kegiatan sero survey dan mengoptimalkan pelayanan HIV-AIDS serta
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 46
Dokumentasi Kegiatan Program
RI Tahun 2013 .
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 47
Mikroskopis Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo Haryono
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 48
Studi komparasi di Puskesmas Gambir Jakarta Utara
2013)
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 49
www.p2dikesboalemo@yahooco.id 50