HIPERTENSI
OLEH:
TRINARA APRILIANA
I4B015036
PURWOKERTO
2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Hipertensi
A. Tujuan
Tujuan Intruksional Umum ( TIU )
Pasien dapat memahami tentang Hipertensi
B. Tujuan Intruksional Khusus ( TIK )
a. Klien mengetahui pengertian Hipertensi
b. Klien mengetahui KategoriHipertensi
c. Klien mengetahui faktor penyebab dari Hipertensi
d. Klien mengetahui beberapa gejala Hipertensi
e. Klien memahami penatalksanaanHipertensi
C. Pokok materi
a. Pengertian Hipertensi
b. Kategori Hipertensi
c. faktor penyebab dariHipertensi
d. Tanda dan gejala dari Hipertensi
e. Penatalaksanaan Hipertensi
D. Media
Booklet, baskom, handuk, air hangat, thermometer, time..
E. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Demonstrasi
F. Setting Tempat
Keterangan
= Penyaji
= Klien
G. Pelaksanaan
No Tahapan Waktu Kegiatan Ket
1 Pembukaan 5 menit - Mengucapkan salam Curah
- Memperkenalkan diri. pendapat
- Menjelaskan tujuan dari kegiatan
penyuluhan
- Menyebutkan materi yang akan
disampaikan
- Menggali pengetahuan Lansia tentang
Hipertensi
2 Inti 35 - Menyebutkan materi yang akan Ceramah
menit disampaikan dan
- Mendemonstrasikan cara menangani demonstrasi
hipertensi dengan terapi komplementer:
rendam air hangat
3 Penutup 5 menit - Memberikan kesempatan sasaran untuk Tanya
bertanya tentang hal yang belum jawab
dimengerti
- Melakukan evaluasi secara lisan
- Memberikan salam penutup
H. EVALUASI
1. Evaluasi struktur:
Kesiapan SAP
Kesiapan media
Klien ikut dalam kegiatan penyuluhan.
Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di rumah keluarga bu Munjiyah
di Rt 05/RW4 DesavDawuhan Wetan
2. Evaluasi proses:
Klien antusias terhadap materi penyuluhan.
Klien terlibat langsung dalam kegiatan penyuluhan (diskusi)
Waktu sesuai dalam SAP
3. Evaluasi hasil:
Klien mengetahui tentang :
a. Pengertian Hipertensi
b. Faktor penyebab dari Hipertensi
c. Tanda dan gejala dari Hipertensi
d. Penatalaksanaan Hipertensi
I. Materi HIPERTENSI
1. Pengertian
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah secara
abnormal dan terus menerus pada beberapa kali pemeriksaan tekanan darah yang
disebabkan oleh satu atau beberapa faktor resiko (Wijaya & Putri, 2013). Hipertensi
dapat didefinisikan sebagai tekanan darah tinggi persisten dimana tekanan sistoliknya
di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg (Baradero et al., 2008).
2. Macam-macam
Klasifikasi Tekanan Darah dan/ atau Tekanan Darah
Tekanan Darah Sistol Diastol
(mmHg) (mmHg)
Normal < 120 Dan < 80
Hipertensi ringan 120-139 Atau 80-89
Hipertensi sedang 140-159 Atau 90-99
Hipertensi berat 160 Atau 100
Gambar 2
Tekan ibu jari ke bagian tengah otot betis seolah-olah memisahkannya, pijat hingga
ke bagian bawah lutut. Dengan sangat lembut pijat bagian belakang lutut. Buat
Gambar 3
Kembali ke telapak kaki dan lakukan gerakan mengusap panjang ke atas menuju
paha. Untuk mengakhiri pemijatan pada kaki bagian belakang urut turun kembali ke
Gambar 5
Tekanlah dengan sisi luar telapak tangan membuat lingkaran secara bergantian
mulai dari atas lutut hingga pangkal paha dan mendorong otot. Dengan keedua
tangan , pijatlah kebawah pada sisi kaki hingga ke pergelangan kaki. Kemudian
remas bagian dorsum dan plantaris kaki dengan kedua tangan sampai ke ujung jari.
Ulangi pada kaki kiri.
Gambar 6
Gambar 7
Biarkan tangan tetap memegang bagian atas kaki. Geser tangan kiri kebawah tumit
kaki, dengan lembut tarik kaki ke arah pemijat mulai daeri tumit. Dengan gerakan
oval putar kaki beberapa kali kesetiap arah.
Gambar 8
Pegang kaki dengan ibu jari kita berada di atas dan telunjuk di bagian bawah.
Kemudian dengan menggunakan ibu jari, tekan urat-urat otot mulai dari jaringan
antara ibu jari dan telunjuk kaki. Tekan diantara urat-urat otot dengan ibu jari.
Ulangi gerakan ini pada tiap lekukan.
Gambar 9
Pegang tumit kaki klien dengan tangan kanan, gunakan ibu jari dan telunjuk tangan
kiri pemijat untuk menarik kaki dan meremas jari kaki. Pertama, letakkan ibu jari
pemijat diatas ibu jari kaki dan telunjuk dibawahnya. Lalu pijat dan tarik ujungnya,
dengan gerakan yang sama pijat sisi-sisi jari. Lakukan gerakan ini pada jari yang
lain.
Gambar 10
5. Effleurage
Untuk mengakhiri dan menyeimbangkan energi kaki, letakkan tangan kiri pemijat diatas
kaki klien dan tangan kanan dibawahnya. Tarik tangan kiri pemijat mundur hingga ke
jari-jari kaki dan dorong tangan kanan ke arah atas kaki dengan usapan yang tak
terputus
Gambar 11
DAFTAR PUSTAKA
Aslani, Marilyn. (2003). Teknik Pijat untuk Pemula. Jakarta: Erlangga.
Asosiasi Dietsien Indonesia. (2006). Penuntun diet. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Baradero, M., Dayrit, M., & Siswadi, Y. (2008). Klien gangguan kardiovaskuler: Seri asuhan
keperawatan. Jakarta: EGC.
Barlassina, C., Lanzani, C., Manunta, P., & Bianchi, G. (2002). Genetics of essential
hypertension: from families to genes. Journal of the American Society of Nephrology, 13,
155-164.
Bell, K., Twiggs, J., & Olin, B. R. (2015). Hypertension: The silent killer, updated JNC-8
guideline recommendations. Alabama Pharmacy Association.
Corwin, E. J. (2007). Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC.
Ikafah. (2016). Perbedaan penurunan tekanan darah lansia dengan obat anti hipertensi dan
terapi rendam air hangat di wilayah kerja puskesmas antara tamalanrea makassar.
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, makasar.
Kharisna, D., Wan N. D., dan Widia Lestari. (2012). Efektifitas konsumsi jus mentimun terhadap
penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi. Keperawatan STIKes Payung Negeri
Pekanbaru, Riau. Jurnal Ners Indonesia, 2 (2).
Kouremenos, N., Zacharopoulou, I. V., Triantafyllidi, H., Zacharopoulos, G. V., Mornos, C.,
Filippatos, G., Lekakis, J., Kremastinos, D., Manolis, A. I., & Gavras, H. (2014). Genes
and genetic variations involved in the development of hypertension: focusing on a greek
patient cohort. Hellenic Journal of Cardiology, 55, 9-16.
National Institute of Health (NIH). (2003). The seventh report of joint national committee (jnc
vii) on prevention, detection, evaluation and treatment of high blood pressure. USA:
Author
Sari, E. W. (2011). Pengaruh konsumsi belimbing manias dan madu terhadap tekanan darah
sistolik dan diatolik pada lansia penderita hipertensi di dusun ngrenak kidul 10 godean
sleman yogyakarta. (Skripsi). Program studi ilmu keperawatan Sekolah tinggi ilmu
kesehatam Aisyiyah, Yogyakarta.
Setyawati, T. (2015). Pengaruh pemijatan tungkai dan kaki dengan Aromaterapi lavender
terhadap penurunan Tekanan darah pada penderita hipertensi Primer. Program Studi S1
Fisioterapi. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta
Wexler, R. & Aukerman, G. (2006). Nonpharmacologic strategies for managing hypertension.
American Family Physicians, 73 (11), 1953-1956.
Wijaya, A. S. & Putri, Y. M. (2013). Keperawatan medikal bedah (keperawatan dewasa).
Yogyakarta: Nuha Medika.