Anda di halaman 1dari 1

Komang Rendra Widhiarta

Judul :Seandainya

Penulis :Windyhy Puspitadewi

Penerbit :Gagas media

Cetakan 1 :2012

Tebal :XII + 220 halaman

Seandainya

Seandainya adalah novel kedua dari Windyhy Puspitadewi. Novel ini menceritakan kisah empat siswa
yang bersahabatan tanpa memandang harta ataupun fisik. Dan, ada seorang gadis dari empat sekawan ini
menginginkan lelaki di dalam kelompoknya tetapi tidak dapat mengungkapkannya hingga suatu hari
terjadi.
Pada bab pertamana novel ini, terjadi di sekolah pada saat kegiatan penerimaan siswa baru pada tahun
2002. Datanglah Rizki, Juno, Arma dan Christine. Merekapun saling berkenalan. Rizki adalah seorang anak
laki-laki dari keluarga sederhana yang harus menunda sekolah satu tahun karena tak ada biaya, lalu Juno
dan Arma adalah kakak beradik anak sepasang dokter yang sekolah bersamaan karena Arma sakit-sakitan
dan harus terlambat satu tahun dan Christine adalah anak seorang gubernur yang cantik. Merekapun
berbicara bahwa telah ditipu oleh kakak kelasnya karena sekarang adalah hari minggu.
Pada bab-bab berikutnya, pembaca akan melihat kisah jatuh cinta. Pada tahun 2004, dimana mereka
sudah kelas 12 SMA. Rizki menyukai Juno begitu dengan sebaliknya. Namun, Rizki merasa minder untuk
mengungkapkannya hingga pada tahun 2010 terjadi, dimana Rizki mengungkapkannya di sebuah cafe
namun ia telah mempunyai pasangan sehingga Juno merasa sangat sedih.
Novel yang disajikan dengan bahasa sehari-hari, sehingga pembaca mudah merasakan sedih yang ada
di dalam novel. Selain itu, ukuran tulisan yang terdapat pada novel ini tidak terlalu besar namun tidak
terlalu kecil sehingga pembaca tidak mudah lelah saat membaca.
Meskipun novel ini tergolong sedih, namun pada ending dari novel ini begitu sedih. Pembaca hanya
merasakan sedikit sedih ataupun tidak sama sekali saat membacanya.
Dengan mengesampingkan beberapa kekurangan tadi, novel ini sangat cocok dengan remaja yang suka
galau karena banyak sekali quote yang terdapat pada novel ini. Salah satunya yaitu Jika kau menyukainya,
kau harus mengatakannya.

Anda mungkin juga menyukai