Anda di halaman 1dari 19

MANUSIA DAN CINTA KASIH

Oleh:

KELOMPOK 1

I Nyoman Supardiyana ( 10.101.429 )


Simson Sam Samene ( 10.101.425 )
Desiani Aprianti ( 10.101.423 )
Muqtashida Patsal ( 10.101.427 )
Lusita Fermiati Lamablawa ( 10.101.483 )

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR
MAKASSAR
2010
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................ i

DAFTAR ISI........................................................................................ ii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................ 1

C. Tujuan .................................................................................. 1

BAB II. PEMBAHASAN

A. Manusia dan cinta kasih ...................................................... 2

B. Arti cinta kasih ...................................................................... 4

C. Ungkapan cinta kasih .......................................................... 5


D. Cinta menurut ajaran agama
E. Hubungan manusia dan cinta kasih .

BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................... 8

B. Saran .................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
terselesaikannya makalah ini. Makalah yang penulis buat merupakan
pembelajaran bagi penulis untuk menuju masa depan yang lebih baik.
Makalah ini memberi perhatian yang besar terhadap ilmu
pengetahuan dan tekhnologi. Oleh karena itu, penulis mengangkat judul
manusia dan cinta kasih.
Tiada gading yang tak retak, demikian pula makalah ini, masih
sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun tetap penulis nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Harapan penulis dengan adanya makalah ini dapat memberi manfaat
yang lebih besar bami pembaca teritama bagi diri penulis.

Penulis

Makassar, November 2010


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hakikat cinta kasih yaitu cinta boleh jadi suatu istilah yang sulit
untuk dibatasi secara jelas. Kendatipun demikian, sulit juga untuk
diungkapkan dan diingkari bahwa cinta adalah salah satu kebutuhan hidup
manusia yang cukup fundamental. Begitu fundamentalnya sampai-sampai
membawa Victor Hago, seorang punnjagga terkenal, pada satu
kesimpulan: bahwa mati tanpa cita sama halnya dengan mati dengan
penuh dosa.

Cinta memang sangat erat terpaut dengan kehidupan manusia.


Tidak pernah selintas pun orang berpikir bahwa cinta itu tidak penting,
mereka haus akan cinta, kendatipun demikian, hampir setiap orang tidak
pernah berpikir tentang apa dan bagaimana cinta itu, padahal cinta bisa
diibaratkan sebagai suatu seni yang sebagaimana bentuk seni lainnya
sangat memerlukan pengetahuan dan latihan untuk bisa menggapainya.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Jelaskan pengertian cinta, kasih sayang, kemesraan, pemujaan !

2. Jelaskan arti cinta kasih !

3. Bagaimana ungkapan cinta kasih ?


4. Bagaimana cinta menurut ajaran agama ?

5. Bagaimana hubunagan manusia dan cinta kasih ?

C. TUJUAN

Untuk memamba wawasan penulis bagaimana tentang manusia dan


cinta kasih.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

CINTA

Cinta adalah rasa sangat suka atau rasa sayang kepada sesuatu,
cinta boleh jadi merupakan suatu istilah yang sulit untuk dibatasi secara
jelas. Kendatipun demikian, sulit juga untuk diingkari bahwa cinta adalah
salah satu kebutuhan hidup manusia yang cukup fundamental sampai-
sampai membawa Victor Hago, seorang pujangga terkenal, kepada satu
kesimpulan : bahwa mati tanpa cinta sama halnya denagan mati dengan
penuh dosa.

KASIH SAYANG

Kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan


W.J.S.Poerwardarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau
perasaan suka kepada seseorang. Dalam kasih sayang sadar atau tidak
sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan,
kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga
keduaanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.
Kasih Sayang, dasar komunikasi dalam suatu keluarga.
Komunikasi antara anak dan orang tua. Pada prinsipnya anak terlahir dan
terbentuk sebagai hasil curahan kasih sayang orang tuanya.
Pengembangan watak anak dan selanjutnya tak boleh lebih dari kasih
sayang dan perhatian orang tua. Suatu hubungan yang harmonis akan
terjadi bila hal itu terjadi secara timbal balik antara orang tua dan anak.
Adanya kasih sayang ini mempengaruhi kehidupan si anak dalam
masyarakat. Orang tua dalam memberikan kasih sayangnya bermacam-
macam demikian pula sebalikya. Dari cara pemberian cinta kasih ini dapat
dibedakan :
a. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif.
Dalam hal ini orang tua memberikan kasih sayang terhadap
anaknya baik berupa moral-materiil dengan sebanyak-banyaknya, dan si
anak menerima saja, mengiyakan, tanpa memberikan respon. Hal ini
menyebabkan si anak menjadi takut, kurang berani dalam masyarakat,
tidak berani menyatakan pendapat, minder, sehingga si anak tidak mampu
berdiri sendiri di dalam masyarakat.

b. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif.


Dalam hal ini si anak berlebih-lebihan memberikan kasih sayang
terhadap orang tuanya, kasih sayang ini di berikan secara sepihak, orang
tua mendiamkan saja tingakah laku si anak, tidak memberikan perhatian
apa yang diperbuat si anak.

c. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif.


Disini jelas bahwa masing-masing membawa hidupnya, tingkah
lakunya sendiri-sendiri, tanpa saling memperhatikan. Kehidupan keluarga
sangat dingin, tidak ada kasih sayang, masing-masing membawa caranya
sendiri, tidak ada tegur jika tidak perlu. Orang tua hanya memenuhi dalam
bidang materi saja.

d. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif.


Dalam hal ini orang tua dan anak saling memberikan kasih sayang
dengan sebanyak-banyaknya. Sehingga hubungan antara orang tua dan
anak sangat intim dan mesra, saling mencintai, saling menghargai, saling
membutuhkan.
Sebagai makhluk yang paling sempurna yang telah diciptakan oleh tuhan
tentunya manusia memiliki berbagai kemampuan dan rasa. Dan salah
satu rasa yang dimiliki oleh seorang manusia yaitu rasa saling memiliki
yang sering di representasikan melalui Cinta kasih.

Salah satunya Cinta kasih seorang manusia dapat dibagi menjadi 2 yaitu:

1. Cinta Kasih Secara Vertikal, yaitu meliputi cinta kasih terhadap


Tuhan sebagai sang pencipta termasuk juga apapun yang
berhubungan langsung dengan Tuhan itu sendiri. Seperti Cinta
kasih terhadap Agama, Nabi, KitabSuci, Malaikat, dan lainnya.

2. Cinta Kasih Secara Horisontal, yaitu meliputi cinta kasih terhadap


lingkungannya. seperti Cinta kasih terhadap antar sesama
Manusia, Alam, Hewan dan Tumbuhan.

Cinta kasih bersumber di dalam hati dan bukan bersumber di dalam


otak, hal ini menyebabkan sering sekali cinta kasih tak selaras dengan
logika yang ada. Seperti cinta kasih terhadap Tuhan, apakah seorang
yang mengaku cinta terhadap tuhannya pernah bertemu langsung
dengan-Nya atau berbincang dengan-Nya. Tapi manusia yang cinta
terhadap tuhan-nya sangatlah patuh terhadap perintahnya bahkan dapat
merelakan apapun demi tuhannya.

Tentunya hal ini bertentangan jika manusia memikirkan secara


materill melalui otak. Tapi secara tidak langsung melalui perkataan tuhan
yang disampaikan-Nya melalui Kitab suci, manusia dapatlah mengenal
Tuhan-Nya bahkan dapat mencintai-Nya secara utuh. Hal ini yang
menyebabkan banyak para ahli mengatakan bahwa Cinta Kasih itu adalah
sesuatu yang abstrak.

Sedangkan Cinta kasih secara horizontal sangatlah bermanfaat


dalam kehidupan social seorang manusia, karena cinta kasih itu adalah
awal dari sumber kedamaian. Rasa Cinta kasih sering sekali membawa
manusia memiliki sifat peduli, pelindung, toleransi, dan lemah lembut
terhadap apa yang dicintainya. Dapat dipastikan rasa cinta kasih ini
sangatlah mempengaruhi kehidupan manusia bahkan kerap sekali
membedakan antara manusia dengan mahkluk lainnya dimuka bumi ini.

Hidup tanpa cinta itu kosong. Cinta amat penting dalam kehidupan
manusia. Belumlah sempurna hidup seseorang jika dalam hidupnya tidak
pernah merasakan apa artinya cinta, karena hidup manusia di dunia tidak
sendiri, melainkan selalu melibatkan pihak lain. Dalam diri manusia
terdapat dua sumber kekuatan yang menggerakkan manusia untuk
berbuat dan bertingkah laku, termasuk untuk mencinta dan dicinta. Dua
sumber yang dimaksudkan adalah akal dan budi di satu pihak, dan di
pihak lain adalah nafsu.

KEMESRAAN

Kemesran berasal dari kata mesra, yang artinya perasaan simpati


yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria
wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah
tangga.
Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang
mendalam. Filsuf Rusia, Salovjef dalam bukunya kasih mengatakan jika
seorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis secara serius, is
terlempar keluar dari cinta diri. Ia mulai hidup untuk orang lain.
Kemampuan mencintai memberi nilai hidup kita, dan menjadi ukuran
terpenting dalam menentukan apakah kita maju atau tidak dalam evolusi
kita.

PEMUJAAN
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada
tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan
manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
Hal ini ialah karena pemujaan kepada tuhan adalah inti, nilai dan makna
kehidupan yang sebenarnya.
Tuhan adalah pencipta, tetapi tuhan juga penghancur segalanya, bila
manusia mengabaikan segala perintahnya. Karena itu ketakutan manusia
selalu mendampingi hidupnya dan untuk menghilangkan ketakutan itu
manusia memujanya. Dalam surat Al-Muminin ayat 98 dinyatakan, Dan
aku berlindung kepada mu. Ya tuhanku, dari kehadirannya di dekatku.
Karena itu jelaslah bagi kita semua, bahwa pemujaan kepada tuhan
adalah bagian hidup manusia, karena Tuhan pencipta semesta termasuk
manusia itu sendiri. Dan penciptaan semesta untuk manusia.
Pemujaan-pemujaan itu sebenarnya karena manusia ingin berkomunikasi
dengan Tuhannya. Hal ini berarti manusia mohon ampun atas segala
dosanya. Mohon perlindungan, mohon dilimpahkan kebijaksanaan, agar
ditunjukkan jalan yang benar, mohon ditambahkan segala kekutangan
yang ada padanya.

B. Arti Cinta Kasih

Cinta kasih bersumber pada ungkapan perasaan yang didukung


oleh unsur karsa, yang dapat berupa tingkahlaku dan pertimbangan
dengan akal yang menimbulkan tanggung jawab. Dalam cinta kasih
tersimpul pula rasa kasih sayang dan kemesraan. Belas kasihan dan
pengabdian. Cinta kasih yang disertai dengan tanggung jawab
menciptakan keserasian, keseimbangan, dan kedalaman antara sesama
manusia, dengan lingkungan, dan antara manusia dengan Tuhan.
Secara sederhana cinta kasih adalah perasaan kasih sayang,
kemesraan, belas kasihan dan pengabdian yang diungkapkan dengan
tingkah laku yang bertanggung jawab. Tanggung jawab artinya akibat yang
baik, positif, berguna, saling menguntungkan, menciptakan keserasian,
keseimbangan, dan kebahagiaan, berbagai bentuknya dapat diuraikan
sebagai berikut:

1) Cinta diri

Secara alamiah manusia mencintai dirinya sendiri. Manusia


membenci segala sesuatu yang mendatangkan penderitaan, rasa sakit
dan bahaya lainnya.

Cinta diri erat hubungannya dengan menjaga diri. Manusia menurut


segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya. Gejala yang
menunjukkan kecintaan manusia terhadap dirinya sendiri ialah
kecintaanya luar biasa terhadap harta benda. Sebab manusia
beranggapan dengan harta benda ia dapat merealisasikan semua
keinginannya guna mencapai kesenangan-kesenangan kemewahan
hidup.

2) Cinta sesama manusia

Cinta kepada sesama manusia merupakan watak manusia itu


sendiri. Perlakuan yang baik kepada sesama manusia bukan dalam arti
karena seseorang itu membela, menyetujui, mendukung, atau berguna
bagi dirinya, melainkan datang dari hati nuraninya yang ikhlas disertai
tujuan yang mulia.

3) Adil dan belas kasih


Sering orang berpendapat bahwa belas kasih atau cinta itu di atas
keadilan. Dengan pendapat tersebut mereka bermaksud bahwa perilaku
yang digerakkan atau dimotivasi oleh belas kasih itu lebih utama daripada
kerjaan yang digerakkan oleh rasa keadilan.

4) Pertemuan dan cinta

Pertemuan antara dua orang dapat membangkitkan rasa cinta.


Dalam pertemuan terjadi saling membuka hati, terbuka dan jujur.
Hubungan antar dua orang memuncak dalam hubungan cinta sebab asal
mula hubungan cinta itu adalah anugerah Tuhan. Syarat cinta adalah
kerendahan hati pada orang yang memanggil, kesediaan pada orang yang
dipanggil. Dalam cinta timbul komunikasi, kebersamaan yang sungguh-
sungguh komunikatif dan selalu mengandung suatu imbauan kepada
sesama.

5) Cinta kepada Tuhan (Allah swt)

Puncak cinta manusia yang paling tinggi, mulia, jernih dan spiritual
ialah cintanya kepada Allah dan kerinduannya kepada-Nya. Tidak hanya
shalat, pujian dan doanya, tetapi semua tindakan dan tingkah lakuknya
ditujukan kepada Allah, mengharapkan penerimaan dan ridha-Nya.

Cinta seorang mukmin kepada Allah melebihi cintanya kepada


segala sesuatu yang ada di dalam kehidupan ini, melebihi cintanya
kepada dirinya sendiri, anak-anaknya, isterinya, kedua orang tuanya,
keluarganya dan hartanya.

Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah merupakan


pendorong dan mengarahkannya kepada penundukkan semua bentuk
kecintaan lainnya. Cinta kepada Allah akan membuat seseorang akan
menjadi mencintai sesama manusia, hewan, semua makhluk Allah, dan
seluruh alam semesta. Hal ini terjadi karena semua yang ada dipandang
sebagai manifestasi Tuhannya, sebagai sumber kerinduan spiritualnya
dan harapan kalbunya.

C. UNGKAPAN CINTA KASIH

Cinta kasih adalah ungkapan perasaan yang diwujudkan dengan


tingkah laku, seperti dengan kata-kata, tulisan, gerak, atau media lainnya.

Ungkapan dengan kata-kata atau pernyataan, misalnya ungkapan. Aku


cinta padamu. Ungkapan dengan tulisan, misalnya surat cinta, surat Ibu
kepada putrinya. Ungkapan dengan gerak, misalnya salaman, pelukan,
dan rangkulan. Ungkapan dengan media, misalnya setangkai bunga,
benda suvernir dan benda kado. Ungkapan-ungkapan ini selain dalam
bentuk nyata, juga dalam bentuk karya budaya, misalnya seni suara, seni
sastra, seni drama, film, dan seni lukis.

Orang yang mempunyai pesona cinta kasih, hidupnya penuh gairah,


semangat, banyak inisiatif, dan penuh kreatif, bagi seniman perilaku cinta
kasih dituangkan dalam bentuk karya budaya sehingga dapat dinikmati
pula oleh masyarakat/khalayak. Dengan demikian, masyarakat dapat
memetik nilai-nilai kemanusia yang terungkap melalui karya budaya itu.

D. CINTA MENURUT AJARAN AGAMA

- Cinta Diri

Cinta Diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Al-Quran


telah mengungkpkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri ini,
kecenderungannya untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan
berguna bagi dirinya, dan menghindari diri dari segala sesuatu yang
membahayakan kesalahan dirinya, melalui ucapan Nabi Muhammd SAW,
bahwa seandainya beliau mengetahui hal-hal gaib, tentu beliau akan
memperbanyak hal-hal yang baik bagi dirinya dan menjauhkan dirinya dari
segala keburukan.

- Cinta Kepada Sesama Manusia

Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan


keharmonisan dengan manusia lainnya, tidak boleh tidak ia harus
membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Allah ketika
member isyarat tentang kecintaan manusia pada dirinya sendiri, seperti
yang tampak pada keluh kesahnya apabila ia tertimpa kesusahan dan
usahanya yang terus menurus untuk memperoleh kebaikan serta
kebakhilannya dalam memberikan sebagian karunia yang diperolehnya,
setelah itu Allah langsung memberi pujian kepada orang-orang yang
berusaha untuk tidak berlebih-lebihan dalam cintanya kepada diri sendiri
dan melepaskan diri dari gejala-gejala itu.

E. Hubungan Manusia dan Cinta Kasih

Manusia dan Cinta kasih, kita sebagai manusia, makhluk


tuhan yang paling sempurna memerlukan rasa cinta kasih terhadap
sesama. cinta kasih adalah rasa yang sangat mendalam dan
mengungkapkan rasa cinta itu kepada yang dicintainya.
A. Cinta dan Nafsu

Cinta adalah rasa sangat suka atau sayang kepada seseorang dan
cinta itu adalah rasa yang mendalam yang bersifat manusiawi yang
artinya hanya pada manusialah cinta timbul dan berkembang sedangkan
jika pada binatang hanya sebatas pada nalurinya untuk melindungi
sejenisnya, sadangakan cinta yang bersifat rokhaniah atau nafsu yang
sifatnya jasmaniah adlah rasa cinta yang dapat memberikan semangat
dalam hidup bagi orang yang mencintai dan bagi yang menerimanya,
dirasakan sebagai kebahagian, sedangkan nafsu cenderung memuaskan
dorongan seks semata, jadi intinya cinta itu menunjukan pwerilaku
memberi sedangkan nafsu cenderung menuntut, jadi mungkin ketika kita
ditanyakan oleh orang-orang sekitar atau pun kekasih kita sudah bisa
mendapatkan jawaban apa yang tepat keitka kita diajukan pertanyaan
seperti itu.

B. Unsur- unsur cinta


Erich Fromm (1983:24-27) didalam bukunya menyebutkan
bahwa cinta itu terutama memberi bukan menerima. Yang paling penting
dalam memberi adalah hal-hal yang bersifat manusiawi bukan materi.
Setelah kita ketahui diatas cinta itu apa, dan apa perbedaan dengan
nafsu. pengasuhan, contohnya adalah cinta seorang ibu kepada anaknya

* tanggungjawab, adalah tindakan yang benar-benar bardasar atas suka


rela oleh karena itu tanggung jawab merupakan penyelenggaraan atas
kebutuhan fisik.

* perhatian, merupakan suatu perbuatan yang bertujuan untuk


mengembangkan pribadi orang lain, terutama agar mau membuka dirinya,
memperhatikan sebagaimana adanya.

* pengenalan, merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia.


Jadi jika kita mencintai seseorang, keluarga, sahabat ataupun kekasih
intinya kita memberikan unsur-unsur diatas kepada mereka yang kita
cintai, dengan saling bertanggung jawab membarikan perhatian dan saling
mengenal serta menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing kita
akan saling mengasuh dan menjaga dengan orang-orang yang kita cintai.

C. Cinta ideal punya tiga unsur


Segitiga cinta, sebuah artikel yang ditulis oleh Dr.Salito
W.Sarwono mengungkapkan tentang cinta, bahwa cinta ideal memiliki 3
unsur yaitu keterikatan, keintiman, dan kemesraan, yang artinya masing-
masing adalah:

1.Keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama orang


yang dicintai segala prioritas hanya untuk dia.

2.Keintiman yaitu adanya kebiasaan kebiasaan dan tingkah laku yang


menunjukan bahwa tidak ada jarak lagi, sehingga panggilan formal
digantikan dengan sekaedar memanggil nama atau sebutan lain
seperti sayang, makan / minum dari satu piring /cangkir dan tidak
saling menyimpan rahasia.

3.Kemesraan yaitu rasa ingin membalai atau dibelai, rasa kangen


apabila jauh atau lama tidak bertemu, ucapan-ucapan yang
menyatakan keintimannya dan kemesraanya kurang misalnya sahabat
karib atau saudara sekandung, atau juga sebaliknya, cinta yang seperti
ini disebut cinta yang pincang. Karena itu untuk mendapatkan cinta
yang ideal kita harus sayang, saling mencium, merangkul.

Tapi Dr.Sarlito juga mengemukakan bahwa tidak semua unsur


cinta sama kuat, kadang-kadang ada keterkaitannya kuat tetapi dapat
menjaga dan membina ketiga unsur tersebut dengan baik kepada orang
yang kita cintai, terutama pada pasangan hidup kita.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Cinta memang sesuatu yang indah dan mulia, hanya ukuran dan
nilai cinta berbeda beda. Cinta, khususnya antara dua pasang kekasih,
terutama bila terjadi diantara dua remaja, kaum muda, maka seolah
seolah dunia ini hanya mereka berdualah yang ada dan yang memilikinya.

Indah, mulia tetapi juga sering berakhir tragis seperti dikisahkan


dalam cerita legendaris dari dramawan dan sastrawan Inggris William
Shakespeare melalui ~ Romeo and Juliet ~ atau Sampek & Ingtay cerita
cinta kuno dari Tiongkok, Siti Nurbaya oleh Marah Roesli dari Indonesia.
Masih banyak lagi tentunya cerita sejenis. Cinta yang menurut alur pikiran
penulisnya, pencetus kisah romantis dan melankolis ini dibumbui dengan
liku liku percintaan yang mempunyai ikatan kuat dan murni, sebuah cinta
sejati.

Semua ini untuk menguras airmata pembacanya. Selalu indah


penuh pengorbaan dan mengharukan. Ini hanya sebuah kisah khayalan
yang didramatisir. Masih adakah cinta seperti itu pada kenyataan,
khususnya jaman sekarang ? Dunia yang makin maju kedepan dengan
loncatan loncatan yang kadang mencengangkan dalam segala bidang,
terutama `arti kebebasan` yang justru sering digunakan sebagai pintu
gerbang untuk melewati batas batas yang seharusnya tetap dijaga dan
tidak dilanggar.

Ladang dan kesempatan untuk melakukan hubungan cinta atau


bercinta tersedia dan terbuka luas dan bebas, hampir tanpa batas
dibanding jaman ketika cerita romantis yang penuh keindahan cinta itu
ditulis. Sebebas terjadinya penyimpangan penyimpangan yang pada
umumnya berakhir penuh derita dan penderitaan, bahkan malapetaka.
Tidak sedikit menghantui sepanjang sisa hidup.

B. SARAN

Sebagai makhluk social harus saling mencintai sesama manusia


karena cinta kasih itu mulia. Cinta kasih bisa sangat indah. Tetapi,
manakala cinta kasih itu tidak sesuai dengan apa yang dibayangkan, apa
yang diperkirakan, apa yang didambakan dan diharapkan dan bahkan
jauh dari bayang bayang keindahan.
DAFTAR PUSTAKA

Djoko widaghho. 2010. Ilmu budaya dasar. Jakarta. PT Bumi Aksara

http://4.bp.blogspot.com/_TstVnG1yTtg/S8RU8RH82pI/AAAAAAAAAEY/E
2FDxwNufs/s1600/loov.jpeg

Anda mungkin juga menyukai