Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semakin majunya kehidupan semakin banyak pula masalah yang kita hadapi baik dari
bidang pendidikan, ekonomi, politik, budaya, kesehatan dll. Akan tetapi semua itu memiliki
keutungan dan kerugian. Setiap masakah pasti memiliki jalan keluar walaupun semua itu
tidak mudah. Salah satu kesehatan yang kita hadapi adalah penyakit demam ross river.
Demam ros river adalahbpenyakit infeksi yang disebabkan oleh virus yang disebabkan
oleh vektor nyamuk tapi pada umumnya demam ross river bukan merupakan kodisi kesehatan
yang fatal tetapi kondisi ini dapat menyebabkan kondisi yang tidak nyaman. Kondisi demam
ross river banyak ditemukan di daerah papua dan penyebabnya adalah virus yang berasal dari
keluarga Togalividae.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep penyakit demam ross river ?
2. Bagaimana Asuhan keperawatan pada klien demam ross river ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep penyakit demam ross river
2. Untuk mengetahui konsep asuhan keperawatan pada demem ross river
BAB 2

KONSEP PENYAKIT

2.1 Definisi
Demam Ross River adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus yang disebarkan
melalui vektor nyamuk. Pada umumnya, demam Ross River bukan merupakan kondisi
kesehatan yang fatal, tetapi kondisi ini kadang bisa menimbulkan ketidak nyamanan
penderita.
2.2 Tanda dan Gejala
Gejala yang muncul pada kondisi demam Ross River biasanya ringan. Gejala yang
paling sering muncul adalah nyeri dan pembengkakan pada daerah persendian dan otot
penderita.
Gejala gejala lain yang ditemukan adalah:
1. Perasaan lemas dan cepat capek
2. Muncul bintik bintik kemerahan pada badan penderita
3. Rasa kesemutan pada telapak tangan dan kaki
4. Sakit kepala, terutama di belakang mata
5. Pembengkakan kelenjar getah bening
6. Demam
2.2 Etiologi
Penyebab demam Ross River adalah virus yang berasal dari keluarga Togaviridae. Virus
ini disebarkan dari melalui vektor nyamuk Culex atau Aedes yang banyak ditemukan di
daerah tropis.
Virus ini tersebar oleh nyamuk betina jenis tertentu.Nyamuk betina minum darah hewan
dan manusia. Jika minumnya dari hewan yang terkena, maka nyamuk itu mungkin dapat
tertular oleh virus tersebut. Virus ini lalu berkembangbiak di dalam tubuh nyamuk dan
disampaikan kepada hewan lain atau manusia bila nyamuknya minum darah lagi, Infeksi
cenderung memuncak pada bulan-bulan musim panas dan gugur, Virus ini tidak tersebar
langsung di antara sesama manusia.
2.3 Patofisiologi
2.4 Manifestasi Klinis
2.5 Komplikasi
2.6 Penatalaksanaan
Obat untuk mencegah terifeksi oleh virus Ross River, belum tersedia, Karena penyebaran
penyakit ini adalah melalui gigitan nyamuk, individu perlu mengusahakan pencegahan dari
gigitan nyamuk.
Beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain:
1. Memakai pakaian yang menutupi kulit
2. Memakai krim anti nyamuk
3. Tidur dengan memakai kelambu
Penataan lingkungan:
1. Menjaga kebersihan dan mengeringkan genangan air disekitar rumah
2. Melakukan eradikasi (dengan membunuh jentik jentik) nyamuk secara rutin untuk
memutus siklus hidup nyamuk
BAB 3

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Pengkajian
1. Identitas klien
2. Keluhan utama
3. Riwayat keluhan saat ini
4. Riwayat kesehatan masa lalu
5. Pengkajian pola kesehatan
a. Pemeliharaan dan persepsi terhadap kesehatan
b. Nutrisi
c. Cairan
d. Aktivitas
e. Tidur dan istirahat
3.2 Diagnosa
1. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus
2. Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan otot
4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan munculnya bintik-bintik merah pada tubuh
5. Ansietas berhubungan dengan proses penyakit
3.3 Intervensi
1. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus
Tujuan :
1. Hipertermi dapat teratasi
Kriteria hasil :
1. Suhu tubuh dalam batas normal
Intervensi
1. Observasi tanda-tanda vital terutama suhu tubuh
2. Beri Kompres dingin (air biasa) pada daerah dahi dan ketiak
3. Ganti pakaian yang basah oleh keringat
4. Anjurkan untuk hindari pemakain baju yang tebal
5. Anjurkan untuk banyak minum air putih
6. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat antipiretik
2. Nyeri berhubungan dengan prosrs inflamasi
Tujuan :
1. nyeri dapat teratasi
Kriteria hasil :
1. Mampu mengontrol nyeri
2. Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan mengunkan manajemen nyeri
3. Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, fkekuensi, dan tanda nyeri)
4. Menyatakan rasa nyaman nyeri berkurang
Intervensi
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komperhensif termaksut lokasi
2. Beri posisi nyaman, usahakan situasi ruangan yang tenang
3. Alihkan perhatian pasien dari rasa nyeri
4. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan otot
Tujuan :
1. Dapat beraktivitas seperti semula
Kriteria hasil:
1. Mampu melakukan aktivitas tanpa di bantu oleh perawat atau keluarga
Intervensi :
1. Kaji tingkat kemampuan klien dalam gerak
2. Ajarkan latihan gerak ROM pasif / aktif
3. Libatkan keluarga untuk melatih aktivitas klien
4. Konsultasikan dengan fisioterapi
3.4 Implementasi
Suatu tindakan perencanaan yang telah disunsun dengan cermat dan rinci yang dilakukan
oleh perawat untuk membantu klien dari masalah satutus kesehatan yang dihadapi ke status
kesehatan yang lebih baik yang mengambarkan kriterian hasil yang diterapkan.
3.5 Evaluasi
1. Suhu tubuh klien dalam batas normal
2. Klien dapat mengontrol nyeri
3. Klien dapat mengenali rasa nyeri
4. Klien dapat melakukan aktivitas tanpa bantuan perawat atau keluarga
BAB 4

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai