Anda di halaman 1dari 3

Definisi

Gonore adalah infeksi menular seksual pada epitel dan umunya bermanifestasi sebagai
cervicitis, uretritis, proctitis, dan conjungtivitis. Bila tidak diterapi, infeksi ini dapat
menimbulkan komplikasi lokal seperti endometritis, salpingitis, TOA, bartolinitis, peritonitis,
dan perihepatitis pada pasien wanita, periuretritis dan epididimitis pada pasien pria, dan
oftalmia neonatorum pada neonatus. Gonokokemia diseminata merupakan kejadian jarang
yang bermanifestasi sebagai lesi kulit, tenosinovitis, arthritis, dan pada kasus jarang
endokarditis atau meningitis.

Epidemiologi

Insiden gonore telah menurun secara signifikan di AS, namun masih terdapat 325.000 kasus
baru di tahun 2006. Gonore tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat utama di dunia,
yang merupakan penyebab utama morbiditas di Negara berkembang dan dapat berperan
dalam transmisi HIV. Gonore terutama mengenai pasien muda, kulit berwarna, tidak
menikah, penduduk kota dengan tingkat pendidikan rendah. Jumlah kasus yang diilaporkan
mungkin hanya mewakili setengah dari jumlah kasus sebenarnya, hal ini disebabkan
kurangnya pelaporan, diterapi sendri, dan terapi nonspesifik tanpa diagnose yang ditegakkan
secara laboratorium. Jumlah kasus gonore yang dilaporkan di AS meningkat dari 250.000
pada awal 1960 menjadi 1,01 juta pada 1978. Puncak insiden gonore terjadi pada 1975
dengan 468 kasus / 100.000 populasi di AS. Puncak insiden ini dipengaruhi oleh interaksi
beberapa variabel, termasuk peningkatan akurasi diagnosis, perubahan pola penggunaan
kontrasepsi dan perubahan perilaku seksual. Insiden penyakit ini kemudian menurun menjadi
120 kasus per 100.000 pendudukk. Penurunan lebih lanjut pada nsiden gonore di AS pada 2
dekase terakhir disebabkan meningkatkan penggunaan kondom sebagai usaha kesehatan
masyarakat untuk menurunkan transmisi HIV. Saat ini, attack rate di AS paling tinggi pada
usia 15-19 tahun dan wanita usia 20-24 tahun. Dilihat dari etnis, insidennya tertinggi pada
Afrika Amerika dan terendah pada Asia Pasifik. Insiden gonore lebih tinggi pada Negara
berkembang daripada Negara maju. Insiden infeksi menular seksual di Negara berkembang
sulit ditentukan secara tepat karena terbatasnya pendataan dan criteria diagnosis yang
bervariasi. Penelitian di Afrika telah menunjukkan bahwa infeksi menular seksual
nonulceratif seperti gonore merupakan factor transmisi HIV. Gonore ditransmisikan dari pria
ke wanita lebih efisien daripada arah sebaliknya. Tingkat tranamisi pada wanita melalui
hubungan seksual tanpa proteksi dengan pria terinfeksi sebesar 40-60%. Gonore orofaring
teradi pada 20% wanita yang melakukan felatio dengan partner yang terinfeksi. Transmisi
melalui cunnilingus jarang. Pada berbagai populasi terdapat minoritas individu yang memiliki
tingkat penularan terbesar. Faktor instrumental lain dalam bertahannya gonore di populasi
adalah banyak individu terinfeksi yang asimtomatik atau hanya sedikit gejala yang dapat
diabaikan. Pada pasien ini, tidak seperti individu simtomatik, tidak membatasi aktivitas
seksual sehingga teerus menularkan infeksi.

Etiologi
- Penyebab pasti penyakit gonore adalah bakteri Neisseria gonorrhea
yangbersifat patogen.
- Bentuk biji kopi, tersusun dua-dua: tunggal dan bergerombol
- Pewarnaan Gram: kuman merah dengan latar belakang biru
- Daerah yang paling mudah terinfeksi adalah daerah dengan mukosa
epitelk u b o i d a t a u l a p i s ge p e n g ya n g b e l u m b e r k e m b a n g p a d a w a n i t a
ya n g belum pubertas.
- Masa inkubasi, dari waktu terpapar bakteri sampai mengembangkan
gejala biasanya 2 sampai 5 hari. Tetapi bisa saja tak bergejala sampai
30hari.
PATOFISIOLOGI

Konjungtiva adalah lapisan mukosa yang membentuk lapisan terluar mata. Iritasi apapun padamata dapat
menyebabkan pembuluh darah dikonjungtiva berdilatasi. Iritasi yang terjadi ketikamata terinfeksi
menyebabkan mata memproduksi lebih banyak air mata. Sel darah putih dan mukusyang tampak di
konjungtiva ini terlihat sebagai discharge yang tebal kuning kehijauan.
Perjalanan penyakit pada orang dewasa secara umum, terdiri atas 3 stadium :1. Infiltratif 2. Supuratif atau
purulenta3. Konvalesen (penyembuhan), hipertrofi papil.1. Stadium Infiltratif.Berlangsung 3 4 hari, dimana
palpebra bengkak, hiperemi, tegang, blefarospasme, disertairasa sakit. Pada konjungtiva bulbi terdapat injeksi
konjungtiva yang lembab, kemosis danmenebal, sekret serous, kadang-kadang berdarah. Kelenjar
preauikuler membesar, mungkindisertai demam. Pada orang dewasa selaput konjungtiva lebih bengkak dan
lebih menonjoldengan gambaran hipertrofi papilar yang besar. Gambaran ini adalah gambaran spesifik
gonoredewasa. Pada umumnya kelainan ini menyerang satu mata terlebih dahulu dan biasanyakelainan ini
pada laki-laki didahului pada mata kanannya.
2. Stadium Supurativa/Purulenta.Berlangsung 2 3 minggu, berjalan tak begitu hebat lagi, palpebra masih
bengkak, hiperemis,tetapi tidak begitu tegang dan masih terdapat blefarospasme. Sekret yang kental campur
darahkeluar terus-menerus. Pada bayi biasanya mengenai kedua mata dengan sekret kuning kental,terdapat
pseudomembran yang merupakan kondensasi fibrin pada permukaan konjungtiva.Kalau palpebra dibuka,
yang khas adalah sekret akan keluar dengan mendadak (memancar muncrat), oleh karenanya harus hati-hati
bila membuka palpebra, jangan sampai sekretmengenai mata pemeriksa.
3. Stadium Konvalesen (penyembuhan)
Berlangsung 2 3 minggu, berjalan tak begitu hebat lagi, palpebra sedikit bengkak,konjungtiva palpebra
hiperemi, tidak infiltratif. Pada konjungtiva bulbi injeksi konjungtivamasih nyata, tidak kemotik, sekret jauh
berkurang. Pada neonatus infeksi konjungtiva terjadi pada saat berada pada jalan kelahiran, sehingga
pada bayi penyakit ini ditularkan oleh ibu yang sedang menderita penyakit tersebut. Pada
orangdewasa penyakit ini didapatkan dari penularan penyakit kelamin sendiri.Pada neonatus, penyakit ini
menimbulkan sekret purulen padat dengan masa inkubasi antara 12 jam hingga 5 hari, disertai
perdarahan sub konjungtiva dan konjungtiva kemotik.

Fauci, et al. 2011. Harisons Principles of Internal Medicine, 18th Ed. McGraw-Hill : USA.
Martha, et al.2011. Urethritis. Medscape for iPhone. United Kingdom : eMedicine.
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. IPD FKUI Pusat. Jakarta.
Talhari, S., Benzaquen, A., Orsi, A.T. 1997. Diseases Presenting As Urethritis/Vaginitis: Gonorrhoea, Chlamydia, Trichomoniasis,
Candidiasis, Bacterial Vaginosis.

Anda mungkin juga menyukai