Anda di halaman 1dari 2

ALTERNATIF PENANGANAN ANAK HIPERAKTIF MENGGUNAKAN

TERAPI GELOMBANG OTAK

Pembahasan

Terapi gelombang otak adalah jenis terapi permainan untuk merangsang otak agar
menghasilkan impuls-impuls listrik. Aliran listrik ini, yang lebih dikenal sebagai
gelombang otak. Gelombang otak diukur dengan dua cara yaitu amplitudo dan
frekuensi. Amplitudo adalah besarnya daya impuls listrik yang diukur dalam satuan
micro volt. Frekuensi adalah kecepatan emisi listrik yang diukur dalam cycle per detik,
atau hertz. Frekuensi impuls menentukan jenis gelombang otak yaitu beta, alfa, theta, dan
delta. Jenis atau kombinasi dan jenis gelombang otak menentukan kondisi kesadaran pada
suatu saat.Pandangan keliru yang selama ini ada dalam benak banyak orang adalah
otak hanya menghasilkan satu jenis gelombang pada suatu saat. Saat kita aktif berpikir kita
berada pada gelombang beta. Kalau kita rileks kita berada di alfa. Kalau sedang ngelamun,
kita di theta. Dan, kalau tidur lelap kita berada di delta. Pandangan itu salah. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pada suatu saat, pada umumnya, otak kita menghasilkan empat
jenis gelombang secara bersamaan, namun dengan kadar yang berbeda. Dalam kondisi
tertentu, misalnya meditasi, kita dapat secara sadar mengatur jenis gelombang otak
mana yang ingin kita hasilkan. Setiap orang punya pola gelombang otak yang unik dan
selalu konsisten. Keunikan itu tampak pada komposisi ke empat jenis gelombang pada
saat tertentu. Komposisi gelombang otak itu menentukan tingkat kesadaran seseorang.
Meskipun pola gelombang otak ini unik, tidak berarti akan selalu sama sepanjang
waktu. Kita dapat secara sadar, dengan teknik tertentu, mengembangkan komposisi
gelombang otak agar bermanfaat bagi diri kita.
Hasil

Terapi gelombang otak anak ADHD dapat dilakukan dengan mendengarkan suara serangga

2. Pemanfaatan bunyi serangga dalam pembelajaran matematika dapat digunakan untuk


meningkatkan perhatian siswa hiperaktif.

3. Peningkatan perhatian siswa hiperaktif ditandai dengan menurunnya perilaku


pengganggu perhatian dari 8/9 kali menjadi 4/5 kali dalam dua jam pelajaran. Atau
dari prosentase skor tertinggi 95,5% menjadi 48,8%.

4. Penurunan perilaku pengganggu perhatian pembelajaran dengan angka diatas


dibutuhkan waktu 960 menit atau 24 jam pelajaran.

5. Langkah pembelajaran pemanfaatan bunyi serangga, pada tahap eksplorasi siswa


dikondisikan untuk menghayati alunan bunyi serangga untuk menarik minat anak,
tahap eksplanasi bunyi serangga dikondisikan dengan suara sayup-sayup mengiringi
penjelasan konsep matematika dan diskusi dengan teman sebaya. Tahap ekspansi bunyi
serangga diatur sedemikian rupa untuk menarik perhatian ketika anak bertanya,
menjawab pertanyaan dan melakukan aktifitas tak terkontrol

Anda mungkin juga menyukai