Tripura, India
Abstrak
Herpes zoster (HZ) infeksi virus akut ditandai dengan lesi kulit vesikular yang
disebabkan oleh reaktivasi Infeksi laten dengan virus varicella zoster (VZV) setelah infeksi
varicella primer mengenai dermatom. Studi ini secara retrospektif menganalisis kasus herpes
zoster, bertujuan untuk mengetahui distribusi umur dan jenis kelamin, variasi dan
karakteristik morfologi, tingkat keparahan dan adanya faktor predisposisi dari herpes zoster
di bagian negara ini. Dari 149 kasus, 98 adalah laki-laki dan 51 adalah perempuan dengan
rasio laki-laki terhadap perempuan 1,92: 1 dan usia rata-rata kejadian ini adalah 55 tahun.
Hampir 98% kasus ini yang mengalami neuralgia segmental selama infeksi herpes zoster dari
intensitas ringan hingga berat. Dermatitis torak biasanya (64; 42,95%) terkena diikuti oleh
tengkorak, serviks, lumbal, dan sakral. Dua belas (8.05%) pasien memiliki lebih dari satu
keterlibatan dermatom dan semuanya memiliki faktor pemicu dalam bentuk penyakit yang
sudah ada sebelumnya dengan atau tanpa terapi imunosupresif. Namun, kaitan HIV dengan
Herpes zoster sangat minim di bagian negara ini dibandingkan dengan penelitian lainnya
Pendahuluan
Herpes zoster (HZ) disebabkan oleh reaktivasi laten infeksi virus varicella zoster
(VZV) setelah infeksi varicella primer. Ini adalah infeksi virus akut yang ditandai oleh lesi
kulit vesikular, yang biasanya disebarkan beberapa dermatom sensorik unilateral. Hal ini
menyebabkan cacar air dan kemudian tetap laten selama puluhan tahun di saraf kranial,
radiks dorsalis, dan ganglia sistem saraf otonom sepanjang seluruh sumbu saraf. Pengaktifan
kembali virus dari penurunan kekebalan spesifik, yang pada gilirannya dapat dipicu oleh
faktor predisposisi yaitu, usia, genetik, trauma, sengatan matahari, kelelahan, stres
psikologis, imunosupresi atau radiasi.
Gambaran klinis penyakit mulai dari ringan hingga diseminata berkaitan dengan
respon imun yang bervariasi pada orang yang berbeda meskipun dalam kebanyakan kasus
memiliki gejala klinis klasik, namun terkadang, menjadi tantangan pengetahuan bahkan bagi
dokter yang berpengalaman. Komplikasi lain yang penting dan paling sulit adalah post
herpetic neuralgia (PHN) yang sangat sulit bagi pasien maupun dokter dan untuk
memperbaikinya, dan tidak ada satu pun obat yang efektif untuk menyembuhkan masalah
komplikasi ini.
Herpes zoster adalah salah satu infeksi oportunistik yang terjadi pada pasien HIV
seropositif. Kejadian herpes zoster sangat meningkat pada orang yang terinfeksi HIV. Pada
pasien HIV, HZV hadir dalam beragam cara seperti melibatkan multi-dermatomal, krusta,
nodular atau vesiculo-pustular, ulseratif, dan lesi ektimatous yang mungkin dapat diseminata
atau terlokalisir.
Penelitian ini untuk mengetahui distribusi usia dan jenis kelamin,variasi dan
karakteristik morfologi, tingkat keparahan dan adanya faktor predisposisi terjadinya herpes
zoster pada tubuh kita yang berada di negara ini.
Kesimpulan:
Studi ini menunjukkan kejadian herpes zoster yang lebih tinggi di negara ini dengan
laki-laki yang dominan. Zoster yang berkaitan dengan rasa nyeri dan keterlibatan segmental
telah sebanding dengan hasil penelitian India lainnya. Insiden presentasi atipikal dan herpes
terkait HIV sangat rendah dibandingkan dengan bagian lain negara ini.
Daftar Pustaka :
1. Judul
Analisis Retrospektif Pada Profil Klinis Dan Presentasi Pada Pasien Herpes Zooster Di
Trikura, India
2. Penulis
- dr . Gautam Mazumder
- dr. Amar Knti Chakma
- dr. Rajat Datta
3. Departemen Penulis
Department of Dermatology Tripura Medical Collage and Dr. B.R. Ambedker Memorial
Teaching Hospital, Hapania, Agartala, Tripura, India
4. Penerbit
Indian Journal of Applied Reasearch
5. Jenis Penelitian
Penelitian Analisis Retrospektif
6. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui distribusi usia dan jenis kelamin, variasi dan
karakteristik morfologi, keparahan dan terdapatnya faktor predisposisi pada herpes
zooster di Tripura, India
7. Metodologi Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain analisis retrospektif, dengan 149
pasien sebagai sampel penelitian yang diambil dari data 4 tahun terakhir (2012-2015).
8. Hasil
- Perbandingan pria dan wanita adalah 1,92:1
- Usia rata-rata adalah 55 tahun
- Hampir 98% kasus memiliki gejala neuralgia segmental yang terjadi selama infeksi
herpes zoster
- Dermatom yang sering terkena adalah dermatom thorakalis yaitu sebanyak 64 kasus
(42,95%)
- Dua belas pasien mengenai lebih dari satu dermatom dan semuanya memiliki faktor
predisposisi yaitu penyakit sebelumnya dengan atau tanpa imunosupresif
- Kejadian HIV associated Herpes zooster minimal pada penelitian ini
9. Kelebihan Penelitian
- Penelitian ini menampilkan profil pasien yang diteliti secara lengkap, sehingga
tergambarkan herpes zooster ini secara menyeluruh, baik dari segi faktor resiko
hingga manifestasi klinisnya
10. Kekurangan Penelitian
Pada material dan metode tidak dijelaskan perumusan sampel penelitian, sehingga dapat
memberikan keraguan terhadap pembaca bahwa sampel ini sudah mewakili populasi atau
belum.