PENDAHULUAN
Gagal jantung disebut juga CHF (Congestive Heart Failure) atau Decomp
(Price, S. A. 2002).
Gagal jantung adalah penyakit klinis yang sering terjadi. Hasil Survey
19,8% pada tahun 1993 menjadi 24,4% pada tahun 1998. Sementara hasil
Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 1986 dan 2001 terlihat adanya
Akhir- akhir ini insiden gagal jantung mengalami peningkatan. Gagal jantung
merupakan tahap akhir dari seluruh penyakit jantung dan merupakan masalah
(CHF)
10. Untuk mengetahui komplikasi Congestive Heart Failure (CHF)
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
sel-sel tubuh akan nutrient dan oksigen secara adekuat (Udjianti Wajan Juni,
2011:153 ).
2002).
1. Anatomi Kardiovaskuler
jantung merupakan jaringan istimewa karena kalau dilihat dari bentuk dan
susunannya sama dengan otot serat lintang, tetapi cara bekerjanya
menyerupai otot polos yaitu di luar kemauan kita (dipengaruhi oleh susunan
tumpul (pangkal jantung) dan disebut juga basis kordis. Di sebelah bawah
agak runcing yang disebut apeks kordis. Letak jantung di dalam rongga dada
belakang kiri antara kosta V dan VI dua jari di bawah papilla mamae. Pada
tempat ini teraba adanya denyutan jantung yang disebut iktus kordis.
Ukurannya lebih kurang sebesar genggaman tangan kanan dan beratnya kira-
kira 250-300 gram. Di antara dua lapisan jantung ini terdapat lender sebagai
hampir separuh dari seluruh berat jantung, terdiri dari otot bergaris. Jika ia
seluruh jaringan tubuh. Otot jantung, merupakan jaringan sel-sel yang bersifat
cepat di seluruh bagian otot-otot jantung. Tiap sel otot jantung di pisahkan
jantung. Otot-otot atrium umumnya tipis dan terdiri dari dua lapisan yang
berasal dari sudut sebelah kanan jantung, sedangkan otot ventrikelnya lebih
tebal dan terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan superficial, lapisan tengah dan
laipsan dalam. Ventrikel kiri memiliki dinding 2-3 kali lebih tebal daripada
dinding ventrikel kanan dan mendominasi bangunan dasar otot jnatung dalam
menjadi lapisan tengah dan lapisan dalam. Di dalam ventrikel, ketiga lapisan
2012).
2. Fisiologi Kardiovaskuler
paru dan sistem sirkulasi umum. Pembuluh darah pada kedua sistem
darah dari jantung ke jaringan sel-sel tubuh dan 2) pembuluh darah balik
(vena) yang mengalirkan darah dari jaringan sel-sel tubuh ke jantung. Pada
orang normal, darah yang masuk ke jantung melalui vena cava, kemudian
keluar dari jantung melalui bilik kiri ke sistem sirkulasi umum menuju ke
sebesar 5 liter per menitnya dan dapat meningkat pada olahraga yang berat
jaringan tetap lebih tinggi, sehingga memungkinkan darah dari jaringan sel
arteri dan subarteri yang terdapat di dalam jaringan sel dan organ, yang
vitamin dan mineral serta di lain pihak darah akan mengangkut kembali
didalam sistem vena menuju ke jantung. Aliran darah balik ini akan
2.3 Etiologi
a. Secara Umum
Tetapi untuk alasan yang tidak jelas, hipertrofil otot jantung tadi tidak
dapat berfungsi secara normal, dan akibatnya akan terjadi gagal jantung.
gagal jantung karena kondisi ini secara langsung merusak serabut jantung,
2000).
b. Faktor resiko
a)Usia
Laki-laki yang berusia lebih dari 45 tahun dan wanita yangberusia lebih
c) Penyakit Lain
jantung.
a)Kolesterol
jantung.
b)Hipertensi
alkohol, dan jaga polamakan sehat. Apabila tekanan darah tidak terkontrol
denganperubahan pola hidup tersebut, dokter akan meresepkan obatanti
berat. Diet tinggi serat (sayuran, buah-buahan),diet rendah lemak, dan olah
Suddarth, 2000).
2.4 Klasifikasi
kelainan fungsional :
vena pulmonalis.
edema pulmo.
pertukaran gas.
d.Berdebar-debar
e.Mudah lelah
Terjadi karena curah jantung yang kurang yang menghambat jaringan dan
untuk bernapas dan insomnia yang terjadi karena distress pernapasan dan
batuk.
f.Batuk-batuk
b.Batuk-batuk
c.Sianosis
d.Suara sesak
2.6 Patofisiologi
jantung tadi tidak dapat berfungsi secara normal, dan akhirnya akan terjadi gagal
jantung.
gagal jantung karena kondisi ini secara langsung merusak serabut jantung,
Karena curah ventrikel berpasangan, maka kegagalan salah satu ventrikel dapat
tidak mampu memompa darah yang datang dari paru. Peningkatan tekanan
Bila ventrikel kanan gagal, yang menonjol adalah kongesti viscera dan
jaringan perifer. Hal ini terjadi karena sisi kanan jantung tidak mampu
kerja jantung dan manipulasi selektif terhadap ketiga penentu utama dari fungsi
dari gagal jantung atau perkembangan menuju gagal jantung yang berat dapat
menjadi alasan untuk dirawatdirumah sakit atau mendapat penanganan yang lebih
agresif .
sederhana namun sangat tepat dalam penanganan gagal jantung. Tetapi harus
otot rangka dapat meningkatkan intoleransi terhadap latihan fisik. Tirah baring
mengendalikan gejala.
Penatalaksanaan:
a.Istirahat
dan muntah namun itu gejala awal selanjutnya akan terjadi perubahan
melalui ginjal. Bila sudah diresepkan harus diberikan pada siang hari agar
tidak mengganggu istirahat pasien pada malam hari, intake dan output
e.Morfin, diberikan untuk mengurangi sesak napas pada asma cardial, hati-
f.Pemberian oksigen
darah olehventrikel.
1. Foto torax
3. Pemeriksaan Lab
sehingga hasil hemodelusi darah dari adanya kelebihan retensi air, Kalium,
5. Elektrolit
Mungkin berubah karena perpindahan cairan atau penurunan fungsi ginjal, dan
terapi diuterik.
6. Skan jantung
8. Pemeriksaan tiroid
9. Ultrasonography (USG)
Didapatkan gambaran cairan bebas dalam rongga abdomen dan gambaran
pembesaran hepar dan lien. Pembesaran hepar dan lien kadang sulit diperiksa
secara manual saat disertai asites (Doenges Marilyn E., dkk., 2000).
2.10 Komplikasi
sebagai berikut :
1) Efusi pleura
dari kapiler masuk ke dalam ruang pleura. Efusi pleura biasanya terjadi
2) Aritmia
Pada gagal jntung kongestif akut dan kronik, pembesaran ventrikel kiri
menyebabkan perubahan fungsi hati. Kematian sel hati, terjadi fibrosis dan
akhirnya sirosis.
BAB 3
1. Identitas
alamat.
2. Riwayat kesehatan
1) Keluhan Utama
Klien utama klien dengan gagal jantung adalah sesak nafas, nyeri
jantung.
organ.
beraktivitas.
pada masa yang lalu dan masih relevan dengan kondisi saat ini.
masa lalu. Alergi obat dan reaksi alergi yang timbul. Sering kali
pada orang tua yang timbulnya pada usia muda merupakan faktor
keturunannya.
1) Aktivitas/ istirahat
2) Sirkulasi
abdomen.
3) Integritas ego
diare/kontipasi.
5) Makanan/cairan
6) Hygiene
7) Neurosensori
8) Nyeri/kenyamanan
9) Pernapasan
10) Keamanan
biasa dilakukan.
12) Pembelajaran/pengajaran
4. Pemeriksaan Fisik
2) Tanda-Tanda Vital :
TD :
Nadi :
Respirasi :
Suhu :
3) Pemeriksaan B1 B6
1. B1 (Breathing)
darah.
2. B2 (Blood)
ditemukan.
mungkin melemah.
3. B3 (Brain)
4. B4 ( Bladder)
5. B5 ( Bowel)
1) Hepatomegali
2) Anoreksia
abdomen.
6. B6 ( Bone)
1) Ektremitas
2) Edema
disfungsi ventrikel.
3) Mudah lelah
Klien dengan gagal jantung akan cepat merasa lelah, hal ini
5. Diagnosa Keperawatan
elektrikal.
Anoreksia,mual,muntah
1. Pemberian oksigen.
6. Pencegahan komplikasi.
2) Evaluasi Keperawatan
(Lismidar, dkk., 2005). Hasil yang diharapkan pada proses perawatan klien
5. Tidak sesak.
komplikasi.
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
1. Definisi
Gagal jantung disebut juga CHF (Congestive Heart Failure) atau Decomp
(Price, S. A. 2002).
A. Secara Umum
2) Aterosklerosis koroner
5) Faktor sistemik
B. Faktor Resiko
4. Manifestasi klinis
d.Berdebar-debar
e.Mudah lelah
f.Batuk-batuk
5. Penatalaksanaan
1. Istirahat
3. Pemberian Digitalis,Deuretic,Morfin,Oksigen,vasodilator.
6. Pemeriksaan Penunjang
Foto Thorax, EKG, USG, Lab, Analisa Gas Darah, Elektrolit, BUN Creatinin,
7. Komplikasi
Menurut patric davay (2005), komplikasi gagal jantung kongestif adalah sebagai
berikut :
1) Efusi pleura
2) Aritmia
1.2 Saran
Noc.MediAction:Jogja
Brunner & Suddart. 2000. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah . EGC :Jakarta
EGC:Jakarta