Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PKN

PENGELOLAAN KEKUASAAN NEGARA Di TINGKAT

PUSAT MENURUT UNDANG-UNDANG DASAR

NEGERA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

KELOMPOK 1

Disusun Oleh :
1. Andika Pramana Putra
2. Devita Sari
3. Indah Paria Rahayu
4. Joel Sinaga
5. Nurul Hidayah
6. Somba Muda Simamora
7. Try Setiawati

Kelas : XII MIA.3

SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI

2015/2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat membuat makalah
ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas
tentang Pengelolaan Keuangan Negara di Pusat Menurut Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantauan dari
berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama
mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
maklah ini. Oleh karena itu kami meminta kritik dan saran dari kalian semua.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Jambi, 30 Oktober 2015

,Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Penulisan 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Lembaga-Lembaga Pemegang Kekuasaan Negara
2.2 Kekuasaan Negara
2.3 Peran Pemerintahan Pusat dalam Mewujudkan Tujuan Negara
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Kritik dan Saran
DAFTAR RUJUKAN
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proses pengelolaan kekuasaan Negara di Republik Indonesia


sangat dinamis. Berbagai perubahan mewarnai pelaksanaaan pengelolaaan
Negara di Indonesia. Hal ini dilakukan agar Negara Indonesia dapat lebih
maju yang ditandai dengan terwujudnya cita-cita dan tujuan Negara
sebagaimana dalam alinea kedua dan keempat pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pengelolaan
kekuasaan Negara dilakukan oleh lembaga-lembaga Negara.
Salah satu pemegang kekuasaan Negara Republik Indonesia adalah
pemerintahan pusat. Dalam arti luas, pemerintahan pusat dilaksanakan
oleh setiap lembaga Negara yang tugas dan wewenangannya sudah diatur
dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta peraturan
perundang-undanganan yang lainnya. Dalam arti sempit, pemerintahan
pusat dilaksanakan oleh lembaga eksekutif, yaitu presiden, wakil presiden,
kementrian Negara dan lembaga pemerintahan non-kementrian.
Pemerintah Pusat bertanggungjawab secara nasional untuk menjamin agar
otonomi daerah dapat berjalan secara optimal.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja lembaga-lembaga pemegang kekuasaan Negara?
2. Apa saja kekuasaan Negara?
3. Bagaimana peran pemerintah pusat dalam mewujudkan tujuan
Negara?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui lembaga-lembaga pemegang kekuasaan Negara.
2. Untuk mengetahui apa saja kekuasaan negara.
3. Untuk mengetahui peran pemerintahan pusat dalam mewujudkan
tujuan Negara.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Lembaga-Lembaga Pemegang Kekuasaan

Negara
Pengelolaan kekuasaan Negara tidak hanya dilakukan oleh presiden
beserta para menteri Negara selaku pemegang kekuasaan eksekutif. Keberadaan
lembaga-lembaga Negara di Indonesiabegitu dinamis. Hal tersebut merupakan
dampak langsung dari mekanisme pengelolaan kekuasaan Negara yang bersifat
dinamis pula. Berikut ini struktur ketatanegaraan Republik Indonesia berdasarkan
Undang-Undang Dasar 1945 sebelum dilakukan perubahan.

Berikut ini struktur ketatanegeraan Republik Indonesia berdasarkan Undang-


Undang Dasar 1945setelah dilakukan perubahan.
2.2 Kekuasaan Negara
Di dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Baik sebelum
maupun sesudah dilakukan perubahan, secara tegas disebutkan tiga kekuasaan
Negara. Ketiga kekuasaan tersebut dipegang dan dikelola oleh lembaga Negara
yang ditetapkan oleh UDD Negara Republik Indonesia.
a. Kekuasaan Membentuk Undang-Undang ( Legislatif )
Kekuasaan ini dipegang oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Akan tetapi, sebelum perubahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 kekuasaan tersebut dipegang oleh Presiden, DPR hanya memberikan
persetujuan saja, hal ini ditegaskan dalam pasal 5 Ayat (1). Kemudian
berdasarkan pasal 20 Ayat (1), DPR mempunyai kekuasaan yang kecil
dalam proses pembentukan undang-undang.
DPR secara tegas dinyatakan sebagai pemegang kekuasaan untuk
membentuk undang-undang, hal ini terdapat dalam pasal 20 Ayat (1).
Perubahan ketentuan ini menyebabkan DPR mempunyai kekuasaan yang
besar dalam proses pembentukan suatu undang-undang, bahkan apabila
sebuah rancangan undang-undang yang telah ditetapkan oleh DPR
menjadi undang-udang tidak disahkan Presiden setelah 30 hari, undang-
undang tersebut dengan sendirinya berlaku dan wajib diundangkan.
DPR mempunyai tiga hak, yaitu hak interpelasi, hak angket, dan
hak menyatakan pendapat. Dengan ketiga hak tersebut, DPR menjadi
lembaga penyeimbang sehingga kebijakan-kebijakan yang diambil oleh
pemerintah dapat dikendalikan dan dipastikan untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat.

b. Kekuasaan Pemerintahan Negara ( Kekuasaan Eksekutif)


Kekuasaan ini dipegang oleh Presiden, sehingga Presiden berkedudukan
sebagai kepala pemerintahan. Pada awal pembentukan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, Presiden RI selain memegang kekuasaan
legislatif dan yudikatif. Hal ini dikarenakan lembaga-lembaga Negara
lainnya seperti MPR, DPR, dan MA belum terbentuk.
Dalam diri Presiden melekat berbagai kekuasaan berikut :
1) Kekuasaan pemerintahan, pasal 4 ayat (1)
2) Kekuasaan membentuk undang-undang, pasal 5 ayat (1)
3) Panglima tertinggi angkatan bersenjata yang terdiri atas Angkatan
Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara, pasal 10.
Presiden juga mempunyai kekuasaan untuk menentukan keanggotaan
MPR dari unsur ABRI., utusan golongan dan utusan daerah dengan
mengeluarkan suatu keputusan Presiden. Presiden juga berhak
memberikan Grasi, amnesty, rehabilitasi, dan abolisi kepada seorang
terpidana. Ada beberapa perubahan berkaitan dengan kekuasaan
Presiden diantaranya sebagai berikut :
1) Presiden tidak lagi berkedudukan sebagai pemegang kekuasaan
membentuk undang-undang. Hal ini sebagai konsekuensi dari
dialihkannya kekuasaan membentuk undang-undang kepada DPR.
2) Presiden tidak lagi berwenang untuk mengangkat anggota MPR
dari utusan golongan, utusan daerah maupun utusan TNI.
3) Presiden mesti memperhatikan pertimbangan DPR ketika akan
memberikan amnesty dan abolisi, dan pertimbangan MA ketika
akan memberikan grasi dan rehabilitasi.

c. Kekuasaan Kehakiman (Kekuasaan Yudikatif)


Sebelum dilakukannya perubahan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, kekuasaan kehakiman dijalankan oleh MA beserta
lembaga peradilan yang ada dibawahnya, hal ini di tegaskan dalam pasal
24 ayat (1).
Setelah perubahan UUD Negara Republik Indonesia 1945,
kekuasaan kehakiman dipegang oleh MA dan MK. hal in terdapat dalam
pasal 24 ayat (2). Ketentuan tersebut menyebabkan perubahan
fundamental dalam pengelolaaan kekuasaan kehakiman. MA tidak lagi
menjadi satu-satunya pemegang kekuasaan tersebut. Hal tersebut
memberikan peluang yang lebih besar bagi setiap warga Negara untuk
mencari keadilan dan kepastian hukum.
2.3 Peran Pemerintahan Pusat dalam Mewujudkan

Tujuan Negara

Pemerintah pusat tugas dan kewenangannya diatur dalam Undang-


Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945 pada dasarnya
merupakan factor utama dilaksanakannya fungsi Negara Republik
Indonesia.
Berdasarkan alinea ke-4 pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 dapat disimpulkan bahwa fungi Negara
Indonesia adalah sebagai berikut :
a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pengelolaan kekuasaan Negara tidak hanya dilakukan oleh presiden


beserta para menteri Negara selaku pemegang kekuasaan eksekutif. Ada tiga
kekuasaan Negara, yaitu kekuasaan membentuk undang-undang (kekuasaan
legislatif), kekuasaan pemerintahan daerah (kekuasaan eksekutif), dan kekuasaan
kehakiman (kekuasaan yudikatif).

3.2 Kritik dan Saran


Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi
kita semua. Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan
sampaikan kepada kami. Apabila ada terdapat kesalahan mohon
memanfaatkan dan memakluminya.

DAFTAR RUJUKAN

Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas XII kurikulum


2013
http://damaruta.blogspot.com/2014/10/pengelolaan-kekuasaan-negara-
dipusat.html

Anda mungkin juga menyukai