LEMBAR PENGESAHAN
PAKET PENYULUHAN
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
Oleh :
PKRS IRNA IV
Mengetahui,
Dr. Anik Puryatni, Sp. A (K) Dr. Harjoedi Adji Cahyono, Sp. A
(K) NIP. 196312261989032002 NIP.196804262000011001
LEMBAR PENGESAHAN
PAKET PENYULUHAN
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
Oleh :
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang
Anggota Kelompok 4 :
1. Abdul Mukaffi
2. Yussi Ika Indriana
3. Dini Ramulia
4. Triyana Setyowati
Mengetahui,
Kepala Ruang 7 A
A. LATAR BELAKANG
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku yang
berkaitan dengan upaya seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan
kesehatannya (Notoatmodjo, 2010). Kementrian Kesehatan RI (2011)
menyebutkan bahwa perilaku hidup bersih dan sehat merupakan sekumpulan
perilaku yang diperoleh berdasarkan pembelajaran dan dilakukan atas
kesadaran sehingga individu, keluarga, kelompok atau masyarakat mampu
menolong dirinya sendiri dalam hal kesehatan dan mewujudkan kesehatan
masyarakat. Tujuan PHBS adalah meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan
kemauan, untuk melakukan hidup bersih dan sehat sehingga derajat kesehatan
dapat tercapai secara optimal.
Indikator PHBS yang telah ditetapkan oleh Promosi Kesehatan
Kementrian Kesehatan RI mencakup 10 indikator mencakup persalinan
ditolong oleh tenaga kesehatan, melakukan penimbangan bayi dan balita,
memberikan ASI eksklusif, penggunaan air bersih, mencuci tangan dengan air
bersih dan sabun, memberantas jentik nyamuk, menggunakan jamban sehat,
makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari, tidak
merokok di dalam rumah. Pelaksanaan seluruh indikator tersebut memerlukan
beberapa strategi yaitu gerakan pemberdayaan, bina suasana, dan advokasi.
Pemberdayaan merupakan kegiatan pemberian informasi secara terus
menerus sehingga masyarakat paham dan dapat melaksanakan PHBS dengan
baik. Bina suasana adalah upaya masyarakat dalam melakukan pola perilaku
yang sudah disosialisasikan sebelumnya sedangkan advokasi adalah upaya
mendapat dukungan dari pihak terkait sebagai narasumber, penyandang dana
dan media yang berperan agar dapat berperan dalam terciptanya PHBS
(Maryunani, 2010).
Hasil Riskesdas (2013) menunjukkan bahwa proporsi nasional PHBS
termasuk dalam kategori baik jika nilai persentasenya 38,7% dan provinsi
Jawa Timur belum termasuk dalam kategori baik karena nilai persentase
menujukkan 32,4%. Hasil kegiatan pemantauan PHBS berdasarkan survei
PHBS tatanan rumah tangga tahun 2013. Sedangkan di Kota Malang, PHBS
tatanan rumah tangga yang tercapai yaitu 41,4% dari 43.386 rumah tangga
yang dipantau. Prioritas masalah PHBS terdapat pada merokok di dalam
rumah dan pemberian ASI eksklusif.
Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan dan melakukan
PHBS akan berdampak buruk bagi kesehatan yaitu tubuh akan rentan terkena
penyakit terutama pada usia anak-anak. Penyakit yang mungkin dapat
menyerang adalah diare, DBD, disentri, ISPA, gangguan pada kulit, gangguan
pada mata, dan thypus. Fenomena tersebut dapat dicegah melalui cara
pemberdayaan dengan memberikan informasi kesehatan secara terus menerus
seperti melakukan promosi kesehatan (Nicholson, et al. 2014).
Promosi kesehatan merupakan upaya yang dilakukan dalam
memberdayakan masyarakat agar berperilaku hidup bersih dan sehat untuk
mengenali masalah kesehatan, mencegah, cara menanggulanginya. Promosi
kesehatan akan menjadikan lingkungan sekitar menjadi lebih nyaman, bersih,
dan sehat serta dapat menjadikan masyarakat aktif menjadi penggerak atau
kader kesehatan masyarakat. Peran petugas kesehatan sangat diperlukan
untuk menjadi teladan perilaku sehat di masyarakat sedangkan peran
masyarakat juga diperlukan untuk melahirkan gerakan pemberdayaan
masyarakat (Notoatmodjo, 2012).
Berdasarkan latar belakang diatas, kelompok tertarik untuk melakukan
promosi kesehatan melalui penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) kepada pasien, keluarga pasien, dan pengunjung di lingkungan
IRNA IV RSUD Dr.Saiful Anwar Malang.
Tujuan Instruksional
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan tentang PHBS selama 30 menit, peserta
dapat mengerti dan memahami Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan tentang HIV/AIDS pada anak
diharapkan peserta mampu :
a. Menyebutkan pengertian PHBS.
b. Menyebutkan manfaat PHBS.
c. Menyebutkan indikator PHBS.
d. Menjelaskan dampak kurangnya penerapan PHBS.
e. Menjelaskan usaha kesehatan pribadi yang menunjang PHBS.
B. Sasaran
Sasaran penyuluhan adalah pasien, keluarga pasien dan pengunjung.
C. Metode
Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab.
D. Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan power point, LCD, dan leaflet.
E. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Metode Media
Pembukaan Membuka dengan salam Menjawab salam Ceramah
(5 Menit) Memperkenalkan diri Mendengarkan
Menjelaskan masksud dan Memperhatian
tujuan penyuluhan. Menjawab
Melakukan kontrak waktu. pertanyaan
Menanyakan kepada
peserta tentang materi yang
akan disampaikan
Penyajian Menjelaskan tentang Mendengarkan Ceramah, Power
(15 Menit) pengertian HIV - AIDS Memberikan tanya jawab point
Menjelaskan penyebab tanggapan dan demontrasi
terjadinya HIV - AIDS pertanyaan
Menjelaskan tanda dan mengenai hal
gejala HIV / AIDS yang kurang di
mengerti
Menjelaskan tentang cara
penularan HIV / AIDS
Menjelaskan tentang
pencegahan HIV / AIDS
Memberi kesempatan pada
Keluarga pasien dan pasien
bertanya/ diskusi
Penutup Menanyakan Menjawab Ceramah, Power
(10 Menit) pengetahuan pada peserta pertanyaan tanya jawab point
setelah dilakukan Memberikan demontrasi
penyuluhan tanggapan baik
Menyimpulkan hasil
kegiatan penyuluhan
Menutup dengan salam
F. Kriteria Pemantauan dan Evaluasi
1. Pemantauan
a. Input
Kegiatan penyuluhan dihadiri minimal oleh minimal 5 orang
Media penyuluhan yang digunakan sesuai dengan SPO dan up to
date
Waktu kegiatan penyuluhan adalah 30 menit
Tempat penyuluhan adalah di ruang penyuluhan
Pengorganisasian penyuluhan disiapkan beberapa hari sebelum
kegiatan penyuluhan
b. Proses
Peserta akitf dan antusias dalam mengikuti kegaitan penyuluhan
Tidak ada peserta yang meninggalkan kegiatan penyuluhan
Narasumber menguasai materi dengan baik
c. Output
Setelah dilakukakn kegiatan penyuluhan peserta mengerti dan
memahami materi penyuluhan
d. Outcomer
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan ada perubahan perilaku
kesehatan yang lebih baik.
2. Evaluasi
Promosi Kesehatan Rumah Sakit untuk mengetahui efektifitas PKRS
terhadap indicator dampak (dampak dari program seperti peningkatan
PHBS).
MATERI PENYULUHAN
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
A. PENGERTIAN PHBS
Perilaku hidup bersih dan sehat adalah perilaku yang berkaitan dengan
upaya seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya.
Perilaku hidup bersih dan sehat dilakukan atas kesadaran sendiri sehingga
individu dapat menolong dirinya sendiri dan berperan aktif dalam kegiatan
kesehatan dimasyarakat. Perilaku hidup bersih dan sehat dapat dijadikan sebagai
program untuk memberikan pengalaman belajar dan membuka jalur komunikasi
dalam menerapkan cara-cara hidup sehat (Notoatmodjo, 2003 dalam Maryunani
2013).
Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan salah satu prioritas untuk
meningkatkan pembangunan kesehatan dengan sasaran yang lebih luas mencakup
perubahan lingkungan fisik, lingkungan biologi, dan lingkungan sosial budaya
masyarakat. Lingkungan fisik seperti hygiene perorangan, keluarga, dan
masyarakat. Lingkungan biologi adalah flora dan fauna. Lingkungan sosial
budaya seperti pengetahuan, sikap perilaku, dan budaya setempat yang
berhubungan dengan perilaku hidup sehat (Kemenkes, 2011).
B. MANFAAT PHBS
1. Meningkatkan dukungan dan peran aktif petugas kesehatan, petugas lintas
sektor, media massa, organisasi masyarakat, LSM, tokoh masyarakat, tim
penggerak PKK, dan dunia usaha dalam pembinaan PHBS.
2. Meningkatkan kemampuan untuk melaksanakan PHBS dan berperan aktif
dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
3. Meningkatkan derajat kesehatan dan tidak mudah terserang penyakit.
4. Anak dapat tumbuh dengan sehat dan cerdas.
5. Produktivitas kerja (lingkungan keluarga) meningkat dengan meningkatnya
kesehatan anggota keluarga sehingga biaya yang dialokasikan untuk
kesehatan dapat dialihkan sebagai biaya investasi.
C. INDIKATOR PHBS
1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, yaitu pertolongan pertama
pada persalinan balita termuda dilakukan oleh tenaga kesehatan (dokter,
bidan, perawat).
2. Bayi diberi ASI eksklusif, adalah bayi termuda usia 0-6 bulan mendapat ASI
saja sejak lahir sampai usia 6 bulan.
3. Menimbang bayi dan balita, dilakukan setiap bulan untuk memantau
pertumbuhan dan mencatat dalam Kartu Menuju Sehat (KMS).
4. Mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan, adalah anggota keluarga
mempunyai pembiayaan praupaya kesehatan seperti askes, JKN, dan lainnya.
5. Ketersediaan air bersih, adalah setiap rumah memiliki akses terhadap air
bersih dan menggunakannya untuk kebutuhan sehari-hari yang berasal dari air
dalam kemasan, air leding, air sumur terlindung, dan penampungan air hujan.
Sumber air pompa, mata air, dan sumur terlindung berjarak minimal 10 meter
dari tempat penampungan kotoran atau limbah.
6. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, dilakukan setiap tangan kotor,
setelah BAB, setelah menceboki bayi atau anak, sebelum dan sesudah
makan/menyuapi, sebelum menyusui.
7. Ketersediaan jamban sehat, adalah rumah yang memiliki atau menggunakan
jamban leher angsa dengan tangki septik atau lubang penampung kotoran
sebagai pembuangan akhir.
8. Memberantas jentik seminggu sekali, Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB)
dilakukan di tempat perkembangbiakan nyamuk yang ada didalam rumah
seperti bak mandi/WC, vas bunga, tatakan kulkas, jika diluar rumah seperti
talang air, alas pot bunga, pagar bambu.
9. Kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni, adalah rumah yang
mempunyai luas lantai rumah yang ditempati dan digunakan untuk keperluan
sehari-hari dibagi dengan jumlah penghuni (9 m2 per orang).
10. Lantai rumah bukan tanah, adalah rumah yang mempunyai rumah dengan
bawah atau dasar terbuat dari semen, papan ubin, dan kayu.
11. Tidak merokok dalam rumah, adalah penduduk/anggota keluarga umur 10
tahun ke atas tidak merokok dalam rumah selama/ketika berada bersama
anggota keluarga dalam 1 bulan terakhir.
12. Melakukan aktivitas fisik setiap hari, adalah anggota keluarga 10 tahun keatas
dalam 1 minggu terakhir melakukan aktifitas fisik (sedang atau berat)
minimal 30 menit setiap hari.
13. Makan buah dan sayur, adalah anggota keluarga umur 10 tahun keatas
mengonsumsi minimal 3 porsi buah dan 2 porsi sayuran atau sebaliknya
dalam 1 minggu terakhir.
DAFTAR HADIR