Anda di halaman 1dari 21

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENYAKIT HIPERTENSI

I. Latar Belakang

I.1 Fenomena

Hipertensi kini menjadi masalah global karena prevalensi yang terus


meningkat sejalan dengan perubahan gaya hidup seperti merokok, obesitas,
inaktivitas fisik, dan stress psikososial. Hampir di setiap negara, hipertensi
menduduki peringkat pertama sebagai penyakit yang paling sering dijumpai
(WHO, 2000).
Di seluruh dunia, sekitar 972 juta orang atau 26,4% penghuni bumi
mengidap hipertensi dengan perbandingan 26,6% pria dan 26,1% wanita.
Angka ini kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025. Dari
972 juta pengidap hipertensi, 333 juta berada di negara maju dan 639 sisanya
berada di negara sedang berkembang, temasuk Indonesia (WHO, 2000).
Penelitian berskala nasional dilakukan perhimpunan hipertensi Indonesia
pada tahun 2002 di Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Bali. Dari 3080
subjek dewasa umur 40 tahun atau lebih yang berobat pada praktik dokter
didapatkan prevalensi hipertensi 58,89% dan 37,32% pasien tanpa
pengobatan antihipertensi. Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) yang
dilakukan oleh Departemen Kesehatan tahun 2004 mendapatkan prevalensi
hipertensi di Pulau Jawa mencapai 41,9%. Survei Pernefri dilakukan dengan
tujuan menilai proteinuria dan hipertensi sebagai faktor resiko PGK pada
populasi di 4 daerah percontohan Bali, Jakarta, Surabaya dan Yogya dan
mendapatkan prevalensi hipertensi umur 18 tahun keatas sebesar 19,4%.
Dari data tersebut 26,9% dikategorikan hipertensi stadium II menurut JNC 7.
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Walaupun angka prevalensi hipertensi secara pasti belum diketahui,data


tersebut merefleksikan besarnya masalah hipertensi di Indonesia
(Prodjosudjadi, 2008).
Hipertensi atau tekanan darah tinggi seringkali muncul tanpa gejala,
sehingga disebut sebagai silent killer. Secara global, tingkat prevalensi
hipertensi di seluruh dunia masih tinggi. Lebih dari seperempat jumlah
populasi dunia saat ini menderita hipertensi. Namun sebaliknya, tingkat
kontrol tekanan darah secara umum masih rendah (Bakri, 2008).
Kalau saja hipertensi tidak mengundang segudang risiko komplikasi,
barangkali permasalahannya menjadi lebih sederhana. Masalahnya, tekanan
darah di atas normal yang tidak ditangani dengan baik akan merembet
kepada komplikasi yang lebih berat. Hipertensi bisa menyebabkan berbagai
macam penyakit, diantaranya ialah penyakit gagal ginjal (Bakri, 2008).
Saat ini terdapat satu juta penduduk dunia yang sedang menjalani terapi
pengganti ginjal dan angka ini terus bertambah sehingga diperkirakan pada
2010 terdapat dua juta orang yang menjalani terapi ginjal. Angka prevalensi
ini diperkirakan lebih tinggi dari yang dilaporkan. Hipertensi berperan
terhadap meningkatnya insiden penyakit ginjal kronik. Berdasarkan data
penelitian dari beberapa negara menunjukan bahwa hipertensi dan diabetes
melitus menyumbang sekitar 50 persen pada penyakit ginjal kronik (Fisch,
2000). Penyakit ginjal dan saluran kemih telah menyumbang 850.000
kematian setiap tahunnya, hal ini berarti meduduki peringkat ke 12 tertinggi
angka kematian atau peringkat tertinggi ke 17 angka kecacatan (Global
Burden of Disease dan WHO, 2002).
Adanya proteinuria dapat dijadikan indikator terjadinya gangguan fungsi
ginjal, karena berarti ginjal tidak mampu menyaring protein agar tidak keluar
ke dalam urin. Sebaliknya, kontrol tekanan darah yang baik akan mengurangi
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

ekskresi proteinuria dan memperlambat penurunan fungsi ginjal (Yogiantoro,


2006).
I.2 Angka Kejadian

Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi telah membunuh 9,4 juta
warga dunia setiap tahunnya. Badan Kesehatan Dunia (WHO) Angka
memperkirakan, jumlah penderita hipertensi akan terus meningkat seiring
dengan jumlah penduduk yang membesar. Pada 2025 mendatang,
diproyeksikan sekitar 29 persen warga dunia terkena hipertensi.
Prosentase penderita hipertensi saat ini paling banyak terdapat di negara
berkembang. Data Global Status Report on Noncommunicable Disesases 2010
dari WHO menyebutkan, 40 persen negara ekonomi berkembang memiliki
penderita hipertensi, sedangkan negara maju hanya 35 persen. Kawasan
Afrika memegang posisi puncak penderita hipertensi sebanyak 46 persen.
Sementara kawasan Amerika menempati posisi buncit dengan 35 persen. Di
kawasan Asia Tenggara, 36 persen orang dewasa menderita hipertensi. Untuk
kawasan Asia, penyakit ini telah membunuh 1,5 juta orang setiap tahunnya.
Hal ini menandakan satu dari tiga orang menderita tekanan darah tinggi.
Hipertensi saat ini masih menjadi masalah utama di dunia. Menurut Joint
National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment on
High Blood Pressure VII (JNC-VII), hampir 1 milyar orang menderita
hipertensi di dunia. Menurut laporan Badan Kesehatan Dunia atau WHO,
hipertensi merupakan penyebab nomor 1 kematian di dunia. Data tahun
2010 di Amerika Serikat menunjukkan bahwa 28,6% orang dewasa berusia
18 tahun ke atas menderita hipertensi.
Walaupun sebagian besar dari mereka telah mengetahui bahwa mereka
menderita hipertensi dan mengkonsumsi obat penurun tekanan darah, hanya
53,3% yang berhasil mengontrol tekanan darah dalam batas normal.
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Sedangkan untuk populasi di Indonesia, angka kejadian hipertensi itu


berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskedas) Departemen Kesehatan tahun
2007 mencapai sekitar 31% dan angkanya pun meningkat 2-3 kali lipat.
Daerah yang disebutkan dalam riskesdas adalah propinsi dengan angka
prevelansi paling tinggi ditempati Kepulauan Natuna dengan 53,3 persen.
Sedangkan posisi buncit ditempati Pripinsi Papua Barat dengan angka
prevalensi 6,8 persen.
Data pasien hipertensi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) yang
mengunjungi poli rawat jalan maupun rawat inap periode tahun 2010-2012
sebanyak lebih dari 15.000 kunjungan penderita.

I.3 Rumusan Masalah

Apa definisi hipertensi ?

Apa penyebab hipertensi ?

Apa tanda dan gejala hipertensi ?

Apa komplikasi dari hipertensi

Bagaimana mencegah terjadinya hipertensi ?

Bagaimana cara mengobati hipertensi ?

Bagaimana cara diet bergizi untuk hipertensi ?

I.4 Solusi

Untuk mengantisipasi meningkatnya penderita demam hipertensi, perlu


adanya sosialisasi pencegahan hipertensi karena dibandingkan harus
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

mengeluarkan biaya yang relatif besar untuk mengobati penyakit hipertensi,


pencegahan dini adalah solusi yang tepat.

II. Tujuan

II.1 Tujuan Umum

Setelah mendapatkan penjelasan tentang Hipertensi selama 30 menit ,


diharapkan siswa/i Keluarga dapat mengerti dan memahami tentang
Hipertensi.

II.2 Tujuan khusus

Setelah mendapatkan penjelasan tentang Hipertensi , diharapkan


Keluarga tersebut mampu:
1. Menjelaskan pengertian hipertensi.
2. Menjelaskan penyebab hipertensi.
3. Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi.
4. Menjelaskan komplikasi hipertensi.
5. Menjelaskan cara mencegah hipertensi.
6. Menjelaskan cara pengobatan hipertensi.
7. Mejelaskan cara diet bergizi untuk hipertensi.

III. Strategi Pelaksanaan

III.1 Metode :
a. Demonstrasi
b. Praktek
c. Tanya jawab
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

III.2 Alat / Media :


a. Alat
1) Tensi
b. Media
1) Leaflet
2) Lembar Bolak-Balik
III.3 Sasaran :
Keluarga Binaan Ny. U / KK A di Jl. Kerto Asri no 54 RT 1/RW 1,
Ketawanggede. Malang.

IV. Rancangan Pelaksanaan


IV.1 Stuktur Organisasi dan Pembagian Tugas
a)Penyaji : Moh. Lukman Hakim Ibrahim
b)Observer : Lia Isnaini
c) Fasilitator : Hasbi Assydiqi
d)Anggota : Tyas Vibrianti
e)Pembimbing : Bu. Lina

IV.2 Alokasi waktu


Hari/Tanggal : Kamis , 20 Maret 2014
Pukul : 15.30 WIB

IV.3 Denah

Tn. A
Penyaji

Ny. A
Anggota Ruang Tamu
Keluarga
Fasilitator

Pembimbing Observer
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

IV.4 Strategi

NO KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN MEDIA WAK PENANGG


TU UNG
PENYULUHAN PESERTA
JAWAB

1. Pendahulua Mengucapka Menjawab 5 Lia


n n salam salam Menit
pembukaan Memperhat
Memperkena ikan
lkan diri Memperhat
Mengkomuni ikan
kasikan
tujuan
2. Pelaksanaan Menjelaskan dan Memperhatika Lemba 20 Lukman
menguraikan n dan r Menit dan Hasbi
tentang : mencatat Bolak-
1. Pengertian penjelasan Balik
hipertensi penyuluh
2. Penyebab dengan cermat
hipertensi

3. Tanda dan

gejala

hipertensi.
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

4. Komplikasi
hipertensi
5. Pencegahan
hipertensi.
6. Pengobatan
demam
berdarah.
7. Diet bergizi
hipertensi
Memberikan Menanyakan
kesempatan hal-hal yang
kepada peserta belum jelas
penyuluhan atau belum
untuk bertanya dipahami.
Menjawab Memperhati
pertanyaan kan dan
peserta mendengark
penyuluhan yang an jawaban-
berkaitan jawaban dari
dengan materi penyuluh
yang belum jelas.
3. Terminasi Menyimpulkan Memperhatikan 5 Tyas
materi yang kesimpulan dari Menit
telah materi
disampaikan penyuluhan
yang telah
Melakukan
disampaikan.
evaluasi
Menjawab
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Mengakhiri pertanyaan
kegiatan yang telah
penyuluhan diajukan oleh
penyuluh.
Menjawab
salam

IV.5 Standart Evaluasi

a. Struktur
Waktu pelaksanaan yang dialokasikan jam 15.30, kemudian langsung masuk
pada demonstran-tanya jawab yang dilakukan oleh pemateri .

b. Proses
Proses penyuluhan diharapkan berjalan lancar dengan antusias keluarga
penyuluhan baik, memahami, mengerti materi yang diberikan serta mampu
bertanya jawab kepada penyuluh sehingga terjalin feedback yang baik dan
hal itu akan membantu keluarga dalam memahami materi yang disampaikan

c. Hasil
Keluarga dapat menjelaskan definisi dari hipertensi, penyebabnya, cara
pencegahan, komplikasi, tanda dan gejalanya, cara pengobatan serta diet
bergizi khusus hipertensi.
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

MATERI PENYULUHAN HIPERTENSI

A. Definisi hipertensi
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah lebih besar dari
normal. Tekanan yang didapatkan pada pembuluh darah saat jantung menguncup
yang disebut dengan systole dan tekanan yang didapat pada pembuluh darah
ketika jantung mengembang yang disebut dengan diastole. Hipertensi tekanan
darah sistolik >140 mmHg dan tekanan darah diastolik >90 mmHg.
B. Etiologi
Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik
(idiopatik). Hipertensi terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output atau
peningkatan tekanan perifer. Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi
terjadinya hipertensi:
1) Genetik: Respon neurologi terhadap stress atau kelainan eksresi atau
transport Na.
2) Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan tekanan
darah meningkat.
3) Stress Lingkungan.
4) Hilangnya Elastisitas jaringan dan arterosklerosis pada orang tua serta
pelebaran pembuluh darah.
Berdasarkan etiologinya Hipertensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu:
1) Hipertensi Esensial (Primer)
Penyebab tidak diketahui namun banyak factor yang mempengaruhi
seperti genetika, lingkungan, hiperaktivitas, susunan saraf simpatik, system
rennin angiotensin, efek dari eksresi Na, obesitas, merokok dan stress.
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya,


data-data penelitian telah menemukan beberapa faktor yang sering
menyebabkan terjadinya hipertensi. Faktor tersebut adalah sebagai berikut :
a. Faktor keturunan
Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki
kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang
tuanya adalah penderita hipertensi. Ciri perseorangan, Ciri perseorangan
yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah:
Umur ( jika umur bertambah maka TD meningkat )
Jenis kelamin ( laki-laki lebih tinggi dari perempuan )
Ras ( ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih )
b. Kebiasaan hidup, Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya
hipertensi adalah :
Konsumsi garam yang tinggi ( melebihi dari 30 gr )
Kegemukan atau makan berlebihan
Stress
Merokok
Minum alcohol
Minum obat-obatan ( ephedrine, prednison, epineprin )
2) Hipertensi Sekunder
Dapat diakibatkan karena penyakit parenkim renal/vaskuler renal
seperti penyebab hipertensi sekunder adalah : Ginjal, Glomerulonefritis,
Pielonefritis, Nekrosis tubular akut, Tumor, Vascular, Aterosklerosis,
Hiperplasia, Trombosis, Aneurisma, Emboli kolestrol, Vaskulitis, Kelainan
endokrin, Diabetes Mellitus, Hipertiroidisme, Hipotiroidisme, Saraf, Stroke,
Ensepalitis, SGB, Obat obatan, Kontrasepsi oral, dan Kortikosteroid.
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya
perubahan perubahan pada :
a. Elastisitas dinding aorta menurun
b. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

c. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah


berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa darah menurun
menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
d. Kehilangan elastisitas pembuluh darah. Hal ini terjadi karena kurangnya
efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi Meningkatnya resistensi
pembuluh darah perifer.
C. Klasifikasi
Klasifikasi hipertensi menurut WHO
1. Tekanan darah normal yaitu bila sistolik kurang atau sama dengan 140 mmHg
dan diastolik kurang atau sama dengan 90 mmHg
2. Tekanan darah perbatasan (broder line) yaitu bila sistolik 141-149 mmHg dan
diastolik 91-94 mmHg
3. Tekanan darah tinggi (hipertensi) yaitu bila sistolik lebih besar atau sama
dengan 160 mmHg dan diastolik lebih besar atau sama dengan 95mmHg.
Klasifikasi menurut The Joint National Committee on the Detection and
Treatment of Hipertension:
1. Diastolik :
a. < 85 mmHg : Tekanan darah normal
b. 85 99 : Tekanan darah normal tinggi
c. 90 -104 : Hipertensi ringan
d. 105 114 : Hipertensi sedang
e. >115 : Hipertensi berat
2. Sistolik (dengan tekanan diastolik 90 mmHg)
a. < 140 mmHg : Tekanan darah normal
b. 140 159 : Hipertensi sistolik perbatasan terisolasi
c. > 160 : Hipertensi sistolik teriisolasi
Krisis hipertensi adalah Suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang
mendadak (sistole 180 mmHg dan/atau diastole 120 mmHg), pada penderita
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

hipertensi, yg membutuhkan penanggulangan segera yang ditandai oleh tekanan


darah yang sangat tinggi dengan kemungkinan timbulnya atau telah terjadi
kelainan organ target (otak, mata (retina), ginjal, jantung, dan pembuluh darah).
D. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi :
a. Tidak ada gejala
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan
peningkatan tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang
memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa
jika tekanan arteri tidak terukur.
b. Gejala yang lazim
Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi
meliputi nyeri kepala dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini merupakan
gejala terlazim yang mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan
medis.Menurut Rokhaeni ( 2001 ), manifestasi klinis beberapa pasien yang
menderita hipertensi yaitu : Mengeluh sakit kepala, pusing Lemas, kelelahan,
Sesak nafas, Gelisah, Mual Muntah, Epistaksis, Kesadaran menurun
Manifestasi klinis pada klien dengan hipertensi adalah :
1. Peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg 2.
2. Sakit kepala
3. Pusing / migraine
4. Rasa berat ditengkuk
5. Penyempitan pembuluh darah
6. Sukar tidur
7. Lemah dan lelah
8. Nokturia
9. Azotemia
10. Sulit bernafas saat beraktivitas
E. Faktor Resiko
1. Riwayat keluarga dengan penyakit jantung dan hipertensi
2. Pria usia 35 55 tahun dan wanita > 50 tahun atau sesudah menopause
3. Kebanyakan mengkonsumsi garam/natrium
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

4. Sumbatan pada pembuluh darah (aterosklerosis) disebabkan oleh beberapa


hal seperti merokok, kadar lipid dan kolesterol serum meningkat, caffeine,
DM, dsb.
5. Factor emosional dan tingkat stress
6. Gaya hidup yang monoton
7. Sensitive terhadap angiotensin
8. Kegemukan
9. Pemakaian kontrasepsi oral, seperti esterogen.
F. Komplikasi
Komplikasi dari hipertensi dapat menyebabkan :
1. Kerusakan otak
Tekanan darah yang terlalu tinggi menyebabkan pecahnya pembuluh
darah otak (stroke) akibatnya, darah tercecer dari daerah tertentu otak
sedangkan bagian lain otak tidak teraliri cukup sehingga bagian otak
menjadi rusak.
2. Kerusakan jantung
Tekanan darah yang tinggi menyebabkan pembesaran otot jantung kiri
sehingga jantung mengalami gagal fungsi. Pembesaran otot jantung kiri
disebabkan jantung bekerja keras untuk memompa darah.
3. Kerusakan ginjal
Tingginya tekanan darah akan membuat pembuluh darah dalam ginjal
tertekan. Akhirnya, pembuluh darah menjadi rusak dan menyebabkan
fungsi ginjal menurun hingga mengalami kegagalan ginjal.
4. Kerusakan mata
Tekanan darah yang tinggi menyebabkan tertekannya pembuluh darah
dan syaraf pada mata sehingga penglihatan terganggu.
5. Kerusakan paru-paru
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Tekanan darah yang tinggi menyebabkan paru-paru juga bekerja ekstra


keras untuk mendapatkan oksigen yang diperlukan darah untuk melakukan
sirkulasi dijantung sehingga daya kerja paru semakin keras yang akan
menyebabkan emboli paru atau kebocoran.
6. Kerusakan otak
Tekanan darah yang tinggi menyebabkan sirkulasi darah ke otak semakin
banyak sehingga otak akan banyak menerima stimulus. Jika terlalu tertekan
maka otak akan mengalami kematian beberapa sel yang menyebabkan
kemampuan kognitif atau berfikir mereka berkurang.
G. Cara Mencegah
Cara pencegahan untuk hipertensi adalah :
1. Kurangi konsumsi garam dalam makanan. Jika sudah menderita tekanan
darah tinggi sebaiknya menghindari makanan yang mengandung garam.

2. Konsumsi makanan yang mengandung kalium, magnesium dan kalsium.


Kalium, magnesium dan kalsium mampu mengurangi tekanan darah tinggi.

3. Kurangi minum minuman atau makanan beralkohol. Jika menderita


tekanan darah tinggi, sebaiknya hindari konsumsi alkohol secara
berlebihan. Untuk pria yang menderita hipertensi, jumlah alkohol yang
diijinkan maksimal 30 ml alkohol per hari sedangkan wanita 15 ml per hari.

4. Olahraga secara teratur bisa menurunkan tekanan darah tinggi. Jika


menderita tekanan darah tinggi, pilihlah olahraga yang ringan seperti
berjalan kaki, bersepeda, lari santai, dan berenang. Lakukan selama 30
hingga 45 menit sehari sebanyak 3 kali seminggu.

5. Makan sayur dan buah yang berserat tinggi seperti sayuran hijau, pisang,
tomat, wortel, melon, dan jeruk.
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

6. Jalankan terapi anti stres agar mengurangi stres dan mampu


mengendalikan emosi Anda.

7. Berhenti merokok juga berperan besar untuk mengurangi tekanan darah


tinggi atau hipertensi.

8. Kendalikan kadar kolesterol.

9. Kendalikan diabetes.

10. Hindari obat yang bisa meningkatkan tekanan darah. Konsultasikan ke


dokter jika menerima pengobatan untuk penyakit tertentu, untuk meminta
obat yang tidak meningkatkan tekanan darah.
H. Pengobatan
Terapi Herbal untuk Hipertensi
Pengobatan terhadap hipertensi dapat dilakukan dengan terapi herbal
hipertensi. Sebelum membuat racikan atau ramuan, pengenalan jenis tanaman
sangat diperlukan, demikian juga sifat dan cita rasa tanaman tersebut.
Pengetahuan ini penting untuk mengetahui dan mencegah kekeliruan dengan
tanaman jenis lain yang mungkin sosok dan bentuknnya mirip. Di dalam
tradisional chinesse pharmacology, ada empat macam sifat dan lima macam cita
rasa dan tamanan obat. Empat macam sifat dari tanaman obat, yaitu dingin, panas,
hangat dan sejuk. Tanaman dengan sifat panas, hangat dapat dipakai untuk
pengobatan pada sindrom dingin. Adapun sifat sejuk dan dingin digunakan untuk
pengobatan pada sinrom panas.
Dalam memilih pemakaian obat, seseorang lebih cenderung menyukai obat
yang langsung ditelan. Akibatnya jamu instan dalam kemasan dan obat-obatan
medis menjadi semakin popular. Penyajian jenis obat-obat pada terapi herbal
untuk hipertensi khususnya dalam terapi hipertensi disuguhkan dengan beberapa
cara, misalnya dengan dimakan langsung disajikan dengan dibuat jus untuk
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

diambil sarinya, diolah menjadi obat ramuan ataupun dengan dimasak sebagai
pelengkap menu sehari-hari. Berdasarkan penyebab terjadinya hipertensi ramuan
tanaman obat pun dalam terapi herbal hipertensi harus disesuaikan. Berikut ini
tanaman obat dan ramuan yang dapat digunakan untuk mengatasi hipertensi :
1. Sambiloto : Memberikan efek muskarinik pada pembuluh darah,
mempengaruhi penyakit jantung iskemik, eek pada respirasi sel sifat
kholeretik, menurunkan tekanan darah tinggi, mengatasi diabetes, penawar
racun, penghilang nyeri (analgesic), anti inflamasi, dan antibakteri.
2. Tapak dara : tapak dara berkhasiat sebagai diuretic, hipoglikemih, hipotensif
(menurunkan tekanan darah), sedative (penenang), hemostatis (pengehnti
pendarahan), peluruh haid, serta menghilangkan panas dan racun.
3. Mahkota dewa : berkhasiat mengobati hipertensi, stroke, bersifat sebagai
tonik pada lever dan darah, penangkal alergi (antihistamin), sintosinon,
oksitosin (pemacu kerja otot rahim), serta mengobati disentru, jerawat,
penyakit kulit seperti eksim dan gatal-gatal.
4. Mawar ; menurunkan tekanan darah, menguatkan jantung. Membersihkan
darah, dan obat radang sendi.
5. Belimbing wuluh : mengobati hipertensi, rematik, sariawan, batuk rejan,
pegal linu, jerawat, panu, memperbanyak pengeluaran empedu,
menghilangkan rasa sakit, peluruh kencing dan bersifat antiradang.
6. Alang-alang : menghentikan pendarahan, menurunkan panas, peluruh kemih,
menghilangkan haus, serta mengatasi gejala meridian paru-paru, penyakit
lambung, dan usus kecil.
7. Bawang putih/garlic : Tanaman ini dikenal bermanfaat mengatasi seluruh
system kardiovaskular termasuk tekanan darah. Tekanan darah (angka
distolik) menurun secara berarti hanya dengan mengonsumsi 3
siung bawang putih setiap dari selama tiga bulan. Di dalam bawang putih
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

juga mengandung senyawa adenosine yang dapat melenturkan pembuluh


darah sehingga darah mengalir lebih lancar.
8. Seledri/ Celery : Tanaman seledri ini mengandung senyawa aktif apigenin.
Senyawa ini berfungsi sebagai calcium antagonist dan manitol yang identik
dengan diuretic. Selain dalam bentuk suplemen, seledri enak dikonsumsi
dalam bentuk jus.
9. Bawang merah / Onion : Minyak esensial pada bawang merah di anggap
paling efektif untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
10. Mengkudu : Kandungan scopoletin dalam buah buruk rupa ini mampu
menurunkan tekanan darah tinggi. Uji preklenisnya dilakukan oleh
Departemen Farmasi Universitas Indonesia terhadap mengkudu bentuk pil.
Mengkudu biasanya dikonsumsi dalam bentuk jus. Tetapi sejarang banyak
juga yang tersedia dalam bentuk pil.
11. Tomat : Kandungan asam amino Gamma-amino butyric (GABA) pada tomat
bermanfaat menurunkan tekanan darah tinggi
12. Belimbing : Buah belimbing kaya akan serat yang akan mengikat lemak dan
bermanfaat pada tidak bertambahnya berat badan, penyebab hipertensi.
Belimbing juga kaya air dan mengandung kalium yang bersifat diuretic,
sehingga kelebihan garam dapat dikeluarkan dari tubuh melalui urine.
I. Diet Bergizi untuk Hipertensi
Diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) adalah diet yang
dirancang untuk mengobati atau mencegah hipertensi. Diet ini dilakukan dengan
mengurangi asupan garam dan menambah berbagai macam makanan yang kaya
akan nutrisi untuk menurunkan tekanan darah. Dengan menerapkan diet DASH,
penderita hipertensi akan dapat menurunkan tekanan darahnya beberapa poin
dalam waktu 2 minggu. Dan jika dilakukan terus menerus, tekanan darah akan
dapat turun 8 sampai 14 poin, yang akan membuat perubahan yang berarti bagi
kesehatan.
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Selain untuk menurunkan tekanan darah, diet DASH juga memiliki


keuntungan lain, seperti mengurangi resiko osteoporosis, kanker, penyakit jantung,
stroke dan diabetes. Diet DASH juga dapat menurunkan berat bedan karena
memberikan arahan untuk bagaimana mengkonsumsi makanan atau cemilan yang
bergizi.
Tujuan utama dari diet DASH adalah mengurangi asupan garam, karena
natrium dapat meningkatkan tekanan darah secara dramatis pada orang yang
sensitif terhadapnya. Sebagai tambahan dari diet DASH, terdapat juga versi diet
rendah garam. Anda dapat memilih diet mana yang sesuai dengan kesehatan Anda.
Diet DASH Standar membatasi konsumsi natrium sampai 2.300 mg/hari
Diet DASH Rendah Garam membatasi konsumsi natrium sampai 1.500 mg/hari
Menurut penelitian, diet DASH Rendah Garam sangat berguna untuk
membantu menurunkan tekanan darah untuk orang dewasa yang berusia 50 tahun
ke atas atau orang yang sudah terkena penyakit hipertensi.
Diet DASH : Apa yang Harus Dimakan

Berikut adalah makanan yang baik untuk dikonsumi pada diet DASH.
1. Biji-bijian (6-8 Kali Konsumsi/hari)
Termasuk roti, sereal dan pasta. Pilihlah gandum utuh karena mengandung
lebih banyak serat dan nutrisi. Misalnya, gunakan beras merah untuk
mengganti beras putih, roti gandum untuk pengganti roti biasa. Roti gandum
biasanya rendah lemak, hindari mengoleskan mentega atau krim.
2. Sayur-sayuran (4-5 Kali Konsumsi/hari.
Konsumsi sayuran yang mengandung banyak serat, vitamin dan mineral
seperti kalium dan magnesium. Jangan hanya mengkonsumsi sayuran sebagai
lauk saja, tetapi konsumsi sayuran sebagai menu utama
3. Buah-buahan (4-5 Kali Konsumsi/hari)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Buah-buahan juga mengandung banyak serat dan mineral yang diperlukan


untuk tubuh, dan biasanya rendah lemak kecuali alpukat dan kelapa. Tetapi
ada beberapa macam buah-buahan yang bersifat kontradiktif dengan
beberapa obat, maka sebaiknya konsultasikanlah kepada dokter atau ahli diet
Anda buah-buahan apa yang harus dihindari.
4. Produk Susu (2-3 Kali Konsumsi/hari)
Susu, yoghurt, keju adalah sumber vitamin D, kalsium dan protein. Tetapi
pilihlah produk olahan susu yang rendah atau tanpa lemak.
5. Kurangi konsumsi daging
Meskipun daging adalah sumber protein, vitamin B dan zat besi, tetapi daging
juga mengandung banyak lemak dan kolesterol. Kurangi mengkonsumsi
daging 1/3 atau 1/2 porsi dari biasanya. Buanglah lemak pada daging sebelum
dimasak atau memasak ayam tanpa kulitnya. Makan ikan yang banyak
mengandung Omega 3 seperti Salmon dan Tuna, ini akan membantu
menurunkan kolesterol Anda.
6. Kacang-kacangan
Biji bunga matahari, almond, kacang merah, kacang polong dan kacang-
kacangan lain merupakan sumber dari magnesium, kalium dan protein, serta
mengandung banyak serat dan senyawa yang dapat mencegah penyakit kanker
dan jantung. Tetapi makanan ini harus dikonsumsi dalam jumlah yang kecil
karena kacang-kacangan mengandung kalori yang tinggi. Makanan yang
mengandung kedelai seperti tahu dan tempe, dapat menjadi alternatif
pengganti daging sebagai sumber protein.
7. Lemak
Lemak berguna untuk membantu tubuh menyerap vitamin esensial dan
membantu menjaga imunitas tubuh. Tetapi terlalu banyak lemak, terutama
lemak tak jenuh, dapat meningkatkan resiko penyakit jantung, obesitas dan
diabetes. Diet DASH berfokus pada lemak tak jenuh seperti minyak zaitun,
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

minyak kanola, minyak jagung. Namun minyak ini tidak stabil pada suhu yang
tinggi sehingga lebih baik digunakan sebagai campuran salad atau untuk
menumis.
8. Gula
Anda tidak perlu berpantang makan yang manis-manis dalam mengikuti diet
DASH. Bila ingin makan makanan yang manis, pilihlah makanan yang rendah
kalori seperti permen rendah kalori, es buah atau biskuit rendah kalori. Anda
dapat juga menggunakan pemanis buatan seperti aspartame, tetapi sebaiknya
gunakanlah secara bijaksana.

Anda mungkin juga menyukai