Anda di halaman 1dari 4

Pungutan Harus Sesuai Perda, Ini Tarif Masuk Objek Wisata di Kerinci

JAMBIUPDATE.COM, KERINCI - Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga


(Disparpora) Kabupaten Kerinci, menegaskan agar dalam penarikan retribusi objek wisata seusai
Peraturan Daerah (Perda) nomor 23 tahun 2011. Jika menarik retribusi diluar aturannya, maka
akan ditindak.

Berkaca dari pengalaman Lebaran tahun 2014 lalu retribusi masuk yang diminta petugas dilokasi
objek wisata di Kerinci rata-rata Rp10 ribu per orang. Padahal, sesuai Perda yang sudah di
tetapkan, retribusi masuk ke objek wisata untuk dewasa hanya Rp4 ribu.

Begitu juga untuk tarif parkir, pengunjung diminta uang Rp10 ribu setiap kendaraan yang
diparkirkan. Sedangkan dalam Perda yang ada tarif parkir khusus termasuk saat lebaran untuk
kendaraan roda dua hanya Rp2 ribu, roda empat Rp 4 ribu dan kendaraan roda enam hanya Rp 6
ribu.

Kepala Disparpora Kabupaten Kerinci, Ardinal, mengatakan, dalam penarikan retribusi objek
wisata harus sesuai Perda nomor 23 tahun 2011, tidak bisa diluar dari itu. Jika diluar dari
ketentuan, maka yang meminta adalah oknum.

"Diluar ketentuan itu adalah oknum. Pelakunya bisa ditindak," ucapnya.(dik)

Wahhh Air PDAM Parit Panting di Tanjab Barat Berwarna Merah

JAMBIUPDATE.COM, KUALATUNGKAL - Kualitas air PDAM Parit Panting yang


berlokasi di desa Parit Panting yang saat ini dalam proses finishing sedang di sorot kualitasnya
oleh bupati Tanjabbar H Usman Ermulan.

Pasalnya, warna air yang akan didistribusikan untuk warga Tanjabbar ini masih berwarna merah.
Bupati tanjung jabung barat, H. Usman Ermulan, mengatakan, pengecekan ini penting dilakukan
untuk melihat kendala apa yang dialami dalam proses penjernihan sebelum didistribusikan
kepada warga.

"Sekarang ini kalau untuk kualitas airnya sudah bagus, hanya saja warnanya merah, makanya
kita lihat mau ditanya apa kendalanya," ujarnya Kamis (2/7).

Ditambahkan Bupati, proses penjernihan air dilakukan selain melalui mesin ada juga tahapannya
manual menggunakan sabut pinang, hal tersebut dibuat karena hasil yang dibuat bisa lebih
maksimal dengan mengeluarkan air yang jernih.

"Kita terus perbaiki suplay air ini, pungkasnya.(sun)

Gelar Razia Pekat, Satpol PP Temukan Penghuni Kos-kosan yang Tidak Memiliki KTP
dan Karaoke Tak Berizin

JAMBIUPDATE.COM, SAROALNGUN - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP)


Kabupaten Sarolangun bersama dengan Polsek Kota Sarolangun, Kamis (2/7) malam, menggelar
razia Penyakit Masyarakat (Pekat) di wilayah hukum Sarolangun.

Dalam operasi pekat ini, Satpol PP mendatangi beberapa kos-kosan utnuk mengecek Kartu Tanda
Penduduk (KTP) dan tempat hiburan yang ada di Kecamatan Sarolangun.

Kepala Sat Pol PP Sarolangun, Deshendri, saat diwawancarai sejumlah wartawan mengatakan,
razia penertiban saat Ramadan ini dilakukan di tempat kos-kosan, rumah makan dan tempat
hiburan.

"Khusus tempat hiburan seperti Karaoke selama bulan suci ramadan harus tutup, dan kita juga
langsung memberi himbauan kepada tempat-tempat hiburan yang tidak memiliki izin supaya
mengurus izin," kata Deshendri.

Pantauan jambiupdate.com dilapangan, ada beberapa penghuni kos-kosan yang tidak memiliki
KTP dan ada satu tempat karaoke yang belum memiliki izin yaitu Karaoke Wak Gank.(ded)

Tidak Melakukan Pemadaman Kebakaran di Rantau Karya, Kasdishut Tanjabtim: Hanya


Tuhan yang Mampu

JAMBIUPDATE.COM, MUARASABAK Terjadi kebakaran lahan sawit milik warga di Desa


Rantau Karya, Kecamatan Geragai. Namun, pihak Dishut Tanjab Timur yang mengetahui hal itu
tidak melakukan aksi alias pemadaman.

Hal ini terungkap saat pertemuan dengan bupati, wabup, sekda, dinas terkait dan para camat
dalam rapat penanggulangan bencana kebakaran kemarin. Adil P Aritonang selaku Kadishutbun
Tanjabtim, juga mengakui hal itu.

"Penyebab kami tidak melakukan aksi pemadaman di Desa Rantau Karya, karena tidak adanya
air yang berada disekitar lokasi kebakaran," terangnya, Kamis (2/7).
Padahal keberadaan air ini sangat diperlukan untuk pemadaman api. Namun masuknya musim
kemarau, mengakibatkan air yang berada dikanal-kanal lokasi kebakaran menjadi kering.

"Selain air, kesulitan memasukan alat-alat damkar dilokasi kebakaran, menjadi alasan lain kami
tidak turun," paparnya.

Dikatakannya, hanya Tuhan yang bisa memadamkan kebakaran lahan di Desa Rantau Karya,
melalui hujan yang diturunkan. Bila hanya mengandalkan tenaga manusia, maka kebakaran tidak
akan pernah padam.

"Apalagi lahan yang terbakar berada dipelosok-pelosok yang tidak terjangkau oleh kami,"
jelasnya.(yos)

Keberadaan Terminal Bungo Masih Terbengkalai, Tapi Dapat Kucuran Dana

JAMBIUPDATE.COM, MUARABUNGO - Keberadaan terminal Tipe A Bungo hingga saat


ini masih terbengkalai. Para penumpang yang ingin berpergian, enggan untuk masuk dan naik
dari terminal tersebut.

Kondisi seperti ini sudah cukup lama, tidak heran jika keberadaan terminal tipe A Bungo ini,
benar - benar terlihat mati suri, lantaran tak ada aktivitas yang berjalan di terminal ini,
Ungkap Adhe (37), salah seoarang jasa ojek yang kerap mangkal di kawasan sekitar terminal,
Kamis (2/7).

Hal senada juga diungkapkan Andri (30), salah satu agen PO resmi di terminal tipe A. dia
mengaku aneh dengan keberadaan terminal. Meski tidak berfungsi sejak lama, sejak dua tahun
terakhir terminal tersebut terus mendapatkan kucuran dana pemerintah.

Setahu Saya, sudah dua tahun terakhir terminal ini terus mendapatkan kucuran dana, kata
Andri.

Terpisah, Kadishubkominfo Bungo, M Zen, melalui Kabid Kominfo, Azdi, saat dikonfirmasi
awak media beberapa waktu lalu mengaku masih belum memiliki solusi tepat, guna
mengaktivkan terminal tipe A yang dibangun dengan dana jumlah besar tersebut .

Sejauh ini, kita terus mencoba untuk mengaktivkan keberadaan terminal dengan berbagai cara.
Namun sejauh itu pula, berbagai ide yang kami lakukan masih belum mampu membuat terminal
tersebut, bergerak efektif, tutupnya. (hnd)
Walah BPMPD Muarojambi Terima Surat Kaleng Soal Kades Menggunakan Izajah
Palsu

JAMBIUPDATE.COM, SENGETI - Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan


Daerah (BPMPD) Kabupaten Muarojambi, menerima laporan adanya salah satu kades di daerah
setempat yang diduga menggunakan ijazah palsu dalam pemilihan kades.

Kades yang dilaporkan tersebut ialah Kepala Desa Parit, M Aman. Ia dilaporkan karena diduga
menggunakan jazah palsu, yakni Ijazah Paket B tahun 2008.

Sekretaris BPMPMD Kabupaten Muarojambi, A Gani, membenarkan, adanya laporan tersebut.


"Surat laporan atau aduan itu sayangnya cacat hukum karena tidak surat tersebut tidak sertai
indentitas pelapor," katanya.

Lebih lanjut, kata Gani, untuk mengusut kasus belum bisa dilakukan karena terbentur dengan
surat edaran bupati yang berbunyi, bagi siapa yang ingin melaporkan perihal atau masalah, harus
jelas identitas pelapor. Kalau tidak ada dianggap tidak surat kaleng.

"Jadi laporan itu kami anggap surat kaleng," jelasnya.(era)

Anda mungkin juga menyukai