PENDAHULUAN
Termasuk dalam bidang ritel yang saat ini tumbuh dan berkembang pesat seiring
tambah pada produk dan jasa yang dijual kepada pelanggan untuk pengguanaan
ritel lainnya, masyarakat memiliki banyak pilihan untuk berbelanja. Hal ini
memberikan keuntungan bagi para konsumen untuk dapat memilih toko yang
yang perlu diperhatikan tidak hanya berkaitan dengan kebutuhan ekonomi saja,
karena dengan semakin ketatnya persaingan diantara toko ritel dan juga perubahan
persaingan yang ketat di Indonesia ini, setiap perusahan barang dan jasa memiliki
1
2
inilah yang menyebabkan persaingan yang sangat ketat, terutama yang berbasis
toko (store based retailing). Agar mampu bertahan maka industri ini harus mampu
tanggap mengadaptasinya pada bisnis mereka, sehingga selalu sesuai dengan life
konsep toko dan strategi penjualan, disebut juga visual merchandising, atau
merupakan salah satu elemen dari bauran eceran yang mampu mempengaruhi
konsumennya.
Store Atmosphere akan dapat menarik konsumen untuk melakukan pembelian juga
konsumen saat berada di dalam toko. Karena konsumen yang senang diharapkan
maka perlu diciptakan Store Atmosphere yang baik. Menurut Levy & Weitz
nilai tambah terhadap produk yang kita jual. Selain itu, Store atmosphere juga
3
akan menentukan citra toko itu sendiri, citra toko yang baik dapat menjamin
(store atmosphere) juga akan menentukan citra toko itu sendiri. Supaya toko tetap
memiliki daya saing, maka sebuah toko perlu memiliki interior yang unik,
karakteristik toko dan pencitraan pada pengunjung. Menurut Berman dan Evan
dalam Achmad Indra Widyanto (2014:2) ada Empat faktor penentu yang
kombinasi dari pesan secara fisik yang telah direncanakan, store atmosphere dapat
melakukan tindakan pembelian. Semua fakta itu didukung oleh pentingnya salah
satu atribut-atribut store image menurut Kotler dalam Tommy soebagyo (2014:2)
,price, promotion, service. Karena store image merupakan kepribadian toko yang
4
melekat dibenak konsumen terhadap sebuah barang dan jasa. Kotler (2007:173)
menyatakan Store image merupakan sikap dan tindakan sesorang terhadap suatu
objek sangat dikondisikan citra dari objek tersebut. Kepribadian atau image toko
menggambarkan apa yang dilihat dan dirasakan oleh konsumen terhadap toko
tertentu. Menurut Simamora dalam vitta maretha (2011:1) Seperti Produk, sebuah
toko juga mempunyai kepribadian. Bahkan beberapa toko juga mempunyai citra
yang sangat jelas dalam benak konsumen, dengan kata lain store image adalah
kepribadian sebuah toko. Kepribadian atau store image menggambarkan apa yang
dilihat dan dirasakan oleh konsumen terhadap toko tertentu. Bagi konsumen,
kepribadian itu juga mewakili suata gambaran atau merancang apa yang
Menciptakan sebuah Image yang baik bagi konsumen adalah pekerjaan yang tidak
mudah. Image adalah suatu bayangan atau gambaran yang ada didalam benak
seseorang yang timbul karena emosi atau reaksi terhadap lingkungan sekitarnya
Majalengka. Siapa yang tidak kenal toko UD Putra Tiga Saudara berdiri tahun
2001, warga Majalengka pasti tahu toko UD Putra Tiga Saudara merupakan salah
satu toko retail dan grosir yang bergerak di bidang bisnis fashion anak-anak
Produk perlengkapan bayi di UD Putra Tiga Saudara merupakan salah satu produk
yang berkualitas. Produk perlengkapan Bayi yang ditawarkan sangat lengkap dari
5
mulai perlengkapan untuk lahiran sampai Balita. Dilihat dari penjualannya produk
perlengkapan bayi sangat laris, serta keberadaan konsumen sangat meningkat dari
bangunan toko UD Putra TS baru yang terletak di Jl. Raya Tonjong Jatiwangi
TS yang lama. Selain desain interiornya yang tampak modern juga penataan
didalam toko sudah sekelas Mall hingga akan membuat konsumen merasa nyaman
dan betah saat berbelanja di UD Putra Tiga Saudara, berbeda dengan toko UD
Putra Tiga Saudara yang lama, di toko UD Putra Tiga Saudara yang baru
dilengkapi fasilitas parkir yang luas baik untuk sepeda motor maupun mobil.
Selain itu terdapat beberapa fasilitas lainnya seperti toilet dan mushola. Selain
barang yang dijual di UD Putra Tiga Saudara dari mulut ke melut konsumen
Saudara.
Proses pengambilan keputusan pembelian pada dasarnya setiap orang
adalah sama, namun proses pengambilan keputusan tersebut akan diwarnai oleh
ciri kepribadian, usia, pedapat dan gaya hidupnya. Menurut Nugroho (2003:38)
6
pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih
SAUDARA MAJALENGKA
Saudara.
menambah ilmu manajemen pemasaran dalam kajian Store atmosphere dan Store
Dengan penelitian ini diharapkan dapat berguna dan dapat dijadikan acuan
Universitas Majalengka.
Penelitian ini dilakukan pada UD Putra Tiga Saudara yang beralamat di Jl.
Raya Tonjong Jatiwangi nomor 168 dusun Cirahayu Desa Baribis Kec.
BAB II
pertukaran potensial memikirkan cara untuk mendapatkan tanggapan dari pihak lain
penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan barang dan jasa untuk menciptakan
menawarkan sejumlah barang atau jasa dengan sejumlah nilai ke berbagai macam
pertukaran.
Menurut Philip Kotler (2010:45): Pemasaran merupakan suatu proses sosial dan
manajerial baik oleh individu atau kelompok, untuk mendapatkan apa yang
1. Produk (Product)
disini bisa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat
dan keinginan tertentu. Produk merupakan semua yang ditawarkan ke pasar untuk
kebutuhan dan keinginan yang berupa fisik, jasa orang, dan ide.
2. Hagra (Price)
11
tingkat harga, struktur diskon syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi harga di
harus dikeluarkan seorang konsumen untuk memperoleh satu buah produk dan
3. Promosi (Promotion)
Bauran promosi meliputi berbagai metode yaitu iklan, promosi penjualan,
konsumen.
4. Saluran Distribusi (Place)
Merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap
jasa bagi para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran
dan menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan. Unsur yang termasuk dalam
sarana fisik antara lain lingkungan atau bangunan fisik, peralatan perlengkapan,
pegawai perusahaan, konsumen, dan konsumen lain. Semua sikap dan tindakan
digunakan untuk menyampaikan jasa. Proses ini memiliki arti sesuatu untuk
menyampaikan jasa. Proses dalam jasa merupakan faktor utama dalam bauran
pemasaran jasa seperti pelanggan jasa akan senang merasakan sistem penyerahan
Store atmosphere merupakan salah satu elemen penting dari retailing mix
barang dan jasa yang ditawarkan oleh pengecer, tetapi juga memberikan respon
keseluruhan yang disampaikan oleh tata letak fisik, dekorasi dan lingkungan
sekitarnya.
kombinasi dari pesan secara fisik yang telah direncanakan. Store atmosphere
13
visual, pencahayaan, warna musik dan penciuman untuk merangsang persepsi dan
mereka.
suasana toko yang ingin diciptakan. Elemenelemen store atmosphere terdiri dari
kekokohan, maka bagian depan dan bagian luar ini dapat menciptakan
kegiatan yang ada didalamnya. Karena bagian depan dan exterior berfungsi
lambang.
14
2. General Interior
Berbagai motif konsumen memasuki toko, hendaknya memperoleh kesan
yang menyenangkan. Kesan ini dapat diciptakan misalnya dengan warna dinding
toko yang menarik, musik yang diperdengarkan, serta aroma/bau dan aroma udara
di dalam toko.
3. Store Layout (tata letak)
Merupakan rencana untuk menentukan lokasi tertentu dan pengaturan dari
jalan/gang dalam toko yang cukup lebar dan memudahkan orang untuk berlalu
lalang, serta fasilitas toko seperti rak pakaian dan tataletak barang yang mudah
dijangkau oleh konsumen, dan fasilitas toko yang lengkap serta nyaman bagi
konsumen.
4. Interior Display
Sangat menentukan bagi suasana toko karena memberikan informasi
laba bagi toko. Yang termasuk Interior display ialah: poster, tanda petunjuk lokasi,
display barang-barang pada hari-hari khusus seperti lebaran dan tahun baru.
Image merupakan gabungan antara faktor fisik misalnya tata letak barang,
kebersihan, ruangan, dan lain-lain dengan faktor non fisik misalnya kecepatan
kesemuanya itu dapat diterima dan dirasakan akibat dari manfaat sebagai kesan
keyakinan, ide dan kesan yang dimiliki oleh seorang terhadap suatu objek.
physico;ogical attributes.
Dapat diartikan, Store image dapat didefinisikan sebagai cara bagaimana toko
diberi arti dalam benak pembeli sebagaian menurut kualitas fungsionalnya dan
toko tertentu.
2.1.3.2 Faktor-faktor Pembentuk Store Image
Suatu store image disusun oleh banyak faktor yang saling berinteraksi
antara satu dengan yang lainnya. Image yang terbentuk akan beragam tergantung
pada karakteristik pribadi dari segmen pasar yang diincar. Store image dapat
atas akan memiliki image yang berbeda dengan toko yang berada dilingkungan
16
kelas menengah ke bawah. Toko yang berada dalam suatu pusat pertokoan akan
Disamping itu jarak toko dengan tempat tinggal konsumen serta kemudahan untuk
menjangkau atau mencapai toko juga akan mempengaruhi citra yang terbentuk
dalam benak konsumen secara umum konsumen kebih cenderung kepada toko
seperti tata letak toko, penempatan dan lebar gang, penggunaan karpet dan
arsitektur seperti halnya fasilitas fisik toko seperti tangga berjalan (escalator),
pencahayaan, penyejuk ruangan (AC) dan kamar kecil memberi pengaruh pada
penilaian konsumen.
c. Barang yang Dijual
Keanekaragaman barang yang dijual merupakan salah satu pilihan
kebutuhannya.
d. Iklan dan Promosi Penjualan
Iklan dan promosi penjualam merupakan media yang sangat penting untuk
inilah yang memberikan legimentasi pada produk dan juga menunjukan suatu
dengan begitu pembeli akan mengetahui bahwa motivasi mereka untuk membeli
dengan sigap personil toko menanngapinya atau dari pakaian dan kerapihan juga
pelayanan ini juga akan timbul berbagai hal keputusan dari konsumen. Apakah ia
akan memberikan persepsi baik atau sebaliknya. Jika pelayan dari sebuah toko
kurang baik hal yang pertama dirasakan oleh konsumen adalah ketidaknyamanan
hingga timbul ketidak puasaan tapi jika pelayan yang dirasakan memuaskan pasti
juga akan timbul suatu sikap konsumen yang bisa menjadikan konsumen itu akan
toko itu menengah keatas atau menengah ke bawah atau juga untuk remaja atau
dewasa sehingga toko itu sendiri mampu menyesuaikan baik dari penampilan
1. Physical Facilities
Struktur fisik yang merupakan komponen utama dalam membentuk store
image dan dalam membantu toko yang menjual produk atau jasa yang ditawarkan.
mempunyai peranan yang sangat penting untuk daya tarik sehingga bisa
yang baik terhadap suatu toko tersebut dapat menyediakan barang yang
keinginan dan kebutuhan konsumen. Termasuk dari atribut ini adalah kualitas
Adalah harga yang dibayarkan untuk memperoleh barang dan jasa yang
(harga murah), dan adanya diskon harga. Melalui penetapan harga yang menarik
4. Promotion
Adalah alat komunikasi untuk menghubungkan keinginan pihak
Termasuk dalam atribut promosi ini adalah daya tarik informasi melalui
kepada pembeli maka proses interaktif antara penjual dan pembeli berperan
19
ini adalah jam buka yang lebih lama, layanan pengiriman, penanganan keluhan
dan tidak menggunakan barang atau jasa. Memahami konsumen tidaklah mudah
sangat bervariasi.
barang dan jasa serta dalam proses pengambilan keputusan yang menentukan
mental (yakni saat konsumen menilai produk sesuai dengan kriteria tertentu yang
and households who buy goods and service for personal consumption.
20
keputusan pembelian merupakan suatu motif yang timbul dari dalam diri sesorang
untuk membeli suatu produk barang atau jasa untuk konsumsi pribadi.
pertimbangan pembeli dan lebih banyak peserta. Henry Assael yang dikutipoleh
pembelian suatu produk apabila suatu produk tersebut harganya mahal, jarang
dibeli, memiliki resiko yang tinggi, dan mencerminkan ekspresi diri yang tinggi.
Konsumen mengalami keterlibatan yang tinggi dalam membeli suatu produk yang
ada.
2. Perilaku Pembelian yang mengurangi ketidakcocokan (Disonancereducing
buying behavior)
Konsumen mengalami pembelian untuk mengurangi ketidakcocokan, pada
saat mereka memiliki keterlibatan yang tinggi dalam pembelian sebuah produk,
tetapi tidak melihat adanya perbedaan yang nyata diantara berbagai merek produk
yang ada.
3. Perilaku pembelian berdasarkan kebiasaan (Habitual buying behavior)
Keterlibatan konsumen rendah sekali dan tidak adanya perbedaan yang
behavior)
Keterlibatan konsumen rendah, tetapi dihadapkan pada berbagai pilihan
merek produk yang akan dibelinya. Dalam hal ini konsumen memilih salah satu
merek produk diantara berbagai merek. Namun pada suatu saat konsumen
1. Faktor Kebudayaan
Faktor kebudayaan mempunyai pengaruh yang paling luas dan paling
Sehingga nilai, persepsi dan perilaku antara seseorang yang tinggal pada daerah
tertentu dapat berbeda dengan orang lain yang berada dilingkungan lain pula.
Tiap budaya mempunyai sub budaya yang lebih kecil, atau kelompok
orang dengan sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi hidup
yang sama. Seperti kelompok kebangsaan yang bertempat tinggal pada suatu
daerah akan mempunyai cita rasa dan minat etnik yang yang khas, demikian pula
ini merupakan segmen pasar yang penting, dan pemasar sering menemukan
manfaat dengan merancang produk yang disesuaikan dengan kebutuhan sub kultur
tersebut.
c. Kelas Sosial
Kelas sosial adalah susuan yang relatif permanendan teratur dalam suatu
masyarakat yang anggotnya mempunyai nilai, minat, dan perilaku yang sama.
Kelas sosial tidak ditentukan oleh faktor tunggal seperti pendapatan tetapi diukur
seperti kelompok kecil, keluarga, peran dan status sosial dari konsumen. Faktor-
faktor ini sangat mempengaruhi tanggapan konsumen. Oleh karena itu, pemasar
pemasaran.
a. Kelompok Acuan
Perilaku sesorang sangat dipengaruhi oleh banyak kelompok kecil.
yaitu dimana para anggotanya berinteraksi secara tidak normal seperti, keluarga,
teman, dan sebagainnya. Ada pula yang disebut kelompok sekunder, yaitu
23
dari pasar sasarannya. Kelompok ini dapat mempengaruhi pilihan produk dan
utama yang paling berpengaruh. Ada dua keluarga dalam kehidupan pembeli.
Keluarga orientasi (family of orientation), terdiri dari orang tua dan saudara
keluarga dalam pengambilan keputusan dan berapa besar pengaruh dari mereka
status. Tiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan umum oleh
masyarakat.
3. Faktor Pribadi
24
seperti umur dan tahap daur hidup pembeli, jabatan, keadaan ekonomi, gaya hidup
mereka beli sepanjang kehidupan mereka. Kebutuhan dan selera seseorang akan
berubah sesuai dengan bertambahnya usia. Pembeli dibentuk oleh siklus hidup
dengan jabatan yang mempunyai minat diatas rata-rata terhadap produk mereka.
c. Keadaan Ekonomi
Keadaan ekonomi akan sangat mempengaruhi pilihan produk. Pemasar
kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan dan tingkat bunga. Jadi jika
d. Gaya Hidup
Orang yang berasal dari sub kultur, kelas sosial dan pekerjaan yang sama
dapat mempunyai gaya hidup seseorang menunjukan pola kehidupan orang yang
gaya hidup apabila digunakan oleh pemasar secara cermat, akan dapat membantu
bagi beberapa pilihan produk atau merek. Atau pemasar juga dapat menggunakan
konsep diri atau citra seseorang untuk memahami perilaku konsumen, pemasar
dapat melihat pada hubungan konsep diri dan harta milik konsumen. Konsep diri
seperti rasa lapar, haus, dan sebagainya. Sedangkan kebutuhan yang bersifat
psikologis adalah kebutuhan yang timbul dari keadaan fsikologis tertentu seperti
kebutuhan untuk diakui, harga diri, atau kebutuhan untuk diterima oleh
lingkungannya.
Jika kebutuhan diketahui maka konsumen akan serta memahami kebutuhan yang
belum perlu segera dipenuhi atau masalah dapat ditunda pemenuhannya, serta
kebutuhan yang sama harus segera dipenuhi. Jadi pada tahap inilah proses
dapat mencari informasi lebih lanjut jika dorongan dengan kebutuhan itu kuat,
jika tidak kuat maka kebutuhan konsumen itu hanya akan menjadi ingatan belaka.
26
Konsumen mungkin melakukan pencarian lebih banyak atau segera aktif mencari
pembelian, dan cara pembelian, dan cara pembelian. Pada tahap ini konsumen
merupakan kombinasi dari pesan secara fisik yang telah direncanakan, store
27
dengan adanya suasana toko yang menarik dan menyenangkan dapat mencegah
menuntaskan transaksinya.
lantainya kotor dan tidak terawat serta pelayanan karyawan yang kurang
berkurang atau bahkan untuk selanjutnya konsumen akan merasa segan untuk
faktor pelayanan yang kurang baik dan suasana yang menyenangkan dari pihak
pedagang yang dapat memuat pelanggan kecewa akhirnya ia tidak mau berbelanja
lago.
erat terhadap minat beli konsumen. Apabila suasana tokonya menyenangkan serta
pendengaran, penciuman, sentuhan dan rasa yang dapat diwakili oleh warna,
maka konsumen akan merasa nyaman dan betah untuk berbelanja karena
terpuaskan dan lambat laun ia akan menjadi konsumen setianya, dan bila store
atmosphere tidak menarik, jelek, dan tidak teratur maka yang akan terjadi
produknya lagi bukan tidak akan berbelanja lagi ke toko untuk selamanya.
pada umumnya ditentukan melalui nilai dan keyakinan yang mereka miliki.
sesorang terhadap suatu objek sangat dikondisikan citra dari objek tersebut.
Kepribadian atau image toko menggambarkan apa yang dilihat dan dirasakan oleh
konsumen terhadap toko tertentu. Apabila barand suatu produk memiliki image
yang positif dan diyakini dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya, maka
minat untuk membeli produk atau jasa akan timbul dalam diri manusia.
Sebaliknya apabila brand atau merek suatu produk atau jasa memiliki image
negatif maka minat beli konsumen terhadap produk atau jasa tersebut akan
gambaran yang ada didalam benak seseorang yang timbul karena emosi atau
29
reaksi terhadap lingkungan sekitarnya. Image yang positif tentu akan menjadi
kekuatan bagi merek yang digunakan produk tersebut. Store image yang positif
terhadap minat beli. Karena itulah toko tersebut memiliki jumlah pengunjung
yang lebih banyak pengunjung karena suasana toko yang menarik bagi konsumen,
pewarna ruang yang menarik, maka konsumen akan konsumen akan merasa
nyaman dan betah saat berkunjung ke toko tersebut. Dan UD Putra Tiga Saudara
merupakan toko yang menjual beberapa jenis pakaian yang beraneka ragam
Majalengka.
Pembelian
antara persepsi Store Atmopshere dan Store Image terhadap Keputusan Pembelian.
kombinasi dari pesan secara fisik yang telah direncanakan, store atmosphere dapat
atmosphere merupakan kombinasi dari pesan secara fisik yang telah direncanakan.
menyebabkan konsumen melakukan tindakan pembelian. Dan hal ini juga sering
terjadi mengapa konsumen memiliki minat atau tidak untuk berbelanja di toko
tersebut. Pendapat ini didukung oleh Cooper dalam hasan saepul (2015:29) yang
citra positif dibenak konsumen terhadap toko tersebut, dan jika hal tersebut
sangat tinggi. Hal ini sesuai dengan teori perilaku konsumen menurut Kotler dan
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
general interior, store layout, dan interior display yang merupakan store
yang signifikan antara exterior, general interior, store layout, dan interior display
linear berganda dengan software SPPS, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan
maka bisa dijelaskan bahwa aktivitas penerepan faktor store image (phyisical
terhadap purchase intention di Toserba Ramai. Faktor price merupakan salah satu
Toserba Ramai, selain itu terdapat faktor lain yang kuat dalam mempengaruhi
Berdasarkan hasil penelitian ini maka disarankan agar Monopoli Cafe and Resto
menjadikan kepuasan pelanggan sebagai salah satu tujuan utama Monopoli Cafe
and Resto karena hal tersebut berdampak besar pada pembelian selanjutnya.
periklanan dan promosi, suasana dalam toko, dan pelayanan. Dari keterangan
tersebut dapat kita ketahui bahwa store atmosphere merupakan salah satu dari
(2008:61) adalah:
Suasana (atmosphere) setiap toko mempunyai tata letak fisik yang
memudahkan atau menyulitkan untuk berputar-putar didalamnya. Setiap
toko mempunyai penampilan yang berbeda-beda baik itu kotor, menarik,
megah, dan suram. Suatu toko harus membentuk suasana terencana yang
sesuai dengan pasar sasarannya dan dapat menarik konsumen untuk
membeli di toko tersebut.
Store atmosphere yang nyaman dapat membuat pembeli santai dan dapat
konsumen untuk melakukan pembelian terhadap barang atau jasa yang tidak
untuk berbelanja. Jika lingkungan toko yang diperlihatkan oleh eksterior, general
interior, store lay out dan interior display semakin baik dan sesuai dengan harapan
konsumen, ditambah juga dengan pemilihan lokasi yang tepat cenderung akan
keinginan mereka untuk berbelanja. Sebaliknya jika lingkungan dan lokasi toko
35
yang kurang baik cenderung mematikan minat beli mereka untuk berbelanja pada
toko tertentu.
Menurut Berman dan Evan (2001:604) dimensi yang mempengaruhi store
atmosphere adalah: exterior, general interior, store layout, interior display. Store
kebersihan ruangan, dan lain-lain dengan faktor non fisik misalnya kecepatan
kesemuanya itu dapat diterima dan dirasakan akibat dan manfaat sebagai kesan
Pembelian
Berdasarkan uraian kerangka pemikiran diatas, maka dapat dibuat
H3
Store Image H2
(XII)
Physical facilities
Merchandise
Price
Promotion
Price
Sumber: Kotller
(2007:172)
36
Store
Atmosphere (X1)
Gambar 2.2
Kerangka Penelitian
Py.x1 py
Ryx1.x2
Py.x2
Gambar 2.3
Paradigma Penelitian
Sumber: Peneliti
Keterangan :
X1 = Store Atmosphere
X2 = Store Image
2.3 Hipotesis
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Metode (cara atau teknik)
menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi
ujian (test), dokumentasi dan lainnya. Peneliti menggunakan salah satu atau
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan
lukisan serta sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat
mana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum
atau generalisasi.
lapangan.
menggambarkan data yang terkumpul juga menguji kebenaran dari suatu hipotesis
yang dilaksanakan.
(2010:3) adalah Variabel adalah atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai
variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang
lain. Jadi variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
digunakan dalam penelitian ini adalah Variabel independen (bebas) dan variabel
dependen (terikat).
variabel yang saling mempengaruhi dan dipengaruhi, yaitu variabel yang dapat
menyebabkan masalah atau variabel yang situasi dan kondisinya tergantung orang
lain.
Agar lebih mudah dalam pengumpulan data dan pengukurannya, maka
berikut ini.
Tabel 3.1
Operasional Variabel
tersebut mempunyai skor jawaban yang disajikan pada Tabel 3.2 berikut ini
Tabel 3.2
Skala Likert
Jawaban Skor
Pernyataan Jawaban
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Ragu-ragu 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: Djaali (2008:28)
Rumus yang digunakan untuk perhitungan kuesioner sebagai berikut:
Skor jawaban maksimum = skor tertinggi x jumlah responden
Presentasi skor =
besar, dan karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti
dan keterlibatan waktu serta tenaga yang dimiliki oleh peneliti, maka perlu
sebelumnya.
Teknik pengambilan sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah
peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota
RAE = 2
44
Keterangan :
RAE = Relative Allowable Error
P = Estimilasi
q =1p
n = Jumlah Sample
skala likert, yang terdiri dari lima kategori yang memiliki skor nilai berjumlah
q = 1 p = 1 - 0,2
= 0,8
= 80%
RAE =
RAE = 2
0,10 = 2
45
0,10 =2
0,10 =2
0,10 = 2 . 0,4
0,10 = 0,8
=8
n = 82
n = 64
karakteristik populasi, yaitu dengan cara membagikan langsung angkat isian yang
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif
menurut Sugiyono (2010:23) menyatakan bahwa data kuantitatif adalah data yang
berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Sumber pengumpulan data
1) Data primer merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan secara langsung
dari sumber data. Dalam penelitian ini media pengumpulan datanya dengan
menggunakan kusioner
2) Data sekunder merupakan data-data yang dapat menunjang data primer. Data
sebagai berikut:
1. Study Pustaka (Library Research)
Menurut Arikunto (2006:227) Studi kepustakaan adalah merupakan
berasal dari buku, majalah, jurnal ataupun berbagai literature yang relevan
yang diberikan kepada orang lain atau konsumen yang bersedia memberi respon
mengukur jawaban dari setiap koesioner adalah menggunakan skala likert. Skala
likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
jumlah jawaban tertentu sebagai pilihan yang disusun, diatur dan dipertegas.
47
Store atmosphere dan Store image terhadap keputusan pembelian konsumen. Cara
menilai jawaban dari setiap kusioner melalui sikap responden dengan skala yang
apa yang ingin diukur. Jadi dapat dikatakan semakin tinggi validitas suatu alat
ukur, maka alat ukur tersebut semakin mengena sasarannya atau semakin
menunjukan apa yang seharusnya diukur. Suatu instrumen ukur dapat dikatakan
fungsi ukurannya, atau memberikan hasil ukur sesuai makna dan tujuan
pengukuran tersebut.
yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid, sehingga valid itu berarti
diukur.
48
Moment (PPM) :
rhitung =
Keterangan:
n = Jumlah Responden
Jika :
Hasil penelitian yang realibel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu
yang berbeda. Instrumen yang realibel adalah instrumen yang bila digunakan
beberapa kali untuk untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data
yang sama. Jadi instrumen yang valid dan realibel merupakan syarat mutlak untuk
49
mendapatkan hasil penelitian yang valid dan realibel. Hal ini tidak berarti bahwa
otomatis hasil (data) menjadi valid dan realibel. Hal ini masih dipengaruhi oleh
untuk mengumpulkan data. Oleh karena itu peneliti harus mampu mengembalikan
dapat dengan teknik Cronbach Alpha. Koefisien Cronbach Alpha dihitung dengan
rumus:
r11
Keterangan:
St = Varians total
K = Jumlah item
Kriteria uji; jika rhitung > rtabel maka butir item kuesioner tersebut reliable
dengan bantuan tabel dalam bentuk jumlah dan presentase, dengan ketentuan
rata-rata skor. Rata-rata skor setiap kategori adalah bobot tiap kategori dikali
data dilapangan dan digunakan untuk meneliti antar variabel yang diteliti,
1) Langkah Pertama
Menurut Harun (1993) dalam Windasari (2010:39), data yang berskala
(p) setiap pilihan jawaban dengan cara membagi frekuensi (f) dengan jumlah
responden.
c) Berdasarkan proporsi tersebut untuk setiap pernyataaan, hitung proporsi
pilihan jawaban.
e) Menghitung nilai identitas untuk setiap proporsi dengan memasukan nilai Z
Scale Value =
Keterangan :
Density at lower limit, diperoleh dari tabel tinggi ordinat normal untuk pilihan
Density at upper limit, diperoleh dari tabel tinggi ordinat normal untuk pilihan
Area below upper limit, diperoleh dari kumulatif proporsi untuk pilihan jawaban
Area below lower limit, diperoleh dari kumulatif proporsi untuk pilihan jawaban
2) Langkah Kedua
dilakukan pasangan data variabel independen yaitu Store Atmosphere dan Store
3) Langkah Ketiga
Yaitu menguji hipotesis yang diajukan baik secara persial maupun secara
simultan antar variabel independen Store Atmosphere dan Store Image terhadap
penelitian ini memenuhi syarat-syarat yaitu lolos dari asumsi klasik. Syarat yang
harus dipenuhi adalah data tersebut harus berdistribusi secara normal, tidak
Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau
mendekati normal. Menurut Ghozali (2012:160) ada dua cara untuk mendeteksi
1. Analisis Grafik
Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data
(titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram
diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka
Ha diterima.
Uji ini bertujuan menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel independen.Pada model regesi yang baik antar variabel
melihat nilai Tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) yang dapat
a. Jika nilai tolerance dan nilai VIF 10, maka dapat disimpulkan bahwa
model regresi.
apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu
maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah yang
terletak antara (4-du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.
Tabel 1
55
Model regresi yang baik adalah yang terjadi homokedastisitas atau tidak terjadi
analisisnya:
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk suatu pola tertentu,
b. Jika tidak ada pola tertentu serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka
Analisis dengan grafik plot memiliki kelemahan yang cukup signifikan oleh
Setelah melalui uji asumsi klasik serta data telah terdistribusi normal, maka
data yang sudah dikumpulkan tersebut dianalisis dengan metode regresi linier.
berganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal dua. Dalam
Y = a + b 1 X 1 + b2 X 2 + e
Keterangan :
Y = Keputusan Pembelian
a = konstanta
X1 = Store Atmosphere
X2 = Store Image
e = faktor gangguan
Pembelian.
KD = R2 x 100%
Keterangan :
determinasi.
Uji hipotesis ini digunakan untuk menguji hipotesis variabel bebas Store
Statistik uji yang digunakan untuk mengetahui uji hipotesis dalam penelitian
thitung =
Keterangan:
thitung = Nilai t
n = Jumlah sampel
atau dugaan sementara maka dilakukan uji hipotesis dengan ketentuan kaidah
pengujiannya adalah:
1) Jika t hitung t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat pengaruh
secara signikan antara variabel bebas Store Image terhadap variabel terikat
Keputusan Pembelian.
Jika t hitung t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak terdapat
Fhitung =
Keterangan:
Kriteria pengujian:
Apabila F hitung >F , maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berarti ada pengaruh
tabel
Apabila F hitung < F tabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak. Berarti tidak ada
Berdasarkan uji hipotesis tersebut maka digunakan uji dua belah pihak
Ho Ditolak Ho Ditolak
Ho Diterima
Gambar 3.1
Kurva Uji Dua Pihak
60