PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
daerah Jawa Timur pada tahun 1293 M. Majapahit didirikan oleh Raden
Wijaya yang merupakan anak keturunan Raja Rajasa (Ken Arok), juga
menantu dari Sri Kertanegara, raja terakhir Singosari yang digulingkan oleh
1386 M. Pada masa itu Majapahit mulai mengarah pada perluasan wilayah
hingga keluar Jawa adalah atas rencana politik Mahapatih Gajah Mada pada
(susunan kata-kata yang mempunyai arti hitungan tahun atau bilangan tahun),
yang mempunyai hitungan bilangan 1276 tahun saka atau 1354 masehi. Pada
berdasarkan arah mata angin pokok. Secara kosmologis magis, daerah yang
Maritim UNDIP, 2003). Dari keempat daerah yang dikunjungi Hayam Wuruk,
1
Lasem termasuk di dalamnya. Hal ini mengindikasikan Lasem sebagai daerah
yang memberi peranan yang berarti bagi Kerajaan Majapahit. Bukti ini
diperkuat dengan adanya bukti fisik dengan ditemukannya tapak kaki yang
berada di Desa Kajar. Tapak kaki kanan yang ditatah di atas batu tersebut
kemungkinan tapak kaki Hayam Wuruk menurut beberapa catatan. Hal ini
penting.
Akan tetapi, tidak banyak yang mengisahkan tentang batu tapak kaki
yang ada di Desa Kajar. Keadaan ini semakin diperparah dengan banyaknya
masyarakat yang belum memahami arti historis dari benda cagar budaya untuk
partisipasi masyarakat akan benda cagar budaya, padahal benda cagar budaya
merupakan bukti fisik akan adanya sejarah masa silam yang diperlukan
menumbuhkan rasa cinta akan kekayaan sejarah yang dimiliki negara. Sebagai
bukti ketidak pedulian tersebut adalah fakta bahwa kondisi situs tapak kaki
Hayam Wuruk sama sekali tidak terawat, bahkan dilupakan oleh masyarakat
sekitar.
penelitian guna meggali lebih dalam tentang benda cagar budaya Situs Batu
Tapak Kaki Hayam Wuruk yang ada di Desa Kajar, karena Situs Batu Tapak
Selanjutnya penulis mengambil judul Situs Batu Tapak Kaki Hayam Wuruk
2
B. Rumusan Masalah
berikut :
bukti adanya Situs Batu Tapak Kaki Hayam Wuruk di Desa Kajar Lasem ?
C. Tujuan
berkuasa atas daerah Lasem berdasarkan bukti fisik batu tapak kaki Hayam
D. Manfaat
terhadap Lasem.
benda cagar budaya sebagai bukti konkret adanya sejarah masa lampau.
3
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
Benda Cagar Budaya adalah benda alam dan atau benda buatan manusia,
4
Mempunyai nilai penting bagi sejarah,
satunya yang masih ada dalam hal gaya atau langgam atau estetika.
B. Kerajaan Majapahit
1. Berdinya Majapahit
Raden Wijaya, keturunan Raja Rajasa (Ken Arok), serta menantu dari Sri
kota kecil berada di tempuran antara Sungai Mas dan Sungai Porong.
Jawa adalah atas rencana politik Mahapatih Gajah Mada pada tahun 1334
5
Adapun tujuh kerabat raja yang menjadi anggota Dewan
berikut :
1. Tribhuana Tunggadewi.
6. Bhre Lasem.
7. Bhre Pajang.
C. Kerajaan Lasem
sebuah kerajaan yang pertama kali dipimpin oleh seorang wanita yaitu
ratu Dehitendu Dewi atau yang biasa disebut dengan Dewi Indu.
Dikisahkan pula pada Kitab Badrasanti, pada tahun saka 1273 atau 1351
M Kerajaan Lasem dipimpin oleh Bhre Dewi Indu yang merupakan raja
pertama Kerajaan Lasem, adalah adik sepupu Raja Hayam Wuruk. Suami
telah dipimpin oleh lima orang raja yang kesemuanya perempuan. Berikut
6
a. Dehitendu Dewi.
Lasem.
b. Kusuma Wardhani.
Ahayu (Bhre Lasem yang cantik) . Ia adalah putri Hayam Wuruk dan
c. Negarawardhani.
d. Putra Wirabhumi
7
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian tentang Situs Batu Tapak Kaki Hayam Wuruk sebagai bukti kekuasaan
kekuasaan Majapahit yang berkuasa atas Lasem yaitu kajian yang lebih bersifat
kualitatif historis dengan maksud mencari makna dari beragam data yang
kajian pemaparan atau deskriptif yang ingin mencari gambaran utuh mengenai
Penelitian Situs Batu Tapak Kaki Hayam Wuruk sebagai bukti kekuasaan
Majapahit di Lasem ini mencakup pada tiga aspek utama, yakni mengetahui
kondisi riil batu tapak yang ada di Kajar, mengetahui kepedulian masyarakat
setempat terhadap Situs Batu Tapak kaki tersebut, serta pencarian solusi atas
masalah pengoptimalan Situs Batu Tapak Kaki Hayam Wuruk sebagai benda
C. Lokasi Penelitian
Lokasi dari penelitian ini adalah Situs Tapak Kaki Hayam Wuruk di Desa Kajar,
Data Primer
penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Data primer yang kami
8
Data Sekunder
Merupakan data pendukung yang diperoleh tidak secara langsung dari objek
penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh
pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun
1. Jenis data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer atau data
utama terdiri dari sumber yang langsung terkait dengan fokus penelitian,
pada masa Majapahit di Lasem dan juga bukti literatur yang valid.
langsung terhadap Situs Batu Tapak Kaki Hayam Wuruk, juga dengan teknik
9
F. Sistematika Penulisan Laporan
ada di lasem, maka sudah seharusnya laporan ini disusun dalam satu sistematika
yang runtut dan utuh. Mulai dari penelusuran latar belakang permasalahan sampai
pada kesimpulan, harus ditata dengan memperhatikan urutan kronologi serta alur
Bab II Berisi tentang landasan teori terkait Benda Cagar Budaya, Kerajaan
Bab III. Berisi tentang metode penelitian yang mencakup topik jenis penelitian,
ruang lingkup penelitian, lokasi penelitian, jenis data dan sumber data,
laporan.
Bab IV. Berisi sajian data yang berhasil dikumpulkan seperti keadaan Situs
Batu Tapak Kaki yang ada di Desa Kajar. Setelah itu, data yang tersaji
Kaki, penyebab tidak terawatnya Situs Batu Tapak Kaki dan juga
tersebut.
Bab V. Berisi kesimpulan dari reduksi data dalam Bab IV terdahulu. Di sini
10
BAB IV
PEMBAHASAN
tahun 1351 M. Hal ini termaktub dalam piagam Singosari. Berikut ini adalah
ialah Susunan kata-kata yang mempunyai arti hitungan tahun atau bilangan
artinya besar, mempunyai hitungan bilangan tujuh, Ary artinya hari (dina)
bilangan 6721.
belakang. 6721 berarti menjadi 1276 tahun saka. Untuk memperoleh tahun
masehi, maka ditambah 78, jadi 1276 tahun saka sama dengan 1354 masehi.
ke berbagai daerah bawahan ini disesuaikan dengan arah mata angin pokok.
11
a. Pada tahun saka 1275 (1353 M) mengunjungi kerajaan Pajang. Terletak di
sungai Brantas, yaitu di daerah pantai selatan antara gunung Wilis di barat
Semeru.
catatan yang menceritakan tentang batu tapak kaki yang ada di Desa Kajar
Hayam Wuruk di Lasem pada tahun 1354 M, kemungkinan besar tapak kaki
tersebut adalah tapak kaki Hayam Wuruk. Kebiasaan waktu itu, apabila raja
(Wawancara dengan bapak Edi Winarno, 17 April 2011). Tapak kaki yang
ditatah di atas batu hitam tesebut merupakan tapak kaki kanan Hayam
12
Wuruk. Sedangkan tapak kaki kiri Hayam Wuruk berada di Desa Gowak,
setempat, batu tersebut sudah hancur. Tapak kaki tersebut memang terpisah,
karena fungsinya berbeda. Tapak kaki kiri yang ada di bukit dekat Desa
Gowak, ada yang berpendapat bahwa tapak kaki kiri tersebut merupakan
simbol batas wilayah terlarang, artinya hanya kaum brahmana saja yang
diijinkan masuk. Sedangkan tapak kaki kanan yang ditatah di sebuah batu
yang masih sekarang ada di Desa Kajar menunjukkan bahwa daerah tersebut
13
Kajar Kursi
Kajar kursi ini juga terdapat di
Bumi Kriyan
Masih ada sisa batu bata yang berasal dari bangunan istana Kerajaan
pemakaman.
Candara Sengkala
14
Makam Dewi Indu dan Rajasa Wardhana.
Lasem
dan sebagainya.
Kerajaan Lasem.
15
B. Pemanfaatan Situs Batu Tapak Kaki Hayam Wuruk sebagai Benda Cagar
Situs tapak kaki yang ada di desa kajar tersebut memang harus
masyarakat setempat. Karena memang pada dasarnya Situs Batu Tapak Kaki
yang ada di Desa Kajar tersebut merupakan bukti konkret adanya sejarah
pemanfaatan Situs Tapak Kaki yang ada di Desa Kajar dalam berbagai bidang :
1. Bidang Sejarah.
Sudah barang tentu Situs Batu Tapak Kaki Hayam Wuruk memberi manfaat
akan mengetahui sejarah kota Lasem yang pernah berjaya pada masa
2. Bidang Pendidikan.
Di dalam bidang pendidikan, Situs Batu Tapak Kaki Hayam Wuruk dapat
bagi generasi muda, supaya mereka mengetahui sejarah Lasem yang menjadi
3. Bidang Ekonomi.
Pemanfaatan Situs Batu Tapak Kaki Hayam Wuruk yang ada di Desa Kajar,
menjadikan batu tapak kaki tersebut sebagai tempat yang dapat dikunjungi
para pendatang dari luar yang ingin megetahui tapak kaki tersebut, dengan
16
Pemanfaatan situs batu tapak kaki yang ada di Desa kajar juga harus
beberapa point :
1. Kebersihan.
Untuk menjaga agar benda cagar budaya terawat dengan baik, maka harus
jenuh dan justru merasa nyaman dengan kondisi yang bersih dan terawat.
Namun fakta yang terjadi di situs batu tapak kaki sama sekali tidak
2. Keamanan.
peninggalan tersebut. Tidak hanya situs batu tapak kaki saja, melainkan
benda cagar budaya yang lain seperti lingga dan kajar kursi tidak
mempunyai juru kunci untuk menjaga dan merawat benda cagar budaya
tersebut.
17
3. Fasilitas.
Untuk menuju ke lokasi situs batu Tidak ada jejak jalan yang sering
lokasi.
Wuruk tersebut.
pengalaman khusus.
kaki tersebut.
18
4. Pemandu atau Guide
Pengunjung yang belum pernah ke lokasi situs tapak kaki tentu saja tidak
19
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang situs batu tapak kaki Hayam
yang menceritakan kunjungan Hayam Wuruk pada tahun 1354 M. Hal ini
didukung dengan dietemukannya Situs Batu Tapak Kaki di Desa Kajar, serta
B. Saran.
benda cagar budaya tersebut dapat dijadikan saksi atas sejarah masa lampau.
20