Anda di halaman 1dari 12

Pembimbing: Yerlin, S.

Si

MASYARAKAT PERKOTAAN dan MASYARAKAT


PEDESAAN

Disusun Oleh:

KELOMPOK 3

Cintya Ocha Pk 115-015-003


Dian Ekawati Pk 115-015-006
Eka Yoshida Pk 115-015-008
Esna Djuanda Pk 115-015-010
Maria Ulfa Pk 115-015-020
Sri Wahyuni Pk 115-015-037
Jeni Pk 115-015-018
Bertho Mirazli Pk 115-015-107

SEMESTER IV A

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA
JAYA PALU
2017/2018

KATA PENGANTAR

1
Bismillahirahmanirrahim,

Puji syukur hadirat Allah SWT. Atas pertolongan, karunia dan nikmatnya,
terselesainya penyusunan makalah dari tugas mata kuliah Ilmu Sosial Dasar ini, dan tak lupa
penulis ucapkan terimakasih atas semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah
yang berjudul MASYARAKAT PEDESAAN & MASYARAKAT PERKOTAAN.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh
karena itu, kritik dan saran harapkan penulis demi perbaikan selanjutnya.

Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang
memerlukannya.

Palu, 4 Juni 2017

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul.......................................................................................................................1

Kata Pengantar.......................................................................................................................2

Daftar Isi..................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Masyarakat......................................................................................................5

B. Masyarakat Perkotaan...................................................................................................5

C. Masyarakat Pedesaan....................................................................................................6

D. Urbanisasi dan Urbanisme............................................................................................7

E. Urbanisme.....................................................................................................................10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................................................................11

B. Saran.............................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Banyak alasan pentingnya membicarakan masyarakat pedesaan dan


masyarakat perkotaan.Selain belum ada kesempatan umum tentang keberadaan
masyarakat desa sebagai suatu pengertian yang baku,juga kalau dikaitkan dengan
pembangunan yang orientasinya banyak dicurahkan kepedesaan,maka pedesaan
memiliki arti tersendiri dalam kajian struktur,sosial atau kehidupanya.Dalam
keadaan desa yang sebenarnya,desa masih dianggap sebagai standard an
pemelihara system kehidupan bermasyarakat dan kebudayaan asli seperti tolong
menolong,keguyuban,persaudaraan,gotong-royong,kesenian,kepribadian dalam
berpakaian,adat-istiadat,kehidupan moral-susila,dan lain-lain.
Orang kota membayangkan bahwa desa ini merupakan tempat orang bergaul
dengan rukun,tenang,selaras,dan akur.Akan tetapi justru dengan
berdekatan,mudah terjadi konflik atau persaingan yang bersumber dari peristiwa
kehidupan sehari-hari,hal tanah,gengsi,perkawinan,perbedaan antara kaum muda
dan tua serta antara pria dan wanita.Bayangan bahwa desa tempat ketentraman
pada konstelasi tertentu ada benarnya,akan tetapi yang nampak justru bekerja
keraslah yang merupakan syarat pokok agar dapat hidup di desa.
Demikian pula dalam konteks pembangunan desa (pertanian),semula orang
beranggapan bahwa masyarakat pertanian mangalami involusi (kemunduran)
pertanian yang berjalan dalam proses pemiskinan dan apapun teknologi dan
kelembagaan modern yang masuk ke pedesaan akan sia-sia.Pernyataan-
pernyataan sumbang inilah yang ingin kami bahas dalam makalah yang ringkas
dan singkat ini,yang mana adanya kontroversi kesan atau pendapat ini mungkin
lebih tepat apabila dihubungkan dengan berbagai gejala sosial seperti konsep-
konsep perubahan sosial atau kebudayaan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Masyarakat

Masyarakat dapat mempunyai arti yang luas dan sempit. Dalam arti luas
masyarakat adalah ekseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan
tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Atau dengan kata lain
kebulatan dari semua perhubungan dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit
masyarakat adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu,
misalnya territorial, bangsa, golongan dan sebagainya.
Menurut R.Linton:Seorang ahli antropologi mengemukakan bahwa
masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan
bekerjasama sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya berfikir
tentang dirinya dalam satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.

B. Masyarakat Perkotaan
Kota menurut definisi universal adalah sebuah area urban yang berbeda dari
desa ataupun kampung berdasarkan ukuranya, kepadatan penduduk, kepentingan
atau status hukum.
Beberapa definisi (secara etimologis) kota dalam bahasa lain yang agak
tepat dengan pengertian ini, seperti dalam bahasa Cina, kota artinya dinding dan
dalam bahasa Belanda kuno, tuiin, bisa berarti pagar. Jadi dengan demikian kota
adalah batas. Selanjutnya masyarakat perkotaan sering disebut juga urban
community, Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat-sifat
kehidupanya serta cirri-ciri kehidupanya yang berbeda dengan masyarakat
pedesaan.
Ada beberapa ciri yang dapat digunakan sebagai petunjuk untuk membedakan
antara desa dan kota.Antara lain sebagai berikut
1) Kota memiliki penduduk yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan desa.
2) Lingkungan hidup di pedesaan sangat jauh berbeda dengan
diperkotaan.Lingkungan pedesaan terasa lebih dekat dengan alam
bebas,udaranya bersih,sinar matahari cukup dan lain sebagainya.Sedangkan
dilingkungan perkotaan yang sebagian besar dilapisi beton dan
aspal,bangunan-bangunan menjulang tinggi dan pemukiman yang padat.

5
3) Kegiatan utama penduduk desa berada di sector ekonomi primer yaitu bidang
agraris(pertanian).
4) Corak kehidupan social di desa dapat dikatakan masih homogin(satu
jenis),sebaliknya di kota sangat heterogin(beraneka ragam) karena disana
saling bertemu berbagai suku bangsa,agama,kelompok dan masing-masing
memiliki kepentingan yang berlainan.
5) Sistem pelapisan social di kota jauh lebih kompleks daripada di desa.
6) Mobilitas (kemampuan bergerak) social di kota jauh lebih besar daripada di
desa.
7) Bila terjadi pertentangan,di usahakan untuk dirukunkan,karena memang
prinsip kerukunan inilah yang menjiiwai hubungan sosial pada masyarakat
pedesaan,
8) Jumlah angkatan kerja yang tidak mempunyai pekerjaan tetap di pedesaan
jauh lebih besar daripada di perkotaan.

Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah


sama sekali satu sama lain.Bahkan dalam keadaan yang wajar diantara keduanya
terdapat hubungan yang erat,bersifat ketergantungan,karena diantara mereka
saling membutuhkan.Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan
warganya akan bahan-bahan pangan seperti beras,sayur-mayur,daging dan
ikan.Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis-jenis pekerjaan tertentu
di kota,misalnya saja buruh bangunan dalam proyek-proyek perumahan,perbaikan
jalan raya dan sebagainya.Mereka ini biasanya adalah pekerja-pekerja musiman.
Namun demikian kedudukan yang tak seimbang tercermin dalam hubungan
structural fungsional antara desa dan kota,

C. Masyarakat Pedesaan
Yang di maksud dengan desa menurut Sutardjo Kartohadi Kusuma
mengemukakan sebagai berikut :
Desa adalah suatu kesatuan hokum di masa hokum di mana bertempat tinggal
suatu masyarakat pemerintahan sendiri.

6
Adapun yang menjadi cirri-ciri masyarakat pedesaan antara lain :
a. Di dalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang
lebih mendalam dan erat bila di bandingkan dengan masyarakat pedesaan
lainya di luar batas-batas wilayahnya.
b. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.
c. Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian.
d. Masyarakat tersebut homogen seperti dalam hal mata pencarian , agama, adat
istiadat, dsb.

D. Urbanisasi dan Urbanisme

1. Arti Urbanisasior sekunder

Urbanisasi adalah suatu proses perpindahan penduduk dari desa ke kota. Dengan
demikian urbanisasi adalah suatu proses dengan tanda-tanda sebagai berikut:

a) Terjadinya arus perpindahan penduduk dari desa ke kota

b) Bertambah besarnya jumlah tenaga kerja non agraria di sector tersier(jasa)

c) Tumbuhnya pemukiman menjadi kota

d) Meluasnya pengaruh kota di daerah pedesaan mengenai segi


ekonomi,social,kebudayaan,dan psikologis

2. Sebab-Sebab Urbanisasi

Pada dasarnya ada 3 hal utama yang menyebabkan timbulnya urbanisasi :

a) Adanya pertambahan penduduk secara alamiyah

b) Terjadinya arus perpindahan dari desa ke kota

c) Tertariknya pemukiman pedesaan kedalam lingkup kota, sebagai


perkembangan kota yang sangat pesat di berbagai bidang, terutama yang
berkaitan dengan tersedianya kesempatan kerja

Faktor-faktor pendorong (push factors) adalah factor-faktor yang ada pada


masyarakat pedesaan sendiri mendorong penduduk desa untuk meninggalkan
daerah tempat kediamannya. Sedangkan factor-faktor penarik (pull factors)
adalah faktor-faktor yang ada di perkotaan dan mampu menarik penduduk desa
untuk pindah dan menetap di perkotaan.

7
Apabila dianalisa lebih jauh lagi, ternyata bahwa sebab-sebab yang
mendorong orang-orang desa untuk meninggalkan tempat tinggal asalnya adalah
sebagai berikut:

1) Timbulnya kemiskinan di pedesaan.

2) Penduduk desa,terutama kaum muda-mudi,merasa tertekan oleh adat


istiadat yang ketat,mengakibatkan suatu cara hidup yang monoton.

3) Di desa-desa tidak banyak kesempatan untuk menambah pengetahuan.

4) Rekreasi,salah satu factor yang penting di bidang spiritual kurang


sekali,dan kalau ada pekembangannya sangat lambat.

5) Penduduk desa yang mempunyai keahlian lain dari petani,misalnya saja


kerajinan tangan,menginginkan pasaran yang lebih luas bagi hasil
kegiatannya yang hanya dapat di peroleh di kota.

6) Kegagalan panen yang di sebabkan berbagai sebab pertentangan dalam


lingkup social, baik antar kelompok,antar golongan,agama dll.

Factor-faktor tersebut antara lain:

1) Penduduk desa kebanyakan beranggapan bahwa di kota banyak pekerjaan


dan lebih mudah untuk mendapatkan penghasilan.

2) Usaha untuk mencari pekerjaan yang lebih sesuai denganpendidikan


sebenarnya dilatarbelakangi oleh motif untuk mengangkat posisi social
dengan cara pergi ke kota dan bekerja disana.

3) Bagi orang-orang atau kelompok-kelompok tertentu,kota memberi


kesempatan untuk menghindarkan diri dari control social yang terlalu
ketat.

4) Dikota lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan usaha kerajinan


rumah menjadi industri kerajinan,misalnya kerajinan membuat sepatu atau
tas wanita.

5) Kelebihan modal dikota lebih banyak daripada di desa.

6) Pendidikan,terutama pendidikan lanjutan lebih banyak dikota dan lebih


banyak didapat.

8
7) Kota merupakan tempat yang lebih menguntungkan untuk
mengembangkan jiwa dengan sebaik-baiknya dan seluas-luasnya

8) Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan


merupakan tempat pergaulan dengan segala macam orang dari segala
lapisan masyarakat.

3. Akibat-Akibat Urbanisasi

Hubungan antara desa dan kota bersifat timbal balik dalam arti baik desa
maupun kota keduanya pengaruh mempengaruhi. Selanjutnya proses
urbanisasiakan menimbulkan akibat lebih jauh lagi , antara lain:

a) Terbentuknya suburb (tempat-tempat pemukiman baru di pinggiran


kota,akibat perluasan kota).

b) Makin meningkatnya tuna karya,

c) Pertambahan penduduk kota yang pesat menimbulkan masalah


perumahan.

4. Usaha-Usaha Menanggulangi Urbanisasi

Berbagai tindakan tersebut akan di uraikan secara singkat di bawah ini:

1) Lokal jangka pendek

a. Pembersihan daerah-daerah perkampungan melarat yang ada di tengah


kota .

b. Perbaikan kampong melarat.

c. Membuat dan melaksanakan proyek sites and service atau proyek


plottownship.

d. Memperluas kesempatan kerja.

2) Lokal jangka panjang

9
Salah satu diantaranya adalah penyusunan masterplan (rencana
induk),yaitu himpunan rumusan tindakan-tindakan yang harus menjaga
sejumlah factor-faktor

3) Nasional jangka pendek

Pemerintah dapat mengatur masalah migrasi(perpindahan) penduduk dari


desa ke kota dengan peraturan perundang-undangan.

4) Nasional jangka panjang

5) Dalam perencanaan tingkat nasional dalam berbagai sector,proses


urbanisasi mendapat perhatiaan secukupnya.dalam rencana pengembangan
kota misalnya saja dapat direncanakan tindakan-tindakan sebagai berikut:

a. Pemencaran pembangunan kota dengan membangun kota-kota baru.

b. Perencana pembangunan daerah

c. Mengendalikan industrialisasi di kota-kota besar

E. Urbanisme

Untuk membentuk definisiurbanismeharus ada criteria tertentu,dan ada yang


berpendapat sebagai berikut:

1) Adanya golongan penduduk di kota

2) Ada suatu system pendidikan

3) Adanya suatu kekuasaan politik

4) Ada golongan pedagang dan pelayanan.

Menurut King dan Culledge(1978),urbanisasi dapat dikenal melalui empat proses


utama keruangan(four major spatial processes)yaitu:

a. Adanya pemusatan kekuasaan pemerintah kota sebagai pengambil keputusan.

b. Adanya arus modal dan investasi untik mengatur kemakmuran kota dan
wilayah di sekitarnya.

c. Difusi inovasi dan perubahan yang berpengaruh terhadap aspek


social,ekonomi dll.

10
d. Migrasi dan pemukiman baru dapat terjadi apabila pengaruh kota secara terus
menerus masuk ke daerah pedesaan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Masyarakat pedeasaan adalah sekelompok orang yang hidup bersama dan


bekerjasama yang berhubungan secara erat tahan lama dengan sifat-sifat yang
hamper sama (homogen) disuatu daerah atau wilayah tertentu dengan bermata
pencaharian dari sektor pertanian (agraris).Sedangkan masyarakat kota ialah
masyarakat yang tinggal di tengah-tengah kota,gaya hidup individual,jalan
pikiran yang rasional dan tidak terikat oleh adapt atau norma tertentu
2. Meskipun banyak sekali perbedaan antara masyarakat desa dan kota,namun
diantara kedua komponen tersebut memiliki hubungan yang signifikan,artinya

11
kehidupan perekonomian di kota tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak
ada pasokan tenaga atau barang dari desa,begitu juga sebaliknya.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, penulis meminta agar pembaca berkenan memberikan kritik dan saran
demi kesempurnaan dimasa mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Abu. 2003. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Soelaeman, M.Munandar. 2008. Ilmu Sosial Dasar. Bandung: PT.Refika Aditama.
Wahyu,Ramdani. 2007. Ilmu Sosial Dasar. Bandung: CV.Pustaka Setia.

12

Anda mungkin juga menyukai