Anda di halaman 1dari 4

Rashdul Qiblah / Istiwa A`dhom, jatuh Tanggal 28 Mei &

16 Juli 2013 (hari untuk membenarkan / meluruskan arah


shalat / kiblat)
5 Mei 2013 pukul 10:11
Rashdul Qiblah / Istiwa A`dhom, jatuh Tanggal 28 Mei & 16 Juli 2013 (hari untuk membenarkan /
meluruskan arah shalat / kiblat)

Pada tanggal 28 Mei pukul 16.18 WIB dan tanggal 16 Juli pukul 16.28 WIB posisi matahari
tepat berada di atas ka'bah, sehingga pada saat itu setiap bayangan benda tegak (maksudnya
garis bayangan dr timur ke arah barat/matahari) akan mengarah tepat ke arah KIBLAT atau
disebut juga rasdul qiblah. Sehari sebelum dan sesudah tanggal tersebut pada jam yang sama
masih dianggap akurat.

CATATAN:
- KHUSUS UNTUK TAHUN KABISAT, TANGGALNYA DIMAJUKAN 1 HARI MENJADI
TANGGAL 27 MEI DAN 15 JULI
- daerah WITA ditambah 1 jam & daerah WIT ditambah 2 jam
- jadi untuk daerah banjarmasin dan sekitarnya 28 Mei pukul 17.18 WITA & 16 Juli pukul
17.28 WITA

cara untuk melakukan pengukuran arah kiblat ada bermacam2 pada tanggal, hari dan jam
tersebut, diantaranya sebagai berikut:

1. Menggunakan bayangan tali besar berbandul yg digantung seperti ini:


2. Menggunakan bayangan tongkat tegak lurus seperti ini:
dengan niat tulus ikhlas utk meluruskan arah kiblat yg benar semoga Allah menerima amal
ibadah kita. Amiin.

Tata Cara Penentuan Kiblat Melalui Fenomena Matahari Melintasi Kakbah


Adapun tata cara penentuan arah kiblat pada tanggal 28 Mei 2013 nanti adalah sebagai berikut:
terlebih dahulu tentukan lokasi penentuan arah kiblat (lokasi penentuan akan lebih baik bila
disekitar area masjid atau mushalla atau lapangan yang biasa dilakukan sebagai tempat salat
berjamaah atau bisa juga di depan halaman rumah untuk menentukan arah kiblat di rumah
masing-masing).
Berikutnya pastikan bahwa lokasi penentuan dalam keadaan datar dan mampu mendapatkan
sinar matahari secara baik (tanpa pantulan dari bangunan gedung atau pohon). Kemudian
siapkan tiang tegak lurus atau menggunakan benang berbandul untuk mendapatkan garis
bayang matahari secara presisi. Setelah momen jam 16:18 WIB itu tiba, berilah tanda (garis)
pada garis bayangan matahari ketika itu. Garis bayangan itu adalah arah kiblat. Selamat
mencoba...

Ketika matahari berada di atas Ka`bah, maka secara otomatis bayang-bayang objek tegak di
seluruh dunia akan lurus ke arah kiblat. Di daerah manapun yang mampu menerima sinar
matahari pada jam tersebut dapat melakukan pengukuran dengan sederhana namun terjamin
akurasinya. Arah lawan bayangan itulah arah Kiblat berada. Pengukuran arah kiblat yang
memanfaatkan rashdul qiblah berpedoman matahari adalah navigasi yang telah Allah SWT
berikan sejak dahulu.

Ilustrasi Fenomena Matahari Melintasi Kakbah


Secara astronomis fenomena matahari melintasi Kakbah terjadi akibat gerak semu tahunan
matahari yang hanya terjadi di daerah yang memiliki lintang tidak lebih dari 23,5 LU dan 23,5
LS. Dalam rentang ini matahari akan menyapu (menyinari) daerah-daerah yang memiliki Lintang
antara 23,5 LU dan 23,5 LS tersebut. Matahari melintasi Kakbah terjadi ketika matahari akan
mencapai titik paling utara (deklinasi paling utara) dan kembali terjadi ketika matahari kembali
menuju ekuator langit dari titik paling utara tersebut. Posisi matahari tepat berada di atas Kakbah
terjadi apabila Deklinasi () matahari sama dengan Lintang () Kakbah atau Mekah. Maka ketika
itu matahari akan berkulminasi di atas Kakbah, dan arah terjadinya bayang matahari terhadap
suatu benda merupakan arah kiblat di berbagai wilayah permukaan bumi.

Momen ini terjadi sebanyak dua kali dalam setahun, yaitu tanggal 27 atau 28 Mei jam 16:18 WIB
dan tanggal 15 atau 16 Juli pukul 16:27 WIB. Akibat peredaran bumi pada sumbunya dengan
periode 24 jam, disaat yang sama bumi mengedari matahari dengan periode satu tahun.
Akibatnya, matahari terlihat berubah posisinya dari hari ke hari, dan setelah satu tahun, kembali
ke posisi semula. Dalam interval satu tahun, matahari pada suatu saat berada di utara ekuator
(deklinasi paling utara 23,5) dan pada saat yang lain berada di selatan ekuator. Matahari
sampai sejauh 23,5 dari ekuator ke arah utara pada sekitar tanggal 22 Juni. Enam bulan
kemudian, sekitar tanggal 22 Desember, matahari berada 23,5 dari ekuator ke arah selatan.
Antara 22 Juni dan 22 Desember, matahari bergerak ke arah selatan ekuator. Sedangkan antara
tanggal 22 Desember dan 22 Juni, matahari bergerak ke arah utara ekuator.

Gerak tahunan matahari ini dikombinasikan dengan gerak terbit-terbenam akibat rotasi bumi,
maka matahari menyinari daerah-daerah yang memiliki lintang antara 23,5 LU dan 23,5 LS.
Pada daerah-daerah di permukaan bumi yang memiliki lintang dalam rentang tersebut, matahari
dua kali dalam setahun akan berada kurang lebih tepat di atas Kakbah. Mekah (Kakbah)
memiliki lintang 21 26' LU, yang berarti berada dalam daerah yang disebutkan diatas, maka dua
kali dalam setahun, matahari akan tepat berada diatas kota Mekah (Kakbah). wallhu alam.

Anda mungkin juga menyukai