Anda di halaman 1dari 9

PERBANDINGAN KURIKULUM

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah Dasar-Dasar Pendidikan IPA

DOSEN PENGAMPU:
Prof. Dr. Sudarmin, M.Si
Dr. Sri Haryani, M.Si

Disusun Oleh:
Nur Alawiyah (0402516059)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA (KIMIA)


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
PERBANDINGAN KURIKULUM KTSP, K-13, DAN INTERNASIONAL (MALAYSIA)

A. PERBANDINGAN KURIKULUM KTSP DAN K-13


Kurikulum 2013 diluncurkan secara resmi pada tanggal 15 Juli 2013. Sedangkan
implementasinya telah diterapkan pada tahun pelajaran 2013/2014 di sekolah-sekolah tertentu
atau masih terbatas. Dulu dan sekarang, kita sudah mengenal dengan yang namanya KTSP atau
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mulai diberlakukan sejak tahun ajaran 2007/2008.
jika dicermati bersama, perbedaan paling mendasar antara Kurikulum 2013 dengan KTSP.
Dalam KTSP, kegiatan pengembangan silabus merupakan kewenangan satuan pendidikan,
namun dalam Kurikulum 2013 kegiatan pengembangan silabus beralih menjadi kewenangan
pemerintah, kecuali untuk mata pelajaran tertentu yang secara khusus dikembangkan di satuan
pendidikan yang bersangkutan.
Namun dibalik perbedaan yang ada, sebenarnya juga terdapat kesamaan esensi
antara Kurikulum 2013 dengan KTSP. Misalnya tentang pendekatan ilmiah (Scientific
Approach) yang pada hakekatnya adalah pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa
mencari pengetahuan bukan menerima pengetahuan. Pendekatan ini mempunyai esensi
yang sama dengan Pendekatan Keterampilan Proses (PKP). Masalah pendekatan
sebenarnya bukan masalah kurikulum, tetapi masalah implementasi yang tidak jalan di
kelas. Bisa jadi pendekatan ilmiah yang diperkenalkan di Kurikulum 2013 akan
bernasib sama dengan pendekatan-pendekatan kurikulum terdahulu bila guru tidak
paham dan tidak bisa menerapkannya dalam pembelajaran di kelas.
Berikut ini adalah perbedaan antara Kurikulum 2013 dengan KTSP
N Kurikulum 2013 KTSP
o
1 SKL (Standar Kompetensi Lulusan) Standar Isi ditentukan terlebih
ditentukan terlebih dahulu, melalui dahulu melaui Permendiknas No 22
Permendikbud No 54 Tahun 2013. Tahun 2006. Setelah itu ditentukan
Setelah itu baru ditentukan Standar Isi, SKL (Standar Kompetensi Lulusan)
yang bebentuk Kerangka Dasar melalui Permendiknas No 23 Tahun
Kurikulum, yang dituangkan dalam 2006
Permendikbud No 67, 68, 69, dan 70
Tahun 2013
2 Aspek kompetensi lulusan ada lebih menekankan pada aspek
keseimbangan soft skills dan hard skills pengetahuan
yang meliputi aspek kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan
3 di jenjang SD Tematik Terpadu untuk di jenjang SD Tematik Terpadu untuk
kelas I-VI kelas I-III
4 Jumlah jam pelajaran per minggu lebih Jumlah jam pelajaran lebih sedikit
banyak dan jumlah mata pelajaran lebih dan jumlah mata pelajaran lebih
sedikit dibanding KTSP banyak dibanding Kurikulum 2013
5 Proses pembelajaran setiap tema di Standar proses dalam pembelajaran
jenjang SD dan semua mata pelajaran di terdiri dari Eksplorasi, Elaborasi, dan
jenjang SMP/SMA/SMK dilakukan Konfirmasi
dengan pendekatan ilmiah (saintific
approach), yaitu standar proses dalam
pembelajaran terdiri dari Mengamati,
Menanya, Mengolah, Menyajikan,
Menyimpulkan, dan Mencipta.
6 TIK (Teknologi Informasi dan TIK sebagai mata pelajaran
Komunikasi) bukan sebagai mata
pelajaran, melainkan sebagai media
pembelajaran
7 Standar penilaian menggunakan Penilaiannya lebih dominan pada
penilaian otentik, yaitu mengukur semua aspek pengetahuan
kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan berdasarkan proses dan
hasil.
8 Pramuka menjadi ekstrakuler wajib Pramuka bukan ekstrakurikuler wajib
9 Pemintan (Penjurusan) mulai kelas X Penjurusan mulai kelas XI
untuk jenjang SMA/MA
10 BK lebih menekankan mengembangkan BK lebih pada menyelesaikan
potensi siswa masalah siswa

B. KURIKULUM MALAYSIA
a. Perkembangan Kurikulum di Malaysia
Malaysia adalah sebuah Negara berkembang dan dikalangan dunia ketiga,
Malaysia adalah sebuah negara yang sering melakukan perubahan dan perencanaan
kurikulum sesuai dengan perkembangan politik, sosial ekonomi, sosial budaya dan tren
perkembangan pendidikan lokal dan internasional. Perubahan kurikulum dilakukan
bertujuan memenuhi kehendak dan tujuan perkembangan manusia dan Negara. Arah,
tujuan, tujuan Negara, visi masyarakat dan pemikiran rakyat serta kemajuan sosial
politik dan ekonomi Negara tergantung pada pergeseran dan perubahan kurikulum yang
global. Dengan ini, kurikulum menjadi warna masyarakat dan Negara pada masa akan
datang.
Kurikulum Nasional merupakan suatu program pendidikan yang termasuk
kurikulum dan kegiatan yang mencakup semua pengetahuan, keterampilan, norma,
nilai, unsur kebudayaan dan kepercayaan. Tujuannya adalah untuk membantu
perkembangan seorang murid dengan sepenuhnya dari segi jasmani, rohani, mental dan
emosi serta menanam dan meningkatkan nilai moral yang diinginkan untuk
menyampaikan pengetahuan. Kurikulum Nasional dibagi menjadi:
1. Kurikulum Asuhan dan Didikan Awal Kanak-Kanak
Kurikulum Asuhan dan Didikan Awal Kanak-Kanak bertujuan untuk
memberi asuhan dan didikan awal yang berkualitas kepada anak-anak serta
menyediakan kesempatan belajar yang dapat merangsang pikiran anak-anak
dalam rentang usia lahir sampai 4 tahun. Kurikulum ini berfokus pada
pertumbuhan dan perkembangan holistik anak dari aspek jasmani, emosi,
spiritual, intelektual dan sosial.
2. Kurikulum Standard Prasekolah Kebangsaan (KSPK)
KSPK bertujuan mengembangkan potensi anak berumur 4 - 6 tahun secara
menyeluruh dan terpadu dalam aspek jasmani, emosi, spiritual, intelektual dan
sosial melalui lingkungan pembelajaran yang aman, bergizi serta kegiatan yang
menyenangkan, kreatif dan bermakna. Hal ini adalah untuk meningkatkan
keterampilan, menanam keyakinan dan membentuk konsep diri yang positif pada
diri murid agar mereka berhasil dalam lingkungan yang ada dan siap untuk
mengatasi tantangan dan tanggung jawab di sekolah rendah.
3. Kurikulum Bersepadu Sekolah Rendah (KBSR)
Kurikulum Bersepadu Sekolah Rendah (KBSR) adalah suatu program
pendidikan yang komprehensif dan terpadu dari segi struktur konten, pendekatan
serta bahan pengajaran dan pembelajaran. Tujuan KBSR adalah untuk
mengembangkan potensi setiap individu secara menyeluruh untuk melahirkan
insan seimbang, harmonis dan berakhlak mulia. Unsur unsur pengetahuan,
keterampilan dan nilai terintegrasi dalam semua kegiatan kurikulum dan
kokurikulum.
4. Kurikulum Standard Sekolah Rendah (KSSR) (Dilaksanakan secara bertahap-
tahap dimulai tahun 2011 dengan murid Tahun 1)
KSSR bertujuan untuk memperluas potensi individu murid secara holistik
untuk melahirkan modal insan yang seimbang, harmonis, berakhlak mulia, kritis,
kreatif, inovatif serta memiliki kemahiran insaniah sebagai persiapan untuk
menghadapi tantangan saat dan abad ke-21.
5. Kurikulum Bersepadu Sekolah Menengah (KBSM)
KBSM bertujuan memperluas potensi individu secara holistik dengan
mempertimbangkan kemampuan, kemampuan, minat dan bakat murid.
Kurikulum ini juga menyediakan murid untuk melanjutkan pendidikan dan / atau
untuk merambah pekerjaan.
b. Kurikulum bersepadu menengah kimia (KBSM)
Kurikulum Kimia bertujuan untuk melahirkan murid yang mempunyai
pengetahuan dan kemahiran dalam bidang kimia dan mampu mengaplikasikan
pengetahuan dan kemahiran ini berlandaskan sikap saintifik dan nilai murni untuk
membuat keputusan dan menyelesaikan masalah dalam kehidupan harian. Justru, murid
mempunyai landasan kimia untuk melanjutkan pelajaran di samping mengamalkan
budaya sains dan teknologi ke arah pembentukan masyarakat bersifat ikram, dinamik,
progresif, bertanggungjawab terhadap alam sekeliling dan mengagumi penciptaan alam.

Kurikulum Kimia membolehkan murid (Objektif) :

1. Memperoleh pengetahuan kimia dan menghubungkaitkan pengetahuan ini dengan


fenomena alam semula jadi danpengalaman harian.
2. Memahami pengetahuan kimia yang berkaitan dengan perkembangan bidang sains
dan teknologi, pengurusan alam semula jadi dan sumbernya serta proses industri
dalam pelbagai bidang.
3. Menguasai kemahiran berfikir dan kemahiran saintifik.
4. Mengaplikasikan pengetahuan dan kemahiran secara kritis dan kreatif berasaskan
sikap saintifik dan nilai murni dalam penyelesaian masalah, membuat keputusan
dan mengkonsepsikan.
5. Mengamalkan sikap saintifik dan nilai murni.
6. Menilai maklumat berkenaan dengan bidang kimia dengan bijak dan berkesan.
7. Menangani cabaran dalam dunia sains dan teknologi dan bersedia memberi
sumbangan kepada perkembangan sains dan teknologi.
8. Menyadari kepentingan pengurusan alam semula jadi serta sumbernya dengan
bijaksana untuk keberterusan hidup manusia sejagat.
9. Menghargai sumbangan sains dan teknologi terhadap pembangunan negara dan
kesejahteraan manusia sejagat.
10. Menyadari bahwa penemuan melalui penyelidikan sains adalah usaha manusia
berasaskan kemampuan akal untuk memahami fenomena alam ke arah mencapai
kesejahteraan hidup manusia sejagat.
KEMAHIRAN SAINTIFIK:

Sains mengutamakan kaedah inkuiri dan penyelesaian masalah. Dalam proses


inkuiri dan menyelesaikan masalah, kemahiran saintifik dan kemahiran berfikir
digunakan. Kemahiran saintifik merupakan kemahiran yang penting untuk menjalankan
sebarang aktiviti mengikut kaedah saintifik. Kaedah seperti eksperimen, penyelidikan,
projek merupakan aktivitas yang menggunakan kemahiran saintifik. Kemahiran
saintifik terdiri daripada kemahiran proses sains dan kemahiran manipulasi.

1. Kemahiran Proses Sains

Kemahiran proses sains ialah kemahiran yang membolehkan murid


mempersoalkan sesuatu dan mencari jawaban secara bersistem. Kemahiran proses
ini terdiri daripada kemahiran yang mudah kepada yang kompleks. Penerangan
tentang setiap kemahiran proses sains diberi seperti berikut:
a. Memerhatikan Menggunakan indra penglihatan, pendengaran, sentuhan,
rasa atau bau untuk mengumpulkan maklumat tentang objek dan fenomena.
b. Menjelaskan Mengasingkan dan mengumpulkan objek atau fenomena
kepada kumpulan masing-masing berdasarkan kriteria tertentu seperti ciri
atausifat. Pengumpulan ini adalah berdasarkan ciri atau sifat sepunya.
c. Mengukur dan menggunakan nombor Membuat pemerhatian secara
kuantitatif dengan menggunakan nombor dan alat berunit piawai.
Pengukuran menjadikan pemerhatian lebih jitu.
d. Membuat inferens Membuat kesimpulan awal yang munasabah, yang
mungkin benar atau tidak benar, untuk menerangkan sesuatu peristiwa atau
pemerhatian.
e. Meramal Membuat jangkaan tentang sesuatu peristiwa berdasarkan
pemerhatian dan pengalaman yang lalu atau data yang boleh dipercayai
f. Berkomunikasi Menerima, memilih, menyusun dan mempersembahkan
maklumat atau idea dalam pelbagai bentuk seperti tulisan,lisan, jadual, graf,
rajah atau model.
g. Menggunakan hubungan ruang dan masa Memperihalkan perubahan
parameter seperti lokasi, arah, bentuk, saiz, isipadu, berat dan jisim sesuatu
objek dengan masa.
h. Mentafsirkan data Memberi penerangan yang rasional tentang objek,
peristiwa atau pola daripada data yang dikumpulkan.
i. Mendefinisikan secara operasi Memberi tafsiran tentang sesuatu konsep
dengan menyatakan perkara yang dilakukan dan diperhatikan.
j. Mengawal pemboleh ubah Mengenal pasti pemboleh ubah
dimanipulasikan, pemboleh ubah bergerak balas dan pemboleh ubah yang
dimalarkan. Dalam sesuatu penyiasatan satu pemboleh ubah
dimanipulasikan untuk memerhatikan hubungannya dengan pemboleh ubah
yang bergerak balas. Pada masa yang sama pemboleh ubah yang lain
dimalarkan.
k. Membuat hipotesis Membuat sesuatu pernyataan umum tentang hubungan
antara pemboleh ubah dimanipulasikan dan pemboleh ubah bergerak balas
yang difikirkan benar bagi menerangkan sesuatu perkara atau peristiwa.
Pernyataan ini perlu diuji untuk membuktikan kesahihannya.
l. Mengeksperimen Merancang dan menjalankan aktiviti untuk menguji
sesuatu hipotesis, mengumpulkan data, mentafsirkan data sehingga
mendapat rumusan daripada aktiviti itu.

2. Kemahiran Manipulatif

Kemahiran manipulatif merupakan kemahiran psikomotor dalam


penyiasatan sains yang membolehkan murid:
a. Menggunakan dan mengendalikan peralatan sains dan bahan dengan betul.
b. Menyimpan peralatan sains dan bahan dengan betul dan selamat.
c. Membersihkan peralatan sains dengan cara yang betul.
d. Mengendalikan spesimen hidup dan bukan hidup dengan betul dan cermat.
e. Melakar spesimen, bahan dan peralatan sains dengan tepat.

Tema dan Bidang Pembelajaran:

Kandungan pengetahuan mata pelajaran Kimia Tingkatan 4 dan 5 telah


diolah dalam empat tema seperti berikut:
a) Memperkenalkan kimia
b) Jirim di sekeliling kita
c) Interaksi antara bahan kimia
d) Penghasilan dan pengurusan bahan kimia
Pendekatan bertema ini dapat mewujudkan perkaitan antara pelbagai
pengetahuan dalam bidang kimia. Tema ini merangkumi ilmu kimia yang
diperlukan dalam pendidikan kimia di peringkat menengah atas. Di samping itu,
pendekatan ini juga menyepadukan pemerolehan dan aplikasi pengetahuan,
penguasaan kemahiran berfikir dan saintifik, penerapan sikap saintifik dan nilai
murni. Kesepaduan ini memberi kefahaman yang lebih bermakna dalam
pembelajaran Kimia.
Berikut diberikan kandungan pengetahuan dalam setiap tema:
a) Memperkenalkan Kimia
Dalam tema ini, murid diperkenalkan kepada bidang kimia sebagai satu
bidang yang mengkaji tentang jirim dan mementingkan kaedah penyiasatan
secara saintifik. Kerjaya yang berkaitan dengan bidang kimia juga
diperbincangkan.
b) Jirim di sekeliling kita
Dalam tema ini, murid diperkenalkan kepada bidang kimia sebagai satu
bidang yang mengkaji tentang jirim. Tema ini mengandungi konsep yang asas
dalam kimia. Konsep ini merupakan prasyarat untuk mempelajari kimia
seterusnya. Penguasaan konsep yang dikemukakan melalui tema ini amat penting
untuk memastikan pemahaman tentang bidang kimia. Tema ini juga digunakan
untuk menghubungkaitkan bidang kimia yang dipelajari dengan kerjaya yang
berkaitan dengan kimia. Dalam tema ini, murid akan diperkenalkan penulisan
simbol unsur dan formula kimia sebatian. Penggunaan simbol unsur dan formula
kimia hendaklah dipraktikkan sepanjang program dua tahun ini di kesemua tema
dan bidang pembelajaran Bidang Pembelajaran dalam tema ini adalah seperti
berikut:
1. Struktur Atom
2. Formula dan Persamaan Kimia
3. Jadwal Berkala Unsur
4. Ikatan Kimia
c) Interaksi antara bahan kimia
Dalam tema ini, murid mempelajari pelbagai tindak balas kimia yang
menyebabkan perubahan kimia pada bahan. Idea bahawa jirim berinteraksi
menghasilkan bahan yang baru serta menghasilkan perubahan tenaga dikaji.
Aplikasi tindak balas kimia dalam industri juga dipelajari.
Bidang Pembelajaran tema ini adalah seperti berikut:
1. Elektrokimia
2. Asid, Bes dan Garam
3. Sebatian Karbon
4. Pengoksidaan dan penurunan
5. Termokimia
6. Kadar tindak balas

d) Penghasilan dan pengurusan bahan kimia


Tema ini membolehkan murid memahami interaksi antara bahan
menghasilkan bahan buatan untuk memenuhi keperluan kehidupan harian dan
masyarakat. Murid dapat menghubungkaitkan pengetahuan dan kemahiran kimia
yang dipelajari dengan kehidupan harian. Kepentingan pengurusan bahan buatan
ini dengan bertanggungjawab juga dibincangkan. Bidang Pembelajaran dalam
tema ini adalah seperti berikut:
1. Bahan Buatan dalam industry
2. Bahan kimia untuk pengguna.

Sumber :
http://info-data-guru-ptk.blogspot.co.id/2014/01/perbedaan-kurikulum-2013-dengan-
ktsp.html diakses pada tanggal 08 Oktober 2016
http://aniexcha07.blogspot.co.id/2016/02/analisis-kurikulum-negara-malaysia.html
diakses pada tanggal 08 Oktober 2016
http://www.lpmpbanten.net/berita-item/perbandingan-kurikulum-indonesia-malaysia-
dan-korea-selatan.html diakses pada tanggal 08 Oktober 2016

Anda mungkin juga menyukai