1
Assalamualaikum wr wb
Segala puji kita panjatkan kehadhirat tuhan yang maha kuasa ,karena atas
berkat limpahan rahmat Nya kami dapat menyelesaikan tugas mata pelajaran
biologi ini dengan lancar
Kami selaku penulis sadar bahwa karya ini masih banyak kesalahan yang kami
juga meminta saran dan kritik dari para pembaca demi terlaksananya karya yang
lebih baik lagi di masa yang akan datang ....amin
Wasaalamualiakum wr wb
penulis
3
begitu sangat kecil karena merupakan struktur terkecil dari makhluk hidup.
Hanya menggunakan mikroskop, sel dapat diamati. Namun, penuh ketelitian dan
ketekunan untuk dapat mengamati struktur dari sel tersebut. Ada tiga macam bentuk sel, yaitu :
sel mati, sel hewan, dan sel tumbuhan. Setiap sel memiliki struktur yang berbeda dan untuk
lebih jelasnya meengenai sel sel tersebut. Dilakukanlah sebuah praktikum untuk mengamati
sel sel tersebut.
1.2. Tujuan
Sebelum melakukan sebuah pengamatan sel mati dan sel hidup, tentunya kita mempunyai
tujuan untuk melakukan sebuah pengamatan, dan berikut tujuannya :
1.2.1. Mengamati struktur sel
1.2.2. Membedakan sel mati dan sel hidup
BAB II
[TINJAUAN PUSTAKA]
2.1. Bagian Bagian
4
inisial atau sel permulaan. Sedangkan sel-sel baru yang digantikan kedudukannya oleh
sel meristem disebut derivatif atau turunan. Proses pertumbuhan dan spesialisasi
secara morfofisiologi sel yang dihasilkan oleh meristem disebut
diferensiasi. Jaringan yang mengalami diferensiasi akan kehilangan karakteristik
embrioniknya dan menjadi dewasa/permanen.
Berdasarkan asalnya :
1. Meristem Primer
Meristem yang sel-selnya secara langsung berkembang dari sel-sel
embrionik, atau lanjutan dari kegiatan embrio/lembaga. Meristem primer, misalnya
pada ujung akar dan ujung batang, mengakibatkan pertumbuhan primer berupa
pertambahan tinggi. Daerah meristematik yang dibentuk promeristem berupa:
protoderma, prokambium dan meristem dasar (ground meristem). Ketiganya inilah
yang disebut sebagai meristem primer.
2. Meristem Sekunder
Berdasarkan Letaknya :
1. Meristem apikal (ujung)
Meristem apikal terdapat pada ujung-ujung pokok batang dan cabang serta ujung
akar dan selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang. Pertumbuhan
memanjang akibat aktifitas meristem apikal disebut pertumbuhan primer dan
jaringan yang terbentuk disebut jaringan primer.
2. Meristem interkalar (antara)
Meristem interkalar terdapat diantara jaringan dewasa. Contohnya terletak pada
5
pangkal tiap ruas pada batang tumbuhan yang berbuku-buku. Aktivitas jaringan ini
menyebabkan pertambahan panjang dan diameter ruas batang. Contoh tumbuhan
yang memiliki meristem interkalar adalah rumput-rumputan (Gramineae).
3. Meristem lateral (samping)
Meristem lateral atau meristem samping adalah meristem yang menyebabkan
pertumbuhan ke arah samping (membesar), terletak sejajar dengan
permukaan organ. Contohnya adalah kambium dan kambium gabus. Kambium ini
terbentuk dari dalam jaringan meristem yang telah ada pada akar dan batang.
B. Jaringan Dewasa
Jaringan Epidermis
Jaringan Parenkim
Nama lainnya adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit
batang, kulit akar, daging, daun, daging buah dan endosperm. Bentuk sel parenkim
bermacam-macam. Sel parenkim yang mengandung klorofil disebut klorenkim, yang
mengandung rongga-rongga udara disebut aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan
dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan oleh jaringan parenkim.
a. Kolenkim
Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa
merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang
lunak.
b. Sklerenkim
Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung
6
senyawa lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras. Sklerenkim terdiri dari dua
macam yaitu serabut/serat dan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang
baik dari bagian tubuh tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.
Jaringan Pengangkut
Xilem bertugas mengangkut air dan garam-garam mineral terlarut dari akar ke
seluruh bagian tubuh tumbuhan. Xilem ada 2 macam: trakea dan trakeid.
Floem bertugas mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh
tumbuhan.
Jaringan Gabus
Fungsi jaringan gabus adalah untuk melindungi jaringan lain agar tidak
kehilangan banyak air, mengingat sel-sel gabus yang bersifat kedap air. Pada Dikotil,
jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus atau felogen, pembentukan jaringan gabus
ke arah dalam berupa sel-sel hidup yang disebut feloderm, ke arah luar berupa sel-sel
mati yang disebut felem.
Jaringan parenkim merupakan suatu jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup,
dengan strukturmorfologi serta fisiologi yang bervariasi dan masih melakukan segala
kegiatan proses fisiologis.Jaringan parenkim disebut jaringan dasar karena dijumpai
hampir di setiap bagian tumbuhan.
1. Parenkim asimilasi, yaitu parenkim yang bertugas melakukan proses pembuatan zat-zat
makanan, terletak di bagian tumbuhan berwarna hijau.
2. Parenkim penimbun, berfungsi sebagai jaringan penyimpan cadangan makanan sebagai
larutan dalam vakuola, bentuk partikel padat, atau cairan dalam siroplasma. Letaknya di
bagian dalam tumbuhan, misalnya empulur batang, akar, umbi, umbi lapis dan akar
rimpang. Organ tersebut sel-selnya berisi cadangan makanan berupa: gula, tepung,
lemak dan protein.
3. Parenkim air, dijumpai pada tumbuhan hidup di daerah kering (xerofit), tumbuhan epifit,
dan tumbuhan sukulen sebagai penimbun air untuk menghadapi masa kering.
4. Parenkim udara dijumpai pada alat pengapung tumbuhan. Parenkim udara dapat pula
7
dijumpai pada tangkai daun Canna sp. sebagai tempat penyimpanan udara.
5. Parenkim angkut terdapat pada jaringan pengangkut yang sel-selnya berbentuk
memanjang menurut arah pengangkutannya.
1. Parenkim palisade, merupakan parenkim penyusun mesofil, kadang pada biji berbentuk
sel yang panjang, tegak, mengandung banyak kloroplas.
2. Parenkim bunga karang, juga merupakan parenkim penyusun mesofil daun, bantuk dan
ukurannya tak teratur dengan ruang antarsel yang lebih besar.
3. Parenkim bintang (aktinenkim) berbentuk seperti bintang bersambungan ujunganya
dijumpai pada tangkai daun Canna sp.
4. Parenkim lipatan, dinding selnya mengadakan lipatan ke arah dalam serta banyak
mengandung kloroplas, dijumpai pada mesofil daun pinus dan padi.
Nama lain dari jaringan penyokong adalah stereo atau jaringan mekanik. Fungsinya
untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan. Ada dua jaringan yang menjadi jaringan penguat
tubuh tumbuhan ini, yaitu kolenkim dan sklerenkim. Kolenkim berbeda dengan sklerenkim
karena sel-sel penyusunnya juga berbeda.
a. Kolenkim
Kolenkim merupakan sel-sel hidup dan bersifat mirip parenkim dan beberapa
mengandung kloroplas. Letaknya di dekat permukaan dan di bawah epidermis pada
batang, tangkai daun, tangkai bunga, dan induk tulang daun. Kolenkim jarang terdapat
pada akar.
Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa yang
E. Jaringan Pengangkut
8
tumbuhan vaskular, termasuk di dalamnya Pteridophyta dan Spermatophyta. Dari kedua
bagian berkas pengangkut itu, xilem mempunyai struktur yang lebih tegar sehingga dapat
utuh sewaktu berubah menjadi fosil dan dapat dipakai sebagai bahan identifikasi bagi
tumbuhan jenis vaskular.
A. XILEM
a. Pada dasarnya xilem merupakan jaringan kompleks karena terdiri dari
beberapa tipe sel yang berbeda, baik yang hidup maupun tidak hidup.
Penyusun utamanya adalah trakeid dan trakea sebagai saluran transpor
dan penyokong. Xilem juga dapat mempunyai serabut sklerenkim sebagai
jaringan penguat, serta sel-sel parenkim yang hidup dan berfungsi dalam
berbagai kegiatan metabolisme.
b. Pada awalnya xilem merupakan hasil aktivitas meristem apikal lewat
pembentukan prokambium. Xilem yang terbentuk dari prokambium
dinamakan xilem primer. Bila tumbuhan ini setelah pertumbuhan
primernya lengkap, kemudian membentuk jaringan sekunder sebagai
hasil aktivitas kambium, maka xilem yang terbentuk itu dinamakan xilem
sekunder. Meskipun xilem primer dan xilem sekunder itu tidak berbeda
bentuknya, tetapi keduanya akan berbaur pada pertumbuhan selanjutnya.
c. Bila xilem primer diamati secara seksama akan ditemukan perbedaan
perkembangan dan struktur xilem yang dibentuk pertama kali
(protoxilem) dengan xilem yang dibentuk kemudian (metaxilem).
Protoxilem menduduki tempat yang khas dalam struktur jaringan
pengangkut primer. Pada tumbuhan tingkat tinggi, protoxilem batang
letaknya paling dekat dengan empulur (di tengah, disebut xilem endarch)
sedang di akar letaknya di sebelah luar metaxilem (disebut xilem exarch)
d. Jaringan Xilem terdapat pada bagian kayu tanaman.
9
deretan memanjang (ujung bertemu ujung) dan perforasi pada
ujung sel itu sangat sempurna atau bahkan dinding selnya hilang
sehingga membentuk pipa panjang. Setelah terbentuk pipa ini,
dinding yang tidak mengalami perfoasi mengadakan penebalan
sekunder. Bentuk penebalan tersebut dapat seperti cincin, spiral
atau jala. Tidak selalu ketiga bentuk itu dapat dijumpai pada
tumbuhan yang sama.
2. Serabut Xilem
3. Parenkim Xilem
Seperti halnya parenkim di tempat lain, sel-sel ini merupakan
sel hidup, terdapat baik pada xilem primer maupun sekunder. Pada
xilem sekunder, parenkim itu berasal dari kambium yang
berbentuk fusiform atau bentuk sel jari-jari, sehingga diperoleh
sel-sel yang sumbu panjangnya mengikuti arah jari-jari organ.
Sel-sel parenkim ini mengandung berbagai senyawa umumnya
tepung atau lipid, karena parenkim berfungsi sebagai penimbun
10
kesatuan sistem karena saling beranastomisis (membentuk anyaman).
Jaringan Floem terdapat pada bagian kulit kayu. Jaringan Floem terdiri
atas unsur-unsur sebagai berikut :
a. Pembuluh
Unsur penyusun pembuluh terdiri dari dua bentuk yaitu sel tapisan
yang merupakan sel tunggal dan bentuknya memanjang dengan bidang
tapisan terletak di samping atau ujung sel, terdapat pada tumbuhan
Pteridophyta dan Gymnospermae. Bentuk kedua adalah buluh tapisan,
terdapat pada Angiospermae, berupa berkas sel-sel memanjang yang
masing-masing merupakan bagian dari buluh itu dan dihubungkan oleh
satu atau lebih bidang tapisan biasanya terletak di ujung sel.
b. Sel Pengiring
11
menghasilkan sel pembuluh yang besar dan sel pengiring yang kecil.
Dinding bersama antara sel pengiring dan sel pembuluh biasanya tipis,
penuh dengan plasmodesmata. Berbeda dengan sel pembuluh, sel
pengiring ini tetap mempunyai nukleus pada waktu dewasa. Sel pengiring
tidak dijumpai pada tumbuhan Gymnospermae dan Pteridophyta dan juga
tidak ada pata protofloem Dicotyledoneae.
c. Parenkim Floem
d. Serabut Floem
C. KAMBIUM
Kambium adalah lapisan sel atau lapisan jaringan pada tumbuhan yang
aktif membelah. Kambium terdapat di antara Xilem dan Floem.
12
dikotil dan Gymnospermae. Khusus pada tumbuhan monokotil, kambium
hanya terdapat pada batang tumbuhan Agave dan Pleomele. Kambium
fasikuler ke arah dalam membentuk Xilem dan ke arah luar membentuk
floem. Sementara ke samping membentuk jaringan meristematis yang
berfungsi memperluas cambium. Pertumbuhan oleh kambium ini disebut
pertumbuhan sekunder.
13
Dari segi morfologi dapat dibedakan dua macam pemula sebagai
berikut: (1) Pemula yang meruncing di kedua ujungnya sehingga
berbantuk kumparan, disebut pemula kumparan atau pemula fusiform,
menghasilkan unsurbyang memanjang atau aksial (vertical)npada kayu
(xylem) dan bagian dalam kayu (floem); (2) pemula jari-jari empulur
yang tumbuh kea rah radial.
Pemula Fusiform
14
dari pemula berbentuk isodiametris.
BAB III
[METODOLOGI]
A. Alat dan Bahan
15
1. Mikroskop
2. Kaca Preparat
3. Kaca Penutup
4. Jagung
5. *****
6. Silet
7. Air
8. Tissue
B. Cara Kerja
1. Kupas Jaringan Epidermis Jagung, menggunakan silet setipis mungkin
2. Kemudian Letakkan diatas proparat, beri sedikit air. Lalu tutup dengan kaca penutup
7. Kemudian Amatilah
BAB IV
[HASIL PENGAMATAN]
16
4X 10X
BAB V
[PENUTUP]
A. Daftar Pustaka
a. Http://Google.com
17
b. Http://Wikipedia.com
c. Buku LKS PR Biology XI Semester 1 Intan Pariwara