Anda di halaman 1dari 4
A. contoh DOKUMEN SURAT KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS (dokumen akreditasi) KEPUTUSAN KEPALA PUKESMAS ABCD Nomor :009/KAPUS//IIL/ 2014 TENTANG KEBLAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS ABCD. KEPALA PUSKESMAS ABCD, Menimbang : a. dabwa pasien mempunyai hak untuk memperoleh pelayanan yang bermutu dan aman; b, dahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di PUSKESMAS ABCD peru disusun kebijakan muni dan keselamatan pasien; Mengingat : 1, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tabun 2008 tentang, Kesehatan (lembaran Negara Republik Indonesia Tabua 2009 Nomer 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 2. Peraturan Menteri Kesehecan Republi Indonesia Nomor 1691 Tahun 2071 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sokit; 9, Perataran Menteri Kesehatan Republike Indonesia Nomor 75 Tahun 2075 tentang Pusat Kesehatan 4. Reptitusan Menteri_ Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1497/MENKES/SK/x/2003 tentang Standar Pelayanan Minimal» Bidang = Kesehatan di Kabupaten/Kota; MEMUTUSKAN ‘Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PUSKESMAS, ABCD. Kesatu : Kebijakan muta dan keselamatan pasien Puskesmas ABCD sebagaimana tercantum dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ink, Kedua : Surat keputusan ini berleku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian bari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestiaya. Ditetapkan di pada tanggal 1 April 2014 KEPALA PUSKESMAS ABCD, LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS NOMOR... TENTANG : KEBWJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS ABCD 1, Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab UKP dan penanggung jawab UKM wajib berpartisipasi dalam program mutu dan keselamatan pasien mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. 2. Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan Program mutu dan keselamatan pasien yang diselenggarakan di seluruh jajaran puskesmas. 3. Perencanaan mutu disusun oleh selurh jajaran Puskesmas ABCD dengan pendekatan multidisiplin, dan dikoordinasikan oleh Wakil Manajemen Mutu. 4. Ferencanaan mutu berisi paling tidak: a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil monitoring dan evauasi indikator, maupun —keluhan. pasien/keluarga/staf dengan mempertimbangan kekritisan, risiko tinggi dan kecenderungan terjadinya masalah. b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien cc. Kegiatan-kegiaten pengukuran dan pengendalian mutu dan kKeselamatan pasien yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanen. 4. Pengukuran mutu dan keselametan pasien dilakukean dengan pemilinan indikator, pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan ditindak lanjuti dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien. , Indikator meliputi indikator manajerial, indikator kinerja UKM, dan indikator klinis, yang meliputi indikator struktur, proses, dan outcome. f£ Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui standarisasi, perancangan sistem, rancang ulang sistem untuk peningkaten mutu dan keselamatan pasien. g. Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan baik pelayanan klinis maupun penyelenggaraan UKM. hh. Manajemen risiko Klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel, kejadian tidak diharapken, kejadian nyaris cedera, dan keadaan potensial cedera. i. Program dan Kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis Gan keselamatan pasien, termasuk di dalamnya program peningkatan mutu laboratorium dan program peningkatan mutu pelayanan obat. j. Program pelatihan yang terkait dengan peningketan mutu dan keselamatan pasien! k, Rencana pertemuan sosialisasi_ dan _koordinasi_ untuk menyampaikan permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan tindak lanjut yang dilakuken. 1. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan pasien. 5. Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-butir di bawah ini a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas, dan perencanaan Puskesmas, b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, dan staf, c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, pedoman praktik Klinis, standar pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai panduan dari profesi maupun panduan dari Kementerian Kesehatan, d. Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat, , Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko, f. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ade di Puskesmas, g. Dibangun berbasis praktik klinis yang baik, h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait, i. Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan sistem pelayanan. 6 Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien—harus, didokumentasikan. 7. Wakil manajemen mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien kepada Kepala Puskesmas tiap tribulan. 8. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf, serta mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi, dan potensial bermasalah, maka area prioritas yang perlu mendapat perhatian dalam peningkatan mutu dan keselamatan pasien adalah: a. Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien. ». Pelayanan rawat jalan c, Pelayanan Farmasi d. Pelayanan Gawat Darurat

Anda mungkin juga menyukai