I. PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Bangunan pendidikan merupakan salah satu unsur yang terdapat dalam lingkungan
binaan. Pendidikan sendiri merupakan proses pembentukan tingkah laku dan karakter
manusia menuju arah yang lebih baik. Pelaksanaan pembelajaran dalam Pendidikan Nasional
berpusat pada peserta didik agar dapat: (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu
melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi
orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar
yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Dalam merencanakan bangunan pendidikan seperti sekolah formal, tentu saja sarana
yang diperlukan untuk mendukung terlaksananya tujuan pendidikan harus diperhatikan secara
seksama. Proses membentuk ruang, harus memperhatikan kebutuhan peserta didik maupun
tenaga kependidikan yang ada. Selain itu unsur yang perlu diperhatikan yaitu psikologi
perkembangan peserta didik. Fenomena yang berkembang saat ini, pembentukan ruang-ruang
yang terdapat dalam bangunan pendidikan khususnya Sekolah Menengah masih kurang
memperhatikan kebutuhan peserta didik dan tidak jarang ada yang masih kurang
memperhatikan standar. Adapun para siswa yang berada di sekolah hampir 7 jam setiap
harinya, merasakan bahwa tempat mereka menimba ilmu tersebut terasa menjenuhkan
dan tidak nyaman untuk berlama-lama untuk beraktivitas didalamnya. Kemudian tidak jarang
pula yang mengeluhkan kurangnya sarana pendukung dalam mengembangkan minat dan
bakat siswa. Hal tersebut dapat menjadi indikasi bahwa perancangan sekolah yang kurang
baik dapat menjadi faktor yang mempengaruhi gairah belajar para siswa, yang berimplikasi
pada hasil dari pendidikan.
Sebuah sekolah memiliki fasilitas berupa ruang indoor dan fasilitas beruapa ruang-
ruang outdoor. Ruang-ruang indoor, seperti ruang-ruang kelas, laboratorium, dan
perpustakaan, diperlukan untuk mewadahi kegiatan di dalam ruang yang membutuhkan
sistem pengkondisian lingkungan dan perlindungan terhadap iklim. Ruang-ruang luar juga
1
diperlukan untuk memfasilitasi aktivitas-aktivitas seperti berolahraga dan upacara. Ruang-
ruang luar dibutuhkan sebagai sarana untuk mendekatkan siswa dengan alam, sehingga proses
belajar yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan dapat tercapai.
5
31 Antropologi 1
32 Muatan Lokal 1
33 KONSELOR 1
TENAGA PERPUSTAKAAN
34 Kepala Perpustakaan 1
35 Pustakawan 2
36 Petugas UKS 1
LABORAN
37 Laboran Lab Biologi 1
38 Laboran Lab Fisika 1
39 Laboran Lab Kimia 1
40 Laboran Lab Komputer 1
41 Laboran Lab Bahasa 1
BAGIAN TATA USAHA
42 Kepala Tata Usaha 1
43 Pelaksana Urusan Administrasi Keuangan 2
44 Pelaksana urusan Administrasi Sarana dan 1
Prasarana
45 Pelaksana Urusan Administrasi Hub Sekolah 1
dengan Masyarakat
46 Pelaksana Urusan Administrasi Persuratan dan 1
Pengarsipan
47 Pelaksana Urusan Adminstrasi Kesiswaan 1
48 Pelaksana Urusan Administrasi Kurikulum 1
PETUGAS LAYANAN KHUSUS
49 Penjaga Sekolah 2
50 Tukang Kebun 1
51 Tenaga Kebersihan 1
KANTIN SEKOLAH
52 Pengelola Kantin 1 4
52 Pengelola Kantin 2 4
JUMLAH 490
Lebar minimum ruang kelas adalah 5 m. Ruang kelas memiliki jendela yang
memungkinkan pencahayaan yang memadai untuk membaca buku dan untuk
memberikan pandangan ke luar ruangan. Ruang kelas memiliki pintu yang memadai
agar peserta didik dan guru dapat segera keluar ruangan jika terjadi bahaya, dan dapat
dikunci dengan baik saat tidak digunakan. Berikut adalah sarana pelengkap untuk
ruang kelas.
Tabel 3. Jenis, Rasio dan deskripsi sarana ruang kelas
JENIS RASIO DESKRIPSI
Kursi peserta didik 1 buah/peserta Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan oleh peserta didik.
didik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Desain
dudukan dan sandaran membuat peserta didik nyaman belajar.
Meja peserta didik 1 buah/peserta Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan oleh peserta didik.
didik Ukuran memadai untuk belajar dengan nyaman. Desain
memungkinkan kaki peserta didik masuk dengan leluasa ke
bawah meja.
Kursi guru 1 buah/guru Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan. Ukuran memadai
untuk duduk dengan nyaman.
Meja guru 1 buah/guru Kuat, stabil dan mudah dipindahkan. Ukuran memadai untuk
bekerja dengan nyaman.
Lemari 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menyimpan
perlengkapan yang diperlukan kelas tersebut. Tertutup dan
dapat dikunci.
Papan pajang 1 buah/ruang Ukuran minimum 60 cm x 120 cm.
Papan tulis 1 buah/ruang Ukuran minimum 90 cm x 200 cm. Ditempatkan pada posisi
yang memungkinkan seluruh peserta didik melihatnya dengan
jelas.
Tempat cuci tangan 1 buah/ruang
Sumber : Kemendiknas, 2007
1) Perpustakaan
Tabel 4. Besaran Ruang Perpustakaan
7
NO NAMA RUANG Jumlah BESARAN RUANG TOTAL KETERANGAN
1 Ruang Kepala Perpustakaan 1 unit 24 m2 24 m2
2 Perpustakaan 1 unit 60 m2 60 m2 luas minimum 1.5 x luas
ruang kelas
84 m2
Ruang perpustakaan berfungsi sebagai tempat kegiatan peserta didik dan guru
memperoleh informasi dari berbagai jenis bahan pustaka dengan membaca, mengamati,
mendengar, dan sekaligus tempat petugas mengelola perpustakaan. Luas minimum
ruang perpustakaan sama dengan satu setengah kali luas ruang kelas. Lebar minimum
ruang perpustakaan 5 m. Ruang perpustakaan dilengkapi jendela untuk memberi
pencahayaan yang memadai untuk membaca buku. Ruang perpustakaan sebaiknya
terletak di bagian sekolah yang mudah dicapai. Berikut adalah sarana pelengkap untuk
perpustakaan.
Tabel 5. Jenis, Rasio dan deskripsi sarana Perpustakaan
8
2) Ruang Laboratorium Biologi
Tabel 6. Besaran ruang laboratorium biologi
NO NAMA RUANG JUMLAH BESARAN TOTAL KETERANGAN
RUANG
1 Laboratorium Biologi 1 unit 57,5 m2/20 57,5 m2 2,4 m2/peserta didik, minimum
siswa 48 m2, lebar
minimal 5 meter
2 Ruang penyimpanan dan 1 unit 18 m2 18 m2 minimum 18 m2
persiapan
3 Ruang Laboran 1 unit 4 m2 4 m2
79,6 m2
Meja kerja 1 buah/7 peserta Kuat, stabil, dan aman. Permukaan kedap air dan mudah
didik dibersihkan. Ukuran memadai untuk menampung kegiatan
peserta didik secara berkelompok maksimum 7 orang.
Meja demonstrasi 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Permukaan kedap air dan mudah
dibersihkan. Luas memungkinkan untuk melakukan
demonstrasi dan menampung peralatan dan bahan yang
diperlukan. Tinggi memungkinkan seluruh peserta didik dapat
mengamati percobaan yang didemonstrasikan.
Meja persiapan 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menyiapkan
materi percobaan.
Lemari alat 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menampung
semua alat. Tertutup dan dapat dikunci.
Lemari bahan 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menampung
semua bahan. Tidak mudah berkarat. Tertutup dan dapat
dikunci.
Bak cuci 1 buah/ 2 kelompok, Tersedia air bersih dalam jumlah memadai.
ditambah 1 buah di
ruang persiapan.
9
Papan tulis 1 buah/lab Ukuran minimum 90 cm x 200 cm. Ditempatkan pada posisi
yang memungkinkan seluruh peserta didik melihatnya dengan
jelas.
Sumber : Kemendiknas, 2007
10
Lemari alat 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Tertutup dan dapat dikunci. Ukuran
memadai untuk menampung semua alat.
Lemari bahan 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman. Tertutup dan dapat dikunci. Ukuran
memadai untuk menampung semua bahan dan tidak mudah
berkarat.
Bak cuci 1 buah/ 2 kelompok, Tersedia air bersih dalam jumlah memadai.
ditambah 1 buah di
ruang persiapan.
Papan tulis 1 buah/lab Ukuran minimum 90 cm x 200 cm. Ditempatkan pada posisi
yang memungkinkan seluruh peserta didik melihatnya dengan
jelas.
Sumber : Kemendiknas, 2007
4) Ruang Laboratorium Kimia
Tabel 10. Besaran ruang laboratorium kimia
NO NAMA RUANG Jumlah BESARAN RUANG TOTAL KETERANGAN
1 Laboratorium kimia 1 unit 57,5 m2/20 siswa 57,5 m2 2,4 m2/peserta didik,
minimum 48 m2, lebar
minimal 5 meter
2 Ruang penyimpanan dan persiapan 1 unit 18 m2 18 m2 minimum 18 m2
3 Ruang Laboran 1 unit 4 m2 4 m2
79,6 m2
12
Komputer 1 unit/2 peserta Mendukung penggunaan multimedia. Ukuran monitor
didik, ditambah minimum 15.
1 unit untuk
guru
Printer 1 unit/lab
Scanner 1 unit/lab
Titik akses internet 1 titik/lab Berupa saluran telepon atau nirkabel.
LAN Sesuai banyak Dapat berfungsi dengan baik.
computer
Stabilizer Sesuai banyak Setiap komputer terhubung dengan stabilizer.
komputer
Papan tulis 1 buah/lab Ukuran minimum 90 cm x 200 cm. Ditempatkan pada posisi
yang memungkinkan seluruh peserta didik melihatnya dengan
jelas.
Sumber : Kemendiknas, 2007
13
Kualitas suara dapat didengar dengan baik dari seluruh bagian
Perangkat multimedia 1 set/lab lab. Dapat memanfaatkan perangkat multimedia yang
terdapat di ruang perpustakaan.
Ukuran minimum 90 cm x 200 cm. Ditempatkan pada posisi
Papan tulis 1 buah/lab yang memungkinkan seluruh peserta didik melihatnya dengan
jelas.
Sumber : Kemendiknas, 2007
7) Ruang Pimpinan
Tabel 16. Besaran ruang pimpinan
NO NAMA RUANG Jumlah BESARAN RUANG TOTAL KETERANGAN
1 Ruang Kepala Sekolah 1 unit 12 m2 12 m2 luas minimum 12 m2,
lebar minimal 3 m
2 Ruang Wakasek Bidang Akademis 1 unit 9 m2 9 m2
3 Ruang Wakasek Bidang Kesiswaan 1 unit 9 m2 9 m2
4 Ruang Wakasek Bidang Saran dan Prasarana 1 unit 9 m2 9 m2
5 Ruang Wakasek Bidang Humas 1 unit 9 m2 9 m2
48 m2
8) Ruang Guru
Tabel 18. Besaran ruang guru
NO NAMA RUANG Jumlah BESARAN RUANG TOTAL KETERANGAN
1 Ruang Guru 1 unit 96 m2/20 guru 80 m2 4 m2/guru, minimum 56 m2
80 m2
14
Ruang guru berfungsi sebagai tempat guru bekerja dan istirahat serta menerima
tamu, baik peserta didik maupun tamu lainnya. Rasio minimum luas ruang guru 4 m2
/pendidik dan luas minimum 56 m2. Ruang guru mudah dicapai dari halaman sekolah
ataupun dari luar lingkungan sekolah, serta dekat dengan ruang pimpinan. Ruang guru
dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut.
Tabel 19. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Guru
JENIS RASIO DESKRIPSI
Kursi kerja 1 buah/guru ditambah 1 Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk duduk
buah/wakil kepala dengan nyaman.
sekolah
Meja kerja 1 buah/guru Kuat, stabil, dan aman. Model meja setengah biro.
Ukuran memadai untuk menulis, membaca, memeriksa
pekerjaan, dan memberikan konsultasi.
Lemari 1 buah/guru atau 1 buah Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk
yang digunakan bersama menyimpan perlengkapan guru untuk persiapan dan
oleh semua guru pelaksanaan pembelajaran. Tertutup dan dapat dikunci.
Kursi tamu 1 set/ruang
Papan statistik 1 buah/ruang Berupa papan tulis berukuran minimum 1 m2 .
Papan pengumuman 1 buah/sekolah Berupa papan tulis berukuran minimum 1 m2 .
Tempat sampah 1 buah/ruang
Tempat cuci tangan 1 buah/ruang
Jam dinding 1 buah/ruang
15
Lemari 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk
menyimpan arsip dan perlengkapan pengelolaan
administrasi sekolah. Tertutup dan dapat dikunci.
Papan statistik 1 buah/ruang Berupa papan tulis berukuran minimum 1 m2 .
Tempat sampah 1 buah/ruang
Mesin ketik/ komputer 1 buah/sekolah
Filing cabinet 1 buah/sekolah
Brankas 1 buah/sekolah
Telepon 1 buah/sekolah
Jam dinding 1 buah/ruang
Kotak kontak 1 buah/ruang
Penanda waktu 1 buah/sekolah
Sumber : Kemendiknas, 2007
16
Tabel 25. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Konseling
JENIS RASIO DESKRIPSI
Meja kerja 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk bekerja
dengan nyaman.
Kursi kerja 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk duduk
dengan nyaman.
Kursi tamu 2 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk duduk
dengan nyaman.
Lemari 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Tertutup dan dapat dikunci.
Papan kegiatan 1 buah/ruang
Instrumen konseling 1 set/ruang
Buku sumber 1 set/ruang
Media pengembangan Menunjang pengembangan kognisi, emosi, dan
1 set/ruang
kepribadian motivasi peserta didik.
Jam dinding 1 buah/ruang
Sumber : Kemendiknas, 2007
17
Papan tulis 1 buah/ruang
Lemari 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Dapat dikunci.
Sumber : Kemendiknas, 2007
14) Jamban/ Toilet
NO NAMA RUANG Jumlah BESARAN RUANG TOTAL KETERANGAN
1 Toilet Siswa Pria 4,5 unit 2 m2 9 m2 1/40 siswa, minimal 2 m2
2 Toilet Siswa Wanita 6,0 unit 2 m2 12 m2 1/30 siswa, minimal 2 m3
3 Toilet Guru & TU pria 1,0 unit 2 m2 2 m2
4 Toilet Guru & TU pria 1,0 unit 2 m2 2 m2
25 m2
Jamban berfungsi sebagai tempat buang air besar dan/atau kecil. Minimum
terdapat 1 unit jamban untuk setiap 40 peserta didik pria, 1 unit jamban untuk setiap 30
peserta didik wanita, dan 1 unit jamban untuk guru.Jumlah minimum jamban setiap
sekolah 3 unit.Luas minimum 1 unit jamban 2 m2. Jamban harus berdinding, beratap,
dapat dikunci, dan mudah dibersihkan. Tersedia air bersih di setiap unit jamban.
Jamban dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel berikut.
Tabel 29. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Jamban
JENIS RASIO DESKRIPSI
Kloset jongkok 1 buah/ruang Saluran berbentuk leher angsa.
Tempat air 1 buah/ruang Volume minimum 200 liter. Berisi air bersih.
Gayung 1 buah/ruang
Gantungan pakaian 1 buah/ruang
Tempat sampah 1 buah/ruang
Sumber : Kemendiknas, 2007
15) Gudang
Tabel 30. Besaran ruang gudang
NO NAMA RUANG Jumlah BESARAN RUANG TOTAL KETERANGAN
1 Gudang 1 21 m2 21 m2 Luas minimum 21 m2
21 m2
18
Rak 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai
untuk menyimpan peralatan olahraga,
kesenian, dan keterampilan.
Sumber : Kemendiknas,
2007
16) Ruang Sirkulasi
Tabel 32. Faktor Efisiensi dan luas sirkulasi
19
Tempat bermain/berolahraga berfungsi sebagai area bermain, berolahraga,
pendidikan jasmani, upacara, dan kegiatan ekstrakurikuler. Tempat
bermain/berolahraga memiliki rasio luas minimum 3 m2 /peserta didik. Untuk
dengan banyak peserta didik kurang dari 334, luas minimum tempat bermain/
berolahraga 1000 m2. Di dalam luas tersebut terdapat ruang bebas untuk tempat
berolahraga berukuran 30 m x 20 m. Tempat bermain/berolahraga diletakkan di tempat
yang tidak mengganggu proses pembelajaran di kelas. Tempat bermain/ berolahraga
tidak digunakan untuk tempat parkir. Ruang bebas yang dimaksud di atas memiliki
permukaan datar, drainase baik, dan tidak terdapat pohon, saluran air, serta benda-
benda lain yang mengganggu kegiatan olahraga.
20
Tabel 34. Rekapitulasi Kebutuhan dan besaran Ruang
BESARAN
Jumla TOTAL
NO NAMA RUANG RUANG LUAS (m2) KETERANGAN
h (unit) (m2)
(m2)
KELAS
2 m2/ peserta didik x 24
1 Ruang Kelas X 6 48 288 864
orang
2 Ruang Kelas IPA XI 3 48 144
3 Ruang Kelas IPS XI 2 48 96
4 Ruang Kelas Bahasa XI 1 48 48
5 Ruang Kelas IPA XII 3 48 144
6 Ruang Kelas IPS XII 2 48 96
7 Ruang Kelas Bahasa XII 1 48 48
LABORATORIUM
2,4 m2/peserta didik,
8 Laboratorium Biologi 1 57,6 57,6 342,8 minimum 48 m2, lebar
minimal 5 meter
Ruang penyimpanan dan minimum 18 m2
9 1 18 18
persiapan Biologi
10 Ruang Laboran Biologi 1 4 4
2,4 m2/peserta didik,
11 Laboratorium Fisika 1 57,6 57,6 minimum 48 m2, lebar
minimal 5 meter
Ruang penyimpanan dan minimum 18 m2
12 1 18 18
persiapan Fisika
13 Ruang Laboran Fisika 1 4 4
2,4 m2/peserta didik,
14 Laboratorium Kimia 1 57,6 57,6 minimum 48 m2, lebar
minimal 5 meter
Ruang penyimpanan dan minimum 18 m2
15 1 18 18
persiapan Kimia
16 Ruang Laboran Kimia 1 4 4
2 m2/peserta didik,
17 Laboratorium Komputer 1 48 48
minimum
30 m2, lebar minimum
18 Ruang Laboran Komputer 1 4 4 5 m, 1 komputer/2
siswa
2 m2/peserta didik,
19 Laboratorium Bahasa 1 48 48
minimum
30 m2, lebar minimum
20 Ruang Laboran Bahasa 1 4 4
5 m.
PENGELOLA
Zona Pimpinan
21 Ruang Kepala Sekolah 1 12 12 161 luas minimum 12 m2,
Ruang Wakasek Bidang lebar minimal 3 m
22 1 9 9
Akademis
Ruang Wakasek Bidang
23 1 9 9
Kesiswaan
Ruang Wakasek Bidang Saran
24 1 9 9
dan Prasarana
Ruang Wakasek Bidang
25 1 9 9
Humas
4 m2/guru, minimum
26 Ruang Guru 1 80 80
56 m2
27 Ruang Kepala TU 1 9 9
4m2/petugas, luas
28 Ruang Staf TU 1 24 24
minimum 16 m2
21
PENUNJANG
Perpustakaan
luas minimum 1.5 x
29 Ruang Kepala Perpustakaan 1 24 24 155,7 luas ruang kelas (72
m2)
30 Perpustakaan 1 60 60
Masjid/Musholla
disesuaikan, luas
31 Ruang Sholat 1 25,5 25,5
minimum 12 m2
32 Tempat Wudhu 12 0,6 7,2
33 Ruang alat 1 9 9
34 Ruang Konseling 1 9 9 luas minimum 9 m2
35 Ruang UKS 1 12 12 luas minimum 12 m2
36 Ruang Organisasi Kesiswaan 1 9 9 Luas minimum 9 m2
TOILET
1/40 siswa, minimal 2
37 Toilet Siswa Pria 4 12 48 136
m2
1/30 siswi, minimal 2
38 Toilet Siswa Wanita 4 12 48
m2
1/ 20 guru (nuefert,
39 Toilet Guru & TU pria 4 5 20
edisi 3), minimal 2 m2
1/ 20 guru (nuefert,
40 Toilet Guru & TU Wanita 4 5 20
edisi 3), minimal 2 m2
SERVIS
41 Gudang 1 21 21 32,25 Luas minimum 21 m2
42 Ruang Baterai 1 9 9
43 Ruang pompa 1 2,25 2,25
44 Mekanikal Elektrikal
OLAHRAGA
45 Lapangan voly 2 360 720 4370,96 3 m2/ siswa
46 Lapangan basket 2 608 1216 minimal 1000 m2
47 Lapangan bulutangkis 2 124,74 249,48
48 Sirkulasi dan ruang bebas 1 lsm 2185,48
KANTIN
22
Dari penetapan kebutuhan ruang diatas, maka hubungan antar ruang ditetapkan
berdasar matriks hubungan ruang berikut.
Gambar 2. Matriks penetapan hubungan ruang
23
2.2. TINJAUAN LOKASI TAPAK DAN LUAS TAPAK RANCANGAN
Lahan untuk satuan pendidikan SMA memenuhi rasio menimum luas lahan terhadap
peserta didik sepeerti tercantum pada tabel berikut.
Tabel 35. Rasio Minimum Luas Lahan Terhadap Peserta Didik
Rasio Minimum Luas Lahan Terhadap Peserta Didik
No Banyak Rombongan Belajar (m2/ peserta didik)
Bangunan satu lantai Bangunan dua lantai Bangunan tiga lantai
1 3 36,5 - -
2 4-6 22,8 12,2 -
3 7-9 18,4 9,7 6,7
4 10-12 16,3 8,7 6
5 13-15 14,9 7,9 5,4
6 16-18 14,0 7,5 5,1
7 19-21 13,5 7,2 4,9
8 22-24 13,2 7,0 4,8
9 25-27 12,8 6,9 4,7
Sumber : Kemendiknas, 2007
Untuk satuan pendidikan yang memiliki rombongan belajar dengan banyak peserta didik
kurang dari kapasitas maksimum kelas, juga memenuhi ketentuan luas minimum seperti tercantum
pada tabel berikut.
Tabel 36. Luas Minimum Luas Lahan
Rasio Minimum Luas Lahan Terhadap Peserta
Didik (m2/peserta didik)
No Banyak Rombongan Belajar Bangunan (m2/peserta
Bangunan Bangunan
satu dua
didik) tiga
1 6 lantai
12,7 lantai
7,0 lantai
4,9
2 7-12 11,1 6,0 4,2
3 13-18 10,6 5,6 4,1
4 19-24 10,3 5,5 4,1
24
dan mendapat izin pemanfaatan tanah dari Pemerintah Daerah setempat. Lahan memiliki status hak
atas tanah, dan /atau memiliki izin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk jangka waktu minimum 20 tahun.
Bangunan gedung memenuhi ketentuan tata bangunan dengan koefisien dasar bangunan
maksimum 30%. Koefisien lantai bangunan dan ketinggian maksimum bangunan gedung yang
ditetapkan dalam Peraturan Daerah. Jarak bebas bangunan gedung yang meliputi garis sempadan
bangunan gedung dengan as jalan, tepi sungai, tepi pantai, jalan kereta api, dan atau jaringan
tegangan tinggi, jarak antar bangunan dengan batas-batas persil, dan jarak antara as jalan
dan pagar halaman yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah.
25
Bangunan gedung memenuhi persyaratan keselamatan dengan memiliki struktur
yang stabil dan kukuh sampai dengan kondisi pembebanan maksimum dalam mendukung beban
muatan hidup dan beban muatan mati, serta untuk daerah/ zona tertentu kemampuan untuk
menahan gempa dan kekuatanalam lainnya. Bangunan dilengkapi sistem proteksi pasif dan/atau
proteksi aktif untuk mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran dan petir.
Bangunan gedung memenuhi persyaratan kesehatan dengan mempunyai fasilitas
secukupnya untuk ventilasi udara dan pencahayaan yang memadai. Memiliki sanitasi di dalam dan
di luar bangunan gedung untuk memenuhi kebutuhan air bersih, pembuangan air kotor dan/atau
air limbah, kotoran dan tempat sampah,serta penyaluran air hujan. Bahan bangunan yang aman
bagi kesehatan pengguna bangunan gedung dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap
lingkungan. Bangunan gedung menyediakan fasilitas dan aksesibilitas yang mudah, aman,
dannyaman termasuk bagi penyandang cacat.
Bangunan gedung SMA harus memenuhi persyaratan kenyamanan. Bangunan gedung
mampu meredam getaran dan kebisingan yang mengganggu kegiatan pembelajaran. Setiap
ruangan memiliki temperatur dan kelembaban yang tidak melebihi kondisi diluar ruangan.
Setiap ruangan dilengkapi dengan lampu penerangan.
Bangunan gedung SMA berupa bertingkat maksimum terdiri dari tiga lantai. Dilengkapi
tangga yang mempertimbangkan kemudahan, keamanan, keselamatan,dan kesehatan pengguna.
Bangunan dilengkapi sistem keamanan berupa peringatan bahaya bagi pengguna, pintu keluar
darurat, dan jalur evakuasi jika terjadi bencana kebakaran dan/atau bencana lainnya. Akses
evakuasi yang dapat dicapai dengan mudah dan dilengkapi penunjuk arah yang jelas.
Bangunan gedung dilengkapi instalasi listrik dengan daya minimum 1300 watt.
Pembangunan gedung atau ruang baru harus dirancang, dilaksanakan, dan diawasi secara
profesional. Kualitas bangunan gedung minimum permanen kelas B, sesuai dengan PP No. 19
Tahun 2005 Pasal 45, dan mengacu pada Standar PU. Bangunan gedung sekolah baru dapat
bertahan minimum 20 tahun.
26
harus dapat menciptakan ruang luar dengan pelingkup (enclosure) yang terdefinisi baik
sehingga meminimalisir ruang negatif.
Bentuk bangunan harus dapat menunjukkan identitasnya sebagai bangunan sekolah, sebagai
tempat untuk menimba ilmu. Ekspresi bangunan tidak boleh mengabaikan kaidah-kaidah dasar
bangunan di daerah beriklim tropis basah, namun tidak menutup kesempatan inovasi disain dalam
mewujudkan Arsitektur yang kreatif. Kearifan lokal harus dihargai, dan penggunaan elemen-
elemen yang mengandung identitas lokal harus merupakan bagian yang menyatu dengan arsitektur
bangunan.
Sumber air bersih berasal dari PDAM dan harus semaksimal mungkin memanfaatkan
potensi air hujan. Sistem yang penyediaan air bersih yang akan digunakan adalah dengan
menggunakan sistem Down feed distribution. Air yang berasal dari sumber air kemudian
ditampung di dalam bak penampungan air kemudian dipompakan menuju tangki
penampungan air yang diletakkan di posisi yang lebih tinggi, dimana distribusi air menuju
27
unit-unit pengguna mengandalkan tekanan dari gaya gravitasi. Hal tersebut dilakukan
agar distribusi air menuju unit-unit pengguna dapat lebih merata dan tidak bergantung
kepada tekanan air yang berasal dari PDAM. Besarannya tergantung dari perhitungan
kebutuhan air bersih dengan standar kebutuhan untuk SMA berdasar dari sumber yang
dapat dipertanggung jawabkan.
Air kotor yang dimaksud dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis yaitu:
limpahan air hujan; air bekas pakai; air tinja; dan air limbah. Yang dimaksud dengan
limpahan air hujan adalah air hujan yang tidak tertampung atau tidak dimanfaatkan dan
harus disalurkan ke pembuangan akhir agar tidak menggenangi lingkungan. Sedangkan air
bekas pakai adalah air yang telah digunakan untuk kepentingan pengguna tetapi bebas dari
limbah-limbah yang dapat membahayakan lingkungan. Air tinja merupakan limbah padat
manusia maupun air yang terbawa bersamanya. Masing-masing air kotor di atas memiliki
karakteristik dan sifat yang berbeda, sehingga di dalam penangannya juga akan berbeda.
Untuk memudahkan penanganan dan perawatan instalasinya, harus ada pemisahan jaringan
dari masing-masing instalasi air kotor tersebut. Sistem pembuangan air buangan
dibedakan berdasarkan cara pembuangannya, yaitu (BSN, 2005) :
Dalam suatu ruangan diperlukan aliran udara yang perlahan-lahan namun terus-
menerus. Sehingga ruangan akan selalu mendapatkan penggantian udara segar untuk
menggantikan udara yang kotor. Sistem penghawaan di bangunan SMA ini diutamakan
akan dengan menggunakan penghawaan alamiah, dengan pengudaraan silang (cross
ventilation) yang akan memberikan gerakan udara yang lancar. Untuk ruang-ruang yang
28
memerlukan tingkat kenyamanan thermal yang lebih tinggi, dapat menggunakan sistem
pengkondisian udara buatan. Ruang-ruang yang menggunakan sistem pengkondisian udara
buatan (AC) harus memiliki tingkat fleksibilitas tinggi untuk dapat menggunakan
sistem penghawaan alami, pada saat-saat darurat (listrik padam).
3) Sistem transportasi vertikal
Bangunan menyediakan fasilitas dan aksesibilitas yang mudah, aman, dan nyaman
termasuk bagi penyandang cacat. Bangunan maksimum terdiri dari tiga lantai yang
dilengkapi tangga yang mempertimbangkan kemudahan, keamanan, keselamatan, dan
kesehatan pengguna. Bangunan dilengkapi sistem keamanan berupa peringatan bahaya bagi
pengguna, pintu keluar darurat, dan jalur evakuasi jika terjadi bencana kebakaran dan/atau
bencana lainnya. Akses evakuasi dapat dicapai dengan mudah dan dilengkapi penunjuk
arah yang jelas.
4) Sistem perlindungan terhadap bahaya kebakaran
Sistem perlindungan bahaya kebakaran menggunakan sistem aktif dan sistem pasif.
Secara aktif (active fire protection) dengan elemen-elemen water sprinkler, smoke detector,
thermal/ heat detector diruang-ruang yang membutuhkan. Menyediakan alat pemadam
kimia portable dan fire hydrant di lokasi-lokasi tertentu. Sedangkan perlindungan secara
pasif, dengan Pintu keluar darurat, koridor dan jalan keluar tangga kebakaran dan
melengkapi jalur sirkulasi dengan Pressurization system jika diperlukan.
5) Sistem jaringan listrik
Untuk sumber tenaga listrik berasal dari PLN. Mengingat kondisi dimana pasokan
listrik dari PLN tidak dapat dijamin tersedia sepanjang waktu, maka harus ada sumber
energi listrik cadangan. Hal tersebut bertujuan agar saat proses belajar mengajar tidak
terganggu. Sumber energi listrik alternatif menggunakan energy matahari dengan
menggunakan panel-panel surya.
6) Sistem penangkal petir
29
sangkar yang melindungi bangunan dari sambaran petir.
V. PENUTUP
Demikian Terms Of Reference (TOR) ini dibuat untuk dijadikan pedoman dalam
pelaksanaan Tugas Akhir Perancangan Sekolah Menengah Umum. Segala bentuk tambahan-
tambahan dan hal-hal lain yang belum diatur di dalam TOR ini dapat disesuaikan kembali atas
persetujuan Panitia Tugas Akhir dan Dosen Pembimbing.