Anda di halaman 1dari 73

TUGAS KONSTRUKSI BETON

PERENCANAAN KONSTRUKSI BANGUNAN


DENGAN STRUKTUR BETON BERTULANG

DOSEN PENGAJAR :
ADITYA RIZKIARDI , ST , MT

DISUSUN OLEH :
LARAS PAMBUDI
143 140 2616

FAKULTAS TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
2016
BAB 1 :
DATA PERENCANAAN
A. DIMENSI BANGUNAN
PANJANG BANGUNAN = 30 m
LEBAR BANGUNAN = 16 m
TINGGI BANGUNAN = 24 m
JENIS GUDANG = Tertutup

B. FUNGSI BANGUNAN : = Bangunan Perkantoran


Bangunan Perkantoran

C. MUTU MATERIAL :
BAJA PROFIL :
MUTU BAJA ST 37
- Tegangan= leleh ( Fy ) 240 Mpa
- Tegangan= Putus ( Fu ) 370 Mpa
- Tegangan= sisa ( Fr ) 72 Mpa
BETON
- MUTU = 30 Mpa =

D. STANDAR PERENCANAAN
1 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan G
(SNI 1726 - 2012 )
2 Beban Minimum untuk Perencanaan Bangunan Gedung dan St
(SNI 1727 - 2013)
3 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
(SNI 2847 - 2013)

A. ALAT BANTU
STAAD Pro 2004
Microsoft Office Excel 2010
Microsoft Office Word 2010
Autocad 2011
361.446 / ^2

pa untuk Struktur Bangunan Gedung

n Bangunan Gedung dan Struktur lain

Bangunan Gedung
BAB I
PRELIMINARY DESIGN

Nama : LARAS PAMBUDI


NBI : 143 140 2616
Kelas : S
Kota : Surabaya

b
4

4
16.0
4

a 6 6 6 6 6
30 m
Denah

4m
4m
4m
24
4m
4m
4m
Pot. Memanjang

4 m

4 m

4 m
24
4 m

4 m

4 m

5
4 m

Pot. Melintang
I.1. DATA BAHAN
Bahan yang dipakai untuk struktur gedung ini adalah beton bertulang dengan data-data sebagai berikut :
Type bangunan : Perkantoran (6 lantai)
Panjang bangunan : 30 m
Lebar bangunan : 16.0 m
Tinggi bangunan : 24 m
Mutu beton (fc) : 30 Mpa
Mutu baja (fy) : 240 Mpa BJ 37
Zona daerah di Kota Surabaya
Jenis tanah lunak

6
I.2. PERATURAN
Adapun peraturan-peraturan yang dipakai dalam perencanaan gedung ini adalah :
1 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung
(SNI 1726 - 2012 )
2 Beban Minimum untuk Perencanaan Bangunan Gedung dan Struktur lain
(SNI 1727 - 2013
3 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
(SNI 2847 - 2013
I.4. PEMBEBANAN
Bangunan gedung diperhitungkan untuk memikul beban-beban sebagai berikut :
I.4.1. Beban Gravitasi
a. Beban Mati
- Berat sendiri beton bertulang : 2400 kg/m3
- Adukan finishing lantai per 1 cm : 21 kg/m2
- Tegel : 24 kg/m2
- Tembok setengah bata : 250 kg/m2
- Plafond : 11 kg/m2
- Penggantung : 7 kg/m2
- Sanitasi : 20 kg/m2
- Plumbing : 10 kg/m2
- Aspal per 1 cm : 14 kg/m2

b. Beban Hidup
- Lantai atap : 100 kg/m2
- Lantai perkantoran : 250 kg/m2

I.5. PERENCANAAN DIMENSI BALOK

f'c = 30 Mpa
Menurut Tabel 9.5 (a) SNI 2847 - 2013
I.5.1. Balok arah memanjang L = 600 cm
L 600
h min = = = 37.5 = 35 cm
16 16
1
h= x 600 = 50 = 50 cm
12
Jadi h = 50 cm ~ diambil yang terbesar
2 2
b= x h = x 50 = 33.33333333 = 30
3 3
Jadi digunakan balok arah memanjang ukuran 30 / 50 cm

7
I.5.2. Balok arah melintang L = 400 cm
L 400
h min = = = 25 = 25 cm
16 16
1
h= x 400 = 33.3333333333 = 30 cm
12
Jadi h = 30 cm ~ diambil yang terbesar
2 2
b= x h = x 30 = 20 = 20
3 3
Jadi digunakan balok arah memanjang ukuran 20 / 30 cm

8
I.6. PERENCANAAN DIMENSI KOLOM
Pada perencanaan, kolom yang mengalami pembebanan paling besar adalah kolom yang memikul
bentang 500 cm x 700 cm

Tebal pelat rencana : untuk lantai = 0.12 m


untuk atap = 0.1 m
Tinggi tiap tingkat : untuk lantai 1 = 4 m
untuk lantai 2 = 4 m
untuk lantai 3 = 4 m
untuk lantai 4 = 4 m
untuk lantai 5 = 4 m
untuk lantai 6 = 4 m

Beban Mati
- Pelat lantai = Panjang denah x Lebar denah x Tebal plat x Berat sendiri beton x Jumlah lantai
Pelat lantai = 6 x 4 x 0.12 x 2400 x
- Pelat atap = Panjang denah x Lebar denah x Tebal plat x Berat sendiri beton x Jumlah lantai
Pelat atap = 6 x 4 x 0.1 x 2400 x
- Penggantung = Panjang denah x Lebar denah x Berat sendiri penggantung x Jumlah tiap lantai
Penggantung = 6 x 4 x 7 x 6
- Plafond = Panjang denah x Lebar denah x Berat sendiri plafond x Jumlah tiap lantai
Plafond = 6 x 4 x 11 x 6
- Balok memanjang = Panjang denah x Balok memanjang x Berat sendiri beton x Jumlah tiap lantai
Balok memanjang = 6 x 0.3 x 0.5 x 2400 x
- Balok melintang = Lebar denah x Balok melintang x Berat sendiri beton x Jumlah tiap lantai
Balok melintang = 4 x 0.2 x 0.3 x 2400 x
- Dinding = Panjang + Lebar Denah x Tinggi lantai x Berat sendiri bata x Jumlah lantai
Dinding = 6 + 5 x 4 x 250 x 5
- Tegel = Panjang denah x Lebar denah x Berat sendiri tegel x Jumlah tiap lantai
Tegel = 6 x 4 x 24 x 5
- Spesi (2 cm) = Panjang denah x Lebar denah x Berat sendiri spesi x Jarak spesi x Jumlah tiap lanta
Spesi (2 cm) = 6 x 4 x 21 x 0.02 x 5
- Aspal (1 cm) = Panjang denah x Lebar denah x Berat sendiri aspal x Tebal aspal
Aspal (1 cm) = 6 x 4 x 14 x 0.01
- Plumbing = Panjang denah x Lebar denah x Berat sendiri plumbing x Jumlah tiap lantai
Plumbing = 6 x 4 x 10 x 6
- Sanitasi = Panjang denah x Lebar denah x Berat sendiri sanitasi x Jumlah tiap lantai
Sanitasi = 6 x 4 x 20 x 6
Berat total

9
Beban Hidup
- Lantai = 6 x 4 x 250 x 5
- Atap = 6 x 4 x 100 x 1
Berat total

Koefisien reduksi untuk beban hidup adalah 0.6 SNI 1726:2012 (G


Jadi total beban untuk beban hidup = 32400 x 0.6
= 19440 kg

Jadi berat total W = 1.2 DL + 1.6 LL


= 1.2 x 176582 + 1.6 x 19440
= 243002.112 kg

10
Menurut SNI 03-2847-2013 untuk komponen struktur dengan tulangan spiral maupun sekang ikat,
maka =0,75,akan tetapi tersebut hanya memperhitungkan akibat gaya aksial saja.Maka agar kolom
juga mampu menahan gaya momen diambil = 0.6

Mutu beton 30 Mpa = 361.45 kg/cm2

W 243002.112
Rencana Awal : A = = = 1120.51
f'c 0.6 x 361.45

Dimensi Awal : b2 = 1120.509738667 cm2


b = 33.474015873 cm ~ 35 cm

Jadi dimensi kolom digunakan 35 / 35 cm

Tabel ukuran balok dan kolom


Balok Memanjang 30 / 50 cm
Balok Melintang 20 / 30 cm
Kolom 35 / 35 cm

11
BAB II
BEBAN EQUIVALEN

a= 6 m
a= 6 m
a= 6 m
KETERANGAN :

a= 6 m
= qek Segitiga

= qek Trapesium

b= 54m
m 4m
b= 5 m b= 54m
m b= 54m
m a= 6 m

DENAH SISTEM DISTRIBUSI BEBAN EKUIVALEN

II.1. PEMBEBANAN PADA PORTAL MEMANJANG


Beban segitiga untuk lantai
Beban mati (qDL)
- Pelat : 0.12 x 2400 x 2 = 576
- Tegel : 0.01 x 24 x 2 = 0.48
- Spesi (2cm) : 0.02 x 21 x 2 = 0.84
- Plumbing : 10 x 2 x 2 = 40
- Sanitasi : 20 x 2 x 2 = 80
- Plafond : 11 x 2 x 2 = 44
- Penggantung : 7 x 2 x 2 = 28
qDL = 769.32
RUMUS BEBAN SEGITIGA = 2/3*QDL

qek = 512.88 kg/m x 2 = 1025.760 kg/m

Berat sendiri = 0.3 x 0.5 x 2400 =


Pasngan 1/2 bata = 250 x 4 =
Beban Mati Total = 1025.760 + 360 + 1000 =
Beban hidup (LL)
- Lantai perkantoran : 250 = 250
qLL = 250
RUMUS BEBAN SEGITIGA = 2/3*QLL

qek = 166.666667 kg/m x 2 = 333.333333 kg/m

12
Beban trapesium untuk atap
Beban mati (qDL)
- Pelat : 0.1 x 2400 x 2 = 480
- Tegel : 0.01 x 24 x 2 = 0.48
- Spesi (2cm) : 0.02 x 21 x 2 = 0.84
- Plumbing : 10 x 2 x 2 = 40
- Sanitasi : 20 x 2 x 2 = 80
- Plafond : 11 x 2 x 2 = 44
- Penggantung : 7 x 2 x 2 = 28
qDL = 673.32

13
RUMUS BEBAN SEGITIGA = 2/3*QDL
qek = 448.88 kg/m x 2 = 897.76 kg/m
Pasngan 1/2 bata = 250 x 4 =
Berat sendiri = 0.3 x 0.5 x 2400 =
Total beban mati = 673.32 + 360 + 1000 =
Beban hidup (LL)
- Lantai atap : 100 = 100
qLL = 100

RUMUS BEBAN SEGITIGA = 2/3*QLL


qek = 66.6666667 kg/m x 2 = 133.333333 kg/m

II.1. PEMBEBANAN PADA PORTAL MELINTANG


Beban segitiga untuk lantai
Beban mati (qDL)
- Pelat : 0.12 x 2400 x 2 = 576
- Tegel : 0.01 x 24 x 2 = 0.48
- Spesi (2cm) : 0.02 x 21 x 2 = 0.84
- Plumbing : 10 x 2 x 2 = 40
- Sanitasi : 20 x 2 x 2 = 80
- Plafond : 11 x 2 x 2 = 44
- Penggantung : 7 x 2 x 2 = 28
qDL = 769.32
qek = 2/3 x qDL x 2
= 2/3 x 769.32 x 2 RUMUS BEBAN SEGITIGA = 2/3*QDL
= 1025.760 kg/m

Berat sendiri = 0.2 x 0.3 x 2400 =


Pasngan 1/2 bata = 250 x 4 =

Total beban mati = 1025.76 + 144 + 1000 =


Beban hidup (LL)
- Lantai perkantoran : 250 = 250
qLL = 250
qek = 2/3 x qLL x 2
= 2/3 x 250 x 2
= 333.333333 kg/m

Beban segitiga untuk atap

14
Beban mati (qDL)
- Pelat : 0.1 x 2400 x 2 = 480
- Tegel : 0.01 x 24 x 2 = 0.48
- Spesi (2cm) : 0.02 x 21 x 2 = 0.84
- Plumbing : 10 x 2 x 2 = 40
- Sanitasi : 20 x 2 x 2 = 80
- Plafond : 11 x 2 x 2 = 44
- Penggantung : 7 x 2 x 2 = 28
qDL = 673.32
qek = 2/3 x qDL x 2
= 2/3 x 673.32 x 2
= 897.760 kg/m
Berat sendiri = 0.2 x 0.3 x 2400 =
Pasngan 1/2 bata = 4.00 x 250 =
Total beban mati = 673.32 + 144 + 1000 =
Beban hidup (LL)
- Lantai atap : 100 = 100
qLL = 100
qek = 2/3 x qLL x 2
= 2/3 x 100 x 2
= 133.333333 kg/m

15
BEBAN AKIBAT GEMPA

III.1. BERAT SEISMIK

Melintang
4.00 m
4.00 m
4.00 m
24.00
4.00 m
4.00 m
4.00 m

4 4 4 4
16 m
BERAT W1 - W5
Beban mati (DL)
- pelat : 16 x 6 x 0.12 x 2400
- Balok melintang : 0.2 x 0.3 x 16 x 2400
- Balok memanjang : 0.3 x 0.50 x 6 x 4.00 x 2400
- Kolom : 0.35 x 0.4 x 4.00 x 4.00 x 2400
- Dinding melintang : 4.00 x 16 x 250
- Dinding memanjang : 4 x 6 x 6 x 250
- Tegel : 16 x 6 x 24
- Spesi (2cm) : 16 x 6 x 21 x 2
- Plumbing : 16 x 6 x 10
- Sanitasi : 16 x 6 x 20
- Plafond : 16 x 6 x 11
- Penggantung : 16 x 6 x 7
W1 DL
Beban hidup (LL)
- Lantai perkantoran : 16 x 6 x 250
koefisien reduksi : 0.6 W1 LL

W1 = W1 DL + W1 LL
= 106240 + 14400
= 120640 kg

BERAT W6
Beban mati (DL)

16
- Pelat : 16 x 6 x 0.1 x 2400
- Balok melintang : 0.2 x 0.3 x 16 x 2400
- Balok memanjang : 0.3 x 0.50 x 6 x 4 x 2400
- Kolom : 0.35 x 0.4 x 4 x 4 x 2400
- Dinding melintang : 4 x 16 x 250
- Dinding memanjang : 4 x 6 x 4 x 250
- Aspal (1cm) : 16 x 6 x 14
- Plumbing : 16 x 6 x 10
- Sanitasi : 16 x 6 x 20
- Plafond : 16 x 6 x 11
- Penggantung : 16 x 6 x 7
W4 DL
Beban hidup (LL)
- Lantai atap : 16 x 6 x 100
- koefisien reduksi : 0.6 W4 LL

W6 = W6 DL + W6 LL
= 84640 + 5760
= 90400 kg

Jadi W total = W1 -5 + W6
= 5 x 120640 + 90400
= 693600 kg

17
Memanjang
4.2
m
4.2
4.2
m
4.2
4.2
m
4.2

6 6 6 6 6
30 m

BERAT W1 - W5
Beban mati (DL)
- pelat : 30 x 4 x 0.12 x 2400
- Balok memanjang : 0.2 x 0.3 x 30 x 2400
- Balok melintang : 0.3 x 0.50 x 4 x 4 x 2400
- Kolom : 0.35 x 0.35 x 4.2 x 4 x 2400
- Dinding memanjang : 4 x 30 x 250
- Dinding melintang : 4 x 4 x 4 x 250
- Tegel : 30 x 4 x 24
- Spesi (2cm) : 30 x 4 x 21 x 2
- Plumbing : 30 x 4 x 10
- Sanitasi : 30 x 4 x 16
- Plafond : 30 x 4 x 11
- Penggantung : 30 x 4 x 7
W1 DL
Beban hidup (LL)
* koefisien reduksi : 0.6
* Lantai perkantoran : 30 x 4 x 250 x 0.6
W1 LL

W1 = W1 DL + W1 LL
= 108779.2 + 18000
= 126779.2 kg

BERAT W6
Beban mati (DL)
- Pelat : 30 x 4 x 0.1 x 2400
- Balok melintang : 0.2 x 0.3 x 30 x 2400

18
- Balok memanjang : 0.3 x 0.50 x 4 x 4 x 2400
- Kolom : 0.35 x 0.35 x 4 x 4 x 2400
- Dinding memanjang : 4 x 30 x 250
- Dinding melintang : 4 x 4 x 4 x 250
- Aspal (1cm) : 30 x 4 x 14
- Plumbing : 30 x 4 x 10
- Sanitasi : 30 x 4 x 16
- Plafond : 30 x 4 x 11
- Penggantung : 30 x 4 x 7
W4 DL

Beban hidup (LL)


- Lantai atap : 30 x 4 x 100
- koefisien reduksi : 0.6 W4 LL

W6 = W6 DL + W6 LL
= 96544 + 7200
= 103744 kg

Jadi W total = W1 -5 + W6
= 5 x 126779.2 + 103744
= 737640 kg

19
20
Dari Tabel diatas didapat Kategori Bangunan :
Kategori Resiko : II (pasal 4.1 tabel 2)

III.3. MENENTUKAN FAKTOR KEUTAMAAN


Dari Tabel 2 SNI 1726-2012 Pasal 4.1.2

Dari Tabel diatas didapat Faktor Keutamaan Gempa :


Faktor Keutamaan Gempa : 1.0

III.4. MENENTUKAN KELAS SITUS

21
Terdapat pada SNI (pasal 5.3 tabel 3)
Kelas Situs ini merupakan Tanah Lunak (SE)

22
III.5. MENENTUKAN FAKTOR NILAI SPEKTRAL PERCEPATAN (Ss,S1)
Dari Puskim didapatkan :

Dari Tabel diatas didapat :


SS = 0.663
S1 = 0.247

III.6. MENENTUKAN FAKTOR KOEFISIEN SITUS (Fa,Fv)


Dari Tabel 4 & 5 SNI 1726-2012 Pasal 6.2 (Koefisien Situs)

23
Diketahui :
SS = 0.663
S1 = 0.247

24
Maka Nilai Fa & Fv :
0.5
Fa = 1.2 + x -0.087 = 1.374
-0.25
0.4
Fv = 2.8 + x -0.053 = 3.012
-0.1

III.7. MENGHITUNG RESPON SPEKTRUM (SMS,SM1) (pasal 6.2)

Tentukan SMS dan SM1


SMS, T = 0.2 ~ Fa . SS = 1.374 x 0.663 = 0.910962
SM1, T = 1 ~ Fv . S1 = 3.012 x 0.247 = 0.743964

III.8. MENGHITUNG SPEKTRUM DESAIN (SDS,SD1) (pasal 6.3)

Percepatan desain
SDS = 2/3 x SMS = 2/3 x 0.910962 = 0.607
SD1 = 2/3 x SM1 = 2/3 x 0.743964 = 0.495976

III.9. MENENTUKAN KATEGORI DESAIN SEISMIK (KDS)


Dari Tabel 6 & 7 SNI 1726-2012 Pasal 6.5 (Kategori desain seismik)

Karena :
SDS = 0.607 maka Kategori Risiko : D
SD1 = 0.495976 maka Kategori Risiko : D

25
Maka masuk Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus

26
III.10. MENENTUKAN FAKTOR REDUNDANSI
Faktor Redundasi untuk KDS D (pasal 7.3.4)
= 1.3 (pasal 7.3.4.2)

III.11. MENENTUKAN PERIODE FUNDAMENTAL PENDEKATAN (Ta)


Berdasarkan SNI 1726-2012 Pasal 7.8.2.1 maka :
Ta = 0.1 x N
= 0.1 x 6
= 0.6

III.12. MENENTUKAN SPEKTRUM RESPON DESAIN

Berdasarkan SNI 1726-2012

27
SD1 0.495976
T0 = 0.2 x = 0.2 x = 0.163335902
SDS 0.607
SD1 0.495976
TS = = = 0.8166795102
SDS 0.607
Karena nilai T0 < T < TS, maka nilai spektrum respons percepatan desain, Sa sama dengan SDS =
0.607

28
III.13. MENENTUKAN NILAI KOEFISIEN RESPON SEISMIK (Cs)
Berdasarkan Tabel 9 SNI 1726-2012

maka nilai :
R = 8
W = 3
Cd = 5.5
SDS 0.607
Cs = = = 0.0759135
R/I 8
SD1 0.496
Cs max = = = 0.1033283333
T (R / I) 4.8

Cs min = 0.044 x SDS x I = 0.026721552

Jadi diambil Cs = 0.103328333

III.14. MENENTUKAN BEBAN GESER DASAR (pasal 7.8.1.1)


V ( Melintang) V (Memanjang)
V = Cs x W V = Cs x W
= 0.103328 x 693600 = 0.103328333 x 737640

29
= 71668.53 = 76219.1118

30
III.15. PERHITUNGAN GAYA GEMPA
Distribusi Gaya Gempa

F CV X .V C vx
W x .h xk
n

W
i 1
i .h ik

Pengaruh Ragam Tinggi

k = 0.3 + 0.75 (pasal 7.8.3)


= 1.05

Melintang
lantai ke W (kg) Tinggi (hx) W . hk Cvx Fx
6 90400 24 2543256.917 0.2356950033 16891.91488
5 120640 20 2802675.544 0.2597364889 18614.93286
4 120640 16 2217263.513 0.2054837353 14726.71765
3 120640 12 1639198.836 0.151911894 10887.30243
2 120640 8 1070867.689 0.0992421025 7112.535796
1 120640 4 517195.002 0.0479307761 3435.128358
693600 10790457.5

Memanjang
lantai ke W (kg) Tinggi (hx) W . hk Cvx Fx
6 103744 24 2918668.646 0.2519230173 19201.34861
5 126779.2 20 2945299.763 0.2542216651 19376.54951
4 126779.2 16 2330096.936 0.2011208266 15329.25076

31
3 126779.2 12 1722615.360 0.1486864429 11332.74861
2 126779.2 8 1125362.640 0.0971349565 7403.540106
1 126779.2 4 543514.329 0.0469130916 3575.674175
737640 11585557.7

32
m

24 m

24 m

33
30 cm

34
20 cm

35
x Jumlah lantai
5 = 34560 kg
x Jumlah lantai
1 = 5760 kg
mlah tiap lantai
= 1008 kg

= 1584 kg
ah tiap lantai
6 = 12960 kg

6 = 3456 kg

= 110000 kg

= 2880 kg
x Jumlah tiap lantai
= 50.4 kg

= 3.36 kg

= 1440 kg

= 2880 kg
Berat total = 176581.8 kg

36
= 30000 kg
= 2400 kg
Berat total = 32400 kg

SNI 1726:2012 (Gempa)

37
cm2

38
576 kg/m
0.48 kg/m
0.84 kg/m
40 kg/m
80 kg/m
44 kg/m
28 kg/m
769.32 kg/m

360 kg/m
1000 kg/m
2385.8 kg/m

250 kg/m
250 kg/m

39
480 kg/m
0.48 kg/m
0.84 kg/m
40 kg/m
80 kg/m
44 kg/m
28 kg/m
673.32 kg/m

40
1000 kg/m
360 kg/m
2033.32 kg/m

100 kg/m
100 kg/m

576 kg/m
0.48 kg/m
0.84 kg/m
40 kg/m
80 kg/m
44 kg/m
28 kg/m
769.32 kg/m

ITIGA = 2/3*QDL

144 kg/m
1000 kg/m

2169.76

250 kg/m
250 kg/m

41
480 kg/m
0.48 kg/m
0.84 kg/m
40 kg/m
80 kg/m
44 kg/m
28 kg/m
673.32 kg/m

144 kg/m
1000 kg/m
1817.32 kg/m

100 kg/m
100 kg/m

42
2400 = 27648 kg
2400 = 2304 kg
2400 = 8640 kg
2400 = 4704 kg
= 16000 kg
250 = 36000 kg
= 2304 kg
2 = 4032 kg
= 960 kg
= 1920 kg
= 1056 kg
= 672 kg
W1 DL = 106240 kg

= 24000 kg
W1 LL = 14400 kg

43
2400 = 23040 kg
2400 = 2304 kg
2400 = 8640 kg
2400 = 4704 kg
= 16000 kg
250 = 24000 kg
= 1344 kg
= 960 kg
= 1920 kg
= 1056 kg
= 672 kg
W4 DL = 84640 kg

= 9600 kg
W4 LL = 5760 kg

44
2400 = 34560 kg
2400 = 4320 kg
2400 = 5760 kg
2400 = 4939.2 kg
= 30000 kg
250 = 16000 kg
= 2880 kg
2 = 5040 kg
= 1200 kg
= 1920 kg
= 1320 kg
= 840 kg
W1 DL = 108779.2 kg

0.6 = 30000 kg
W1 LL = 18000 kg

2400 = 28800 kg
2400 = 4320 kg

45
2400 = 5760 kg
2400 = 4704 kg
= 30000 kg
250 = 16000 kg
= 1680 kg
= 1200 kg
= 1920 kg
= 1320 kg
= 840 kg
W4 DL = 96544 kg

= 12000 kg
W4 LL = 7200 kg

46
47
(pasal 6.2)

(pasal 6.3)

48
49
Fx Fy
16891.9148894 5067.574466814
18614.9328641 5584.479859234
14726.7176588 4418.015297646
10887.3024333 3266.190729981
7112.53579624 2133.760738871
3435.12835818 1030.538507454
V = 71668.532
k = 1.05

Fx Fy
19201.3486175 5760.404585242
19376.5495149 5812.964854481
15329.2507683 4598.775230483

50
11332.7486176 3399.824585278
7403.54010614 2221.062031841
3575.67417559 1072.702252676
V = 76219.1118
k = 1.05

51
BEBAN ANGIN

Dasar dalam melakukan pembebanan adalah SNI 1727:2013 tentang Beban Minimum untuk
Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain

2.1. Beban Mati (DL)


Beban mati adalah berat seluruh bahan konstruksi bangunan gedung yang terpasang,
termasuk dinding lantai, lantai, atap, plafon, tangga, dinding partisi tetap, finishing, klading
gedung dan komponen struktural dan arsitektural lainnya serta peralatan layan terpasang lain
termasuk berat keran.
Untuk beban mati diperlihatkan pada Lampiran A.

2.2. Beban Hidup (LL)


Beban yang diakibatkan oleh pengguna dan penghuni bangunan gedung atau struktur lain yang
tidak termasuk beban konstruksi dan beban lingkungan, seperti beban angin, beban hujan,
beban gempa, beban banjir, atau beban mati.

Beban hidup yang digunakan dalam perancangan bangunan gedung dan struktur lain harus
beban maksimum yang diharapkan terjadi akibat penghunian dan penggunaan bangunan
gedung, akan tetap tidak boleh kurang dari beban merata minimum yang ditetapkan dalam
Tabel 4.1 SNI 1727:2013 tentang Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung
dan Struktur Lain.

Beban hidup diperlihatkan pada Lampiran A.

2.3. Beban Angin


Bangunan gedung dan struktur lain, termasuk Sistem Penahan Beban Angin Utama (SPBAU)
dan seluruh komponen dan klading gedung, harus dirancang dan dilaksanakan untuk
menahan beban angin seperti yang ditetapkan menurut Pasal 26 sampai dengan Pasal 31

SNI 1727:2013 tentang Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur
Lain. Ketentuan dalam pasal-pasal tersebut mendefinisikan parameter angin dasar untuk
digunakan dengan ketentuan lain yang terdapat dalam standar tersebut.
2.3.1.Parameter Dasar
a. Kategori resiko
Berdasarkan Tabel 1.5-1. SNI 1727:2013 - Kategori Resiko Bangunan dan Struktur
lainnya untuk Beban Banjir, Angin, Salju, Gempa*, dan Es
Sehingga, Bangunan Gudang ini masuk dalam kategori resiko : III

b. Faktor Kepentingan
Dilihat dari Tabel 1.5-2 Pasal 1.5.1 SNI 1727 : 2013

Sehingga, Bangunan Gudang ini memiliki faktor kepentingan : 1

c. Kecepatan angin dasar


Prakiraan Cuaca Propinsi Jawa Timur

Kecepatan angin untuk wilayah Surabaya = 35.00 km/jam


7.97 m/detik

d. Faktor arah angin


Berdasarkan Pasal 26.6, faktor arah angin (Kd) = 0.85

e. Kategori eksposur
Berdasarkan Pasal 26.7.3, bangunan masuk dalam kategori B, yaitu :
Daerah perkotaan dan pinggiran kota, daerah berhutan, atau daerah lain
dengan penghalang berjarak dekat yang banyak memiliki ukuran dari tempat
tinggal keluarga-tunggal atau lebih besar.

f. Faktor Topografi (Kzt)


Berdasarkan Pasal 26.8.1, faktor topografi ditentukan oleh kondisi sebagai berikut :
1) Bukit, bukit memanjang, atau tebing curam yang terisolasi dan tidak terhalang
angin arah vertikal ke atas oleh pengaruh topografi serupa dari ketinggian yang
setara untuk 100 kali tinggi fitur topografi (100H) atau 2 mil (3.22 km), dipilih yang
terkecil. Jarak ini harus diukur horisontal dari titik di mana tinggi H pada bukit,
atau tebing yang ditentukan.
2) Bukit, bukit memanjang, atau tebing curam yang menonjol di atas ketinggian
fitur dataran arah vertikal ke atas antara radius 2 mill (3.22 km) untuk setiap
kuadran dengan faktor dua atau lebih.
3) Struktur yang berlokasi seperti terlihat pada Gambar 2.1 berikut, pada setengah
bagian ke atas dari bukit atau punggung bukit atau dekat puncak tebing.

Gambar 2.1

Tetapi berdasarkan Pasal 26.8.2, jika kondisi situs dan lokasi gedung dan struktur
bangunan lain tidak memenuhi semua kondisi yang disyaratkan dalam Pasal 26.8.1,
maka nilai Kzt 1.0

g. Efek tiupan angin


Berdasarkan Pasal 26.9.1, faktor efek tiupan angin untuk suatu bangunan gedung dan
struktur lain yang kaku boleh diambil G 0.85

h. Koefisien tekanan internal (Gcpi)


Ditentukan berdasarkan tabel berikut :
Sumber : Pasal 26.11.1 SNI 1727:2013.

Gedung masuk dalam kategori gedung tertutup, sehingga diambil nilai


Gcpi = 0.18

i. Koefisien eksposur tekanan velositas (Kh)


Ditentukan berdasarkan Tabel 27.3-1 SNI 1727:2013, diperoleh nilai Kh = 0.935

2.3.2.Koefisien Tekanan Dinding


Dari Sub Bab 2.3.1 point c, jelas bahwa arah angin berasal dari timur.
Lebar dinding angin datang (B) = 30 m
Lebar dinding angin samping (L) = 16 m
Rasio L/B = 0.53

a. Koefisien tekanan eksternal (Cp)


Berdasarkan Gambar 27.4-1 SNI 1727:2013, bisa dilihat pada halaman berikut.
Sehingga diperoleh nilai Cp sebagai berikut :
1) Dinding di sisi angin datang, Cp = 0.80
2) Dinding di sisi angin pergi, Cp = -0.50
3) Dinding tepi = -0.70
b. Tekanan velositas, qz
Dihitung dengan persamaan yang ada pada Pasal 27.3.2 SNI 1727:2013 :

qz = 0.613 x Kz x Kzt x Kd x V2

di mana :
Kd = faktor arah angin.
Kz = koefisien eksposur tekanan velositas.
Kzt = faktor topografi tertentu.
V = kecepatan angin dasar (m/detik)
qz = tekanan velositas.

diperoleh nilai tekanan velositas, qz = 31 N/m2


= 3.10 kg/m2

c. Beban angin, p
Diperoleh beban angin sebagai berikut :
1) Dinding di sisi angin datang p = 2.48 kg/m2
2) Dinding di sisi angin pergi p = -1.55 kg/m2
3) Dinding tepi p = -2.17 kg/m2

2.3.3 Beban Angin Minimum


Berdasarkan Pasal 27.1.5, ketentuan beban angin minimum adalah sebagai berikut :
a. Beban angin minimum untuk bangunan tertutup atau tertutup sebagian :
p 0.77 kN/m2 x luas dinding bangunan gedung
b. Beban angin minimum pada atap :
p 0.38 kN/m2 x luas atap

c. Beban angin minimum pada bangunan gedung terbuka :


p 0.77 kN/m2 x luas dinding bangunan gedung

Digunakan beban angin (p) minimum = 77.0 kg/m2

Sehingga beban angin yang akan digunakan pada analisa struktur :


1) Dinding di sisi angin datang p = 61.60 kg/m2
2) Dinding di sisi angin pergi p = -38.50 kg/m2
3) Dinding tepi p = -53.90 kg/m2
PERHITUNGAN GORDING DAN SAGROD

A. DATA BAHAN

Tegangan leleh baja (yield stress), fy = 240 MPa


Tegangan tarik putus (ultimate stress), fu = 370 MPa
Tegangan sisa (residual stress), fr = 72 MPa
Modulus elastik baja (modulus of elasticity), E= 200000 MPa
Angka Poisson (Poisson's ratio), u= 0.3

B. DATA PROFIL BAJA Lip Channel : C 125.50.20.4,0


ht = 125 mm
b= 50 mm
a= 20 mm
t= 4 mm
A= 954.8 mm2
Ix = 2170000 mm4
Iy = 331000 mm4
Sx = 34700 mm3
Sy = 9380 mm3
rx = 47.7 mm
ry = 18.1 mm
c= 16.8
Berat profil, w= 7.5 kg/m
h= 117 mm

Faktor reduksi kekuatan untuk lentur, fb = 0.90


Faktor reduksi kekuatan untuk geser, ff = 0.75
Diameter sagrod, d= 10 mm
Jarak (miring) antara gording, s= 1200 mm
Panjang gording (jarak antara rafter), L1 = 3750 mm
Jarak antara sagrod (jarak dukungan lateral gording), L2 = 900 mm
Sudut miring atap, a= 15

C. SECTION PROPERTY
G = E / [ 2 * (1 + u) ] = 76923.076923 MPa
h = ht - t = 121.00 mm
J = 2 * 1/3 * b * t3 + 1/3 * (ht - 2 * t) * t3 + 2/3 * ( a - t ) * t3 = 5312.00 mm4
Iw = Iy * h2 / 4 = 1.212E+09 mm6
X1 = p / Sx * [ E * G * J * A / 2 ] = 17882.74 MPa
X2 = 4 * [ Sx / (G * J) ] * Iw / Iy =
2
0.00011 mm2/N2
Zx = 1 / 4 * ht * t2 + a * t * ( ht - a ) + t * ( b - 2 * t ) * ( ht - t ) = 29228 mm3
Zy = ht*t*(c - t / 2) + 2*a*t*(b - c - t / 2) + t * (c - t)2 + t * (b - t - c)2 = 16458 mm3

G = modulus geser, Zx = modulus penampang plastis thd. sb. x,


J = Konstanta puntir torsi, Zy = modulus penampang plastis thd. sb. y,
Iw = konstanta putir lengkung, X1 = koefisien momen tekuk torsi lateral,
h = tinggi bersih badan, X2 = koefisien momen tekuk torsi lateral,

1. BEBAN PADA GORDING

2.1. BEBAN MATI (DEAD LOAD)


Lebar Q
Berat Satuan
No Material (m) (N/m)
1 Berat sendiri gording 75 N/m 75.0
2 Asbes gelombang 200 N/m2 1.2 240.0
Total beban mati, QDL = 315.0 N/m
31.5 Kg/m
2.2. BEBAN AIR HUJAN
Beban hidup akibat beban air hujan diperhitungkan setara dengan beban genangan air
setebal 30 mm. qhujan = 4,45 *0.030 * 1000*1,2162
= Kg/m
1620 N/m

2.3. BEBAN HIDUP (LIVE LOAD)


1000 N
Beban hidup terpusat akibat beban pekerja, PLL =
Beban hidup terpusat akibat beban pekerja, PLL =
100.00 Kg/m
3. BEBAN TERFAKTOR

Qu = 1.2 D + 1.6 (L atau S atau R ) + ( L atau 0.5 W )


Beban merata, 2286.00 N/m
Beban terpusat, Pu = 1.6 * PLL = 1600.00 N
Sudut miring atap, a= 0.26 rad
Beban merata terhadap sumbu x, Qux = Qu * cos a *10 =
-3
2.2081 N/mm
Beban merata terhadap sumbu y, Quy = Qu * sin a *10 =
-3
0.5917 N/mm
Beban terpusat terhadap sumbu x, Pux = Pu * cos a = 1545.48 N
Beban terpusat terhadap sumbu y, Puy = Pu * sin a = 414.11 N

4. MOMEN DAN GAYA GESER AKIBAT BEBAN TERFAKTOR

Panjang bentang gording terhadap sumbu x, Lx = L 1 = 3750 mm


Panjang bentang gording terhadap sumbu y, Ly = L 2 = 900 mm
Momen akibat beban terfaktor terhadap sumbu x,
Mux = 1/10 * Qux * Lx2 + 1/8 * Pux * Lx = 3829594 Nm
Momen pada 1/4 bentang, MA = 957399 Nm
Momen di tengah bentang, MB = 3829594 Nm
Momen pada 3/4 bentang, MC = 2872196 Nm
Momen akibat beban terfaktor terhadap sumbu y,
Muy = 1/10 * Quy * Ly2 + 1/8 * Puy * Ly = 94512 Nmm
Gaya geser akibat beban terfaktor terhadap sumbu x,
Vux = Qux * Lx + Pux = 9826 N
Gaya geser akibat beban terfaktor terhadap sumbu y,
Vuy = Quy * Ly + Puy = 947 N

5. MOMEN NOMINAL PENGARUH LOCAL BUCKLING

Pengaruh tekuk lokal (local buckling) pada sayap :


Kelangsingan penampang sayap, l=b/t = 12.500
Batas kelangsingan maksimum untuk penampang compact,
lp = 0,38 * E/Fy = 10.970
Batas kelangsingan maksimum untuk penampang non-compact,
lr = 1,0* ( E/Fy ) = 28.868
Momen plastis terhadap sumbu x, Mpx = fy * Zx = 7014720 Nmm
Momen plastis terhadap sumbu y, Mpy = fy * Zy = 3949901 Nmm
Momen batas tekuk terhadap sumbu x, Mrx = Sx * ( fy - fr ) = 5829600 Nmm
Momen batas tekuk terhadap sumbu y, Mry = Sy * ( fy - fr ) = 1575840 Nmm
Momen nominal penampang untuk :
a. Penampang compact, l lp
Mn = Mp
b. Penampang non-compact, lp < l lr
Mn = Mp - (Mp - 0,7 Fy Sx) * ( l - lp) / ( lr -
c. Penampang langsing, l > lr
Mn = Fcr * Sx

l > lpdan l < lr


Berdasarkan nilai kelangsingan sayap, maka termasuk pena non-compact
Momen nominal penampang terhadap sumbu x dihitung sebagai berikut :
compact : Mn = M p = - Nmm
non-compact : Mn = Mp - (Mp - 0,7 Fy Sx)* ( l - lp) / ( lr - lp) = 6913387 Nmm
langsing : Mn =Fcr * Sx = - Nmm
Momen nominal terhadap sumbu x non-compact Mnx =
6913387 Nmm
Momen nominal penampang terhadap sumbu y dihitung sebagai berikut :
compact : Mn = M p = - Nmm
non-compact : Mn = Mp -(Mp - 0,7 Fy Sx)* ( l - lp) / ( lr - lp) = 6913387 Nmm
langsing : Mn = Fcr * Sx = - Nmm
Momen nominal terhadap sumbu y non-compact Mny = 6913387 Nmm

6. MOMEN NOMINAL PENGARUH LATERAL BUCKLING

Momen nominal komponen struktur dengan pengaruh tekuk lateral, untuk :


a. Bentang pendek : L Lp
Mn = M p = f y * Z x
b. Bentang sedang : Lp L Lr
Mn = Cb(Mp-(Mp-0,7*Fy*Sx)(Lb-Lp/Lr-Lp)) Mp
c. Bentang panjang : L > Lr
Mn = Fcr*Sx Mp
Panjang bentang maksimum balok yang mampu menahan momen plastis,
Lp = 1.76 * ry * ( E / fy ) = 920 mm
Tegangan leleh dikurangi tegangan sisa, fL = f y - f r = 168 MPa
Panjang bentang minimum balok yang tahanannya ditentukan oleh momen kritis tekuk
torsiLr lateral,
= 1,95*rts *E/0,7*Fy* Jc/Sx*h0+ (Jc/Sx*h0)^2+6,76(0,7*Fy/E)^2= 9415426.6413 mm
Koefisien momen tekuk torsi lateral,
Cb = 12.5 * Mux / ( 2.5*Mux + 3*MA + 4*MB + 3*MC ) = 1.32
Momen plastis terhadap sumbu x, Mpx = fy * Zx = 7014720 Nmm
Momen plastis terhadap sumbu y, Mpy = fy * Zy = 3949901 Nmm
Momen batas tekuk terhadap sumbu x, Mrx = Sx * ( fy - fr ) = 5829600 Nmm
Momen batas tekuk terhadap sumbu y, Mry = Sy * ( fy - fr ) = 1575840 Nmm
Panjang bentang terhadap sumbu y (jarak dukungan Lla= L2 = 900 mm
L < Lp dan L < Lr
rmasuk kategori : bentang pendek
Momen nominal terhadap sumbu x dihitung sebagai berikut :
Mnx = Mpx = fy * Zx = 7014720 Nmm
Mnx =Cb(Mpx-(Mpx-0,7*Fy*Sx)(Lb-Lp/Lr-Lp)) = 514590282 Nmm
Mnx = Cb * p / L* [ E * Iy * G * J + ( p * E / L )2 * Iy * Iw ] = - Nmm
Momen nominal thd. sb. x untuk : bentang pendek Mnx = 514590282 Nmm
Mnx > Mpx
Momen nominal terhadap sumbu x yang digunakan, Mnx = 7014720 Nmm
Momen nominal terhadap sumbu y dihitung sebagai berikut :
Mny = Mpy = fy * Zy = 3949901 Nmm
Mny =Cb(Mpy-(Mpy-0,7*Fy*Sx)(Lb-Lp/Lr-Lp)) = 48485373 Nmm
Mny = Cb * p / L* [ E * Iy * G * J + ( p * E / L )2 * Iy * Iw ] = - Nmm
Momen nominal thd. sb. y untuk : bentang pendek Mny = 48485373 Nmm
Mny > Mpy
Momen nominal terhadap sumbu x yang digunakan, Mny = 3949901 Nmm

7. TAHANAN MOMEN LENTUR

Momen nominal terhadap sumbu x :


Berdasarkan pengaruh local buckling, Mnx = 6913387 Nmm
Berdasarkan pengaruh lateral buckling, Mnx = 7014720 Nmm
Momen nominal terhadap sumbu x (terkecil) yg mene Mnx = 6913387 Nmm
Tahanan momen lentur terhadap su fb * Mnx = 6222048 Nmm
Momen nominal terhadap sumbu y :
Berdasarkan pengaruh local buckling, Mny = 6913387 Nmm
Berdasarkan pengaruh lateral buckling, Mny = 3949901 Nmm
Momen nominal terhadap sumbu y (terkecil) yg mene Mny = 3949901 Nmm
Tahanan momen lentur terhadap su fb * Mny = 3554911 Nmm
Momen akibat beban terfaktor terhadap sumbu x, Mux = 3829594 Nmm
Momen akibat beban terfaktor terhadap sumbu y, Muy = 94512 Nmm
Mux / ( fb * Mnx ) = 0.6155
Muy / ( fb * Mny ) = 0.0266

Syarat yg harus dipenuhi : Mux / ( fb * Mnx ) + Muy / ( fb * Mny ) 1.0


Mux / ( fb * Mnx ) + Muy / ( fb * Mny ) = 0.6421 < 1.0 AMAN (OK)

8. TAHANAN GESER

Ketebalan plat badan tanpa pengaku harus memenuhi syarat,


h/t 1,10 * ( Kv*E / fy )
30.25 < 71.00 Plat badan memenuhi syarat (OK)

Gaya geser akibat beban terfaktor terhadap sumbu x, Vux = 9826 N


Luas penampang badan, Aw = t * ht = 500 mm2
Vnx = 0.60 * fy * Aw*Cv=
Tahanan gaya geser nominal thd.sb. x, 72000 N
Tahanan gaya geser terhadap sumb ff * Vnx = 54000 N
Gaya geser akibat beban terfaktor terhadap sumbu y, Vuy = 947 N
Luas penampang sayap, Af = 2 * b * t = 400 mm2
Tahanan gaya geser nominal thd.sb. y, Vny = 0.60 * fy * Af = 57600 N
Tahanan gaya geser terhadap sumb ff * Vny = 43200 N
Vux / ( ff * Vnx ) = 0.1820
Vuy / ( ff * Vny ) = 0.0219
Syarat yang harus dipenuhi :
Vux / ( ff * Vnx ) + Vuy / ( ff * Vny ) 1.0
Vux / ( ff * Vnx ) + Vuy / ( ff * Vny ) = 0.2039 < 1.0 AMAN (OK)

9. KONTROL INTERAKSI GESER DAN LENTUR


Sayarat yang harus dipenuhi untuk interakasi geser dan lentur :
Mu / ( fb * Mn ) + 0.625 * Vu / ( ff * Vn ) 1.375

Mu / ( fb * MM ) =/ ( fb * Mnx ) + Muy / ( fb * Mny ) =


n ux 0.6421
Vu / ( ff * Vn V = / ( ff * Vnx ) + Vuy / ( ff * Vny ) =
) ux 0.2039
Mu / ( fb * Mn ) + 0.625 * Vu / ( ff * Vn ) = 0.7695
0.7695 < 1.375 AMAN (OK)

10. TAHANAN TARIK SAGROD

Beban merata terfaktor pada gording, Quy = 0.5917 N/mm


Beban terpusat terfaktor pada gording, Puy = 414.11 N/m
Panjang sagrod (jarak antara gording), Ly = L 2 = 900 m
Gaya tarik pada sagrod akibat beban terfaktor,
Tu = Quy * Ly + Puy = 947 N
Tegangan leleh baja, fy = 240 MPa
Tegangan tarik putus, fu = 370 MPa
Diameter sagrod, d= 10 mm
Luas penampang brutto sagrod, Ag = p / 4 * d2 = 78.54 mm2
Luas penampang efektif sagrod, Ae = 0.90 * Ag = 70.69 mm2

Tahanan tarik sagrod berdasarkan luas penampang brutto,


f * Tn = 0.90 * Ag * fy = 16965 N
Tahanan tarik sagrod berdasarkan luas penampang efektif,
f * Tn = 0.75 * Ae * fu = 19615 N
Tahanan tarik sagrod (terkecil) yang digunak f * Tn = 16965 N
Syarat yg harus dipenuhi : Tu f * Tn
947 < 16965 AMAN (OK)
Tegangan sisa adalah 30% dari tegangan leleh baja
2.4 BEBAN ANGIN
Pada Sub Bab 2.3.3 dihitung beban angin minimum untuk desain
Dinding di sisi angin datang 61.6 kg/m
Dinding di sisi angin pergi -38.5 kg/m
Dinding tepi -53.9 kg/m
61.6 kg/m
Beban angin yang dipakai
616 N/m
Cw = Iy*h0^2/4 1E+09

rts^2 = Iy*Cw/Sx 103949


lp) / ( lr - lp)
rts = 322.411

non-compact

6913387.0753766
kritis tekuk

DATA PERHITUNGAN
91740054.4537

bentang sedang 68571428.57143


0.002184
0.002184

-19.6036064351
1185120
-23232626.0584
389841123.3

-1879699.2
36848883.33319
723288790
Karena Nilai h/t < 260 maka nilai Kv = 5

Cv = 1

Anda mungkin juga menyukai