Anda di halaman 1dari 6

Faddly

l Diagnosis dan Tatalaksana Skizofrenia Paranoid dengan Gejala-Gejala Positif dan Negatif

Diagnosis dan Tatalaksana Skizofrenia Paranoid
dengan Gejala-Gejala Positif Dan Negatif

Faddly Hendarsyah
Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak
Skizofrenia adalah gangguan yang berlangsung selama minimal 6 bulan dan mencakup setidaknya 1 bulan gejala fase aktif.
Sementara itu gangguan skizofrenia dikarakteristikan dengan gejala positif, gejala negatif, dan gangguan kognitif.Terdapat
beberapa tipe dari skizofrenia (paranoid, hebefrenik, katatonik, undifferentiated, dan residual). Tn G, 35 tahun datang
dengan keluhan mengamuk, menuduh istrinya dan sering merasa ketakutan. Pasien sering mendengar suara-suara seperti
ingin membunuh dirinya serta pasien juga merasa curiga ke orang-orang disekitar rumahnya sehingga pasien cenderung
menyendiri dikamar. Pasien didiagnosis skizofrenia paranoid dan diberikan terapi berupa psikoterapi, psikoedukasi, dan
psikofarmaka.

Kata kunci : paranoid, skizofrenia, terapi

Diagnosis and Management of the Paranoid Schizophrenia
with Positive and Negative Symptoms

Abstract
Schizophrenia is a disorder that last for at least 6 months, includes at least one month of active-phase symptoms.
Meanwhile schizophrenia disorder characterized by positive symptoms, negative symptoms, and cognitive impairment.
There are several types of schizophrenia (paranoid, disorganized, catatonic, undifferentiated, and residual). Mr. G, 35 years
old came with complaints rampage, accusing his wife and often feel fear. Patients often hear voices like intend to kill
himself as well as the patients also feel suspicious to the people around him, so that patient tend to be alone in his room.
Patient diagnosed with paranoid schizophrenia and given therapeutic form of psychotherapy, psychoeducation, and
psychopharmacology.

Keywords : paranoid, schizophrenia, treatments.

Korespondensi : Faddly Hendarsyah, S.Ked, e-mail Hendarsyahfaddly@gmail.com


Pendahuluan terpelihara, walaupun kemunduran kognitif
Skizofrenia berasal dari bahasa Yunani, dapat berkembang dikemudian hari.3
schizein yang berarti terpisah atau pecah dan Skizofrenia adalah gangguan yang berlangsung
phren yang berarti jiwa. Terjadi pecahnya/ selama minimal 6 bulan dan mencakup
ketidakserasian antara afek, kognitif, dan setidaknya 1 bulan gejala fase aktif.4
perilaku. Skizofrenia adalah suatu psikosa Sementara itu gangguan skizofrenia
fungsional dengan gangguan utama pada dikarakteristikan dengan gejala positif (delusi
proses pikir serta disharmonisasi antara proses dan halusinasi), gejala negatif (apatis, menarik
pikir, afek atau emosi, kemauan dan diri, penurunan daya pikir, dan penurunan
psikomotor disertai distorsi kenyataan, afek), dan gangguan kognitif (memori,
terutama karena waham dan halusinasi, perhatian, pemecahan masalah, dan sosial).5-7
assosiasi terbagi-bagi sehingga muncul Terdapat beberapa tipe dari skizofrenia
inkoherensi, afek dan emosi inadekuat, serta (Paranoid, hiberfrenik, katatonik,
psikomotor yang menunjukkan penarikan diri, undifferentiated, dan Residual).4,8,9
ambivalensi dan perilaku bizar.1,2 Kesadaran Gejala-gejala pada skizofrenia10,11:
dan kemampuan intelektual biasanya tetap

Tabel 1. Gejala Skizofrenia
Positive Negative Cognitive
Hallucination Apathy Memory Impairment
Delusion Avolition Decrease in Attention
disorganized Thinking Alogia Impaired Executive Functioning


J Medula Unila|Volume 4|Nomor 3|Januari 2016|58
Faddly l Diagnosis dan Tatalaksana Skizofrenia Paranoid dengan Gejala-Gejala Positif dan Negatif

Suspiciousness Anhedonia

Berdasarkan ICD-10 dan PPDGJ III, untuk Gejala-gejala negatif, seperti sikap sangat
mendiagnosa skizofrenia harus ada sedikitnya apatis, bicara yang jarang, dan respon
satu gejala berikut ini yang jelas (dan biasanya emosional yang menumpul atau tidak wajar,
dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu biasanya yang mengakibatkan penarikan diri
kurang tajam atau kurang jelas): dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja
Thought echo = isi pikiran dirinya sendiri sosial, tetapi harus jelas bahwa semua hal
yang bergema dan berulang dalam kepalanya tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau
(tidak keras) dan isi pikiran ulangan, walaupun medikasi neuroleptika. Gejala harus
isinya sama, namun kualitasnya berbeda. berlangsung minimal 1 bulan. Harus ada
Thought insertion or withdrawal = isi pikiran perubahan yang konsisten dan bermakna
asing dari luar masuk ke dalam pikirannya dalam mutu keseluruhan dari beberapa aspek
(insertion) atau isi pikirannya diambil keluar perilaku pribadi.12
oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal). Sementara berdasarkan PPDGJ-III untuk
Thought broadcasting = isi pikirannya tersiar memdiagnosis skizofrenia paranoid harus
keluar sehingga orang lain atau umum memenuhi kriteria diagnosis skizofrenia dan
mengetahuinya. Delution of control = waham sebagai tambahannya terdapat: Halusinasi
tentang dirinya dikendalikan oleh sesuatu dan atau waham arus menonjol, suara-suara
kekuatan tertentu dari luar. Delution of halusinasi yang mengancam pasien atau
influence = waham tentang dirinya memberi perintah, atau halusinasi auditorik
dipengaruhi oleh sesuatu kekuatan tertentu tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit
dari luar. Delution of passivity = waham (whistling), mendengung (humming) atau
tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah bunyi tawa (laughing). Halusinasi pembauan
terhadap kekuatan dari luar. Delution of atau pengecapan rasa, atau bersifat seksual ,
perception = pengalaman indrawi yang tidak atau lain-lain, perasaan tubuh, halusinasi
wajar, yang bermakna sangat khas bagi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol.
dirinya, biasanya bersifat mistik atau mukjizat. Waham dapat berupa hampir setiap jenis,
Gejala-gejala lainnya adalah Halusinasi tetapi waham dikendalikan (delusion of
auditorik: suara halusinasi yang berkomentar control), dipengaruhi (delusion of influence)
secara terus-menerus tentang perilaku pasien. atau passivity (delussion of passivity), dan
Mendiskusikan perihal pasien diantara mereka keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam,
sendiri (diantara berbagai suara yang adalah yang paling khas. Gangguan afektif,
berbicara). Jenis suara halusinasi lain yang dorongan kehendak dan pembicaraan, serta
berasal dari salah satu bagian tubuh. Waham- gejala katatonik secara relatif tidak nyata/
waham menetap jenis lainnya, yang menurut tidak menonjol.3,12
budaya setempat dianggap tidak wajar dan
sesuatu yang mustahil.12 Atau paling sedikit Kasus
dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada
secara jelas: halusinasi yang menetap dari Tn. G, 35 tahun, pendidikan terakhir kelas 2
panca indera apa saja, apabila disertai baik SMP, agama Islam, suku Lampung, tinggal di
oleh waham yang mengambang maupun yang Pringsewu, status menikah, bekerja sebagai
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif petani tambak ikan, diantar ke Poliklinik
yang jelas, ataupun disertai oleh ide-ide Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lampung pada tanggal
berlebihan (over-valued ideas) yang menetap, 6 Maret 2015 oleh ayah pasien. Pasien datang
atau apabila terjadi setiap hari selama ke Poliklinik RSJ Provinsi Lampung diantar oleh
berminggu-minggu atau berbulan-bulan terus ayah pasien karena keluhan mengamuk dan
menerus. Arus pikiran yang terputus (break) menuduh istrinya sengaja membunuh
atau yang mengalami sisipan (interpolation), anaknya serta sering merasa ketakutan, hal ini
yang berakibat inkoherensi atau pembicaraan dirasakan sejak 15 hari sebelum masuk rumah
yang tidak relevan atau neologisme.12 sakit (SMRS). Pasien mengatakan bahwa
Perilaku katatonik, seperti gaduh- tindakannya mengamuk dan menuduh istrinya
gelisah, posisi tubuh tertentu, atau fleksibilitas membunuh anaknya dengan membiarkan
cerea, negativisme, mutisme, dan stupor. anaknya tenggelam di kolam ikan dibelakang

J Medula Unila|Volume 4|Nomor 3|Januari 2016|59


Faddly l Diagnosis dan Tatalaksana Skizofrenia Paranoid dengan Gejala-Gejala Positif dan Negatif

rumahnya. Kejadian tersebut terjadi ketika baik, tilikan 1, Reality Testing of Ability (RTA)
pasien sedang di luar rumah, ketika terganggu.
mengetahui anaknya meninggal pasien Berdasarkan anamnesa, pemeriksaan
merasa sedih dan kesal kepada istrinya. Pasien fisik, dan pemeriksaan psikiatri, maka pada
sering murung dan melamun setelah anaknya pasien ini dapat ditegakkan diagnosa
meninggal dunia. Beberapa hari setelah Skizofrenia Paranoid. Kemudian pasien ini
anaknya meninggal pasien sering mendengar ditatalaksana dengan medikamentosa berupa
suara-suara bisikan yang terdengar seperti Resperidon 5 mg 2x1, psikoterapi edukasi dan
suara orang berbicara yang mengatakan akan psikoterapi suportif terhadap pasien dan
membunuh pasien dan memasukan pasien ke keluarga, rehabilitasi sesuai bakat dan minat
penjara. Karena suara tersebut pasien merasa pasien.
sangat ketakutan. Pasien juga mengatakan
dapat melihat benda berubah wujud menjadi Pembahasan
hantu. Oleh karena keluhan tersebut pasien Berdasarkan data-data yang didapat
dibawa ke RSJ Provinsi Lampung. melalui anamnesis baik alloanamnesis
Pasien juga merasa curiga terhadap maupun autoanamnesis, pemeriksaan psikiatri
ayahnya, pasien merasa ayahnya akan berbuat dan rekam medik, tidak terdapat riwayat
jahat kepada pasien. Selain itu pasien juga trauma kepala, kejang ataupun kelainan
merasa curiga kepada orang-orang disekitar organik lain. Hal ini dapat menjadi dasar untuk
rumahnya karena pasien merasa orang-orang menyingkirkan diagnosis gangguan mental
tersebut ingin mengambil barang-barang organik (F.0).12
miliknya. Pasien mengatakan curiga dengan Pasien memiliki riwayat menggunakan
orang lain dengan melihat dari gerak-gerik zat psikoaktif, yaitu alkohol dan memakai
tubuh orang tersebut dan menyangkal dapat ganja namun selama ini pasien dapat
membaca pikiran orang lain. Pasien juga mengendalikan pemakaian ganja dan
merasa dirinya jagoan. Tetapi pasien minuman beralkohol, namun pasien tetap
mengatakan bahwa pasien tidak bisa menggunakan ganja dan alkohol meski pasien
menguasai provinsi Jakarta. Pasien tidak mengetahui bahwa zat tersebut dapat
merasakan adanya pikiran yang bergema di menyebabkan kerugian bagi kesehatan. Pasien
kepalanya, pasien tidak merasa ada pikiran menggunakan zat psikoaktif sekitar 7 tahun
orang lain yang masuk ke dalam dirinya namun sudah 2 tahun tidak lagi menggunakan
ataupun pikirannya keluar, dan pasien juga zat psikoaktif tersebut, sehingga hal ini dapat
tidak merasa pikirannya tersiar sehingga dapat menjadi dasar untuk menyingkirkan diagnosis
diketahui oleh orang lain. Pasien menyangkal gangguan mental dan perilaku akibat
adanya penambahan bagian tubuh di dirinya. penggunaan zat psikoaktif (F.1).13
Pada status Psikiatri diperoleh Penegakan diagnosis berdasarkan
kesadaran compos mentis, sikap cukup anamnesis dengan pasien dan keluarga,
koperatif, penampilan rapi dan sesuai usia, terdapat halusinasi auditorik dan waham yang
prilaku dan psikomotor saat wawancara jelas. Hal ini sudah berlangsung lebih dari 1
pasien dalam keadaan tenang, kontak mata bulan. Dari data ini menjadi dasar diagnosis
baik, duduk tegak tanpa bersandar di kursi, bahwa pasien menderita skizofrenia sekaligus
sesekali mengerakan tangan, bicara spontan, menyingkirkan diagnosis psikotik akut (F.20).
mimik wajah normal, terkadang artikulasi Dari anamnesis yang dilakukan didapatkan
kurang jelas, volume cukup, amplitudo dan juga adanya halusinasi yang mengancam
kualitas baik, kuantitas cukup, sikap pasien pasien serta terdapatnya waham curiga, dan
kooperatif, mood eutimia, afek luas, juga waham kebesaran, sehingga dapat
apropriate. Terdapat halusinasi auditorik, ilusi disimpulkan pasien menderita skizofrenia
visual, arus pikir waham curiga (+), waham paranoid (F20.0).13
kebesaran (+). Pengetahuan dan kecerdasan Skizofrenia adalah suatu sindrom klinis
sesuai taraf pendidikan. Daya konsentrasi bervariasi, namun sangat mengganggu,
cukup, memori baik. Orientasi tempat, waktu psikopatologi yang mencakup kognisi, emosi,
dan orang baik. Pikiran abstrak baik. Daya nilai persepsi, dan aspek lain dari perilaku. Ekspresi


J Medula Unila|Volume 4|Nomor 3|Januari 2016|60
Faddly l Diagnosis dan Tatalaksana Skizofrenia Paranoid dengan Gejala-Gejala Positif dan Negatif

dari manifestasi ini bervariasi pada semua antipsikosis atipikal golongan benzixosazole
pasien dan dari waktu ke waktu, tetapi efek yaitu risperidon 2x2 mg selama 5 hari sebagai
dari penyakit ini selalu berat dan biasanya dosis inisial.15 Resperidon merupakan
berlangsung lama.14 Untuk diagnosis antipsikosis atipikal atau antipsikosis golongan
Skizofrenia menurut Pedoman Penggolongan II. Antipsikosis golongan II merupakan
dan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ)-III harus golongan obat yang memiliki efek untuk
terdapat sedikitnya satu gejala ini yang amat mengurangi gejala negatif maupun positif.19.20
jelas (1) thought echo / insertion atau Jika dibandingkan dengan antipsikosis
withdrawal / broadcasting (2) delusion of golongan I, risperidon mempunyai efektivitas
control / influence / passivity / perception (3) yang lebih baik dalam mengontrol gejala
halusinasi auditorik (4) waham-waham negatif dan positif.21,22
menetap lainnya. Atau paling sedikit dua Obat ini mempunyai afinitas tinggi
gejala dari (1) halusinasi yang menetap dari terhadap reseptor serotonin (5HT2) dan
panca-indera apa saja (2) arus pikiran yang aktivitas menengah terhadap reseptor
terputus atau mengalami sisipan (3) perilaku dopamin (D2), 1 dan 2 adrenergik, serta
katatonik (4) gejala-gejala negatif". Dimana histamin. Sindrom psikosis berkaitan dengan
gejala-gejala khas tersebut telah berlangsung aktivitas neurotransmitter Dopamine yang
selama kurun waktu satu bulan atau lebih, dan mengikat (hiperreaktivitas sistem
harus ada perubahan yang konsisten dan dopaminergik sentral), obat ini dapat
bermakna dalam mutu keseluruhan dari memblokade Dopamine pada reseptor pasca-
beberapa aspek perilaku pribadi.13 sinaptik neuron di otak, khususnya di sistem
Sementara untuk mendiagnosis limbik dan sistem ekstrapiramidal (dopamine
skizofrenia paranoid menurut PPDGJ-III harus D2 receptor antagonis).23 Dengan demikian
memenuhi kriteria diagnosis skizofrenia dan obat ini efektif baik untuk gejala positif
sebagai tambahan terdapat : 1) Halusinasi (halusinasi, gangguan proses pikir) maupun
dan/ waham arus menonjol seperti (a) Suara- gejala negatif (upaya pasien yang menarik diri
suara halusinasi yang mengancam pasien atau dari lingkungan). Risperidon dimetabolisme di
memberi perintah, atau halusinasi auditorik hati dan diekskresi di urin. Dengan demikian
tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit perlu diadakan pengawasan terhadap fungsi
(whistling), mendengung (humming), atau hati. Secara umum risperidon ditoleransi
bunyi tawa (laughing). (b) Halusinasi dengan baik. Efek samping sedasi, otonomik,
pembauan atau pengecapan rasa, atau dan ekstrapiramidal sangat minimal
bersifat seksual, atau lain-lain perasaan tubuh, dibandingkan obat antipsikosis tipikal.24,25
halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang Dosis anjurannya adalah 2-6 mg/hari.24
menonjol. (c) Waham dapat berupa hampir Selain diberikan obat-obat terapi
setiap jenis, tetapi waham dikendalikan medikamentosa pasien juga dilakukan terapi
(delusion of control), dipengaruhi (delusion of nonmedikamentosa yaitu psikoterapi dan
influence) atau passivity (delussion of psikoedukasi yang dianjurkan setelah pasien
passivity), dan keyakinan dikejar-kejar yang tenang dengan pemberian dukungan pada
beraneka ragam, adalah yang paling khas. 2) pasien dan keluarga agar mempercepat
Gangguan afektif, dorongan kehendak dan penyembuhan pasien dan diperlukan
pembicaraan, serta gejala katatonik secara rehabilitasi yang disesuaikan dengan psikiatrik
relatif tidak nyata / tidak menonjol.13 serta minat dan bakat penderita sehingga bisa
Terapi farmakologi masih merupakan dipilih metode yang sesuai untuk pasien
pilihan utama pada skizofrenia. Pilihan terapi tersebut.16
pada skizofrenia dipilih berdasarkan target
gejala pada pasien skizofrenia.14.15 Tujuan Simpulan
pengobatan adalah untuk mencegah bahaya Diagnosis skizofrenia paranoid pada
pada pasien, mengontrol perilaku pasien, dan kasus ditegakkan berdasarkan anamnesis baik
untuk mengurangi gejala psikotik pada pasien alloanamnesis maupun autoanamnesis dan
seperti agitasi, agresif, negatif simptom, pemeriksaan status psikiatri. Diagnosa
positif simptom, serta gejala afek.16-18 skizofrenia harus ada sedikitnya satu gejala
Rencana terapi yang diberikan adalah utama atau paling sedikitnya dua gejala

J Medula Unila|Volume 4|Nomor 3|Januari 2016|61


Faddly l Diagnosis dan Tatalaksana Skizofrenia Paranoid dengan Gejala-Gejala Positif dan Negatif

tambahan. Gejala tersebut harus berlangsung review of the literature and a study of
minimal satu bulan. Pilihan terapi pada correlates in Sweden. Schizophr Res.
skizofrenia dipilih berdasarkan target gejala 2001; 48:69-82.
pada pasien skizofrenia. Tujuan pengobatana 10. Tandon R, Nasrallah HA, Keshavan MS.
dalah untuk mencegah bahaya pada pasien, Schizophrenia: clinical features and
mengontrol perilaku pasien, dan untuk conceptualization. Schizophr. 2009;
mengurangi gejala psikotik pada pasien 110:1-23.
seperti agitasi, agresif, negatif simptom, 11. Abidi S. Psychosis in children and youth:
positif simptom serta gejala afek. Dalam focus on early onset schizophrenia.
beberapa literatur obat antipsikosis golongan Pediatr Rev. 2013; 34(7):296-305.
II memiliki efektifitas yang lebih baik dan efek 12. The ICD-10. Classification of mental and
samping lebih rendah bila dibandingkan behavioural disorders clinical descriptions
dengan antipsikosis golongan I. Pasien dengan and diagnostic guidelines. Geneva: World
skizofrenia selain membutuhkan terapi Health Organization; 1993.
farmakologi juga perlu psikoterapi dan 13. Perhimpunan Dokter Spesialis kedokteran
psikoedukasi agar pasien mendapat dukungan jiwa. Pedoman nasional pelayanan
oleh keluarga serta mempercepat kedokteran jiwa. 2012; hlm. 35.
penyembuhan pasien. 14. Kern RS. The Matrics Consensus cognitive
battery part 2 co-norming and
DAFTAR PUSTAKA standardization. Amj psychiatry. 2008;
1. Fakultas Kedokteran Universitas 165:214-20.
Indonesia. Buku ajar psikiatri. Edisi ke-2. 15. Keefe RS. The Brief assesment of
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas cognitive in schizofrenia: reability,
Indonesia; 2013. sensitivity, and comparison with a
2. Maramis WF. Catatan ilmu kedokteran standard neurocognitive battery.
jiwa. Surabaya: Airlangga University Schizophr. 2004; 68(2-3):283-97.
Press; 2009. hlm. 356-60. 16. Sadock, Benjamin James, et al. Kaplan &
3. Maslim, R. Buku saku diagnosis gangguan sadock's synopsis of psychiatry:
jiwa PPDGJ-III. Jakarta : Ilmu Kedokteran behavioral sciences clinical psychiatry.
Jiwa Fakultas Kedokteran Unika Atma Edisi ke-10. Lippincott Williams & Wilkins;
Jaya; 2001. hlm. 53. 2007.
4. American Psychiatric Association. 17. Lehman AF, Lieberman JA, Dixon LB, et al.
Diagnosis dan statistical manual of Practice guideline for the : treatment of
mental disorders (DSM IV TR). patients with schizophrenia second
Washington DC: APA; 2000. hlm. 13-26. edition. 2010; hlm. 10.
5. Bosanac P, Castle DJ. Schizophrenia and 18. Zygmunt A, Olfson M, Boyer CA,
depression. J University of Melbourne. Mechanic D. Interventions to improve
2012; 1(4):36-9. medication adherence in schizophrenia.
6. Buckley PF, Miller BJ, Lehrer DS,Castle DJ. Am J Psychiatry. 2002; 159(10):1653-64.
Psychiatric comorbidities and 19. Leucht. Comparative efficacy and
schizophrenia. Schizophrenia bulletin. tolerabillity of 15 antipsychotic drugs in
2009; 35:383-402. schizophrenia : a multiple treatments
7. Javit DC. Balancing therapeutic safety and meta-analysis. Lancet. 2013; 382:951-64.
efficacy to improve clinical and economic 20. Citrome L. Cariprazine in schizophrenia :
outcomes in schizophrenia: a clinical clinical efficacy, tolerabillity, and place in
overview. AJMC. 2014; 18(2):70-7. therapy. Adv Ther. 2013; 30:114-26.
8. Keefe RSE, Fenton WS. How should DSM- 21. Lieberman JA. Effectiveness of
V criteria for schizophrenia include antipsychotic drugs in patients with
cognitive impairment? Schizophr Bul. chronic schizophrenia. N Engl J Med.
2007; 33:912-20. 2005; 353:1209-23.
9. Cantor-Graae E, Nordstrom LG, McNeil 22. Kahn RS. Effectiveness of antipsychotic
TF. Substance abuse in schizophrenia: a drugs in first episode schizophrenia and


J Medula Unila|Volume 4|Nomor 3|Januari 2016|62
Faddly l Diagnosis dan Tatalaksana Skizofrenia Paranoid dengan Gejala-Gejala Positif dan Negatif

schizophrenia form disorder : an open 24. Maslim, Rusdi. Panduan praktis


randomized clinical trial. Lancet. 2008; penggunaan klinis obat psikotropika.
371(9618):1085-97. Dalam: Ilmu Kedokteran Jiwa. Edisi ke-3.
23. Javit DC. Current and emergent Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya;
treatments for symptoms and 2007.
neurocognitive impairment in 25. Citrome L. New second generation long
schizophrenia. Departments of Psychiatry acting injectable antipsychotic for the
and Neuroscience. Columbia University treatment of schizophrenia. Expert Rev.
College of Physicians and Surgeons; 2014. Neurother. 2013; 13(7):767-83.

J Medula Unila|Volume 4|Nomor 3|Januari 2016|63

Anda mungkin juga menyukai