A. Revolusi Hijau
Revolusi Hijau adalah revolusi produksi biji-bijian dari hasil penemuan-penemuan
ilmiah berupa benih unggul baru dari berbagai varietas gandum, padi dan jagung yang
membuat hasil panen komoditas tersebut meningkat dinegara-negara berkembang yang
dimulai pada tahun 1950-1980.
Pada perang dunia I, telah menghancurkan banyak lahan pertanian dinegara-
negara Eropa yang mengancam produksi pangan. Untuk mengatasi hal tersebut, para
pengusaha Amerika berupaya mengembangkan pertanian guna mencukupi kebutuhan
pangan dengan melaksanakan penelitian.
Pelaksanaan disponsori oleh Ford and Rockefeller Foundation. Penelitian
dilakukan dibeberapa negara berkembang seperti Meksiko, Filipina, India dan negara
berkembang lainnya. Dalam penelitian tersebut mereka mencari berbagai varietas
tanaman penghasil biji-bijian terutama beras dan gandum. Perkembangan teknologi alat-
alat pertanian mempengaruhi revolusi hijau terutama alat-alat pertanian modern seperti
mesin, bajak, alat penyemprot hama dan mesin penggiling padi.
Perkembangan revolusi hijau selanjutnya terjadi pada pasca perang dunia II akibat
langkanya daerah pertanian terutama di Eropa. Langkanya daerah pertanian menurunnya
produksi pertanian. Oleh sebab itu, berbagai upaya meningkatkan produksi pertanian
terus digalakkan melalui :
a. Pembukaan lahan pertanian baru.
b. Mekanisasi pertanian.
c. Penggunaan pupuk baru.
d. Mencari metode yang tepat untuk memberantas hama tanaman.
3. Diversifikasi Pertanian
Usaha penganekaragaman jenis tanaman pada suatu lahan pertanian melalui sistem
tumpang sari yang dapat mencegah kegagalan panen pokok, memperkuas sumber
devisa, mencegah penurunan pendapatan para petani.
4. Rehabilitasi pertanian
Merupakan usaha pemulihan produktivitas sumber daya pertanian yang kritis untuk
meningkatkan taraf hidup masyarakat di daerah tersebut.
C. Perkembangan Industrialisasi
Perkembangan Industri yang pesat memang tidak terlepas dari proses penemuan baru
dalam bidang industri. Selain penemuan baru industri masih ada lagi faktor
menyebabkan terjadi industrialisasi yaitu pengaruh dari perkembangan revolusi hijau.
Pemikiran tersebut akan mengarah pada kapitalisme. Industrialisasi juga berhasil
menjerat Indonesia untuk masuk kedalamnya, dimana industiralasi Indonesia ditandai
oleh :
a. Tercapainya efektifitas kerja.
b. Banyaknya tenaga kerja terserap kedalam sektor industri.
c. Meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat dikawasan industri.
Keunggulan dari Revolusi Hijau dapat dirasakan oleh masyarakat Indonesia seperti
lapangan pekerjaan, khususnya pertanian lebih terbuka, lahan pertanian menjadi luas,
pendapatan para petani mengalami peningkatan yang tercapainya efisiensi, dan efektivitas
dalam pengelolaan pertanian. Selain keunggulan dari Revolusi Hijau ada kelemahan, yaitu
munculnya kesenjangan sosial antara petani kaya dan miskin akibat perbedaan ekonomi,
sistem kekerabatan pada masing-masing lapisan masyarakat mulai memudar, masyarakat
memiliki budaya industri yang berupa budaya konsumtif, dan pencemaran lingkungan yang
tinggi.
Pada masa pemerintahan Orde Baru, masyarakat Indonesia telah dapat menikmati
kehidupan ekonomi yang stabil dan berkembang dengan baik. Namun, dengan munculnya
krisis ekonomi yang berkepanjangan mulai menurun. Keadaan seperti ini sangat dirasakan
oleh masyarakat perkotaan, sehingga di masyarakat perkotaan mulai muncul pengangguran
akibat terjadinya pemutusan hubungan kerja dari tempat mereka bekerja.