Anda di halaman 1dari 3

KASUS FAKTUR PAJAK FIKTIF DAN PECEGAHANNYA

Sistem pemugutan PPN di Indonesia dan Potesi Fraud

Istilah faktur pajak fiktif dikenal pula sebagai faktur pajak yang tidak sah. Faktur pajak tidak
sah adalah faktur pajak yang

(a) tidak berdasar transaksi yag sebenarnya,


(b) dan diterbitkan oleh pengusaha yang belum dikukuhkan sebagai pengusaha kena
pajak.

Bukti dari pungutan PPN adalah Faktur Pajak. Jadi, setiap pemungutan PPN, pengusaha yang
memungut PPN harus menerbitkan Faktur Pajak (tax invoice). Pengusaha yang diwajibkan
memungut PPN ketika melakukan penyerahan adalah pengusaha yang sudah dikukuhkan
sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP). Kembali ke contoh di atas, dalam bulan Maret 2015
PT ABC harus menerbitkan Faktur Pajak senilai Rp1,5 Milyar, dan PT ABC menerima Faktur
Pajak senilai Rp10 Milyar. Dengan demikian, ketika seorang pengusaha memiliki Faktur
Pajak, ia dapat menggunakannya untuk

(a) mengurangi kurang bayar yang harus disetor ke kas negara,


(b) dan meminta restitusi kepada negara. Tindakan di atas sebenarnya sah saja dan
merupakan mekanisme normal dalam sistem PPN di Indonesia.

Tetapi, jika Faktur Pajak-nya fiktif/tidak sah, maka tindakan tersebut bisa dikatakan tindakan
fraud atau korupsi. Dengan mengurangkan (atau mengkreditkan) Pajak Masukan yang fiktif,
seorang pengusaha bisa mengurangi kewajiban menyetor pajak ke kas negara, atau bahkan
bisa meminta restitusi bermodalkan faktur pajak fiktif tersebut. Dari celah inilah kemudian
muncul berbagai kasus Faktur Pajak fiktif.

Kerugian Faktur Pajak Fiktif

Terdapat dua betuk kerugian negara yang diakibatkan oelh modus faktur pajak fiktif.

1) Mengkreditkan faktur pajak yang tidak sah atau fiktif, dengan mengurangi besarnya
pajak yang harus di setorkan ke kas negara.
2) Pelaku melakukan restitusi dari negara.

Modus Faktur Pajak Fiktif

Modus utamanya yaitu mengkreditkan pajak masukan dengan bukti lembar faktur pajak
fiktif, bukan berdasarkan transaksi sebenarnya. Disini terdapat dua pihak yang dianggap
pelaku yaitu penerbit Faktur Pajak dan pihak penngguna yang memberi dari penerbit dan
kemudian mengkreditkannya dalam SPT masa PP.

Beberapa tujuan dari pemesanan faktur pajak fiktif tersebut adalah mengaburkan atau
menyamarkan asal usul barang atau goods laundering dan untuk memperoleh pajak masukan
tanpa melakukan pembelian barang.

Nantinya, pembeli faktur pajak fiktif akan memanipulasi laporan keuangan wajib pajak dan
SPT wajib pajak pembeli dengan cara manipulasi nilai pembelian atau kuantitas barang, yang
juga membuat ia terlihat melakukan pembelian barang.

Penyebab Terjadiya Faktur Pajak Fiktif

Pada umumnya yang mendorong terjadinya fraud adalah kebutuhan hidup atau masalah
finansial dari pelaku fraud. Namun terdapat alasan lain seperti:

1) Opportunity, beruhubunga dengan pengaruh dari keadaan yang memberi


kemungkinan terjadinya fraud.
2) Rationalization, pembenaran atau justifikasi atas tindakan fraudnya.

Upaya Pencegahan

Upaya pencegahan ini dilakukan dengan cara pemerintah memperbaiki pengendalian intern
dan tatakelola administrasi perpajakan. Pengendalian intern inni berupa :

1) Sistem konfirmasi menggunakan elektronik melalui aplikasi PK-PM


2) Penggunaan sistem e-SPT
3) Penggunaan e-Faktur
4) Registrasi ulang Pengusaha Kena Pajak.

Kesimpulan

Kasus fraud diranah pajak memang sangat sering terjadi, adanya kesempatan dan
rasionalisasi membuat fraud di ranah pajak menjadi terus bertambah. Sistem pengkreditan
dalam pemungutan pajak pertambhaan nilai memberi peluang terjadinya fraud berupa
pengkreditan pajak masukan yang tidak semestinya menggunakan faktur pajak fiktif atau
faktur pajak yang tidak sah. Untuk menangulanginya pemerintah harus membenahi sistem
pengendalian intern dan juga sistem administratif perpajaknnya, dimana menggunkaan
teknologi internet atau lebih tepatnya penggunaan elektronik sehingga proses manual yang
menimbulkan fraud dapat dikurangi atau diminimalisir.
Sumber : Shera. 2016. Kasus Faktur Pajak Fiktif dan Pencegahannya. Diakses tanggal 13
Juni 2017. www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/

Anda mungkin juga menyukai