Anda di halaman 1dari 3

KAPTOPRIL

Kaptopril terutama bekerja pada sistem RAA (Renin-Angiotensin-Aldosteron), sehingga


efektif pada hipertensi dengan PRA (Plasma Renin Activity) yang tinggi yaitu pada
kebanyakan hipertensi maligna, hipertensi renovaskular dan pada kira-kira 1/6-1/5 hipertensi
essensial. Fungsi sebagai vasodilator dapat berguna sebagai renoprotektor. Kaptopril juga
efektif pada hipertensi dengan PRA yang normal, bahkan juga pada hipertensi dengan PRA
yang rendah. Obat ini juga merupakan antihipertensi yang efektif untuk pengobatan gagal
jantung dengan terapi kombinasi lain. Kombinasi dengan tiazid memberikan efek aditif
sedangkan kombinasi dengan -blocker memberikan efek yang kurang aditif.

Indikasi

- Untuk pengobatan hipertensi sedang dan berat yang tidak dapat diatasi dengan pengobatan
kombinasi lain. Kaptopril dapat dipergunakan sendiri atau dalam kombinasi dengan obat
antihipertensi lain terutama tiazid.
- Payah jantung yang tidak cukup responsif atau tidak dapat dikontrol dengan diuretik dan
digitalis.
- Renoprotektor

Kontraindikasi
- Hipersensitif terhadap kaptopril dan obat-obat ACE inhibitor lainnya.

Efek samping:
- Umumnya kaptopril dapat ditoleransi dengan baik
- Efek samping yang dapat timbul adalah ruam kulit, gangguan pengecapan, neutropenia,
proteinuria, sakit kepala, lelah/letih dan hipotensi
- Efek samping ini bersifat dose related dengan pemberian dosis kaptopril kurang dari 150
mg per hari, efek samping ini dapat dikurangi tanpa mengurangi khasiatnya
- Efek samping lain yang pernah dilaporkan: umumnya asthenia, gynecomastia.

Interaksi Obat:

- Pemberian obat diuretik hemat kalium (spironolakton-triamteren, anulona) dan preparat


kalium harus dilakukan dengan hati-hati karena adanya bahaya hiperkalemia.
- Penghambat enzim siklooksigenase sepeti indometasin, dapat menghambat efek kaptopril.
- Disfungsi neurologik pernah dilaporkan terjadi pada pasien yang diberi kaptopril dan
simetidin
- Kombinasi kaptopril dengan allopurinol tidak dianjurkan, terutama gagal ginjal kronik.
ENALAPRIL

Enalapril adalah obat yang digunakan untuk mengobati hipertensi (tekanan darah tinggi),
nefropati diabetik, dan beberapa jenis gagal jantung kronis. Obat ini adalah obat anti
hipertensi yang termasuk kelas angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor. Enalapril
adalah prodrug yang terhidrolisis di dalam hati menjadi enalaprilat. Enalaprilat mencegah
konversi angiotensin I menjadi angiotensin II, suatu zat vasokonstriktor endogen.
Penghambatan ini menyebabkan kadar angiotensin II menurun. Penurunan angiotensin II
mengakibatkan peningkatan aktivitas renin plasma dan mengurangi sekresi aldosteron
(hormon yang menyebabkan retensi air dan Natrium). Hal ini menyebabkan terjadinya
vasodilatasi dan penurunan tekanan darah.

Indikasi

- Enalapril digunakan untuk menurunkan tekanan darah (hipertensi) baik secara tunggal
atau dalam kombinasi dengan anti hipertensi lain terutama diuretik golongan tiazid.
- Untuk pengobatan gagal jantung kongestif simtomatik, biasanya dikombinasikan dengan
diuretik dan digitalis. Pengobatan ini mampu mengurangi gejala, meningkatkan daya tahan
pasien saat beraktivitas atau berolah raga, mengurangi insiden kekambuhan dan
menurunkan frekuensi rawat inap bahkan menurunkan tingkat kematian.
- Mengobati disfungsi ventrikel kiri asimtomatik (tanpa gejala klinis yang stabil). Enalapril
menurunkan laju perkembangan gagal jantung terbuka dan menurunkan frekuensi rawat
inap pasien gagal jantung.

Kontraindikasi
- Jangan menggunakan obat ini pada pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap
Enalapril atau obat-obat yang termasuk ACE inhibitor lain.
- Jangan menggunakan Enalapril jika Anda sedang hamil karena obat ini bisa
membahayakan bayi yang belum lahir. Segera hentikan penggunaan obat ini jika Anda
sedang hamil.
- Pengobatan dengan Enalapril tidak boleh dilakukan terhadap orang-orang yang memiliki
riwayat angioedema (herediter atau idiopatik).
- Jangan menggunakan aliskiren dan enalapril secara bersamaan pada pasien
dengan diabetes melitus.

Efek Samping:
- Efek samping yang paling umum adalah peningkatan serum kreatinin, pusing, dan sinkop.
- Batuk juga sering terjadi karena peningkatan kadar bradikinin.
- Efek samping lainnya adalah kemungkinan terjadinya hipotensi (tekanan darah rendah)
dan gagal ginjal akut. Hentikan pemakaian obat ini bila tekanan darah sistolik turun
menjadi < 90 mm Hg, atau kalium meningkat > 6 mmol/l, atau kreatinin meningkat 50%
atau > 3 mg/dl.
- Obat ini juga bisa menyebabkan hiperkalemia yang terjadi terjadi karena penurunan kadar
aldosteron, hormon steroid yang berfungsi menahan natrium dan mengekskresi kalium.
- Efek samping yang jarang tetapi sangat berbahaya akibat pemakaian obat yang
mengandung Enalapril adalah angioneurotik edema, yang biasanya timbul pada bulan
pertama pemakaian.
- Obat-obat ACE inhibitors diketahui bersifat teratogenik sehingga tidak boleh diberikan
pada wanita hamil.
- Efek samping lainnya adalah : Sakit kepala, kelelahan, nyeri perut dan dada, pusing,
mual, muntah, diare, infeksi saluran pernafasan atas, asthenia, dan ruam.

Interaksi Obat:
- Pada awal-awal penggunaan bersamaan dengan obat-obat diuretik bisa mengakibatkan
pengurangan berlebihan tekanan darah. Sebaiknya kurangi dosis awal Enalapril.
- Peningkatan risiko hiperkalemia jika digunakan bersamaan dengan diuretik hemat kalium
(spironolactone, amiloride, triamterene, dan lain-lain) dan suplemen Kalium.
- Penggunaan bersamaan dengan obat-obatan antidiabetes (insulin, agen hipoglikemik oral)
dapat menyebabkan peningkatan efek penurunan kadar glukosa.
- Penggunaan bersamaan dengan NSAID, termasuk selektif COX-2 inhibitor, dapat
mengakibatkan kerusakan fungsi ginjal, termasuk mungkin gagal ginjal akut. Efek
antihipertensi ACE inhibitor, termasuk Enalapril, dapat dilemahkan oleh NSAID.
- Dapat meningkatkan kadar serum dan toksisitas lithium.
- Penggunaan bersamaan dengan obat-obat yang mempengaruhi renin-angiotensin system
(RAS) seperti angiotensin receptor blocker, ACE inhibitor (termasuk captopril), atau
aliskiren bisa meningkatkan terjadinya resiko hipotensi, hiperkalemia, dan kerusakan
fungsi ginjal.

Anda mungkin juga menyukai