Anda di halaman 1dari 15

IPTEK DAN SENI DALAM ISLAM

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DISUSUN OLEH :

Rizky Fadli (155020301111060)

Rodiyan Afifi (155020301111072)

Veronica Yuniarti (155020301111062)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
BAB I

PENDAHULUAN

Peran Islam dalam perkembangan iptek pada dasarnya ada 2 (dua). Pertama,
menjadikan Aqidah Islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan. Paradigma inilah yang
seharusnya dimiliki umat Islam, bukan paradigma sekuler seperti yang ada sekarang.
Paradigma Islam ini menyatakan bahwa Aqidah Islam wajib dijadikan landasan pemikiran
(qaidah fikriyah) bagi seluruh ilmu pengetahuan. Ini bukan berarti menjadi Aqidah Islam
sebagai sumber segala macam ilmu pengetahuan, melainkan menjadi standar bagi segala ilmu
pengetahuan.

Maka ilmu pengetahuan yang sesuai dengan Aqidah Islam dapat diterima dan
diamalkan, sedang yang bertentangan dengannya, wajib ditolak dan tidak boleh diamalkan.
Kedua, menjadikan Syariah Islam (yang lahir dari Aqidah Islam) sebagai standar bagi
pemanfaatan iptek dalam kehidupan sehari-hari. Standar atau kriteria inilah yang seharusnya
yang digunakan umat Islam, bukan standar manfaat (pragmatisme/utilitarianisme) seperti
yang ada sekarang. Standar syariah ini mengatur, bahwa boleh tidaknya pemanfaatan iptek,
didasarkan pada ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah Islam). Umat Islam boleh
memanfaatkan iptek jika telah dihalalkan oleh Syariah Islam. Sebaliknya jika suatu aspek
iptek dan telah diharamkan oleh Syariah, maka tidak boleh umat Islam memanfaatkannya,
walau pun ia menghasilkan manfaat sesaat untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia, yang kini dipimpin oleh perdaban
barat satu abad terakhir ini, mencengangkan banyak orang di berbagai penjuru dunia.
Kesejahteraan dan kemakmuran material (fisikal) yang dihasilkan oleh perkembangan iptek
modern membuat orang lalu mengagumi dan meniru- niru gaya hidup peradaban barat tanpa
dibarengi sikap kritis trhadap segala dampak negatif yang diakibatkanya.Pada dasarnya kita
hidup di dunia ini tidak lain untuk beribadah kepada Allah SWT. Ada banyak cara untuk
beribadah kepada Allah SWT seperti sholat, puasa, dan menuntut ilmu. Menuntut ilmu ini
hukumnya wajib. Seperti sabda Rasulullah SAW: menuntut ilmu adalah sebuah kewajiban
atas setiap muslim laki-laki dan perempuan. Ilmu adalah kehidupanya islam dan
kehidupanya keimanan
BAB II

PEMBAHASAN
Pengertian IPTEK dan Seni

Ilmu pengetahuan dan teknologi

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahu manusia melalui tanggapan


panca indera, intuisi dan firasat. Sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang sudah
diklasifikasi, diorganisasi, dan disistematisasi sehingga menghasilkan kebenaran yang
objektif, yang sudah teruji kebenaranya, dan dapat diuji ulang secara ilmiah. Secara
etimologis ilmu berarti kejelasan, karena itu segala yang berbentuk ilmu memiliki ciri
kejelasan. Dalam Al Quran kata ilmu disebut sebanyak 854 kali, ini menunjukan
betapa pentingnya ilmu dalam islam.

Teknologi, teknologi merupakan produk dari ilmu pengetahuan. Bisa disebut


juga sebagai terapan atau aplikasi dari ilmu yg dapat ditunjukkan dalam hasil
nyatadan dapat mendorong manusia utk berkembang lbh maju lagi.

Seni

Seni adalah ungkapan akal dan budi manusia dengan segala prosesnya yang
merupakan ekspresi jiwa seseorang.
Menurut Ki Hajar Dewantara,Seni merupakan segala perbuatan mansia yang timbul
dari perasaannya dan bersifat indah hingga dapat menggerakan jiwa perasaan manusia.
Menurut Kamus besar Bahasa Indonesia seni adalah karya yang diciptakan dengan
keahlian yang luar biasa.

Hubungan Agama dengan Iptek

Ada beberapa paradigma yang menghubungkan antara agama dengan ilmu


pengetahuan, yaitu :

Paradigma Sekuler
Yaitu, paradigma yang memandang agama dan iptek adalah hal yang terpisah dengan
kata lain agama tidak mengatur kehidupan public agama hanya sebatas hubungan
vertical antara individu dengan tuhanya.

Paradigma sosialis
Yaitu, paradigma yang berasal dari ideologi sosialisme yang menafikan eksistensi
agama sama sekali. Menurut orang yang menganut ideologi ini mengangap agama
tidak ada hubunganya sama sekali dengan iptek.iptek bisa berjalan sendiri tanpa
agama. Paradigma yang didasari dari pemikiran Karl Mark ini menganggap bahwa
agama adalah candu bagi manusia.
Paradigma islam
Yaitu, paradigm yang menganggap bahwa agama dengan iptek adalah sesuatu yang
berkaitan erat. Agama adalah dasar dari semua bidang iptek.

bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan Q.S Al-Alaq :


1
Dalam sejarah islam kita mengetahui bahwa surah Al-Alaq adalah surat yang
diturunkan pertama kali kepada Rasulullah. Dan di ayat pertama surat ini
menerangkan bahwa kita disuruh untuk membaca dalam kata lain mencari ilmu. Ini
menunjukkan bahwa sebagai seorang muslim kita dituntut untuk membaca (mencari
ilmu).

Keutamaan Orang yang Berilmu

Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam


majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila
dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang
yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Q.S Al-Mujadillah : 11
Betapa banyak manusia yang tergiur, silau dan terlena dengan harta, meraihnya tanpa
pernah merasa puas, ketika seseorang merasa kekurangan, maka ia mencarinya dan setelah
tercukupi ia akan terus menuntutnya sampai tiba ajalnya. Begitulah karakter dari sebuah
kehidupan dunia yang menawarkan kegemerlapan dan kemewahan yang tak berujung
kepuasan.Harta benda yang selalu ditumpuk oleh seseorang, pasti akan meninggalkannya
cepat atau lambat dan membiarkan pemiliknya masuk ke dalam liang lahat. Sedangkan para
pencari ilmu, ia akan selalu di jalan Allah Taala dan menemaninya ketika di dunia sampai
dihantarkannya ke dalam kubur serta membawanya kepada tempat yang dirindukan yaitu
Surga.

Ada beberapa keutamaan orang-orang yang berilmu, yaitu :

1. Dimudahkan jalan menuju surga

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam memuji para penuntut ilmu di dalam sabdanya.

Barang siapa menempuh jalan guna mencari Ilmu, maka Alloh memudahkan baginya jalan
menuju surga. ( HR Muslim )

2. Disejajarkan dalam persaksian dengan para malaikat

Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah),
yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu[[1]] (juga
menyatakan yang demikian itu). Tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah),
yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS: Ali Imran ayat 18)

3. Menjadi juru bicara untuk membantah para pendosa.

Kemudian Allah menghinakan mereka di hari kiamat, dan berfirman: Di manakah sekutu-
sekutu-Ku itu (yang karena membelanya) kamu selalu memusuhi mereka (nabi-nabi dan
orang-orang mukmin)? berkatalah orang-orang yang telah diberi ilmu:[[2]]
Sesungguhnya kehinaan dan azab hari ini ditimpakan atas orang-orang yang kafir, (QS:
An Nahl ayat 27)
dan pada hari terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa; Mereka tidak
berdiam (dalam kubur) melainkan sesaat (saja). Seperti demikianlah mereka selalu
dipalingkan (dari kebenaran)[[3]]. Dan berkata orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan
dan keimanan (kepada orang-orang yang kafir): Sesungguhnya kamu telah berdiam (dalam
kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari berbangkit; Maka Inilah hari berbangkit itu
akan tetapi kamu selalu tidak meyakini(nya). (QS: Ar Ruum ayat 55-56)

4. Dibukakan pikiran dan mata hati

dan orang-orang yang berusaha untuk (menentang) ayat-ayat Kami dengan anggapan
mereka dapat melemahkan (menggagalkan azab kami), mereka itu memperoleh azab, Yaitu
(jenis) azab yang pedih. dan orang-orang yang diberi ilmu (ahli Kitab) berpendapat bahwa
wahyu yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu Itulah yang benar dan menunjuki
(manusia) kepada jalan Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji. (QS: Saba ayat 5-6)

5. Lebih utama dari ahli ibadah

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda:

Keutamaan orang alim atas ahli ibadah adalah seperti keutamaanku atas orang yang
paling rendah dari kalian (HR. Tirmidzi)

Dalam riwayat lain disebutkan:

Keutamaan orang alim atas orang ahli ibadah adalah seperti keutamaan bulan pada
malam purnama atas seluruh bintang-bintang. [Abu Dawud, At Tirmidzi, An Nasai dan
Ibnu Hibban, dan itu sepotong dari hadits Abu Darda]

6. Didoakan seluruh penduduk langit dan bumi

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:

Sesungguhnya Allah dan para Malaikat, serta semua makhluk di langit dan di bumi, sampai
semut dalam lubangnya dan ikan (di lautan), benar-benar bershalawat/mendoakan kebaikan
bagi orang yang mengajarkan kebaikan (ilmu agama) kepada manusia. (HR at-Tirmidzi
dan Ath-Thabrani)
7. Takut kepada Allah Taala

Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama[[4]].


(QS: Faathir ayat 28)

8. Mengetahui hakikat kehidupan yang beragam

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-
lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui. (QS: Ar Ruum ayat 22)

9. Ilmu lebih utama dari materi

Begitu banyak keutamaan ilmu dari harta seperti diutarakan Ibnu Qayyim dalam kitabnya Al-
Qiyam Mifthu Dri As-Sadah, di antaranya:

1. Ilmu warisan para Nabi sedangkan harta warisan para raja (bangsawan).

2. Ilmu akan menjaga pemiliknya sedangkan harta dijaga oleh pemiliknya.

3. Harta akan berkurang jika dinafkahkan (jumlahnya) sedangkan ilmu akan bertambah
jika nafkahkan.

4. Pemilik harta jika tiba ajalnya akan ditinggalkan oleh hartanya, sedangkan imu akan
masuk bersamanya di dalam kubur.

5. Ilmu yang mengatur harta, sedangkan harta tidak mengatur ilmu.

6. Harta bisa didapat orang mumin dan kafir, orang baik dan buruk, sedangkan ilmu
yang bermanfaat tidak didapatkan kecuali oleh orang mumin.

7. Orang berilmu dibutuhkan oleh para penguasa, para raja, dari berbagai kalangan,
sedangkan pemilik harta hanya dibutuhkan bagi orang-orang yang miskin dan yang
kekurangan.

8. Harta bisa membawa seseorang kepada kesombongan dan kecongkakan, sedangkan


ilmu membawanya kepada ketawadhuan dan ubdiyyah.
9. Kecintaan kepada ilmu dasar setiap ketaatan sedangkan kecintaan kepada harta
(tergila-gila mengejarnya) dasar kejahatan.

10. Ilmu akan mendekatkan seseorang kepada Allah Taala dan mengabdi kepada-Nya,
sedangkan harta akan memperbudak pemiliknya dan menjaukan kepada-Nya.

Ulul Albab dan tanggungjawabnya kepada lingkungan

1. Bersungguh-sungguh dalam Mencari Ilmu

Allah berfirman :

Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: Kami beriman kepada ayat-
ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami. Dan tidak dapat
mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.(Q.S. Ali
Imran : 7)

2. Rajin Bangun Shalat Malam

Allah berfirman :
Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung ataukah orang yang beribadah
di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat
dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: Adakah sama orang-orang yang
mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang yang
berakallah yang dapat menerima pelajaran. (Q.S. Az-Zumar : 9)

3. Tidak takut kecuali kepada Allah

Allah berfirman :

Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah


kepada-Ku hai orang-orang yang berakal. (Q.S. Al-Baqarah : 197)

Asbabun Nuzul :

Diriwayatkan oleh Bukhari dan lain-lain, dari Ibnu Abbas, katanya, "Warga Yaman
melakukan ibadah haji, tetapi mereka tidak membawa bekal, kata mereka, 'Kami ini
bertawakal saja.' Maka Allah pun menurunkan ayat, 'Dan sediakanlah perbekalan
olehmu, sedangkan sebaik-baik perbekalan itu ialah bekal takwa.'" (Q.S. Al-Baqarah
197)

4. Kritis dan Cerdas dalam menerima informasi

Allah berfirman :

Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya.
Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-
orang yang mempunyai akal.(Q.S. Az-Zumar : 18)

5. Mengembangkan ilmunya untuk memperbaiki masyarakat

Firman Allah :


(52)

(Al Quran) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka
diberi peringatan dengannya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah
Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran. (Q.S.
Ibrahim : 52)

Menurut Dr. Mahdi Ghulsyani, ilmu dipandang bermanfaat apabila memenuhi kriteria
sebagai berikut :

Dia dapat meningkatkan pengetahuan pemiliknya akan Allah.

Dia dengan efektif dapat membantu mengembangkan masyarakat Islam dan


merealisasikan tujuan-tujuannya.

Dia dapat membimbing orang lain.


Dia dapat memecahkan berbagai problema masyarakat.

6. Mampu memisahkan yang baik dan yang buruk dan mempertahankan kebaikan tersebut
walaupun harus bertentangan dengan mayoritas manusia.

Firmal Allah :

Katakanlah: Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang
buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang berakal,
agar kamu mendapat keberuntungan.(Q.S. Al Maaidah : 100)

7. Menjadikan Al Quran sebagai pusat perhatian dan barometer langkah-langkahnya.

Allah berfirman :

Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya
mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang
mempunyai pikiran. (Q.S. Shaad : 29)

Tanggungjawab Ulul Albab


Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari
Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal
saja yang dapat mengambil pelajaran (19). (yaitu) orang-orang yang memenuhi janji
Allah dan tidak merusak perjanjian (20). dan orang-orang yang menghubungkan apa-
apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya
dan takut kepada hisab yang buruk (21). (Q.S. Ar-Rad : 19 21)

Pada ayat diatas Allah menyebutkan bahwa tanggung jawab Ulul Albab ada dua :

1. Memenuhi Janji

Janji Allah yang disebut mitsaq ini didefinisikan oleh Dr. Muhammad Mahmud Hijazi
sebagai apa yang mengikat diri mereka dalam hubungan antara mereka dengan Tuhan
mereka, antara diri mereka dengan diri mereka, antara mereka dengan manusia yang lain.

Janji tertua manusia kepada Allah yang mereka ungkap sejak masih di alam arwah
disebutkan dalam firman-Nya :
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi
mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):
Bukankah Aku ini Tuhanmu? Mereka menjawab: Betul (Engkau Tuhan kami), kami
menjadi saksi. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak
mengatakan: Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah
terhadap ini (keesaan Tuhan). (Q.S. Al Araf : 172)

Dengan janji ini, setiap cendekiawan jauh sebelum diciptakan dengan hidup yang nyata
telah berjanji kepada Allah untuk mengikuti perintah-Nya, menghentikan larangan-Nya,
melaksanakan seluruh rangkaian ibadah yang telah disyariatkan-Nya, dan mengikuti seruan
Rasul-Nya.

Setelah itu dipenuhi janji kepada dirinya, untuk memilih komitmen terhadap nilai Islam
dan dipenuhi pula janjinya dengan sesama manusia karena hidup pada hakekatnya paduan
antara janji. Apabila janji dipenuhi, maka akan terwujudlah harmoni kehidupan dan apabila
janji banyak dilanggar maka rusaklah kehidupan.

Termasuk dalam janji dengan sesama manusia ini adalah seorang cendekiawan harus
mempertahankan kejujuran, keterbukaan dan kesungguhan hati, menghindari manipulasi
data, pemalsuan informasi, hanya memikirkan kepentingan pribadi dan lain-lain yang
akan menjatuhkan nilai-nilai Sains itu sendiri.

Apabila cendekiawan komitmen dengan janjinya kepada sesama manusia maka tidak
akan terjadi kasus yang mengerikan seperti yang terjadi di Prancis, beberapa tahun lalu.
Diberitakan bahwa telah diketemukan janin-janin beku dalam kantong-kantong plastik dalam
sebuah truck yang menuju Prancis lewat Swiss. Menurut berita tersebut, janin-janin itu
dikirim untuk penelitian pengembangan beatuty creams di laboratorium-laboratorium di
Prancis. Pada halaman yang sama dalam berita yang berjudul Abortion: A Thriving Industry
in Americas Celebrated Way of Life diberitakan pula tentang penemuan 17000 janin di
rumah seorang bekas operator laboratorium kedokteran di California.

2. Menyambung apa yang diperintahkan Allah

Menyambung apa yang diperintahkan Allah adalah menyambung hubungan antara


sesama manusia. Termasuk didalamnya menggabungkan Iman dan Amal Cinta kepada
Allah, menghubungkan kelompok-kelompok yang bertentangan sehingga tumbuh
Ukhuwwah Insaniyah di antara manusia. Di sini seorang cendekiawan berperan sebagai
integrator, katalis, dan muwwahid yang menghidupkan semangat persatuan di tengah
masyarakat yang terpecah.

Disinilah pentingnya peran generasi khilafah sebagai ulul albab. Mereka hendaknya
berusaha dengan sungguh-sungguh mewujudkan kehidupan Al Jamaah di tengah-tengah
masyarakat Islam karena hanya dengan Al Jamaah masyarakat Islam dapat disatukan,
sebagaimana firman Allah :

Dan berpegang kamu semuanya kepada tali (agama) Allah seraya berjamaah, dan
janganlah kamu bercerai-berai.(Q.S. Ali Imran : 103)

Selanjutnya tanggung jawab lain cendekiawan adalah membangkitkan dan membantu


masyarakat, bukan memegang kepemimpinan politik negara. Bila masyarakat dibimbing dan
dibangunkan secara benar, dia akan melahirkan pemimpin-pemimpin yang tangguh untuk
memerintah dan membimbing masyarakat. Pembangunan masyarakat yang benar adalah
berdasarkan pada ajaran Islam. Hal ini bukan karena konsekuensi iman saja, tetapi karena
ajaran Islam sanggup menjawab tantangan kehidupan modern. Ajaran Islam yang
dipraktekkan secara konsekuen terbukti telah melahirkan manusia unggul sebagai penyelamat
dunia dan pelopor peradaban di berbagai bidang. Umar bin Khaththab berhasil menjadi
pemimpin dunia yang jarang tandingannya. Bilal bin Rabbah dari seorang budak yang
menjadi muadzin Rasul dan menjadi lambang kesetaraan manusia. Belum lagi dalam bidang
Sains dan tekhnologi lahir nama Al Haytsan dalam bidang optics yang dipandang sebagai
mendasari teori Newton. Ibnu Sina dengan Canon of Medicine-nya yang telah menjadi buku
standar ilmu kedokteran selama 600 tahun. Muhammad bin Musa Al Khawarizmi yang
pertama kali mengarang buku tentang matematika dan istilah logaritma, diyakini berasal dari
namanya.

Anda mungkin juga menyukai