Anda di halaman 1dari 6

18

didambakannya atau yang paling penting adala mencari


dan menemukan identitasnya sendiri.
2.1.6.1 Masa dewasa (maturasi kepribadian)
Pada orang dewasa faktor yang menentukan maturasi
kepribadian adalah sifat sifat (traits) yang
terorganisasikan dan selaras. Sifat sifat ini timbul
dalam beberapa cara. Biasanya individu yang normal
mengerti atau menyadari apa yang dikerjakannya dan
mengapa itu dikerjakannya.

2.1.7 Macam macam tipe kepribadian


2.1.7.1 Tipe Kepribadian Introvert dan Ekstrovert
Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh profesor
bernama Carl Gustav Jung bahwa kepribadian terbagi
dalam dua tipe yaitu Ekstrovert dan Introvert. Eysenck
dan Wilson (Pamuncak, 2011) mengklasifikasikan ciri-
ciri tingkah laku yang operasional pada tipe
kepribadian ekstrovert dan introvert, menurut faktor-
faktor kepribadian yang mendasarinya yaitu :
a. Activity: Pada aspek ini diukur bagaimana seseorang
dalam melakukan aktivitasnya, apakah energik
dan gesit atau sebaliknya lamban dan tidak
bergairah serta mengukur bagaimana seseorang
menikmati setiap aktivitas yang dilakukan atau yang
disukainya.
b. Sociability: Aspek sosiabilitas mengukur bagaimana
individu melakukan kontak sosial. Apakah
interaksi sosial individu ditandai dengan banyak
teman, suka bergaul, menyukai kegiatan sosial,
mudah beradaptasi dengan lingkungan baru atau
sebaliknya individu kurang dalam kontak sosial,
19

perasaan minder dalam pergaulan, dan menyukai


aktivitas sendiri.
c. Risk Taking: Aspek ini mengukur apakah individu
berani mengambil resiko atas tindakannya dan
menyukai tantangan dalam aktivitasnya.
d. Impulsiveness: Membedakan kecenderungan
ekstrovert dan introvert berdasarkan cara individu
mengambil tindakan. Apakah cenderung impulsif,
atau sebaliknya mengambil keputusan dengan
mempertimbangkan konsekuensinya.
e. Expressiveness: Aspek ini mengukur bagaimana
individu mengekspresikan emosinya. Apakah
cenderung sentimental atau sebaliknya mampu
mengontrol pikiran dan emosinya dengan tenang
f. Reflectiveness: Aspek ini mengukur bagaimana
ketertarikan individu pada ide ide. Apakah
individu cenderung suka berpikir teoritis dari pada
bertindak.
g. Responsibility: Aspek ini membedakan individu
berdasarkan tanggung jawabnya terhadap
tindakannya.

Menurut Jung, orang orang introvert kembali kepada


dunia batin mereka dengan bias bias, fantasi fantasi,
mimpi mimpi, dan persepsi persepsinya sendiri.
individu ini mepersepsikan dunia luar, tetapi ia
melakukannya secara selektif dan dengan pandangan
subjektif mereka sendiri (Semiun, 2012).
20

Orang-orang introvert dapat dideskripsikan sebagai


pendiam, pasif, tidak terlalu bersosialisasi, hati-hati,
tertutup, penuh perhatian, pesimistis, damai, tenang,
dan terkontrol (Feist & Feist, 2009).

Orang yang bersifat introvert terutama dipengaruhi oleh


dunia subjektif, yaitu dunia dalam dirinya sendiri.
Orientasinya terutama tertuju ke dalam dirinya. Pikiran,
perasaan, serta tindakannnya terutama dipengaruhi oleh
faktor subjektif. Penyesuaian dengan dunia luar kurang
baik, jiwanya tertutup, sukar bergaul, sukar
berhubungan dengan orang lain, dan kurang dapat
menarik hati orang lain. Bahaya tipe kepribadian
introvert ini ialah kalau jarak dengan dunia objektifnya
terlalu jauh, maka orang tersebut lepas dari dunia
objektifnya (Nurihsan & Yusuf, 2011).

Manusia dengan kepribadian introvert cenderung


menutup diri dari dunia luar. Tipe ini lebih banyak
menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk
kegiatan soliter, seperti membaca, menulis,
menggunakan komputer, serta lebih menyukai berada
dalam kesunyian atau tempat tenang. Mereka analitis
sebelum berbicara, merasa kurang nyaman dalam
banyak pertemuan dan keterlibatan sosial, lebih senang
bekerja sendirian, serta lebih suka berinteraksi secara 1
on 1 interaction. Keunggulan dari tipe kepribadian ini
adalah mereka berpikir dulu sebelum berbicara atau
melakukan sesuatu, serta mereka adalah pendengar
yang baik (Rahajeng, 2014).
21

Berbeda dengan intovert, ekstrovert adalah sikap


dimana energi dalam dirinya diarahkan keluar, sehingga
seseorang berorientasi ke hal yang objektif dan
menjauhi yang subjektif. Orang orang ekstrovert lebih
banyak dipengaruhi oleh keadaan disekitarnya daripada
dunia batinnya. Mereka cenderung memusatkan
perhatian pada sikap objektif dan mensupresikan yang
subjektif (Semiun, 2012).

Menurut Eysenck orang orang ekstrovert mempunyai


karakteristik utama yaitu kemampuan bersosialisasi,
sifat impulsif, senang bercanda, dan penuh gairah (Feist
& Feist, 2009).

Orang yang ekstrovert terutama dipengaruhi oleh dunia


objektif, yaitu dunia luar dirinya. Orientasinya terutama
tertuju ke luar. Pikiran, perasaan, dan tindakannya
ditentukan oleh lingkungannya, baik lingkungan sosial
maupun lingkungan non sosial. Hatinya terbuka, mudah
bergaul, dan hubungan dengan orang lain efektif.
Adapun bahaya dari orang bertipe ekstrovert ini ialah
apabila keterikatan kepada dunia luar itu terlampau
kuat, sehingga ia terlalu jauh masuk ke dalam dunia
objektif, kehilangan dirinya atau asing terhadap dunia
subjektif sendiri (Nurihsan & Yusuf, 2011).

Kepribadian ekstrovert merupakan kebalikan dari


introvert. Kepribadian ekstrovert cenderung lebih
membuka diri terhadap dunia luar. Mereka menyukai
keramaian, dengan banyak interaksi dan aktivitas sosial.
Tipe kepribadian ini lebih mudah mengungkapkan
22

perasaan, mudah bosan dengan kesendirian, dan lebih


senang bercerita daripada mendengarkan. Keunggulan
dari tipe ekstrovert adalah kepercayaan diri yang tinggi,
mudah bergaul, aktif, dan dapat berinteraksi dengan
banyak orang sekaligus (Rahajeng, 2014).

2.1.7.2 Tipe Kepribadian Hippocrates


Tipe ini dikembangkan Gallenus berdasarkan
pemikiran Hippocrates. Hippocrates (460 - 370 SM)
terpengaruh oleh pemikiran Empedocles, bahwa alam
semesta beserta isinya ini tersusun dari 4 unsur dasar
yaitu: tanah (kering), air (basah), udara (dingin), dan
api (panas). Berdasarkan pandangan Empedocles
tersebut, selanjutnya Hippocrates menyatakan bahwa
dalam tubuh setiap orang terdapat 4 macam cairan
yang memiliki sifat seperti keempat unsur alam. yaitu
sifat kering dimiliki oleh chole atau empedu kuning,
sifat basah dimiliki oleh melanchole atau empedu
hitam, sifat dingin terdapat pada phlegma atau lendir,
dan sifat panas dimiliki oleh sanguis atau darah
(Kuntjojo, 2009).
23

Anda mungkin juga menyukai