didambakannya atau yang paling penting adala mencari
dan menemukan identitasnya sendiri. 2.1.6.1 Masa dewasa (maturasi kepribadian) Pada orang dewasa faktor yang menentukan maturasi kepribadian adalah sifat sifat (traits) yang terorganisasikan dan selaras. Sifat sifat ini timbul dalam beberapa cara. Biasanya individu yang normal mengerti atau menyadari apa yang dikerjakannya dan mengapa itu dikerjakannya.
2.1.7 Macam macam tipe kepribadian
2.1.7.1 Tipe Kepribadian Introvert dan Ekstrovert Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh profesor bernama Carl Gustav Jung bahwa kepribadian terbagi dalam dua tipe yaitu Ekstrovert dan Introvert. Eysenck dan Wilson (Pamuncak, 2011) mengklasifikasikan ciri- ciri tingkah laku yang operasional pada tipe kepribadian ekstrovert dan introvert, menurut faktor- faktor kepribadian yang mendasarinya yaitu : a. Activity: Pada aspek ini diukur bagaimana seseorang dalam melakukan aktivitasnya, apakah energik dan gesit atau sebaliknya lamban dan tidak bergairah serta mengukur bagaimana seseorang menikmati setiap aktivitas yang dilakukan atau yang disukainya. b. Sociability: Aspek sosiabilitas mengukur bagaimana individu melakukan kontak sosial. Apakah interaksi sosial individu ditandai dengan banyak teman, suka bergaul, menyukai kegiatan sosial, mudah beradaptasi dengan lingkungan baru atau sebaliknya individu kurang dalam kontak sosial, 19
perasaan minder dalam pergaulan, dan menyukai
aktivitas sendiri. c. Risk Taking: Aspek ini mengukur apakah individu berani mengambil resiko atas tindakannya dan menyukai tantangan dalam aktivitasnya. d. Impulsiveness: Membedakan kecenderungan ekstrovert dan introvert berdasarkan cara individu mengambil tindakan. Apakah cenderung impulsif, atau sebaliknya mengambil keputusan dengan mempertimbangkan konsekuensinya. e. Expressiveness: Aspek ini mengukur bagaimana individu mengekspresikan emosinya. Apakah cenderung sentimental atau sebaliknya mampu mengontrol pikiran dan emosinya dengan tenang f. Reflectiveness: Aspek ini mengukur bagaimana ketertarikan individu pada ide ide. Apakah individu cenderung suka berpikir teoritis dari pada bertindak. g. Responsibility: Aspek ini membedakan individu berdasarkan tanggung jawabnya terhadap tindakannya.
Menurut Jung, orang orang introvert kembali kepada
dunia batin mereka dengan bias bias, fantasi fantasi, mimpi mimpi, dan persepsi persepsinya sendiri. individu ini mepersepsikan dunia luar, tetapi ia melakukannya secara selektif dan dengan pandangan subjektif mereka sendiri (Semiun, 2012). 20
Orang-orang introvert dapat dideskripsikan sebagai
pendiam, pasif, tidak terlalu bersosialisasi, hati-hati, tertutup, penuh perhatian, pesimistis, damai, tenang, dan terkontrol (Feist & Feist, 2009).
Orang yang bersifat introvert terutama dipengaruhi oleh
dunia subjektif, yaitu dunia dalam dirinya sendiri. Orientasinya terutama tertuju ke dalam dirinya. Pikiran, perasaan, serta tindakannnya terutama dipengaruhi oleh faktor subjektif. Penyesuaian dengan dunia luar kurang baik, jiwanya tertutup, sukar bergaul, sukar berhubungan dengan orang lain, dan kurang dapat menarik hati orang lain. Bahaya tipe kepribadian introvert ini ialah kalau jarak dengan dunia objektifnya terlalu jauh, maka orang tersebut lepas dari dunia objektifnya (Nurihsan & Yusuf, 2011).
Manusia dengan kepribadian introvert cenderung
menutup diri dari dunia luar. Tipe ini lebih banyak menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk kegiatan soliter, seperti membaca, menulis, menggunakan komputer, serta lebih menyukai berada dalam kesunyian atau tempat tenang. Mereka analitis sebelum berbicara, merasa kurang nyaman dalam banyak pertemuan dan keterlibatan sosial, lebih senang bekerja sendirian, serta lebih suka berinteraksi secara 1 on 1 interaction. Keunggulan dari tipe kepribadian ini adalah mereka berpikir dulu sebelum berbicara atau melakukan sesuatu, serta mereka adalah pendengar yang baik (Rahajeng, 2014). 21
Berbeda dengan intovert, ekstrovert adalah sikap
dimana energi dalam dirinya diarahkan keluar, sehingga seseorang berorientasi ke hal yang objektif dan menjauhi yang subjektif. Orang orang ekstrovert lebih banyak dipengaruhi oleh keadaan disekitarnya daripada dunia batinnya. Mereka cenderung memusatkan perhatian pada sikap objektif dan mensupresikan yang subjektif (Semiun, 2012).
Menurut Eysenck orang orang ekstrovert mempunyai
karakteristik utama yaitu kemampuan bersosialisasi, sifat impulsif, senang bercanda, dan penuh gairah (Feist & Feist, 2009).
Orang yang ekstrovert terutama dipengaruhi oleh dunia
objektif, yaitu dunia luar dirinya. Orientasinya terutama tertuju ke luar. Pikiran, perasaan, dan tindakannya ditentukan oleh lingkungannya, baik lingkungan sosial maupun lingkungan non sosial. Hatinya terbuka, mudah bergaul, dan hubungan dengan orang lain efektif. Adapun bahaya dari orang bertipe ekstrovert ini ialah apabila keterikatan kepada dunia luar itu terlampau kuat, sehingga ia terlalu jauh masuk ke dalam dunia objektif, kehilangan dirinya atau asing terhadap dunia subjektif sendiri (Nurihsan & Yusuf, 2011).
Kepribadian ekstrovert merupakan kebalikan dari
introvert. Kepribadian ekstrovert cenderung lebih membuka diri terhadap dunia luar. Mereka menyukai keramaian, dengan banyak interaksi dan aktivitas sosial. Tipe kepribadian ini lebih mudah mengungkapkan 22
perasaan, mudah bosan dengan kesendirian, dan lebih
senang bercerita daripada mendengarkan. Keunggulan dari tipe ekstrovert adalah kepercayaan diri yang tinggi, mudah bergaul, aktif, dan dapat berinteraksi dengan banyak orang sekaligus (Rahajeng, 2014).
2.1.7.2 Tipe Kepribadian Hippocrates
Tipe ini dikembangkan Gallenus berdasarkan pemikiran Hippocrates. Hippocrates (460 - 370 SM) terpengaruh oleh pemikiran Empedocles, bahwa alam semesta beserta isinya ini tersusun dari 4 unsur dasar yaitu: tanah (kering), air (basah), udara (dingin), dan api (panas). Berdasarkan pandangan Empedocles tersebut, selanjutnya Hippocrates menyatakan bahwa dalam tubuh setiap orang terdapat 4 macam cairan yang memiliki sifat seperti keempat unsur alam. yaitu sifat kering dimiliki oleh chole atau empedu kuning, sifat basah dimiliki oleh melanchole atau empedu hitam, sifat dingin terdapat pada phlegma atau lendir, dan sifat panas dimiliki oleh sanguis atau darah (Kuntjojo, 2009). 23