PUSKESMAS ANDALAS
Oleh:
1210313050
Preseptor:
2016
i
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iv
BAB 1......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1. Latarbelakang............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan.......................................................................................3
1.3.1. Tujuan Umum.....................................................................................3
1.3.2. Tujuan Khusus....................................................................................3
1.4. Metode Penulisan......................................................................................3
BAB 2......................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................4
2.1. Pertumbuhan dan Perkembangan..............................................................4
2.2. Deteksi Dini Tumbuh Kembang................................................................4
2.3. Program Deteksi Dini Tumbuh Kembang.................................................5
2.3.1. Tempat................................................................................................5
2.3.2. Sasaran...............................................................................................6
2.3.3. Pelaksana dan alat yang digunakan....................................................6
2.3.4. Target..................................................................................................8
2.3.5. Pencatatan dan pealaporan.................................................................8
BAB 3....................................................................................................................12
ANALISIS SITUASI.............................................................................................12
3.1 Keadaan Geografis.................................................................................12
3.2. Keadaan Demografi................................................................................12
3.3. Keadaan Sosial Budaya dan Ekonomi....................................................13
3.4. Sarana dan Prasarana Kesehatan............................................................13
3.5 Ketenagaan..............................................................................................14
3.6. Sasaran Program DDTK..........................................................................15
3.7. Program Deteksi Dini Tumbuh Kembang...............................................15
3.7.1. Program Deteksi Dini Tumbuh Kembang Bayi...............................16
3.7.2. Program Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita.............................17
3.7.3. Program Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Pra Sekolah..........19
3.7.4. Penyimpangan Tumbuh Kembang...................................................20
3.7.5. Masalah program DDTK..................................................................20
BAB 4....................................................................................................................21
PEMBAHASAN....................................................................................................21
BAB 5....................................................................................................................24
PENUTUP..............................................................................................................24
5.1. Kesimpulan..............................................................................................24
5.2. Saran........................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................25
ii
DAFTAR GAMBAR
tahun 2016)
iii
DAFTAR TABEL
Perkembangan
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada dasarnya setiap anak akan melewati proses tumbuh kembang sesuai
dalam proses tumbuh kembang anak.i Pertumbuhan dan perkembangan anak ini
dipengaruhi oleh nutrisi ibu saat hamil, nutrisi yang diberikan pada anak,
pendidikan orang tua, serta stimulasi yang diberikan pada anak.ii Pemantauan
menjamin hak anak untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.iv
dari seluruh populasi, maka seagai calon generasi penerus bangsa, kualitas
mendapat gizi yang baik, stimulasi yang memadai serta terjangkau oleh pelayanan
kesehatan yang berkualitas serta deteksi dini tumbuh kembang anak yang
dilakukan secara rutin . Selain hal-hal tersebut, berbagai faktor lingkungan yang
1
Deteksi dini tumbuh kembang anak adalah kegiatan/pemeriksaan untuk
menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan
kembang anak, maka intervensi akan lebih mudah dilakukan, tenaga kesehatan
diketahui, maka intervensinya akan lebih sulit dan hal ini akan berpengaruh pada
Padang yang dalam hal ini ikut melakuka upaya pembinaan tumbuh kembang
program Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) esensial, yaitu Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA). Pada tahun 2015, program Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK)
bayi balita dan anak pra sekolah di Puskesmas Andalas belum mencapai target
yang ditentukan oleh Dinas Kesehatan Kota Padang.vi Data ini menunjukkan
program deteksi dini tumbuh kembang di Puskesmas Andalas. Oleh karena itu,
dini tumbuh kembang anak dan hambatan yang terdapat dalam program ini di
2
1.3. Tujuan Penulisan
Puskesmas Andalas, dan diskusi dengan pemegang program deteksi dini tumbuh
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
tahun 2014, pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta
sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan
berat. Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta
menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan
kembang anak, maka intervensi akan lebih mudah dilakukan, tenaga kesehatan
4
terutama ketika harus melibatkan ibu/keluarga. Bila penyimpangan terlambat
diketahui, maka intervensinya akan lebih sulit dan hal ini akan berpengaruh pada
Ada 3 jenis deteksi dini tumbuh kembang yang dapat dikerjakan oleh
mikro/makrosefali.
2.3.1. Tempat
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 66
kanak yang bekerjasama dengan orang tua anak didik dan tenaga kesehatan.Error:
5
2.3.2. Sasaran
Pemantauan pertumbuhan dilakukan pada anak usia 0 (nol) sampai 72
berat badan setiap bulan dan mengukur tinggi badan setiap 3 (tiga) bulan serta
0 (nol) sampai 12 bulan dan setiap 6 (enam) bulan pada anak usia 12 (dua belas)
berkualitas melalui kegiatan, stimulasi yang memadai, deteksi dini dan intervensi
6
Sumber: Pedoman Pelaksanaan SDIDTK Kementrian Kesehatan RI 2010
3) Tes Daya Lihat (TDL) dengan tujuan untuk mendeteksi secara dini
7
Sumber: Pedoman Pelaksanaan SDIDTK Kementrian Kesehatan RI 2010
hiperaktivitas. Ada beberapa jenis alat yang digunakan untuk mendeteksi secara
2.3.4. Target
Berdasarkan buku Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi Dini dan
Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar dan
dinanas kesehatan kota padang diharapkan 90 persen balita dan anak prasekolah
tumbuh kembang. Sedangkan untuk anak bayi target yang ditetapkan adalah 94%.
Oleh sebab itu, puskesmas sebagai pelayan kesehatan dasar diharapkan dapat
8
2.3.5. Pencatatan dan pealaporan
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 66
pencatatan kegiatan Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) anak dan pelaporan
found:
dan Register Kohort Kesehatan Anak Balita dan Prasekolah. Semua bayi
(umur 0-1 tahun), anak balita (umur 1-5 tahun) dan prasekolah (umur 5-6
tahun) yang ada di wilayah kerja puskesmas, harus tercatat di buku register
kohort ini.
9
Data bayi dari laporan kegiatan posyandu, ada di program Gizi.
BKKBN.
sumber seperti:
program Gizi.
Data anak balita dan prasekolah dari rujukan balik rumah sakit.
sebagainya.
kembang anak pada Formulir Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak, data-data
yang ada tersebut dimasukkan ke Register Kohort Bayi jika umur bayi 0-1
tahun atau Register Kohort Anak Balita dan Prasekolah - jika umur anak 1-6
tahun.
10
4. Data yang terekam pada Register Kohort Bayi dipindahkan ke Formulir
dengan data yang ada di Register Kohort Anak Balita dan Prasekolah, juga
laporan bulanan ini diolah dan dianalisa di tingkat Puskesmas dan hasilnya
2.3.6. Monitoring
dilaksanakan dengan cara mengkaji data sekunder dari laporan bulanan hasil
kegiatan DDTK anak dan juga laporan bulanan kunjungan supervisi lapangan.
Data yang terekam di dalam buku register kohort akan diperbaharui (up-date)
setiap bulan selama periode 1 tahun kalender. Buku register kohort yang terisi
lengkap (semua kolom-kolom terisi sesuai jenis pelayanan kesehatan yang sudah
diberikan kepada anak), berisi banyak data penting tentang pelayanan kesehatan
11
BAB 3
ANALISIS SITUASI
12
Jumlah KK : 18.487 KK
Ibu Hamil : 1.694 Orang
Bayi : 1.560 Orang
Balita : 5.960 Orang
Bufas/Bulin : 1.617 Orang
Lansia : 5.245 Orang
WUS : 59.515 Orang
13
c. Klinik Swasta : 10 Unit
d. Dr. Praktek Umum : 51 Orang
e. Dr. Praktek Spesialis : 15 Orang
f. Bidan Praktek Swasta : 30 Orang
g. Kader Aktif : 333 Orang
h. Pos KB : 12 Pos
i. Posyandu Balita : 86 Pos
j. Posyandu Lansia : 13 Pos
2 Jati Baru 10
3 Jati 10
4 Sawahan Timur 5
5 Simpang Haru 4
6 Andalas 9
7 Kubu Marapalam 6
8 Kubu Dalam Parak Karakah 11
9 Parak Gadang Timur 11
10 Gt. Pr. Gadang 14
JUMLAH 86
3.5 Ketenagaan
Puskesmas Andalas Mempunyai 64 orang tenaga kesehatan yang bertugas
di dalam gedung induk, puskesmas pembantu, dan poskelkel. Dengan rincian
sebagai berikut: 49 orang PNS, 5 orang tenaga PTT, honor/sukarela 9 orang.
14
Tabel 3.2 Komposisi Ketenagaan yang ada di Puskesmas Andalas
NO JENIS KETENAGAAN PNS PTT HONOR/ JUMLAH
SUKARELA
1 2 3 4 5 6
1 Dr. Umum 4 - - 4
2 Dr. Gigi 4 - - 4
3 SKM 3 - - 3
4 Perawat 17 - 1 18
5 Bidan 9 5 3 17
6 Perawat Gigi 1 - - 1
7 Pengatur Gizi / AKZI 1 - - 1
8 Sanitarian 1 - 1 2
9 Asisten Apoteker 3 - - 3
10 Analis Labor 1 - 1 2
11 RR 1 - 1 2
12 Prakarya 4 - 2 6
13 Refraksionis Optisien 1 - - 1
JUMLAH 49 5 9 64
merupakan salah satu kegiatan dari upaya Kesehatan Ibu dan Anak. Program KIA
ini sendiri merupakan bagian dari Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) esensial.
15
tumbuh kembang adalah bayi, balita dan anak pra sekolah. Tenaga kesehatan yang
puskesmas dan bidan, perawat serta ahli gizi sebagai pembina wilayah. Pembina
posyandu berupa pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar kepala dan
penilaian KPSP pada bayi dan balita. Di TK, kegiatan deteksi dini tumbuh
kembang dilaksanakan dua kali dalam setahun berupa skrining penilaian KPSP,
Tes Daya Dengar, Tes Daya Lihat dan penilaian KMME. Untuk anak yang datang
16
Berdasarkan gambar 3.2 diatas dapat diketahui bahwa deteksi dini tumbuh
kembang bayi pada tahun 2016 sudah mencapai target yaitu dengan rata-rata
95,1% meskipun dari capaian per kelurahan masih terdapat 2 kelurahan yang
belum sesuai target, yaitu kelurahan Jati Baru dan Sawahan Timut. Target untuk
program DDTK bayi per tahunnya adalah 94%. Program DDTK bayi yang sesuai
standar dilakukan sebanyak 4 kali kontak, yaitu usia 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan dan
12 bulan. Data yang digunakan untuk pencapaian adalah data DDTK kontak
pelayanan bayi sesuai standar bisa dinilai dari kedatangannya hingga keempat
kali.vii
Seperti yang terlihat di gambar 3.3, program deteksi dini tumbuh kembang
balita di Puskesmas Andalas pada tahun 2016 belum mencapai target, dimana
17
persentase rata-rata 85,6% sedangkan target untuk DDTK balita adalah 90%.
Untuk program DDTK balita menurut pelayanan bayi sesuai standar dilakukan
sebanyak 2 kali kontak, yaitu usia 1,5 tahun atau 2,5 tahun atau 3,5 tahun atau 4,5
tahun untuk kontak I dan kontak kedua 6 bulan setelah kontak pertama. Data yang
tuntasnya seorang balita untuk program DDTK dan pelayanan balita sesuai
standar bisa dinilai dari kedatangannya hingga kunjungan kedua. Error: Reference
Kubu Marapalam yang mencapai target DDTK balita untuk tahun 2016, yaitu
dengan angka 91%. Kelurahan yang lain belum mencapai target DDTK balita,
18
Gambar 3.4 Hasil Capaian Cakupan Program Deteksi Dini Tumbuh
Kembang Anak Prasekolah di Puskesmas Andalas pada Tahun 2016
(Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Andalas tahun 2016)
Berdasarkan gambar 3.4 diatas dapat diketahui bahwa deteksi dini tumbuh
kembang anak pra sekolah pada tahun 2016 hampir semua kelurahan di wilayah
kerja Puskesmas Andalas belum mencapai target, yaitu 90%. Persentase rata-rata
cakupan DDTK anak prasekolah adalah 84,2%. Untuk program DDTK anak pra
sekolah dilakukan sebanyak 2 kali kontak, yaitu usia 5,5 tahun atau 6,5 tahun
untuk kontak I dan 6 bulan berikutnya untuk kontak kedua. Data yang digunakan
untuk pencapaian adalah data DDTK kontak kedua dikarenakan tuntasnya seorang
anak pra sekolah untuk program DDTK bisa dinilai dari kedatangannya hingga
Puskesmas Andalas untuk program DDTK anak pra sekolah tahun 2016. Terlihat
hanya kelurahan Parak Gadang Timur yang mencapai target dengan angka
perkembangan yang paling banyak berupa gangguan gerak kasar sebanyak empat
anak dan gangguan bicara yang kemungkinan disebabkan oleh gangguan daya
dengar sebanyak dua anak. Sedangkan untuk data gangguan pertumbuhan tidak
19
3.7.5. Masalah program DDTK
Berdasarkan hasil diskusi dengan petugas penanggung jawab program,
masalah program ini adalah belum tercapainya target cakupan deteksi dini
tumbuh kembang anak yang telah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota. Hal ini
disebabkan oleh tidak sesuainya jumlah data regstrasi kohort dengan jumlah anak
melakukan kunjungan rumah bagi anak yang tidak datang ke posyanda, terutama
anak yang tinggal di rumah yang memiliki pagar tinggi. Pemilik rumah tdak
20
BAB 4
PEMBAHASAN
Andalas melibatkan peran aktif dari berbagai pihak, baik dari tenaga kesehatan,
kader, orang tua maupun dari pihak TK. Untuk mencapai target program DDTK
yang sudah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Padang, maka setiap bulan
jawab per orangan agar bisa melakukan DDTK untuk bayi, balita maupun anak
pra sekolah tiap bulannya. Jumlah anak yang menjadi tanggung jawab seorang
pembina wilayah diperoleh dari sasaran tiap wilayah dibagi jumlah pembina
pengejaran target maka peran kader sangat diperlukan. Orang tua dan pihak TK
melaporkan data mengenai bayi, balita dan anak pra sekolah yang sudah
rata-rata 95,1% meskipun dari capaian per kelurahan masih terdapat 2 kelurahan
yang belum sesuai target, yaitu kelurahan Jati Baru dan Sawahan Timur. Untuk
21
usia anak satu tahun pertama tampak bahwa peran orang tua masih memiliki
DDTK. Akan tetapi, kesadaran orang tua ini cenderung tampak menurun seiring
bertambah usia anak, terlihat dari data pencapaian DDTK untuk balita dan anak
pra sekolah yang semakin menurun. Hal ini bisa disebabkan oleh pengetahuan
orang tua yang masih kurang tentang pentingnya deteksi dini tumbuh kembang
persentase rata-rata cakupan 85,6%. Sama halnya dengan DDTK anak pra sekolah
yang juga belum mencapai target, yaitu 84,2%. Salah satu kendala yang ditemui
adalah terkait pencatatan dan pelaporan. Terdapat beberapa anak yang tidak
dari bidan poskeskel sedikit terganggu. Untuk mengatasi hal tersebut maka
dengan data masing-masing kelurahan agar tidak ada anak yang luput dari
terutama balita dan anak pra sekolah disebabkan oleh berbagai hal. Tampak bahwa
perhatian dan pengetahuan orang tua untuk dilakukan DDTK pada anaknya masih
rendah seiring bertambah usia anak. Selain itu, masih terdapat beberapa pembina
wilayah yang belum optimal dalam mengejar target-target perbulan yang sudah
pembina wilayah agar lebih giat dan meningkatkan kualitas dalam melaksanakan
DDTK. Bagi orang tua yang belum memiliki kesadaran yang cukup untuk
22
menjemput bola dan berperan aktif mengingatkan pentingnya dilakukan DDTK
perkembangan di bagian Program DDTK. Setelah ditinjau data jumlah anak yang
lingkar kepala yang tidak normal tidak ada. Data mengenai jumlah anak yang
tumbuh kembang, anak terseut dirujuk sesuai dengan alur rujakan yang telah
ditentukan.
23
BAB 5
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. Pelaksanaan program deteksi dini tumbuh kembang anak di wilayah kerja
Puskesmas Andalas pada tahun 2016 secara rata-rata telah mencapai target
pada bayi, namun untuk balita dan anak pra sekolah masih belum
mencapai target.
2. Hambatan yang ditemukan dalam program deteksi dini tumbuh kembang
5.2. Saran
1. Diharapkan ada pendataan yang jelas mengenai jumlah bayi, balit, serta
DDTK
2. Dapat dilakukan penyuluhan yang lebih rutin kepada orang tua tentang
24
DAFTAR PUSTAKA
25
i
Dapetemen Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Pedoman pelaksanaan stimulasi, deteksi dan
intervensi dini tumbuh kembang anak ditingkat pelayanan kesehatan dasar. Jakarta: Depkes RI
ii
Pem D. 2015. Factor affecting early childhood growth and development: golden 1000 days.
Journal of Advanced Practices in Nursing. Vol 1:101
iii
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014 tentang upaya
kesehatan anak
iv
Undang-Undang Republik Indnesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak
v
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2014 tentang
pemantauan pertumbuhan, perkembangan, dan gangguan tumbuh kembang anak
vi
Laporan tahunan 2015 puskesmas andalas program KIA KB
vii
Laporan tahunan 2016 Puskesmas Andalas Program KIA KB