Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam hal makalah ini membahas mengenai pengetahuan teknik sipil di bidang
infrastruktur laut, yaitu dermaga. Dermaga merupakan tempat bertambatnya kapal pada
pelabuhan untuk melakukan bongkar muat barang dan orang dari pelabuhan ke kapal
sebaliknya. Konstruksi dermaga sendiri terbagi menjadi beberapa bagian, baik itu struktur
atas maupun struktur bawah.

akan dijelaskan mengenai struktur bawah dermaga/ pondasi yang umumnya


diterapkan pada dermaga. Struktur bawah dibedakan menjadi dua tipe yaitu wraf dan pier.
Wharf adalah dermaga yang berbentuk pararel dengan pantai dan biasanya berimpit
dengan garis pantai. pier adalah dermaga yang menjorok ke laut. Berbeda dengan wharf
yang digunakan untuk merapat pada satu sisinya, pier bias digunakan pada satu sisi atau
dua sisinya. Jetty ini biasanya sejajar dengan pantai dan dihubungkan dengan daratan oleh
jembatan yang biasanya membentuk sudut tegak lurus dengan jetty, sehingga pier dapat
berbentuk T atau L.

Pada struktur dermaga yang berada di laut ini merupakan daerah yang mudah
korosif terutama pada area splash zone sehingga pengendalian perlindungan serta
pembangunan sangat dibutuhkan untuk konstruksi di dermaga. Pada proses ini biasanya
menggunakan peran dari pekerja komersial diving karena mampu bersentuhan dengan
laut untuk perawatan dan pengelasan konstruksi tiang tiang dermaga. Penyelaman
komersial (commercial diving) merupakan kegiatan penyelaman yang dilakukan oleh
penyelam profesional untuk kepentingan-kepentingan seperti konstruksi di bawah air,
penambangan lepas pantai, pengangkatan kapal tenggelam dan lain-lain. Teknologi
pengelasan (welding) sering sekali digunakan untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi
pada konstruksi yang terendam air. teknik pengelasan basah bawah air (dalam hal ini yang
dimaksud adalah wetwelding) telah dikenal sejak 1930.
B. Rumusan Masalah

Pada rumusan ini akan membahas mengenai:

1. apa itu splash zone pada pier dermaga?


2. masalah yang di hadapi pada struktur dermaga pier di splash zone?
3. melindungi daerah splash zone?

C. Sasaran

Sasaran dari pembuatan Makalah ini adalah menambah ilmu pengetahuan umum
dari bidang konstruksi di teknik sipil dalam proyek-proyek pengelasan bawah laut untuk
mahasiswa Univ.trisakti

D. Maksud Dan Tujuan

Makalah ini akan membahas tentang aplikasinya dalam perbaikan struktur lepas
pantai dengan focus mengetahuai daerah splash zone, menegetahui masalah struktur serta
perlindungan di gunakan. Selama masa operasinya , struktur lepas pantai akan
membutuhkan orang-orang penyelam commercial dive beberapa intervensi bawah air
untuk perawatan, perbaikan atau perubahan. Tujuan dibuatnya makalah ini merupakan
tugas dalam membahas materi pada materi kapita selekta dan selain itu juga untuk
membuka wawasan.

E. Manfaat Penulisan

Jadi manfaat penulis mengetahui informasi Serta menambah pengetahuan dan


wawasan tentang definisi splash zone, dampak yang ditimbulkan dari daerah tersebut dan
memberi informasi tentang perlindungan yang bisa digunakan pada daerah tersebut.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Singkat

Las hiperbarik Underwater diciptakan oleh Rusia metalurgi Konstantin


Khrenov pada tahun1932. Pengelasan bawah air biasanya menggunakan arc welding,
dengan menggunakan elektroda tahan air.

B. Pembahasan

Metode perbaikan akan dibutuhkan seperti pengelasan bawah air. Dua kategori
utama pada teknik pengelasan di dalam air ( Underwater welding), 1) Metode pengelasan
kering (Dry underwater welding ) 2.)Metode pengelasan basah ( Wet underwater
welding ), pengertianya :

1. Metode Pengelasan Kering (Dry Underwater Welding )

Metode pengelasan ini pada udara terbuka. Hal ini dapat dilakukan dengan
bantuan suatu peralatan yang bertekanan tinggi yang biasa disebut dengan Dry
Hyperbaric Weld Chamber, dimana alat ini secara otomatis didesain kedap air
sepertilayak desain kapal selam.

Ruang kedap air untuk satu welder Ruang kedap air untuklebih dari dua welder

Contoh Ruang Kedap Udara dalam Pengelasan Kering(Dry Underwater Welding)

2. Metode Pengelasan Basah ( Wet Underwater Welding )

Dimana proses pengelasan ini berlangsung dalam keadaan basah dalam arti bahwa
electrode maupun benda berhubungan langsung dengan air. Applikasi pengelasan
sampai kedalaman150 m. Metode pengelasan memiliki keahlian menyelam yang
tangguh dan memerlukan pakaian khusus untuk selam
Contoh Pengelasan Basah (Wet Underwater Welding )

C. Splash zone di Dermaga

Splash zone merupakan bagian yang mengalami korosi sangat berat, sedangkan
tidal zone relatif ringan untuk suatu batang struktur vertikal tanpa lapisan pelindung,
seperti tiang pancang. Pembahasan utama yang akan dibahas yaitu daerah splash zone.
Lingkungan pantai dapat dibedakan dalam lima macam berdasarkan posisinya terhadap
permukaan air laut, yaitu: daerah atmosfir, daerah percikan/deburan (splash zone), daerah
permukaan pasang surut (tidal zone), daerah antara LWS dengan seabed (submerged
zone), dan daerah lumpur (mud zone). daerah yang terendam air laut mulai dari pasang
tertinggi sampai pada daerah terendah yang terbasahi misalnya pada pier dermaga. Pasang
surut air laut menyebabkan tingkat air naik dan turun sehingga pada pier dermaga tersebut
mengalami pembahasan dan pengeringan secara terus menerus.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Carol Powell dan Dr Harold Michels
pada tahun 2002, diperoleh data bahwa pada splash zone terjadi tingkat kehilangan logam
yang paling tinggi atau serangan korosi paling parah terjadi. Data tersebut dapat dilihat
pada gambar di bawah ini.

Gambar. Profil kerusakan logam akibat korosi di air laut pada logam yang tidak
dilindungi
D. Masalah Splash Zone pada pier dermaga

Masalah bangunan Laut yaitu lingkungan korosif sehingga diperlukannya


proteksi tambahan pada struktur tersebut. Korosi merupakan suatu reaksi kimia yang
terjadi pada logam yang bisa terjadi karena beberapa faktor seperti kadar garam, oksigen
yang larut, tingkat keasaman, kondisi lingkungan, dan hal sebagainya sehingga bisa
menyebabkan kerusakan pada logam tersebut.

Pada konstruksi laut bila terjadi korosi, serangan korosi kelihatan lambat laun dapat
merobohkan konstruksi itu sendiri. Dengan adanya luka pada tiang pancang akibat korosi
dan menerima beban dari luar maka akan meningkatkan konsentrasi tegangan pada tiang
pancang sehingga akan menurunkan kemampuan mendukung beban. Bagian-bagian yang
tidak cukup menerima arus mulai mengalami korosi, sedangkan bagian yang menerima
arus terlalu banyak akan rusak oleh tutupan bahan organik.

Pada pengendalian korosi pada pier dermaga harus dilakukan dengan benar agar tidak
menimbulkan bahaya dan juga kerugian. Daerah lepas pantai yang pengendalian
korosinya paling sulit yaitu pada daerah splash zone, karena pada daerah itu korosi terjadi
sangat cepat dan perlindungan-perlindungan konvensional seperti anoda korban sulit
sekali digunakan karena kondisi pasang-surut laut yang berubah-ubah.

E. Perlindungan pada Splash zone

Perlindungan anoda korban membutuhkan elektrolit sebagai tempat mengalirnya


arus dan juga electron, namun ketika kondisi pasang-surut laut berubah-ubah maka tidak
tersedia air laut yang cukup untuk dapat menjadi elektrolit dalam perlindungan anoda
korban. Perlindungan dengan cara anoda korban merupakan cara yang murah dan cukup
mudah dibandingkan perlindungan-perlindungan yang lain.

Perlindungan yang lain untuk mengontrol korosi pada splash zone yang dapat
digunakan adalah dengan menggunakan coating menggunakan material-material khusus
seperti paduan Zn-Al dan Ni-Cu, namun metode ini memiliki kekurangan. Penggunaan
coating membutuhkan biaya yang lebih mahal jika dibandingkan dengan anoda korban.

Penggunaan coating juga membutuhkan perlakuan-perlakuan khusus yang seperti


pembersihan permukaan yang juga akan memakan biaya lagi. Penggunaan coating juga
tidak bisa diaplikasikan untuk struktur yang sudah terpasang dan perlu diperbaiki. Oleh
dari itu dibutuhkan teknologi pengendalian korosi yang lebih murah dan efisien. Salah
satu alternatif solusi untuk pengendalian korosi adalah teknologi jaket.

Teknologi jaket adalah melapisi struktur yang akan diproteksi dengan suatu bahan
sehingga memungkinkan untuk dilakukan perlindungan secara anoda korban.
Penggunaan jaket akan menyebabkan terbentuknya lapisan elektrolit yang stabil di sekitar
permukaan struktur sehingga lapisan elektrolit tersebut dapat mengalirkan arus dan juga
electron untuk dapat dilakukannya perlindungan anoda korban. Tidak sembarang material
dapat digunakan sebagai jaket. Material yang dapat dipakai sebagai jaket harus memeiliki
sifat absorbansi yang baik sehingga mampu meyerap air laut dengan cepat dan dalam
jumlah yang banyak.

Super Absorbent Fabric atau disebut juga SAF adalah material yang biasa digunakan
dalam pampers untuk bayi dan juga pada pembalut wanita dikarenakan oleh sifat
absorbansinya yang sangat baik. SAF dapat menyerap cairan sebanyak 200 kali beratnya
sendiri atau 60 kali beratnya sendiri pada lingkungan dengan salinitas tinggi seperti di air
laut. Sifat yang dimiliki SAF ini memungkinkan dia untuk menjadi material jaket yang
baik untuk perlindungan pada splash zone struktur offshore

Zona splash terbungkus dalam pita pelindung memastikan bahwa struktur di


sepenuhnya dilindungi, bahkan di kekasarannya dari lingkungan cuaca. Setelah rekaman
itu di tempat, jaket luar yang keras dijamin di tempat menggunakan baut stainless steel
untuk melindungi pita dari kerusakan fisik.

Contoh Pengelasan
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Las hiperbarik Underwater diciptakan oleh Rusia metalurgi Konstantin


Khrenov pada tahun1932. Pengelasan bawah air biasanya menggunakan arc welding,
dengan menggunakan elektroda tahan air. Pengelasan hiperbarik digunakan dalam
preferensi untuk pengelasan bawah air basah ketika pengelasan berkualitas tinggi.
Masalah bangunan Laut yaitu lingkungan korosif sehingga diperlukannya proteksi
tambahan pada struktur tersebut. Maka pada Zona splash harus terbungkus dalam pita
pelindung memastikan bahwa struktur di sepenuhnya dilindungi, bahkan di kekasarannya
dari lingkungan cuaca. Setelah rekaman itu di tempat, jaket luar yang keras dijamin di
tempat menggunakan baut stainless steel untuk melindungi pita dari kerusakan fisik. .
Pada proses ini biasanya menggunakan peran dari pekerja komersial diving karena
mampu bersentuhan dengan laut untuk perawatan dan pengelasan konstruksi tiang tiang
dermaga. Penyelaman komersial (commercial diving) merupakan kegiatan penyelaman
yang dilakukan oleh penyelam profesional untuk kepentingan-kepentingan seperti
konstruksi di bawah air,

B. Saran

Bagi pembaca setelah membaca makalah ini semoga dapat berguna , dan
mendapat refrensi untuk Underwater Welding tidak dapat sembarang orang yang dapat
menjadi Welder. Welder hauslah bisa berenang, dan menyelam,dan pastinya dibekali cara
pegelasan di dalam air.
DAFTAR PUSTAKA

http://tech.groups.yahoo.com/group/Migas_Indonesia/message/15932.html http://a
kmalchaka.blogspot.com/2010/04/smaw-shielded-metal-arc-welding.html

http://sebronet.blogspot.com/2010/07/flux-cored-arc-welding-
fcaw.html http://laslistrik.blogspot.com/2008/03/pengelasan-tig-dan-mig-mag.html

http://www.migasindonesia.com/files/article/Bulletin_API_I_LITE.pdf http://kons
truksilas.blogspot.com/2013/06/under-water-welding-pengelasan-dalam-
air.html http://tanahkerontang.wordpress.com/2012/10/20/pekerjaan-dan-
penghasilan-tukang-las-welder/

http://edukasi.kompas.com/read/2011/10/14/23031239/Pendidikan.Pengelasan.di.B
awah.Air

http://www.api-iws.org/teknik-pengelasan-basah-bawah-air.html http://ilmu-
dewa.blogspot.com/2013/07/pengelasan-basah-dalam-air-underwater.html

http://www.api-iws.org/teknik-pengelasan-basah-bawah-air.html

https://arkinar.co.id/review-karir-penyelam-komersial/

https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5&cad=rj
a&uact=8&ved=0ahUKEwisnZ__v6jTAhWIipQKHSUzBswQFgg_MAQ&url=htt
p%3A%2F%2Flib.ui.ac.id%2Fabstrakpdf%3Fid%3D85651%26lokasi%3Dlokal
&usg=AFQjCNGpV6PKzhNLW2PkeY97w8GgEF3IQA

https://asepardian.wordpress.com/2011/06/03/dermaga/

http://blastingandgeoandcivileng.blogspot.co.id/2011/08/perlindungan-pada-
tulangan-dan-tiang.html

Anda mungkin juga menyukai