Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
Melihat kondisi tersebut maka saat ini sangat diperlukan penelitian yang secara
khusus untuk mencari, mengoptimalkan dan menggunakan sumber energi
alternatif. Hasil penelitian tersebut diharapkan mampu mengatasi beberapa
permasalahan yang berkaitan dengan sumber energi fosil yang ada di alam ini dan
sekaligus dapat menjadi sumber energi alternatif yang mudah dan murah serta
bermaanfaat bagi manusia yang didapat dari pemanfaatan barang bekas yang tidak
dapat digunakan lagi (daur ulang), salah satunya adalah batu baterai. Dimana batu
baterai adalah alat listrik kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkan
tenaganya dalam bentuk listrik arus searah (DC=Direct current).
Banyak yang belum mengetahui bahayanya membuang batu baterai bekas seperti
baterai remote, mainan, jam tangan, telephon seluler, maupun alat-alat lain yang
menggunakan batu baterai sebagai sumber energi. Batu baterai mengandung
berbagai macam logam berat seperti merkuri, timbal, nikel, lithium dan yang
lainnya. Batu baterai termasuk termasuk dalam B3 (Bahan Berbahaya Beracun).
Yang bila dibuang sembarangan kandungan logam berat dan zat-zat berbahaya
yang terdapat dalam baterai bisa mencemari air dan tanah yang dampaknya akan
membahayakan manusia.
Dari permasalahan diatas, maka penulis mempunyai gagasan atau ide untuk
melakukan penelitian untuk memanfaatkan barang bekas dan limbah sebagai
sumber energi alternatif. Yang mana barang bekas yang digunakan adalah batu
baterai dengan mengganti pastanya dan memanfaatkan sampah dari kulit pisang dan
kulit buah durian, yang nantinya diharapkan dapat memperoleh energi alternatif
yang ramah lingkungan. Yang bisa digukan oleh daerah daerah terpencil di
Indonesia yang belum dialiri oleh listrik.
1.2. Tujuan Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini dalah sebagai
berikut :
Energi memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia dan saat
ini energi yang banyak digunakan terbuat dari energi fosil dan bahan kimia. Yang
mana salah satu sumber energi yang banyak digunakan adalah batu baterai yang
terbuat dari bahan kimia yang banyak mengandung berbagai macam logam berat
seperti timbal, merkuri, nikel, lithium dan yang lainnya. Dengan mengganti pasta
pada batu baterai yang bahanya berbahaya, dengan pasta dari sampah yaitu kulit
pisang dan kulit durian.
Melihat kondisi tersebut maka saat ini diperlukan penelitian yang bisa
memanfaatkan limbah atau sampah sebagai sumber energi alternatif yang tepat
guna dan mudah diterapkan oleh masyarakat.
Agar pembahasan pada tugas akhir ini tidak melebar, maka penulis membatasi
permasalahan yang ada hanya pada :
1. Membuat batu baterai ramah lingkungan dari kulit pisang dan kulit durian.
2. Mengetahui berapa besar energi yang dihasikan dari batu baterai kulit
pisang dan kulit durian.
3. Percobaan menggunakan kulit pisang dan kulit durian.
4. Pembahasan kimia hanya untuk mengetahui kandungan kandungan zat
kimia pada kulit pisang dan kulit durian.
Kulit pisang dan kulit durian banyak mengandung kalium dan natrium sehingga
bisa dijadikan serbuk atau pasta yang bisa digunakan sebagai pasta pengganti yang
ada pada batu baterai bekas yang mengandung merkuri, timbal, nikel, lithium dan
yang lainnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Baterai
Baterai listrik adalah alat yang terdiri dari 2 atau lebih sel elektrokimia yang
mengubah energi kimia yang tersimpan menjadi energi listrik. Tiap sel memiliki
kutub positif (katoda) dan kutub negatif (anoda). Kutub yang bertanda positif
menandakan bahwa memiliki energi potensial yang lebih tinggi daripada kutub
bertanda negatif. Kutub bertanda negatif adalah sumber elektron yang ketika
disambungkan dengan rangkaian eksternal akan mengalir dan memberikan energi
ke peralatan eksternal. Ketika baterai dihubungkan dengan rangkaian eksternal,
elektrolit dapat berpindah sebagai ion didalamnya, sehingga terjadi reaksi kimia
pada kedua kutubnya. Perpindahan ion dalam baterai akan mengalirkan arus listrik
keluar dari baterai sehingga menghasilkan kerja. Meski sebutan baterai secara
teknis adalah alat dengan beberapa sel, sel tunggal juga umumnya disebut baterai.
Sebuah baterai biasanya terdiri dari tiga komponen penting, yaitu:
Baterai yang biasa dijual (disposable/sekali pakai) mempunyai tegangan listrik 1,5
volt. Baterai ada yang berbentuk tabung atau kotak. Ada juga yang dinamakan
rechargeable battery, yaitu baterai yang dapat diisi ulang, seperti yang biasa
terdapat pada telepon genggam. Baterai sekali pakai disebut juga dengan baterai
primer, sedangkan baterai isi ulang disebut dengan baterai sekunder.
.
2.3 Prospek Baterai Pisang
Pisang secara tradisional tidak dibudidayakan secara intensif,hanya sedikit
yang dibudidayakan secara insentif dan besar-besaran dalam perkebunan
monokultur.
Potensi dari tanaman pisang ini terdapat hampir diseluruh bagian tanaman,
namun potensi yang terbesar ada pada bagian kulit pisang. Kulit pisang
mempunyai potensi menjadi bahan dasar pembuatan baterai ramah lingkungan.
Setelah melalui proses panjang, kulit pisang ini akan menghasilkan mineral yang
berfungsi sebagi elektrolit (pengganti pasta pada baterai). Elektrolit inilah yang
nantinya akan menghasilkan arus listrik dalam batu baterai.
Menurut Sutikno (2008) elektrolit dalam batu baterai bersifat asam, sehingga
buah yang bersifat asam dapat menjadi elektrolit. Innocencio Kresna Pratama
(2007) menembahkan, bahwa selain buah apel, jeruk buah lain yang dapat
menghasilkan listrik adalah kulit pisang, seperti percobaan yang dilakukan oleh
wasis Sucipto, S.Pd (2007) yang membuktikan bahwa kulit pisang dapat
digunakan sebagai sumber arus listrik searah.
4. Perekat/Solasi secukupnya
6. Multitester 1 buah
7. baterai bekas uk. apa saja (disini kami gunakan baterai yang berukuran
kecil)
Prosedur Kerja :
ataupun blender hingga bertekstur seperti pasta. bagian kulit durian yang
diambil adalah bagian yang terdapat dibagian bawah wadah buah durian
Multitester
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Baterai merupakan sistem elektrokimia. Tiap sel baterai terdiri atas elektroda
yang berbeda dipisah satu sama lain dalam cairan penghantar yang disebut
elektrolit.
Ketika dua terminal sel dihubungkan dengan sirkuit luar dan kabel, arus yang
mengalir proporsional dengan besarnya emf dan berbanding terbalik dengan
besarnya hambatan baterai dan sirkuit luar. Arus mengalir melewati elektrolit oleh
partikel muatan yang disebut ion dan melewati bagian logam dari sirkui oleh
elektron. Reaksi kimia terjadi pada permukaan elektroda di mana terjadi perubahan
dari konduksi elektronik menjadi konduksi ionik dan sebaliknya.
Material katodik biasanya terbuat dari senyawa kimia seperti, PbO2,
MnO2,NiO2, CuCl, atau AgCl. Mereka adalah agens depolarisasi. Dicirikan
dengan mudahnya
menerima elektron, akibatnya tingkat oksidasinya turun. Dilain pihak
magterial anodik, biasanya logam seperti Pb, Fe, Cd, Mg atau Zn. Sifatnya mudah
melepas elektron membentuk ion positif dalam elektrolit. Reaksi ini disebut
oksidasi.
Kulit pisang mempunyai potensi menjadi bahan dasar pembuatan baterai
ramah lingkungan. Setelah melalui proses panjang, kulit pisang ini akan
menghasilkan mineral yang berfungsi sebagi elektrolit (pengganti pasta pada
baterai). Elektrolit inilah yang nantinya akan menghasilkan arus listrik dalam batu
baterai.
Kulit Durian memiliki kandungan zat kalium dan natrium tinggi yang bisa
digunakan untuk mengalirkan ion positif dan negatif. Kandungan dua zat inilah
yang kemudian menciptakan aliran listrik.
Alat dan bahan yang kami gunakan untuk membuat sumber listrik alternative
ini terdiri atas Kulit Pisang secukupnya, Kulit Durian secukupnya, Tang Potong 1
buah yang akan digunakan untuk membongkat baterai, Perekat/Solasi secukupnya,
Cobek & pengulek/Blender, Multitester 1 buah, baterai bekas uk. apa saja (disini
kami gunakan baterai yang berukuran kecil).
Berikut prosedur kerja yang dilakukan : Membongkar baterai dengan
menggunakan tang potong untuk mengeluarkan isi yang berupa bubuk karbon
berwarna hitam didalamnya. jangan membuang batang yang ada pada penutup
baterai, cukup buang isinya saja, Menghaluskan kulit durian dan kulit pisang
menggunakan cobek ataupun blender hingga bertekstur seperti pasta. bagian kulit
durian yang diambil adalah bagian yang terdapat dibagian bawah wadah buah
durian melekat yang bertekstur agak lunak dan tidak berserat, Memasukkan pasta
kulit durian dan kulit pisang ke dalam baterai, Memasang penutup baterai,
Merekatkan penutup baterai menggunakan solasi, Mengecek tegangan yang
dihasilkan oleh baterai dengan menggunakan Multitester.
Dari percobaan yang kami lakukan diperoleh bahwa baterai yang kami buat
dengan menggunakan kulit durian dan kulit pisang menghasilkan tegangan DC
sebesar 0,25 Volt, yang pengukurannya dilakukan dengan menggunakan
multitester.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN