Diajukan oleh :
FITRIA HADRI YANI
A1A108082
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Tipe STAD dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran
NIM : A1A108082
Pembimbing I
Pembimbing II
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah.................................................................................... 5
1.3. Tujuan Penelitian..................................................................................... 5
1.4. Manfaat Penelitian................................................................................... 6
iv
3.8. Teknik Analisis Data................................................................................ 37
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 40
v
DAFTAR SKEMA
vi
BAB I
PENDAHULUAN
dan atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. Dengan pendidikan
kualitas bangsa agar tidak tertinggal dengan bangsa lain. Untuk itu, pembaharuan
pendidikan nasional.
mampu menghadapi persaingan yang ketat dengan bangsa lain. Kualitas ini dapat
strategi serta model pendekatan secara terpadu, yaitu dengan melibatkan semua
unsur yang terkait dalam proses pembelajaran atau pendidikan seperti: guru-guru,
kepala sekolah, orang tua, murid dan masyarakat agar tujuan dari pendidikan atau
vii
1
pembelajaran itu sendiri dapat tercapai. Ada dua pihak yang berinteraksi secara
aktif dalam proses pembelajaran di Sekolah yaitu antara guru dengan siswa. Siswa
yang berperan sebagai input dan output, serta guru sebagai fasilitator. Guru
membantu siswa dalam proses belajar yaitu proses pengalihan pengetahuan dan
sangatlah penting. Karena interaksi yang terjadi ini akan mempengaruhi output
diharapkan. Kenyataan tersebut menuntut guru untuk lebih menguasai materi dan
lengkap. Selain menguasai metode-metode mengajar dan menguasai materi, seorang guru
juga harus menguasai pengetahuan lain yang dapat menunjang jauh lebih luas dari pada
hanya sekedar materi yang diajarkan. Guru secara langsung berhubungan dengan siswa
dalam proses belajar mengajar. Guru yang abstrak dan ngambang dalam penyampaian
materi menyebabkan proses belajar menjadi kurang berhasil atau optimal. Keberhasilan
dalam suatu proses pembelajaran tercermin dalam hasil yang dicapai oleh para siswa.
mengembangkan kinerja apabila terjun dalam dunia kerja. Pendidikan SMK itu sendiri
viii
bertujuan meningkatkan kemampuan siswa untuk dapat mengembangkan diri sejalan
Salah satu program keahlian yang diselenggarakan di SMK Negeri 1 Kota Jambi
untuk mempersiapkan peserta didik agar mampu bekerja di bidang pembukuan, teller,
bendahara kantor ataupun yang lainnya. Namun, pada kenyataannya lulusan SMK jurusan
perbaikan mutu pendidikan yang sangat erat kaitannya dengan proses pelaksanaan
pembelajaran yang dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain kurikulum, tenaga
Sesuai informasi yang didapat oleh peneliti di SMK Negeri 1, kelas XI jurusan
Akuntansi pada mata pelajaran akuntansi menunjukkan masih banyaknya siswa dalam
pembelajaran akuntansi yang mengalami kendala dan belum memperoleh hasil yang
memuaskan. Banyak siswa yang mengeluh mengatakan bahwa pelajaran akuntansi itu
rendahnya motivasi belajar siswa untuk mempelajari akuntansi. Permasalahan lain yang
sering ditemukan pada saat ini adalah kemampuan siswa dalam menguasai materi
pengorganisasian siswa cenderung searah dan klasikal dan guru jarang berkeliling
mendekati siswa. Selain itu untuk mempelajari materi akuntansi diperlukan cara dan
ix
metode belajar yang berbeda bila dibandingkan dengan ilmu sosial lainnya. Faktor
kesulitan belajar yang bersumber dari siswa, misalnya motivasi, kemauan, perhatian,
metode belajar yang kurang tepat, waktu belajar yang terbatas, kurangnya sumber belajar
yang diperlukan. Disamping itu metode mengajar yang kurang tepat serta kurang
mampunya siswa menerima materi pelajaran dapat juga sebagai faktor penyebab
kemampuan akademik, jenis kelamin, ras ataupun suku yang berbeda. Apabila
siswa ingin agar timnya berhsil ia kan mendorong dan membantu anggota timya.
judul Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Motivasi Siswa
Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Kota
Jambi.
sebagai berikut:
1.2.1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan
pembelarajan konvensional?
x
1.2.2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang memiliki motivasi
Akuntansi.
1.3.2. Pada pelaksanaan penelitian pembelajaran dilakukan sesuai rancangan
konvensional
1.3.3. Faktor lain yang diperhatikan dalam penelitian ini hanya motivasi belajar
siswa
1.3.4. Tes yang dilakukan benar-benar diawasi dengan cermat agar dapat
konvensional.
xi
1.4.2. Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang memiliki motivasi tinggi
pelajaran akuntansi
calon pendidik.
xii
1.6. Defenisi Operasional
1.6.1. Model pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar yang
yang terdiri dari 4-5 orang siswa yang dibagi secara heterogen
1.6.3. Pembelajran konvensional merupakan pembelajaran yang dengan
cara (1) menyimak pelajaran yang dipaparkan guru, (2) melakukan tanya
yang ditetapkan.
xiii
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
belajar. Satu definisi lagi yang perlu dikemukakan di sini yaitu yang dikemukakan
http://www.bloggermajalengka.com/2011/09/
Belajar dalam arti mengubah tingkah laku, akan membawa suatu perubahan pada
xiv
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan
kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses
tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi (siswa dan guru), material (buku, papan
tulis, kapur dan alat belajar), fasilitas (ruang, kelas audio visual), dan proses yang
kegiatan yang dirancang untuk emungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa.
adalah proses interaksi peserta didik dengan sumber belajar. Dalam pembelajaran
siswa berada dalam posisi proses mental yang aktif, dan guru berfungsi
pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi
pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga
psikomotor) seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini memberi kesan
xv
hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja. Sedangkan
kreatifitas guru akan membuat peserta didik lebih mudah mencapai target belajar.
dicapai oleh belajar mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki
seseorang yang harus dicapai dan merupakan hasil belajar yaitu : kognitif, afektif,
belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah
dilakukan berulang-ulang serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau
bahkan tidak hilang selama-lamanya karena hasil belajar turut serta dalam
membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi
sehingga akan merubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih
baik.
1. Faktor yang ada pada diri siswa itu sendiri yang di sebut faktor individu
xvii
ingatan berfikir. (3). Faktor kelelahan, meliputi: kelelahan jasmani dan
rohani. Kelelahan jasmani nampak dengan adanya lemah tubuh, lapar dan
2. Faktor yang ada pada luar individu yang di sebut dengan faktor Ekstern,
kecil tetapi bersifat menentukan untuk pendidikan dalam ukuran besar. (2).
dengan siswa, siswa dengan siswa dan berdisiplin di sekolah. (3). Faktor
Model Pembelajaran
taktik pembelajaran; dan (6) model pembelajaran. Berikut ini akan dipaparkan
xviii
istilah-istilah tersebut, dengan harapan dapat memberikan kejelasaan tentang
tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya
berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran
usaha, yaitu:
memerlukannya.
xix
4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan
(achievement) usaha.
dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
(Rowntree dalam Wina Senjaya, 2008). Ditinjau dari cara penyajian dan cara
Jadi, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
xx
pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi
pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi;
(5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9)
spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa
yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis
akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah
digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan
kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti
memang dia memiliki sense of humor yang tinggi, sementara yang satunya lagi
kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu
elektronik karena dia memang sangat menguasai bidang itu. Dalam gaya
xxi
sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan tipe kepribadian dari guru yang
pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah
apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada
dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir
yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran
merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan
teknik pembelajaran.
kelompok model pembelajaran, yaitu: (1) model interaksi sosial; (2) model
xxii
Berdasarkan uraian di atas, bahwa untuk dapat melaksanakan tugasnya
Indonesia, para guru atau calon guru saat ini banyak ditawari dengan aneka
sumber-sumber literarturnya. Namun, jika para guru (calon guru) telah dapat
memahami konsep atau teori dasar pembelajaran yang merujuk pada proses
pada dasarnya guru pun dapat secara kreatif mencobakan dan mengembangkan
model pembelajaran tersendiri yang khas, sesuai dengan kondisi nyata di tempat
xxiii
kerja masing-masing, sehingga pada gilirannya akan muncul model-model
. Ide ini bermula pada awal abad pertama, seseorang filosof berpendapat
bahwa untuk dapat belajar seseorang harus memiliki pasangan atau teman. Hasil
yang mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Strategi pembelajaran ini
antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan
menerapkan pembelajaran kooperatif secara intensif atas dasar teori bahwa siswa
xxiv
kecil sehingga siswa dapat saling bantu membantu antar anggota dalam
Menurut Roger dan David Johnson mengatakan bahwa tidak semua kerja
yang maksimal, ada 5 unsur model pembelajaran kooperatif yang harus diterapkan
yaitu :
dalam kegiatan kelompok. Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif, guru
perlu menyusun tugas sedemikian rupa sehingga pada akhirnya seluruh anggota
kelompok bisa mencapai tujuan mereka. Dalam kegiatan kelompok setiap anggota
Dengan menyatakan pendapat akan terbentuk sinergi positif yaitu adanya saling
masing-masing.
setiap siswa merasa bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik. Kunci
xxv
harus dilakukan oleh tiap-tiap anggota kelompok secara betanggung jawab, agar
melaksanakan tugas akan diketahui dengan jelas dan mudah. Hal ini menimbulkan
dorongan dari teman-teman dalam satu kelompok untuk melaksanakan tugas agar
tidak menghambat yang lain. Sebelum penugasan siswa, guru perlu mengajarkan
direncanakan oleh guru. Waktu evaluasi tidak perlu setiap kali ada kerja
kelompok, namun dapat dilakukan selang beberapa waktu setelah beberapa kali
pembelajaran.
menghitung ulang skor awal dan mengubah kelompok. Penjelasan dari langkah-
xxvi
a. Persiapan
1. Materi
disajikan dengan lembar kerja siswa (LKS) dan lembar jawaban yang akan
yang terdiri empat sampai lima orang yang memiliki latar belakang dan
kelompok kooperatif:
Skor awal ini merupakan skor rata-rata siswa individual pada semester
sebelumnya/tes sebelumnya.
b. Tahap pembelajaran
xxvii
informasi baik secara verbal ataupun dalam bentuk tes. Selanjutnya siswa
c. Evaluasi
kelompok. Hasil tes individu menjadi dasar skor kelompok dan akhirnya menjadi
pembelajaran kooperatif tpe STAD ini terletak pada adanya tes perkembangan
xxviii
1.3.5. Kebaikan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
pendidikan adalah falsafah homo homini socius. Falsafah ini menekankan bahwa
manusia adalah makhluk sosial. Dengan bekerja sama maka kelangsungan hidup
dapat terpenuhi. Sampai saat ini model pembelajaraan kooperatif belum banyak
menerapkan sistem ini karena beberapa alasan. Menurut Kagan ataupun Slavin
di kelas yaitu ramai, gagal untuk saling mengenal, perilaku yang salah dan
penggunaan waktu yang tidak efektif. Ramai, biasanya yang dihasilkan dalam
interaksi siswa yang produktif. Ketika menerapkan strategi belajar bersama, kita
harus berharap agar kelas lebih ramai sedikit karena siswa bekerja dan berbicara
Gagal untuk menyatu, biasanya terjadi pada siswa yang terisolasi secara
sosial. Dalam kegiatan belajar, siswa duduk diam terisolir dari siswa-siswa
membantu lainya untuk belajar. Proses biasanya dibuat lehih rumit oleh
pembelajaran kooperatif.
xxix
lebih, penyusunan dan pengawasan agenda dan pengawasan siswa dengan hati-
hati. Penggunaan waktu yang tidak efektif oleh siswa terjadi karena siswa yang
bergurau dan bermain sendiri sedangkan siswa lainnya sibuk melakukan aktivitas
kelompok. Pengawasan guru yang tidak cermat dalam mengawasi kinerja guru
secara cepet.
juga memiliki keuntungan (Wina Sanjaya, 2010: 249). Keuntungan ini meliputi:
xxx
b. Adanya anggota kelompok lain yang menghindari kemungkinan siswa
teman sebaya.
pengetahuannya.
Sedangkan dari keuntungan yang telah diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa
xxxi
mampu bekerja sama, bersosialisasi antar teman, belajar untuk saling berbagi
pembelajaran. Hal ini disebabkan karena metode ini merupakan sebuah metode
yang sangat mudah dilakukan oleh guru. Pada hakekatnya ceramah adalah suatu
dan jalannya pelajaran serta mentransfer segala rencana yang akan diberikan pada
adalah cara penyajian pelajaran yang dilakukan oleh guru dengan penjelasan lisan
pendengar.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa yang
disebut metode ceramah adalah suatu metode penyajian pelajaran yang dilakukan
oleh guru dengan penuturan atau penjelasan lisan secara langsung terhadap siswa
xxxii
1.4.2. Pelaksanaan Pembelajaran konvensional Ceramah
kini metode ini tetap digunakan. Ini berarti tidak selamanya metode ini jelek.
Namun yang penting adalah bagaimana usaha kita membuat metode ceramah
lebih efektif dan bervariasi. Untuk mewujudkannya ada beberapa hal yang
dapat dilakukannya:
3. Menggunakan media yang jelas dan menarik seperti papan tulis, papan
bahan yang sedang dibahas dengan kejadian, masalah dan kenyataan lain
1. Tahap persiapan
xxxiii
a. Menetapkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai setelah siswa belajar
b. Tentukan dan kuasai pokok-pokok materi atau garis besar materi yang
akan di ceramahkan.
2. Pelaksanaan Ceramah
a. Memulai ceramah
ceramah.
bahas.
menyenangkan.
c. Penutupan Ceramah
xxxiv
1. Menarik kesimpulan yang dilakukan oleh guru atau siswa.
topik lain.
Metode ceramah sebagai metode pembelajaran secara langsung dan lisan yang
sebagai berikut:
a. Metode ceramah murah dan dapat dilakukan oleh guru dengan hanya
penting.
2. Kelemahan-kelemahan ceramah
xxxv
a. Adanya penyamaan kemampuan siswa, padahal kenyataannya kemampuan
siswa berbeda.
b. Jika penggunaan mono teknik akan mematikan daya indra yang lain.
c. Bersifat satu arah (berpusat pada guru) sehingga hanya merupakan transfer
ilmu.
f. Hasil pelajaran kurang mantap karena metode ceramah yang terdiri atas
rentetan ucapan guru yang sedemikian rupa serta waktu yang beruntun
1992:133)
seseorang untuk melakukan sesuatu. Jika siswa tidak melakukan yang seharusnya
Penyebab dapat bermacam-macam dan antara siswa yang satu dengan yang lain
bisa berbeda. Melalui motivasi diharapkan siswa memiliki keinginan dan minat
xxxvi
memilih bahan yang menarik, memperjelas sasaran dan berbagi kesempatan
dan memenuhi kebutuhan dan tujuan-tujuan siswa. Motivasi ini sering disebut
motivasi murni, motivasi yang sebenarnya yang timbul dari dalam diri siswa
sendiri. Motivasi intrinsik adalah motivsi yang hidup didalam diri anak dan
berguna dalam situasi belajar fungsional. Dalam hal ini pujian, hadiah dan
xxxvii
dorongan dari dalam diri dan secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajarnya.
Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi ini akan memiliki tujuan menjadi
orang terdidik, berpengetahuan luas, menjadi orang yang ahli dalam suatu bidang,
2. Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh factor-faktor
dari luar situasi belajar. Di sekolah motivasi intinsik diperlukan karena tidak
semuanya menarik minat peserta didik atau sesuai dengan kebutuhannya. Oleh
karena itu, motivasi belajar pelu ditingkatkan oleh guru sehingga peserta didik
memerlukan perhatian khusus dai guru. Siswa yang memiliki motivsi seperti ini
motivasi adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar
karekteristik yang tidak terdapat pada perusahaan jasa. Pada perusahaan dagang
kegiatan usaha yang dilakukan berupa usaha pembelian barang dagangan dengan
tujuan untuk dijual belikan tanpa adanya pemprosesan terlebih dahulu. Untuk itu
karekteristik yang dimiliki oleh perusahaan dagang tapi tidak dimiliki oleh
xxxviii
perusahaan jasa adalah seperti kegiatan pembelian, penjualan, persediaan barang
penjualan barang dikurangi harga pembelian yang pada akhirnya dapat dihitung
1. Pembelian
barang dagangan secara kridit dicatat pada akun pembelian, sedangkan pembelian
peralatan dan perlengkapan akan dicatat dalam akun perlengkapan dan akun
2. Potongan pembelian
pembeli, karena pembeli membayar utangnya dalam jangka waktu yang potongan,
dalam waktu 10 hari atau kurang dalam jangka waktu kridit 30 hari. Bukti
xxxix
pencatatan potongan pembelian ini biasanya berupa kuitansi pembayaran yang
karena barang tersebut tidak sesuai dengan pesanan atau rusak. Jika barang tidak
dikembalikan atau meminta pengurangan harga akan dicatat dalam harga akan
dicatat dalam rekening retur pembelian dan pengurangan harga. Bukti pencatatan
5. Penjualan
pembeli. Hasil pendapatan penjualan barang dagang akan dicatat dalam akun
penjualan. Bukti pencatatan transaksi ini adalah faktur atau kwitansi tembusan
xl
a. Penjualan secara kontan adalah penjualan dengan pembayaran tunai.
kemudian.
6. Potongan penjualan
pembeli karena pembeli membayar utang dalam jangka waktu potongan penjualan
yang dibuat. Potongan yang akan diberikan akan dicatat dalam akun potongan
penjualan dengan bukti dengan bukti pencatatan berupa kwitansi tembusan atau
kepada penjual barang karena barang yang dipesan tidak sesui dengan pesanan
dengan pengiriman barang yang dijual. Biasanya ini dicatat dalam rekening biaya
angkut penjualan atau biaya pengiriman. Bukti pencatatan adalah faktur atau
dalam persediaan yang sedang menunggu untuk dijual. Penataan dilakukan pada
akun persediaan barang dagangan. Bukti pencatatan untuk persedian barang dalah
secara fisik terhadap persediaan barang yang ada pada akhir periode.
Sistem ini adalah pencatatan yang terus menerus mengikuti perubahan atas
xlii
Skema I: Transaksi perusahaan Dagang
Pembelian ( D)
Beban angkut
pembelian (D)
Return
Pembelian Pembelian (K)
Potongan
Pembelian (K)
Persediaan
Perusahaan Barang Barang
dagangan (D)
dagang dagangan
Penjualan
Penjualan
(K)
Return
Penjualan (
D)
Potongan
Penjualan
(D)
Beban
Angkut
Penjualan
(D)
xliii
1.6.3. Syarat-syarat Pembayaran
Untuk setiap transaksi jual beli yang dilakukan secara kridit selalu diikuti
dengan jumlah syarat yang mengikat kedua belah pihak, begitu juga pada
transaksi pembelian jual beli secara tunai. Syarat-syarat ini berhubungan dengan
potongan tunai yaitu pada potongan pembelian dan potongan penjualan dan juga
sehingga pada jangka waktu kridit nominal yang diberikan adalah 30 hari.
Artinya adalah harga bersih faktur harus dilunasi paling lambat akhir bulan
dan bila lebih dari akhir bulan penjual tidak memberikan potongan tunai
pada pembeli.
xliv
Misal n/10, EOM : Artinya adalah harga bersih faktur harus dilunasi paling
Syarat penjualan pada akta jual beli sering disebut adanya syarat
yang berhubungan dengan tempat barang yang akan diserahkan setelah terjadi
kecocokan harga. Beberapa syarat penyerahan yang biasa terjadi dalam dunia
usaha yaitu:
xlv
Proses pembelajaran dalam pendidikan memegang peranan yang sangat
dari peningkatan mutu lulusan yang dihasilkannya. Untuk itu perlu adanya peran
aktif seluruh komponen pendidikan terutama siswa yang berfungsi sebagai input
potensi yang dimiliki oleh siswa untuk dapat digunakan dalam belajar. Fungsi
fasilitator akan berhasil jika dalam merancang proses belajar mengajar dilakukan
terjadinya revisi terhadap tujuan, bahan, ataupun strategi belajar mengajar melalui
mengadakan hubungan dengan siswa pada saat proses belajar mengajar. Dengan
Interaksi edukatif ini timbul bila aktivitas siswa lebih besar dibandingkan dengan
aktivitas guru. Untuk mencapai proses belajar yang idial, hendaknya digunakan
Mata pelajaran Akuntansi di SMK adalah bersifat wajib bagi siswa yang
Akuntansi di kelas satu meliputi pengertian dasar dan siklus Akuntansi perusahaan
xlvi
merupakan bagian yang sangat penting yang harus dipahami oleh siswa. Hal ini
disebabkan karena jika pada tahap ini siswa tidak bisa melakukan pencatatan
transaksi ke dalam jurnal secara baik, maka siswa akan mengalami kesulitan pada
kooperatif dan hubungan yang lebih baik diantara mereka. Suatu kelas yang
mengunakan setting kelas kooperatif, siswanya lebih banyak belajar dari teman-
tingkat berfikir yang lebih tinggi selama ataupun setelah diskusi dalam kelompok
kooperatif tipe STAD daripada mereka yang belajar secara individual atau
kompetitif. Materi yang dipelajari siswa akan melekat untuk periode yang lama.
ceramah yang divariasikan dengan metode latihan, metode diskusi, metode tanya
jawab dan lain-lain. Metode ini tidak senantiasa jelek bila penggunaannya betul-
betul dipersiapkan dengan baik, didukung dengan alat dan media, serta
xlvii
belajar yang baik pada siswa. Peningkatan prestasi belajar ini dilihat dari
terjadi, kemudian dapat membedakan apakah transaksi tersebut masuk sisi debet
anggota.
Sedangkan keterampilan berbagi, meliputi hal berbagi waktu dan bahan. Hal ini
akan mencegah kemungkinan siswa untuk merasa dirinya menjadi bos atas siswa
kelompoknya.
xlviii
Keterampilan berbagi pada nantinya mengarahkan siswa untuk menguasai
diajarkan dalam kelompok kooperatif tipe STAD adalah menyakinkan agar siswa-
siswa yang pemalu dimasukkan dalam kelompok yang terdiri dari siswa yang
tugas dan akan membentuk identitas kelompok yang tangguh dan rasa
setiap anggota kelompok untuk saling bergantung satu dengan yang lainnya
melalui tugas-tugas kelompoknya, sehingga setiap butir soal dalam pokok bahasan
dituntut dapat saling bahu membahu membantu bila ada anggota kelompoknya
dagang seperti bagaimana cara menganalisis setiap transaksi yang terjadi, belum
xlix
mampu membedakan setiap sisi debet dan kridit dan mengalami kesulitan dalam
Salah satu hal yang tidak boleh diabaikan dalam proses belajar adalah
akan semakin giat berusaha, tampak gigih, tidak mau menyerah giat membaca
Sebalinya meeka yang motivasinya lemah tampak tidak acuh, mudah putus asa,
perhatian tidak tertuju pada pelajaran, suka menggangu teman, dan sering
Motivasi belajar
tinggi
Bandingkan
Motivasi
belajar tinggi
Pembelajran
KELOMPOK Hasil
SISWA konvensional Belajar
KONTROL
(Nilai)
Motivasi
belajar rendah
1.7.1. Terdapat perbedaaan antara rata-rata hasil belajar siswa yang dibelajarkan
konvensional
1.7.2. Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar siswa yang memiliki motivasi
pembelajaran konvensional.
li
1.7.4. Terdapat perbedaaan rata-rata hasil belajar kelompok siswa yang memiliki
konvensional.
1.7.5. Terdapat interaksi antara penggunaan model dan motivasi terhadap hasil
belajar siswa.
lii
BAB III
METODE PENELITIAN
(artificial condition) dimana kondisi tersebut dibuat dan diatur sendiri oleh
peneliti. (Nasir, 1983; 74). Rancangan ini digunakan karena dianggap efktif untuk
menguji variabel tergantung. Dalam desain penelitian ini dilakukan didalam kelas
sebagaimana adanya. Penelitian ini memberikan perlakuan pada dua kelas, yaitu
satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Kelas eksperimen diajarkan
menggunakan model kooperatif tipe STAD sedangkan pada kelas kontrol diajar
Guru membuat kondisi belajar yang baik sebelum PBM dimulai dan
mempersiapkan materi yang diajarkan
liii
Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok
Guru memberi tugas untuk dibahas oelh kelompok dan guru mengingatkan siswa
agar siswa tetap bekerja sama dalam satu kelompok sampai tugas selesai dan
bekerja dengan keterampilan kooperatif yang dikembangkan
liv
ini, hipotesis-hipotesis yang diajukan dapat diuji sekaligus yaitu pengujian
kkelompok belajar yaitu (1) penggunaan model kooperatif tipe STAD untuk siswa
yang memiliki motivasi belajar tinggi, (2) penggunaan model kooperatif tipe
STAD untuk siswa yang memiliki motivasi belajar rendah, (3) penggunaan
yang mungkin akan berpengaruh pada postes, maka prosedur penelitian dapat
lv
pendekatan pembelajaran kooperatif tipe STAD dan motivasi terhadap hasil
belajar siswa.
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
karena subjek penelitian ini data tentang variabel yang diteliti berada dan diamati
oleh peneliti.
Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas dua semester
dua jurusan akuntansi SMKN 1 Jambi yang terdiri dari 3 kelas dengan total siswa
keseluruhan 123 oang. Pembagian kelas ini terdiri dari 1 kelas unggul dan 2 kelas
regular.
3.3.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
sampel adalah waktu populasi yang diteliti. Penelitian ini dilakukan dengan cara
lvi
8 kali pertemuan. Satu kali tatap muka berlangsung 90 menit. Diakhir proses
belajar siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas regular. Satu kelas
atribut, sifat, atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
lvii
variabel dependen kedua dilambnagkan dengan X2. Dalam penelitian
duatingkatan, yaitu:
siswa.
dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel kontrol untuk
Pembelajaran
Kooperatif tipe
STAD (X1) Hasil Belajar (Y)
Motivasi Belajar
Siswa (X2)
efisien yaitu metode yang dapat menghasilkan informasi yang lengkap dan valid,
lviii
dilakukan dengan cepat, sehingga dapat menghemat tenaga, biaya dan waktu
angket, tes pilihan ganda dan studi pustaka. Angket terdiri dari sejumlah
motivasi belajar siswa. Tes pilihan ganda dipakai untuk menguji kompetensi
tingkat kemampuan berpikir. Studi pustaka merupakan data-data yang berasal dari
digunakan untuk memperoleh data agar hasilnya menjadi lebih baik. Dalam
dan pilihan jawaban. Tes pilihan ganda dapat dipakai untuk menguji
yang diteliti.
3.7. Validitas dan Reabilitas Instrumen
3.7.1. Validitas Instrumen Penelitian
Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa
lix
(1996:160) teknik yang digunakan untuk mengetahui validitas adalah dengan
lx
Ket:
rxy : Koefisien Validitas Soal
Y1 : Skor Butir Soal
X1 : Skor Total Butir Soal
n : Banyaknya siswa
Kriteria pengukuran validitas adalah:
0,80 < r11 1,00 = validitas sangat tinggi
0,60 < r11 0,80 = validitas tinggi
0,40 < r11 0,60 = validitas cukup
0,20 < r11 0,40 = validitas rendah
0,00 < r11 0,20 = validitas sangat rendah
Dalam pemberian interprestasi terhadap rxy disesuaikan dengan tabel r Product
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2002: 154). Instrumen yang dapat
dipercaya yang reliable akan mneghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Pada
angket motivasi butir-butir instrumen memiliki rentang 1-5 maka untuk menguji
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya soal atau banyaknya pertanyaan
b2 = jumlah varians butir
t2 = varian total
Setelah dilakukan penskoran lalu ditabulasikan dan kemudian dimasukkan
kedalam rumus alpha. Kriteria yang digunakan untuk mengetahui reliabitas angket
lxi
0,40 < r11 0,60 = reliabilitas cukup
0,20 < r11 0,40 = reliabilitas rendah
0,00 < r11 0,20 = reliabilitas sangat rendah
2. ANAVA dua jalur 2x2 dan Uji tukey digunakan untuk menguji analisis
akuntansi siswa
H1: terdapat pengaruh motivasi terhadap hasil belajar akuntansi siswa.
Ho : B1 = B2
lxii
H1 : B1 B2
lxiii
DAFTAR PUSTAKA
Hartati, Sri. 1998. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Mata
Pelajaran IPA : Edukasi..
http://dinulislamjamilah.wordpress.com/2010/04/12/metode-pengumpulan-data/
diakses tanggal 07 februari 2012
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17468/3/Chapter%20II.pdf
diakses tanggal 10 Februari 2012
http://jagalempe.blogspot.com/2012/02/pengertian-motivasi-belajar.html diakses
tanggal 07 februari 2012
http://www.bloggermajalengka.com/2011/09/pengertian-belajar-dan-
http://www.pustakaskripsi.com/analisis-metode-pembelajaran-kooperatif-tipe-
stad-dan-pengaruhnya-terhadap-upaya-peningkatan-hasil belajar
-akuntansi- dalam-pokok-bahasan-pencatatan-transaksi-
lxiv
perusahaan-dagang-mata-pelajaran-akuntansi-3136.html diakses
tangal 07 november 2011
http://www.scribd.com/doc/33398692/5/Pengertian-Motivasi-Belajar diakses
tanggal 01februari 2012
Ibrahim, Nurdin. September 2001. Hasil Belajar Fisika Siswa SLTP Terbuka
Tanjung Sari Sumedang Jawa Barat. Jurnal Pendidikan dan
Kebudayaan. Tahun ke 7- No. 031: 485-
Kauchak, P Donald. 1998. Learning and Teaching : Riset and Based Method.
Amerika Serikat Aviacom Company.
lxv
Sudjana, N. 1990. Dasar-dasar Proses Belajar. Bandung:Sinar Baru
Wallace, Waler. 1990. Metoda Logika Ilmu Sosial. Jakarta: Bumi Aksara
lxvi