Anda di halaman 1dari 4

PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP NYERI HAID PADA REMAJA PUTRI

DI DUSUN KEBONHUI DAN DUSUN PANGKALAN DESA MARGAJAYA


KECAMATAN TANJUNGSARIKABUPATEN SUMEDANG
Yunny Dwi Indriyani, Yuppi Rosmala Sari, Yuyun Sarinengsih

ABSTRAK

Nyeri haid yang biasanya di alami oleh remaja umumnya bukan karena penyakit (nyeri haid primer). Nyeri
haid primer biasanya di mulai pada bulan ke enam sampai tahun ke dua setelah menarche, nyeri haid sering
hilang pada usia 25 tahun/setelah hamil dan melahirkan pervaginam. Beberapa pendekatan non farmakologis
dalam penurunan nyeri haid telah bermunculan, salah satunya kompres hangat, olahraga, berhenti merokok
dan mengkonsumsi alkohol, pengaturan diet, massage kutenus, terapi panas, distraksi, imajinasi (Bare & Smelt-
zer, 2002). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompres hangat terhadap nyeri haid
pada remaja putri di Dusun Kebonhui dan Dusun Pangkalan. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi
eksperiment dengan model One Group Pretest Posttest. Sampel dalam penelitian ini adalah remaja putri
yang mengalami nyeri haid sebanyak 50 orang. Dalam penelitian ini menggunakan tehnik purposive sampling,
sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan perlakuan 1 kali selama 20 menit. Analisa data yang digu-
nakan univariat dan bivariat dengan uji Wilcoxon Signed-Rank Test. Dari hasil penelitian didapatkan pengaruh
kompres hangat terhadap tingkat nyeri haid setelah dilakukan kompres hangat hampir seluruh remaja putri
di Dusun Kebonhui dan Dusun Pangkalan sebanyak 39 orang (78%) berada pada tingkat nyeri ringan. Hal
ini menunjukan adanya pengaruh kompres hangat terhadap penurunan nyeri haid karena nilai significant sig.
(0,00<0,05). Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka diharapkan dapat dijadikan sebagai penatalaksanaan
nonfarmakologis dalam menangani nyeri haid.

ABSTRACT

Menstrual pain is usually experienced by young people in general and not the disease (primary menstrual pain).
Primary menstrual pain usually begins in the sixth month up to two years after menarche, menstrual pain is often
lost at the age of 25 years / after pregnancy and vaginal childbirth. Several non-pharmacological approaches in
reducing menstrual pain has sprung up, one of them a warm compress, exercise, quitting smoking and alcohol
consumption, diet, kutenus massage, heat therapy, distraction, imagination (Bare & Smeltzer, 2002). The pur-
pose of this study was to determine the effect of a warm compress to the painful menstruation in young women
in Dusun Kebonhui and Dusun Pangkalan. The research method used was quasi experiments with the model
One Group Pretest Posttest. The samples in this study were young women who experience menstrual pain by
50 people. In this study using purposive sampling techniques, while the data collection is done with treatment 1
time for 20 minutes. Analysis of the data used univariate and bivariate with Wilcoxon Signed-Rank Test. From
the results, the influence of a warm compress on the level of menstrual pain after warm compresses nearly all the
young women in Dusun Kebonhui and Dusun Pangkalan total of 39 people (78%) are at the level of mild pain.
This shows the influence of a warm compress to the decline in the value of significant menstrual pain due to sig.
(0.00 <0.05). Based on these results it is expected to serve as Nonpharmacologic management in dealing with
menstrual pain.
Bhakti Kencana Medika, Volume 2, No. 4, September 2012

PENDAHULUAN hangat dan telah banyak digunakan untuk mengurangi ber-


Masa remaja adalah periode transisi dengan perubahan bagai nyeri. Manajemen nyeri non farmakologis, kompres
fisik yang menandai seorang anak mempunyai kemampuan hangat yaitu dimana kompres hangat dapat meredakan
bereproduksi Perubahan paling awal muncul yaitu perkem- iskemia dan menurunkan kontraksi uterus dan melancar-
bangan secara biologis. Salah satu tanda keremajaan secara kan pembuluh darah sehingga dapat meredakan nyeri den-
biologis yaitu mulainya remaja mengalami haid (Poltekes gan mengurangi ketegangan dan meningkatkan perasaan
Depkes Jakarta I, 2010). Haid dimulai saat pubertas dan sejahtera, meningkatkan aliran menstruasi, dan meredakan
kemampuan seorang wanita untuk mengandung anak atau vasokongesti velvis (Bobak, 2005)
masa reproduksi. Lamanya siklus haid sangat bervariasi, Adapun prinsip kerja kompres hangat dengan memper-
tetapi angka rata-rata adalah 28 hari di mulai dari permu- gunakan buli-buli panas yang dibungkus kain yaitu secara
laan satu periode haid sampai permulaan periode berikut- konduksi dimana terjadi pemindahan panas dari buli-buli ke
nya. Walaupun begitu, pada kenyataannya banyak wanita dalam tubuh sehingga akan menyebabkan pelebaran pem-
yang mengalami masalah dalam haid (Anurogo, 2011). buluh darah, sehingga akan terjadi penurunan ketegangan
Ada bermacam-macam masalah dalam haid diantaranya otot sehingga nyeri haid yang di rasakan akan berkurang/
ketidakteraturan daur atau siklus, perdarahan haid yang hilang (Perry & Potter, 2005). Menurut Price & Wilson
lama lebih dari 10 hari, jumlah darah yang banyak disertai (2005), cara ini efektif untuk mengurangi nyeri atau kejang
gumpalan dan nyeri haid. Nyeri haid/dismenore, salah satu otot. Kompres hangat tidak akan melukai kulit karena tera-
keluhan ginekologi yang paling umum, diperkirakan mem- pi kompres hangat tidak dapat masuk jauh ke dalam jarin-
pengaruhi 60% sampai 90% perempuan pada usia produk- gan. Apabila kompres hangat digunakan selama 1 jam atau
tif. Nyeri haid yang biasanya dialami oleh remaja umum- lebih bisa menyebabkan kemerahan dan rasa perih. Maka
nya bukan karena penyakit (nyeri haid primer). Nyeri haid dari itu pemberian kompres hangat dilakukan secara perio-
primer biasanya di mulai pada bulan ke enam sampai tahun dik, dengan pemberian secara periodik dapat mengemba-
ke dua setelah menarche, nyeri haid sering hilang pada usia likan efek vasodilatiasi. Penggunaan kompres hangat pada
25 tahun/setelah hamil dan melahirkan pervaginam (Bo- perut bagian bawah saat nyeri menstruasi diharapkan dapat
bak, 2004). Studi pendahuluan di negara-negara berkem- menurunkan intensitas nyeri. Dengan kompres hangat ter-
bang menemukan bahwa 25-50% wanita dewasa dan jadi pelebaran pembuluh darah yang mengakibatakan pen-
sekitar 75% dari remaja mengalami sensasi nyeri selama ingkatan sirkulasi darah serta peningkatan tekanan kapiler.
haid, dengan 5-20% dilaporkan mengalami nyeri berat atau Tekanan O2 dan CO2 didalam darah meningkat sedangkan
menghambat mereka dari berpartisipasi dalam aktivitas se- Ph darah mengalami penurunan. Aktifitas sel menjadi me-
hari-hari (Harlow,2004). Di Indonesia angka kejadian nyeri ningkat dan pada otot-otot akan mengurangi ketegangan
haid sebesar 64.25 % yang terdiri dari 54,89% nyeri haid sehingga nyeri berkurang dan tidak mengganggu aktivitas
primer dan 9,36 % nyeri haid sekunder (Info sehat, 2008). sehari hari (Gabriel F.J, 1996).
Menurut hasil wawancara dengan 40 orang remaja putri di METODE PENELITIAN
Dusun Kebonhui dan 40 orang remaja putri di Dusun Pan- Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah quasi ex-
gkalan yang rata-rata usia 15-20 tahun terdapat 28 orang periment atau eksperimen semu. nyeri haid pada remaja
remaja putri di Dusun Kebonhui dan 24 orang remaja pu- putri(15-20 tahun). Design atau rancangan penelitian yang
tri di Dusun Pangkalan yang diantaranya suka mengalami dilakukan dalam penelitian ini adalah rancangan One
nyeri saat haid, ada yang mengeluh nyeri perut, nyeri ping- Group Pretest Posttest. Rancangan ini tidak ada kelom-
gang, pusing, mual, tidak dapat berjalan dan 8 orang dian- pok pembanding (kontrol), tetapi paling tidak sudah di-
taranya pernah bahkan hampir tiap haid hari pertama tidak lakukan observasi pertama (pretest) yang memungkinkan
masuk sekolah dan tidak bisa melakukan aktifitas seperti menguji perubahan-perubahan yang terjadi setelah adanya
biasanya, 8 diantara mereka hanya diam di tempat tidur eksperimen (program). Bentuk rancangannya adalah seb-
saja saat merasakan nyeri haid, mereka biasa mengatasinya agai berikut:
dengan meminum obat pereda nyeri haid dan meminum Variabel dalam penelitian ini adalah kompres hangat
jamu-jamuan ada beberapa orang remaja mengatkan nyeri pada remaja putri yang nyeri haid sebagai variabel inde-
hebat seperti ditusuk-tusuk dan pernah melakukan tindakan penden dan tingkat nyeri haid sebagai variabel dependen.
pengobatan dengan kompres hangat, sehingga nyeri yang Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah remaja putri
dirasakan sedikit berkurang, sebagian besar remaja tersebut usia 15-20 tahun yang berada di Dusun Kebonhui yang
belum mengetahui manfaat kompres hangat dalam mengu- berjumlah 63 orang dan yang berada di Dusun Pangkalan
rangi atau mencegah terjadinya nyeri haid atau anggapan berjumlah 56 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah
para remaja tersebut melakukan kompres hangat saat haid seluruh remaja putri di Dusun Kebonhui dan Dusun Pan-
itu buang-buang waktu dan tidak ada gunanya. gkalan dengan kriteria inklusi sebagai berikut: responden
Beberapa pendekatan non farmakologis dalam penu- tersebut sedang nyeri haid, mengalami nyeri mulai bebera-
runan nyeri haid telah bermunculan, salah satunya kompres pa jam sampai 1 hari mendahului keluarnya darah haid dan
hangat, olahraga, berhenti merokok dan mengkonsumsi sampai sekitar 12 jam setelah mulai timbul keluarnya darah
alkohol, pengaturan diet, massage kutenus, terapi panas, saat pelepasan endometrium maksimal (nyeri haid primer),
distraksi, imajinasi (Bare & Smeltzer, 2002). Untuk pena- dan yang bersedia di jadikan responden yaitu sebanyak 50
talaksanaan nyeri yang lebih baik menggunakan kompres orang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan men-
Bhakti Kencana Medika, Volume 2, No. 4, September 2012

gukur tingkat nyeri haid sebelum diberikan kompres hangat brosa, membuat otot tubuh lebih rileks, menurunkan rasa
selanjutnya diberikan perlakuan kompres hangat 1 kali se- nyeri dan memperlancar pasokan aliran darah dan mem-
lama 20 menit setelah itu remaja putri diukur kembali berikan ketenangan pada klien (Azril kimin, 2009).
tingkat nyeri haidnya. Kompres hangat berfungsi untuk melebarkan pembuluh
Data yang telah terkumpul, selanjutnya dikaji untuk darah menstimulasi kekakuan. Selain itu kompres hangat
mengetahui kelengkapan data, kemudian d tabulasi, di olah juga berfungsi menghilangkan sensasi rasa sakit. Kom-
dan di analisis. Analisa bivariat adalah analisa data yang pres hangat merupakan salah satu cara penanganan nyeri
dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubun- haid yang mudah di lakukan oleh sendiri maupun keluarga.
gan atau berkolerasi. Berdasarkan hasil test data distribusi Kompres hangat tidak memerlukan biaya yang besar.
normal dengan menggunakan kurva normal, perbandin- Efek hangat dari kompres dapat menyebabkan vasodi-
gan skewness dengan standar error dan test kolmogorov- latasi pada pembuluh darah yang nantinya akan meningkat-
smirnov didapatkan hasil bahwa data dalam penelitian ini kan aliran darah ke jaringan. Dengan cara ini penyaluran zat
menunjukkan data bukan distribusi normal sehingga dalam asam dan makanan ke sel-sel diperbesar dan pembuangan
analisa bivariat untuk penelitian eksperimen ini dapat di- dari zat-zat diperbaiki yang dapat mengurangi rasa nyeri
lakukan pengujian statistik Non-Parametrik dengan Wil- haid primer yang disebabkan suplai darah ke endometrium
coxon Signed-Rank Test. kurang. Kompres hangat tidak akan melukai kulit karena
HASIL PENELITIAN terapi kompres hangat tidak dapat masuk jauh ke dalam jar-
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 30 Juli sampai ingan. Kompres hangat tidak akan memberikan efek samp-
dengan 5 Agustus 2012 dengan mengukur tingkat nyeri ing lain. Tetapi apabila kompres hangat digunakan selama 1
haid sebelum dan sesudah dilakukannya kompres hangat jam atau lebih bisa menyebabkan kemerahan dan rasa perih.
dengan sampel remaja putri usia 15-20 tahun sebanyak 50 Pada penelitian ini kompres hangat yang menggunakan
orang tanpa ada kelompok kontrol untuk di jadikan sebagai buli-buli panas pada remaja putri sangat efektif serta dapat
pembanding (kontrol). Analisis dilakukan untuk menge- mempengaruhi nyeri haid pada remaja putri di Dusun Ke-
tahui pengaruh kompres hangat terhadap nyeri haid pada bonhui dan Dusun Pangkalan dilihat dari perubahan yang
remaja putri digunakan uji statistik Non-Parametrik dengan terjadi, saat sebelum di lakukan kompres hangat remaja pu-
Wilcoxon Signed-Rank Test. tri ada yang mengeluh nyeri perut, nyeri pinggang, pusing,
mual, tidak dapat berjalan dan diantaranya pernah bahkan
Tabel 1 hampir tiap haid hari pertama tidak masuk sekolah dan ti-
Pengaruh Kompres Hangat terhadap Nyeri Haid pada Remaja Putri di dak bisa melakukan aktifitas seperti biasanya namun setelah
Dusun Kebonhui dan Dusun Pangkalan Desa Margajaya Kecamatan dilakukan kompres hangat keluhan itu berkurang dan ada
Tanjungsari
yang sampai tidak merasakan keluhan apapun sehingga
Variabel P-Value kualitas hidup remaja putri contoh sebagai siswi atau ma-
Kompres Hangat- Remaja Putri 0,000 hasiswi yang mengalami nyeri haid primer mereka dapat
Berdasarkan perhitungan statistik dengan menggunakan melakukan kegiatan olahraga atau berkonsentrasi dalam be-
uji Wilcoxon Signed-Rank Test pada kompres hangat den- lajar lagi serta dapat dapat beraktifitas seperti biasanya lagi
gan nyeri haid menunjukkan nilai sig. = 0,00. Pengujian karena rasa nyeri yang mereka rasakan telah berkurang dan
dengan membandingkan sig. = 0,00 dengan alpha = 5 % hilang. Peningkatan kualitas hidup ini juga dapat dirasakan
(0,05) maka Ho ditolak. Dari hasil penelitian disimpulkan oleh remaja putri karena nyeri haid yang hebat aktifitas
bahwa terdapat pengaruh kompres hangat terhadap tingkat mereka jadi terganggu dan mereka mereka dapat melaku-
nyeri pada remaja putri yang mengalami nyeri haid. kan tugas mereka dengan maksimal.
Teori gate control mengatakan bahwa stimulasi kulit Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu:
mengaktifkan transmisi serabut saraf sensori A-beta yang 1. Tidak terdapatnya kelompok kontrol sehingga tidak
lebih besar dan lebih cepat. Proses ini menurunkan trans- dapat melihat apakah terjadi penurunan tingkat nyeri
misi nyeri melalui serabut C dan deta-A berdiameter kecil. haid pada remaja putri yang tidak dilakukan kompres
Gerbang sinap menutup transmisi impuls nyeri. Kompres hangat.
menggunakan air hangat akan meningkatkan aliran darah, 2. Hanya di lakukan perlakuan kompres hangat 1x saja se-
dan meredakan nyeri dengan menyingkirkan produk-produk hingga di butuhkan observasi yang ketat.
inflamasi, seperti bradikinin, histamin, dan prostaglandin 3. Peneliti melakukan perlakuan kompres hangat tidak
yang menimbulkan nyeri lokal. Panas akan merangsang se- sendiri tetapi minta bantuan kepada kader setempat agar
rat saraf yang menutup gerbang sehingga transmisi impuls mempercepat pengumpulan data.
nyeri ke medula spinalis dan ke otak dihambat. (Perry & SIMPULAN DAN SARAN
Potter. 2005) Sesuai hasil penelitian dan pembahasan maka dapat
Keberadaan enkefalin dan endorfin membantu menjelas- ditarik kesimpulan terdapat pengaruh berhubungan antara
kan bagaimana orang yang berbeda merasakan tingkat tingkat nyeri haid sebelum dan setelah dilakukannya kom-
nyeri dari stimulus yang sama. Kadar endorfin berbeda tiap pres hangat pada remaja putri (15-20 tahun) di Dusun Ke-
individu, individu dengan endorfin tinggi sedikit merasakan bonhui dan Dusun Pangkalan Desa Margajaya Kecamatan
nyeri dan individu dengan sedikit endorfin merasakan nyeri Tanjungsari Kabupaten Sumedang.
lebih besar (Perry & Potter, 2005). Pelunakan jaringan fi- Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat diberikan beber-
Bhakti Kencana Medika, Volume 2, No. 4, September 2012

apa saran yaitu: Medikal Bedah Edisi 8 vol 3. Jakarta: EGC


1. Bagi Institusi Pendidikan Soetjiningsih. 2004 . Tumbuh Kembang Anak dan Remaja.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan Jakarta : Sagung Seto
khasanah ilmu pengetahuan keperawatan maternitas, Sugiyono. 2004. Statistik untuk Penelitian. Bandung:
dan juga diharapkan memberikan manfaat sebagai ba- Alphabeta.
han referensi atau bacaan bagi mahasiswa. Tamsuri, A. 2007. Konsep dan penatalaksanaan nyeri.
2. Bagi Peneliti selanjutnya Jakarta: EGC
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna seb- Poltekes Depkes Jakarta I. 2010. Kesehatan Remaja:
agai bahan informasi dan data dasar bagi peneliti selan- Problemadan Solusinya. Jakarta: Salemba Medika
jutnya tentang nyeri haid dengan melakukan penelitian Redaksi Kespro. http://www.kesrepro.info/ (Diperoleh
mengenai pengaruh penanganan non farmakologis lain- tanggal 5 Mei 2012)
nya seperti olahraga, berhenti merokok dan mengkon- Wiknjosastro, H. 2005. Ilmu Kebidanan. Edisi ke-3. Jakarta:
sumsi alkohol, pengaturan diet, massage kutenus, terapi Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
panas, distraksi, imajinasi terhadap kejadian nyeri haid
ataupun terhadap gangguan nyeri lain yang dialami
remaja putri ataupun dapat melakukan penelitian yang
sama tetapi dengan jumlah sampel yang lebih banyak
dan waktu penelitian yang lebih lama dari sampel dalam
penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Anurogo, D. 2011. Cara Mengatasi Nyeri Haid. Yogyakarta:
Ansi Offset
Alimul.H.A. 2007. Riset Keperawatan & Teknik Penulisan
Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika
Arikunto.S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik Edisi Revisi. Jakarta : Rineka Cipta
Bobak, Lowdermilk, Jensen. 2010. Buku Ajar Keperawatan
Maternitas. Jakarta: EGC.
Desmita. (2006). Psikologi Perkembangan. Bandung.
Remaja Rosdakarya
Eny, K. 2011. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita.
Jakarta: Salemba Medika.
Gabriel, J. F. 1996. Fisika Kedokteran. Cetakan VII. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran. EGC
Guyton AC, Hall JE. 2006. Textbook of medical physiology.
11th ed. Philadelphia: Elsevier.. p663-6.
Hurlock, Elzabeth. B. 1999. Psikologi Perkembangan.
Jakarta: Erlangga
Hidayat, A. 2007, Metodologi Penelitian Kesehatan.
Jakarta:Bineka Cipta.
Mansjoer. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga
Jilid I. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2009. Memahami Kesehatan
Rteproduksi Wanita. Jakarta: EGC
Manuaba, Chandranita. 2010. Buku Ajar Penuntun Kuliah
Ginekologi. Jakarta: TIM
Notoatmodjo, S. 2005. Metodelogi Penelitian Kesehatan
Edisi Revisi. Jakarta : Rineka Cipta
Potter, 2005. Fundamental Keperawatan Konsep, Proses
dan Praktik. Jakarta: EGC
Price, S.A. 2006. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Pros-
es Penyakit Edisi 6 vol 2. Jakarta: EGC
Santrock, John W. Adolescence. Perkembangan Remaja.
Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga, 2003
Sarwono, Sarlito W. 2011. Psikologi Remaja. Edisi Revisi.
Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
Smeltzer, S.C & Bare, B.G. 2002. Buku Ajar Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai