Rab Baebunta Lelang
Rab Baebunta Lelang
I. PEKERJAAN PENDAHULUAN Rp -
II. PEKERJAAN TALUD BRONJONG Rp -
REAL COST Rp -
DIBULATKAN Rp -
TERBILANG : RUPIAH
Masamba, 2017
Diperiksa Oleh : Dibuat Oleh :
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Konsultan Perencana
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang CV. PINTARA CONSULTAN
Kabupaten Luwu Utara
Disetujui : Diketahui :
Kabid. Pengairan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Luwu Utara
Kabupaten Luwu Utara
Total Harga I = Rp -
II. PEKERJAAN TALUD BRONJONG
1 Pek. Galian Tanah T.06.a M3 13.250 Rp - Rp -
2 Pek. Urungan Kembali T.14.a M3 6.625 Rp - Rp -
3 Pek. Bronjong P.06.5b M3 291.500 Rp - Rp -
TOTAL HARGA II = Rp -
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN BIDANG SUMBER DAYA AIR
STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI 2013)
1 2 3 4 5 6
A. Tenaga
1 Pekerja Oh 0.5630 Rp - Rp -
2 Mandor Oh 0.0563 Rp - Rp -
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp -
B. Bahan
1 2 3 4 5 6
A. Tenaga
1 Pekerja Oh 0.6750 Rp - Rp -
2 Mandor Oh 0.0675 Rp - Rp -
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp -
B. Bahan
1 2 3 4 5 6
A. Tenaga
1 Pekerja Oh 0.3300 Rp - Rp -
2 Mandor Oh 0.0330 Rp - Rp -
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp -
B. Bahan
1 2 3 4 5 6
A. Tenaga
1 Pekerja penganyam Oh 2.260 Rp - Rp -
2 Tukang Penganyam Oh 0.753 Rp - Rp -
3 Pekerja pengisi batu Oh 0.700 Rp - Rp -
4 Mandor Oh 0.293 Rp - Rp -
Jumlah Harga Tenaga Kerja Rp -
B. Bahan
1 Batu Kali / Batu Belah M3 1.400 0.00 Rp -
2 Kawat Bronjong dia.3,0 mm Kg 15.096 0.00 Rp -
Jumlah Harga Bahan Rp -
C. Peralatan
A.HARGA BAHAN
B.UPAH KERJA
III. PEKERJAAN TALUD BRONJONG 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0
KEMAJUAN MINGGUAN/BULANAN % 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
KOMULATIF KEMAJUAN % 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Dibuat Oleh :
Konsultan Perencana
CV. PINTARA CONSULTAN
MUARIF, ST
Team Leader
BACK UP DATA
P
TALUD PASANGAN BATU 0
TALUD BRONJONG
TOTAL PANJANG -
JUMLAH 0.00
GAMBAR DESAIN
Pekerjaan :
KONSULTAN PERENCANA
PROPINSI
Rante
SULAWESI TENGAH
Terebale
Dadeko
Rampi
ONONDOA
KECAMATAN Leboni
Dopi
RAMPI
Limbu Kabusangan
KECAMATAN
To'Kunyi
SEKO
Takkalua
Leo
Padang Batua
Waesambi
SaluSeba
Busuh
Masapi
Salulendong
Tana Makaleang
Padang Raya
Balamba
Bua Kayu KECAMATAN KABUPATEN
Se'pon MASAMBA
Kampung baru Picara LUWU TIMUR
Tirobali
KABUPATEN Balebo Karawa
KECAMATAN
Malimongan Paledu MAPPEDECENG
KECAMATAN
LUWU UTARA
Mabusa LIMBONG KECAMATAN
SUKAMAJU KECAMATAN
Baliase BONE-BONE
MASAMBA
Kappuna Uraso
Kaluku
Radda MAPPEDECENG
Rindingallo
KANANDEDE Lebannu Lampuawa BONE-BONE
Marampa BAEBUNTA
Pengkendekan SUKAMAJU
SABBANG
Bungadidi
Patila
Tandung Sukadamai Sidomukti
Salulemo
Sudiarjo Sidobinangun
KECAMATAN Tarue
KECAMATAN Cendana Puti Sukaraya Sidomakmur
SABBANG
BAEBUNTA Mulyorejo Rampoang
Tamuku
Buangin Lara
Lumpira Batang Tongka
KABUPATEN Tallese Pongko
Dadeko To'Lada
Talabang Subur
TANAH TORAJA Pompaniki Maruga Passoreang
Tanah Gonggong
Baku-Baku
Saluampak
KECAMATAN Kambisa Makitta
Belawa
MALANGKE BARAT
Jentak
KECAMATAN PULAU SULAWESI
PETA K ABUPATEN MALANGKE
Pattimang
Takkalapi Lettekan MALANGKE
PEMERINTAH Katonantanah
KABUPATEN LUWU UTARA KABUPATEN Canning Pangkajoang
AMASSANGAN Cappasolo
DINAS PEKERJAAN UMUM Tokke
Pombakka
LEGENDA LUWU
Ujung Tanah
MAKASSAR
KOTA PALOPO
Sungai Baebunta
Lokasi Rencana
PROTEKSI BRONJONG SUNGAI BAEBUNTA
Ke Masamba
Ke Palopo
Lokasi Pekerjaan Jembatan Baebunta
235'41.65" S
12015'31.05" E
Ruas 2
Ke Kariango
Ruas 1
Ruas 2
Al u
rS
u ng
ai
Ba
eb
unt
a
0+000
0+050
0+056
Akhir Kegiatan
0+116
0+100
0+056
Alur Sungai Bae
bunta
unta
Alur Sungai Baeb
P0
P1 P2
P4
P2a P3
PENAMPANG MEMANJANG
RUMAH PENDUDUK
Tebing Tebing
AREA PERSAWAHAN Renc. Proteksi Bronjong Renc. Proteksi Bronjong
AREA PERKEBUNAN
V 0 2 4 8m
S . V . 1 : 200
Dasar Tanah Exsisting Dasar Tanah Exsisting
0 50 100 200 m
H
S . H . 1 : 500
STATION ( STA )
0+050
0+056
0+056
0+100
0+116
0+000
JARAK PATOK 50,00 6,00 44,00 16,00
ELEVASI TEBING
Direncana
No. Register :
56.0 Meter
150 300 A
300 300
5600
60.0 Meter
150 300 A
300 300
6000
Direncana
No. Register :
200
200
P.0 STA : 0+000 Skala 1 : 100 P.1 STA : 0+056 Skala 1 : 100
300
300
Engsel Engsel
P.2 STA : 0+056 Skala 1 : 100 P.3 STA : 0+116 Skala 1 : 100
Direncana
No. Register :
Bronjong rencana
Design Gabions
Tanah Asli
50
100 50 50 50
50
50
50
300
50
50
200
50
50
50
50 Engsel
Det. Potongan A : A
Skala 1 : 50
50 25
Direncana
No. Register :
100
50
50
0
10
0
30
100
50
50
100 50
300
Anyaman Bronjong 0
30
15 15
10
0
50
0
30
50
50
50
0
30
3 Kali lilitan
15
Kawat licin 3mm
0
5
30
15
En DETAIL Susunan Bronjong (Ruas 2)
gs
el Skala 1 : 100
Pro 25 50 100
tek
si
0
30
0
30
50
0 DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
30 Kabupaten : Luwu Utara
Sekretariat : Jln. Simpurusiang No. 27 Telp. 0473-21013 Masamba
50
PEMBUATAN BRONJONG SUNGAI BAEBUNTA PEMBANGUNAN/
50
KECAMATAN BAEBUNTA TURAP/TALUD/BRONJONG
50
0 DETAIL Susunan Bronjong (Ruas 1)
30
Skala 1 : 100 Direncana
25 50 100 No. Register :
0
30 Tanggal No. Kontrak
Kabid Pengairan Ibnu Suteki, ST
Pasal 1
Penjelasan Umum
1
ASBR : (Water and Power Resources Service, United States
Departement of the Interior (Formerly United States
Bureau of Reclamation).
AWS : American Welding Society
ASTM : American Society for Testing and Materials
AISA : American Iron and Steel Institute
ACI : American Conrete Institute
JCEA : Japan Civil Engineer Association
AASHTO : American Association of State Highways and Transportaion
Officials
JIS : Japanese Industrian Standard
g. Risalah Berita Acara Penjelasan Pekerjaan
1.3. Pekerjaan Pendahuluan
a. Dalam waktu 14 hari setelah menerima surat perintah, kontraktor harus
mengirimkan Rencana Pelaksanaan Kerja, Metode Pelaksanaan dan Laporan
Kegiatan secara rinci yang sesuai rencana kerja global yang telah diajukan
dalam pelelangan. Rincian tersebut harus mencantumkan Program
Pelaksanaan:
Mobilisasi/Demobilisasi
Survey dan Testing Lapangan
Daftar Bahan dan Peralatan Khusus
Kemungkinan Kelambatan Pekerjaan
b. Rencana pelaksanaan kerja disusun dalam bentuk bagan (Bar Chart dan/atau
S-Curve).
c. Mobilisasi/demobilisasi tenaga kerja dan peralatan serta pengadaan bahan
material.
d. Pelaksana lapangan yang cakap/terampil sesuai bidang disiplin ilmunya.
e. direksi keet, dengan ketentuan sebagai berikut :
Ukuran bangunan 3 x 4 m untuk Direksi Keet
f. Papan Nama Proyek
g. Dokumen kontrak
2
Konsep dokumen kontrak disiapkan oleh Pemilik Pekerjaan namun
penggandaannya oleh kontraktor.
Jumlah dokumen kontrak sebanyak yang telah ditetapkan pada syarat-
syarat administrasi, kontraktor harus menyiapkan maksimum 5 (lima) set
untuk pelaksanaan di lapangan. Jumlah tersebut sudah termasuk yang
harus disiapkan oleh kontraktor untuk Direksi Pekerjaan dan Engineer
Konsultan yang ditunjuk.
h. Gambar-gambar kerja yang selalu siap di lapangan
i. Laporan
1.4. Laporan
Kontraktor harus membuat laporan kegiatan pekerjaan dengan menggunakan
format yang telah disetujui oleh Direksi.
a. Buku harian yang mencatat semua petunjuk-petunjuk, keputusan-keputusan
dan detail-detail penting dari unsur teknik.
b. Laporan harian, berisi hal-hal berikut :
Kondisi musim/cuaca
Jumlah staf dan pekerja yang bekerja
Jumlah dan jenis material dan peralatan di lapangan
Laporan kemajuan pekerjaan, termasuk lokasi serta perhitungan volume
setiap hari.
Kejadian yang menghambat pekerjaan.
Kejadian atau kondisi yang mengakibatkan keterlambatan kemajuan
(progres) pekerjaan.
Semua informasi yang berkaitan dengan pekerjaan.
e. Laporan Mingguan
Setiap akhir minggu dibuat laporan dengan format yang telah disetujui
dan membuat program rencana kerja minggu berikutnya.
Setiap satu minggu sekali diadakan rapat antara personil inti dari
kontraktor dengan Direksi lapangan untuk membahas kelancaran
pekerjaan.
3
d. Laporan Bulanan
Setiap tanggal 25 bulan berjalan, Kontraktor harus sudah membuat
laporan dengan menggunakan format yang telah disetujui. Laporan
tersebut meliputi laporan fisik dan laporan keuangan.
Laporan berisi (tidak mutlak dibatasi) hal-hal sebagai berikut :
Secara rinci uraian pekerjaan yang dilaksanakan pada periode bulan
tersebut.
Ringkasan komulatif kemajuan fisik dan progres keuangan untuk setiap
kegiatan utama.
Prosentase hasil kera terhadap seluruh pekerjaan yang tercantum
dalam kontrak.
Penjelasan penyebab keterlambatan pelaksanaan dan usulan
pemecahan untuk mengejar ketinggalan dan kehilangan waktu.
Rencana kerja bulan berikutnya.
Daftar peralatan mesin-mesin konstruksi dan bahan/material yang
digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan termasuk mesin-mesin yang
baru didatangkan maupun yang dikeluarkan dari lokasi lapangan
pekerjaan termasuk periode mesin-mesin dan peralatan tidak
digunakan.
Jumlah total volume dari jenis pekerjaan yang tercantum dalam daftar
volume (Bill of Quantity).
Kondisi cuaca secara umum, termasuk pencatatan periode serta
intensitas hujan setiap hari.
Daftar kecelakaan :
Masuk rumah sakit atau meninggal bila ada.
Kerusakan pekerjaan
Kerusakan hunian, material dan peralatan.
Schedule progres kemajuan yang menunjukkan tanggal penerimaan
dan jumlah dan tagihan yang dikirim tetapi belum dibayar.
Perkiraan jumlah pembayaran dari pemilik untuk bulan periode
berikutnya.
Foto-foto pelaksanaan pekerjaan pada bulan tersebut.
4
e. Foto-foto Pelaksanaan Pekerjaan
Kontraktor harus membuat foto yang menggambarkan kemajuan
pelaksanaan pekerjaan, foto harus menunjukkan keadaan sebelum
dimulai pelaksanaan, sedang dalam pelaksanaan dan setelah selesai
pelaksanaan. Pengambilan fot harus dalam satu titk dan arah yang sama.
Tiga lembar cetak foto untuk setiap pemotretan harus diserahkan kepada
Direksi dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari.
Ukuran foto 3R
Setiap foto harus dilampirkan sebagai berikut :
Penjelasan ringkas, termasuk lokasi dan kode nomor
Nomor foto dan tanggal pengambilan
Nama kontraktor
Nama proyek
Negatif film harus diserahkan juga kepada Direksi dengan diberi label dan
mudah disimpan.
1.5. Gambar-Gambar Pelaksanaan
Kontraktor harus mengadakan pemeriksaan yang cermat terutama ukuran-
ukurannya maupun dimensi dari segi yang tertera di dalam gambar rencana
tersebut. Bila ada yang tidak sesuai atau kurang jelas harus dikonfirmasikan
kepada Direksi. Semua yang meragukan harus dimintakan penegasan dari
Direksi dalam bentuk tertulis.
a. Format Gambar
Bahasa
Semua gambar dan data perhitungan pendukungnya yang harus
disiapkan oleh kontraktor menggunakan bahasa Indonesia, bila ada
gambar yang berbahasa asing diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Satuan
Semua satuan menggunakan sistem metrik.
Ukuran
Semua gambar menggunakan ukuran standard, JIS, ukuran A3 , kecuali
ada perintah lain atau persetujuan dari Direksi.
5
Judul
Konsep tentang judul maupun format semua gambar yang disiapkan oleh
kontraktor, ditunjukkan terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan
Direksi.
Penomoran
Referensi penomoran gambar menggunakan sistem penomoran gambar
teknik. Urutan penomoran akan ditetapkan oleh Direksi. Bila kontraktor
bermaksud memberikan referensi penomoran untuk kepentingan sendiri
bisa menambahkan kolom pada kolom-kolom judul.
Indeks Gambar
Tiap-tiap gambar yang dihasilkan diberikan indeks. Lembaran-lembaran
indeks gambar harus diserahkan kepada direksi.
b. Gambar di lapangan
Semua lembaran gambar yang paling akhir mendapatkan persetujuan revisi
oleh direksi segera dikirim ke kantor lapangan kontraktor.
Gambar-gambar tersebut harus selalu ada di lapangan dan sewaktu-waktu
selalu dapat dipergunakan untuk pemeriksaan oleh Direksi.
Gambar pelaksanaan (Construction Drawing)
Semua gambar untuk dilaksanakan (construction drawing) diberikan oleh
Pemilik yang disiapkan oleh Konsultan.
Dalam gambar ini jelas menunjukkan tata letaknya, dimensinya, jenis
konstruksinya dan seterusnya seperti yang disebutkan dalam spesifikasi
atau petunjuk direksi.
Gambar Kerja (Working Drawing)
Kontraktor harus membuat gambar kerja (working drawing) dan
gambar tersebut mengacu pada gambar untuk dilaksanakan
(construction drawing) yang diberikan oleh pemilik pekerjaan.
Gambar kerja harus detail dan dicantumkan jumlah material yang
digunakan (bar bending schedule, list of material, dll), juga
mempertimbangkan kemudahan pemeriksaan/inspeksi dari prosedur
kerja maupun metode pelaksanaan yang akan dikerjakan di lapangan
oleh Kontraktor.
6
Gambar kerja diajukan kepada Direksi sebanyak 3 (tiga) rangkap
untuk dilakukan pemeriksaan sampai mendapatkan persetujuan. Bila
ada perubahan dalam gambar kerja, maka harus dalam bentuk tertulis
yang ditandatangani oleh Direksi dan gambar perubahan ini
merupakan bagian daripada Gambar Kerja.
Dari gambar kerja yang telah disetujui, ternyata setelah
memperhatikan kondisi pondasi, hasil galian maupun hasil test
laboratorium, konstruksi yang dikehendaki lain dan perlu perubahan
gambar kerja, maka perubahan tersebut harus dalam bentuk tertulis
dari Direksi pekerjaan. Semua biaya gambar kerja berikut perubahan-
perubahannya menjadi beban kontraktor.
Gambar kerja dalam beberapa item pekerjaan juga digunakan sebagai
dasar acuan pengajuan Tagihan Pembayaran (Monthly Payment)
Kontraktor.
Gambar Fasilitas/Bangunan Sementara
Dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sebelum dimulai pekerjaan dari
tiap seksi pekerjaan, kontraktor harus sudah mengirimkan gambar-
gambar fasilitas/bangunan sementara yang akan dipergunakan di daerah
areal proyek seperti gambar gudang, rencana kantor, tempat
penyimpanan peralatan mesin, asrama pekerja dan bangunan, bangunan
lainnya yang diusulkan oleh kontraktor. Gambar-gambar harus
mendapatkan persetujuan dari Direksi.
Bila ternyata dalam pelaksanaan ada perubahan, kontraktor juga harus
mendapatkan persetujuan dari Direksi perihal perubahan tersebut baik
dari segi lokasi maupun konstruksinya.
Gambar Terlaksana (As Built Drawing)
1. Selama pelaksanaan konstruksi pekerjaan, kontraktor harus mengikuti
seksama dan mencocokkan dengan gambar kerja. Ketidakcocokan
dengan gambar kerka yang telah disetujui, supaya dicantumkan
perubahan-perubahannya dan konstruksi pekerjaan yang dikerjakan
sesuai dengan keadaan yang dikerjakan/dengan keadaan sebenarnya
untuk selanjutnya dibuat gambar terlaksana.
7
2. Penyesuaian gambar dengan pelaksana pekerjaan di lapangan akan
diadakan pemeriksaan oleh Direksi Teknik.
Bila dari hasil pemeriksaan ternyata ditemukan ketidak sesuaian maka
dalam jangka 14 (empat belas) hari, kontraktor harus telah
memperbaiki gambar tersebut, sehingga gambar terlaksana benar-
benar sesuai dengan yang dilaksanakan di lapangan.
Setelah mendapatkan persetujuan maka Kontraktor menggandakan di
samping untuk keperluannya sendiri, sebanyak 3 (tiga) set diserahka
kepada Direksi/Engineer.
3. Gambar terlaksana harus dibuat di atas, kertas A3 yang berkualitas
baik dari memudahkan dalam penggandaannya. Selanjutnya gambar
terlaksana yang telah selesai dan telah mendapatkan persetujuan dari
Direksi/Engineer diserahkan kepada pemilik pekerjaan oleh kontraktor.
4. Dalam jangka waktu 1 (satu) bulan setelah penandatanganan serah
terima pekerjaan 100%, kontraktor harus sudah menyerahkan gambar
terlaksana lengkap yang terdiri dari :
a. 3 (tiga) set gambar lengkap cetakan ukuran penuh (A3)
Gambar-Gambar Lain
Selain gambar-gambar yang disebutkan di atas, gambar-gambar lain yang
masih diperlukan dalam pelaksanaan seperti gambar metode
pelaksanaan, skema diagram ataupun grafik jadwal pelaksanaan
pekerjaan, harus diserahkan juga untuk mendapatkan persetujuan dari
Direksi/Engineer.
1.6. Jika ada perbedaan gambar dan syarat-syarat teknik, maka syarat-syarat teknik
yang harus diikuti. Jika ada perbedaan pada gambar dan atau ukuran-ukuran
maka gambar skala yang lebih besar yang diikuti, dan jika terdapat keragu-
raguan dari isi dokumen proyek, maka kontrakor harus mendiskusikan atau
minta penjelasan pada direksi teknik, dan dalam terjadi pertentangan isi antara
dokumen-dokumen yang ada maka yang menentukan adalah tingkat kekuatan
dari dokumen yang dimaksud sebagaimana telah ditetapkan dalam salah satu
bagian dari dokumen proyek.
8
1.7. Survey dan Pengukuran Kembali
a. Paling lambat 14 hari setelah penandatanganan kontrak, kontraktor
diwajibkan untuk melaksanakan survey lapangan yang lengkap terhadap
kondisi fisik dan struktur jalan lama. Kemudian harus mengajukan atau
menyerahkan laporan lengkap dan detail dari hasil survey ini kepada direksi
teknik. Laporan itu berupa rencana kerja secara tertulis, menjelaskan secara
terperinci urutan-urutan dan cara pelaksanaan pekerjaan, termasuk hal-hal
khusus bila perlu, misalnya cuaca/curah hujan dan sebagainya.
b. Titik referensi atau Bench Mark (BM), telah ditetapkan oleh Pemilik di
lapangan seperti dapat diperiksa di dalam gambar.
Pengecekan BM sebelum digunakan sebagai pedoman kordinat dan elevasi
harus diadakan pengecekan dan verifikasi tentang akurasinya.
Kontraktor harus membuat titik referensi/BM sementara untuk kepentingan
kontraktor sendiri dalam melaksanakan pekerjaan, tetapi setiap titik/BM
sementara harus mendapat persetujuan direksi lapangan.
c. Kontraktor harus menyampaikan secara Direksi, rencana pemasangan patok-
patok dalam waktu tidak kurang dari 48 jam, mendahului pelaksanaannya.
Pematolan dilakukan oleh kontraktor di bawah supervisi direksi dan bila
dianggap perlu direksi dapat melakukan perubahan-perubahan di lapangan
dan dalam hal ini akan disampaikan secara tertulis kepada kontraktor.
d. Kontraktor harus mempersiapkan alat-alat ukur yang diperlukan di lapangan
sehubungan dengan pekerjaan ini, termasuk yang diperlukan oleh direksi
untuk pengecekan.
1.8. Peralatan
Kontraktor harus mengajukan daftar peralatan yang akan digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan schedule pada rencana dan kontraktor
mempersiapkan peralatan lapangan sebelum pelaksanaan dimulai seperti tanda
pengaman lalu lintas, rol meter, mal ukuran kemiringan, papan nama proyek
dan foto keadaan.
1.9. Bahan Bangunan
a) Bahan Kawat
9
Bahan kawat yang digunakan berdiameter 3 mm dengan kondisi baru dan
galvanis serta bebas dari karat.
b) Bahan Batu
Batu-batu untuk bronjong berukuran tidak kurang dari 15 cm dan tidak lebih
dari 25 cm. Batu yang dipakai dipilih berbentuk bulat.
c) Perakitan Dan Pemasangan
Ukuran bronjong seperti ditunjukkan dalam gambar dengan anyaman bentuk
segi enam 100 x 120 (cm) beraturan yang dililit terdiri dari 3 (tiga) lilitan.
Bronjong kotak dan bersusun mempunyai batas pemisah bagian dalam
dengan bahan kawat dan bentuk anyaman sama.
Hubungan antara bronjong dibuat terikat erat dengan kawat pada ujung-
ujungnya sehingga menjadi satu kesatuan. Bronjong untuk penahan tanah
harus ditempatkan bagian yang bersinggungan dengan tanah.
d) Sumber Material
Kontraktor harus mencari sendiri sumber-sumber bahan sub base yang
memenuhi syarat dan mengajukan daftar kepada direksi mengenai sumber
(asal) subbase yang akan digunakan. Direksi bersama kontraktor mengambil
contoh material tersebut untuk keperluan pemeriksaan sebelum memberikan
persetujuannya, biaya-biaya untuk itu menjadi tanggungan kontraktor.
1.11. Pemeriksaan testing dan persetujuan
Kontraktor harus menyerahkan hasil pemeriksaan sebelum sumber bahan
tersebut dieksploitir. Segala biaya yang menyangkut pemeriksaan tersebut
menjadi tanggungan kontraktor. Material-material yang contohnya masih dalam
tahap pemeriksaan, atau sifat-sifatnya meragukan belum diperkenakan untuk
dibawah ke job site, dan bila material yang telah ada di job site ternyata tidak
memenuhi syarat yang ditetapkan, direksi berhak untuk menolaknya dan
kontraktor harus segera menyingkirkannya atas biaya sendiri.
1.12. Penyimpanan Material
1) Harus disimpan sedemikian rupa sehingga tidak mengalami perubahan
komposisi (segregasi) dan sedapat mungkin ditumpuk di tempat yang
ditunjuk/ disetujui direksi. Segala biaya yang dikeluarkan termasuk ganti
10
rugi bila penyimpanan tersebut berada di luar batas penguasaan jalan,
menjadi tanggungan kontraktor.
2) Penempatan material harus diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu
lalu lintas dan tidak mengurangi mutu material dalam pelaksanaan
pekerjaan.
3) Jenis bahan material yang akan dimasukkan ke dalam lokasi harus
mendapatkan persetujuan terlebih dahulu oleh pengawas lapangan dengan
memberikan contoh bahan.
4) Bahan material yang ditolak harus dikeluarkan dari lokasi proyek atas
tanggungan/biaya pemborong sendiri selambat-lambatnya 2 x 24 jam sejak
waktu ditolak bahan material tersebut.
1.13. Persyaratan Material
Semua material harus bersih dan kotoran-kotoran, bahan-bahan organik dan
bahan-bahan lain yang tidak dikehendaki. Material yang dipakai sebagai bahan
pasangan adalah Batu gnung/Batukali yang penggunaannya masing-masing
dijelaskan dalam petunjuk teknis dan diupayakan bahan yang berada di sekitar
lokasi.
1.14. Biaya-Biaya
Kontraktor menanggung segala biaya ganti rugi/kompensasi biaya-biaya
retribusi dan sebagainya yang sehubungan dengan pengambilan/
penandatanganan material-material tersebut, namun tidak ada mata
pembiayaan khusus untuk hal ini sehingga kesemuanya telah harus
diperhitungkan dalam harga satuan material tersebut.
11
Pasal 2
Penjelasan Khusus
A. Lingkup Pekerjaan
PEMBUATAN BRONJONG SUNGAI BAEBUNTA DESA BAEBUNTA KEC.
BAEBUNTA
B. Umum
1. Mobilisasi
Kegiatan mobilisasi adalah tergantung pada jenis dan volume pekerjaan yang
harus dilaksanakan. Cakupan Kegiatan Mobilisasi adalah sebagai berikut :
Peralatan
Mobilisasi peralatan sesuai dengan daftar peralatan yang tercantum dalam
penawaran, dari suatu lokasi asal ke tempat pekerjaan dimana peralatan
tersebut akan digunakan dalam kontrak ini.
Fasilitas Kontraktor
Kontraktor harus menyediakan Direksi Keet Untuk Pengelolaan dan
pengawasan Proyek. direksi Keet Harus ditempatkan sesuai dengan lokasi
umum dan denah lapangan yang telah disetujui oleh Direksi dan
penempatannya harus diusahakan sedekat mungkin dengan daerah kerja.
Material Dan ukuran bangunan tersebut telah dijelaskan pada pasal 1
Penjelasan Umum.
Demobilisasi
Kegiatan Demobilisasi meliputi Pembongkaran tempat kerja oleh kontraktor
pada saat akhir kontrak, termasuk pemindahan semua peralatan, instalasi,
dan perlengkapan lainnya dari lokasi pekerjaan dan pengembalian kondisi
tempat kerja menjadi kondisi seperti semula.
2. Pemeliharaan lalu lintas
Kegiatan pemeliharaan lalu lintas untuk menjamin bahwa selama pelaksanaan
pekerjaan semua jalan lama tetap terbuka untuk lalu lintas dan dijaga dalam
kondisi aman dan dapat digunakan.
3. Rekayasa lapangan
Kegiatan rekayasa lapangan untuk mencari kesesuaian antara rancangan asli
yang ditunjukkan dalam gambar dengan segala kebutuhan aktual lapangan.
12
C. Pekerjaan Galian
1. Uraian
Pekerjaan harus mencakup penggalian, penanganan, pembuangan, atau
penumpukan tanah atau batu atau bahan lain dari jalan atau sekitarnya yang
diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan dalam kontrak ini. Galian struktur
mencakup galian pada segala jenis tanah dalam batas pekerjaan yang disebut
atau ditunjukkan dalam gambar untuk struktur. Setiap galian yang
didefinisikan sebagai galian biasa atau galian batu tidak dapat dimasukkan
dalam galian struktur. Pemanfaatan kembali bahan galian harus mendapat
persetujuan terlebih dahulu Oleh Direksi pekerjaan.
2. Prosedur Penggalian
Penggalian harus dilaksanakan menurut kelandaian, garis, dan elevasi yang
ditentukan dalam gambar atau ditunjukkan oleh Direksi Pekerjaan dan harus
mencakup pembuangan semua bahan dalam bentuk apapun yang dijumpai,
termasuk tanah, batu, batu bata, beton, pasangan batu dan bahan perkerasan
lama, yang tidak digunakan untuk pekerjaan permanen. Pekerjaan galian
harus dilaksanakan dengan gangguan seminimal mungkin terhadap bahan di
bawah atau di luar batas galian. Galian untuk saluran harus cukup ukurannya
sehingga memungkinkan pemasangan dengan benar, pengawasan, dan
pemadatan penimbunan kembali di bawah dan di sekeliling pekerjaan.
Kontraktor harus bertanggungjawab terhadap seluruh pengaturan dan biaya
biaya yang diperlukan untuk pembuangan bahan galian yang tidak terpakai ,
juga termasuk pengangkutan hasil galian ke tempat pembuangan akhir dan
perolehan ijin dari pemilik atau penyewa tanah dimana pembuangan akhir
tersebut akan dilakukan. Bahan galian yang mengandung tanah yang sangat
organik, tanah gambut, sejumlah besar akar atau bahan tetumbuhan lainnya
dan tanah kompresif yang menyulitkan pemadatan bahan di atasnya atau
yang dapat mengakibatkan kegagalan atau penurunan yang tidak
dikehendaki, harus diklasifikasikan sebagai bahan yang tidak memenuhi syarat
untuk digunakan sebagai timbunan. Permukaan galian tanah yang telah
selesai dan terbuka terhadap aliran air permukaan harus cukup rata dan harus
13
memiliki cukup kemiringan untuk menjamin pengaliran air yang bebas dari
permukaan itu tanpa terjadi genangan.
D. Pekerjaan Bronjong
1. Uraian
Kawat bronjong haruslah baja berlapis seng yang memenuhi SNI 03-0090-
1999/ASHTO M 279 dan ASTM A239. Lapisan galvanisasi minimun haruslah
0,26 kg/m2.
Karakteristik kawat bronjong adalah :
Tulangan Tepi,diameter : 4,0 mm
Jaringan,diameter : 3,0 mm
Pengikat,diameter : 2,0 mm
Perpanjangan diameter : 10% (minimun)
14
Batu harus dimasukkan satu demi satu sehingga diperoleh kepadatan
maksimun dan rongga seminimal mungkin.Bilamana tiap bronjong telah diisi
setengah dari tingginya,dua kawat pengaku horisontal dari muka ke belakang
harus dipasang.Keranjang selanjutnya diisi sedikit berlebihan agar terjadi
penurunan(settlement). Sisi luar batu yang berhadapan dengan kawat harus
mempunyai permukaaan yang rata dan bertumpu pada anyaman.
Setelah pengisian, tepi dari tutup harus dibentangkan dengan batang penarik
atau ulir penarik pada permukaan atasnya dan diikat. Bilamana keranjang
dipasang satu di atas yang lainya, sambungan vertikal harus dibuat berselang
seling.
Pasal 3
Pekerjaan Pembersihan, Selesai dan Tambahan
A. Pekerjaan Pembersihan
1. Pembersihan Selama Pelaksanaan
a. Pihak kontraktor harus melaksanakan pembersihan rutin lokasi daerah dari
tumpukan-tumpukan bahan sisa, sampah dan kotoran lainnya.
b. Menjamin bahwa terbebas dari kotoran.
c. Menjaga kebersihan secara teratur, rambu-rambu lalu lintas dan sejenisnya.
d. Siapkan di daerah kerja tempat-tempat sampah untuk pengumpulan bahan-
bahan sisa, kotoran dan sampah sebelum dibuang.
2. Pembersihan Akhir
a. Semua sisa bahan, setelah pekerjaan selesai harus diangkut keluar lokasi.
b. Setelah pekerjaan dinyatakan selesai maka semua bangunan baru yang kotor
harus dicuci dan dibersihkan.
c. Semua macam pekerjaan telah diselesaikan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
B. Pekerjaan Selesai
Pekerjaan dianggap selesai jika :
a. Pembersihan daerah Pekerjaan telah selesai dikerjakan
b. Pekerjaan telah diperiksa secara bersama oleh direksi pekerjaan sesuai
ketentuan yang berlaku.
C. Pekerjaan Tambahan
15
a. Selain rencana kerja syarat-syarat ini maka semua ketentuan administrasi,
pemeriksaan bahan, mutu serta ketentuan lain dari pemeriksaan yang
menyangkut pelaksanaan bahan mutu pekerjaan ini termasuk pula sebagai
syarat-syarat yang harus dipenuhi dan ditaati.
b. Semua akibat yang timbul dari pelaksanaan pekerjaan yang keliru/kelalaian
kontraktor adalah menjadi tanggung jawab kontraktor.
c. Biaya pemeliharaan dan sejenisnya sampai bangunan diserahkan untuk kedua
kalinya menjadi tanggungan rekanan.
Pasal 4
Penutup
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) ini, akan
diatur dalam Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan (Kontrak).
2. Semua batasan (definisi) dan ketentuan-ketentuan dalam RKS ini berlaku pula
untuk kontrak.
3. RKS ini merupakan dokumen lelang yang tidak terpisahkan dengan Surat
Perjanjian Pekerjaan (Kontrak).
16