Anda di halaman 1dari 9

REKASAYA BIOPROSES

PEMBUATAN MINYAK KELAPA MURNI (VCO)

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 2

1. MELYA YOLANDA

2. M.ADITYA REGISYAH

3. M.HIDAYAT HAIKAR

4. NONI NOVIANTI

5. NORSYAM HAMDANI

6. SISKA TRI JUIARTI

KELAS 1KD
FAKULTAS TEKNIK KIMIA JURUSAN (DIII) TEKNIK KIMIA
MATA KULIAH : REKAYASA BIOPROSES
DOSEN: Ir.Hj SOFIAH M.T

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Palembang, 20 Oktober 2015

Penyusun

ii
Daftar Isi
Cover ............................................................................................................. i

Kata Pengantar .............................................................................................. ii

Daftar Isi........................................................................................................ iii

Bab 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2 Tujuan ..................................................................................................... 1

1.3 Manfaat ................................................................................................... 1

Bab 2 Pembahasan

2.1 Dasar Teori .............................................................................................. 2

2.2 Alat dan Bahan ........................................................................................ 3

2.3 Cara kerja ................................................................................................ 3

2.4 Proses Pembuatan ................................................................................... 4

Bab 3 Penutup

3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 6

3.2 Kritik dan Saran ...................................................................................... 6

Daftar Pustaka ............................................................................................... 6

iii
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakanng

Indonesia kaya tumbuhan kelapa. Sejak bertahun-tahun kelapa banyak dimanfaatkan


untuk berbagai keperluan. Ibu rumah tangga membuatnya menjadi santan untuk bahan memasak.

Saat ini, pemanfaatan kelapa lebih berkembang. Salah satunya dengan membuatnya
menjadi minyak kelapa (virgin coconut oil/VCO. Hingga kini minyak kelapa murni ramai
diperbincangkan karena khasiatnya bagi kesehatan. Para ahli pun mulai tertarik untuk meneliti
kandungan VCO dan kaitannya dengan kesehatan manusia.
Kelapa adalah satu jenis tumbuhan dari suku aren-arenan atau Arecaceaedan adalah
anggota tunggal dalam marga Cocos. Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh
manusia sehingga dianggap sebagai tumbuhan serba guna, khususnya bagi
masyarakat pesisir. Kelapa juga adalah sebutan untukbuah yang dihasilkan tumbuhan ini.
Minyak kelapa murni (Inggris: virgin coconut oil) adalah minyak kelapayang dibuat
dari bahan baku kelapa segar, diproses dengan pemanasan terkendali atau tanpa pemanasan sama
sekali, tanpa bahan kimia dan RDB.
Penyulingan minyak kelapa seperti di atas berakibat kandungan senyawa-senyawa
esensial yang dibutuhkan tubuh tetap utuh. Minyak kelapa murni dengan kandungan utama asam
laurat ini memiliki sifat antibiotik, anti bakteri dan jamur.
Minyak kelapa murni, atau lebih dikenal dengan Virgin Coconut Oil (VCO), merupakan
merupakan modifikasi proses pembuatan minyak kelapa sehingga dihasilkan produk
dengan kadar air dan kadar asam lemak bebas yang rendah, berwarna bening, berbau harum,
serta mempunyai daya simpan yang cukup lama yaitu lebih dari 12 bulan.

1.2 Tujuan
1. Mengetahui bagaimana cara membuat minyak kelapa murni (VCO) melalui
fermentasi
2. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami cara mengelolah kelapa menjadi
minyak kelapa murni (VCO)

1.3 Manfaat
Minyak kelapa murni bermanfaat untuk menyembuhkan berbagai penyakit dan juga
dipakai untuk keperluan kosmetik.

1
Bab 2 Pembahasan

2.1 Dasar Teori

Menurut Setiadji (2004), minyak kelapa yang dianggap racun malah menjadi obat
antivirus termasuk virus HIV. Minyak tersebut mengandung 48% asam laurat, yaitu asam lemak
jenuh dengan rantai karbon sedang (MCFA, Medium Chain Fatty Acids) yang mudah diserap
oleh tubuh, sehingga dapat langsung masuk dalam metabolisme menghasilkan energi, dan tidak
menyebabkan timbunan jaringan lemak. Selain itu di dalam tubuh asam laurat akan diubah
menjadi monolaurat yang bersifat antimikrobia.

Pembuatan minyak kelapa secara tradisional yang biasa dilakukan adalah dengan cara
merebus santan terus menerus hingga didapatkan minyak kelapa. Minyak yang dihasilkan
bermutu kurang baik, jika di uji mutunya akan mempunyai angka peroksida dan asam lemak
bebas yang tinggi, dan juga warna minyak kuning kecoklatan sehingga minyak akan cepat
menjadi tengik dalam dua bulan. Dengan mengubah metode pembuatan minyak kelapa, minyak
kelapa yang biasa dibuat melalui proses pemanasan diubah menjadi pembuatan minyak kelapa
tanpa melalui pemanasan.

Pembuatan minyak kelapa yang dilakukan Setiadji (2004) adalah dengan memancing
minyak dalam santan dengan minyak kelapa. Teknologi ini memanfaatkan reaksi kimia
sederhana, dimana santan adalah campuran air dan minyak. Kedua senyawa ini bisa bersatu
karena adanya molekul protein yang mengelilingi molekul-molekul minyak. Dengan teknik
pemancingan, molekul minyak dalam santan ditarik oleh minyak umpan sampai akhirnya
bersatu. Tarikan itu membuat minyak terlepas dari air dan protein. Minyak yang dihasilkan
adalah minyak kelapa dengan kualitas tinggu yang disebut Virgin Coconut Oil (VCO).

VCO merupakan minyak kelapa murni yang terbuat dari daging kelapa segar yang diolah
dalam suhu rendah atau tanpa melalui pemanasan. Kandungan yang penting dalam minyak tetap
dapat dipertahankan, dan minyak mempunyai warna lebih jernih dan dapat tahan selama dua
tahun tanpa menjadi tengik (Anonimous, 2005).

Salah satu cara untuk meningkatkan rendemen minyak yang terekstrak dari krim santan
dapat dilakukan dengan menambahkan suatu enzim yang dapat memecah protein yang berperan
sebagai pengemulsi pada santan. Pemecahan emulsi santan dapat terjadi dengan adanya enzim
proteolitik. Enzim papain merupakan salah satu enzim proteolitik. Enzim ini dapat mengkatalisis
reaksi pemecahan protein dengan menghidrolisa ikatan peptidanya menjadi senyawa-senyawa
yang lebih sederhana (Muhidin, 2001).

Dibandingkan dengan minyak nabati lainnya misalnya seperti minyak sawit, minyak kedelai,
minyak jagung dan minyak bunga matahari, VCO memiliki beberapa keunggulan yaitu

2
kandungan asam laurat tinggi, komposisi asam lemak rantai mediumnya tinggi dan berat
molekulnya rendah. Asam laurat merupakan asam lemak jenuh rantai sedang atau dalam istilah
kesehatan lebih dikenal dengan medium chain fatty acid (MCFA).

Beberapa asam lemak rantai sedang yang terkandung didalam VCO yaitu asam kaprilat
(C8) sebanyak 5.0-10.0%, asam caprat (C10) sebanyak 4.5-8.0% dan asam laurat (C12)
sebanyak 43-53%. Asam laurat misalnya, didalam tubuh akan diubah menjadi monolaurin yaitu
sebuah senyawa monogliseride yang bersifat antivirus, antibakteri, antiprotozoa (Proyugo, 2006)

Selain asam laurat, VCO juga mengandung capric acid yang berantai sedang. Asam
inipun bermanfaat bagi kesehatan manusia yang didalam tubuh akan diubah menjadi
monocaprin. Monocaprin sangat bermanfaat mengatasi berbagai penyakit.

2.2 Alat dan Bahan

1. Bahan yang digunakan


Kelapa parut 1,5 kg
Air kelapa 500 ml
Ragi roti 2 gr
Air 900 ml
2. Alat yang digunakan
Saringan
Kain kasa
Gelas ukur
Gelas kimia
Corong pisah
Panic/Baskom

2.3 Aspek mutu dalam pembuatan VCO

1. Pembuatan santan
Dalam pembuatan santan pada pengelolahan minyak kelapa haruslah fresh,
perbandingan kelapa parut dengan airnya 3:1.

2. Ragi
Ragi yang digunakan untuk pembuatan roti dapat dijadikan ragi dalam proses
pembuatan VCO ini.

3. Bawang putih

3
Pembuatan VCO dengan bawang putih dapat melindungi dari serangan virus,
karena bawang putih ini mengandung enzim-enzim yang dapat memecah emulsi santan.

4. Jeruk nipis
Jeruk nipis memiliki manfaat yang paling banyak karena banyak mengandung
vitamin c yang tinggi, asam sitrat, minyak atsiri, dan kalsium.

2.4 Proses pembuatan

1. Metode basah

Kelapa dipilih yang tua, daging buah dipisahkan dari tempurung, diparut, diperas
dengan tangan atau alat sampai menjadi santan. Santan didiamkan, setelah didiamkan 2-3
hari ambil bagian kental di sebelah atas. Lapisan atas merupakan bagian yang kental,
lapisan kedua adalah minyak dan lapisan bawah adalah air. Bagian kental atau padat ini
kemudian digoreng dengan api kecil untuk menguapkan airnya. Setelah air menguap
habis penggorengan dihentikan. Bagian padat dipisahkan dengan disaring. Hasilnya
sangat bergantung pada fermentasi alamnya.

2. Metode fermentasi,

Pengolahan metode fermentasi hampir sama dengan pengolahan basah.


Perbedaannya hanya pada saat santan terbentuk, emulsi santan ini ditambahkan ragi. Bisa
ragi tape, ragi roti ataupun ragi tempe. Paling cepat dan mudah dengan ragi roti.
Fermentasi atau pemeraman cukup delapan jam sampai satu malam saja. Hasilnya relatif
lebih seragam dibanding yang pertama. Minyak virgin yang diperoleh lebih banyak
namun hasilnya tidak selalu maksimal. Kadang-kadang gagal, sehingga harus selalu
dipanaskan untuk memisahkan minyaknya.

3. Metode pancingan

Pembuatan santan sama dengan yang lain. Air santan dituangkan dalam bejana
transparan yang memiliki kran dibawahnya (misal galon air dibalik, pantatnya dilubangi
dan bagian tutup diberi kran). Setelah sekitar satu jam santan didiamkan, bagian kental
putih berada di atas dan air di bawah. Air kemudian dipisahkan dari bagian santan yang
kental, cukup dengan membuka kran. Bagian yang kental kemudian ditambahkan minyak
virgin dalam jumlah perbandingan dua bagian santan kental dan satu bagian minyak yang
sudah jadi. Keduanya dicampur dan diaduk menjadi emulsi sampai benar-benar merata
dan homogen, alatnya dengan menggunakan mixer roti. Campuran atau emulsi didiamkan
dalam wadah transparan sampai terpisah menjadi tiga atau empat bagian. Air paling
bawah, bagian padat putih di atasnya, minyak di atasnya lagi dan bagian kental padat
putih tipis berada paling atas. Jangan terburu-buru dalam memisahkan. Tunggu sampai
benar-benar semua butir-butir emulsi memecah dan memisah.

4
Biasanya sampai lima jam. Pertama buang air secara perlahan dengan membuka
kran. Selanjutnya tampung bagian padat dalam wadah sendiri dan terpisah dari lainnya.
Demikian juga tampung di wadah yang bersih minyak yang ada. Minyak inilah yang
disebut vico, tentunya setelah mengalami penyaringan dari partikel padat lainnya. Bagian
padat terakhir dikeluarkan dimasukkan dalam wadah yang sama dengan lapisan kedua.
Padatan berupa bubur putih sangat kental ini masih cukup banyak mengandung minyak.
Panaskan padatan ini dalam api kecil, maka diperoleh minyak kelapa dengan kualitas
yang sangat baik.

4. Metode kering

Setelah diparut sebenarnya kelapa bisa langsung digoreng dengan menggunakan


minyak pancingan. Hanya dengan menggunakan metode ini yang diperoleh adalah
minyak kelentik murni kualitas tinggi. Tidak diperoleh Vico sama sekali. Tetapi cara ini
membutuhkan penyaringan atau pemisahan minyak dari srundeng (bungkil) yang agak
rumit bagi orang awam. Yaitu dengan penyaringan sentrifugal. Srundeng atau bungkil
masih dapat dibuat makanan untuk manusia yang cukup sehat, tentu saja semua harus
bersih dan sehat.

5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan

1. Virgin Coconut Oil merupakan minyak yang berasal dari buah kelapa (Cocos nucifera L).
Banyaknya manfaat yang terkandung di dalam VCO karena tingginya kandungan asam lemak.
Asam lemak dalam VCO bersifat jenuh membuat tidak mudah teroksidasi dengan radikal bebas.

2. VCO mempunyai manfaat sebagai pengganti minyak goreng yang sehat, bermanfaat dalam
bidang kesehatan dan kecantikan.

3. VCO mempunyai kelebihan dibandingkan minyak kelapa komersil.

3.2 Kritik dan Saran

1. Bagi ibu rumah tangga VCO dapat digunakan sebagai minyak goreng yang aman bagi
kesehatan.

2. Bagi masyarakat VCO dapat digunakan sebagai lapangan usaha baru, dengan membuat dan
menjualnya kepasaran.

3. Manfaat VCO dalam bidang kesehatan dan kecantikan dapat menjadi alternatif untuk tidak
menggunakan bahan kimia yang tidak baik bagi kesehatan.

Daftar Pustaka

http://data-smaku.blogspot.co.id/2012/10/karya-tulis-peranan-virgin-coconut-oil.html

https://umiarsih.wordpress.com

Jobsheet Rekasaya Bioproses Pembuatan Minyak Kelapa Murni (VCO) secara Fermentasi
2015 Politeknik Negeri Sriwijaya.

Anda mungkin juga menyukai