Anda di halaman 1dari 18

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. NL DENGAN KETIDAKEFEKTIFAN


BERSIHAN JALAN NAPAS

DI RUANG ARJUNA RSUD SANJIWANI

TANGGAL 11 S/D 13 DESEMBER 2014

A. PENGKAJIAN
Pengkajian pada klien dilakukan tanggal 11 Desember 2014 pukul 14.00 WITA
di Ruang Arjuna RSUD Sanjiwani dengan metode observasi, wawancara,
pemeriksaan fisik dan dokumentasi (rekam medis).

1. PENGUMPULAN DATA
a. Identitas Klien
Klien Penanggung
Nama : Ni Putu Nila Made Adnyana
Umur : 10 tahun 47 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan Laki-laki
Status Perkawinan: Belum Menikah Menikah
Suku /Bangsa : Bali/Indonesia Bali/Indonesia
Agama : Hindu Hindu
Pendidikan : Sekolah dasar Perguruan Tinggi
Pekerjaan : Siswa PNS
Alamat : Singapadu, Gianyar Singapadu
Alamat Terdekat : - -
Nomor Telepon : - 08563879043
Nomor Register : 49-01-91
Tanggal MRS : 11 Desember 2014

b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama masuk rumah sakit
Klien mengeluh sesak napas
2) Keluhan utama saat pengkajian
Klien mengeluh masih merasakan sesak napas, pilek dan batuk
3) Riwayat penyakit sekarang
Klien mengeluh sesak disertai dengan batuk dan pilek sejak 3 hari yang
lalu. Klien mengatakan sesakya hilang ketika dalam posisi setengah
duduk. Keluarga klien memberikan anaknya komix kid untuk mengurangi

45
batuk dan pilek. Keluarga klien mengatakan serangan sesak anaknya ini
terjadi sejak 3 hari yang lalu dan semakin memburuk di hari ke-3.
Keluarga klien kemudian mengantar anaknya ke IGD RSUD Sanjiwani
Gianyar untuk diperiksa kesehatannya.
Setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium (DL), dua jam kemudian
klien disarankan untuk dirawat inap. Klien didiagnosa medis Asma
Bronkial. Kemudian dirawat di ruang Arjuna RSUD Sanjiwani Gianyar.
Dari hasil pemeriksaan didapatkan nilai tanda-tanda vital :
Nadi : 105x/menit, suhu : 37o.C, respirasi : 24x/menit, tekanan darah
100/80 mmHg.
Di IGD klien mendapat terapi :
IVFD DS Ns + amp aminophin 20 tpm
Nebulizer Combivent 3x1 ampul
Metal prednisolon 3x20 mg
Pemeriksaan laboratorium (terlampir)
4) Riwayat penyakit terdahulu
Keluarga klien mengatakan bahwa anaknya belum pernah mengalami
penyakit seperti ini yang diderita sekarang.
5) Riwayat penyakit keluarga
Ibu klien mengatakan keluarganya (bibi) ada yang mempunyai riwayat
penyakit seperti yang diderita klien.
6) Riwayat penyakit menular
Keluarga klien mengatakan anaknya tidak pernah menderita penyakit
menular seperti TBC.

c. Pola Kebiasaan
1) Bernapas
Sebelum pengkajian: Klien mengatakan tidak mengalami gangguan saat
menghembuskan napas.
Saat pengkajian: Klien mengatakan sesak saat menghembuskan napas,
batuk berdahak dan pilek.
Respirasi rate: 24x/menit, terdapat suara napas
tambahan yaitu wheezing dibagian bronkus paru

46
kanan dan kiri, memakai otot diafragma sebagai otot
bantu untuk bernapas.
2) Makan dan minum
Sebelum pengkajian :
Makan : Keluarga klien mengatakan ananknya
makan 3x sehari dengan menu nasi, sayur bayam, dan
daging ayam
Minum : Keluarga klien mengatakan anaknya
minum air putih sebanyak 6x/ hari (1200 cc).
Saat pengkajian :
Makan : Keluarga klien mengatakan anaknya makan
tidak nafsu makan. Klien makan 3x sehari dengan menu
bubur, klien hanya bisa menghabiskan porsi makanan
dari makanan yang disediakan.
Minum : Keluarga klien mengatakan ananknya minum
air putih 4x/ hari (600 cc).
3) Eliminasi
Sebelum pengkajian:
BAB : Keluarga klien mengatakan, anaknya
BAB teratur 1x sehari dengan kosistensi lembek,
warna kuning, dan baunya khas feses.
BAK : Keluarga klien mengatakan anaknya
BAK teratur 3-4x/hari (600 cc), warna kuning
jernih.
Saat pengkajian:
BAB : Keluarga klien mengatakan anaknya
BAB teratur 1x sehari dengan kosistensi lembek,
warna kuning, dan baunya khas feses.
BAK : Keluarga klien mengatakan ananknya
BAK teratur 3-4x/hari (600 cc), warna kuning
jernih.
4) Gerak dan aktivitas
Sebelum pengkajian: Klien mengatakan bisa melakukan kegiatan sehari-
hari tanpa bantuan orang lain.

47
Saat pengkajian: Klien mengatakan sering mengeluh letih. Klien dipsneu
setelah melakukan aktivitas ke toilet dan mandi. Klien
tampak lemah, lemah, merasa tidak nyaman setelah
beraktivitas. Beberapa aktivitas klien seperti makan
dibantu oleh orang tua.
5) Istirahat dan tidur
Sebelum pengkajian: Klien mengatakan biasa tidur 6-8 jam saat ia sehat.
Saat pengkajian: Klien mengatakan tidur 4-5 jam karena sedikit terganggu
oleh batuk, pilek dan sesak saat tidur terlentang sehingga
ia harus duduk untuk meringankan sesaknya.
Klien tampak letih, mengantuk dan ada kantung mata di
bawah mata klien.

6) Kebersihan diri
Sebelum pengkajian: Klien mengatakan mandi 2x sehari memakai sabun,
mencuci rambut 2x seminggu memakai sampo,
menyikat gigi 2x sehari memakai pasta gigi, menjaga
kebersihan kuku dengan memotong kuku 1 kali
seminggu dan mengganti pakaian 2x sehari.
Saat pengkajian : Klien mengatakan mandi 2x sehari memakai sabun,
mencuci rambut, sikat gigi 2x sehari, dan mengganti
pakaian 2x sehari.
Kondisi badan dan kuku klien bersih.
7) Pengaturan suhu tubuh
Sebelum pengkajian : Klien mengatakan badannya tidak panas.
Saat pengkajian : Klien mengatakan badannya tidak panas, suhu tubuh
klien normal 37o.c.
8) Rasa nyaman
Sebelum pengkajian : Klien mengatakan tidak mengeluh nyeri
Saat pengkajian : Klien mengatakan tidak mengeluh nyeri.
9) Rasa aman
Sebelum pengkajian : Klien mengatakan tidak cemas terhadap apa yang
terjadi atau dialami.

48
Saat pengkajian : Klien mengatakan tidak cemas saat serangan sesak
terjadi.
10) Data sosial
Sebelum pengkajian: Hubungan klien dengan keluarga baik, terlihat klien
harmonis dengan keluarga. Klien tinggal di daerah
yang dingin dan keluarga klien senang memelihara
anjing.
Saat pengkajian: Jenis keluarga klien merupakan keluarga inti yang terdiri
dari ayah, ibu, kakak serta klien sebagai adik. Pengambil
keputusan dalam keluarga yaitu ayah klien. Kemampuan
ekonomi keluarga klien menengah. Hubungan klien
dengan keluarga baik, terlihat klien ditunggui oleh
keluarganya serta hubungan klien dengan perawat baik
terlihat dari klien berpartisipasi aktif dalam
perawatannya.

11) Prestasi dan produktivitas


Sebelum pengkajian : Klien mengatakan belajar dengan baik di sekolah
dan dirumah.
Saat pengkajian : Ketika sakit klien mengatakan belum bisa belajar seperti
biasanya di sekolah. Klien sering tidak masuk sekolah
ketika sesaknya mengalami kekambuhan.
12) Rekreasi
Sebelum pengkajian : Klien mengatakan biasanya bermain dirumah
dengan teman- temannya.
Saat pengkajian : Klien mengatakan tidak bisa bermain dengan teman-
temannya seperti biasa karena masih dirawat di rumah
sakit.
13) Belajar
Sebelum pengkajian : Keluarga klien mengatakan belum mengerti tentang
penyakit anaknya.
Saat pengkajian : Keluarga klien mengatakan mengerti atau mengetahui
tentang penyakit anaknya.

49
14) Ibadah
Sebelum pengkajian: Klien mengatakan beragama Hindu dan sembahyang
1x sehari di pura atau sanggah dirumah.
Saat pengkajian : Klien mengatakan sembahyangnya dilakukan diatas
tempat tidur 1x sehari.

d. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
a) Kesadaran : CM ( compos mentis) GCS : E4 V5 M6
b) Bangun tubuh : sedang
c) Postur tubuh : tegak
d) Cara berjalan : lancar terkordinasi
e) Gerak motorik : normal
f) Keadaan kulit : kebersihan kulit klien cukup terjaga, tidak ada sianosis
atau kemerahan dan turgor kulit elastis
g) Gejala cardinal : TD : 100/80 mmHg
S : 370C
N : 105x/ menit
R : 24x/menit
h) Ukuran lain : BB : 33kg
TB : tidak terkaji
LL : tidak terkaji.
2) Kepala
Inspeksi dan palpasi:
a) Kulit kepala : bersih tidak ada ketombe maupun kutu
b) Rambut : tidak ada rontok, warna hitam
c) Nyeri tekan : tidak ada
d) Luka : tidak ada.
3) Mata
a) Inspeksi
Konjungtiva : merah muda
Sclera : putih
Kelopak mata : ada lingkar mata
Pupil : reflek pupil baik

50
Lapang pandang : normal
b) Palpasi
Nyeri tekan : tidak ada.
4) Hidung
a. Inspeksi
Bentuk: simetris
Penciuman: baik
Keadaan: bersih
Massa: tidak massa
Luka: tidak ada luka
Pernapasan Cuping Hidung : tidak ada pernapasan cuping hidung
b. Palpasi
Nyeri: tidak ada nyeri.
5) Telinga
a. Inspeksi
Keadaan : bersih, tidak ada secret
b. Palpasi
Nyeri : tidak ada nyeri
c. Pendengaran : baik.
6) Mulut
a. Inspeksi
Mukosa bibir : lembab
Gusi : tidak berdarah
Gigi : gigi lengkap
Lidah : bersih
Tongsil : normal
b. Palpasi
Nyeri : tidak ada nyeri tekan
Massa : tidak ada massa
7) Leher
a. Inspeksi
Keadaan : baik
Bentuk leher : simetris
b. Palpasi

51
Keadaan : tidak ada massa, tidak ada kelenjar limfe membesar, tidak
ada kelenjar parotis membesar, tidak ada pembengkakan kelenjar
tiroid.
8) Thorax
Paru - Paru
a. Inspeksi
Bentuk : simetris
Gerakan dada : gerakan dada terbatas dan klien menggunakan otot
bantu napas untuk bernapas
Payudara : simetris
Retraksi dada: tidak ada
b. Palpasi
Pengembangan dada : simetris
Vibrasi tactile premitus : simetris
c. Perkusi
Suara paru : sonor
d. Auskultasi
suara paru : wheezing di bagian bronkus
Jantung
a. Inspeksi
Icuscordis : ada denyutan
Lesi : tidak ada luka , memar dan jaringan parut
b. Palpasi
Icuscordis : teraba
c. Perkusi
Batas atas : ICS II midsternalis
Batas bawah :ICS V
Batas kiri : ICS V mid clavikula sinistra
Batas kanan : ICS IV mid sternalis dextra
d. Auskultasi
Suara jantung S1 & S2 tunggal reguler
9) Abdomen
a. Inspeksi
Pemeriksaan : tidak ada asites, tidak terdapat distensi abdomen

52
Luka : tidak ada
b. Auskultasi
Peristaltic usus : 8x/menit
c. Palpasi
Tidak ada nyeri tekan
d. Perkusi
Keadaan : timpani.
10) Genetalia
a. Inspeksi
Keadaan : tidak terkaji
b. Palpasi
Keadaan tidak terkaji
11) Anus
a. Inspeksi
Keadaan : tidak terkaji
b. Palpasi
Keadaan tidak terkaji
12) Ekstremitas
a. Atas
Inspeksi : tidak terdapat odema, tangan terpasang infuse ditangan
kanan 20 tpm, tidak ada sianosis kuku, CRT kurang dari 2 detik.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
b. Bawah
Inspeksi : pergerakan terorganisir, tidak ada odema, tidak ada sianosis
kuku, CRT kurang dari 2 detik.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
c. Kekuatan otot
455 555
555 555

53
e. Pemeriksaan Penunjang

HARI,
PEMERIKSAAN HASIL
No RUANG TANGGAL NILAI NORMAL
LABORATORIUM PEMERIKSAAN
JAM

1 Instansi Senin, 14 juli WBC 9,5 103/UL 4,0-10,0


laboratorium 2014
17.00 wita
Lymph # 3,0 103/UL 0,8-4,0
Mia # 0,7 103/UL 0,1-0,9
Gran # 5,8 103/UL 2,0-7,0
Lymph % 31,2 % 20,0-40,0
Mid % 8,1 % 3,0-9,0
Gran % 60,7% 50,0-70,0
RBC 5,01 103/UL 3,50-5,50
HGB 13,8 g/dl 11,0-16,0
HCT 41,1% 37,0-54,0
MCV 82,0 FL 82,0-95,0
MCH 27,5 pg 27,0-31,0
MCHC 33,6 g/dl 32,0-36,0
RDW-CV 14,4 % 11,5-14,5
RDW-SD 45,1 FL 35,0-56,0
PLT 228 103/UL 150-450
MPV 7,4 FL 7,0-11,0
PDW 15,4 9,0-17,0
PCT 0,169% 0,108-0,282

54
2. DATA FOKUS
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF
- Klien mengatakan sesak saat - TTV : N : 105x/ menit
bernapas. RR : 24x/ menit
- Klien mengatakan sesak disertai batuk - Klien terlihat terpasang
berdahak dan pilek 3 hari yang lalu. IVFD D5 NS 500CC +
- Klien mengatakan kesulitan bernapas amp aminopilin 20 tpm di
jika tidur terlentang. tangan kanan
- Klien mengatakan harus duduk untuk - Terdengar suara wheezing
menghilangkan sesaknya. di bagian bronkus paru.
- Keluarga klien mengatakan anaknya - Klien menggunakan otot
makan tidak nafsu makan. diafragma sebagai otot
- Keluarga Klien mengatakan sering bantu napas
anaknya mengeluh letih. - Pengembangan dada klien
- Klien tampak lemah, aktivitas klien terbatas
seperti makan dibantu oleh orang tua. - Klien sesak
- Klien mengatakan tidur 4-5 jam - Klien batuk disertai dahak
karena sedikit terganggu oleh batuk, dan pilek.
pilek dan sesak saat tidur terlentang - Terdapat kantung mata di
sehingga ia harus duduk untuk bawah mata klien
meringankan sesaknya. - Klien makan 3x sehari
dengan menu bubur, klien
hanya bisa menghabiskan
porsi makanan dari
makanan yang disediakan.
- Klien dipsneu setelah
melakukan aktivitas ke
toilet dan mandi
Klien tampak lemah dan
tidak nyaman setelah
beraktivitas
- Klien tampak mengantuk.

55
3. Analisa Data
ANALISA DATA KLIEN An. NL
DI RUANG ARJUNA RSUD SANJIWANI
TANGGAL 11 S/D 13 DESEMBER 2014

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF MASALAH


- Klien mengatakan sesak - TTV : N : 105x/ menit KETIDAKEFEKTIF
saat bernapas RR : 24x/ menit AN BERSIHAN
- Klien mengatakan sesak - Klien terlihat terpasang JALAN NAPAS
disertai batuk berdahak dan IVFD D5 NS 500CC
pilek sejak 3 hari yang lalu + amp aminopilin 20
- Klien mengatakan tpm di tangan kanan
kesulitan bernapas jika - Terdengar suara
tidur terlentang wheezing di bagian
- Klien mengatakan harus bronkus paru
duduk untuk - Klien menggunakan otot
menghilangkan sesaknya. diafragma sebagai otot
bantu napas
- Pengembangan dada
klien terbatas
- Klien sesak
- Klien batuk disertai
dahak dan pilek.
- Klien mengatakan sesak - TTV : N : 105x/ menit KETIDAKEFEKTIF
saat bernapas. RR : 24x/ menit AN POLA NAPAS
- Klien mengatakan sesak - Klien menggunakan otot
disertai batuk berdahak dan diafragma sebagai otot
pilek 3 hari yang lalu. bantu napas
- Klien mengatakan kesulitan - Pengembangan dada
bernapas jika tidur klien terbatas
terlentang. - Klien sesak
- Klien mengatakan harus
duduk untuk
menghilangkan sesaknya.

56
- Keluarga klien mengatakan - Klien makan 3x sehari KETIDAKSEIMBAN
anaknya makan tidak nafsu dengan menu bubur, GAN NUTRISI
makan. klien hanya bisa KURANG DARI
menghabiskan porsi KEBUTUHAN
makanan dari makanan TUBUH
yang disediakan.
- Keluarga Klien mengatakan - Klien dipsneu setelah INTOLERANSI
sering anaknya mengeluh melakukan aktivitas ke AKTIVITAS
letih. toilet dan mandi
- Klien tampak lemah dan
tidak nyaman setelah
beraktivitas
- Terdapat kantung mata GANGGUAN POLA
- Klien mengatakan tidur 4-5 di bawah mata klien. TIDUR
jam karena sedikit - Klien tampak letih
terganggu oleh batuk, pilek - Klien tampak mengantuk
dan sesak saat tidur - TTV : N : 105x/ menit.
terlentang sehingga ia harus
duduk untuk meringankan
sesaknya.

4. Rumusan Masalah
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas.
2. Ketidakefektifan pola napas.
3. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
4. Intoleransi aktivitas.
5. Gangguan pola tidur.
5. Analisa Masalah
1. P: Ketidakefektifan bersihan jalan napas
E: Obstruksi jalan napas
S: Klien mengatakan sesak saat bernapas, klien mengatakan sesak disertai
batuk berdahak dan pilek 3 hari yang lalu, klien mengatakan kesulitan

57
bernapas jika tidur terlentang, klien mengatakan harus duduk untuk
menghilangkan sesaknya. TTV : N : 105x/ menit, RR : 24x/ menit, klien
terlihat terpasang IVFD D5 NS 500CC + amp aminopilin 20 tpm di
tangan kanan, terdengar suara wheezing, klien menggunakan otot bantu napas,
pengembangan dada klien terbatas, klien sesak, klien batuk disertai dahak
dan pilek.
Proses terjadinya:
Hipersekresi mukosa saluran pernapasan yang menghasilkan lendir
sehingga partikel partikel kecil yang ikut masuk bersama udara akan mudah
menempel di dinding saluran napas. Hal ini lama kelamaan akan
mengakibatkan terjadinya hambatan, sehingga ada udara terjebak di bagian
distal saluran napas, maka individu akan lebih keras untuk mengeluarkan
udara tersebut. Itu sebabnya pada fase ekspirasi yang panjang akan timbul
bunyi bunyi yang abnormal seperti mengi.
Akibat jika tidak ditanggulangi:
Klien bisa mengalami hipoksia.
2. P: Ketidakefektifan pola napas
E: Hiperventilasi
S: Klien mengatakan sesak saat bernapas, klien mengatakan sesak disertai
batuk berdahak dan pilek 3 hari yang lalu, klien mengatakan kesulitan
bernapas jika tidur terlentang, klien mengatakan harus duduk untuk
menghilangkan sesaknya, TTV : N : 105x/ menit, RR : 24x/ menit, klien
menggunakan otot bantu napas, pengembangan dada klien terbatas, klien
sesak.
Proses terjadinya:
Penyumbatan saluran pernapasan menyebabkan gangguan dalam
pemenuhan oksigen dalam tubuh. Hal ini akan menimbulkan rangsangan
rangsangan ke medulla oblongata untuk mempercepat pernapasan sebagai
kompensasi untuk memenuhi kebutuhan oksigen dalam tubuh.
Akibat jika tidak ditanggulangi:
Klien bisa mengalami gagal napas
3. P: Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
E: Hilang nafsu makan

58
S: Keluarga klien mengatakan anaknya makan tidak nafsu makan. Klien
makan 3x sehari dengan menu bubur, klien hanya bisa menghabiskan porsi
makanan dari makanan yang disediakan.
Proses terjadinya:
Jalan napas terganggu, akan menyebabkan paru paru mengembang
akibat proses bernapas berat. Pengembangan paru ini memaksa menekan
perut, tekanan pada perut akan menyebabkan seorang penderita asma lebih
gampang merasa kenyang dan tidak nyaman untuk tidak terlalu banyak
makan.
Akibat jika tidak ditanggulangi:
Status gizi klien menurun.
4. P: Intoleransi aktivitas
E: Kelemahan umum
S: Keluarga Klien mengatakan sering anaknya mengeluh letih. Klien dipsneu
setelah melakukan aktivitas ke toilet dan mandi. Klien tampak lemah dan tidak
nyaman setelah beraktivitas.
Proses terjadinya:
Asma mengakibatkan asupan nutrisi dan oksigen kurang ke tubuh
sehingga ATP sebagai energy hanya diproduksi sedikit. Ini mengakibatkan
tubuh menjadi lemah dank lien dibantu dalam melakukan aktivitasnya.
Akibat jika tidak ditanggulangi:
Kontraktur, dekubitus.
5. P: Gangguan pola tidur
E: Dispnea
S: Klien mengatakan tidur 4-5 jam karena sedikit terganggu oleh batuk, pilek
dan sesak saat tidur terlentang sehingga ia harus duduk untuk meringankan
sesaknya, terdapat kantung mata di bawah mata klien, klien tampak letih dan
mengantuk.
Proses terjadinya:
Mukus yang menumpuk dalam saluran pernapasan klien saat ia tidur
sehingga membuat klien sesak dan menjadi terbangun.
Akibat jika tidak ditanggulangi:
Klien akan mengalami insomnia.

59
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama Klien : An. NL No.RM : 490191
Umur : 10th Ruang Rawat : Arjuna
Jenis Kelamin : Perempuan Diadnosa Medis : Asma Bronkial

No. Diagnosa Keperawatan Tanggal Paraf


Ditemukan Diatasi
Ketidakefektifan bersihan jalan 11 Desember
napas berhubungan dengan 2014.
obstruksi jalan napas ditandai
dengan Klien mengatakan sesak
saat bernapas, klien mengatakan
sesak disertai batuk berdahak dan
pilek 3 hari yang lalu, klien
mengatakan kesulitan bernapas
jika tidur terlentang, klien
mengatakan harus duduk untuk
1. menghilangkan sesaknya. TTV :
N : 105x/ menit, RR : 24x/ menit,
klien terlihat terpasang IVFD D5
NS 500CC + amp
aminopilin 20 tpm di tangan
kanan, terdengar suara wheezing,
klien menggunakan otot bantu
napas, pengembangan dada klien
terbatas, klien sesak, klien batuk
disertai dahak dan pilek.

Ketidakefektifan pola napas 11 Desember


berhubungan dengan 2014.
2. hiperventilasi ditandai dengan
Klien mengatakan sesak saat
bernapas, klien mengatakan sesak

60
disertai batuk berdahak dan pilek
3 hari yang lalu, klien
mengatakan kesulitan bernapas
jika tidur terlentang, klien
mengatakan harus duduk untuk
menghilangkan sesaknya, TTV :
N : 105x/ menit, RR : 24x/ menit,
klien menggunakan otot bantu
napas, pengembangan dada klien
terbatas, klien sesak.

Ketidak seimbangan nutrisi 11 Desember


kurang dari kebutuhan tubuh 2014.
berhubungan dengan hilangnya
nafsu makan ditandai dengan:
Keluarga klien mengatakan
3. anaknya makan tidak nafsu
makan. Klien makan 3x sehari
dengan menu bubur, klien hanya
bisa menghabiskan porsi
makanan dari makanan yang
disediakan.
Intoleransi aktivitas berhubungan 11 Desember
dengan kelemahan umum 2014.
ditandai dengan: Keluarga Klien
mengatakan sering anaknya
4. mengeluh letih. Klien dipsneu
setelah melakukan aktivitas ke
toilet dan mandi. Klien tampak
lemah dan tidak nyaman setelah
beraktivitas.
Gangguan pola tidur berhubungan 11 Desember
5.
dengan dispnea ditandai dengan : 2014.

61
Klien mengatakan tidur 4-5 jam
karena sedikit terganggu oleh
batuk, pilek dan sesak saat tidur
terlentang sehingga ia harus
duduk untuk meringankan
sesaknya, terdapat kantung mata
di bawah mata klien, klien
tampak letih dan mengantuk.

62

Anda mungkin juga menyukai